Anda di halaman 1dari 18

PEMILIHAN BAHAN DAN SIFATNYA

Persyaratan utama sebuah desain/konstruksi: 1. Sifat mekanik : kekuatan, kekakuan, keuletan, kekerasan 2. Sifat fisik : konduktifitas panas, dimensi, struktur mikro 3. Sifat kimia : Korosi, aktivitas terhadap bahan kimia

FAKTOR LAIN:
1. Availability : ketersediaan bahan di pasaran. 2. Teknologi : ketersediaan teknologi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. 3. Ekonomis : harga produk/bahan baku.

SIFAT MEKANIK DAN PENGUJIAANYA


Sifat sifat bahan teknik : 1. Physical 2. Mechanical 3. Chemical 4. Thermal 5. Phsycho-chemical 6. Electrical 7. Acoustical 8. Magnetic optical

SIFAT MEKANIK
1. Malleability (mampu tempa) Maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer (palu). 2. Ductility/keuletan (mampu tarik) Maksudnya bahwa suatu logam itu dapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejala-gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan penampang pada salah satu sisi. 3. Toughness/ketangguhan (sifat Ulet) Yakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak.

4. Hardness (kekerasan) Yakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll. 5. Kekenyalan (elasticity) Yakni : Kemampuan bahan menerima tegangan tanpa menimbulkan perubahan bentuk permanen setelah beban dihilangkan. 6. Weldability Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas).

7. Stiffness (kekakuan) Yakni : kemampuan suatu logam untuk menahan beban tanpa terjadi perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. 8. Tahan Impact Maksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut. 9. Machinibility Kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya : dengan mesin bubut, Milling, dll.

10. Kelelahan (fatigue) Kecenderungan logam untuk patah ketika menerima beban yang berulang (cycling stress) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekuatan elestisnya. 11. Merangkak (Creep) Kecenderungan logam untuk mengalami deformasi plastis yang besarnya merupakan fungsi waktu.

PENGUJIAN MEKANIK
1. PENGUJIAN TARIK 2. PENGUJIAN KEKERASAN 3. PENGUJIAN IMPAK 4. PENGUJIAN FATIK 5. PENGUJIAN CREEP 6. DLL

MESIN UJI TARIK

PENGUJIAN TARIK

Tujuan uji tarik :


1. Mengetahui titik luluh
2. Mengetahui titik tarik maksimum

3. Mengetahui titik putus


4. Mengetahui karakter bahan (ulet, getas)

Kurva dan Spesimen

Dimensi spesimen uji tarik (JIS Z2201)

Hukum Hooke (Hookes Law)


Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:

Rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan. Stress: = F/A F: gaya tarikan, A: luas penampang Strain: = L/L0 L = L1 L0 L: pertambahan panjang, L: panjang awal Hubungan antara stress dan strain dirumuskan: E=/ E = Modulus Elastisitas/Young modulus

Anda mungkin juga menyukai