Anda di halaman 1dari 4

Pendekatan Kualitatif dengan Etnografi 1. Defenisi a. Etnografi berasal dari budaya anthropology. (Lawrence Neuman., 1998 :282).

Etno berarti orang atau bangsa, sedangkan graphy mengacu pada menggambarkan. Jadi etnografi berarti menggambarkan suatu budaya dan cara lain memahami cara hidup dari sudut pandang asli. b. Etnografi merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalam Penelitian Kualitatif. Dalam istilah Yunani, ethnos, berarti masyarakat, ras atau sebuah kelompok kebudayaan, dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup manusia. c. Etnografi adalah penelitian kualitatif yang berfokus pada deskripsi tentang tematema budaya yang melatarbelakangi suatu fenomena. Peneliti memasuki dunia partisipan untuk melihat langsung apa yang terjadi dan mendengar apa yang disampaikan oleh partisipan. d. Etnografi merupakan pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan suatu budaya yang dipandu oleh adanya keinginan yang kuat dari peneliti untuk memahami dengan menyeluruh kehidupan individu lain sehingga peneliti menjadi bagian dari budaya yang sedang diteliti. e. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa dan interaksi dalam kelompok.

2. Tujuan Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Etnografi a. Mengidentifikasi bagaimana suatu kelompok budaya (cultural) mengekspresikan pola budaya tentang suatu perilaku seperti memelihara kehamilan, proses persalinan atau merawat anak yang sakit. b. Pendekatan Etnografi dalam keperawatan digunakan untuk meneliti variasi budaya yang melatarbelakangi perilaku sehat suatu kelompok. Kelompok pasien atau keluarga sebagai partisipan merupakan sub budaya dalam konteks social yang lebih luas. c. Etnografi pada hakikatnya bertujuan untuk menguraikan budaya tertentu secara holistik, (Earl babbie, 1998: 282) yaitu aspek budaya baik spiritual maupun material. d. Menggambarkan budaya atau subkultur dengan serinci mungkin, termasuk bahasa, adat istiadat, nilai-nilai, upacara keagamaan, dan hukum. e. Menemukan dan menggambarkan budaya suatu masyarakat atau organisasi tertentu.

3. Ciri-ciri penelitian Etnografi a. Sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus memahami gejala empirik (kenyataan) dalam kehidupan sehari-hari b. Peneliti sendiri merupakan instrumen yang paling penting dalam pengumpulan data; bersifat menggambarkan (deskripsi), artinya, mencatat secara teliti fenomena budaya yang dilihat, dibaca, lewat apa pun termasuk dokumen resmi, kemudian mengkombinasikan, mengabstrakkan, dan menarik kesimpulan c. Digunakan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu (shaping), atau studi kasus d. Analisis bersifat induktif e. Di lapangan, peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang ditelitinya f. Data dan informan harus berasal dari tangan pertama g. Kebenaran data harus dicek dengan dengan data lain (data lisan dicek dengan data tulis) h. Orang yang dijadikan subyek penelitian disebut partisipan, konsultan, serta teman sejawat i. Titik berat perhatian harus pada pandangan emik, artinya, peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dari orang yang diteliti, dan bukan dari etik; 4. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Etnografi 1. Kelebihan a. Menghasilkan pemahaman yang mendalam. Karena yang dicari dalam penelitian ini bukan hal yang tampak, melainkan yang terkandung dalam hal yang nampak tersebut. b. Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang berarti memiliki tingkat validasi yang tinggi. c. Menghasilkan deskripsi yang kaya, penjelasan yang spesifik dan rinci. d. Peneliti berinteraksi langsung dengan masyarakat sosial yang akan diteliti. e. Membantu kemampuan berinteraksi /kemampuan bersosialisai dalam budaya yang peneliti coba. 2. Kelemahan a. Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan data dan mengelola data. b. Pengaruh budaya yang diteliti dapat mempengaruhi psikologis peneliti, ketika peneliti kembali kebudaya asalnya. c. Peneliti yang tidak memiliki kemampuan sosialisai, terdapat kemungkinan penolakan, dari masyarakat yang akan diteliti.

Contoh Penelitian Etnografi : Persepsi Keluarga Dalam Memberikan Makanan Tambahan Pada Bayi Menurut Budaya Jawa Pemberian makanan tambahan bagi bayi merupakan hal yang sudah dilakukan secara bertahun-tahun lamanya dan sudah merupakan budaya di masyarakat termasuk di daerah Jawa. Hal ini dilakukan turun-temurun. Pemberian makanan tambahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi misalnya gangguan pencernaan. Makanan yang diberikan juga bervariasi, contohnya : susu botol, bubur bayi,dan nasi pisang. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang bertujuan untuk mengetahui alasan orang tua memberikan bayi makanan tambahan, jenis makanan tambahan yang diberikan kepada bayi, waktu pemberian makanan tambahan, cara pemberian makanan tambahan, serta pengetahuan orang tua mengenai dampaknya bagi bayi jika diberikan sebelum waktunya. Hasil penelitian ini adalah alasan keluarga memberikan makanan tambahan pada bayi sebelum waktunya dikarenakan oleh tradisi/budaya yang sudah turun temurun dilakukan dalam keluarga, perasaan khawatir anak lapar, keyakinan, ingin anak gemuk dan cepat besar dan anjuran dari orang tua atau dari pihak medis karena berhubungan dengan keterbatasan fisik. Peranannya sebagai seorang ibu rumah tangga dan sebagai anak yang berbakti kepada ibu maupun mertua membuat ibu memberi makanan tambahan pada bayi. Terdapat berbagai jenis makanan tambahan yang diberikan kepada bayi, yakni : susu botol, bubur bayi, nasi tim, dan nasi pisang. Dalam sehari bayi diberi makan tambahan bervariasi, ada yang memberikan 1 kali di pagi hari, 2 kali : pagi dan siang, dan juga 3 kali sehari : pagi, siang dan malam. Cara memberikan makanan tambahan pada bayi mengikuti aturan yang ada pada kemasan bagi yang memberikan makanan tambahan menggunakan produk dari pabrik, sedangkan untuk pembuatan nasi pisang menggunakan cara yang sama yakni nasi diulek bersama dengan pisang. Keluarga tidak mengetahui dampak/akibat yang terjadi pada bayi jika diberikan makanan tambahan sebelum waktunya. 2 keluarga hanya mengetahui efek pada bayi yakni bayi mngalami mencret namun jika produknya diganti tidak mengakibatkan efek apapun dan mereka tetap memberikan makanan tambahan bagi bayi mereka.

Daftar Pustaka

Kusuma Kelana Dharma (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan, cetakan pertama; Jakarta : Trans Info Media Samiaji Sarosa, S.E, M.Sc., Ph.D. (2012). Penelitian Kualitatif Jakarta : PT. Index : Dasar-dasar;

Saryono (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan; Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai