Anda di halaman 1dari 7

BAB I ADMINISTRASI DAN KONDISI FISIK DASAR WILAYAH

1.1.

Luas Administrasi Wilayah dan Batas Wilayah.


Kabupaten Bangli merupakan Kabupaten di Bali yang tidak

memiliki wilayah pantai. Letak Geografisnya Kabupaten Bangli di antara 080 08 30 - 080 31 07 Lintang Selatan dan 1150 13 43 1150 27 24 Bujur Timur. Suhu udara rata-rata berkisar 24,90 C dengan tingkat kelembaban 88 serta curah hujan berkisar 797 mm per tahun, dengan ketinggian 100 - 2.152 m dari permukaan laut, dibagian selatan dataran rendah dan di utara merupakan pegunungan yaitu puncak penulisan dan Gunung Batur dengan kepundannya. Danau Batur yang memiliki luas 1.067,50 Ha, serta pegunungan berilief halus sampai kasar batuannya terdiri dari endapan vulkanik Gunung Batur berupa lahar yang bersifat agak kompak. Secara administrasi Kabupaten Bangli memiliki batasbatas administrasi sebagai berikut: Utara Timur Selatan Barat : Kabupaten Buleleng : Kabupaten Karangasem : Kabupaten Klungkung : Kabupaten Gianyar dan kabupaten Badung

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

Gambar. 1 Peta Kabupaten Bangli

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

Secara administrasi Kabupaten Bangli, terbagi menjadi 4 wilayah Kecamatan dan 72 desa/kelurahan yaitu : Kecamatan Susut, Bangli Tembuku dan Kintamani. Luas wilayah Kabupaten Bangli adalah 52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666 Ha). Ibukota Kabupaten Bangli adalah Kawasan Perkotaan Bangli. Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas Luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 1.1. Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa luas wilayah Kecamatan Kintamani adalah 70,45 % dari luas wilayah Kabupaten dan bahkan merupakan kecamatan terluas di Provinsi Bali (6,51% dari luas wilayah Provinsi Bali), lebih besar dari luas wilayah Kabupaten Klungkung (31.500 Ha) dan hampir sama dengan luas wilayah Kabupaten Gianyar (36.800 Ha). Tabel 1.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Bangli
No 1 2 3 4 Kecamatan Susut Bangli Tembuku Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali Luas (Ha) 4,930 5,630 4,830 36,690 52,080 563,666 Persentase 9.47 10.81 9.27 70.45 100.00 9.24 Jml Desa 9 9 6 48 72 616 Persentase 12.50 12.50 8.33 66.67 100.00 11.69

Sumber : Bangli Dalam Angka

1.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah


Kondisi fisik dasar wilayah kabupaten berdasarkan aspek topografi, geologi, hidrologi, dan iklim. Topografi wilayah berada pada ketinggian antara 100 2.152 meter dpl, dengan puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan. Secara umum rentang ketinggian wilayah kecamatan Susut (100920 m), Kecamatan Bangli (100 1200 m), Kecamatan Tembuku (320 920 m) dan Kecamatan Kintamani 920 2.152 m. Kelerengan wilayah umum berada bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara kondisi dataran (02%), landai (2-15%), curam (30-40%) dan sangat curam (>40%). pada

bergelombang (15-30%),

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

Kondisi datar relatif hanya terdapat pada kawasan di kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku sedangkan bergelombang dan curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani. Tabel 1.2 Ketinggian Wilayah tiap Kecamatan di Kabupaten Bangli
No 1 2 3 4 Susut Bangli Tembuku Kintamani Kabupaten Bangli Persentase (%) Nama Kecamatan 100 - 250 62,50 340,00 162,50 565,00 0,91 Ketinggian W ilayah (m dpl) 250 - 500 2.446,00 1.412,50 1.650,00 362,50 5.871,00 9,46 500 - 750 1.297,50 917,50 2.539,50 1.312,50 6.067,00 9,77 750 - 1000 1.125,00 2.053,50 642,50 9.476,50 13.297,50 21,42 >1000 902,50 35.378,50 36.281,00 58,44 Jumlah (Ha) 4.931,00 5.626,00 4.832,00 46.692,50 62.081,50 100,00

Sumber : Kabupaten Bangli dalam angka Berdasarkan aspek Geologi, Kabupaten Bangli secara umum termasuk dalam formasi Buyan, Beratan dan Gunung Batur (Qpbb) yang berumur kuarter. Formasi ini pada bagian permukaan didominasi oleh tufa pasiran dan di beberapa tempat dijumpai tufa batu apung dan endapan lahar. Tufa pasiran umumnya melapuk menengah tinggi berwarna kuning kecoklatan, berukuran pasir halus kasar. Tufa batu apung berwarna putih kecoklatan, agak rapuh dan mudah lepas. Endapan lahar berwarna abu-abu sampai abu-abu kehitaman terdiri dari batuan beku andesit dan batuapung dengan masa tufa pasiran bersifat agak rapuh. Pada kaldera batur formasi geologi terdiri dari formasi geologi Batuan Gunung api Batur yang mengandung aglomerat, lava, dan tufa. Berdasarkan peta kerentanan gerakan tanah Pulau Bali,

didapatkan bahwa terdapat zona kerentanan gerakan tanah tinggi pada kawasan sekitar Kaldera Batur yang memiliki kelerengan curam dan sangat curam. Selanjutnya tersebar luas zona kerentanan gerakan tanah menengah (terdapat gerakan tanah terutama pada kawasan yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (pinggir jurang), pada wilayah

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

tebing bagian barat laut, utara dan timur laut Kaldera Batur, dan tersebar sedikit di selatan kaldera Batur. Hidrologi wilayah terdiri atas air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri dari Danau Batur dengan luas 1.607 Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m3, panjang garis pantai (shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas 10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau Bali. Air tanah di Kabupaten Bangli berdasarkan Peta Pengendalian pengambilan air tanah dan perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), menyatakan bahwa seluruh wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.561,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian Selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan bersifat perenmial. Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif rendah berkisar antara 150 300 C, semakin ke utara suhu semakin dingin. Angka curah hujan rata-rata tahunan terendah adalah 900 mm dan tertinggi 3.500 mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500 - 3.500 mm) meliputi bagian utara (lereng Gunung Batur) dan semakin rendah ke arah selatan wilayah. Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember Maret dan terendah pada bulan Agustus.

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

1.3. Penggunaan Lahan Wilayah


Penggunaan lahan wilayah Kabupaten Bangli pada tahun 2009 didominasi berturut-turut (Tabel 1.3) penggunaan untuk lahan tegalan atau kebun campuran 43,07%, hutan negara 17,94%, perkebunan 15,16%, rumah bangunan dengan lahan sekitarnya 6,39%, lahan kering lainnya 5,84%, persawahan 5,55%, hutan rakyat 6,03% dan lainnya. Pemanfaatan sawah hanya terdapat di Kecamatan Bangli, Susut dan Tembuku sedangkan Kecamatan Kintamani didominasi pemanfaatan hutan, tegalan dan kebun. Komposisi guna lahan tersebut mengindikasikan bahwa

Kabupaten Bangli bukanlah kawasan sentra budidaya tanaman pangan (sawah), namun berdasarkan potensi fisik alamnya merupakan kawasan yang berpotensi dikembangkan untuk perkebunan dan kehutanan. Sebaran persawahan hanya terdapat di Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku dengan komposisi 5,55% dari luas wilayah. Kawasan permukiman di Kabupaten Bangli dilayani pusat-pusat kegiatan yang telah bekembang terutama Kawasan Perkotaan Bangli sebagai ibukota Kabupaten Bangli, Ibukota-ibukota Kecamatan (Susut, Tembuku, Kintamani), pusat-pusat kegiatan wisata (Penelokan, Toyabungkah), pusat-pusat Pertanian (Catur, Belantih), Pusat Kegiatan Spiritual (Batur) dan lainnya. Beberapa Permukiman perdesaan atau kawasan perdesaan terutama di wilayah Kecamatan Kintamani jaraknya cukup jauh dari pusat pelayanan. Wilayah Kabupaten Bangli memiliki kawasan lahan kering dan perkebunan yang cukup luas hampir 33.480 Ha (64,28% wilayah) dan hal ini merupakan potensi lahan yang cukup besar bila dibandingkan luasan kawasan perkebunan produktif kopi (4.593 Ha), cengkeh (194 Ha), kakao (327 Ha), sehingga masih banyak potensi lahan kurang produktif yang belum termanfaatkan. Permasalahannya adalah sebagian besar lahan tersebut merupakan lahan kritis atau potensi kritis. Kesulitan penyediaan air baku merupakan kendala pengembangan kawasan perkebunan, PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

walaupun sebenarnya hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Bangli merupakan kawasan resapan air. Tabel 1.3 Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Bangli, 2009
No Jenis Penggunaan Lahan Susut 4,4 17 1,241 948 293 3,176 1,518 1,112 542 4 5 14 301 213 4,9 31 Luas Peng gunaan Lahan (Ha) Bang li Tembuku Kintam ani 4,51 1 4 ,312 23,130 727 808 1 14 727 758 50 1 14 3,784 2,047 903 829 5 1,11 5 745 370 5,62 6 3,504 1,329 1,987 186 2 520 207 313 4 ,832 23,0 16 17,5 36 3,8 95 1,5 85 13,562 2,0 73 9,3 41 2,1 48 36,692 Jumlah 36,370 2,890 2,433 343 114 33,480 22,430 7,897 3,142 11 15,711 3,326 9,341 3,044 52,081 Persentase (% ) 5.55 4.67 0.66 0.22 64.28 43.07 15.16 6.03 0.02 30.17 6.39 17.94 5.84 100.00

I L ha P a n ertan ian 1.1 Lahan Sawah a. Pengairan setengah Tenis b. Peng airan S ederhana c. Pengairan Tradisionil 1.2 Lahan Bukan S awah a. Tegal/Kebun b. Perkebunan c. hutan R akyat d. Kolam II L ha B ka P a n u n ertan ian a. Rum bangunan dan Lahan S ah, ekitarnya b. Hutan Negara c.Lainnya Tota l

Sumber : Bangli dalam Angka Hutan negara di wilayah Kabupaten Bangli seluas 9.341,28 Ha, merupakan kawasan hutan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan fungsi Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Taman Wisata Alam (TWA) terdiri atas HL Penulisan-Kintamani (4.219,3 Ha), HL Munduk Pengajaran (613 Ha), HL Gunung Abang-Agung 1.406,71 Ha), HPT Batur Bukit Payang (453 Ha), TWA Batur Bukit Payang (2.075 Ha) dan TWA Gunung Abang-Agung 574,27 Ha).

PROFIL DAERAH KABUPATEN BANGLI BANGLI

Anda mungkin juga menyukai