Anda di halaman 1dari 6

JOURNAL READING

Judul Tulisan

: Topical Peroxisome Proliferator Activated Receptor alfa Activators Reduce In ammation in Irritant and Allergic Contact Dermatitis Models

Penulis

: Mary Y Sheu2, Ashley J Fowler2, Jack Kao, Matthias Schmuth, Kristina Schoonjans *, Johan Auwerx *, Joachim W Fluhr, Mao-Qiang Man, Peter M Elias dan Kenneth R Feingold

Nama jurnal, volume, nomor dan tahun terbit

: Journal of Investigative Dermatology (2002) 118, 94101

Topik Judul abstrak

No dan 1

Keterangan

Ditemukan di halaman berapa, jelaskan menggambarkan 1. Halaman 94

1. Judul
diteliti

dengan jelas subjek yang Topical Peroxisome Proliferator Activated Receptor alfa Activators Reduce In ammation in Irritant and Allergic Contact Dermatitis Models Penelitian ini menggunakan subjek Peroxisome Proliferator Activated Receptor Activators

2.

Abstrak

memberikan 2. Halaman 94 yang Penelitian ini menentukan efek anti-inflamasi dari peroxisome proliferator

kesimpulan yang informatif dan seimbang atas apa

dilakukan

dan

apa

yang activated receptor-alfa agonists dalam dermatitis kontak alergi dan iritan pada telinga tikus dengan pengobatan topikal masing-masing diinduksi dengan 12O-tetradecanoylphorbol-asetat 13-dan oxazalone. Pengobatan topikal dengan tiga peroxisome proliferator activated receptor-alfa agonists berbeda, clofibrate, WY 14.643, atau asam linoleat, 45 menit dan 4 jam setelah 12-O-tetradecanoylphorbol-13-asetat diaplikasikan,

ditemukan (hasil)

mengakibatkan penurunan tajam dalam ketebalan telinga dan berat badan dan penurunan jumlah sel-sel inflamasi di dalam dermis. Penelitian ini menunjukkan bahwa peroxisome proliferator activated receptoralfa agonists memiliki efek anti inflamasi baik di dermatitis kontak iritan maupun dermatitis kontak alergi. Introduksi Latarbelakang 2 Menjelaskan yang mengapa dilakukan ilmiah latar dan belakang Halaman 95 rasional perlu PPAR ditemukan di berbagai jaringan (adiposa, keratinosit, hati, jantung, ginjal, epidermis) di tubuh mamalia, namun fungsinya belum jelas. banyak gangguan kulit yang ditandai dengan peradangan, sedangkan PPARligan yanhg mengurangi hiperproliferasi, merangsang diferensiasi, dan potensi efek anti inflamasi pada kulit tersebut belum di pergunakan. Tujuan 3 Menentukan termasuk diajukan. tujuan hipotesis spesifik, Halaman 95 yang Penelitian ini menentukan apakah PPAR-ligan dapat mengurangi inflamasi pada dua jenis berbeda pada peradangan kulit

penelitian

Bahan dan Cara Bahan 4 Menjelaskan desain penelitian Halaman 95 yang akan dilakukan Penelitian ini menggunakan mencit yang di induksi dermatitis kontak, 4 jam 45 menit kemudian di berikan terapi kemudian di ukur Subyek penelitian 5 Menjelaskan kriteria subyek Halaman 95

penelitian yang digunakan Enam sampai delapan minggu mencit CD-1 jantan dan betina

Intervensi

Menjelaskan

intervensi

yang Halaman 95

dilakukan pada tiap kelompok perlakuan Termasuk dengan bagaimana detail. Dermatitis kontak iritan diinduksi oleh aplikasi topikal tunggal 10 l dari 0,03% dan TPA pada permukaan dalam dan luar dari telinga kiri mencit jantan. Dermatitis kontak alergi diinduksi oleh aplikasi topikal dari 10 l oxazolone 2% ke permukaan dalam dan luar dari telinga kiri tikus betina 1 minggu setelah sensitisasi primer dengan oxazalone 15%. PPAR-agonis, termasuk clofibrate (1 mM), Wy 14 643 (1 mM), dan asam linoleat (1 mM) yang diberikan pada telinga kiri dan kanan pada 45 menit dan 4 jam setelah inflamasi dengan TPA atau oxazalone. Pada 18 jam, ketika TPA-dan oxazalone menginduksi peradangan maksimal, tebal telinga diukur dengan caliper digital diikuti oleh biopsi kulit 6 mm. Hewan kemudian dibunuh dan telinga sampel jaringan difiksasi dengan formalin 4%. Outcome 7 Menjelaskan outcome bagaimana Halaman 95 (dampak dari

kapan intervensi diberikan.

perlakuan) outcome

diukur. utama

Termasuk Pengukuran Fungsi Epidermal maupun Transepidermal water loss (TEWL) pengukuran fungsi penghalang permeabilitas kulit, diukur dengan analisa air elektrolitik (MEECO, Warrington, PA) Mikroskop dan pencitraan Foto-foto diambil dengan mikroskop Zeiss. Gambar digital ditangkap oleh AxioVision software

outcome tambahan

Besar sampel

Menyebutkan

jumlah

sampel Tidak disebutkan dalam jurnal

dan bagaimana sampel tersebut diperoleh Metode statistik 9 Menjelaskan yang metode statistik Halaman 96 untuk Perbandingan antara dua kelompok ditentukan dengan menggunakan Student dua ekor T-test. Perbandingan antara beberapa kelompok, dengan menggunakan analisis anova. Statistik analisis dilakukan dengan menggunakan Prism 3 (Grafik Pad Software, San Diego, CA) Hasil Alur penelitian 10 Menjelaskan waktu penelitian Tidak di jelaskan dalam jurnal dan follow-up Outcome dan 11 Menjelaskan outcome utama Halaman 97

digunakan

menganalisis hasil

estimasi

dan

tambahan

dari

setiap PPAR-alfa agonists menghambat inflamasi yang di induksi TPA gambar 1-4 PPAR-alfa agonists menghambat inflamasi yang di induksi oxazalone Gambar 5 &6 PPAR-alfa agonists mengurangi peningkatan TNF dan IL-1 Gambar 7&8

kelompok yang diteliti

Diskusi Interpretasi 12 Melakukan interpretasi dari hasil Halaman 98 yang didapat, apakah sesuai dengan hipotesis yang diajukan Pada dermatitis montak iritan, besarnya penghambatan peradangan yang dan menjelaskan faktor-faktor disebabkan oleh pengobatan dengan PPAR-alfa serupa pengobatan topikal yang mempengaruhi hasil dengan glukokortikoid. outcome lebih besar daripada PPAR-alfa tersebut. Apakah ada bias atau Sebaliknya, pada dermatitis kontak alergi, efek anti-inflamasi glukokortikoid ketidaktepatan dari yang didapat. Dampak yang muncul akibat beragamnya hasil outcome Generalizability 13 Menjelaskan penelitian apakah dapat hasil Tidak di jelaskan dalam jurnal

diterapkan

pada konteks yang sesuai di

masyarakat Overall evidence 14 Menjelaskan interpretasi umum Halaman 100 mengenai hasil dalam konteks bukti terkini (apakah hasil Kemungkinan efek anti-inflamasi dari PPAR-alfa lebih lokal dan kurang global

penelitian ini memberikan bukti daripada efek glukokortikoid, sehingga bermanfaat dalam pengobatan jangka terkini yang valid). panjang kondisi inflamasi lokal pada kulit. Pemberian PPAR-agonis topikal memberikan efek anti-inflamasi di kedua dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Ditambah dengan efek pro-diferensiasi dan anti-proliferasi sehingga senyawa tersebut akan berguna dalam pengobatan berbagai gangguan kulit.

Anda mungkin juga menyukai