Anda di halaman 1dari 5

Clarissa Geralno Yuda Purtri Bahasa Indonesia 7

Geralno 1

27 November 2012 Sosaku Kobayashi, Kepala Sekolah yang Disayang oleh Murid-Muridnya

Penilaian seseorang terhadap orang lain tergantung pada karakter yang ditunjukkannya kepada orang-orang yang berada di sekitarnya. Sosaku Kobayashi, kepala sekolah Tomoe Gakuen, sangat disayangi oleh murid-muridnya karena karakter yang ada di dalam dirinya. Kasih sayang sangat penting untuk menjamin kesejahteraan masyarakat(1).Karakter Sosaku Kobayashi yang penyayang, peduli dan penyabar telah membuatnya menjadi seorang kepala sekolah yang disayangi oleh murid-muridnya. Ketiga karakter itu membuat Sosaku Kobayashi sebagai kepala sekolah yang sangat berarti dan disayangi bagi murid-murid di Tomoe Gakuen. Kepala Sekolah adalah orang yang penyayang. Sifat penyayangnya ini ditunjukkan pada saat ia membuatkan lagu sekolah Tomoe Gakuen saat Totto-chan dan teman-teman memintanya. Kepala sekolah langsung bersedia membuatkan lagu bagi sekolah mereka. Kesederhanaan lagu sekolah yang dibuat Kepala sekolah membuat murid-murid Tomoe Gakuen tidak menyukai lagu tersebut. Totto-chan menganggap lagu itu akan lebih keren jika dilengkapi dengan kata-kata yang sulit. Kepala sekolah pun rela jika lagu yang dibuatnya tidak dijadikan lagu sekolah. Hal ini ia lakukan karena ia sangat mengerti dan menyayangi murid-muridnya. Sesungguhnya, tak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kecintaan kepala sekolah kepada murid-murid dan sekolahnya, tapi anak-anak itu belum cukup umur untuk menyadarinya (55) Saat itu, kepala sekolah hanya menghapus papan tulis sambil tersenyum, menutupi rasa kecewanya. Kepala sekolah sangat menyayangi murid-muridnya walaupun ia menyukai lagu sederhana itu ia tetap mengalah demi memenuhi keinginan murid-murid Tomoe

Geralno 2 Gakuen. Murid-muridnya memang hanya belum cukup dewasa untuk mengerti rasa kecewa Kepala Sekolah, tetapi mereka akan mengerti saat mereka sudah merasakan posisi tersebut atau jika mereka sudah cukup dewasa untuk berpikir rasa kekecewaan di posisi tersebut.

Kepala sekolah adalah orang yang peduli terhadap murid-muridnya. Hal ini ditunjukkan saat dia menyaksikan sekolah Tomoe Gakuen terbakar rata. Saat itu, dia menanyakan pada anaknya yang terbesar tentang sekolah yang akan dibangunnya lagi. Seperti apakah sekolah yang akan dibangunnya lagi, ia tanyakan kepada anaknya. Hal tersebut menunjukan bahwa kepala sekolah mengajar murid-murid dengan penuh ketulusan, bukan untuk mendapatkan uang yang banyak ataupun untuk kesenangan diri sendiri. Kepala Sekolah ingin mengajar mereka supaya mereka menjadi anak yang pintar yang dapat membantu menghidupi dirinya sendiri di masa depan yang akan datang. Ia peduli dengan masa depan murid-muridnya, dan juga ia peduli terhadap hidup mereka. Ia peduli terhadap masa depan dunia yang akan dihidupi anak-anak ini. Kecintaan Mr. Kobayashi terhadap anak-anak dan ketulusannya dalam mengajar jauh lebih kuat daripada api yang sekarang membakar sekolahnya(248). Dengan ketulusan hati, kepala sekolah telah mengajar murid-murid Tomoe Gakuen dan menunjukkan kepeduliannya terhadap murid-muridnya tersebut. Dengan demikian murid-muridnya dapat merasakan kasih sayang yang diberikan oleh kepala sekolah dan mereka juga menyayangi kepala sekolahnya ini. Mereka sangat menyayangi dan peduli terhadap kepala sekolah, sebaliknya kepala sekolah juga menyayangi dan peduli terhadap mereka semua. Saat Totto-chan bercerita selama empat jam, kepala sekolah bersedia dan mau mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Selain tidak berturan, cerita itu tidak terhenti-henti dan selama 4 jam didengar cerita Totto-chan. Orang lain akan kesal lama-

Geralno 3 kelamaan setelah mendengarkan berapa lama, orangtuanya saja akan memotongnya jika dia bercerita dan berhenti makan. Kepala seklah yang baik ini malah mendengarnya dengan sungguh-sungguh. Ini menunjukan bahwa kepala sekolah adalah orang yang sangat penyabar. Selain hanya mendengar, kepala sekolah juga tertawa mengikuti ceritanya karena ia sangat menikmati dan mau mendengarkan Totto-chan bercerita. Lalu? tanyanya saat mendengarkan Totto-chan bercerita. Kepala Sekolah adalah orang yang pertama kali mendengarkan Totto-chan bercerita selama empat jam penuh tanpa henti hingga akhirnya Totto-chan hampir kehabisan bahan untuk diceritakan. Belum pernah ada orang yang mau mendengarkan dia sampai berjam-jam seperti Kepala sekolah (27). Sifat kepala sekolah yang penyabar ini telah membuat ia mau mendengarkan cerita Totto-chan selama empat jam penuh, cerita anak umur tujuh tahun yang bercerita tanpa urutan dan tanpa henti. Karena kesabarannya, Totto-chan sudah merasa sangat cocok dan sangat menyayangi Kepala Sokolah yang penyabar ini. Karakter Sosaku Kobayashi yang penyayang, peduli dan penyabar telah membuatnya menjadi seorang kepala sekolah yang disayangi oleh murid-muridnya. Kepala sekolah ini telah menunjukkan kasih sayangnya kepada anak-anak Tomoe Gakuen dengan bersedia membuat lagu sekolah yang sederhana walaupun pada akhirnya lagu tersebut tidak disukai oleh murid-muridnya. Ia tidak marah terhadap penolakan tersebut karena ia sangat mengerti bahwa anak didiknya tersebut masih sangat kecil untuk mengerti dan menghargai karya orang lain. Dengan ketulusan hati, kepala sekolah bersedia mengajar murid-murid Tomoe Gakuen. Ia juga menunjukkan kepeduliannya terhadap mereka sehingga mereka dapat merasakan kasih sayang yang dia berikan. Sifat kepala sekolah yang penyabar telah membuat ia mau mendengarkan cerita tanpa urutan dan tanpa henti dari seorang anak yang berumur tujuh tahun. Karena sifat kepala sekolah

Geralno 4 yang penyayang, peduli dan penyabar ini telah membuat ia menjadi seseorang yang disayangi oleh anak didiknya.

Geralno 5 Refrensi Kuroyanagi, Tetsuko. Totto-Chan Gadis Kecil di Jendela. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Cetak.

Siti Norlina, Ahmad Kilani, dan Zulkifi Haron. BUDAYA PENYAYANG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ISLAM: ANTARA TEORI DAN PRAKTIS. Skudai, Johor (Malaysia) : Pusat Pengajian Islam Dan Pembangunan Sosial Universiti Teknologi Malaysia,

Anda mungkin juga menyukai