Anda di halaman 1dari 17

BAB III DIKSI

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat 1. memilih kata dengan tepat; 2. memakai idiom.

DIKSI
Pilihan kata atau diksi ialah pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata tersebut akan dipakai dalam suatu kalimat atau wacana. Pemilihan kata yang tepat dalam tulisan maupun lisan akan membantu penutur dalam menyampaikan maksud yang sesuai dengan keinginanya.

Makna Denotatif dan Konotatif


Makna denotatif adalah makna sesungguhnya atau lugas atau konseptual. Makna ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya atau objektif. Contoh: 1. Adik gemar makan hati ayam.

Makna konotatif adalah makna tidak sesungguhnya atau asosiatif. Makna ini ada akibat dari sikap pribadi, sikap sosial, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Contoh: 3. Saya makan hati berteman dengannya.

Kata Umum dan Kata Khusus


Kata umum disebut hipernim atau superordinat adalah kata yang cakupan maknanya lebih umum dan menyangkut aspek- aspek yang lebih luas. Contohnya, kata hewan. Cakupan makna hewan meliputi sapi, kambing, ikan, kerbau, monyet, rusa. Jadi, kata hewan merupakan kata umum karena maknaya lebih luas dari sapi, kambing, ikan, kerbau, monyet, dan rusa.

Kata khusus disebut hiponim atau subordinat adalah kata yang cakupan maknanya lebih sempit atau hanya meliputi aspek- aspek tertentu. Contohnya, kata ikan lebih sempit cakupan maknanya daripada hewan. Namun, bila kata ikan dihubungkan dengan kata lele, arwana, tenggiri, gabus, maka kata tersebut menjadi kata umum

Kata Konkret dan Abstrak


Kata konkret adalah kata yang acuannya mudah diserap pancaindra, seperti kursi, pohon, air, dingin, bunyi, cantik. Kata abstrak adalah kata yang acuannya tidak mudah diserap pancaindra, seperti keadilan, gagasan, keinginan, anganangan, dan perdamaian.

Kata abstrak digunakan untuk mengungkapakan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus.

Sinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Sinonim persis atau lengkap (saling menggantikan). Contoh: konsisten = taat asas = ajek efektif = mangkus

Sinonim mirip (tidak saling menggantikan) Contoh: besar = makro = kolosal = raya = agung = akbar

Pembentukan Kata Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.

Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya bulan kepala jatuh bulan madu kepala angin jatuh cinta bulan sabit kepala batu jatuh bangkrut

Dari luar bahasa Indonesia terbentuk katakata melalui pungutan kata misalnya internasional film dialog modern skor karier sistem apotek

Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa asing karena ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam memberikan nama dan penamaan benda atau situasi tertentu yang belum dimilki bahasa Indonesia.

Penyerapan kosakata bahasa asing dapat dilakukan dengan cara a. melalui terjemahan (translasi) up to date mutakhir spare parts suku cadang cross country lintas alam b. melalui penyesuaian ejaan (adaptasi) standardization standardisasi structural struktural system sistem

C. melalui penyerapan secara utuh (adopsi)


bahasa Inggris : modern, novel, film bahasa Belanda : atlas, kalender, meter, bahasa Sansekerta : budaya, guna, pahala, wanita, kuasa. bahasa Portugis : almari, gereja, kemeja, lentera, serdadu. bahasa Cina : tauco, bakso, kecap, kuah . bahasa Arab : yakin, abjad, derajat, .

LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan diksi? 2. Jelaskan perbedaan makna denotasi dan makna konotasi disertai dengan contoh! 3. Jelaskan perbedaan kata umum dan kata khusus disertai dengan contoh! 4. Jelaskan perbedaan kata konkret dan kata abstrak disertai dengan contoh! 5. Sebutkan cara penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia disertai contoh!

Anda mungkin juga menyukai