Anda di halaman 1dari 4

UJI KUALITAS BAKTERIOLOGI PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI DAERAH KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG BAB I (REVISI) PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Susu kedelai adalah susu yang terbuat dari sari kedelai. Susu kedelai ini memiliki kandungan gizi yang tinggi. Disamping itu tidak semua orang dapat mengonsumsi susu hewani karena terdapat sebagian orang yang alergi terhadap protein hewani sehingga susu kedelai sangat berguna untuk mengatasi masalah lactosa intolerans. Selain itu harga susu kedelai yang relatif lebih murah daripada susu hewani juga menjadi pertimbangan yang baik untuk menjadikan susu kedelai sebagai alternatif pengganti susu sapi. Kandungan gizi susu kedelai cukup tinggi terutama protein. Bahkan komposisi susu kedelai hampir sama dengan komposisi susu sapi dan mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Karena itu susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. (Koswara, ) Cara pembuatannya yang sederhana banyak dilirik masyarakat untuk dijadikan peluang bisnis khususnya sebagai industri kecil rumah tangga. Proses pembuatan susu kedelai terbilang cukup mudah dan sederhana dengan sarana dan peralatan yang sederhana. Hal ini mengakibatkan semakin

mudahnya kontaminasi bakteri ke dalam susu kedelai. Sanitasi yang kurang baik juga dapat mengakibatkan susu kedelai menjadi tercemar oleh mikroorganisme. Adanya kontaminasi ini menjadi berbahaya jika bakteri yang mengkontaminasi

adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Begitu pula jika penyimpanan produk tidak tepat, kualitas susu kedelai dapat menurun karena bakteri kontaminan akan semakin bertambah dan susu kedelai cepat menjadi basi. Bakteri yang dapat mengkontaminasi susu kedelai salah satunya bakteri dari golongan Enterobacteriaceae seperti E coli, Klebsiella dan Shigella. Bakteri ini apabila mengkontamnasi susu kedelai dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan penyakit seperti diare, disentri, infeksi, bahkan dapat menimbulkankan wabah keracunan. Seperti pada suatu kasus yang terjadi di di daerah Boyolali dimana sebanyak 82 orang siswa SD mengalami gejala-gejala keracunan makanan seperti pusing, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi susu kedelai.

(suaramerdeka.com, 2012) Kualitas susu kedelai yang diperbolehkan menurut SNI 01-3830-1995 jumlah angka lempeng total bakteri tidak boleh lebih dari 2 x 102 CFU/ml dan tidak boleh

mengandung bakteri patogen seperti salmonella dan staphylococcus aureus sedangkan e coli tidak boleh melebihi angka 3 APM/ml. Jika kualitas susu kedelai tidak memenuhi persyaratan tersebut apabila dikonsumsi tidak menutup

kemungkinan dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitas bakteriologi susu kedelai yang dijual di kecamatan Pedurungan Semarang.

B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas timbul permasalahan Bagaimana kualitas susu kedelai yang dijual di kecamatan Pedurungan Semarang?

C. Tujuan 1. Tujuan umum Mengetahui kualitas bakteriologis secara kuantitatif pada susu kedelai yang dijual di pasar tradisional Gayamsari Semarang 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kualitas bakteriologis susu kedelai yang dijual di kecamatan Pedurungan Semarang. b. Menganalisis kualitas bakteriologis secara kuantitatif pada susu kedelai yang dijual di kecamatan Pedurungan Semarang.

D. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah Bakteriologi.

E. Manfaat 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan tentang cara menguji kualitas bakteriologi makanan 2. Bagi Akademi Menambah perbendaharaan Karya Tulis Ilmiah di perpustakaan dan sebagai sumber bacaan terutama bagi mahasiswa Kampus 3 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. 3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat dan khususnya kepada konsumen agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman jajanan, juga kepada penjual agar memperhatikan sanitasi dan higynitas dalam

pengolahan dan penjualan makanan dan minuman jajanan. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai masukan bagi peneliti lain untuk dapat melakukan penelitian selanjutnya.

F. Keaslian Penelitian Penelitian sebelumnya yang hampir serupa antara lain : Judul penelitian peneliti tahun 2009

KAJIAN CEMARAN Salmonella Hinsa Heriani Sianipar sp PADA SUSU KEDELAI DI YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN TAHUN 2009

Pada penelitian kali ini penulis menekankan perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu mengukur kualitas bakteriologis secara kuantitatif yang dilakukan pada tempat dilakukannya penelitian yang juga berbeda.

Anda mungkin juga menyukai