Buletin
Media Ekonomi
PENERBIT: UKM LPM MEDIA EKONOMI FE-UH UNIVERSITAS HASANUDDIN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI: Irsyan, Fitria Idris PIMPINAN UMUM: BUDI PRASETYA SEKRETARIS UMUM: ULFIA DARWIS BENDAHARA UMUM: NENEG SRI SULASTRI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN: Maula Razak (Koord.) Ahmad Mursyid, Bilal, Januar Anhar REDAKSI BERITA: Dimas Anggrayana (Koord.), Bony F Maryono, ST. Rahmawati, ST. Ardyanti, Agung, Muh. Atthariq, Nurul Wahyuni, Nurmalasari REDAKSI FOTOGRAFI: Zulkifli Fadli (koord.) Fahmi Alfian, Dian Sabrina, Taufik Malik REDAKSI LAYOUT: Bungawali Nurhidayah (Koord.) Ahmad Syakir, Idiel Haq, Rahmat Syarif, Nurul Fajri
Anniversary, Diskusi publik salah satu rangkaian th agenda Medkom 7 Anniversary kemarin
Salam Pers Mahasiswa! Alhamdulillah, Puji syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya sehingga penerbitan bulletin Media Ekonomi Edisi Desember 2012 ini dapat terbit. Permasalahan yang sama kembali terulang dalam penerbitan kali ini, Penerbitan yang molor lagi untuk kesekian kalianya. Terbitan kali ini membahas tentang isu Petepete yang akan tergusur oleh kebijakan birokrasi universitas, selain isu mati lampu yg akhir-akhir terjadi di FE-UH itu ada pula resensi, beberapa galeri dan rubrik dari lembaga mahasiswa dibawah naungan KEMA FE-UH. Kami menyadari kehadiran bulletin Media Ekonomi edisi Desember 2012 ini tentunya tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, Media Ekonomi menerima kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan edisi berikutnya. Akhir kata, selamat membaca!
Talita Luna Kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah menyusuri jalan. pada selembar daun kering yang gugur tertiup angin. pada air susu ibu yang yang merelakan puting payudaranya diisap oleh bayi manapun. Di Vihara Pit Yong Kiong, Pasuruan, di pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia, di Bandung, di manapun kau hidup. Tapi, dia mungkin tak terlihat pada arus politik yang menyudutkanmu pada pilihan kedigdayaan. Dia menyembunyikan diri dari teriakan-teriakan yang menggemakan perubahan. Kesejatian hidup tak memerlukan perubahan, namun juga tak menampiknya. Dia rebah pada semua kesederhanaan yang ada di sekelilingmu. Maka, carilah, dan kamu akan mendapatinya. Ketuklah, maka pintu akan di-
"AKAR
Judul : AKAR (Supernova Series) Penulis : Dewi "Dee" lestari Penerbit : Bentang Tebal : 288 Halaman (Cetakan pertama : 2002)
daerah Belawan. Bekerja tiga bulan, mendapat upah, dan dibantu oleh Ompu Berlin untuk mendapatkan sejumlah dokumen identitas termasuk paspor, Bodhi menyeberang ke Penang. Disana dia bertemu dengan sejumlah backpackers yang kemudian "memberi" arah perjalanan berikutnya: Bangkok. Di sana ia dipertemukan dengan Kell, seorang ahli tato yang membuka gerbang hidup Bodhi menuju aneka petualangan nakal sekaligus supernatural. Suatu hari, Kell mendadak hilang. Bodhi bertekad mencarinya, dan mereka bertemu lagi di Kamboja. Misi mereka berdua pun tuntas, namun tetap meninggalkan misteri tentang asal usul Bodhi. Bodhi kembali ke Indonesia, bergabung dengan komunitas punk yang dipimpin oleh Bong. Bodhi melanjutkan profesinya sebagai seniman tato dan penyiar radio gelap.Dalam setiap langkah, Bodhi terus mencari akar asal usulnya.
Dok/medkom
bukakan bagimu. Mintalah, maka kau akan diberi. Bodhi. Seorang bayi yang di suatu pagi tergeletak di pintu Vihara. Dipungut, diasuh, dan dididik oleh seorang Pandita, Guru Liong. Bodhi mengalami penyempurnaan bathin. Pemurnian spirit. Termasuk sejumlah pengalaman uniknya yang "merasa" menjadi ulat, tikus got, kucing, dan sapi. 18 tahun adalah waktu yang cukup, dan Bodhi mohon pamit. Bersama serombongan pendeta Buddha, Bodhi menyeberang ke Sumatera dan memutuskan menetap di
Beberapa gedung di fakultas ekonomi dan sekitarnya mengalami gangguan listrik, Daya listrik gedung FIS tidak sebanding dengan penggunaan listrik yang digunakan. Daya listrik yang hanya 19.000 watt tidak mencukupi aliran listrik yang digunakan empat fakultas tersebut. Sehingga sering terjadi pemadaman listrik baik itu dari dalam kelas maupun luar kelas sejak kamis (23/11/2012) lalu sehingga sangat mengganggu perkuliahan. Sebagian besar mahasiswa mengaku sangat resah dengan kejadian ini "Bayangkan, ruang kuliah cenderung tertutup, tidak ada AC tentu panas sekali, Pengap" keluh Andry mahasiswa manejemen angkatan 2010. Hal senada juga dirasakan oleh Nur Khasanah Sahidin Mahasiswa Akuntansi 2012 ACnya ada dua dikelas ini, tapi cuman satu yang beroperasi, ditambah listriknya sering mati, kita belajar jadi sambil kipas-
kipas. Ga fokus belajarnya. Dosennya pun jadi keluar masuk kelas nyari angin Ungkapnya. Keluhkanpu datang dari dosen yang mengajar di kelas, menurutnya mereka tidak dapat fokus mengajar dengan kondisi ruangan yang pengap dan gelap kalau begini caranya, kita tidak bisa pakai LCD dan tulisan buku tidak jelas terbaca tutur salah satu dosen yang tidak ingin ditulis namanya. Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Andi Baso Siswadarma menjelaskan penyebabnya adalah arus yang dipergunakan sudah melampaui daya listrik itu di kontrol oleh PLN, jadi otomatis jika pemakaiannya jauh lebih besar maka arus akan terputus Jelasnya pada Media Ekonomi saat ditemui diruangannya, Selasa (4/12/2012) sore. WD II FE-UH ini juga menambahkan hal ini juga terjadi bukan di ekonomi
saja tapi juga di tiga fakultas lainnya, sospol, sastra, dan hokum Empat fakultas ini menggunakan satu gardu listrik di sastra sana, dari situlah di distribusikan kesini, dan itu yang tidak mampu menampung semua pemakaian, kemudian jaringan-jaringan yang ada di gedung itu, di FIS misalnya sudah tidak mampu lagi sebetulnya, beban yang ada sekarang, bahkan ketidak patuhan fakultas juga masing-masing fakultas harusnya ketika ingin menambah AC atau macam-macam itu harus dilaporkan semua supaya bisa di pantau, nyatanya tidak, semua dengan seenaknya masang, AC dan Alat-alat listrik misalnya seenaknya. Makanya pemakaian kita melampaui kapasitas yang tersedia Awal pembangunan gedung unhas tamalanrea tidak di desain akan menggunakan AC Di kelas misalnya, sebelumnya tidak pernah di desain menggunakan AC, sekarang telah meng-
OLEH: RAHMAT SYARIF (KETUA UMUM IMMAJ FE-UH) Teman teman di lembaga kemahasiswaan pasti tidak asing lagi dengan sebutan pengkaderan dan pastinya lebih tidak asing lagi dengan sebutan pengkaderan non formal dan pengkaderan formal, yang dimana pasti agenda ini dilaksanakan tiap tahunnya. Pada bagian awal dari tulisan ini saya akan lebih membahas dari segi pengkaderan formal. Bagi sebagian teman mungkin menganggap hal ini (red:pengkaderan formal) sebagai kunci dari keberlanjutan lembaga kemahasiswaan dan mungkin juga bagi sebagian orang lagi menganggap hal ini tidak lebih sebagai acara seremonial belaka, dimana mereka bisa menunjukkan eksistensi mereka di depan
mahasiswa baru entah bagaimana cara yang mereka inginkan sendiri. Mengapa saya menyebut menunjukkan eksistensi mereka di depan mahasiswa baru, karena memang agenda pengkaderan formal ini diadakan untuk menyambut mahasiswa baru dan juga sebagai metode perekrutan bagi mahasiswa baru untuk berproses dalam lembaga kemahasiswaan. Bagi teman - teman yang merupakan bagian dari golongan pertama, tentu saja selalu mengharapkan bahwa output dari pengkaderan formal ini diharapkan dapat memahami nilai nilai yang baik dan bersifat universal, seperti nilai kemanusiaan dan intelektual. Maka dengan harapan yang seperti itu tentu saja teman teman selalu berusaha melakukan atau mengisi pengkaderan tersebut
dengan nilai nilai tesebut dan tentu saja nilai tersebut disampaikan dengan cara yang berbanding lurus dengan nilainya. Mungkin hal ini berbeda bagi kalangan orang yang masih menganggap bahwa tidak bisa menunjukkan betapa perihnya penindasan yang dirasakan oleh orang orang diluar sana, kalau mahasiswa baru itu tidak mengalami penindasan terlebih dahulu dan kekerasanpun menjadi pilihan yang paling tepat. Paragraph di atas mungkin sudah bisa membuat teman teman sedikit mengerti tentang pengkaderan yang dilakukan di lembaga kemahasiswaan. Selanjutnya kitaakan membahas mengenai fakta sosial itu sendiri. Di kajian ilmu sosial sendiri ada satu nama yang
Medkom, Makassar. Telah terjadi mogok kerja kendaraan angkutan umum pete-pete di pintu satu UNHAS pada senin (15/10) pagi. Pada pagi ini rupanya parah supir pete-pete trayek kampus tersebut melakukan mogok kerja dikarenakan adanya surat keputusan Rektor UNHAS untuk pengalihan jalur mereka pada seminggu yang lalu dan diterapkan pada hari ini. Sebelumnya pete-pete trayek kampus dapat masuk di dalam kampus melalui pintu satu dan keluar di pintu dua. Diperaturan yang baru petepete trayek kampus dapat mengakses pintu nol dan keluar melalui pintu nol juga. Pengalihan jalur ini sebelumnya tidak ada proses pembicaraan dari kedua pihak, organisasi KAKMU yang menaungi pete-pete trayek kampus ini dan pihak rektorat. Keputusan ini merupakan keputusan sepihak
dari birokrat kampus. Tujuan dari pengalihan jalur ini sendiri agar membuat kampus unhas menjadi kampus yang hijau atau go green, menurut Humas pihak rektorat yang ditemui di gedung rektorat. Alasan ini sangat tidak bisa diterima dikarenakan pihak rektorat tidak memulai proses penghijauan kampus atau go green dari para pejabat mereka sendiri terlebih dahulu. Jalur yang diberikan untuk dilalui juga tidak layak untuk dikatakan sebuah jalanan untuk kendaraan roda 4. Jalanan yang tidak rata dan lubang dimanamana dikhawatirkan dapat merusak kendaraan mereka. masih memprihatinkan untuk dilalui pete-pete ku, kasian ujar Pak Bahar supir pete-pete trayek kampus 08 yang ditemui dilokasi. Fasilitas yang diberikan pihak rektorat untuk menutupi kebijakan penga-
lihan jalur pete-pete beberapa diantaranya sepeda dan bus kampus. Sepeda kampus telah tersedia 300 buah yang dapat digunakan dari jam 07.00 pagi hingga jam 06.00 sore. Sedangkan bus kampus beroperasional dari jam 06.30 pagi hingga jam 04.00 sore. Tentu bagi mahasiswa unhas yang tinggal di ramsis dan tidak memiliki transportasi akan sulit melakukan mobilitas keluar kampus pula. Mahasiswa yang senang aktif dikampus, melakukan kegiatan kelembagaan hingga sore juga akan sulit mendapatkan kendaraan. Perlahan kebijakan ini juga akan mematikan lembaga secara perlahan. Sekarang masihkah kita diam melihat penindasan? (dimas)
suatu pagi tergeletak di pintu Vihara. Dipungut, diasuh, dan dididik oleh seorang Pandita, Guru Liong. Bodhi mengalami penyempurnaan bathin. Pemurnian spirit. Termasuk sejumlah pengalaman uniknya yang "merasa" menjadi ulat, tikus got, kucing, dan sapi. 18 tahun adalah waktu yang cukup, dan Bodhi mohon pamit. Bersama serombongan pendeta Buddha, Bodhi menyeberang ke Sumatera dan memutuskan menetap di daerah Belawan. Bekerja tiga bulan, mendapat upah, dan dibantu oleh Ompu
Di sana ia dipertemukan dengan Kell, seorang ahli tato yang membuka gerbang hidup Bodhi menuju aneka petualangan nakal sekaligus supernatural. Suatu hari, Kell mendadak hilang. Bodhi bertekad mencarinya, dan mereka bertemu lagi di Kamboja. Misi mereka berdua pun tuntas, namun tetap meninggalkan misteri tentang asal usul Bodhi. Bodhi kembali ke Indonesia, bergabung dengan komunitas punk yang dipimpin oleh Bong. Bodhi melanjutkan profesinya sebagai seniman tato dan penyiar radio gelap.Dalam setiap langkah, Bodhi terus mencari akar asal usulnya.
MAHASISWI AKUNTANSI 2009 Kata sekolah menjadi momok yang kian membosankan bagi sebagian anak yang berusia produktif untuk digolongkan menjadi pelajar. Tidak banyak yang mencintai sekolah sebagaimana sekolah itu sendiri, sebagai salah satu tempat untuk memperoleh pendidikan. Bahkan, lucunya malah sebagian orang
2013