Anda di halaman 1dari 6

Model Model Pembelajaran Kimia

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan Model Pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Beberapa contoh dari model pembelajaran yang sesuai dengan materi kimia , yaitu: 1. Examples Non Examples ; dapat diterapkan pada materi ,contoh : koloid 2. Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ; dapat diterapkan pada materi kimia asam basa, struktur atom, campuran dan senyawa 3. Think-Pair And Share ; polimer, makromolekul 4. Teams Games Tournament (TGT) ; asam basa , dll

Pendekatan yaitu berupa proses dari prses kegiatan belajar itu sendiri yang akhirnya menghasilkan hasil atau keluaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pendekatan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Pendekatan konsep 2. Pendekatan keterampilan proses 3. Pendekatan lingkungan Yang masing masingnya diterapkan pada waktu dan tempat yang berbeda sesuai dengan materi yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran memiliki arti yang lebih luas daripada metode dan teknik, artinya metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan atau menerapkan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran ada berbagai macam, yaitu berupa: 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Diskusi 4. Simulasi 5. Labboratorium 6. Pengalaman lapangan 7. Debat 8. Dll

Laboratorium dan Manajemen Laboratorium


A. Pengertian Laboratorium

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007).Lebihlanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah. B. Pengelolaan atau Manajemen Laboratorium

Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi (Sudjana, 2000 : 17). Dalam manajemen terkandung di dalamnya pengelolaan terhadap suatu objek. Dalam hal ini adalah kimia. Jadi, manajemen laboratorium berarti objek yang akan dimanajemen adalah laboratorium tersebut yang secara rinci terdiri dari alat-alat dan bahan-bahan kimia, sarana / prasarana lab, dan proses pelaksanaan praktikum.

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasilaboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai pengarah danpenasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang mempunyaikompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan. Untuk mengelola laboratorium yang baik harus di mengerti perangkat-perangkat manajemen laboratorium, yaitu: 1. Tata Ruang Tata ruang disesuaikan dengan fungsi labor sebagai pemenuhan tujuan laboratorium 2. Alat yang Baik dan Terkalibrasi Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya . Setelah selesaidigunakan, harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti semula.Semua alat-alat inisebaiknya diberi penutup (cover) misalnya plastik transparan, terutama bagi alat-alat yangmemang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor danakhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan. a. Alat-alat gelas (Glassware) Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang sering dipakai.Untukalat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya disterilisasi sebelum dipakai.Semua alatalatgelas ini seharusnya disimpan pada lemari khusus. b. Bahan-bahan kimia Untuk bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis, sebaiknya ditempatkan padaruang/kamar fume (untuk mengeluarkan gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untukbahan-bahan yang mudah menguap. Ruangan fume perlu dilengkapi fan, agar udara/uap yangada dapat terhembus keluar. Bahan-bahan kimia yang ditempatkan dalam botol berwarnacoklat/gelap, tidak boleh langsung terkena sinar matahari dan sebaiknya ditempatkan padalemari khusus. c. Alat-alat optik Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab.Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur. Jamur ini yang menyebabkankerusakan mikroskop.Sebagai tindakan pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotakyang dilengkapi dengan silica-gel, dan dalam kondisi yang

bersih.Mikroskop harus disimpan didalam lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari tersebut biasanya diberi lampupijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas sehingga dapat mengurangi kelembaban udara(dehumidifier-air). Alat-alat optik lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat kamera,microphoto-camera, digital camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidaklembab atau dalam alat desiccator. 3. Infrastruktur Meliputi sarana utama dan sarana pendukung 4. Administrasi Laboratorium Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yangantara lain terdiri atas: a) Inventarisasi peralatan laboratorium b) Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang dipinjam/dikembalikan c) Surat masuk dan surat keluar d) Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian e) Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya f) Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.) g) Sistem evaluasi dan pelaporan

Untuk kelancaran administrasi yang baik, tiap laboratorium memberikan pelaporan kepada atasannya (misalnya kepada PDII, Ketua Program Studi maupundekan). Evaluasi dan Pelaporan kegiatan masing-masing laboratorium dapat dilakukanbersama dengan pimpinan Fakultas, setiap semester atau sekali dalam setahun,tergantung pada kesiapan yang ada agar semua kegiatan laboratorium dapat dipantaudan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaan laboratorium (misalnya penambahanalat-alat baru, rencana pembiayaan/dana laboratorium yang diperlukan, perbaikansarana & prasarana yang ada, dsb).Kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, karenanyaperlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur. 5. Organisasi Laboratorium

6. Fasilitas Pendanaan Ketersedian dana sangat diperlukan dalam organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. 7. Inventarisasi Dan Keamanan Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi: Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana darimana alat-alat inidiperoleh/dibeli. Misalnya: dari DIP tahun 2004, ADB Project, Pemerintah Jepang (JICA),Proyek Hibah Kompetisi SP4; A1: A2; A3: dan B.b. Keamanan/security peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan laboratoriumtersebut harus tetap berada di laboratorium. Jika peralatan dipinjam harus ada jaminandari si peminjam. Jika hilang atau dicuri, harus dilaporkan kepada kepala laboratorium. Perlu diingat bahwa semua barang dan peralatan laboratorium yang ada adalah milik Negara, jadi tidak boleh ada yang hilang. Tujuan yang ingin dicapai dari inventarisasi dan keamanan adalah: (1) mencegah kehilangan dan penyalahgunaan (2) mengurangi biaya-biaya operasional (3) meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya (4) meningkatkan kualitas kerja (5) mengurangi resiko kehilangan (6) mencegah pemakaian yang berlebihan (7) meningkatkan kerjasama. 8. Pengamanan Laboratorium Dlakukan untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di labor dan menindaklanjuti akibatnya secara langsung 9. Disiplin yang Tinggi Untuk mewujudkan efisiensi kerja yang tinggi maka dari itu setiap pengguna laboratorium harus mengetahui tugas, wewenang dan fungsinya. 10. Keterampilan SDM 11. Peraturan Dasar a. Dilarang makan dan minum di dalam lab b. Dilarang merokok karena mengandung potensi bahaya seperti:

Kontaminasi melalui tangan Ada api/ uap/gas mudah bocor / mudah terbakar Uap/gas bercun akan terhisap melalui pernafasan

c. Dilarang meludah yang akan menyebabkan terjadi kontaminasi d. Dilarang menggunakan peralatan labor tanpa petunjuk asisten atau tanpa diketahui cara penggunaannya 12. Penanganan Masalah Umum 13. Jenis-Jenis Pekerjaan. Masing masing jabatan berbeda yang ada di dalam labor memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Contoh Ketua labor Asisten Anggota/ praktikan : penanggung jawab tertinggi / pemantau laboratorium : pembimbing dalam praktikum : pelaksana praktikum

Anda mungkin juga menyukai