Anda di halaman 1dari 6

Asal usul salad buah

Pada zaman dahulu, disebuah kerajaan besar di negara Inggris hiduplah seorang ratu yang sangat baik dan juga bijaksana. Namun, sang ratu hanya seorang diri dalam memimpin kerajaannya, Kerajaan Neverland. Sang ratu sudah cukup lama memimpin kerajaan Neverland seorang diri, sejak 16 tahun yang lalu sang raja meninggal di medan perang saat berperang menghadapi kerajaan tetangga. Sang raja meninggal bertepatan dengan waktu sang ratu melahirkan anak yang di kandungnya saat itu. Sekarang, 16 tahun sudah berlalu, sang ratu kini sudah hidup tak sendiri lagi. Ke 4 anak kembarnya kini telah beranjak dewasa. Mereka tumbuh besar dan menjadi putri-putri yang cantik, juga baik. Mereka berempat lahir dalam waktu yang bersamaan, atau bisa disebut anak kembar. Sang ratu yang bernama ratu Mayo, memberikan keempat putrinya itu dengan nama yang sangat unik. Anak yang lahir pertama kali diberikan nama Grape, anak yang kedua diberi nama Lecy, anak yang ketiga diberi nama Kiwi dan anak yang lahir terakhir diberikan nama Chery. Ke 4 putrinya merupakan putri yang sangat cantik, kecantikan ke 4 putri itu sudah tersohor ke pelosok-pelosok desa, hingga terdengar ke negeri tetangga. *** Ibu, ibu dimana? Ujar putri Chery. Ada apa adikku? Kenpa kau mencari ibu? Jawab putri Grape. Tidak, hanya saja aku ingin bilang sesuatu kepada ibu kak O, baiklah, coba saja kau mencari ibu di kamarnya *** Akhirnya putri chery pun pergi ke kamar ibundanya untuk memberitahukan sesuatu kepada ibunya. Ibu, ibu Hey adikku, untuk apa kau kemari? Tanya putri Kiwi kepada adiknya itu, kebetulan putri Kiwi juga sedang membereskan kamar sang ibu. Kakak, kenapa kakak ada disini? O, aku sedang membereskan kamar ibu, kamu sendiri untuk apa kesini? Em, tidak apa-apa, hanya ingin mencari ibu saja Baiklah kalau begitu, mungkin ibu ada di ruang makan ***

Saat putri Chery berjalan menuju ruang makan, dia bertemu kakaknya di dekat kamar ibundanya. Hay adikku, kenapa sepertinya kau begitu tergesa-gesa? Tanya Putri Lecy. Aku ingin mencari ibu kak Hem, sepertinya tadi aku lihat ibu ada di ruang makan Benarkah? Baiklah aku akan segera kesana Tapi ada apa? Em, tidak ada apa-apa kak *** Sesampainya putri Chery di ruang makan, dia melihat ibunya sedang duduk termenung sendirian di depan meja makan. Ibu Chery? Ada apa kau kemari? Em, aku kesini hanya ingin bilang, kalau aku ingin meminta ijin kepada ibu untuk bisa keluar bermain Apa? Tapi kenapa harus keluar dari wilayah kerajaan? Karena aku ingin melihat suasana kota bu, ayolah Tapi sepertinya ibu tak bisa mengijinkanmu Chery Ibu, aku mohon, apa ibu tega melihatku 16 tahun terkurung di dalam kerajaan? *** Sebenarnya ratu Mayo juga ingin anak-anaknya pergi keluar wilayah kerajaan, namun sejak kepergian suaminya itu, dia selalu merasa bahwa di luar wilayah kerajaan itu tidak aman untuknya dan keluarganya. Baiklah Chery, tapi kamu harus di kawal oleh beberapa prajurit istana Tidak mau, aku tidak butuh pengawalan mereka! Kalau begitu, kamu tidak boleh keluar Tegas ratu Mayo. Ibu, aku akan mengajak kakak-kakakku untuk menemaniku! Bagaimana? Kakak-kakakmu? Iya, ayolah bu

Ok, baiklah kalau begitu, tapi jangan pulang terlalu malam Baik bu, terimakasih *** Perasaan putri Chery pun sangat senang, karena baru kali ini ibundanya mengijinkan dia dan kakak-kakaknya untuk keluar tanpa pengawalan. Akhirnya dia mengabarkan kabar bahagia itu kepada ke 3 kakaknya. Kakak Teriaknya dari arah ruangan keluarga. Chery? Putri Kiwi heran melihat tingkah adiknya itu. Ada apa Chery? Tanya putri Grape. Iya, ada apa denganmu? Tambah putri Lecy. Kakak, kita boleh keluar Ucapnya girang. Apa? Keluar? Jangan bercanda Chery Ucap putri Kiwi tak percaya. Iyah kak, aku serius. Bunda mengizinkanku keluar dengan ditemani kakak-kakakku ini Wah, ini spesial sekali, kalau begitu ayo kita ijin kepada ibu untuk keluar sekarang Mereka pun akhirnya bersiap-siap dan meminta ijin kepada ibunya untuk keluar. Mereka berpenampilan sangat luar biasa, mereka mengenakan baju yang sangat spesial, yaitu baju berwarna sama dengan nama mereka, begitu pula aksesorisnya. Dengan senang mereka pun masuk kedalam kamar ibundanya dan meminta ijin untuk segera pergi keluar. Ibu Teriak mereka bersamaan. Iya, ada apa anak-anakku? Ibu, kami meminta ijin untuk keluar sekarang Ucap putri Grape. Jadi, kalian benar-benar ingin pergi keluar? Tentu saja bu, bukankah ibunda sudah mengijinkanku pergi bersama kakak Iya Chery, tapi.... Sudahlah bu, kami bertiga akan menjaga Chery. Bukankah begitu? Sela putri Kiwi. Iya, tentu dan pasti bu. Ibu tenanglah saja Jawab putri Lecy. Baiklah kalau begitu, tapi selalu berhati-hatilah diluar sana Tentu bu Jawab mereka serentak. Akhirnya mereka berempat pun keluar wilayah kerajaan, mereka berjalan dengan sangat riang gembira. Karena baru kali ini mereka bisa keluar untuk jalan-jalan tanpa pengawalan. Di tengah

perjalanan mereka melewati sebuah pasar kecil di pinggiran kota. Mereka melihat-lihat barang yang ada di pasar itu. Sampai akhirnya disudut pasar tersebut, ada seorang perempuan misterius berbaju hitam yang terus memperhatikan putri-putri itu. Dia terus memperhatikannya dengan seksama. Hah! Betapa sombongnya para putri itu, lihat saja parasnya, terlalu berlebihan. Menunjukkan kekuasaan dan kekayaannya. Mungkin kesombongan mereka bisa aku atasi dengan cara membujuk mereka untuk memakan buah-buahan ini. Ya, buah-buahan yang sama dengan nama mereka. Ternyata wanita itu adalah seorang penyihir jahat yang dulu membantu kerajaan tetangga saat menghadapi kerajaan Neverland. Dan karena kerajaan Neverland memenangkan peperangan, penyihir bernama Lord Ink itu ingin membalaskan dendam dan menghancurkan kerajaan Neverland. Ahahaha, aku akan segera menghancurkanmu Neverland, dan akan ku sihir buah-buahan ini agar para putri ini berubah wujud seperti nama mereka. Eluvtra motarda Sihir itu diberikan sang penyihir kepada buah-buah yang ada di keranjang yang dibawanya. Dan tak lama kemudian dia menghampiri keempat putri itu dan menawarkan buah yang dibawanya. Em, permisi nona, saya ingin menjual buah Wah buah kak! Ucap Chery. Iyah, sepertinya enak Jawab Lecy. Tentu buah-buah ini enak nona, apalagi jika nona memakan buah sesuai dengan namanama nona Jelas sang penyihir meyakinkan. Wah, itu ide yang bagus. Bagaimana jika kita memakan buah-buah sesuai nama-nama kita? Lanjut putri Grape. Baiklah Jawab adik-adiknya serentak. Akhirnya, tanpa mereka berempat sadari, mereka telah memakan buah-buah yang sudah diberi mantra oleh penyihir jahat itu. Tidak menyadari jika mereka ada di bawah pengaruh sihir, mereka terus memakan sambil memuji buah yang sedang mereka makan sendiri-sendiri. Hum, enak sekali rasa buah ini. Ucap putri Chery. Iyah, sungguh lezat, serasa ada yang berbeda dengan rasa buah ini. Jawab putri Kiwi. Tentu saja, kita baru kali ini memakan buah tanpa harus mengalami seleksi dari koki istana. Sahut putri Lecy. Benar. Ibu penjual buah, sungguh enak rasa buah yang anda jual ini. Ucap putri Grape. Berapakah yang harus kami bayar untuk semua buah yang kami makan ini bu? Tanya putri Kiwi. Tidak perlu nona-nona. Kalian semua mendapatkannya dengan gratis, tanpa harus membayarnya. Jawab Lord Ink.

Benarkah? Apa tidak salah bu? Sahut putri Chery. Iya, buah yang ibu jual begitu lezat. Tambah putri Lecy. Tentu saja benar. Karena dengan hanaya kalian memakannya hingga habis saja, aku sangat merasa senang. Jawab Lord Ink. Terimakasih banyak bu, ibu begitu baik pada kami. Ucap putri Grape. Baiklah jika begitu, ayo kita cepat pulang, pasti ibunda sudah menunggu kita. Ajak putri Chery kepada kakak-kakaknya. Ahahahaha, tunggulah saja kalian semua, apa yang akan terjadi pada kalian nanti. Itu semua karena kesombongan dari negeri kalian yang telah menghina negeriku dulu. Ucap Lord Ink sinis saat para putri telah berjalan menjauh. Akhirnya, keempat putri itu pun pergi untuk segera kembali menuju ke istana. Dalam perjalanan menuju istana, mereka begitu senang karena bisa bebas untuk waktu satu hari. Namun, ketika mereka beranjak melewati pintu istana, mereka berempat merasakan hal yang janggal terjadi pada mereka. Aww, kenapa rasanya leherku ini panas ,kak. Ucap Lecy tiba-tiba. Iyah, aku merasakan hal yang sama. Jawab putri Grape. Ah, benar, sakit, sakit sekali. Putri Kiwi mengerang kesakitan, sambil memegangi lehernya. Ah,ah,ah, tolong kak, panas, leherku panas kak. Tangis Chery kesakitan. Mereka berempat lalu tetap berjalan dan menuju kearah kamar ibundanya sambil terus mengerang kesakitan. Sesampainya mereka di depan kamar ibunya, mereka berteriak meminta tolong. Ibu, tolong kami bu, tolong. Teriak putri Grape. Ibu, tolong. Ucap putri Lecy sembari mengetuk pintu kamar ratu Mayo. Saat ratu Mayo mendengar teriakkan putri-putrinya, dia merasa ada sesuatu yang terjadi di luar sana, dan ketika dia mendengar jika ada suara ketukan pintu kamarnya, ratu Mayo bergegas meraih gagang pintu kamarnya lalu membukanya. Betapa terkejutnya ratu Mayo ketika dia membuka pintu , sudah terdapat, empat buah segar di depan pintu kamarnya. Buah-buah itu tergeletak begitu saja di lantai, buah-buahan itu sebenarnya adalah perubahan wujud anak-anaknya setelah memakan buah dari penyihir Ink tadi. Anak-anakku? Panggilnya pelan, namun, saat ratu Mayo mendapati ada 4 buah tergeletak disana, dia mulai risau. Buah? Kenapa ada buah disini? Dan dimana anak-anakku tadi yang kudengar meminta pertolongan? Ucapnya gusar.

Dipandanginya terus buah anggur, kiwi, lecy dan chery yang tadi ada di depan pintu kamarnya. Tak selang berapa lama kemudian, ratu Mayo baru sadar, jika itu adalah anak-anaknya. Dia menyadarinya ketika dia mencium bau khas dari parfum yang selalu dikenakan oleh anakanaknya itu. Ya Tuhan, apakah buah-buah ini adalah anakku? Apa benar ini kalian anak-anakku? Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Jika ini benar-benar kalian? Apa yang sudah terjadi anakku? Kenapa kalian berubah menjadi buah-buahan? Tangisnya semakin menjadi-jadi. Akhirnya, satu per satu buah yang ada di pangkuan ratu Mayo pun jatuh, seakan memberi jawaban atas apa yang ditanyakan ratu Mayo kepada mereka berempat. Saat ratu Mayo melihat kejadian itu, hatinya seperti tersayat-sayat oleh pisau belati tajam, karena menyaksikan nasib anakanaknya yang berakhir dengan tragis. Anak-anakku..., maafkan ibundamu ini nak, yang tidak bisa untuk menjaga kalian, sehingga kalian bernasib seperti ini. Maaf... Ucapnya dengan tangisan dan memunguti buah-buahan yang telah jatuh tadi. Anak-anakku, jika kalian bernasib seperti ini, rasanya tidak adil jika ibunda kalian masih bisa untuk hidup tanpa adany kalian. Untuk itu, aku bersumpah kepadamu Tuhan, jadikanlah aku sebagai pelindung untuk anak-anakku ini!!!!!!! Duar...!!!! Suara petir tiba-tiba menyambar dengan kerasnya, halilintar tak henti-hentinya memancarkan kilatan cahaya yang saling bersahutan. Langit pun ikut menjadi gelap, dan seluruh wilayah istana berubah dengan berselimutkan awan hitam tebal yang menggantung di langit. Tuhan telah mendengar sumpah dari ratu Mayo. Mendengarkan apa yang dimintanya itu, sehingga tak lama kemudian, berubahlah ratu Mayo menjadi sebotol kecil Mayonise yang berada di samping buah-buahan yang tak lain adalah anak-anaknya sendiri. Dengan begitu, permintaan ratu Mayo pun terkabulkan, dan dia akan selalu dapat melindungi dan menyatukan semua anak-anaknya lagi, namun dalam wujud yang berbeda, yaitu dengan mengikat buah-buahan itu dengan mayonise. Berakhirlah sudah perjuangan seorang ratu yang memimpin negara Neverland dengan berubahnya wujud ratu Mayo dan anak-anaknya menjadi semangkuk Salad Buah.

Anda mungkin juga menyukai