PENULISAN JUDUL
Judul merupakan bagian awal artikel, sebelum pemba-
nikatif, dan mampu menggambarkan keseluruhan isi artikel. Disarankan judul antara 12 15 kata, tetapi tetap mencerminkan isi dengan pas.
Judul yang singkat seringkali kurang dapat menggam-
barkan isi artikel. Sebaliknya, judul yg panjang sering mengaburkan isi artikel.
ci yang paling penting dan khas. Hal ini dimasudkan untuk memudahkan pelayanan penelusuran pustaka.
(1) membantu pembaca mendapatkan gambaran isi artikel dengan mudah dan cepat, (2) merangsang pembaca menjadi pembaca aktif.
Judul perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Sintetis Kreatif Melalui Bahan Ajar Model Peta Konsep Tarekat: Sejarah Timbul dan Pengaruhnya di Dunia Islam Problema Pembelajaran Apresiasi Sastra di SD
dukan dan gelar akademik. Penulis lebih dari satu orang, semuanya ditulis lengkap, tidak menggunakan singkatan dkk., atau et.al., dan lain-lain.
Penulisan nama penulis berkait dengan tanggungja-
wabnya terhadap isi artikel. Karenanya, penulisan setiap nama penulis, harus harus sepengetahuan dan seizin penulis bersangkutan. Pencantuman urutan nama penulis dapat menjadi unsur pelik dan menjadi sumber sengketa
patkan pada urutan pertama, urutan berikutnya anggota. Penulis dari lembaga berlainan, alamat lembaga masing-masing harus dicantumkan.
Artikel dari skripsi/tesis/disertasi, mahasiswa penulis-
nya lazimnya sebagai penulis pertama, sedangkan pembimbing sebagai penulis kedua/terakhir. Pembimbing lebih bertindak sebagai promotor untuk mempromosikan mahasiswanya pada masyarakat ilmiah.
Penulis korespondensi tidak selalu penulis utama. Pe-
nulis korespondensi bertanggung jawab atas semua korespondensi serta perbaikan artikel.
taat azas menuliskan namanya, khususnya yang tidak memiliki nama keluarga/marga/ baptis.
Nama penulis konsisten baik bentuk dan pengejaannya Alamat lembaga/rumah ditulis dan lengkap, perlu di-
sertakan nomor telepon, faksimile, dan e- mail, untuk korespondensi dengan pembaca/ilmuwan lain.
TANGGAL/GENESIS NASKAH
Di bawah nama dan alamat pada beberapa jurnal ditu-
liskan tanggal penerimaan naskah oleh penerbit diikuti tanggal naskah disetujui untuk dipublikasikan. [Diterima 1 Februari 2010/Disetujui 8 Februari 2010]
Penulisan ini dimaksudkan untuk menegaskan siapa
yang berhak sebagai penemu pertama bila kelak timbul sengketa mengenai siapa penemu/peneliti yang mepublikasikan pertama kali pada masyarakat ilmiah.
Memberikan informasi waktu yang diperlukan untuk
memproses naskah sejak diterima sampai dipublikasikan serta kinerja pengelola jurnal ilmiah tersebut.
ABSTRAK
Abstrak merupakan ringkasan lengkap dan menjelas-
kan keseluruhan isi artikel. Umumnya disajikan dalam satu paragraf dan disarankan tidak lebih 200 kata.
Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan
karena abstrak merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Dibaca tidaknya suatu artikel tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca pada saat membaca abstraknya.
Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan hal yang
nya, setiap informasi yang terkandung pada abstrak harus berdasarkan fakta.
Abstrak harus mengandung empat unsur, yaitu: (1) ar-
gumentasi logis dilakukan observasi/penelitian untuk memecahkan masalah, (2) pendekatan untuk memecahkan masalah (metode), (3) hasil dan pembahasan, dan (4) simpulan dan saran (IMRAD: introduction, methods, results, and discussions). Setiap unsur diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas sehingga abstrak tidak terlalu panjang.
harus mengacu ke artikel lengkapnya. Karena itu, abstrak harus disusun secara lengkap, ringkas, cermat, objektif, dan cendikia.
Pelayanan abstrak (abstracting service) menyukai ab-
strak pendek karena secara langsung dapat mengutip keseluruhannya. Abstrak yang panjang biasanya akan dipenggal supaya menjadi pendek. Pemenggalan ini seringkali kurang memperhatikan detil isi sehingga dapat mengaburkan makna abstrak keseluruhan. Tentu, hal ini merugikan penulis dan pembaca menjadi kurang berkenan membaca karena maknanya kabur.
gambar, tabel, dan ilustrasi. Data dalam abstrak, hendaknya disajikan secara tepat sehingga pembaca tidak perlu mengacu pada gambar, tabel, ilustrasi, rujukan yang disajikan di dalam teks. Pada abstrak hindari pula penggunaan singkatan.
Abstrak dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar da-
KATA KUNCI
Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung konsep
pokok yang dibahas dalam artikel. Kata kunci dapat diambil dari thesaurus bidang ilmu masing-masing. Pilihlah kata kunci yang paling baik yang dapat mewakili topik yang dibahas dalam artikel tersebut. Kata kunci penting dalam pengindeksan artikel dan dapat membantu keteraksesan tulisan ke pembaca melalui pemindaian komputer di internet. Bila ingin mencari suatu artikel dengan membaca kata kunci, maka salah satu kata kunci yang ditulis dapat membuka artikel tersebut. Jumlah kata kunci 3 - 5 kata dan cara pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan ditulis dalam satu baris. Kata kunci ditempatkan sesudah abstrak.
Contoh:
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS KREATIF MELALUI BAHAN AJAR MODEL PETA KONSEP
Mintasih Indriayu*, Harini, dan Dewi Merdekawati Pendidikan Ekonomi, JPIPS FKIP UNS, Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta *Alamat korespondensi: Perum Bumi Anugrah, Sapen, Mojolaban Sukoharjo E-mail: Indri@uns.ac.id, HP 08122605619 Diterima 1 Februari 2010 dan Disetujui 8 Februari 2010 Abstract: This research aim to describing about: there is or not make-up ability creative synthesis thinking of Economic Program Study Education Students at FKIP UNS through development of teaching material concept map model. The research method was CAR (Classroom Action Research) by the two cycles. Location of research in Economic Education Program, FKIP UNS. Result of research show that material teaching with concept map model can develop ability students of creative synthesis thinking. This situation can be seen that before using materials teaching with concept map model, the ability students to release of ideas, formulating ideas with them own language and to develop ideas still less were gratifying. But on the contrary after applying materials teaching with concept map model at study process of Introductory Economics can be seen the existence of make-up ability students of creative synthesis thinking at all of its aspect. Keywords: thinking ability, creative synthesis, learning materials, concept map model
PENDAHULUAN
Biasanya tidak diberi judul Antarkan pembaca pada inti pokok tulisan dengan membuat pernyataan masalah yang dihadapi secara jelas. Lazimnya inti pokok tulisan ini memuat: latar belakang atau konteks penelitian landasan teori (jika diperlukan) hasil kajian pustaka yang menunjukkan adanya kesenjangan temuan penelitian wawasan rencana pemecahan masalah rumusan tujuan penelitian kemukakan hipotesis jika ada, tetapi tidak perlu mengada-ada kalau corak penelitiannya tidak memerlukan hipotesis.
Gunakan pustaka acuan mutakhir, relevan, dan asli (primer) yang mencerminkan state of the art. Pengacuan pustaka tidak terlalu ekstensif, tetapi lakukan secukupnya untuk menunjukkan bahwa masalah itu betul-betul ada. Ketuntasan tinjauan pustaka perlu dilakukan secara kritis, namun tidak perlu ditulis semuanya. Sekarang jarang ada bagian khusus Tinjauan Pustaka, rujukan ke pustaka digabungkan dalam bagian Pendahuluan (latar belakang) dan bagian Pembahasan. Pernyataan yang bersifat umum tidak diperlukan pustaka acuan. Contoh: Cita rasa dan warna biji kakao terbentuk saat proses fermentasi (Shamsudin & Dimick, 1986). Hindari penggunaan acuan seperti: Menurut Akhmad Hasan (dalam Badrus, 2008) bahwa
PENGACUAN
Pengacuan: pengutipan secara langsung (persis seperti
aslinya), parafrase (mengambil idenya dengan mengubah bahasanya), atau pengakuan adanya hasil penelitian atau ide serupa (untuk diketahui/dibandingkan oleh pembaca). Ada tiga sistem pengacuan, yaitu:(1) pengacuan berkurung, (2) catatan kaki, dan (3) catatan akhir. 1. Pengacuan Berkurung: pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan langsung terpadu dalam teks dalam bentuk singkat (lazimnya hanya nama pengarang dan tahun terbit, dan jika perlu nomor halaman), atau urut nomor (sesuai dengan urutan pada daftar rujukan)
Contoh:
Hall (1994) mengingatkan untuk mengubah permainan dari pengalaman menyenangkan yang lahir atas inisiatif siswa menjadi pengalaman yang dibimbing guru. Terkait dengan dikotomi permainan yang terpusat pada siswa, Meadows dan Casdan (1988:3) mencirikan peran guru sebagai: (1) pembimbing, (2) teman, (3) konselor, dan (4) fasilitator. Intervensi guru sebaiknya dilakukan dengan cara yang halus. Life skills membantu murid mengembangkan kemampuan belajar (learning to learn) menghilangkan kebiasaan dan pola pikir yang tidak tepat, menyadari dan mensyukuri potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan, berani menghadapi problema kehidupan dan memecahkannya secara kreatif. Tujuan pembelajaran harus mengintegrasikan life skill, karenanya harus terjadi perubahan orientasi tujuan pembelajaran di Indonesia dari subject matter oriented menjadi life skill oriented (Depdiknas, 2003:1-7).
2. Catatan Kaki: pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas suatu sumber rujukan di bawah teks pada halaman yang sama dengan pengacuannya. 3. Catatan Akhir: pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan di bagian akhir sebuah artikel. Ada tiga cara pendokumentasian sumber rujukan, yaitu: (1) Bibliografi, (2) Rujukan Acuan, dan (3) Pustaka Acuan. Istilah Daftar Rujukan, Daftar Pustaka, atau Referensi juga biasa digunakan sebagai cara pendokumentasian sumber rujukan dalam bentuk daftar yang memuat semua sumber rujukan yang diacu (dirujuk) dalam teks.
METODE
Pertelakan lokasi kegiatan penelitian dikemukakan se-cara
objektif (apa adanya) sesuai keperluan dan keda-laman pendekatan. Metode dan teknik yang dipakai, rancangan percobaan serta cara penganalisisan data diuraikan secara singkat dan cukup terperinci sehingga keterulangan hasil dapat dijamin. Utamanya dalam penelitian kualitatif, adakalanya perlu diuraikan secara jelas secukupnya alat pengumpul data, tahap-tahap, dan waktu pengambilan cuplikan. Tulislah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan urutan pengoperasiannya (Misal: kertas dilinting setelah digunting sesuai ukuran haruslah ditulis kertas digunting sesuai ukuran lalu dilinting). Dalam menguraikan prosedur, hindari bentuk kalimat perintah. Contoh kurang baik: * Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang * Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
HASIL
Sajikan hasil secara bersistem
lihat lagi tujuan lihat lagi langkah-langkah dalam metode Narasi berisi informasi yang disarikan dari data, bukan menarasikan data seperti apa adanya Perjelas narasi dengan ilustrasi (gambar, tabel) uraian dalam narasi dan ilustrasi harus selaras (lonjakan? fluktuatif?) nomori ilustrasi secara berurutan ilustrasi harus diacu dalam teks sajikan data olahan, bukan data mentah kalau perlu: reduksi data
PEMBAHASAN
bukan sekadar menarasikan data urutan pembahasan ~ urutan sajian data baca lagi tujuan dan hipotesis
cocokkan hipotesis/harapan dengan data berikan analisis atau tafsiran kembangkan gagasan atau argumentasi dengan mengaitkan hasil/teori/pendapat/temuan sebelumnya bandingkan dengan temuan terdahulu adakah pertimbangan teoretis adakah kemungkinan manfaat adakah kemungkinan keterbatasan hasil kembangkan argumen dalam paragraf
SIMPULAN
Susunlah simpulan pokok keseluruh penelitian secara
hati-hati dalam dua atau tiga kalimat, yang sebaiknya ditempatkan di paragraf akhir pembahasan. Dalam merumuskan simpulan jangan terdapat pernyataan yang sudah merupakan pengetahuan umum. Dibenarkan memunculkan simpulan sampai tiga kali, yaitu dalam abstrak, pendahuluan, dan pembahasan. Jika terjadi pengulangan, dalam penyajiannya hindari penggunaan kata-kata yang sama. Dalam menarik simpulan bersikaplah kritis: Apakah simpulan dapat ditafsirkan dari sudut pandang lain?, Cukup luaskah perampatan yang digariskan dengan melibatkan simpulan, hasil, pendapat, dan teori-teori yang ada?
capai simpulan yang mendekati kesempurnaan. Beberpa berkala ilmiah Indonesia menyediakan bab khusus untuk simpulan dan terkadang juga mengharuskan adanya saran. Secara internasional, cara ini tidak baku, terutama untuk berkala primer yang bermutu tinggi. Simpulan merupakan penutup yang logis suatu pembahasan sehingga tidak perlu diberi wadah tersendiri agar tidak memotong alur pembicaraan. Saran juga tidak sepantasnya ditonjolkan dalam artikel hasil penelitian, sebab dapat tersirat dalam pembahasan. Saran yang bersifat tindak lanjut terapan hanya cocok untuk jurnal semi ilmiah yang mengarah kepada penyuluhan teknis.
DAFTAR PUSTAKA
Lengkap sesuai dengan yang diacu dalam teks:
- semua yang ada dalam daftar pustaka memang dirujuk dalam teks Lebih banyak menggunakan pustaka primer dan mutakhir (10 tahun terakhir) Tata cara penulisan daftar pustaka mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang disasar penulis
Buku terjemahan
Straus, Anselm & Corbin, Juliet. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data (Terjemahan oleh Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqien). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Makalah
Asim Gunarawan. (2003). Beberapa Prinsip dalam Komunikasi Verbal: Tinjauan Sosiolinguistik dan Pragmatik. Makalah disajikan dalam Pertemuan Ilmiah Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia XXV (PIBSI XXV) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 6-7 Oktober 2003.
Internet
Wycoff, Joyce. (2008). Kebiasaan Mendongeng Hilang, Sastra pun Mati dalam http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0705/04/humaniora, diakses 5 Juni 2008.
2. Kata Ganti
(1) Setakat ini, pengusaha Indonesia mulai mandiri. (2) Mereka tidak lagi mengharapkan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. (3) Namun, dalam kaitannya dengan persaingan global, mereka berharap agar pemerintah melindungi produk pertanian dengan cara membatasi impor. (4) Mereka juga berharap agar pemerintah menegakkan hukum dan memberanta s KKN tanpa pandang bulu. (5) Sebab, dengan KKN, mereka harus mengeluarkan biaya produksi yang sangat besar sehingga tidak mampu bersaing di pasar internasional. .. (1) KKN segera teratasi. (2) Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya kasus KKN yang terungkap dan pelakunya dihukum. (3) Dapat dipastikan bahwa hal ini segera berdampak pada penegakan hukum dan keadilan. (4) Jika pemerintah berhasil mengatasi KKN ini, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan terus meningkat.
3. Kata Transisi
Kata transisi digunakan berdasarkan fungsi makna yang dihubungkan. Kata transisi menyatakan hubungan sebagai berikut: sebab, akibat : sebab, karena, akibatnya, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu, dampaknya pertentangan : tetapi, namun, berbeda dengan, sebaliknya, kecuali itu, meskipun demikian penegasan : jadi, dengan demikian, jelaslah bahwa tambahan info : selain itu, lebih lanjut, di samping itu, dengan kata lain, singkatnya, tegasnya urutan : mula-mula, pertama, kedua, akhirnya, sesudah itu, selanjutnya, proses ini
(1) Setelah berhasil membawa pulang medali emas bulu tangkis olimpiade 2004, Taufik Hidayat pantas menikmati penghargaan yang terus mengalir kepadanya. (2) Mula-mula, ia menerima sebuah rumah mewah seharga 2 milliar dari gubernur DKI, yang sekaligus sebagai ketua koni. (3) Kedua,
4. Struktur Paralel
(1) Sejak 1998, pelaksanaan reformasi hukum belum menunjukkan tanda-tanda yang serius. (2) Menurut Presiden Megawati (Kompas, Agustus 2004), pelaksanaan tersebut justru terhambat oleh para penegak hukum di lapangan. (3) Jika kelambanan berlarut-larut, publik menduga bahwa oknum penegak hukum belum sungguh-sungguh nelaksanakan tanggung jawabnya. (4) Sementara itu, para investor dan pengusaha berharap agar penegakan hukum tersebut dipercepat. (5) Jika berhasil, pencapaian keadilan dan kemakmuran masyarakat segera terwujud. (6) ) Ini berarti, peningkatan pertumbuhan Ekonomi dan iklim bisnis juga terangkat.