mobi
Djvu: BBSC Edit & Convert Pdf, Txt, Jar: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Kuangkat tutup peti mati itu, dan apa yang kulihat membuat jiwaku menggigil oleh rasa takut. Count itu terbaring di situ, tapi ia seperti telah mendapatkan kembali separo masa mudanya, karena rambut dan kumisnya yang sudah putih berubah menjadi kelabu kehitaman. Bibirnya berlumuran darah segar yang menetes dari sudut-sudut mulutnya, dan mengalir ke dagu dan lehernya. Makhluk mengerikan itu boleh dikatakan memuntahkan darah. Ia terbaring bagaikan seekor lintah yang keletihan karena kekenyangan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Senyum mengejek yang terbayang di wajahnya yang membengkak itu membuatku amat marah. Inilah makhluk yang sedang kubantu kepindahannya ke London, ke tempat selama berabad-abad yang akan datang ia akan memangsa orangorang tak berdaya. Kusambar sebuah sekop, lalu kuhantamkan mata sekop ke wajah menjijikkan itu. Waktu itu kulakukan, kepala makhluk itu berpaling dan matanya mengarah tepat kepadaku, membelalak dengan sangat mengerikan. Aku terpaku. Sekop itu terlepas-dari tanganku. Yang terakhir kulihat adalah wajah yang bengkak, berlumuran darah, dan dihiasi senyum jahat yang agaknya akan tetap dibawanya sampai ke neraka jahanam. Bram Stoker DRACULA 1 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 1993 Untuk Temanku Tersayang HOMMY-BEG
Kehidupan Bram Stoker 1847-1912 Abraham "bram" stoker dilahirkan di dekat Dublin pada tanggal 8 November 1847. Ia adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara. Suatu penyakit yang tak dapat dikenali menyebabkan ia boleh dikatakan terbaring saja di tempat tidur sampai berumur tujuh tahun. Apakah penyakit itu merupakan penyakit fisik ataukah ada unsur psikisnya? Itukah pula yang menyebabkan Stoker berulang kali jatuh sakit? Seperti juga sebagian besar kehidupan Stoker, kebenaran dari keadaan itu tetap merupakan misteri terselubung. Meskipun tak dapat menghilangkan sifat pemalu dan kutu bukunya, setelah dewasa Bram Stoker sama sekali tidak sakit-sakitan lagi.
http://inzomnia.wapka.mobi
Mungkin untuk mengimbangi masa kecilnya yang lemah, maka ia menjadi seorang olahragawan yang baik. Di Trinity College, Dublin, ia berhasil mengalahkan sifat pemalunya, sampai-sampai mendapat gelar Olahragawan Universitas, karena kecakapannya dalam sepakbola dan jalan maraton. Ia bukan lagi sosok lemah seperti yang mungkin kita bayangkan, melainkan telah menjadi seorang pemuda bertubuh tegap dan ramahtamah, yang suka bepergian, tangkas dalam berdebat, dan memelihara janggut Ia tamat dari Trinity College dengan nilai tinggi dalam matematika, tapi kemudian mengalihkan perhatiannya pada soal-soal kehidupan. Bram muda sudah lama memimpikan untuk menjadi penulis, tapi ayahnya punya rencana-rencana yang lebih aman. Bram mengalah pada keinginan orangtuanya, lalu mengikuti jejak ayahnya menjadi pegawai negeri di Dublin Castle. Dalam meniti kariernya sebagai pegawai negeri, ia sempat menulis sebuah buku yang tidak menarik, berjudul Duties of Clerks of Petty Sessions in Ireland. Tapi buku yang berisi peraturan-peraturan ini baru diterbitkan pada tahun 1879. Waktu itu Stoker sudah menikah, tinggal di negeri lain, dan sudah pindah ke bidang pekerjaan lain. Selama delapan tahun menjalankan lugasnya sebagai pegawai negeri, Stoker terus menulis cerita-cerita. Yang pertama adalah sebuah fantasi impian berjudul The Crystal Cup (1872), diterbitkan oleh The London Society. Tiga tahun kemudian menyusul sebuah cerita horor yang terdiri atas empat seri, berjudul The Chain of Destiny yang diterbitkan dalam The Shamrock. Ia juga masih punya waktu untuk menerima pekerjaan tanpa bayaran sebagai kritikus teater untuk surat kabar Evening Mail di Dublin, dan kemudian sebagai editor The Irish Echo. Waktu masih kuliah di Trinity, Stoker sangat terkesan oleh bakat akting Henry Irving, yang pernah dilihatnya dalam sebuah pertunjukan di Theatre Royal di Dublin. Hampir sepuluh tahun kemudian, Irving datang lagi ke Dublin untuk membintangi peran Hamlet. Resensi Stoker yang mengandung pujian dalam The Mail agaknya menarik perhatian aktor itu, dan penulis resensi itu diundangnya untuk menemuinya di balik
http://inzomnia.wapka.mobi
panggung. Sejak itu berkembanglah persahabatan antara mereka berdua, yang berlangsung selama hampir tiga puluh tahun. Dua tahun kemudian, pada tahun 1878, Irving menawari Stoker pekerjaan sebagai manajer aktor di London's Lyceum Theatre. Stoker langsung berhenti menjadi pegawai negeri, menjalin hubungan dengan Florence Balcombe, seorang gadis cantik berumur sembilan belas tahun, yang dinikahinya tahun berikutnya. Dan mereka pun memulai hidup baru di London. Setahun kemudian, Florence melahirkan anak tunggal mereka, seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Noel. Tapi kata orang, setelah itu Stoker dan istrinya tak rukun lagi, meskipun mereka masih tetap muncul berdua di tempat-tempat pertemuan. Bagaimanapun juga, beban kerja Stoker yang berat tidak memungkinkannya memberikan cukup waktu untuk kehidupan rumah tangga. Tugas-tugasnya meliputi pengawasan terhadap lebih dari seratus dua puluh karyawan, mengatur urusan tur internasional, menulis surat-menyurat dalam jumlah besar, memegang pembukuan Lyceum, dan melindungi aktor yang sedang amat dikagumi jtu dari orang-orang yang mungkin ingin memanfaatkan kemasyhurannya. Namun, sungguh mengagumkan, Stoker masih juga punya waktu untuk menulis buku-buku cerita. Bukunya yang pertama, Under the Sunset (1882), terdiri atas delapan buah dongeng mengerikan untuk anak-anak. Novel lengkapnya yang pertama, The Snake's Pass, diterbitkan pada tahun 1890. Pada tahun itu pula ia memulai risetnya untuk karya akbarnya, Dracula, yang setelah dibaca umum beberapa tahun kemudian, meluncurkan tokoh utamanya yang haus darah, Count Dracula (atau mungkin juga penulisnya sendiri), ke arah kemasyhuran. -R.L, Fisher Kata Pendahuluan Count dracula tergolong pada kelompok terkemuka tokoh-tokoh fiksi abad kesembilan belas, yang telah mencekam imajinasi orang sejak zaman Victoria, dan yang popularitasnya berlanjut sampai masa kini.
http://inzomnia.wapka.mobi
Seperti juga Sherlock Holmes, monster Frankenstein, dan lain-lain yang tak banyak jumlahnya, Count Dracula memiliki sesuatu yang ajaib mungkin bisa disebut karisma atau bahkan daya tarik luar biasa-yang agaknya membuatnya makin populer dengan berlalunya waktu. Apa kunci keberhasilan Dracula yang bertahan lama itu? Apakah itu karena Bram Stoker memiliki daya kreasi yang demikian kuat hingga ia mampu mencekam minat pembaca sampai beberapa generasi, hanya dengan menggunakan sedikit saja daya imajinasinya? Tidak, Bram Stoker kurang sesuai dikenang sebagai seorang pemikir sejati atau orang berimajinasi besar pada zamannya. Ia jelas tidak memegang peran dalam penemuan tokoh vampir (pengisap darah). Dongeng-dongeng seram tentang makhluk yang tak bisa mati sudah lama sekali dikenal dalam kisah-kisah rakyat di Eropa. Karena ia dibesarkan di Irlandia, Bram Stoker pasti telah mengenal, berbagai kisah tentang jin dan makhluk halus, yang di antaranya punya kecenderungan sebagai pengisap darah. Ia pasti sudah mendengar dari ibunya, dongeng-dongeng tentang peri tua renta yang dikenal sebagai makhluk jadi-jadian, seperti Red Bloodsucker atau Dearg-due, yang dikatakan memasuki tubuh anakanak yang jiwanya sudah diracuni. Juga pemimpin peri, Leanhaun Shee, yang memanfaatkan daya tarik kewanitaannya untuk menjerat korbannya yang malang, dap mengisap kekuatan serta kemauannya sampai ha-bis. Namun, kalaupun Stoker telah menarik ilham dari banyak sumber, sewaktu menulis karya besarnya yang mengerikan itu, tak dapat dikatakan bahwa karyanya tersebut kekurangan imajinasi atau keasliantidak. Kalaupun garis cerita Dracula banyak meniru bentuk roman dan tradisi masa Gotik, penanganan Stoker mengenai vampirisme tidak terbatas pada tradisi-tradisi itu. Kalaupun ia telah secara bebas meminjam dari sumber-sumber sejarah, dan meskipun dalam kreasinya ia telah mengambil gaya penulisan fiksi, baik yang termasyhur seperti Macbeth karya Shakespeare, maupun yang kurang terkenal seperti The Vampyre karya Polidori, Stoker tetap harus dipuji karena telah mengolah ramuan-ramuan itu menjadi suatu karya asli yang amat memukau.
http://inzomnia.wapka.mobi
Mungkin perbedaan paling mencolok antara tokoh mengerikan dari Stoker dan tokoh-tokoh dari penulis-penulis sezamannya adalah bahwa tokoh-tokoh pada masa itu bersifat moral ganda, sedangkan Count Dracula adalah suatu contoh jelas dari kejahatan sejati. Bandingkanlah dia dengan monster imajinasi Mary Shelley dalam Frankenstein (1818), yang telah menimbulkan simpati besar para pembacanya, atau dengan tokoh berwatak ganda dalam buku karangan Robert Louis Stevenson, The Strange Case of Dr. Jekyl and Mr. Hyde (1886), yang sangat menyesali perubahan dirinya pada malam hari (sesuatu yang memang sepantasnya disesalinya). Tokoh utama yang punya kelainan jiwa dan haus darah ciptaan Stoker itu tak kenal rasa sesal, dan tak sempat mengontrol dirinya. Mana mungkin? Ia terlalu sibuk mengubah dunia ke arah vampirisme. Jadi sebaiknya kita mengakui bahwa Bram Stoker sama sekali tidak kekurangan daya khayal dan keaslian. Tapi banyak penulis sezamannya yang juga imajinatif namun kurang berhasil. Seperti misalnya J.S. LeFanu yang menulis Carmilla (1871-1872). Karya itu dibaca oleh Stoker, dan pasti telah mempengaruhi keputu anny untuk menggali soal vampirisme lebih dalam lagi. Secara umum, karya tersebut dianggap lebih baik daripada Dracula bila ditinjau dari segi penulisannya. Lalu mengapa Dracula memberikan kesan yang tak terhapuskan dalam pikiran orang banyak, sedangkan hasil-hasil karya lain yang mungkin sama imajinatifnya melemah dan akhirnya tak dikenal lagi? Apakah itu disebabkan oleh kemampuan Stoker yang unik sebagai penempa kata-kata, dialognya yang hidup, realita yang tak terbantah dalam bagian-bagian yang deskriptif, serta kedalaman emosi yang diserapkannya dalam melukiskan tokoh-tokohnya? Tidak juga. Secara teknis, tulisan Stoker banyak kekurangannya. Banyak tokoh Stoker, kecuali Count Dracula sendiri, hanya ditinjau dari satu sisi, dan tidak dilukiskan dengan keahlian khusus, dialognya sering kaku, sedangkan bagian-bagian tulisannya yang deskriptif cenderung terlalu banyak menggunakan kata-kata dan sentimen berlebihan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Mengenai tulisannya yang lain, sekarang hanya sedikit yang diingat orang. Seperti romannya yang tak menarik, Miss Betty (1898). Dan bagaimana pula dengan The Lady of the Shroud (1909) atau The Lair of the White Worm (1911)? Jawabnya adalah bahwa buku-buku itu senasib dengan cerita-cerita seperti The Judge's House, The Squaw, The Secret of the Growing Gold, dan The Burial of the Rats yang meskipun cukup baik namun semuanya sudah dilupakan. Jadi, bila bukan karena penulisnya dan bukan pula karena kekuatan imajinasi si pengarangnya, mengapa pandangan Stoker tentang vampir itu terbukti lebih bertahan daripada semuanya? Pertanyaan itu tak dapat dijawab dengan sederhana. Keistimewaan Dracula tak mungkin terletak pada plotnya, gayanya, dialognya, atau pada bagian-bagiannya yang deskriptif. Bila Dracula terus bertambah populer seabad setelah penulisannya, sepatutnyalah kita kemukakan beberapa unsurnya yang baik, yaitu temanya yang luar biasa kuat, penggunaan sudut pandangnya yang beragam, kemampuannya untuk mencakup beberapa bidang (intelektual, emosional, maupun seksual), adanya beberapa peristiwa yang benar-benar mengerikan, dan mungkin yang paling penting adalah kemampuan penulisnya meninjau ke dalam jiwa manusia. Efek Dracula sangat cocok kalau disamakan dengan efek suatu mimpi buruk Kita tak bisa menyentuh mimpi buruk, tak bisa menimbang atau mengukurnya. Tapi tak seorang pun bisa membantah rasa takut yang ditimbulkannya pada diri kita. Seperti dalam mimpi buruk, Dracula memberikan suatu peringatan, suatu alarm yang tak nyata tapi sekaligus ada, suatu gaung yang halus namun mengganggu, yang tak tertangkap oleh akal sehat kita, tapi tertangkap dengan nyaring dan jelas oleh organ-organ bawah sadar kita yang lebih peka. jadi, keberhasilan Dracula untuk bertahan sebaiknya kita anggapsekurang-kurangnya sebagian-adalah berkat kemampuan unik Bram Stoker untuk melihat dunia dari segi di mana impian adalah kenyataan dan kesadaran adalah mimpi. Dan tanpa berpanjang-lebar lagi, marilah kita ikuti petualangan Jonathan Harker, sejak ia memulai
http://inzomnia.wapka.mobi
perjalanannya yang menentukan, ke dunia vampir yang ajaib dan ke sisi teramat gelap dari pikiran manusia. -R.L. FLsher Bab 1 CATATAN HARIAN JONATHAN MARKER (ditulis dengan huruf steno) 3 Mei. Bistritz.-Berangkat dari Munich jam 20.35 malam, pada tanggal 1 Mei, tiba di Wina pagi-pagi keesokan harinya. Seharusnya tiba jam 06.46, tapi kereta api terlambat satu jam. Dari pemandanganpemandangan yang dapat kulihat sekilas dari kereta api, dan dari bagian kecil jalan-jalan yang sudah kulewati, agaknya Budapest adalah suatu kota yang amat bagus. Aku takut pergi jauh-jauh dari stasiun, soalnya kami tadi tiba terlambat, dan ingin berangkat setepat mungkin pada waktunya. Aku mendapat kesan bahwa kami sedang meninggalkan Eropa Barat dan memasuki wilayah Timur. Melalui jembatan-jembatan paling barat Sungai Danube, yang di bagian itu sangat lebar dan sangat dalam, kami memasuki wilayah bertradisi Turki. Kami berangkat pada waktu yang cukup tepat, dan tiba di Klausenburgh pada senja hari. Di situ aku bermalam di Hotel Royale. Aku makan malam agak larut. Makanannya terdiri atas ayam yang dimasak dengan lada merah, cukup enak, tapi membuatku haus (Ingat, minta resepnya untuk Mina). Aku bertanya pada pelayan, dan dikatakannya bahwa makanan itu bernama paprika hendl dan karena makanan itu merupakan lauk nasional, aku bisa mendapatkannya di mana pun di sepanjang daerah Carpathia. Bahasa Jerman-ku yang sangat terbatas, berguna sekali di sini. Entah bagaimana aku bila tidak memiliki pengetahuan itu. Karena aku punya waktu senggang sewaktu berada di London, aku mengunjungi British Museum. Di bagian perpustakaannya aku mencari buku-buku dan peta-peta mengenai Transylvania. Ternyata pengetahuan tentang negeri itu sangat besar manfaatnya untuk berurusan dengan seorang ningrat di sana. Ternyata pula bahwa daerah yang
http://inzomnia.wapka.mobi
disebutkannya itu terletak di ujung timur negeri itu, di perbatasan antara tiga negara: Transylvania, Moldavia, dan Bukovina, di tengahtengah Pegunungan Carpathia yang merupakan salah satu bagian Eropa yang paling lebat hutannya dan paling kurang dikenal. Aku tak berhasil menemukan di peta atau di buku petunjuk mana pun, letak yang tepat dari Puri Dracula itu, karena negeri itu belum memiliki peta-peta yang setaraf dengan peta-peta Ordnance Survey yang kita miliki. Tapi kudapati bahwa Bis tritz, kota persinggahan yang disebut oleh Count Dracula itu, adalah sebuah tempat yang cukup dikenal. Akan kucantumkan catatan-catatanku di sini, supaya bisa menyegarkan ingatanku bila kelak aku bercakap-cakap dengan Mina tentang perjalanan-perjalananku ini. Penduduk Transylvania terdiri atas empat wilayah kebangsaan di daerah selatan, suku Saxon yang berbaur dengan suku Wallach, yaitu keturunan suku Dacian, suku Magyar di sebelah barat, dan suku Szekely di timur dan utara. Aku akan berada di antara suku Szekely yang mengaku keturunan dari Atilla dan bangsa Hun. Itu mungkin benar, karena waktu suku Magyar merebut negeri ini pada abad kesebelas, mereka menemukan bangsa Hun sudah ada di situ. Aku pernah membaca bahwa semua takhayul yang dikenal dunia, terkumpul pada ladam kuda orang Carphatia, yang seolah-olah merupakan pusat dari lingkaran khayalan. Kalau itu benar, keberadaanku di sini pasti akan menarik sekali (Ingat, aku harus menanyakan itu semua pada Count). Tidurku tak nyenyak, meskipun tempat tidurku cukup nyaman, karena mimpiku aneh-aneh. Apalagi ada anjing yang melolong sepanjang malam di bawah jendelaku. Mungkin mimpiku yang aneh-aneh disebabkan oleh hal itu, atau mungkin juga gara-gara paprika yang kumakan tadi, karena aku tadi harus meminum air dalam kendiku sampai habis, tapi masih juga haus. Menjelang pagi baru aku tertidur, dan aku dibangunkan oleh ketukan panjang pada pintu kamarku. Mungkin tidurku nyenyak waktu itu. Sar panku lagi-lagi terdiri atas paprika dan semacam bubur dari tepung jagung, yang kata mereka bernama mamaliga, dan terung berisi daging cincang yang enak sekali, dan mereka namakan impletata (Ingat,
http://inzomnia.wapka.mobi
minta juga resep masakan ini). Aku harus cepat-cepat makan, karena kereta api akan berangkat jam delapan kurang sedikit. Yah, setidaknya seharusnya berangkat jam sekian. Tapi, setelah aku bergegas pergi ke stasiun pada jam setengah delapan, ternyata aku harus duduk menunggu di kereta api lebih dari satu jam, sebelum kereta mulai bergerak. Menurut pengamatanku, makin ke timur, makin tak tepat ke berangkatan kereta api. Jadi bagaimana keadaannya di Cina? Sepanjang hari itu kereta rasanya berjalan malas-malasan, melewati daerah-daerah berpemandangan indah dan beraneka ragam. Kadangkadang kami melihat kota-kota kecil, atau puri di puncak bukit-bukit terjal, seperti yang biasa kita lihat dalam buku-buku misi tua. Kadangkadang kami menyusuri sungai-sungai, ada yang besar dan ada yang kecil. Agaknya sungai-sungai itu menjadi penyebab banjir besar, karena kedua belah tepinya luas dan berbatu-batu. Pasti diperlukan banyak air yang alirannya kuat untuk menyapu bersih tepi luar sungai itu. Di setiap stasiun kelihatan orang berkelompok-kelompok, kadang-kadang banyak sekali, pakaian mereka beraneka ragam. Ada di antaranya yang sama benar dengan pakaian buruh tani di Inggris, atau dengan buruh tani yang biasa kulihat datang dari Prancis atau Jerman. Tapi yang lain bagusbagus sekali. Kaum wanitanya cantik-cantik, kalau dilihat dari jauh, tapi bagian pinggang mereka kurang bagus. Lengan baju mereka semuanya putih, dengan beraneka macam model, dan kebanyakan di antaranya memakai ikat pinggang lebar dengan bermacam-macam hiasan yang berumbai-rumbai seperti pakaian balet. Dan semuanya memakai pakaian dalam lebar. Yang paling aneh adalah penampilan orang-orang Slowak, yang dianggap paling barbar dari semuanya. Mereka mengenakan topi koboi yang besar, celana lebar berwarna putih kotor, kemeja linen putih, dan ikat pinggang kulit yang amat berat, hampir tiga puluh sentimeter lebarnya, dan seluruhnya berhiaskan paku-paku kuningan. Mereka mengenakan sepatu lars tinggi, dan kaki celananya dimasukkan ke dalamnya. Rambut mereka panjang dan hitam, begitu pula kumis mereka. Mereka memang sangat menarik perhatian, meskipun kelihatannya mereka tak suka menonjolkan diri. Di pentas, mereka pasti akan
http://inzomnia.wapka.mobi
ditampilkan sebagai gerombolan penyamun dari Timur. Tapi kata orang, mereka sama sekali tidak berbahaya, dan hanya mengurus urusan mereka sendiri saja. Senja sudah larut waktu kami tiba Bistritz, sebuah kota tua yang amat menarik. Karena praktis berada di perbatasan-Celah Borgo memanjang dari situ sampai ke Bukovina-kota itu telah mengalami gejolak, dan bekas-bekasnya masih tampak jelas Lima puluh tahun yang lalu terjadi serangkaian kebakaran besar yang telah menimbulkan kekacauan hebat pada lima peristiwa terpisah. Pada awal abad ketujuh belas, kota itu pernah mengalami pengepungan selama tiga ming gu, dan telah kehilangan tiga belas ribu orang. Bencana bencana perang itu disusul pula oleh kelaparan dan penyakit-penyakit. Berdasarkan petunjuk Count Dracula, aku harus menginap di Golden Krone Hotel. Aku senang sekali, karena kudapati hotel itu benar-benar kuno. Aku tentu ingin sekali melihat sebanyak mungkin adat kebiasaan negeri itu. Rupanya aku memang sudah ditunggu, karena waktu aku tiba di dekat pintu, aku disambut oleh seorang wanita setengah baya yang amat ceria, yang seperti biasanya berpakaian seperti buruh tani-rok panjang putih dengan celemek ganda yang panjang pula di depan dan di belakang, dari bahan beraneka warna yang diikat amat ketat. Waktu aku sudah dekat, ia membungkuk dan berkata, "Herr(Tuan) Inggris?" "Ya," sahutku, "Jonathan Harker." Ia tersenyum, lalu mengatakan sesuatu pada seorang pria setengah baya berkemeja putih yang mengikutinya ke pintu. Pria itu pergi, tapi segera kembali dengan membawa sepucuk surat. Bunyinya, Sahabatku.-Selamat datang di Carpathia. Aku sangat mengharapkan kedatangan Anda. Tidurlah dengan nyenyak malam ini Jam tiga besok, ada kereta yang akan berangkat ke Bukovina. Sudah dipesankan tempat untuk Anda di kereta itu. Di Celah Borgo, keretaku akan siap menunggu Anda, dan mengantarkan Anda ke tempatku. Aku yakin perjalanan Anda dari London menyenangkan, dan Anda akan senang berada di negeriku yang indah ini.
http://inzomnia.wapka.mobi
Sahabatmu, Dracula. 4 Mei.-Ternyata pemilik hotel sudah menerima surat dari Count, yang memberikan instruksi supaya menyiapkan tempat terbaik bagiku di kereta. Tapi waktu aku mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terinci, ia jadi agak enggan berbicara, dan berpura-pura tak mengerti bahasa Jerman yang kuucapkan. Itu jelas tak benar, karena sebelum itu ia memahaminya dengan baik sekali, atau sekurang-kurangnya ia telah menjawab pertany n pertanyaanku dengan tepat. Ia dan istrinya, wanita tua yang tadi menyambutku, saling pandang dengan ketakutan. Ia hanya bergumam bahwa uangnya telah dikirim bersama surat, dan hanya itulah yang diketahuinya. Waktu kutanyakan apakah ia kenal pada Count Dracula, dan apakah ia bisa menceritakan sedikit tentang purinya, ia dan istrinya membuat tanda salib. Dan setelah mengatakan ia tak tahu apaapa, ia sama sekali tak mau berbicara lagi. Waktu keberangkatanku sudah amat dekat, hingga aku tak sempat bertanya pada orang lain. Kelihatannya semuanya misterius sekali, dan sama sekali tidak melegakan. Sesaat sebelum aku berangkat, wanita tua itu datang ke kamarku, dan berkata dengan kacau dan gugup sekal "Haruskah Anda pergi? Oh, Herr muda, haruskah Anda pergi?" Begitu gugupnya ia, hingga ia lupa akan bahasa Jerman yang dikuasainya sedikit, dan dicampuraduknya dengan suatu bahasa lain yang sama sekali tak kukenal. Aku baru bisa mengikutinya setelah mengajukan banyak pertanyaan. Waktu kukatakan padanya bahwa aku harus segera pergi, dan bahwa aku ada urusan yang penting sekali, ia bertanya lagi, "Tahukah Anda hari apa hari ini?" Kujawab bahwa hari ini adalah tanggal 4 Mei. Ia menggeleng sambil berkata lagi, "Oh, ya! Saya tahu itu! Saya tahu itu, tapi tahukah Anda hari apa hari ini?". Waktu kukatakan bahwa aku tak mengerti apa maksudnya, ia berkata lagi,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ini adalah malam hari St. George. Tidakkah Anda tahu bahwa malam ini, saat jam berbunyi menyatakan tengah malam, semua yang jahat di dunia ini akan bebas merdeka? Tahukah Anda tempat yang Anda tuju itu, dan apa yang sedang Anda lakukan ini?" Jelas sekali bahwa ia sangat khawatir, hingga aku mencoba menghiburnya, namun tak berhasil. Akhirnya ia menjatuhkan dirinya, berlutut, dan memohon agar aku tidak pergi, atau setidaknya menunggu sehari-dua hari lagi baru berangkat. Semuanya itu tak masuk akal. Tapi aku merasa tak enak juga. Namun ada urusan yang harus kulaksanakan, dan aku tak bisa membiarkan apa pun juga menghalanginya. Sebab itu kucoba mengangkat wanita tua itu, dan berkata dengan sangat bersungguh-sungguh bahwa aku berterima kasih padanya, tapi tugasku sangat mendesak, dan aku tetap harus pergi. Lalu ia bangkit dan menyeka matanya. Kemudian diambilnya sebuah salib di lehernya, dan diberikannya padaku. Aku tak tahu harus berbuat apa. Sebagai seorang Inggris yang taat beragama, aku diajar untuk menganggap hal-hal semacam itu sebagai pemuja an yang salah. Tapi rasanya tak pantas menolak pemberian seorang wanita tua yang bermaksud baik, dan sedang dalam keadaan kacau begitu. Kurasa ia melihat keraguan di wajahku, sebab ia lalu mengalungkan rosario bersalib itu ke leherku, dan berkata, "Terimalah, demi ibu Anda," dan ia langsung keluar dari kamarku. Bagian dari catatanku ini kutulis ketika aku sedang menunggu kereta yang tentu saja terlambat, dan salib itu masih tergantung di leherku. Apakah aku telah ketularan rasa takut wanita tua itu, ataukah karena banyaknya tradisi mengerikan di tempat ini, ataukah gara-gara salib itu sendiri, aku tak tahu. Tapi aku sama sekali tidak merasa tenang seperti biasanya. Bila buku catatan ini diterima oleh Mina sebelum aku kembali, berarti ini merupakan ucapan selamat tinggal dariku. Itu kereta datang! 5 Mei. Puri.-Kelabu pagi hari telah berlalu, dan matahari sudah tinggi di atas cakrawala yang jauh. Cakrawala itu kelihatan bergerigi, entah
http://inzomnia.wapka.mobi
karena pohon-pohon atau karena bukit-bukit, aku tak tahu, karena terlalu jauh, hingga apa-apa yang besar maupun yang kecil tcrbaur saja. Aku belum mengantuk, dan karena aku tak akan dibangunkan dan bisa bangun semauku, maka aku menulis saja sampai mengantuk. Banyak hal aneh yang harus kutuliskan. Supaya orang yang membaca catatanku ini tidak menyangka bahwa aku telah makan terlalu banyak sebelum berangkat dari Bistritz, akan kutuliskan apa-apa yang telah kumakan. Aku makan apa yang mereka sebut robber steak, yaitu potonganpotongan lemak babi, bawang bombai, dan daging sapi yang dibumbui dengan lada merah dan ditusukkan pada lidi, lalu dipanggang. Anggurnya adalah anggur Golden Mediasch, yang menimbulkan rasa menyengat yang aneh pada lidah, meskipun bukan berarti tak enak. Aku hanya minum beberapa gelas, tak lebih. Waktu aku naik ke kereta, kusirnya belum duduk di tempatnya, dan kulihat ia bercakap-cakap dengan pemilik hotel itu. Jelas bahwa ia berbicara tentang diriku, karena mereka sekali-sekali melihat padaku. Beberapa orang yang sedang duduk di bangku di luar hotel, menghampiri mereka dan ikut mendengarkan, dan menoleh pula padaku. Kebanyakan dari mereka melihat padaku dengan rasa iba. Kudengar banyak kata yang sering diulang-ulang, kata-kata aneh, karena di antara kumpulan orang banyak itu terdapat banyak suku bangsa. Maka diam-diam kukeluarkan kamus aneka bahasaku dari tas, dan kucari arti kata-kata itu. Ternyata kata-kata itu mempunyai arti yang tak bagus. Di antaranya adalah ordog-artinya setan, pokol- artinya neraka, stregoica-artinya sihir, vrolok dan vlkoslak-keduanya mempunyai arti yang sama. Yang satu adalah bahasa Slovak, dan yang satu lagi bahasa Servia, artinya serigala jadi-jadian atau vampir (Ingat, harus kutanyakan takhayul itu pada Count). Waktu kami berangkat, jumlah orang yang berkumpul di dekat pintu penginapan itu telah bertambah banyak. Mereka semua membuat tanda salib dan mengacungkan dua jari ke arah diriku. Dengan susah payah aku berhasil meminta bantuan seorang penumpang untuk memberitahukan apa maksud mereka. Mula-mula ia tak mau menjawab, tapi setelah
http://inzomnia.wapka.mobi
mendengar bahwa aku orang Inggris, dijelaskannya bahwa itu suatu penangkal atau penjagaan terhadap mata setan. Hal itu membuatku tak senang. Aku baru saja akan berangkat ke tempat yang tak kukenal, akan menemui seseorang yang tak kukenal pula, tapi semua orang kelihatannya ingin berbaik hati padaku, kelihatan sedih sekali dan begitu simpatik, hingga mau tak mau aku merasa terharu. Aku takkan pernah melupakan pemandangan terakhir di halaman penginapan itu, juga semua orang yang ada di situ, yang mengenakan pakaian indah beraneka ragam. Mereka semua membuat tanda salib. Mereka berdiri di sekitar gerbang yang pintunya melengkung dan lebar, berlatar belakang pohon-pohon oleander dan jeruk yang berdaun rimbun di dalam tong-tong berwarna hijau, mengelompok di tengah-tengah halaman. Lalu kusir kereta kami yang bercelana linen sedemikian lebar, hingga memenuhi tempat duduknya di depan, melecutkan cambuknya pada keempat kudanya yang kecil-kecil, yang dipasang sejajar. Dan mulailah perjalanan kami. Perasaan takutku pada setan-setan dengan segera terlupakan, karena melihat pemandangan-pemandangan indah yang kami lewati. Tapi, seandainya aku tahu bahasa mereka, atau tepatnya bahasa-bahasa yang dipakai oleh teman-teman seperjalananku, pasti takkan semudah itu aku melupakannya. Di hadapan kami terhampar tanah hijau yang melandai, penuh dengan hutan-hutan belukar, diselingi bukit-bukit terjal di sanasini. Di atasnya tumbuh sekelompok pepohonan atau rumah-rumah petani yang dindingnya menghadap ke jalan. Di mana-mana terdapat banyak pohon buah-buahan-apel, prem, pir, ceri, semuanya sedang berbunga. Dan ketika kami lewat di situ, kulihat rumput hijau di bawah pohonpohon itu bertaburkan bunga-bunga yang gugur. Jalannya berbelokbelok, keluar-masuk di celah-celah bukit-bukit hijau, di daerah yang kata mereka bernama Mittel Land itu. Lalu, setelah memasuki sebuah tikungan berumput, jalan itu seolah-olah hilang atau terlindung oleh pohon-pohon pinus yang tumbuh berserakan di sisi-sisi bukit, seperti nyala lidah api. Jalannya berbatu-batu, tapi kami serasa terbang melewatinya dengan kecepatan sangat tinggi. Waktu itu aku tak mengerti mengapa harus secepat itu. Kelihatannya pengemudinya
http://inzomnia.wapka.mobi
bertekad untuk secepatnya tiba di Borgo Prund. Menurut cerita mereka, jalan itu bagus sekali dalam musim panas, tapi sekarang belum dibersihkan dari bekas salju musim dingin. Dalam hal itu, keadaannya berbeda dari keadaan jalan-jalan Carpathia, karena sudah merupakan tradisi lama di sana bahwa jalan-jalan tak boleh dipelihara terlalu baik. Zaman dahulu, orang-orang Hospadar tak mau memperbaiki jalan-jalan, karena takut bangsa Turki mengira mereka bersiap-siap memasukkan tentara asing, sehingga mereka pun cepat-cepat mengumumkan perang, yang memang selalu mengancam kedua bangsa itu. Lebih jauh dari bukit-bukit hijau Mittel Land, menjulang lereng-lereng berhutan lebat, terus ke arah puncak Pegunungan Carpathia yang tinggi dan curam. Lereng-lereng itu menjulang di kiri kanan kami, ditimpa sinar matahari petang yang langsung menyinarinya, dan dengan demikian menonjolkan warna-warni indah dari daerah yang permai ini. Warnawarna biru dan merah tua di bawah bayang-bayang puncak, hijau dan coklat di tempat-tempat rumput dan batu karang membaur. Kemudian terbentang batu karang bergerigi dan karang-karang yang berujung tajam, sampai semuanya menghilang di kejauhan, di tempat puncakpuncak bersalju menjulang dengan megah. Di sana-sini terdapat celahcelah pada gunung-gunung itu. Melalui celah-celah itu, sekali-sekali kami melihat kilatan air terjun yang putih memancar, ditimpa sinar matahari yang mulai terbenam. Kami membelok melalui dasar sebuah bukit, dan di hadapan kami tampak puncak sebuah gunung yang berselimutkan salju. Puncak itu kelihatan tepat berada di hadapan kami, ketika kami melalui jalan yang berliku-liku bagaikan ular. Waktu itu, seorang teman seperjalananku mencolek lenganku dan berkata, "Lihat, itu Isten szek! Takhta Tuhan!"-dan ia pun membuat tanda salib dengan khidmat. Sewaktu kami melalui jalan berliku-liku yang seolah tak berujung itu, dan matahari tenggelam makin rendah di belakang kami, bayangan malam pun mulai menyelimuti kami. Keadaan itu makin terasa, karena puncak gunung yang bersalju masih menyimpan sinar lembut. Sekali-sekali kami berpapasan dengan orang-orang Ceko atau Slowak yang semuanya
http://inzomnia.wapka.mobi
berpakaian aneka warna. Yang menarik tentang mereka adalah, kebanyakan di antara mereka menderita penyakit gondok. Di tepi jalan terdapat banyak salib, dan waktu kami melesat melewatinya, semua teman seperjalananku membuat tanda salib. Di sana-sini ada pula pria atau wanita yang sedang berlutut di depan sebuah altar. Mereka sama sekali tak menoleh waktu kami mendekat. Agaknya mereka sedang berdoa dengan demikian khusyuknya, hingga mata dan telinga mereka tertutup terhadap dunia luar. Banyak hal yang baru bagiku di situ, umpamanya jerami kering di pohon-pohon, serta kelompok-kelompok pohon yang daunnya berjuntai di sana-sini, dan batangnya tampak putih dan bersinar seperti perak di celah-celah daunnya yang berwarna hijau lembut. Kadang-kadang kami berpapasan dengan letter -wagon, yaitu gerobak petani-yang berbadan panjang seperti ular,.sengaja dibuat demikian supaya sesuai dengan keadaan jalan yang tak rata. Di gerobakgerobak itu pasti duduk sejumlah buruh tani yang akan pulang. Yang berkebangsaan Ceko dengan tas putih mereka, dan bangsa Slowak dengan tas-tas beraneka warna. Orang-orang Slowak itu membawa tongkat seperti tombak, tapi berujung kapak. Waktu malam tiba, udara menjadi dingin sekali. Senja yang makin larut, tenggelam dalam kegelapan berkabut yang disebabkan oleh pohonpohon. Tapi waktu kami mendaki melewati Celah, di lembah-lembah yang dalam di antara bukit-bukit, masih kelihatan pohon-pohon cemara berlatar belakang salju. Kadang-kadang, saat kereta memotong jalan melewati hutan pinus, yang dalam gelap seolah-olah mengurung kami, maka kegelapan memberikan efek yang aneh dan mengerikan, menimbulkan kembali pikiran-pikiran dan bayangan-bayangan seram yang telah ditanamkan oleh orang-orang tadi. Matahari yang baru tenggelam menimbulkan kabut kabut gelap seperti hantu. Di tengah-tengah Pegunungan Carpathia itu, jalan seolah-olah melingkar tak henti-hentinya, melewati lembah-lembah. Kadang-kadang lembahlembah itu demikian curamnya, hingga meskipun kami sangat tergesagesa, kuda-kuda hanya bisa berjalan lambat-lambat. Aku ingin turun saja dan berjalan, seperti yang biasa kulakukan di negeriku sendiri. Tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
pengemudi melarangku dengan keras. "Jangan, jangan," katanya. "Anda tak boleh berjalan di sini, anjing-anjing terlalu buas." Lalu ditambahkannya, mungkin untuk melucu-karena ia menoleh pada para penumpang lain, yang tersenyum membenarkannya, "Dan, sebelum Anda tidur nanti, mungkin Anda akan mengalami banyak hal seperti itu." Ia hanya berhenti sebentar untuk menyalakan lampunya. Waktu malam makin gelap, para penumpang nampak gelisah, dan selalu ada saja yang berbicara dengan pengemudi, seolah-olah mendorongnya untuk terus menambah kecepatan. Dan pengemudi pun melecutkan cambuknya tanpa belas kasihan, mendorong kuda-kudanya untuk berlari lebih cepat dengan teriakan-teriakan nyaring. Lalu, dalam gelap itu kulihat sepotong cahaya kelabu di depan kami, seolah-olah ada celah pada bukit-bukit itu. Para penumpang jadi makin kacau. Kereta gila <tu terombang-ambing pada per kulitnya yang besar, oleng seperti kapal yang dihantam badai di laut. Aku harus berpegangan pada sesuatu. Jalanan menjadi makin rata, dan kami serasa terbang. Lalu gununggunung serasa makin dekat mengapit kami, dan seolah-olah memandangi kami dengan marah. Kami memasuki Celah Borgo. Beberapa teman seperjalananku memberiku hadiah-hadiah. Barang-barang itu mereka berikan dengan paksa dan dengan bersungguh-sungguh, hingga aku tak bisa menolak. Barang-barang itu beragam dan aneh-aneh, tapi semuanya diberikan dengan niat yang baik, dan disertai kata-kata manis serta doa. Kali ini pun gerak-gerik mereka penuh rasa takut, seperti yang kulihat di luar penginapan di Bistritz tadi. Tak lupa mereka membuat tanda salib dan mengucapkan doa penangkal terhadap mata setan yang jahat. Sementara itu, kusir teras membungkukkan tubuhnya, dan penumpangpenumpang di kedua sisi memandang tajam ke kegelapan, dengan menjulurkan leher mereka di sisi kereta. Jelas ada sesuatu yang istimewa akan terjadi, atau yang mereka harapkan. Tapi waktu kutanyakan mengapa mereka demikian, tak seorang pun di antara para penumpang itu mau memberikan penjelasan. Keadaan tetap tegang beberapa saat lamanya, sampai akhirnya kami lihat di hadapan kami celah itu terbuka di sisi timur. Di langit tampak awan gelap, dan terasa
http://inzomnia.wapka.mobi
seperti ada guntur yang berat dan menekan. Rasanya daerah pegunungan itu telah membagi suasana menjadi dua bagian, dan sekarang kami tiba di bagian yang gemuruh. Kini aku pun melihat ke luar, ingin melihat kalau-kalau kereta yang harus membawaku ke tempat Count sudah ada. Setiap saat mungkin aku akan melibat lampu kereta itu dalam gelap, tapi semuanya tetap gelap. Satu-satunya cahaya yang terlihat adalah kelapkelip lampu kereta kami sendiri, diselubungi oleh uap keringat kuda-kuda kami yang dipacu dengan keras, membubung seperti awan putih. Kini kami bisa melihat jalanan yang berpasir putih di hadapan kami, tapi di sana sama sekali tak tampak kendaraan. Para penumpang bersandar dengan lega, tapi sebaliknya aku merasa kecewa. Aku mulai memikirkan apa sebaiknya yang harus kulakukan. Kulihat kusir melihat ke arlojinya, dan mengatakan sesuatu pada penumpang-penumpang yang lain. Aku hampir tak dapat menangkap kata-katanya, karena diucapkan dengan suara yang amat halus. Kalau tak salah, ia berkata, "Satu jam lebih cepat daripada seharusnya." Lalu, sambil berpaling padaku, ia berkata dengan bahasa Jerman yang lebih buruk daripada bahasa Jerman ku "Tak ada kereta di sini. Rupanya tak ada yang menunggu Tuan. Sebaiknya Anda sekarang ikut kami terus ke Bukovina, dan kembali besok atau lusa. Sebaiknya lusa." Tapi sementara ia berbicara, kudakuda mulai meringkik dan mendengus, dan mengangkat kaki depan mereka tinggi-tinggi, hingga si kusir harus menahannya kuat-kuat. Lalu di belakang kami muncul sebuah kereta kecil yang ditarik oleh empat ekor kuda. Kemunculan kereta itu disambut dengan pekik serempak oleh para penumpang lain, sambil membuat tanda salib. Kereta itu menyusul kami, lalu berhenti di samping kereta kami. Dari cahaya lampu kami, dapat kulihat bahwa semua kudanya hitam legam dan tegap-tegap. Kusirnya adalah seorang pria bertubuh tinggi, berjanggut panjang warna coklat dan ia memakai topi hitam besar, yang melindungi wajahnya dari kami. Aku hanya bisa melihat kilatan sepasang mata yang sangat tajam. Waktu ia menoleh pada kami, mata itu berkilat merah. Kepada kusir kami, ia berkata, "Kau lebih cepat malam ini, Teman."
http://inzomnia.wapka.mobi
Si kusir menjawab dengan terbata-bata, "Herr Inggris ingin cepatcepat" "Sebab itu kau ingin membawanya terus ke Bukovina, bukan?" jawab kusir asing itu. "Kau tak bisa menipuku, sahabatku. Aku tahu banyak, dan kuda-kudaku cepat" Sambil berbicara, ia tersenyum. Dalam cahaya lampu kereta, tampak mulutnya yang keras dan berbibir merah, giginya tajam dan amat putih. Salah seorang teman seperjalananku membisikkan pada yang lain, sebaris syair Lenore ciptaan Burger: "Denn die Todten r'eiten schnell."(Karena yang sudah mati cepat larinya.) Agaknya kusir asing itu mendengar ucapan tersebut sebab ia mendongak dengan senyum yang seolah-olah memancarkan cahaya. Penumpang itu memalingkan kepalanya ke arah lain, sambil mengacungkan dua jarinya ke arah kusir itu dan membuat tanda salib. "Kemarikan barang bawaan Herr Inggris," kata kusir itu, dan dengan amat tangkas koper-koperku dimasukkannya ke dalam kereta kecil itu. Lalu aku turun dari sisi kereta, karena kereta kecil itu telah berada dekat di sebelah kereta kami. Kusir asing itu membantuku turun, tangannya yang memegang lenganku terasa seperti jepitan baja. Agaknya ia memiliki kekuatan luar biasa. Tanpa berkata apa-apa lagi, diguncangnya kendalinya, kudakudanya membelok, dan kami pun melesat ke dalam kegelapan Celah. Waktu aku menoleh ke belakang, tampak olehku uap dari tubuh kudakuda tadi di cahaya lampu. Dan tampak bayangan bekas teman-teman seperjalananku membuat tanda salib. Lalu si kusir melecutkan cambuknya sambil berseru pada kuda-kudanya, dan mereka pun meluncur ke arah Bukovina. Setelah kereta itu tak tampak lagi, ditelan kegelapan, aku merasa dingin dan aneh, dan kesepian. Tanpa sepengetahuanku, sehelai mantel dipasangkan ke pundakku, dan lututku ditutupi selimut Lalu kusir itu berkata dalam bahasa Jerman yang sempurna,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Malam ini dingin, Mein Herr, dan Count, majikan saya, telah memerintahkan saya untuk mengurus Anda baik-baik. Di bawah tempat duduk ada sebotol slivovitz(brendi setempat yang terbuat dari buah plum), bila Anda memerlukannya." Aku tidak meminumnya, tapi aku merasa tenang, karena aku tahu bahwa minuman itu ada. Aku merasa aneh, tapi tidak merasa takut Kereta berlari dengan kecepatan tinggi, lurus saja, lalu kami membelok tajam dan melewati jalan yang lurus lagi. Aku merasa seolah-olah kami melalui jalan yang sama sejak tadi. Oleh karenanya, aku mulai memperhatikan bagian-bagian tertentu yang menonjol, dan dapat kusimpulkan bahwa dugaanku benar. Sebenarnya ingin aku bertanya pada si kusir, apa arti semua itu, tapi aku takut melakukannya, karena kupikir dalam kedudukanku sekarang, protes yang bagaimanapun takkan ada pengaruhnya, kalaupun ia memang sengaja memperpanjang perjalanan. Tapi kemudian, karena aku ingin tahu sudah berapa lama waktu berlalu, aku menyalakan korek api, dan melihat ke arlojiku. Ternyata tinggal beberapa menit lagi tengah malam. Aku jadi merasa agak shock, karena kurasa aku sudah ikut-ikutan percaya akan takhayul mengenai tengah malam, gara-gara pengalaman yang baru kudapat. Aku menunggu dengan perasaan tegang yang menyiksa. Lalu seekor anjing mulai melolong di sebuah rumah petani, di suatu tempat yang jauh dari jalan. Suara itu seperti suara ratapan panjang yang tersiksa dan amat ketakutan. Suara itu disambut oleh suara anjing lain, lalu seekor lagi dan seekor lagi, hingga mulailah suara lolong ramai, terbawa angin sepoi-sepoi di Celah itu. Suara itu seolah datang dari seluruh negeri, sejauh daya khayal dapat menangkapnya dalam kegelapan malam itu. Waktu mendengar anjing yang pertama melolong, kuda-kuda menjadi tegang dan mengangkat kepala mereka. Tapi si kusir berbicara pada mereka dengan nada membujuk, dan kuda-kuda itu pun menjadi tenang. Tapi mereka tampak menggigil dan berkeringat, seolah baru saja melarikan diri dari sesuatu yang menakutkan. Lalu dari jauh, dari gunung-gunung yang mengapit kami, mulai terdengar suara lolong yang lebih nyaring dan lebih tajam-lolong serigala. Aku dan kuda-kuda,
http://inzomnia.wapka.mobi
sama-sama kena pengaruhnya. Aku ingin sekali melompat dari kereta dan lari, sedang kuda-kuda itu mengangkat kepala lagi, dan mengangkat kaki depan tinggi-tinggi, hingga si kusir harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahan mereka agar tidak lepas. Tapi, beberapa menit kemudian, telingaku jadi terbiasa akan suara-suara itu. Kuda-kuda pun menjadi tenang, hingga kusir bisa turun dari tempat duduknya, dan berdiri di depan mereka, seperti yang kudengar biasa dilakukan oleh para penjinak kuda. Usaha itu luar biasa hasilnya. Berkat belaianbelaiannya, kuda-kuda itu bisa dikendalikan lagi, meskipun mereka masih gemetar. Si kusir duduk kembali di tempatnya, menggoyang kendalinya, dan kereta mulai berjalan dengan kecepatan tinggi, ke arah kanan. Tak lama kemudian, kami terkurung oleh pohon-pohon, yang di tempattempat tertentu condong di atas jalanan hingga kami seolah-olah melewati sebuah terowongan. Dan lagi-lagi batu-batu karang yang seolah-olah memandangi kami dengan marah, mengawal kami dengan tegapnya di kiri-kanan. Meskipun berada di tempat terlindung, kami bisa mendengar angin yang bertiup kencang. Suaranya seperti orang mengerang dan mendesis melalui batu-batu karang. Cabang-cabang pepohonan bergesekan waktu kami melesat melewatinya. Udara makin lama makin dingin, dan salju halus seperti bedak mulai turun, hingga tak lama kemudian kereta kami dan semua yang ada di sekeliling kami tertutup selimut putih. Angin yang keras masih membawa suara lolongan anjing-anjing, namun dengan menjauhnya kami, suara itu jadi makin samar. Sebaliknya, suara lolong serigala-serigala terdengar makin lama makin dekat, seolah-olah binatang-binatang itu mengepung kami dari segala arah. Aku menjadi takut sekali, begitu pula kuda-kuda. Tapi si kusir kelihatannya sama sekali tidak terganggu. Ia terus-menerus memalingkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, tapi aku tak bisa melihat apa-apa dalam gelap itu. Tiba-tiba, jauh di sebelah kiri kami, kulihat nyala api biru yang berkelap-kelip. Pengemudi melihatnya pula pada saat yang bersamaan. Ia segera menghentikan kuda-kuda, lalu melompat turun, dan menghilang dalam gelap. Aku tak tahu harus berbuat apa, apalagi karena lolong
http://inzomnia.wapka.mobi
serigala terdengar makin dekat. Tapi ketika aku sedang bertanya-tanya, tiba-tiba kusir itu muncul lagi, dan duduk di tempatnya, tanpa berkata apa-apa. Kami melanjutkan perjalanan. Kurasa aku tertidur, dan aku terus-menerus bermimpi tentang kejadian itu. Rasanya kejadian itu berulang-ulang terus. Kini kusadari bahwa itu hanya suatu mimpi buruk yang mengerikan. Suatu kali, nyala api itu muncul demikian dekatnya dengan jalan, hingga dalam gelap itu pun aku bisa memperhatikan gerakgerik kusir itu. Ia cepat-cepat pergi ke tempat nyala api itu muncul, mengumpulkan beberapa buah batu yang dijadikannya semacam alat, dan nyala itu pun padam. Suatu kali, terjadi pula suatu bentuk penampakan yang aneh. Waktu ia berdiri di antara aku dan nyala api itu, ia tidak memadamkanya. Kulihat nyala itu bergoyang seperti hantu. Aku terkejut sekali, tapi karena itu hanya terjadi sebentar, aku mengambil kesimpulan bahwa itu adalah suatu tipuan penglihatan, karena mataku telah terlalu lama dan tegang melihat kegelapan. Lalu beberapa lamanya tak ada nyala api biru. Kami melaju terus dalam kegelapan itu, dengan suara lolong serigala di sekeliling kami, seolah-olah binatang-binatang itu mengikuti kami dalam suatu lingkaran yang bergerak. Akhirnya, pada suatu saat, si kusir pergi lebih jauh daripada sebelumnya, dan selama ia pergi, kuda-kuda gemetar makin hebat, mendengus, dan menjerit ketakutan. Aku tak tahu apa sebabnya, karena lolong serigala telah berhenti sama sekali. Tapi pada saat itu, bulan yang seolah-seolah berjalan meniti awan-awan hitam, muncul dari balik batu karang yang bergerigi karena penuh ditumbuhi pohon pinus. Dan dalam cahaya bulan itu kulihat di sekeliling kami selingkaran serigala yang memperlihatkan gigi-giginya yang putih dan lidah merah terjulur, dengan anggota tubuh berotot dan bulu tebal. Dalam keadaan diam, binatangbinatang itu seratus kali lebih menakutkan daripada kalau mereka melolong. Aku merasa tubuhku menjadi lumpuh karena ketakutan. Bila kita berhadapan dengan kengerian yang begitu hebat, barulah kita mengerti apa arti kengerian itu sebenarnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Tiba-tiba semua serigala itu mulai melolong serempak, seolah-olah cahaya bulan menimbulkan pengaruh aneh atas diri mereka. Kuda-kuda meronta-ronta dan memberontak, dan semuanya melihat ke sekeliling mereka dengan mata membelalak liar, hingga ngeri melihatnya. Tapi lingkaran serigala itu mengepung di segala penjuru, hingga mereka terpaksa tinggal di dalam lingkaran itu. Kupanggil kusir kereta, karena kulihat bahwa satu-satunya kesempatan adalah mencoba keluar dari lingkaran itu. Aku berteriak dan memukul-mukul sisi kereta, dengan harapan agar keributan yang kubuat bisa menakuti serigala-serigala yang ada di sisi itu, dan supaya si kusir kereta bisa lewat melalui celah itu. Aku tak tahu bagaimana ia datang. Tiba-tiba saja kudengar suaranya yang nyaring dengan nada memerintah. Waktu aku melihat ke arah suara itu berasal, kulihat ia sedang berdiri di tengah jalan. Direnungkannya lengannya yang panjang, lalu ia membuat gerakan seolah-olah menyingkirkan suatu rintangan yang maya. Pada saat itu juga, serigalaserigala itu mundur, makin lama makin jauh. Dan pada saat itu pula awan tebal menutupi bulan, hingga kami berada dalam kegelapan lagi. Waktu aku bisa melihat lagi, si kusir sudah naik ke kereta, sedang serigala-serigala itu sudah tak ada lagi. Semuanya begitu aneh dan mengerikan, hingga aku dilanda rasa takut, dan tak berani bergerak atau berbicara. Waktu seakan-akan tak ada batasnya saat kami melesat. Kini kami berada dalam kegelapan sempurna, karena awan yang bergerak telah menyembunyikan bulan. Kami mendaki terus, sekali menurun dengan amat cepat, tapi lebih sering mendaki. Tiba-tiba kusadari bahwa si kusir sedang menghentikan kuda-kuda. Kami berada di halaman yang amat luas dari sebuah puri yang sudah tua sekali. Dari jendelajendelanya yang hitam dan tinggi-tinggi tak tampak secercah pun cahaya. Dan benteng-bentengnya yang sudah rusak merupakan garis bergerigi, menjulang tinggi ke langit yang bermandikan cahaya bulan. Bab 2 CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER (lanjutan)
http://inzomnia.wapka.mobi
5 Mei.-Pasti aku tadi tertidur, karena sekiranya aku dalam keadaan bangun, pasti aku tahu waktu kami mendekati tempat yang begitu mencolok. Dalam kegelapan, halaman itu kelihatan besar sekali. Dan karena ada beberapa jalan keluar yang gelap dari situ, lewat gerbanggerbang lengkung yang besar-besar, maka kelihatannya lebih besar daripada keadaan sebenarnya. Aku belum sempat melihatnya siang hari. Waktu kereta berhenti, si kusir melompat turun, lalu mengulurkan tangan untuk membantuku turun. Lagi-lagi, mau tak mau, kurasakan kekuatannya yang luar biasa. Tangannya benar-benar seperti penjepit dari baja. Bila dikehendakinya, bisa saja ia meremukkan lenganku. Lalu dikeluarkannya barang-barangku, dan diletakkannya di tanah, di dekat kakiku. Aku berdiri di dekat sebuah pintu besar. Pintu itu tua dan dihiasi dengan paku-paku besi yang besar, dan berada dalam kerangka pintu dari batu kokoh. Dalam cahaya samar dapat kulihat bahwa batu itu diukir, tapi ukirannya sudah sangat usang dimakan waktu dan cuaca. Saat aku berdiri, si kusir melompat ke tempat duduknya lagi, mengguncang tali kekangnya. Kuda-kuda mulai berjalan, dan kereta itu pun menghilang melalui salah satu gerbang gelap itu. Aku berdiri terpaku di situ, karena aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Sama sekali tak kulihat bel atau alat pengetuk pada pintu itu, sedangkan suaraku pasti tak dapat menembus tembok-tembok tebal dan jendela-jendela gelap itu. Rasanya lama sekali aku harus menunggu, dan aku dilanda rasa ragu dan takut. Tempat apa yang telah kudatangi ini, dan orang-orang macam apa ini? Petualangan apa yang akan kuhadapi? Apakah peristiwa ini biasa dialami oleh seorang karyawan kantor penasihat hukum, yang diutus untuk menjelaskan tentang pembelian sebidang tanah di London pada seorang asing? Karyawan kantor penasihat hukum! Mina tak suka aku disebut begitu. Aku seorang penasihat hukum, katanya-karena tak lama' sebelum berangkat dari London, aku menerima berita bahwa ujianku sudah berhasil, dan aku pun menjadi penasihat hukum sepenuhnya!
http://inzomnia.wapka.mobi
Kugosok-gosok mataku dan kucubit lenganku untuk meyakinkan diri apakah aku benar-benar dalam keadaan bangun. Semuanya rasanya seperti mimpi buruk yang mengerikan. Aku ingin tiba-tiba terbangun dan mendapati diriku di rumah, sementara sinar fajar sedang berjuang menembus jendela kamarku, sebagaimana sering kurasakan di pagi hari, setelah malam harinya bekerja lembur. Tapi dagingku merasakan sakitnya cubitanku, dan mataku tidak tertipu. Aku memang dalam keadaan bangun dan berada di tengah-tengah Pegunungan Carpathia. Yang dapat kulakukan sekarang hanyalah bersabar, dan menunggu datangnya pagi hari. Baru saja aku tiba pada kesimpulan itu, kudengar langkah-langkah berat di balik pintu besar itu, dan melalui celah-celahnya kulihat cahaya mendekat. Lalu terdengar gemerincing rantai dan bunyi palang pintu yang besar dicabut Sebuah kunci diputar dengan bunyi nyaring dan berderak karena lama tak dipakai, lalu pintu itu pun terbuka. Di dalam, berdiri seorang pria tua bertubuh tinggi. Wajahnya tercukur bersih, kecuali kumis panjang yang putih. Ia berpakaian hitam seluruhnya, dari kepala sampai ke kaki, tanpa secercah warna lain di tubuhnya. Ia memegang sebuah lampu perak yang unik. Api di lampu itu menyala tanpa cerobong kaca atau semprong, dan membuat bayangbayang panjang yang bergoyang-goyang, karena nyala api itu ditiup angin lewat celah pintu yang terbuka. Pria itu mengisyaratkan dengan tangan kanannya supaya aku masuk. Sopan santunnya sempurna, dan ia berkata dengan bahasa Inggris yang baik sekali, dengan logat aneh, "Selamat datang di rumah saya! Silakan masuk dengan bebas!" Ia tak bergerak untuk memberiku jalan masuk, melainkan berdiri saja seperti patung, seolah-olah penyambutannya tadi telah mengubahnya menjadi batu. Tapi begitu aku melangkahi ambang pintu, ia melangkah, maju dan langsung mencekam lenganku dengan kekuatan yang menyebabkan aku meringis kesakitan. Rasa sakit itu
http://inzomnia.wapka.mobi
disertai dengan kesadaran bahwa tangan itu dingin seperti es-bukan seperti tangan orang hidup, melainkan seperti tangan orang mati. Lalu ia berkata lagi, "Selamat datang di rumah saya. Datanglah dengan bebas, pergilah dengan selamat, dan tinggalkanlah sedikit dari kebahagiaan yang Anda bawa, di sini!" Kekuatan tangannya yang menya-lamiku sama benar dengan tangan kusir yang wajahnya tak pernah kulihat tadi. Aku jadi curiga, jangan-jangan orang yang menyalamiku ini adalah kusir tadi juga. Untuk meyakinkan diri, aku bertanya, "Apakah Anda Count Dracula?" Ia membungkuk dengan khidmat dan menjawab, "Saya Dracula, dan saya mengucapkan selamat datang pada Anda, Mr. Harker. Silakan masuk, udara malam dingin sekali, dan Anda harus makan dan beristirahat." Sambil berbicara diletakkannya lampu itu di atas sebuah penyangga pada dinding. Lalu diangkatnya barang-barangku dan dibawanya masuk, sebelum aku sempat mencegahnya. Aku melarangnya membawa barangbarangku itu, tapi ia memaksa. "Tidak, Sahabat, Anda tamu saya. Hari sudah malam, dan para pelayan saya tak ada lagi. Biarlah saya sendiri yang mengurus kenyamanan Anda." Ia memaksa untuk membawa terus koper-koperku. Kami berjalan di sepanjang lorong rumah, lalu menaiki tangga besar yang berkelokkelok, dan melalui sebuah lorong yang besar lagi. Langkah-langkah kami menimbulkan gaung nyaring pada lantai batu itu. Di ujung lorong, dibukanya sebuah pintu yang berat. Aku senang melihat bahwa kamar itu terang. Di situ ada sebuah meja, di mana telah tersedia makan malam, sedang di perapian yang besar terdapat kayu api besar-besar yang baru saja dinyalakan, dan nyalanya besar. Count berhenti. Setelah meletakkan koper-koperku, ditutupnya pintu. Ia menyeberangi kamar itu, lalu membuka sebuah pintu lain yang menuju ke sebuah kamar kecil bersegi delapan yang hanya disinari sebuah lampu, dan kelihatannya tidak memiliki jendela satu pun. Kamar itu dilewatinya, dan ia membuka sebuah pintu lagi. Diisyaratkan-nya supaya
http://inzomnia.wapka.mobi
aku masuk. Pemandangan di situ membesarkan hatiku, karena kamar itu adalah sebuah kamar tidur besar, terang, dan dihangati sebuah perapian yang juga memakai kayu api. Agaknya kayunya juga baru ditambahkan, karena kayu di bagian atas belum terbakar. Bunyi gemeretak api yang besar menimbulkan gema ke cerobong asap besar. Setelah meninggalkan barang-barangku di dalam, ia keluar. Sebelum menutup pintu, ia berkata, "Setelah perjalanan tadi, Anda pasti merasa per lu mandi untuk menyegarkan tubuh Anda. Segala-galanya sudah tersedia untuk Anda. Kalau Anda sudah selesai, silakan ke kamar sebelah. Di sana makanan Anda sudah tersedia." Kamar terang dan hangat, serta sambutan Count yang baik, agaknya telah menghilangkan semua keraguan dan rasa takutku. Setelah kembali pada keadaan normalku, barulah terasa olehku bahwa aku lapar sekali. Jadi aku cepat-cepat mandi, lalu pergi ke kamar sebelah. Kudapati makan malam sudah tersedia. Tuan rumahku berdiri di salah satu sisi perapian. Ia bersandar pada dindingnya, lalu dengan anggun menunjuk ke meja makan, dan berkata, "Silakan duduk, dan silakan makan sepuasnya. Harap maafkan saya tidak menyertai Anda, karena saya sudah makan sore-sore, dan tak pernah makan malam lagi." Kuserahkan padanya amplop surat yang tertutup rapat, yang telah dipercayakan Mr. Hawkins padaku. Surat itu dibukanya, lalu dibacanya dengan sungguh-sungguh. Lalu, dengan senyum yang menarik, diberikannya surat itu padaku supaya kubaca. Setidaknya ada satu bagian dari surat itu yang membuatku senang. Saya menyesal sekali karena pada saat ini penyakit encok saya kumat. Saya memang sudah lama menderita penyakit ini. Hal itu menyebabkan saya sama sekali tak bisa mengadakan perjalanan selama beberapa waktu yang akan datang. Tapi saya senang karena bisa mengutus pengganti yang amat saya percayai. Dia adalah seorang anak muda yang penuh semangat, berbakat, dan amat setia. Dia pandai menyimpan rahasia dan pendiam. Apalagi sudah sejak muda dia bekerja pada saya, dan boleh dikatakan telah tumbuh di bawah bimbingan saya. Dia siap
http://inzomnia.wapka.mobi
melayani keinginan Anda selama dia berada di sini, dan dia akan menjalankan instruksi-instruksi Anda mengenai semua urusan. Count mendekat, lalu membuka penutup makanan. Aku pun segera menyerbu ayam panggang yang enak sekait. Makan malamku terdiri atas ayam panggang, keju, selada, dan sebotol anggur Tokay. Aku minum dua gelas anggur. Sementara aku makan, Count banyak bertanya, terutama mengenai perjalananku. Dan sedikit demi sedikit, kuceritakan semua pengalamanku. Selesai makan, tuan rumahku mengajakku duduk di dekat perapian, dan menawarkan cerutu padaku. Kali ini pun ia minta maaf karena tak ikut merokok. Kini aku mendapat kesempatan untuk memperhatikannya, dan kurasa ia memiliki susunan tubuh dan wajah yang unik. Wajahnya bergaris keras-keras sekali, hidungnya bengkok, batang hidungnya lebar, sedangkan cuping hidungnya melengkung. Dahinya tinggi, rambutnya lebat, tapi pada pelipisnya tipis. Alisnya tebal sekali, hampir bertemu di atas hidungnya, seperti semak yang melingkarlingkar. Mulutnya, sejauh yang dapat kulihat melalui kumisnya yang lebat, kaku dan tampak kejam. Giginya berbentuk aneh, tajam dan putih, dan menjorok keluar dari bibirnya. Bibirnya merah dan segar sekali, suatu hal yang mengejutkan, karena menunjukkan tenaga hidup yang besar, padahal ia sudah berumur. Telinganya pucat, dan bagian atasnya runcing sekali, dagunya lebar dan kokoh, sedangkan pipinya terik, namun tirus. Secara umum, ia sangat pucat. Waktu tangannya diletakkan di atas lutut dan kena cahaya api, kulihat punggung tangannya putih dan halus. Tapi setelah kulihat dari dekat, ternyata tangan itu kasar, telapaknya lebar, dan jemarinya bengkok. Yang paling aneh, di tengah-tengah telapak tangannya tumbuh rambut. Kukunya panjang dan halus, dan dipotong sangat runcing. Waktu Count membungkukkan tubuh ke arahku dan menyentuh tubuhku, aku bergidik tanpa bisa ditahan. Mungkin karena napasnya berbau busuk, hingga aku merasa amat mual, dan aku tak dapat menyembunyikannya, meskipun sudah kuusahakan. Ternyata Count menyadari hal itu. Ia menarik diri sambil tersenyum. Dengan demikian,
http://inzomnia.wapka.mobi
giginya yang menonjol keluar tampak makin jelas. Ia duduk kembali di tempatnya, di sisi lain perapian. Beberapa lama kami berdua berdiam diri. Waktu aku melihat ke jendela, ternyata fajar sudah menyingsing. Segala-galanya terasa sepi, tapi waktu kudengarkan baik-baik, serasa ada suara lolongan serigala dari lembah di bawah. Mata Count berkilat, dan ia berkata, "Dengarlah mereka, anak-anak malam. Indah sekali musik mereka!" Kurasa, karena melihat air mukaku yang keheranan, ia berkata lagi, "O, ya, kalian penghuni kota besar, tentu tak mengerti perasaan seorang pemburu." Lalu ia diam, dan bangkit sambil berkata, "Anda pasti sangat letih. Kamar tidur Anda sudah siap. Silakan Anda tidur, dan bangun sesuka Anda. Saya harus pergi sampai petang, jadi selamat tidur dan selamat bermimpi!" Sambil membungkukkan tubuh dengan hormat, ia sendiri yang membukakan pintu kamar yang bersegi delapan itu untukku. Dan aku pun masuk ke kamar tidurku.... Aku berada dalam lautan penuh keajaiban. Aku ragu, takut, dan yang kupikirkan adalah hal-hal aneh yang tak berani kuakui, bahkan pada jiwaku sendiri pun tidak. Tuhan, lindungilah aku, sekurang-kurangnya demi orang-orang yang kusayangi! 7 Mei-Hari sudah pagi lagi. Letihku sudah hilang, dan aku sudah bersantai-santai selama dua puluh empat jam terakhir ini. Aku tidur s mauku, dan bangun sesukaku. Setelah berpakaian, aku pergi ke ruangan tempat aku makan semalam. Di sana sudah tersedia makanan pagi yang dingin, dan kopi yang tekonya diletakkan di atas perapian supaya tetap panas. Di atas meja terletak sehelai kartu bertulisan: Saya tak berada di rumah untuk beberapa lama. Tak usah tunggu saya. Dracula. Aku duduk, lalu sarapan dengan enak. Waktu sudah selesai, aku mencaricari bel atau semacamnya, untuk memberitahu pelayan bahwa aku sudah selesai. Tapi aku tidak menemukannya. Ada beberapa keanehan di rumah ini. Keadaan di sekelilingku menunjukkan kekayaan yang luar biasa. Peralatan makannya dari emas yang indah sekali ruangannya, jadi pasti mahal sekali harganya. Tirai-tirai dan bahan pelapis kursi-kursi serta
http://inzomnia.wapka.mobi
sofa-sofanya, juga kelambu tempat tidurku, semuanya dari bahan yang amat bagus dan pasti mahal. Dan barang-barang itu juga pasti tinggi mutunya, karena sudah berusia berabad-abad, namun keadaannya masih baik. Aku pernah melihat barang-barang semacam itu di Hampton Court, tapi yang di sana sudah usang, robek-robek, dan dimakan ngengat Anehnya, lak ada satu pun kamar yang bercermin. Bahkan di atas meja riasku pun tak ada, hingga aku harus mengeluarkan kaca cukurku dari tas, kalau aku akan bercukur atau menyikat rambutku. Aku belum melihat seorang pun juga di dekat puri itu. Hanya lolong serigala yang terdengar. Pada suatu kali, setelah makan aku melihat ke sekelilingku, mencari-cari sesuatu untuk dibaca. Aku tak mau pergi ke bagian lain puri itu, sebelum mendapat izin dari Count. Tapi di dalam ruangan itu sama sekali tak ada buku, surat kabar, atau bahkan alat-alat tulis. Jadi kubuka sebuah pintu lain yang ada di ruangan itu, dan kutemukan semacam ruang perpustakaan. Pintu di seberang kamarku pun kucoba membukanya, tapi pintu itu terkunci. Aku senang sekali, karena di dalam ruang perpustakaan itu kudapati sejumlah besar buku berbahasa Inggris. Rak-rak penuh dengan bukubuku itu. Ada pula majalah-majalah yang dijilid, juga surat-surat kabar, meskipun tak ada nomor-nomor yang baru. Buku-bukunya amat beraneka ragam- sejarah, ilmu bumi, politik, politik perekonomian, ilmu pertanian, ilmu pertanahan, ilmu hukum-semuanya berhubungan dengan Inggris. Bahkan ada buku-buku petunjuk seperti buku petunjuk kota London buku "Merah" dan buku "Biru", almanak Whitaker, petunjuk-petunjuk mengenai Angkatan Darat dan Angkatan Laut, dan yang paling menyenangkan hatiku adalah buku The Law List. Ketika aku sedang melihat-lihat buku-buku itu, pintu terbuka, dan Count masuk. Ia menyapaku dengan amat ramah, berharap tidurku nyenyak. Lalu katanya lagi, "Saya senang Anda sudah menemukan kamar ini, karena saya yakin di sini banyak yang menarik minat Anda. Buku-buku ini,"-diletakkannya tangannya di atas buku-buku itu-"adalah teman-teman baik saya. Dan selama bertahun-tahun, sejak saya punya gagasan untuk pergi ke
http://inzomnia.wapka.mobi
London, buku-buku ini bisa menghibur saya selama berjam-jam. Lewat buku-buku inilah saya mengenal negeri Anda, Inggris yang besar itu, dan dengan mengenalnya, saya jadi mencintainya. Saya ingin sekali berjalan di jalan-jalan ramai di kota London yang besar itu. Saya ingin berada di tengah-tengah pusaran dan arus manusianya, ikut merasakan kehidupannya, perubahannya, kematiannya, dan semuanya yang telah membuatnya jadi begitu. Tapi... sayang! Selama ini saya hanya mengenal bahasa Anda lewat buku-buku saja. Berkat Anda, Sahabat, saya jadi tahu bahwa saya bisa menggunakannya." "Tapi, Count," kataku, "bahasa Inggris Anda sempurna!" Ia membungkuk dengan khidmat. "Terima kasih, Sahabat, atas penilaian Anda yang membuat saya merasa tersanjung. Tapi saya takut, karena saya merasa pengetahuan saya mengenai jalan yang ingin saya tempuh masih sangat sedikit. Memang saya tahu tata bahasa dan kata-katanya, tapi saya belum tahu cara-cara memakainya." "Sungguh," kataku, "bahasa Inggris yang Anda pakai baik sekali." "Tidak begitu baik," sahutnya. "Yah, saya yakin bila saya berada di London dan berbicara, takkan ada seorang pun yang tak tahu bahwa saya orang asing. Itu tak cukup bagi saya. Di sini saya orang terkemuka, seorang bangsawan. Orang-orang biasa mengenal saya, dan saya dianggap tuan besar. Tapi seorang asing di suatu negara asing, bukanlah siapa-siapa. Orang-orang tidak mengenalinya, dan karena tak dikenal, tentu tak disukai. Saya sudah cukup puas bila saya sama dengan yang lain, supaya tak ada orang yang berhenti bila melihat saya, atau harus berhenti berbicara bila dia mendengar kata-kata saya, *Ha, ha, orang asing rupanya.' Saya ingin tetap menjadi tuan besar-atau setidaknya, supaya tak ada orang lain yang merasa dirinya lebih tuan besar daripada saya. Anda datang kemari tidak hanya sebagai wakil teman saya, Peter Hawkins dari Exeter, untuk menceritakan segala sesuatu pada saya tentang tanah dan bangunan saya yang baru di London. Saya harap Anda mau tinggal di sini beberapa lama, supaya dengan bercakap-cakap, saya bisa mempelajari logat bahasa Inggris. Dan saya minta Anda mem-
http://inzomnia.wapka.mobi
beritahu saya bila saya membuat kesalahan dalam cara bicara saya, seberapa pun kecilnya. Maafkan, saya harus pergi lama tadi. Saya yakin Anda pasti mau memaafkan seseorang yang harus menyelesaikan begitu banyak urusan." Tentu saja kukatakan bahwa aku maklum, dan kutanyakan apakah aku boleh masuk ke ruang perpustakaan itu kapan saja aku ingin. Jawabnya, "Ya, tentu boleh," dan ditambahkannya, "Anda boleh pergi ke mana pun Anda suka di dalam puri ini, kecuali yang pintunya terkunci. Saya yakin, Anda tentu tak ingin masuk ke kamarkamar itu. Ada alasannya mengapa semua barang di sini harus dijaga supaya tetap seperti sediakala. Dan sekiranya Anda bisa melihat seperti mata saya, dan tahu apa yang saya ketahui, mungkin Anda lebih mengerti." Kukatakan bahwa aku sependapat dengannya, dan ia berkata lagi, "Kita berada di Transylvania, dan Transylvania bukan Inggris. Cara-cara kami lain dari cara-cara Anda, dan Anda banyak menemukan hal aneh. Ya, dari apa yang telah Anda ceritakan tentang pengalaman-pengalaman anda, Anda sudah tahu sedikit tentang hal-hal aneh yang ada di sini." Itu berlanjut dengan keterangan-keterangan yang lebih panjang. Dan karena kelihatannya ia ingin bercakap-cakap, meskipun hanya untuk bercakap-cakap biasa saja, aku pun lalu banyak bertanya mengenai halhal yang sudah terjadi atas diriku, atau yang sudah kulihat. Kadangkadang ia mengelakkan pokok pembicaraan, atau mengalihkan percakapan dengan berpura-pura tak mengerti. Tapi pada umumnya ia menjawab semua pertanyaanku dengan jujur. Beberapa lama kemudian, setelah aku menjadi lebih berani, kutanyakan mengenai beberapa hal aneh tentang malam kemarin. Seperti umpamanya mengapa kusir kereta pergi ke tempat-tempat ia melihat nyala api biru. Dijelaskannya bahwa sudah merupakan kepercayaan umum, bahwa pada malam tertentu setiap tahun-seperti kemarin malam umpamanya, waktu semua roh jahat dianggap bebas berkeliaran-terlihat nyala api biru di tempat ada harta karun tersembunyi. "Harta karun itu," lanjutnya, "disembunyikan di daerah yang Anda lalui kemarin malam. Kita tak bisa terlalu meragukan
http://inzomnia.wapka.mobi
kepercayaan itu, karena tanah itu telah berabad-abad diperebutkan oleh suku-suku Wallach, Saxon, dan Turki. Yah, boleh dikatakan tak ada sejengkal pun tanah di seluruh daerah ini yang tidak tersiram darah manusia, baik darah pahlawan bangsa, maupun darah bangsa penyerbu. Zaman dulu "sering terjadi pergolakan ketika bangsa Austria dan Hungaria datang berbondong-bondong, dan para pahlawan bangsa maju untuk menyambut mereka--pria dan wanita, orang tua dan bahkan anakanak. Mereka menghadang di bukit-bukit karang di atas celah-celah, dan mereka menghancurkan para penyerbu itu dengan salju buatan mereka. Waktu para penyerbu itu menang, hanya sedikit yang mereka dapatkan, karena semua kekayaan yang ada telah disembunyikan dengan aman di dalam tanah." "Tapi bagaimana harta itu bisa tetap terpendam tanpa ditemukan orang?" tanyaku. "Karena pastilah ada petunjuk ke tempat itu, kalau saja orang mau mencarinya." Count tersenyum, dan waktu bibirnya tertarik ke atas gusinya, giginya yang panjang dan tajam menonjol dengan aneh, seperti gigi anjing. Jawabnya, "Karena para buruh tani pengecut sekali! Nyala api itu hanya muncul pada satu malam dalam setahun, dan pada malam itu semua orang di negeri ini berusaha untuk tidak beranjak ke luar rumah. Kalaupun mereka keluar, mereka takkan tahu apa yang harus mereka perbuat. Yah, bahkan orang yang Anda ceritakan itu pun, yang telah menandai tempat nyala itu, siang harinya takkan bisa mencarinya lagi, meskipun untuk dirinya sendiri Saya bahkan berani bertaruh bahwa Anda pun takkan bisa menemukan kembali tempat-tempat itu." "Anda benar," kataku, "saya sama sekali tak tahu ke mana harus mencarinya." Lalu percakapan kami beralih pada soal-soal lain. "Nah," katanya akhirnya, "sekarang ceritakan tentang London, dan tentang tanah berikut rumah yang telah Anda temukan untuk saya." Aku meminta maaf atas kelengahanku, lalu aku pergi ke kamarku untuk mengambil berkas-berkasnya dari tasku. Sementara aku menyusun kertas-kertas itu, kudengar bunyi barang-barang pecah belah dan sendok garpu berkelentingan di kamar sebelah. Waktu aku melewatinya,
http://inzomnia.wapka.mobi
kulihat bahwa meja sudah diatur dan lampu sudah dinyalakan, karena hari sudah gelap. Juga di ruang kerja dan di ruang perpustakaan, lampulampu sudah dinyalakan, dan kudapati Count sedang berbaring di sofa sambil membaca. Anehnya, yang dibacanya adalah English Bradshaw's Guide, sebuah buku petunjuk. Waktu aku masuk, disisihkannya bukubuku dan kertas-kertas di meja, dan kami pun mulai membahas berbagai rencana, perjanjian-perjanjian, dan angka-angka. Ia menaruh minat pada segala-galanya, dan banyak sekali bertanya tentang tempat itu dan sekitarnya, dan akhirnya ternyata ia tahu jauh lebih banyak daripada aku. Waktu hal itu ku kemukakan, ia berkata, "Yah, bukankah memang sepantasnya saya tahu? Kalau saya pergi ke sana nanti, saya akan seorang diri, dan Anda, sahabat saya Harker Jonathan-eh, maaf, saya telah memakai kebiasaan di negeri saya ini, yaitu menyebutkan nama keluarga dulu-maksud saya Anda, sahabat saya Jonathan Harker, takkan berada di samping saya lagi untuk memperbaiki dan membantu saya. Anda akan berada jauh di Exeter, mungkin menangani surat-surat hukum dengan sahabat saya yang seorang lagi, Peter Hawkins. Begitulah keadaannya!" Kami membahas sampai tuntas urusan pembelian tanah dan rumah di Purfleet itu. Kujelaskan segala-galanya, dan kuminta ia menandatangani surat-surat yang diperlukan. Aku juga sudah menulis surat pada Mr. Hawkins sehubungan dengan urusan itu, dan surat itu siap dimasukkan ke kantor pos. Count menanyakan padaku bagaimana aku sampai bisa menemukan tempat yang begitu cocok. Kubacakan catatan-catatan yang telah kubuat saat mencari tempat itu. Catatan itu kusertakan di sini. Di sebuah simpang jalan di Purfleet, kutemukan tempat seperti yang diinginkan itu. Di depan rumah itu terpasang papan pemberitahuan yang sudah usang, bahwa tempat itu akan dijual. Rumah itu dikelilingi sebuah tembok tinggi berstruktur tua, terbuat dari batu besar-besar, dan sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki. Pintu gerbangnya terbuat dari kayu ek yang besar dan sudah tua, serta dari besi yang seluruhnya sudah berkarat. Pintu itu tertutup.
http://inzomnia.wapka.mobi
Rumah itu bernama Carfax. Nama itu pasti diambil dari buku berjudul Quatre Face. Rumah itu berbentuk segi empat, sesuai dengan titik arah utama pada kompas. Luas tanah seluruhnya kira-kira dua puluh ekor, dikelilingi tembok kokoh seperti sudah disebutkan di atas. Di situ terdapat banyak pohon, hingga di beberapa tempat tampak suram. Ada pula sebuah kolam atau danau kecil yang kelihatannya dalam. Agaknya kolam itu mendapatkan airnya dari beberapa buah mata air, karena airnya jernih dan mengalir ke sebuah parit yang cukup lebar. Rumahnya besar sekali, dan sudah sangat tua. Kurasa bangunan itu sudah ada sejak zaman abad pertengahan, sebab ada satu bagian terbuat dari batu yang bukan main tebalnya, hanya berjendela beberapa buah yang letaknya tinggi sekali dan berterali besi. Rumah itu seolah merupakan bagian dari sebuah benteng, dan berdekatan dengan sebuah kapel atau gereja tua. Aku tak bisa masuk ke dalamnya, karena aku tidak memiliki kuncinya. Tapi aku telah membuat'* beberapa foto dari beberapa sisi. Rumah itu baru kemudian ditambahkan, tapi bukan main hebatnya. Aku hanya bisa menebak berapa luas tanah yang ditempatinya. Pasti luas sekali Hanya ada sedikit rumah di sekitar tempat itu. Satu di antaranya adalah sebuah rumah yang amat besar, yang baru-baru ini ditambahkan dan digunakan sebagai sanatorium penyakit jiwa, milik swasta. Tapi rumah itu tak kelihatan dari tempat yang kutemukan itu. Setelah aku selesai membaca, ia berkata, "Saya senang rumah itu besar dan tua. Saya berasal dari keluarga tua, dan saya akan mati kalau disuruh tinggal di sebuah rumah model baru. Orang tak bisa membuat rumah yang layak huni dalam sehari, apalagi satu abad itu tak lama. Saya juga senang karena ada kapel tuanya. Kami, kaum ningrat Transylvania, tak ingin tubuh kami dibaringkan di antara orang-orang biasa. Saya tidak mencari keceriaan dan kesenangan, atau sesuatu yang besar dan mencolok, dengan banyak matahari dan air berkilauan, seperti yang disukai kaum muda yang ceria. Saya tidak muda lagi, dan hati saya yang sudah melewati tahun-tahun sedih karena meratapi yang sudah tiada, tak menginginkan kesenangan. Apalagi tembok-tembok puri saya sudah rusak, banyak bayang-bayangnya, dan angin mengembuskan udara dingin
http://inzomnia.wapka.mobi
melalui celah-celah gerigi benteng dan jendela-jendela yang sudah rusak. Saya suka akan keteduhan dan bayang-bayang, dan kalau bisa, saya ingin menyendiri dengan pikiran saya." Entah mengapa, aku merasa kata-katanya tak sesuai dengan pandangannya, mungkin karena air mukanya membayangkan senyum yang jahat seperti setan. Kemudian ia minta diri untuk meninggalkan aku, dan menyuruhku mengumpulkan semua suratku. Lalu aku pun mulai melihat-lihat bukubuku yang ada di sekelilingku. Salah satu di antaranya adalah sebuah atlas yang terbuka pada peta Inggris. Agaknya peta itu sudah sering sekali dipakai. Waktu kuperhatikan, kulihat bahwa pada tempat-tempat tertentu terdapat tanda-tanda lingkaran kecil, dan waktu tanda-tanda itu kuperhatikan lagi, kulihat bahwa satu lingkaran terdapat di dekat kota London, di sebelah timur, menunjukkan lokasi purinya yang baru. Dua lingkaran lain menunjukkan Exeter dan Whitby, di pantai Yorkshire. Lebih dari sejam kemudian, Count kembali. "Wah!" katanya. "Masih membaca? Itu bagus! Tapi Anda tak boleh bekerja terus. Mari, makan malam sudah siap." Dituntunnya lenganku, dan kami pergi ke kamar sebelah, di mana makan malam yang enak sudah tersedia. Lagi-lagi Count meminta maaf tak ikut makan, karena ia sudah makan sore waktu ia pergi tadi, katanya. Tapi, seperti malam kemarin, ia duduk dan mengobrol sementara aku makan. Setelah makan, aku merokok, seperti malam kemarin pula, dan Count menemaniku mengobrol dan menanyakan banyak hal selama berjam-jam. Aku merasa bahwa malam sudah larut, tapi aku tak mengatakan apa-apa, karena aku merasa sepantasnyalah aku menyesuaikan diri dengan keinginan tuan rumahku dalam segala hal. Aku tak merasa mengantuk, karena aku tidur sampai siang, dan aku merasa segar. Tapi mau tak mau, aku merasakan dingin yang biasa menerpa bila fajar hampir menyingsing, seperti juga perubahan pasang-surut air. Kata orang, orang-orang yang sudah sekarat umumnya meninggal pada saat pergantian fajar, atau pada saat perubahan pasang-surut air. Orang yang letih, dan yang boleh dikatakan
http://inzomnia.wapka.mobi
terikat pada tugasnya, dan yang telah mengalami perubahan itu, bisa mempercayainya. Tiba-tiba kami mendengar kokok ayam yang melengking di udara pagi yang cerah itu. Count Dracula terlompat, dan berkata, "Wah, hari sudah pagi lagi! Alangkah lengahnya saya, membiarkan Anda bergadang. Seharusnya Anda tidak menceritakan hal-hal menarik tentang Inggris, yang akan menjadi negeri baru saya yang tercinta itu, supaya saya tak lupa betapa cepatnya waktu berlalu." Dan sambil membungkuk sopan, ia cepat-cepat meninggalkanku. Aku masuk ke kamarku sendiri. Kubuka tirai-tirai jendela, tapi tak banyak yang tampak. Jendelaku menghadap ke pekarangan, dan yang kulihat hanyalah langit kelabu yang cepat menjadi hangat. Maka kututup lagi tirai-tirai itu, dan kutulis tentang hari ini. 8 Mei.-Sementara aku menulis dalam buku ini, aku mulai takut kalaukalau aku terlalu berpan-jang lebar Tapi sekarang aku senang bahwa sejak awal aku sudah menulis sampai pada hal-hal sekecil-kecilnya. Karena ada sesuatu yang aneh di tempat ini, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, hingga mau tak mau aku merasa resah. Alangkah baiknya bila aku berada di luar dalam keadaan selamat, atau tak pernah datang sama sekali. Mungkin suasana malam ini telah mempengaruhiku. Yah, alangkah baiknya kalau hanya itu saja! Kalau saja ada seorang teman bicara, aku bisa menanggungnya. Tapi kini tak ada seorang pun. Hanya ada Count, teman bicaraku, padahal ia...! Aku merasa akulah satu-satunya manusia bernyawa di tempat ini. Akan kuusahakan supaya aku tetap berpegang pada kenyataan saja. Itu akan membantuku untuk bertahan. Dan daya imajinasi dalam diriku tak boleh sampai musnah, sebab kalau itu sampai terjadi, habislah aku. Biarlah kukatakan langsung bagaimana keadaanku-atau kelihatannya. Aku pergi tidur, tapi hanya bisa tidur beberapa jam. Dan karena merasa tak bisa tidur lagi, aku bangun. Cermin kecilku untuk bercukur telah kugantung di dekat jendela, dan aku akan mulai bercukur. Tiba-tiba.
http://inzomnia.wapka.mobi
kurasakan sebuah tangan di pundakku, dan kudengar suara Count berkala, "Selamat pagi." Aku terkejut sekali, dan sangat heran mengapa aku tak melihat bayangannya di cerminku, padahal cerminku bisa menangkap bayang-an dari seluruh kamar di belakangku. Karena terperanjat, wajahku terkena pisau cukur sedikit, tapi saat itu tak kusadari. Setelah membalas salam Count, aku kembali berpaling ke cermin. Aku ingin melihat di mana kekeliruanku. Kali ini aku tak mungkin salah, karena pria itu berada di dekatku, dan aku bisa melihatnya dari balik pundakku. Tapi tetap tak ada bayangan dirinya di cermin! Seluruh ruangan di belakangku kelihatan, tapi tak ada bayangan orang, kecuali diriku sendiri. Hal itu amat mengejutkan, dan di samping begitu banyak hal aneh, hal itu makin menguatkan perasaan gelisahku yang semula masih samar, namun selalu muncul setiap kali Count berada di dekatku. Pada saat itu kulihat lukaku mulai berdarah sedikit, dan darah itu mulai menetes ke daguku. Kuletakkan pisau cukurku, lalu aku berbalik akan mencari plester. Waktu Count melihat wajahku, matanya memancarkan kemarahan setan, dan ia tiba-tiba mencengkeram leherku. Aku mundur, dan terpegang olehnya merjan rosario tempat salibku tergantung. Peristiwa itu mendatangkan perubahan mendadak pada dirinya, karena kemarahannya tadi sirna demikian cepat hingga rasanya sulit aku percaya bahwa kemarahan itu tadi kulihat di wajahnya. "Hati-hati," katanya, "jangan sampai luka. Di negeri ini, luka lebih berbahaya daripada yang Anda duga." Lalu, sambil mengambil kaca cukurku, ia berkata lagi, "Dan ini adalah barang sial yang menimbulkan musibah. Ini tak lebih dari tetek bengek menjijikkan, perlambang keangkuhan kaum pria. Buang saja!" Dibukanya jendela berat di situ dengan sekali putar, dengan tangannya yang mengerikan, lalu cerminku dilemparkannya. Barang itu hancur berkeping-keping di batu, di halaman bawah. Lalu ia keluar tanpa berkata apa-apa lagi. Aku jengkel sekali, karena aku tak tahu bagaimana aku bisa bercukur. Mungkin dengan kaca arlojiku, atau bagian belakang pot krim cukurku, yang untungnya terbuat dari logam.
http://inzomnia.wapka.mobi
Waktu aku pergi ke ruang makan, sarapan sudah siap, tapi Count tak ada. Jadi aku sarapan seorang diri. Aneh, selama di sini, belum pernah aku melihat Count makan atau minum. Ia pasti seorang yang aneh sekali! Setelah sarapan, aku berkeliling melihat-lihat puri. Aku keluar ke tangga, dan kutemukan sebuah kamar yang menghadap ke selatan. Pemandangan dari situ indah sekali. Rupanya puri itu terletak tepat di tepi sebuah jurang yang mengerikan. Sebuah batu yang dilempar dari jendela, pasti jatuh beribu-ribu meter ke bawah, tanpa menyentuh apaapa! Sejauh mata memandang, yang nampak hanya lautan pucuk pepohonan hijau, diselingi oleh celah yang sangat dalam, yaitu sebuah jurang. Di sana-sini tampak jalur perak, yaitu sungai-sungai yang berkelok-kelok di lekuk tanah yang dalam, melalui hutan rimba. Tapi aku tak ingin melukiskan keindahan alam. Setelah melihat keindahan itu, aku pergi untuk melihat-lihat lagi. Tapi yang kulihat adalah pintu, pintu, dan pintu. Di mana-mana pintu, dan semuanya terkunci dan berpalang. Kecuali melalui jendela-jendela pada temboktembok puri, sama sekali tak ada jalan keluar lain. Puri itu merupakan sebuah penjara yang sempurna, dan aku terpenjara di dalamnya! Bab 3 CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER (lanjutan) Waktu kusadari bahwa aku terpenjara, aku dilanda oleh perasaan ingin memberontak. Aku berlari menaiki dan menuruni tangga-tangga, mencoba membuka setiap pintu, dan melihat ke luar lewat setiap jendela yang kutemukan. Tapi tak lama kemudian, keyakinan akan keadaanku yang tak berdaya, mengatasi semua perasaan lain. Waktu aku mengingat hal itu kembali beberapa jam kemudian, aku merasa bahwa saat itu aku pasti sudah gila. Aku telah berperilaku seperti seekor tikus yang terperangkap. Tapi waktu sadar bahwa aku tak berdaya, aku duduk diam-diam-tak pernah aku duduk setenang itu sepanjang hidupku- dan
http://inzomnia.wapka.mobi
mulai memikirkan apa yang sebaiknya kulakukan. Aku masih tetap berpikir, tapi masih belum mendapat keputusan pasti. Aku hanya menyadari satu hal, yaitu bahwa tak ada gunanya menyampaikan pikiranku itu pada Count. Ia tahu benar bahwa aku terpenjara, dan karena ia sendiri yang melakukannya, pasti dengan alasannya sendiri pula, ia hanya akan membohongiku bila kuceritakan kenyataan itu padanya. Sejauh ini, satu-satunya rencanaku adalah mendiamkan saja apa yang kuketahui, dan menyembunyikan rasa takutku, serta membuka mataku terus. Aku tahu, mungkin aku ditipu oleh rasa takutku sendiri, atau aku berada dalam keadaan sangat putus asa. Bila begitu keadaannya, aku sangat, sangat membutuhkan pikiran sehatku. Baru saja kuambil k putusan itu, kudengar pintu besar di bawah tertutup, dan tahulah aku bahwa Count sudah kembali. Ia tidak langsung masuk ke ruang perpustakaan, jadi dengan hati-hati aku kembali ke kamarku sendiri. Di sana kulihat ia sedang membenahi tempat tidurku. Aneh,.tapi hal itu menegaskan apa yang selama ini sudah kuduga, yaitu bahwa di dalam rumah ini tak ada pelayan. Waktu kemudian kulihat melalui celah engsel pintu, ia sedang menyediakan makanan di ruang makan, yakinlah aku. Bila ia harus melakukan sendiri semua pekerjaan rumah tangga, berarti tak ada pelayan di sini. Aku jadi makin ketakutan, karena bila tak ada siapa-siapa lagi di puri ini, tentu Count sendiri pula yang telah mengemudikan kereta yang membawaku kemari. Ini mengerikan sekali, sebab bukankah itu berarti ia bisa menenangkan serigala-serigala hanya dengan mengangkat tangannya tanpa berkata apa-apa? Itukah sebabnya maka semua orang di Bistritz dan di kereta sangat ngeri memikirkan diriku? Apakah arti pemberian berupa salib, bawang putih, mawar liar, dan abu gunung itu? Aku bersyukur karena wanita yang baik itu telah menggantungkan kalung salib ke leherku. Benda itu memberiku rasa tenang dan kekuatan, setiap kali aku menyentuhnya. Aneh, benda yang-menurut ajaran yang kuterima-ku rang baik dan tak boleh dipuja-puja, bisa memberikan ketenangan dalam kesepian dan kesusahan. Apakah itu disebabkan oleh inti yang terdapat dalam benda itu sendiri, atau apakah itu merupakan suatu alat, suatu
http://inzomnia.wapka.mobi
bantuan berwujud, untuk menyampaikan rasa simpati dan hiburan? Kelak, bila ada kesempatan, aku harus menyelidiki hal itu dan mencoba menentukan sikapku. Sementara ini, aku harus menyelidiki sebisaku mengenai Count Dracula, karena hai itu mungkin bisa membantuku untuk mengerti. Malam ini mungkin ia akan berbicara tentang dirinya sendiri, bila percakapan ku belokkan ke arah itu. Tapi aku harus amat berhatihati, jangan sampai aku membangkitkan kecurigaannya. Tengah malam.-Aku selalu bercakap-cakap lama dengan Count. Kuajukan beberapa pertanyaan mengenai sejarah Transylvania, dan ia menceritakannya dengan penuh gairah. Caranya bercerita tentang hal hal dan orang-orang dan terutama tentang pertempuran-pertempuran, sangat hidup, seolah-olah ia hadir sendiri dalam peristiwa-peristiwa itu. Hal itu kemudian dijelaskannya dengan mengatakan bahwa bagi seorang boyar(bangsawan) kebanggaan atas tanah air dan nama keluarga adalah kebanggaan tersendiri, kemenangan leluhurnya di zaman itu adalah kemenangannya pula, dan nasib leluhurnya adalah nasibnya pula. Bila berbicara tentang tanah airnya, ia selalu menggunakan kata "kami", dan ia berbicara dalam bentuk jamak, seperti kebiasaan seorang raja. Alangkah baiknya bila aku bisa menuliskan dengan tepat apa-apa yang dikatakannya, karena aku merasa amat tercekam Agaknya di situlah tersirat seluruh sejarah negeri itu. Ia bersemangat sekali waktu berbicara. Ia berjalan hilir-mudik dalam ruangan itu, sambil menarik-narik kumisnya yang putih dan lebat, dan menangkap apa saja yang tersentuh olehnya, seolah-olah akan diremukkannya dengan segenap kekuatannya. Ada satu hal yang dikatakannya, yang akan kutuliskan sebatas kemampuanku, karena hal itu merupakan kisah suku bangsanya. "Kami, suku Szekely, berhak merasa bangga, karena dalam urat kami mengalir darah dari banyak suku pemberani, yang lelah berjuang seberani singa untuk membela pangerannya. Dalam pusaran suku-suku bangsa di Eropa ini, suku Ugric menurunkan semangat juang dari Thor dan Wodin dari Islandia. Pahlawan-pahlawan mereka memperlihatkan kegarangan mereka ke seluruh daratan Eropa. Ya, bahkan sampai ke
http://inzomnia.wapka.mobi
Asia dan Afrika, hingga orang-orang di sana menyangka bahwa serigala jadi-jadianlah yang datang. Waktu mereka datang kemari, mereka menemukan suku bangsa Hun, yang semangat perangnya telah menyapu bumi bagaikan nyala api yang bernyawa, hingga orang-orang itu beranggapan bahwa dalam urat nadi mereka mengalir darah ahli-ahli sihir yang telah terusir dari Scythia dan menyatu dengan setan-setan di gurun. Tolol, sungguh tolol mereka! Mana ada setan atau sihir sehebat Attila yang darahnya mengalir dalam urat-urat ini?" Diangkatnya kedua belah lengannya. "Jadi, mengherankan-kah kalau kami menjadi suku bangsa yang selalu menang? Bahwa kami bangga, dan ketika suku-suku bangsa Magyar, Lombard, Bulgar, dan Turki, mengalirkan pejuangpejuangnya ke perbatasan kami, kami mampu mengusir mereka? Anehkah ketika Arpad dan pasukannya menyapu Hungaria dan tiba di perbatasan kami, mereka temukan kami siap melawan di sini? Bahwa suku bangsa Hon-foglala musnah di sana? Dan waktu pasukan Hungaria menyapu ke arah timur, suku bangsa Szekely mereka anggap punya pertalian darah dengan suku Magyar yang menang, dan mereka lalu mempercayakan pengawalan perbatasan tanah Turki kepada kami selama berabad-abad? Ya, lebih dari itu, mereka juga memberikan banyak sekali tugas kepada kami sebagai pengawal perbatasan, karena bangsa Turki mengancam, 'Air bisa tidur, tapi musuh tak pernah tidur.' Adakah yang lebih berbahagia daripada kami ketika menerima 'pedang berdarah'? Adakah yang lebih cepat berkumpul atas panggilan perang dari raja? Dan ketika bendera Wallach dan Magyar dijatuhkan oleh bendera bulan sabit Turki, siapakah yang menghapuskan aib mahabesar itu, aib yang telah menimpa bangsa saya dan aib bagi Cassova? Siapakah yang telah menyeberangi Sungai Danube di Voivode dan mengalahkan bangsa Turki di tanahnya sendiri, kalau bukan salah satu suku bangsa saya? Itulah keluarga Dracula! Sialnya, salah satu saudaranya, ketika dikalahkan, telah menjual bangsanya kepada bangsa Turki dan membawa aib perbudakan atas diri keturunan mereka! Apakah bukan Dracula ini yang lelah membangkitkan semangat teman-teman se-bangsanya yang lain, yang dalam abad berikutnya berulang kali membawa pasukannya
http://inzomnia.wapka.mobi
menyeberangi sungai lebar itu memasuki Turki, dan waktu me reka terpukul mundur, telah datang kembali berulang kali, meskipun dia harus datang seorang diri dari medan berdarah tempat pasukannya habis terbantai, karena dia menyadari bahwa dia sendirilah yang akhirnya bisa menang! Orang berkata bahwa dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Bah! Apalah artinya petani-petani bodoh tanpa seorang pemimpin? Kapan perang akan berakhir, tanpa otak dan semangat orang yang bisa memimpinnya? Lagi-lagi, setelah pertempuran Mohacs, waktu kami melepaskan diri dari penjajahan bangsa Hun-garia, kami yang berdarah Dracula adalah salah satu pemimpinnya, karena kami tidak puas sebelum bisa bebas. Pokoknya, Sahabat, suku bangsa Szekely-dan warga Dracula sebagai intinya, otaknya, dan ujung tombaknya-bisa berbangga diri atas keberhasilan mereka, yang tak dapat disamai oleh warga-warga yang kemudian bermunculan seperti jamur, seperti warga Hapsburg dan Romanoff. Kini masa perang telah berlalu. Darah dianggap terlalu berharga dalam zaman damai yang tak terhormat ini, dan dari suku-suku bangsa besar, yang tertinggal adalah kisah yang diceritakan orang." Waktu itu hari sudah hampir pagi, dan kami pergi tidur. (Catatan. Catatan harian ini aneh sekali, seperti awal dari kisah Seribu Satu Malam, saja, karena semuanya selalu terputus pada saat ayam berkokok-atau seperti kisah ayah Hamlet yang telah menjadi hantu!) 12 Mei.-Aku akan mulai dengan fakta-fakta- fakta-fakta nyata yang diperkuat oleh buku-buku dan angka-angka yang tak dapat diragukan. Aku tak boleh mencampur dukkannya dengan pengalaman-pengalaman yang hanya didasari oleh penelitian atau ingatanku sendiri mengenai hal itu. Kemarin malam, waktu Count datang, ia mulai menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan hukum, dan mengenai menjalankan beberapa macam usaha. Sebelum itu, aku membaca terus, dan sekadar untuk menyibukkan pikiranku, aku mempelajari beberapa persoalan yang telah diujikan padaku di Lincoln's Inn.
http://inzomnia.wapka.mobi
Ada urut-urutan tertentu dalam pertanyaan-pertanyaan Count, maka aku akan menuliskannya secara berurutan pula. Hal itu mungkin akan bermanfaat bagiku kelak. Pertama-tama, ia menanyakan apakah seseorang di Inggris boleh memiliki dua orang penasihat hukum atau lebih. Kukatakan bahwa seseorang boleh saja memiliki selusin penasihat hukum kalau ia mau, tapi tidaklah bijak memiliki lebih dari seorang penasihat hukum untuk mengurus satu transaksi, karena hanya seorang yang bisa bertindak dalam satu perkara, dan bila diganti, pasti akan bertentangan dengan kepentingannya sendiri. Kelihatannya ia mengerti betul. Lalu ditanyakannya lagi apakah dalam prakteknya ada kesulitan kalau umpamanya ia membayar satu orang untuk mengurus soal-soal perbankan, seorang lagi untuk mengurus pengapalan, bila umpamanya diperlukan bantuan orang setempat di suatu tempat yang jauh dari tempat penasihat hukum yang mengurus perbankan tadi. Kuminta agar ia memberikan penjelasan lebih terperinci, supaya aku tidak memberikan keterangan yang keliru. Maka ia berkata, "Akan saya lukiskan. Sahabat kita berdua, Mr. Peter Hawkins, dari tempat tinggalnya yang indah di Exeter yang jauh letaknya dari London, telah membelikan saya sebuah bangunan di London, berkat bantuan Anda sendiri. Baik! Supaya Anda tidak merasa aneh mengapa saya telah meminta jasa seorang penasihat hukum yang begitu jauh dari London, dan bukan seseorang dari London sendiri, maka saya akan menjelaskannya. Alasan saya adalah, saya ingin hanya urusan saya sendiri saja yang diurusnya. Seorang penduduk London mungkin ingin melayani, tapi dengan tujuan kepentingan sendiri atau kepentingan temannya. Oleh karenanya, saya cari perwakilan yang hanya mengurus kepentingan saya sendiri. Nah, sekiranya saya, yang punya banyak sekali bidang usaha, ingin mengapalkan barang-barang ke Newcastle, atau Durham, atau Harwich, atau ke Dover umpamanya, apakah tidak lebih mudah membayar seorang penasihat hukum di salah satu pelabuhan itu?" Kujawab bahwa itu tentu sangat memudahkan, tapi kami para penasihat hukum punya sistem yang masing-masing saling merupakan agen dari
http://inzomnia.wapka.mobi
rekannya, hingga tugas di suatu tempat "dapat diselesaikan di tempat itu atas instruksi penasihat hukum mana pun. Klien bisa saja meminta supaya keinginan-keinginannya dilaksanakan di mana pun juga oleh penasihat hukum itu, tanpa kesulitan. "Tapi saya bebas mengatur, bukan?" tanyanya. "Tentu," sahutku, "hal semacam itu sering dilakukan oleh pengusahapengusaha yang tak suka semua urusannya diketahui oleh siapa pun." "Bagus!" katanya. Lalu ia bertanya lagi mengenai cara-cara pengiriman barang, syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan segala macam kesulitan yang mungkin timbul, yang sebenarnya bisa dicegah. Semua itu kujelaskan padanya sebatas kemampuanku. Ia benar-benar mengesankan. Ia sebenarnya bisa menjadi seorang pengacara hebat, karena sama sekali tak ada hal yang tak dipikirkannya atau tak diantipasinya. Sebagai orang yang tak pernah pergi ke negeri itu, dan yang kelihatannya belum banyak bergerak dalam bidang usaha, pengetahuan serta ketajaman pikirannya hebat sekali. Setelah ia puas dengan hal-hal yang ditanyakannya, dan setelah aku menjelaskan sebisanya berdasarkan buku-buku yang ada, ia tiba-tiba bangkit dan berkata, "Apakah Anda sudah menulis surat lagi kepada teman kita Mr. Peter Hawkins atau kepada orang lain, sejak surat yang pertama dulu itu?" Aku menyesal sekali menjawab bahwa aku belum menulis lagi, dan bahwa aku belum punya kesempatan untuk menulis surat pada siapa-siapa. "Kalau begitu tulislah sekarang, Sahabat," katanya, sambil meletakkan tangannya yang berat di pundakku. "Tulislah pada sahabat kita itu, atau pada siapa pun juga, dan katakan bahwa Anda akan tinggal di sini sebulan lagi." "Apakah Anda menginginkan saya tinggal di sini begitu lama?" tanyaku. Hatiku jadi terasa beku. "Saya sangat menginginkannya. Ya, bahkan saya tak mau Anda menolak. Bila majikan Anda menugaskan seseorang untuk datang mewakilinya, orang yang mendapat tugas itu harus memenuhi semua kebutuhan saya, bukan? Saya tidak memberikan batas-batas, bukan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku tak bisa berbuat lain, kecuali membenarkannya. Ini adalah kepentingan Mr. Hawkins, bukan kepentinganku. Dan aku harus memikirkan dia, bukan diriku sendiri. Lagi pula, waktu Count Dracula berbicara, ada sesuatu pada mata dan sikapnya yang mengingatkan diriku bahwa aku terpenjara, dan kalaupun aku punya keinginan, aku tak punya pilihan. Count merasa menang karena sikapku yang mengalah, dan ia merasa berkuasa melihat wajahku yang susah. Ia pun langsung memanfaatkannya, dengan cara halus yang tak bisa ditolak. "Saya minta Anda tidak menyinggung hal-hal lain kecuali bisnis dalam surat Anda itu. Teman-teman Anda pasti akan senang mendapat berita bahwa Anda baik-baik saja, dan bahwa Anda ingin sekali pulang untuk bertemu lagi dengan mereka." Sambil berbicara, diberinya aku tiga helai kertas tulis dan tiga buah amplop. Kertas-kertas itu tipis sekali, bermutu luar negeri. Aku menatap kertas-kertas itu, kemudian ke arahnya. Ia tersenyum tenang, memperlihatkan giginya yang tajam, yang menutupi bibir bawahnya yang merah cerahi Melihat itu, mengertilah aku bahwa aku harus berhati-hati mengenai apa yang kutulis, karena ia membacanya. Jadi aku bertekad untuk menulis surat-surat resmi saja sekarang. Tapi diam-diam aku akan menulis sejelas-jelasnya pada Mr. Hawkins, juga pada Mina, karena padanya aku bisa menulis dengan huruf steno, yang tidak akan dipahami Count, kalaupun ia membacanya. Setelah-menulis surat-suratku itu, aku duduk diam-diam, membaca buku, sedangkan Count menulis beberapa surat sambil sekali-sekali melihat ke buku-buku yang ada di mejanya, sebagai petunjuk. Kemudian diambilnya surat-suratku, dan diletakkan bersama suratsuratnya di dekat alat-alat tulisnya, lalu ia pergi. Begitu pintu tertutup, aku pergi ke meja dan melihat ke surat-suratnya yang diletakkan tertelungkup. Aku tak merasa bersalah berbuat begitu, karena dalam keadaanku, aku merasa harus melindungi diriku dengan cara apa pun juga.
http://inzomnia.wapka.mobi
Salah satu suratnya ditujukan pada Samuel F. Billington, Crescent No. 7, Whitby. Yang satu lagi kepada Herr Leutner, Varna. Yang ketiga kepada Coutts & Co., London, sedang yang keempat kepada Herren Klopstopk & Billreuth, bankirs; Budapest. Yang kedua dan keempat tidak dilem. Aku baru saja akan membacanya, waktu kulihat gagang pintu berputar. Cepat-cepat kuletakkan kembali surat-surat itu, lalu duduk kembali di kursiku, dan mengambil buku bacaanku lagi. Count masuk ke kamar dengan membawa sepucuk surat lagi. Diam bilnya surat-surat yang ada di atas meja itu, lalu ditempeli prangko. Kemudian ia berpaling kepadaku dan berkata, "Maafkan saya lagi, karena saya banyak urusan pribadi malam ini. Apaapa yang Anda butuhkan sudah disiapkan semua." Di pintu, ia berbalik lagi, dan setelah berdiam diri sebentar, ia berkata, "Sebaiknya saya nasihatkan pada Anda-ya, saya peringatkan benar-benar pada Anda, supaya bila Anda keluar dari kamar-kamar ini, bagaimanapun juga, jangan sampai Anda tidur di bagian lain puri ini. Ini bangunan tua, banyak kenangan-kenangan-nya, dan banyak sekali mimpi buruk bagi siapa yang tidur sembarangan. Ingat itu! Kapan pun Anda mengantuk, cepat-cepatlah pergi ke kamar tidur Anda sendiri, atau salah satu kamar-kamar ini, karena di tempat-tempat ini istirahat Anda akan aman. Tapi kalau Anda tidak berhati-hati dalam hal itu..." Ia menyudahi katakatanya dengan cara yang mengerikan, dengan gerakan seolah-olah mencuci tangannya. Aku mengerti sekali. Hanya saja aku merasa ragu, apakah suatu mimpi bisa lebih seram daripada jaringan kesuraman dan misteri mengerikan dan tak wajar yang sedang menyelubungi diriku ini. Beberapa- waktu .kemudian, waktu kutuliskan kata yang terakhir itu, aku tak merasa ragu lagi. Aku takkan merasa takut tidur di mana pun juga, bila ia tak ada. Salibku telah kugantung di kepala tempat tidurku. Kubayangkan bahwa dengan demikian istirahatku akan bebas dari mimpimimpi. Dan salib itu akan tetap tergantung di situ. Setelah ia pergi, aku masuk ke kamarku. Sebentar kemudian, setelah aku tak mendengar apa-apa, aku keluar lagi dan menaiki tangga balu, ke
http://inzomnia.wapka.mobi
tempat aku bisa melihat ke arah selatan. Di tempat yang terbentang luas itu, aku merasakan kebebasan yang takkan bisa kucapai. Saat melihat ke luar, aku benar-benar merasa seperti di dalam penjara, danrasanya aku sangat membutuhkan udara segar, meski udara malam sekalipun. Aku mulai merasakan pengaruh malam ini. Hal itu rasanya merusak sarafku. Aku terkejut melihat bayang-bayangku sendiri, dan bermacam-macam khayalan mengerikan memenuhi benakku. Rasa takutku yang bebat itu jelas beralasan di tempat terkutuk ini! Aku memandang ke luar, "ke tempat indah yang bermandikan cahaya bulan kuning lembut, hingga keadaan menjadi seperti siang. Dalam temaram lembut itu, bukit-bukit nun jauh di sana bagaikan menyatu dengan bayang-bayang gelap bak beludru di lembah-lembah dan jurang-jurang. Keindahan itu menyenangkan hatiku. Setiap kali menghirup napas, aku merasa damai dan nyaman. Saat aku bersandar pada jendela itu, mataku menangkap sesuatu yang bergerak di suatu tempat satu tingkat di bawahku, agak di sebelah kiri. Dari susunan kamar-kamarnya, kuduga itu adalah jendela kamar Count sendiri. Jendela tempatku berdiri itu tinggi dan bertiang batu. Meskipun sudah amat usang karena tuanya, batu itu masih utuh, tapi ambang kayunya agaknya sudah lama hilang. Aku bersembunyi di balik batu, dan melihat baik-baik ke luar. Yang kulihat adalah kepala Count yang terulur dari jendela. Aku tak melihat wajahnya, tapi aku bisa mengenalinya dari tengkuknya dan gerakan punggung dan lengannya. Apalagi, tak mungkin aku keliru melihat tangan yang sering kuperhatikan itu. Mula-mula aku hanya tertarik dan merasa senang, mengingat hal sekecil itu pun mampu menarik perhatian dan menyenangkan hati seseorang, bila ia terpenjara. Tapi perasaanperasaan itu segera berubah menjadi rasa jijik dan ngeri, waktu kulihat bahwa seluruh tubuh pria itu perlahan-lahan keluar dari jendela dan mulai merayap menuruni tembok puri di atas jurang dalam yang mengerikan itu. Ia merayap dengan kepala di bawah, sedangkan mantelnya terentang di sekelilingnya, menyerupai sayap yang besar. Mula-mula aku tak percaya pada mataku. Kupikir itu adalah tipuan penglihatan dalam sinar bulan, atau suatu efek mengerikan dari suatu
http://inzomnia.wapka.mobi
bayang-bayang. Lalu kuperhatikan baik-baik, dan kurasa aku tak mungkin salah lihat. Kulihat jemari tangan dan kakinya mencengkeram sudutsudut batu yang sudah banyak terlepas dari tempelannya karena tuanya. Dengan memanfaatkan setiap bagian yang tak rata itu, ia bergerak terus ke bawah dengan kecepatan cukup tinggi, seperti seekor kadal yang melata di tembok. Manusia macam apakah dia, atau makhluk apakah dia yang menyerupai manusia? Kurasa tempat yang mengerikan itu telah menguasai diriku. Aku ketakutan-sangat ketakutan--dan aku tak dapat meloloskan diri. Aku terkurung oleh rasa takut yang tak dapat kubayangkan.... 15 Mei.-Sekali lagi kulihat Count keluar dengan cara seperti kadal. Ia bergerak turun dengan sikap miring, kira-kira tiga ratus meter ke bawah dan jauh di sebelah kiri. Ia menghilang ke suatu lubang atau jendela. Setelah kepalanya lenyap, aku mengulurkan tubuhku lebih jauh ke luar, agar bisa melihat lebih baik. Tapi sia-sia-jaraknya terlalu jauh. Aku tahu bahwa ia sudah meninggalkan puri sekarang, dan kupikir kesempatan itu akan kumanfaatkan untuk meneliti lebih banyak daripada yang selama ini berani kulakukan. Aku masuk kembali ke kamar, dengan membawa lampu. kucoba membuka semua pintu. Seperti sudah kuduga, semua pintu terkunci, dan semua kuncinya boleh dikatakan baru semua. Kuturuni tangga menuju ruang depan tempatku masuk pertama kali dulu. Kudapati bahwa aku bisa mencabut palang pintunya dengan mudah, demikian pula kaitan rantai pengamannya, tapi pintu itu terkunci, dan kuncinya tak ada! Kunci itu pasti ada di kamar Count. Aku harus berjaga-jaga melihat kalau-kalau suatu saat kamarnya tak dikunci, supaya aku bisa mengambil kunci dan melarikan diri. Aku terus memeriksa semua tempat, tangga-tangga, dan lorong-lorong, dan mencoba membuka pintu-pintu yang berhubungan dengan tangga-tangga dan lorong-lorong itu. Satu atau dua kamar kecil di dekat ruang depan memang terbuka, tapi di dalamnya tak ada apa-apa kecuali perabotan tua yang sudah tebal debunya, dan sudah dimakan ngengat. Tapi akhirnya kutemukan sebuah pintu di kepala tangga, yang meskipun
http://inzomnia.wapka.mobi
kelihatan terkunci, bisa dibuka waktu kudorong. Kucoba mendorongnya lebih kuat, dan kudapati bahwa pintu itu sebenarnya tak terkunci, tapi sulit dibuka karena engselnya sudah lepas, dan pintu yang berat itu tersandar saja pada lantai. Inilah kesempatan yang mungkin takkan kudapatkan lagi. Kukumpulkan segenap tenagaku, dan dengan usaha keras kupaksakan membuka pintu itu, hingga aku bisa masuk. Aku mendapati diriku berada di dalam salah satu sayap puri yang terletak jauh lebih ke kanan daripada semua kamar lain yang sudah kukenal, dan satu lantai di bawah. Dari jendela-jendelanya kulihat bahwa kamarkamar utamanya terletak memanjang di bagian selatan puri, sedangkan jendela-jendela kamar di ujung, menghadap ke barat dan ke selatan. Di sisi sebelah selatan dan barat itu ada sebuah jurang lebar. Rupanya puri itu dibangun di sudut sebuah batu karang besar, hingga pada tiga sisinya tak dapat dicapai, baik oleh senjata berbandulan, panah, maupun meriam kecil. Oleh karenanya, cahaya dan kenyamanan tak mungkin didapat di tempat dengan posisi demikian. Di sebelah baratnya ada sebuah lembah luas, kemudian di kejauhan, menjulang gunung besar tinggi yang puncaknya bergerigi. Puncak-puncak itu seolah-olah menjulang tumpang tindih. Gunung itu merupakan batu karang yang penuh dengan abu gunung dan tumbuhan berduri, yang akarnya menempel pada jurangjurang dan celah-celah batu. Jelas kelihatan bahwa bagian dari puri ini di zaman dulu didiami oleh kaum wanita, karena perabotannya lebih nyaman daripada yang telah kulihat di bagian-bagian lain. Jendela-jendelanya tak bertirai dan sinar bulan yang masuk lewat ambang jendela yang bersegi-segi, memungkinkan kita melihat warna-warni di dalam kamar itu. Tapi cahaya itu terlalu lembut hingga kita tak bisa melihat dengan jelas debu tebal yang melapisi semua barang, dan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh ngengat pun tersamar. Lenteraku terasa kurang berguna dalam cahaya bulan itu, tapi aku senang benda itu ada padaku, karena aku merasa ngeri dan kesepian di tempat yang membekukan hati dan menggetarkan saratku ini. Bagaimanapun juga, tempat ini lebih baik daripada tinggal seorang diri di kamar-kamar yang sangat kubenci, gara-
http://inzomnia.wapka.mobi
gara kehadiran Count. Setelah mencoba menenangkan diri, aku duduk di depan sebuah meja kecil dari kayu ek. Di zaman dulu, mungkin seorang wanita cantik pernah duduk di sini, menulis surat cinta dengan banyak kesalahan ejaan, sambil berpikir keras dengan wajah bersemu merah. Kutuliskan dalam buku harianku, dengan huruf steno, segala yang terjadi sejak aku terakhir menulis. Kini adalah abad kesembilan belas dan zaman modern, tapi di sini masih terdapat kekuatan yang tak dapat dimusnahkan oleh modernisasi. Kemudian, pagi hari tanggal 16 Mei.-Tuhan, lindungilah kewarasan pikiranku, karena aku merasa kewarasanku sudah berkurang. Keamanan dan keyakinan akan adanya keamanan itu rasanya sudah tak ada lagi. Selama aku tinggal di sini, hanya ada satu hal yang kuharapkan, yaitu supaya aku jangan sampai menjadi gila. Itu pun kalau sekarang aku belum gila! Kalaupun aku masih waras, rasanya gila sekali mengingat bahwa di antara semua hal jahat yang mengintai di tempat yang kubenci ini, Count-lah yang paling kurang kutakuti. Karena kurasa hanya padanya aku bisa mencari perlindungan, meskipun dengan syarat aku harus melayani keinginannya. Tuhan Mahabesar, Tuhan Maha Pengampun, tenangkanlah aku, karena bila aku tak tenang, aku bisa jadi gila. Aku mulai bisa mengerti mengenai hal-hal tertentu yang semula tak kupahami. Selama ini, aku tak pernah mengerti betul apa maksud Shakespeare waktu ia menyuruh Hamlet berkata, "My tablets! Quick, my tablets! 'Tis meet that I put it down." (Cepat ambilkan kerat tulisku! Aku harus menuliskannya.) Dan seterusnya. Karena kini bila aku merasa otakku sudah mulai goyah, atau merasa shock hingga serasa akan mati, aku berpaling pada buku harianku untuk menenangkan diri. Kebiasaanku menuliskan semuanya dengan teliti, telah membantuku menenangkan diri. Peringatan Count yang misterius telah membuatku merasa takut waktu itu. Kini, bila kupikirkan hal, itu, aku lebih ketakutan lagi, karena di masa
http://inzomnia.wapka.mobi
yang akan datang ia akan menguasai diriku. Aku takkan berani meragukan apa-apa yang dikatakannya! Setelah aku menulis dalam buku harianku, dan untungnya tak lupa menyimpan buku serta penaku ke dalam sakuku kembali, aku merasa mengantuk. Aku teringat akan peringatan Count, tapi akan kulanggar peringatan itu dengan scpenuh kesadaranku. Aku ingin sekali tidur, dan rasanya sudah tak tertahankan lagi. Cahaya bulan yang lembut terasa membelai, dan pemandangan luas di luar, memberiku rasa bebas yang menyegarkan. Kuputuskan untuk tidak kembali ke kamar-kamar suram yang seperti berhantu itu malam ini. Aku akan tidur di sini, di mana dahulu kala kaum wanita duduk-duduk dan menyanyi dan hidup dengan manis, walau di hati mereka tersimpan rasa sedih memikirkan kaum pria yang sedang berada jauh- di tengah peperangan yang kejam. Kutarik sebuah sofa besar dari tempatnya di dekat sudut, supaya sambil berbaring aku bisa melihat pemandangan indah di sebelah timur dan selatan. Tanpa berpikir atau mempedulikan debu, kubaringkan tubuhku untuk tidur. Kurasa aku lalu tertidur. Yah, semoga saja begitu, sebab aku takut, karena semuanya yang terjadi kemudian benar-benar terasa nyata-demikian nyatanya, hingga kini, sementara aku duduk bermandikan sinar matahari pagi yang cerah, sedikit pun aku tak percaya bahwa yang kualami waktu itu hanya mimpi dalam tidur. Aku tidak sendirian. Kamarnya tak berubah, tetap seperti saat aku masuk. Di sepanjang lantai, dalam cahaya bulan yang cerah, bisa kulihat bekas telapak kakiku sendiri di tempat yang tebal timbunan debunya. Dalam cahaya bulan itu, tampak di hadapanku tiga orang wanita muda. Melihat pakaian dan gerak-geriknya, mereka adalah wanita bangsawan. Waktu aku melihat mereka dari belakang, kupikir aku sedang bermimpi, karena meskipun cahaya bulan menerangi mereka dari belakang, tak ada bayang-bayang mereka di lantai. Mereka mendekatiku, dan memandangiku beberapa lama. Lalu mereka berbisik-bisik. Dua di antaranya berambut hitam, dengan hidung besar dan bengkok seperti hidung Count, serta mata besar dan tajam. Mata itu kelihatan merah dibandingkan dengan cahaya bulan yang kuning pucat Yang seorang lagi
http://inzomnia.wapka.mobi
sangat pirang, kulitnya amat putih, rambutnya tebal bergelombang, dan berwarna keemasan, sedangkan matanya biru seperti permata safir yang pucat. Rasanya aku mengenali wajahnya, mengenalinya sehubungan dengan semacam mimpi yang mengerikan. Tapi pada saat itu aku tak bisa mengingat bagaimana hubungannya dan di mana. Ketiganya memiliki gigi putih berkilat dan bersinar seperti mutiara, di balik bibir yang merah cerah. Ada sesuatu pada diri mereka yang membuatku resah. Ada kerinduan yang muncul, bercampur rasa takut. Dalam hatiku timbul hasrat jahat supaya mereka menciumku dengan bibir merah itu. Tak baik menuliskan itu semua, karena mungkin Mina akan membaca catatan ini, dan itu akan menyakiti hatinya. Tapi itulah keadaan sebenarnya. Mereka berbisik-bisik lagi, lalu ketiganya tertawa cekikikan. Suara tawa itu merdu seperti musik, tapi sekaligus keras, hingga rasanya tak pantas keluar dari bibir manusia yang lembut itu. Suara itu manis seperti denting gelas yang dimainkan oleh tangan cekatan. Gadis yang pirang menggeleng dengan genit, tapi kedua temannya mendesaknya terus. Salah seorang berkata, "Ayolah! Kau dulu, nanti kami menyusul. Kau yang berhak memulai." Yang seorang lagi menambahkan, "Dia masih muda dan kuat. Dia bisa memberikan cukup ciuman untuk kita bertiga." Aku diam tak bergerak, melihat lewat bulu mataku dengan penuh harapan menyenangkan. Gadis yang pirang membungkukkan tubuh ke arahku, hingga aku bisa merasakan dengus napasnya. Napas itu manis, semanis madu dan menggugah saraf, seperti suaranya tadi. Tapi di balik kesan manis itu ada bau yang memuakkan-bau darah. Aku takut mengangkat kelopak mataku, tapi aku tetap waspada, dan melihat dengan awas lewat bulu mataku. Gadis itu berlutut dan menunduk ke arahku. Ia kelihatan senang sekali. Terasa benar napasnya yang membuatku amat tercekam, sekaligus jijik. Sementara ia mengulurkan leher ke arahku, jelas terlihat ia meleletkan lidahnya seperti binatang, hingga dalam cahaya bulan dapat kulihat air liurnya pada bibir dan lidahnya yang merah, menyapu giginya yang tajam dan putih. Kepalanya makin lama makin merendah, sedangkan bibirnya
http://inzomnia.wapka.mobi
mencari daerah di bawah mulut dan daguku, dan kelihatannya akan menempel di leherku. Lalu ia berhenti lagi, dan kudengar bunyi decak lidahnya yang melelet pada gigi dan bibirnya. Aku merasakan embusan napas hangatnya di leherku. Kulit leherku terasa menggelenyar, seperti perasaan bila ada tangan yang akan menggelitik makin mendekat dan makin mendekat. Kini kurasakan sentuhan bibirnya yang lembut, bergetar pada kulit leherku yang sangat peka, disertai sentuhan dua buah gigi tajam yang terhenti di situ. Kututup mataku dengan hati penuh gairah dan senang, dan aku menunggu-menunggu dengan jantung berdebar. Tapi pada saat itu ada kejutan lain yang menerpaku secepat kilat. Aku menyadari kehadiran Count, dan merasakan badai kemurkaan yang merasukinya. Tanpa sengaja kubuka mataku. Kulihat tangannya yang kuat mencengkeram leher halus wanita pirang itu, lalu menariknya dengan tenaga raksasa. Mata biru wanita itu memancarkan kemurkaan, giginya yang putih terkatup geram, sedangkan pipinya yang pucat merah padam penuh nafsu. Sedangkan Count... tak pernah kubayangkan ekspresi dendam dan kemarahan sehebat itu. Matanya benar-benar berapi-api. Warna merah di mata itu mengerikan, seolah-olah api neraka sedang menyala di baliknya. Wajahnya sepucat wajah orang mati, dan garisgarisnya keras seperti kawat yang diregang. Alisnya yang lebat yang hampir bertemu di atas hidungnya, kini kelihatan seperti palang dari logam panas membara. Dengan ayunan tangannya dilemparkannya wanita itu dengan kejam, lalu ia membuat gerakan terhadap yang lain, seolaholah mendorong mereka mundur! Gerak-geriknya sama benar dengan gerakan memerintah yang pernah kulihat digunakannya terhadap serigala-serigala. Dengan suara rendah yang nyaris berupa bisikan, namun terasa seperti ledakan yang membelah udara dan bergema di seluruh ruangan itu, ia berkata, "Berani benar kalian menyentuhnya! Berani sekali kalian datang melihat dia, padahal sudah ku-larang. Ayo, kembali! Laki-laki ini milikku! Awas, kalau kalian berani mengganggunya, kalian akan berurusan denganku!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis pirang itu menantangnya dengan tertawa genit. Ia berbalik dan menjawab, "Kau sendiri tak pernah memberikan cinta. Kau mengenal cinta!" Kedua temannya membenarkan, dan terdengarlah suara tawa riang, keras, dan tak berjiwa di seluruh ruangan itu. Kedengarannya seperti hantu yang sedang bersuka ria. Aku serasa hampir pingsan mendengarnya. Lalu Count berbalik, dan setelah memandangi wajahku, ia berbisik dengan suara halus, "Oh, aku juga bisa memberikan cinta. Kalian tentu ingat masa yang lalu, bukan? Nah, sekarang kujanjikan pada kalian, bila aku sudah puas dengan dia, kalian boleh mengecupnya sepuas-puasnya. Sekarang pergilah! Aku harus membangunkannya, karena kami harus bekerja." "Apakah kami takkan mendapat apa-apa malam ini?" tanya salah seorang di antara mereka, sambil tertawa dengan suara rendah dan menunjuk ke arah suatu bungkusan yang tadi dilemparkan Count ke lantai. Bungkusan itu tampak bergerak-gerak, seolah-olah berisi sesuatu yang hidup. Sebagai jawaban, Count mengangguk. Salah seorang dari wanita itu melompat ke depan dan membukanya. Kalau telingaku tidak menipuku, terdengar bunyi napas tersentak dan rintihan halus, seperti suara anak kecil yang setengah disumbat. Ketiga wanita itu mengerumuni bungkusan tersebut. Aku merasa amat ngeri. Tapi waktu kulihat, mereka sudah menghilang dengan bungkusan mengerikan itu. Tak ada pintu di dekat mereka, dan mereka tak mungkin melewati aku tanpa terlihat. Tapi mereka seperti sirna begitu saja dalam cahaya bulan, dan agaknya keluar lewat jendela, karena di luar kulihat sosok-sosok mereka yang samar-samar itu sesaat, dan kemudian hilang sama sekali. Rasa takut yang amat hebat menyerangku, dan aku pun pingsan. Bab 4 CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER (lanjutan)
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku terbangun di kamarku sendiri. Sekiranya itu bukan mimpi, pasti Count yang telah membawaku kemari. Aku mencoba untuk menganggap biasa hal itu, tapi aku tak berhasil meyakinkan diriku sendiri. Yang jelas ada beberapa bukti kecil, seperti umpamanya, pakaianku terlipat rapi dan diletakkan di dekatku dengan cara yang bukan merupakan kebiasaanku. Arlojiku tidak diputar, padahal aku sudah terbiasa memutarnya sebelum tidur, dan banyak lagi hal-hal kecil lainnya. Tapi semua itu tak bisa dijadikan pegangan, karena mungkin itu merupakan bukti bahwa pikiranku sedang tidak normal, dan entah karena apa, aku jelas dalam keadaan kacau. Aku harus mencari bukti. Tapi ada satu hal yang membuatku senang. Kalaupun Count yang membawaku dan mengganti pakaianku, dia pasti melakukannya dengan tergesa-gesa, karena isi sakuku masih lengkap. Aku yakin, bila ia melihat catatan harianku, pasti benda itu akan diambil dan dimusnahkannya: Aku melayangkan pandang. Ruangan ini, yang meskipun sangat mengerikan, kini terasa sebagai tempat perlindungan bagiku, karena tak ada yang lebih mengerikan daripada wanita-wanita menakutkan itu... wanitawanita yang sedang menunggu kesempatan untuk mengisap darahku. 18 Mei.-Aku turun lagi untuk melihat kamar itu di siang hari, karena aku harus tahu kebenarannya. Waktu aku tiba di ambang pintu di puncak tangga, kudapati pintunya tertutup. Kelihatannya pintu itu telah dipaksakan pada kusennya, hingga ada bagian kayunya yang pecah. Kulihat bahwa gemboknya tidak dikatupkan, tapi pintu itu dikunci dari dalam. Aku takut pengalamanku semalam bukan mimpi, dan aku harus bertindak berdasarkan dugaan itu. 19 Mei.-Aku benar-benar tak berdaya dalam kesulitanku ini. Semalam Count telah menyuluhku menulis tiga pucuk surat dengan nada yang amat manis. Satu surat harus menyatakan bahwa aku akan berangkat pulang. Dalam surat yang satu lagi harus kutulis bahwa aku akan berangkat keesokan harinya, setelah surat itu kutulis. Sedangkan dalam surat ketiga, aku sudah berangkat dari puri dan sudah tiba di Bistritz.
http://inzomnia.wapka.mobi
Ingin sekali aku melawan perintahnya, tapi aku merasa bahwa dalam keadaanku sekarang, gila rasanya bila aku terang-terangan bertengkar dengan Count, sebab aku berada dalam kekuasaannya sepenuhnya. Bila aku menolak, ia pasti merasa curiga dan marah. Ia menyadari, sudahbanyak yang kuketahui, dan karenanya aku harus mati, sebab aku bisa berbahaya baginya. Maka satu-satunya kesempatanku adalah mengulurulur waktu. Mungkin akan ada kesempatan bagiku untuk melarikan diri. Di matanya kulihat kemarahan seperti yang kulihat saat ia melemparkan wanita pirang itu. Dijelaskannya bahwa di tempat ini jarang ada pos, dan tak tetap datangnya, dan kalau surat-surat itu kutulis sekarang, temantemanku tentu akan merasa tenang. Diyakinkannya padaku dengan sangat mengesankan, bahwa surat-surat itu akan tersimpan di Bistritz, dan bila kemudian ternyata aku harus memperpanjang masa tinggalku di tempat itu, ia akan memusnahkan surat-surat tersebut. Bila aku melawannya, pasti akan menimbulkan kecurigaan. Oleh karenanya, aku pura-pura setuju dengan rencana-rencananya, dan kutanyakan tanggaltanggal yang harus kucantumkan pada surat-surat itu. Ia menimbangnimbang sebentar, lalu berkata, "Yang pertama harus bertanggal 12 Juni, yang kedua tanggal 19 Juni, dan yang ketiga tanggal 29 Juni." Sekarang aku tahu tinggal berapa lama lagi hidupku. Tuhan, tolonglah aku! 28 Mei.-Ada kesempatan untuk melarikan diri, atau setidaknya untuk mengirim berita ke rumah. Ada serombongan orang Szgany yang datang ke puri, dan berkemah di pekarangan. Orang Szgany adalah kaum gipsi. Aku punya catatan tentang mereka dalam bukuku. Mereka bersekutu dengan kaum gipsi lainnya di dunia, tapi di daerah ini, mereka merupakan orang-orang aneh. Ada beribu-ribu orang gipsi hidup di Hungaria dan Transylvania, dan semuanya hidup di luar undang-undang. Biasanya mereka tunduk di bawah seorang bangsawan besar atau boyar, dan menamakan diri mereka seperti kaum bangsawan itu. Mereka tak kenal takut, tak
http://inzomnia.wapka.mobi
beragama, dan hanya percaya pada takhayul. Mereka memakai bahasa tersendiri, yaitu suatu cabang bahasa Rumania. Aku akan menulis beberapa pucuk surat ke Inggris, dan akan mencoba meminta bantuan mereka untuk mengeposkannya. Aku sudah bercakapcakap dengan mereka lewat jendela, untuk memulai perkenalan. Mereka membuka topi dan memberi hormat dengan isyarat-isyarat. Tapi aku tak mengerti. Aku juga tak memahami bahasa yang mereka ucapkan.... Surat-surat itu sudah kutulis. Surat untuk Mina kutulis dengan huruf steno. Mr. Hawkins hanya kuminta untuk menghubungi Mina. Kepada Mina kujelaskan keadaanku, tapi tanpa hal-hal yang mengerikan, karena aku masih takut kalau-kalau kejadian-kejadian itu hanya khayalanku saja. Bila semua yang tersimpan dalam hatiku kukemukakan padanya, ia akan sangat terkejut dan ketakutan. Sekiranya surat itu tak sampai, maka Count tetap takkan tahu rahasiaku, atau seberapa banyak yang kuketahui.... Surat-surat sudah kuberikan. Kulemparkan melalui jeruji besi jendela kamarku dengan kusertai uang. Kubuat isyarat-isyarat sebisaku, untuk meminta agar mereka mengeposkannya. Laki-laki yang mengambilnya menekankannya ke dadanya, lalu membungkuk dan menyimpannya di topinya. Aku tak bisa berbuat lebih dari itu. Aku menyelinap masuk kembali ke ruang kerja, lalu membaca. Karena Count tidak masuk, aku menulis di sini.... Count datang. Ia duduk di sampingku. Sambil membuka dua pucuk surat, ia berkata dengan suara yang amat halus, "Orang-orang Szgany itu memberikan ini pada saya. Meskipun saya tak tahu dari mana datangnya surat-surat ini, saya pasti akan mengurusnya. Lihat!" Ia pasti sudah membacanya. "Yang satu ini dari Anda, kepada sahabat saya Peter Hawkins. Yang satu lagi ini..." Dilihatnya huruf-huruf yang aneh waktu dibukanya amplop itu. Wajahnya" menjadi gelap, dan matanya bersinar jahat... "Yang ini adalah barang tak berguna, suatu penghinaan terhadap persahabatan dan kebaikan hati orang! Surat ini tidak ditandatangani. Jadi pasti tak berguna bagi kita." Lalu dengan
http://inzomnia.wapka.mobi
tenang dipegangnya amplop itu beserta isinya di atas nyala api lampu, sampai habis terbakar. Lalu katanya lagi, "Surat yang ditujukan pada Hawkins itu tentu akan saya kirimkan, karena itu dari Anda. Saya menghormati surat-surat Anda. Maafkan saya, Sahabat, karena tanpa sepengetahuan Anda, surat itu telah saya buka. Silakan Anda ganti surat itu." Diulurkannya surat itu padaku, dan sambil membungkuk sopan diberikannya sebuah amplop bersih. Aku hanya bisa mengganti amplop itu, dan memberikannya padanya tanpa berkata apa-apa. Waktu ia keluar dari kamar, kudengar kunci diputar perlahan-lahan. Aku segera pergi ke pintu itu, dan membukanya. Pintu itu terkunci. Ketika satu-dua jam kemudian Count masuk, aku terbangun. Rupanya aku tertidur di sofa. Ia sopan sekali, dan sangat ceria. Melihat bahwa aku baru bangun tidur, ia berkata, "Oh, rupanya Anda lelah? Pergilah tidur. Anda bisa beristirahat sepenuhnya di sana. Mungkin malam ini saya tak bisa bercakap-cakap dengan Anda, karena banyak sekali pekerjaan saya. Tapi saya harap Anda tidur." Aku pergi ke kamarku, dan tidur. Dan anehnya, aku tidur tanpa bermimpi. Rasa putus asa membawa ketenangan tersendiri. 31 Mei.-Pagi ini, waktu aku bangun, kurencanakan untuk mengambil kertas dan amplop dari tasku sendiri, dan menyimpannya di dalam sakuku, supaya aku bisa menulis bila ada kesempatan. Tapi lagi-lagi aku menemui kejutan. Lagi-lagi aku terperanjat! Semua kertasku lenyap-semua, termasuk catatan catatanku tentang kereta-kereta api, biro-biro perjalanan, surat-surat berharga, pokoknya semua yang akan berguna bagiku bila aku berada di luar puri. Aku duduk dan berpikir sebentar, lalu aku mendapat gagasan. Kuperiksa dompetku dan lemari pakaian tempatku menyimpan pakaian. Setelan yang kupakai untuk bepergian sudah hilang, juga mantel dan selimut perjalananku. Ku cari-cari, tapi tak bisa kutemukan. Ini suatu rencana kekejian baru....
http://inzomnia.wapka.mobi
17 Juni.-Pagi ini aku duduk di tepi tempat tidurku, memutar otak. Tibatiba di luar kudengar bunyi lecutan cemeti dan ketepak kaki kuda menaiki lorong berbatu di luar pekarangan. Dengan gembira aku pergi ke jendela. Kulihat dua buah gerobak barang yang besar-besar, masingmasing ditarik oleh delapan ekor kuda tegap. Gerobak-gerobak itu masuk ke pekarangan. Di atas setiap pasang kuda duduk seorang Slowak bertopi lebar, berikat pinggang besar berhiaskan paku, berbaju kulit yang kotor, dan bersepatu lars tinggi. Mereka juga memegang tongkat panjang. Aku berlari ke pintu. Aku akan turun dan mencoba keluar lewat ruang depan. Kupikir ruangan itu pasti dibuka untuk menerima mereka. Aku ingin menggabungkan diri dengan mereka. Tapi lagi-lagi aku terkejut. Pintu kamarku terkunci dari luar. Lalu aku berlari ke jendela, dan berteriak memanggil mereka. Mereka mendongak, melihat padaku dengan pandangan bodoh, lalu menunjuk. Tapi pada saat itu, pemimpin orang-orang Szgany keluar. Melihat mereka menunjuk ke jendelaku, pemimpin itu mengatakan sesuatu, dan mereka pun tertawa. Sejak itu, semua usahaku, semua teriakanku untuk meminta belas kasihan atau permohonanku yang menyedihkan sekalipun, tak dapat membuat mereka menoleh padaku. Dengan tegas mereka membuang muka. Gerobak-gerobak barang itu berisi peti-peti besar berbentuk segi empat, dengan gagang dari tali-tali besar. Agaknya petipeti itu kosong, terbukti dari mudahnya orang-orang Slowak itu mengangkatnya, dan bunyi hampa yang terdengar waktu peti-peti itu dipindahkan dengan kasar. Setelah semua peti diturunkan dari gerobak, dan disusun di suatu sudut pekarangan, orang-orang Slowak itu diberi uang oleh si orang Szgany. Orang-orang Slowak meludahi uang itu, agaknya supaya membawa keberuntungan. Lalu dengan Santai mereka naik ke kuda masing-masing, dan sebentar kemudian kudengar lecutan cemeti yang makin lama makin menghilang di kejauhan. 24 Juni, sebelum pagi.-Semalam Count cepat meninggalkan aku, dan mengurung diri di kamarnya sendiri. Segera setelah merasa berani, aku
http://inzomnia.wapka.mobi
berlari menaiki tangga yang berkelok-kelok, dan melihat ke luar lewat jendela yang menghadap ke selatan. Kupikir aku akan mengamati gerakgerik Count, karena pasti ada sesuatu yang sedang terjadi. Orang-orang Szgany telah ditempatkan di suatu bagian di puri, dan sedang mengerjakan sesuatu. Aku yakin itu, karena sekali-sekali kudengar bunyi cangkul dan penggali lamat-lamat dari jauh. Apa pun yang sedang mereka kerjakan, pasti bertujuan keji dan jahat Setelah berada di jendela kira-kira kurang dari setengah jam, kulihat sesuatu keluar dari kamar Count Aku mundur, dan kuperhatikan baikbaik. Maka kulihat ia keluar. Aku terkejut sekali, karena ia memakai setelanku yang kupakai waktu datang kemari, sedang di bahunya tergantung tas mengerikan yang dibawa pergi oleh tiga wanita hantu itu. Tak diragukan lagi apa tujuan keperg annya, tapi kini ia mengenakan pakaianku! Jadi itulah rencana jahatnya yang baru. Yaitu supaya orang mengira bahwa yang mereka lihat adalah aku, supaya ia bisa menunjukkan bukti bahwa orang-orang di kota-kota atau desa-desa telah melihatku mengeposkan sendiri surat-suratku. Juga, supaya bila ia melakukan kejahatan, orang-orang setempat akan menudingku. Aku marah sekali memikirkan bahwa hal itu sampai bisa terjadi, sedangkan aku terkurung saja di sini. Jelas-jelas terpenjara, tapi tanpa perlindungan undang-undang, yang sebenarnya bahkan menjadi hak dan hiburan bagi seorang penjahat sekalipun. Kupikir aku akan menunggu sampai Count kembali. Lama aku duduk menunggu dengan tabah, di dekat jendela. Waktu itu tampak olehku titik-titik kecil yang aneh, seolah-olah mengapung di cahaya bulan. Titik-titik itu menyerupai debu yang amat halus, berputar-putar, lalu menyatu menjadi gumpalan-gumpalan kabur Aku memperhatikan dengan nyaman, semacam ketenangan menyelubungi ku Aku bersandar pada lekuk tembok dengan posisi yang lebih nyaman, supaya aku bisa lebih menikmati gerakan-gerakan di angkasa itu. Tapi aku dikejutkan oleh sesuatu. Terdengar suara anjing-anjing melolong dengan suara rendah dan memilukan, jauh di suatu tempat di lembah di bawah, yang tak kelihatan olehku. Suara itu terdengar makin
http://inzomnia.wapka.mobi
nyaring di telingaku, sedangkan gumpalan-gumpalan debu yang mengapung di angkasa itu seolah-olah menari-nari di cahaya bulan, dan berubah-ubah bentuknya mengikuti suara itu. Kurasakan diriku berjuang untuk bangun memenuhi panggilan naluriku. Ya, bahkan seluruh jiwaku serasa berjuang, sedang kesadaranku yang tinggal setengah, berjuang pula untuk memenuhi panggilan itu. Rupanya aku sedang disihir! Debu-debu itu menari-nari, makin lama makin cepat. Sinar bulan tampak bergetar waktu melewati diriku, bergerak ke arah sesuatu yang gelap ke tempat jauh. Makin lama makin banyak debu yang berkumpul, sampai menjadi bentuk hantu yang samar-samar. Lalu aku terkejut. Aku benar-benar bangun, dan mendapatkan kembali kesadaranku sepenuhnya. Aku pergi, berlari sambil berteriak-teriak, menghindari tempat itu. Bentuk hantu dalam sinar bulan yang perlahanlahan menjadi nyata itu ternyata adalah tiga sosok wanita hantu yang pernah ingin mengisap darahku. Aku lari, dan baru merasa agak aman setelah tiba di kamarku sendiri, di mana tak ada sinar bulan, dan lampu bersinar terang. Setelah beberapa jam berlalu, kudengar sesuatu bergerak di kamar Count. Terdengar suara tangisan yang cepat-cepat disekap. Lalu menyusul suatu kesepian yang mendalam dan mengerikan, hingga membuat tubuhku menggigil. Dengan hati berdebar kucoba membuka pintu, tapi aku terkunci di dalam penjaraku, dan tak bisa berbuat apaapa. Aku pun duduk dan benar-benar menangis. Saat itu, kudengar suatu suara di pekarangan- suatu tangisan sedih seorang wanita. Aku berlari ke jendela. Kubuka jendela itu, lalu melihat ke luar lewat jerujinya. Benar, di sana ada seorang wanita berambut kusut yang meletakkan tangannya di dada. Kelihatannya ia keletihan karena berlari. Ia bersandar pada sudut gerbang. Waktu melihat wajahku di jendela, ia menghambur ke depan, lalu berteriak dengan suara yang mengandung ancaman, "Monster, kembalikan anakku!" Ia menjatuhkan dirinya, berlutut, dan sambil mengangkat tangannya, menyerukan kata-kata yang sama dengan nada yang membuat hatiku
http://inzomnia.wapka.mobi
pedih. Lalu ia menarik-narik rambutnya dan memukuli dadanya, tanpa merasa sakit akibat perbuatan perbuatannya itu. Akhirnya ia menjatuhkan diri ke tanah, dan meskipun aku tak bisa melihatnya, aku bisa mendengar pukulan-pukulannya pada pintu pagar dengan tangan telanjang. Dari suatu tempat yang tinggi dan jauh, mungkin di menara, kudengar suara Count memanggil sesuatu dengan bisikan yang terdengar keras dan nyaring. Panggilannya dijawab oleh suara lolong serigala-serigala dari seluruh penjuru. Tak lama kemudian, segerombolan serigala datang menyerbu, bagaikan air yang menerobos keluar dari bendungan yang terbuka. Melalui jalan masuk yang lebar, mereka menghambur ke pekarangan. Jeritan wanita itu tak terdengar lagi, dan lolong serigalaserigala itu pun hanya sebentar. Tak lama kemudian, binatang-binatang itu pergi lagi, satu demi satu, sambil menjilat-jilat lidah. Aku tak bisa merasa kasihan pada wanita itu, karena aku sudah tahu apa yang terjadi atas diri anaknya. Dan ibu itu memang sebaiknya mati saja. Apa yang akan kulakukan? Apa yang bisa kulakukan? Bagaimana aku bisa melarikan diri dari tempat yang pada malam hari penuh dengan kemurungan dan ketakutan ini? 25 Juni, pagi hari-Tak ada orang yang menyadari betapa manis dan betapa lega rasa hati dan mata kita bila hari sudah pagi, bila kita tak pernah menderita malam harinya. Waktu matahari sudah demikian tinggi pagi ini, hingga mengenai puncak gerbang besar di seberang jendela kamarku, tampak olehku bahwa titik tertinggi puncak yang tersentuh oleh matahari itu menyerupai burung surga yang sedang hinggap. Rasa takutku sirna seketika, seperti zat cair yang menguap dalam kehangatan. Aku harus mengambil suatu tindakan, sementara semangat siang hari ini masih kumiliki- Semalam, salah satu dari surat-suratku yang sudah diberi tanggal sebelumnya dulu diposkan. Itu baru yang pertama dari
http://inzomnia.wapka.mobi
suatu seri yang mematikan, yang akan menghapus semua bekas hidupku di bumi ini. Aku tak mau memikirkan hal itu. Aku harus berbuat sesuatu! Selama ini, di tengah malam aku selalu tersiksa dan terancam, atau berada dalam bahaya mengerikan. Aku tak pernah melihat Count di siang hari. Mungkinkah karena ia tidur waktu orang-orang bangun, sedangkan bila orang-orang tidur ia bangun? Kalau saja aku bisa masuk ke dalam kamarnya! Tapi rasanya tak mungkin. Pintunya selalu terkunci, hingga tak ada jalan bagiku. Ada, pasti ada jalan bila aku berani menempuhnya! Kalau raganya bisa pergi ke tempat-tempat tertentu, mengapa tubuh orang lain tak bisa? Aku sendiri pernah melihatnya merayap keluar dari jendela kamarnya. Mengapa aku tidak menirukan caranya itu, dan masuk ke kamarnya lewat jendela? Kemungkinannya tipis sekali, tapi keperluanku pun mendesak sekali. Aku akan memberanikan diri melakukannya. Paling sial, aku akan mati. Mati sebagai seorang manusia, bukan sebagai seekor anak sapi, dan kehidupan akhirat yang ditakuti mungkin masih terbuka bagiku. Tuhan, bantu aku dalam pekerjaan ini! Selamat tinggal, Mina, bila aku gagal. Selamat tinggal sahabat setiaku yang sekaligus ayah angkatku. Selamat tinggal semua, dan yang terakhir, sekali lagi, Mina! Hari itu juga, beberapa saat kemudian.-Aku sudah berusaha, dan dengan bantuan Tuhan, telah kembali dengan selamat ke kamarku ini. Harus kutuliskan semuanya secara terperinci dan berurutan. Waktu keberanianku masih utuh, aku langsung pergi ke jendela di sisi selatan, dan keluar ke birai batu yang sempit, yang terdapat di sekeliling bangunan di sisi sebelah sini. Batunya besar dan kasar, sedang bahan perekat di antara batu-batu itu telah hilang, dengan berlalunya waktu. Kubuka sepatu larsku, lalu kuberanikan diri keluar menempuh jalan berbahaya itu. Sekali aku melihat ke bawah, supaya tidak terkejut bila tiba-tiba terlihat olehku kedalaman yang mengerikan itu. Setelah itu, aku terus berusaha untuk tidak melihatnya. Aku tahu betul arah dan jarak ke kamar Count, dan berusaha mencapainya, mengingat sulitnya
http://inzomnia.wapka.mobi
kesempatan untuk itu. Aku tidak merasa pusing- mungkin karena sangat tegang. Waktu terasa pendek sekali. Aku tiba di ambang jendela, dan kucoba mengangkat daun jendelanya. Aku berdebar-debar sekali waktu membungkuk dan meluncur masuk lewat jendela itu, dengan kaki di depan. Aku melihat ke sekelilingku, mencari Count Tapi aku terkejut bercampur senang, karena ternyata kamar itu kosong! Di kamar itu tak banyak perabotnya, hanya ada beberapa barang, itu pun kelihatannya tak pernah dipakai. Perabotannya sama jenisnya dengan yang terdapat di kamar-kamar di sebelah selatan, dan semuanya penuh dengan debu. Aku mencari kuncinya-kunci itu tak ada di lubangnya-dan tak bisa kutemukan di mana-mana. Satu-satunya yang kutemukan adalah seonggok besar emas di salah satu sudut-uang emas bermacam-macam jenis, mata uang dari Rumania, Inggris, Austria, Hungaria, Yunani, dan Turki. Semuanya berlapis debu, seolah-olah sudah lama sekali terpendam di dalam tanah. Kulihat bahwa tak satu pun di antaranya yang berumur kurang dari tiga ratus tahun. Ada pula rantai, kalung, dan perhiasan-perhiasan lain, beberapa memakai permata. Semuanya tua dan kotor. Di salah satu sudut kamar itu terdapat sebuah pintu yang kelihatannya berat. Kucoba membuka pintu itu, karena aku tak bisa menemukan kunci kamar maupun kunci depan, yang menjadi tujuan utama pencarianku. Aku harus mengadakan penyelidikan lebih lanjut. Kalau tidak, semua usahaku akan sia-sia. Pintu itu terbuka. Ada jalan melalui sebuah lorong batu, menuju sebuah tangga yang berliku-liku. Tangga itu curam. Aku turun dengan sangat hati-hati, karena tangga-tangga itu gelap, hanya diterangi oleh lubang-lubang kecil pada tembok yang tebal. Di dasar tangga ada sebuah lorong gelap yang menyerupai terowongan. Dari tempat itu tercium bau busuk yang memualkan, bau tanah lama yang baru digali. Waktu aku berjalan di sepanjang lorong itu, bau itu terasa makin dekat dan makin hebat. Akhirnya kutarik sebuah pintu berat Pintu itu terbuka sedikit. Kudapati diriku berada di sebuah kapel tua yang sudah runtuh, yang agaknya dipakai untuk tanah pekuburan. Atapnya sudah rusak, dan pada dua tempat terdapat tangga menuju
http://inzomnia.wapka.mobi
ruang bawah tanah. Di situ tanahnya baru digali, dan agaknya dimasukkan ke dalam peti besar dari kayu. Peti-peti itu adalah peti-peti yang dibawa oleh orang-orang Slowak beberapa hari yang lalu. Tak ada seorang pun di sekitar tempat itu. Aku mencari jalan keluar lagi, tapi tak kutemukan. Lalu kuteliti setiap jengkal tanah itu, selagi ada kesempatan. Aku bahkan turun ke ruang penyimpanan peti mati yang remang-remang, meskipun aku sangat takut ke sana. Aku mendatangi dua di antara tempat penyimpanan peti itu, tapi aku tak melihat apa-apa, kecuali bekas-bekas peti mati tua dan bertumpuk-tumpuk debu. Tapi di tempat ketiga aku menemukan sesuatu. Di sana, di dalam salah satu peti besar yang berjumlah lima puluh buah, terbaring Count, di atas tanah yang baru digali! Kalau ia belum mati, berarti ia sedang tidur. Aku tak dapat memastikan mana yang benar, karena matanya terbuka dan beku, tapi tidak kaku seperti mata orang yang sudah meninggal. Dan pipinya, meskipun pucat, memberikan kesan pipi orang hidup, sedangkan bibirnya tetap merah. Tapi sama sekali tak ada gerak, nadinya tak ada, tak ada napas dan detak jantung. Aku membungkuk di atas tubuhnya dan mencoba mencari-cari tanda-tanda kehidupan tapi sia-sia. Ia tak mungkin sudah lama terbaring di situ, karena dalam beberapa jam, bau tanah itu pasti sudah hilang. Di sisi peti itu ada tutupnya, yang di sana-sini dilubangi. Kupikir mungkin kuncikunci ada padanya, lalu aku mulai memeriksa tubuhnya, mencari kuncikunci itu. Tapi saat aku berbuat begitu, terlihat olehku matanya. Meskipun mata itu mata yang mati, dan tidak menyadari kehadiranku di situ, aku melihat pandangan kebencian di dalamnya. Aku jadi-ketakutan dan lari dari tempat itu. Kamar Count pun langsung kutinggalkan lewat jendela. Aku merayap lagi di tembok puri itu. Begitu tiba di kamarku, kuempaskan tubuhku dengan terengah-engah ke tempat tidur, dan aku mencoba berpikir.... 29 Juni.-Hari ini adalah tanggal suratku yang terakhir, dan Count'telah mengambil langkah-langkah untuk membuktikan bahwa tanggal itu memang benar, karena kulihat lagi ia meninggalkan puri lewat jendela
http://inzomnia.wapka.mobi
yang sama, juga dengan memakai pakaianku. Sementara ia menuruni tembok dengan cara seperti kadal, aku merasa alangkah baiknya kalau aku memiliki pistol atau senjata lain yang mematikan, supaya aku bisa memusnahkannya. Tapi kusadari pula bahwa senjata buatan manusia macam apa pun takkan ada pengaruhnya atas dirinya. Aku tak berani menunggu sampai ia kembali, karena aku takut akan melihat tiga wanita bersaudara yang mengerikan itu lagi. Jadi aku kembali ke ruang perpustakaan, dan membaca di sana sampai aku tertidur. Aku terbangun karena menyadari kehadiran Count yang memandangiku dengan tatapan kejam. Waktu dilihatnya aku sudah bangun, ia berkata, "Sahabat, besok kita sudah harus berpisah. Anda akan kembali ke negeri Inggris yang indah itu, sedangkan saya akan menjalankan suatu tugas. Mungkin kita takkan pernah bertemu lagi. Surat Anda ke Inggris sudah dikirimkan. Besok saya tidak akan berada di sini, tapi semuanya sudah akan siap untuk perjalanan Anda. Pagi-pagi, orang-orang Szgany akan datang. Mereka ada pekerjaan di sini. Beberapa orang Slowak juga akan datang. Setelah mereka pergi, kereta saya akan datang menjemput Anda, dan membawa Anda pergi sampai ke Celah Borgo, lalu di sana Anda akan menemukan kereta dari Bukovina yang menuju Bistritz. Tapi saya berharap masih bisa bertemu dengan Anda di Puri Dracula ini." Aku curiga padanya, dan memutuskan untuk menguji ketulusannya. Kelulusan! Sungguh ironis rasanya menuliskan perkataan tersebut sehubungan dengan monster seperti itu. Maka aku langsung saja bertanya, "Mengapa saya tak boleh berangkat malam ini?" "Karena kusir dan kuda-kuda saya sedang pergi menjalankan tugas, Saudara." "Tapi saya bisa berjalan kaki. Saya ingin segera berangkat." Ia tersenyum lembut dan halus, tapi seperti setan, hingga aku tahu bahwa ada tipu muslihat di balik kehalusannya itu. Katanya, "Bagaimana dengan barang-barang Anda?" "Saya tak peduli barang-barang itu. Saya bisa minta barang-barang itu dikirim lain kali."
http://inzomnia.wapka.mobi
Count bangkit, dan berkata dengan amat sopan dan manis, hingga aku merasa perlu menggosok-gosok mataku, karena rasanya sungguhan sekali. "Orang Inggris mempunyai suatu ungkapan yang saya sukai, karena intinya sama dengan semangat yang berlaku bagi kaum boyar. Bunyinya, 'Sambutlah tamu yang akan datang, dan percepatlah keberangkatan dia yang ingin pulang.' Mari ikut saya, sahabat muda. Anda takkan berada di rumah ini lebih lama daripada yang Anda inginkan, meskipun saya sedih karena Anda mendadak begitu ingin pergi dari sini. Mari!" Dengan anggun ia berjalan di depanku, dengan membawa lampu, menuruni tangga, dan melewati sepanjang lorong. Tiba-tiba ia berhenti. "Dengar!" Dari tempat yang dekat, terdengar lolong serigala yang banyak jumlahnya. Suara itu seolah-olah muncul begitu Count mengangkat tangannya, sama benar dengan musik dari suatu orkes besar yang langsung mulai dengan terangkatnya tongkat di tangan dirigen. Setelah berhenti sebentar, ia berjalan lagi dengan anggun ke arah pintu. Diangkatnya palang pintu yang berat itu, dibukanya kaitan rantainya, lalu pintu itu didorongnya. Aku terkejut sekali melihat bahwa pintu itu ternyata tak terkunci. Aku curiga. Kulihat ke sekelilingku, tapi aku sama sekali tak melihat kunci. Begitu pintu mulai terbuka, lolong -serigala di luar makin nyaring dan marah. Binatang-binatang itu masuk lewat pintu yang terbuka, dengan rahang merah dan gigi terus mengunyah. Tampak telapak kaki yang bercakar tajam waktu mereka melompat. Waktu itu, tahulah aku bahwa sia-sia berjuang melawan Count Dengan sekutu-sekutu seperti ini di bawah perintahnya, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tapi pintu masih terus dibukanya perlahan-lahan, hanya tubuhnya yang ada di ambang pintu itu. Tiba-tiba kusadari bahwa inilah saat dan beginilah cara kematianku. Aku akan diumpankan kepada serigala-serigala itu, atas keinginanku sendiri pula. Sungguh jahat niat Count itu! Pada kesempatan terakhir, aku berteriak,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tutup pintu. Saya akan menunggu sampai besok!" Dan kututup mukaku dengan tangan, untuk menyembunyikan air mata kekecewaan. Dengan satu ayunan tangannya yang kuat, Count membanting pintu itu hingga tertutup. Palang pintu terpasang kembali ke tempatnya dengan bunyi amat nyaring, hingga menggema ke seluruh ruangan. Kami kembali ke ruang perpustakaan tanpa berbicara, dan beberapa menit kemudian, aku kembali ke kamarku sendiri. Terakhir Count Dracula kulihat adalah waktu ia melemparkan ciuman tangannya padaku, dengan mata merah yang membayangkan kemenangan, dan dengan senyuman yang bisa membuat Yudas di neraka merasa bangga. Waktu sudah berada kembali di kamar dan akan berbaring, aku merasa mendengar bisikan di pintu. Aku mendekati pintu itu perlahan-lahan, dan memasang telinga. Kalau telingaku taksalah dengar, Count berkata, "Pergi, kembali ke tempat kalian sendiri! Waktu kalian belum tiba. Tunggu! Bersabarlah! Malam ini giliranku. Besok malam untuk kalian!" Terdengar suara tawa halus manis. Dengan marah kurenggutkan pintu hingga terbuka, dan di luar kulihat ketiga, wanita mengerikan itu menjilat-jilat lidah. Waktu aku muncul, mereka tertawa serentak dengan mengerikan, lalu pergi. Aku masuk kembali ke kamarku, lalu berlutut. Jadi, sudah begitu dekatkah saatku? Besok! Besok! Tuhan, tolong aku, dan mereka yang kusayangi! 30 Juni, pagi hari.-Mungkin ini merupakan kata-kata terakhir yang kutulis dalam buku harianku. Aku tidur sampai menjelang fajar. Waktu bangun, aku berlutut lagi, karena aku bertekad untuk siap, kalau maut datang menjemput. Akhirnya kurasakan perubahan halus di udara, dan aku pun tahu bahwa hari sudah pagi. Terdengar kokok ayam yang kutunggu-tunggu, dan aku merasa bahwa aku selamat. Dengan senang kubuka pintu kamarku, dan aku berlari ke ruang depan. Aku sudah melihat bahwa pintu tak terkunci, dan sekarang aku bisa melarikan diri. Dengan tangan gemetar
http://inzomnia.wapka.mobi
karena tegang, kutanggalkan rantainya, dan kutarik palang pintu yang berat itu. Tapi pintu itu tak bergerak. Aku tercekam rasa putus asa. Kutarik-tarik pintu itu, lalu kuguncang guncang hingga berderak-derak, meskipun pintu itu kokoh. Kini kulihat bahwa pintu itu terkunci. Rupanya Count menguncinya setelah aku meninggalkannya semalam. Lalu timbul niat nekat untuk mendapatkan kunci-kunci itu, betapapun besar bahayanya. Pada saat itu juga timbul tekadku untuk meniti tembok lagi dan masuk ke kamar Count. Mungkin ia akan membunuhku, tapi kini kematian rasanya merupakan pilihan terbaik di antara kejahatan-kejahatan yang kualami. Tanpa menunggu lebih lama, aku berlari ke jendela sebelah timur, lalu merayap menuruni tembok seperti yang pernah kulakukan, dan langsung masuk ke kamar Count. Kamar itu kosong, seperti yang kuharapkan. Di kamar itu aku tak bisa menemukan kunci, tapi tumpukan uang emas masih ada. Aku pergi ke pintu di sudut, lalu menuruni tangga yang berliku-liku, dan melewati lorong gelap, menuju kapel tua. Kini aku sudah tahu betul di mana aku bisa menemukan monster yang kucari itu. Peti besar itu masih terletak di tempat yang sama, di dekat tembok, tapi tutupnya terpasang di atasnya. Tutup itu tidak terpaku, tapi pakupaku-nya sudah tersedia di tempatnya masing-masing, tinggal dipalu. Aku harus menemukan raga monster itu untuk mendapatkan kunci. Maka kuangkat tutup peti, dan kusandarkan pada tembok. Lalu terlihat olehku sesuatu yang membuatku amat takut Di situ terbaring Count, tapi ia seolah-olah telah mendapatkan kembali separo masa mudanya. Rambut dan kumisnya yang putih telah berubah kelabu, seperti warna besi, pipinya lebih montok, dan kulitnya yang putih bersemu dadu. Mulutnya lebih merah daripada biasanya, karena pada bibirnya tampak bekas darah segar yang menetes dari sudut-sudut mulutnya, mengalir ke dagu dan lehernya. Bahkan matanya yang cekung dan membara tampak seperti tertanam pada daging yang menggembung, karena kelopak mata dan kantong di bawah mata itu membengkak. Pendek kata, seluruh tubuh makhluk mengerikan itu berlumuran darah. Ia terbaring bagaikan seekor
http://inzomnia.wapka.mobi
lintah yang menjijikkan, yang keletihan karena kekenyangan. Aku gemetar waktu membungkuk untuk menyentuhnya. Semua urat saraf dalam tubuhku serasa memberontak karena sentuhan itu. Tapi aku harus mencari terus, karena kalau tidak, celakalah aku. Bila malam tiba, tubuhku akan menjadi mangsa ketiga makhluk mengerikan itu. Kutelusuri seluruh bagian tubuhnya, tapi kunci itu tak kutemukan. Lalu aku berhenti, dan melihat ke wajah Count. Di wajah yang bengkak itu tampak senyum mengejek. Aku jadi marah sekali. Inilah makhluk yang sedang kubantu kepindahannya ke London. Dan di sana kelak, mungkin selama .berabad-abad, ia akan memuaskan, nafsunya akan darah, di tengah berjuta-juta penduduk. Dengan demikian, akan tercipta suatu lingkaran baru yang makin meluas, terdiri atas makhluk-makhluk setengah hantu yang memangsa orang-orang tak berdaya. Aku jadi marah sekali mengingat hal itu. Ingin sekali aku membebaskan dunia dari monster itu. Aku tak punya senjata mematikan, maka kusambar saja sekop yang telah digunakan para pekerja untuk mengisi peti-peti. Kuangkat tinggi-tinggi sekop itu, lalu dengan ujung di bawah, kuhantamkan ke wajah yang kubenci itu. Tapi belum sempal mata sekop itu mengenai sasarannya, kepalanya berpaling dan matanya tertuju padaku, penuh dengan nyala kebencian yang beracun. Pandangan itu serasa melumpuhkan diriku, sekop itu terputar dalam tanganku, dan meleset dari wajah itu. Pukulanku hanya menimbulkan luka dalam pada dahinya. Kemudian sekop itu terlepas dari tanganku, dan jatuh ke atas peti. Waktu aku menariknya kembali, sisi matanya tersangkut pada tepi tutup peti, hingga peti itu menutup lagi. Dengan demikian, hilanglah pemandangan mengerikan itu. Yang tampak olehku untuk terakhir kali adalah wajah bengkak yang berlumuran darah, dengan senyum jahat yang mungkin akan dibawanya sampai ke neraka jahanam. Aku berpikir keras, langkah apa yang harus kuambil. Tapi otakku serasa terbakar, dan aku menunggu saja dengan rasa putus asa yang kian menjadi. Saat menunggu, dari jauh kudengar sebuah lagu gipsi yang dinyanyikan beramai-ramai dengan gembira. Suara itu makin mendekat.
http://inzomnia.wapka.mobi
Dan di antara suara nyanyian itu terdengar bunyi roda yang berat dan lecutan-lecutan cambuk Itu pasti orang-orang Szgany dan Slowak yang dikatakan Count akan datang. Setelah melihat ke sekelilingku untuk terakhir kali, dan melihat lagi ke peti yang berisi tubuh menjijikkan itu, aku pergi meninggalkan tempat itu. Aku kembali ke kamar Count dengan tekad untuk keluar, begitu ada pintu terbuka. Kupasang telingaku baik-baik. Di bawah, kudengar bunyi kunci berderak pada lubangnya yang berkarat, dan pintu berat itu terdengar terbuka. Jadi pasti ada jalan masuk lain, atau seseorang memiliki kunci untuk salah satu pintu yang terkunci itu. Lalu terdengar bunyi langkah-langkah kaki orang, yang kemudian menghilang di salah satu lorong. Semua suara itu terdengar seperti gema. Aku berbalik, lalu turun lagi ke tempat penyimpanan peti-peti mati, di mana aku bisa menemukan jalan masuk baru. Tapi pada saat itu seolah-olah ada tiupan angin keras, dan pintu ke arah tangga yang berliku-liku itu terempas demikian kerasnya, sehingga debu berhamburan. Aku berlari untuk membukanya, tapi kudapati pintu itu tertutup rapat Lagi-lagi aku terpenjara, dengan jaring kematian yang mengurung lebih rapat lagi. Sementara aku menulis, di bawah terdengar langkah-langkah kaki orang banyak yang disusul oleh bunyi suatu barang berat yang dibanting dengan kasar ke tanah. Itu tentu peti-peti yang berisi tanah. Terdengar bunyi orang memalu sesuatu. Pasti peti mati itu yang sedang dipaku. Kemudian terdengar lagi langkah-langkah kaki yang berat di sepanjang lorong, berjalan dengan santai. Pintu dibuka dan ditutup kembali, lalu terdengar kunci diputar dan kunci dicabut lagi. Terdengar pintu lain dibuka dan ditutup kembali, kunci yang diputar, dan gembok yang dipasang. Dengar! Roda-roda berat itu menggelinding di pekarangan, dan terus ke jalan berbatu-batu karang di bawah. Terdengar pula bunyi lecutan cemeti, dan suara nyanyian orang-orang Szgany itu saat mereka sedang menjauh.
http://inzomnia.wapka.mobi
Tinggallah aku bersama tiga hantu perempuan yang mengerikan itu. Oh! Mina juga seorang wanita, tapi sama sekali tak ada persamaannya dengan mereka! Mereka adalah setan-setan dari neraka! Aku tak mau tinggal seorang diri dengan mereka! Akan kucoba merayap menuruni tembok puri, lebih jauh ke bawah daripada yang telah kulakukan. Akan kubawa beberapa keping uang emas itu, kalau-kalau aku membutuhkannya kelak. Aku harus menemukan jalan keluar dari tempat mengerikan ini. Kemudian akan kucari jalan pulang! Pergi dengan kereta api tercepat dari tempat terdekat! Lari dari tempat terkutuk ini, dari negeri terkutuk ini, tempat setan dan anak-anaknya masih gentayangan di muka bumi! Setidaknya, belas kasihan Tuhan masih lebih baik daripada monstermonster ini. Jurang-jurang itu memang terjal dan dalam. Kalau aku jatuh ke dalamnya, aku akan mati. Mati sebagai manusia seutuhnya. Selamat tinggal semuanya! Selamat tinggal, Mina! Bab 5 SURAT DARI MISS MINA MURRAY KEPADA MISS LUCY WESTENRA Lucy tersayang, 9 Mei. Maafkan aku terlambat menulis surat. Aku sibuk sekali. Pekerjaan sebagai wakil kepala sekolah ternyata berat juga. Aku ingin mengunjungimu dan pergi ke tepi laut, di mana kita bisa bercakap-cakap dengan bebas dan berangan-angan. Akhir-akhir ini aku bekerja keras supaya bisa mengimbangi pendidikan Jonathan. Aku berlatih menulis dengan huruf steno, dengan bersungguh-sungguh sekali. Kalau kami sudah menikah nanti, aku ingin berguna bagi Jonathan. Kalau aku sudah bisa menulis steno dengan baik, aku akan bisa menuliskan apa-apa yang ingin dituliskannya, dan kemudian mengetiknya. Aku juga berlatih
http://inzomnia.wapka.mobi
mengetik dengan rajin. Kadang-kadang aku dan dia saling berkirim surat dengan huruf steno. Sekarang dia mencatat tentang perjalanannya di luar negeri, dengan huruf steno.. Kalau aku mengunjungimu kelak aku akan menulis dalam buku catatan harianku dengan huruf steno. Maksudku bukan catatan pendek-pendek, tapi catatan lengkap, terutama untuk melatih diriku. Kurasa catatan seperti itu takkan berguna bagi orang lain, dan memang bukan dimaksud untuk orang lain. Mungkin pada suatu hari kelak akan kuperlihatkan pada Jonathan, bila ada sesuatu yang perin diketahui bersama. Aku ingin mencoba berbuat seperti yang dilakukan oleh para wartawati. Mereka mewawancarai seseorang sambil menuliskan gambaran tentang orang itu atau sesuatu yang lain, dan sekaligus mengingat apa yang dibicarakan. Kata orang, dengan sedikit latihan, kita akan bisa mengingat apa-apa yang terjadi atau ucapan seseorang yang kita dengar pada suatu hari. Tapi kita lihat sajalah. Akan kuceritakan padamu tentang rencana-rencana kecilku, kalau kita bertemu nanti. Aku baru saja menerima surat dari Jonathan, yang ditulisnya dengan terburu-buru dari Transylvania. Dia baik-baik saja, dan kira-kira seminggu lagi akan kembali. Ingin sekali aku mendengar beritaberitanya. Pasti menyenangkan sekali melihat negeri-negeri asing. Aku ingin tahu apakah kami-maksudku aku dan Jonathan-akan bisa melihatnya bersama-sama kelak. Wah, lonceng masuk jam sepuluh sudah berbunyi. Sampai bertemu. Yang menyayangimu, Mina. Ceritakan semuanya kalau kau menulis surat. Sudah lama kau tidak menceritakan apa-apa padaku. Aku mendengar desas-desus, terutama tentang seorang pria jangkung, tampan, dan berambut keriting??? SURAT DARI LUCY WESTENRA KEPADA MINA MURRAY Chatham Street 17, Mina tersayang, Rabu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Terlebih dulu ingin kukatakan bahwa kau telah menilaiku dengan sangat tak adil, dengan mengatakan bahwa aku kurang menulis surat. Sudah dua kali aku menulis kepadamu, sejak kita berpisah. Sedangkan suratmu yang terakhir baru yang kedua. Apalagi tak ada yang harus kuceritakan padamu. Benar-benar tak ada yang menarik bagimu. Kota ini sekarang menyenangkan sekali. Kami sering pergi melihat pameran lukisan, dan berjalan-jalan atau naik kereta ke taman-taman. Mengenai pria jangkung berambut keriting itu, kurasa yang kaumaksud adalah pria yang pergi bersama kami ke pertunjukan musik baru-baru ini. Rupanya ada orang yang telah menyebar gunjingan. Dia adalah Mr. Holmwood. Dia sering mengunjungi kami, dan ia cocok sekali dengan Mama. Banyak sekali hal yang sama-sama mereka sukai dan mereka percakapkan. Beberapa waktu yang lalu, kami bertemu dengan seorang pria yang cocok sekali untukmu, sekiranya kau belum bertunangan dengan Jonathan: Ia merupakanpasangan yang luar biasa, karena dia tampan, berharta, dan lahir dari keluarga baik-baik. Dia seorang dokter dan pintar sekali. Bayangkan! Umurnya baru dua puluh sembilan tahun, dan dia sudah mengepalai sebuah sanatorium penyakit jiwa yang amat besar. Mr. Holmwood yang memperkenalkannya padaku. Dia lalu mengunjungi kami, dan sekarang dia sering datang. Kurasa dia adalah orang yang sangat tegas, tapi sekaligus tenang, dan kelihatannya tak mudah tergoyahkan. Bisa kubayangkan betapa besar pengaruhnya atas pasien-pasiennya. Dia punya kebiasaan aneh, yaitu suka melihat langsung ke wajah orang, seolah-olah mencoba membaca pikiran orang. Dia sering mencoba melakukan hal itu atas diriku, tapi aku boleh menyombong bahwa dia mengalami kesulitan dalam hal itu. Cerminku sendiri yang meyakinkan diriku- akan hal itu. Pernahkah kau membaca wajahmu sendiri di cermin? Aku pernah, dan bisa kukatakan bahwa itu suatu bahan studi yang baik. Aku bahkan bisa berkata bahwa kita akan mendapatkan kesulitan lebih besar daripada yang kita duga bila kita tak pernah mencobanya. Katanya aku merupakan bahan studi psikologis tersendiri baginya. Dan dengan rendah hati aku membenarkan hal itu. Kau tahu, kan, bahwa aku tak berminat dalam hal busana, hingga aku tak bisa berbicara tentang mode. Bagiku, pakaian
http://inzomnia.wapka.mobi
adalah hal yang membosankan. Arthur tahu itu. Nah! Terbuka sudah sekarang! Kita memang selalu menceritakan rahasia kita masing-masing sejak kita kanak-kanak, bukan? Kita biasa tidur berdua, makan bersama, tertawa dan menangis bersama. Dan sekarang, karena aku sudah menyebutkan nama si dia, aku ingin bercerita lebih banyak. Oh, Mina, kau pasti sudah bisa menduga. Aku jatuh cinta padanya. Wajahku memerah sementara aku menuliskan kata-kata itu, karena meskipun kurasa dia juga mencintaiku, dia belum pernah mengucapkannya. Tapi Mina, aku mencintainya, sungguh! Nah, sekarang aku lega. Alangkah senangnya bila kau berada di dekatku, Sayang. Duduk di dekat perapian sambil sama-sama berganti pakaian, seperti yang biasa kita lakukan. Maka akan kuceritakan padamu bagaimana perasaanku. Aku tak tahu mengapa aku mau menceritakan ini semua, meski padamu sekalipun. Aku takut berhenti, bisa-bisa kurobek nanti surat ini. Aku tak mau berhenti, karena aku memang ingin menceritakannya padamu. Aku ingin mendengar beritamu secepatnya, dan ceritakan padaku bagaimana pendapatmu tentang apa yang telah kuceritakan itu. Aku harus berhenti sekarang. Selamat tidur. Doakan aku. Doakan supaya aku berbahagia. -Lucy. N.B. Tak perlu kukatakan bahwa ini rahasia. Sekali lagi, selamat tidur. SURAT DARI LUCY WESTENRA KEPADA MINA MURRAY Mina tersayang, 24 Mei. Terima kasih banyak atas suratmu yang manis. Senang sekali aku bisa bercerita padamu dan mendapat simpatimu. Sayangku, di sini tak pernah hujan, tapi sekonyong-konyong air bagai dicurahkan dari langit. Tepat sekali peribahasa tua itu. Dalam bulan September nanti, aku sudah akan berumur dua puluh tahun, dan sampai sekarang masih belum ada orang yang menyatakan cinta padaku. Tapi hari ini, tiga orang sekaligus menyampaikan cinta mereka padaku. Bayangkan! TIGA orang! Hebat, bukan? Tapi aku merasa
http://inzomnia.wapka.mobi
kasihan, benar-benar dan sungguh-sungguh kasihan pada dua pria malang itu. Oh, Mina, aku berbahagia sekali, hingga tak tahu apa yang harus kuperbuat. Bayangkan, tiga lamaran! Tapi, demi Tuhan, jangan ceritakan pada seorang pun di antara teman-teman wanita kita. Aku takut mereka nanti punya pikiran yang bukan-bukan, dan merasa rendah diri bila mereka tidak mendapatkan sekurang-kurangnya enam pernyataan cinta. Soalnya ada gadis-gadis yang genit, bukan? Kita berdua, Mina, yang sudah bertunangan dan yang tak lama lagi akan menikah baik-baik serta hidup tenang, kita bisa membenci kegenitan. Nah, sekarang akan kuceritakan tentang tiga pria itu. Tapi harus kaurahasiakan dari semua orang, kecuali Jonathan tentunya. Kau pasti akan menceritakannya padanya, karena kalau aku jadi kau, aku pun akan menceritakannya pada Arthur. Seorang wanita harus menceritakan segala-galanya pada suaminya. Sependapatkah kau dengan aku? Pria menyukai wanita yang jujur, terutama istri mereka. Padahal kurasa kaum wanita tidak selalu jujur sebagaimana mestinya. Nah, sayangku, nomor Satu datang lak lama sebelum makan siang. Tentang dia, aku sudah bercerita padamu. Dia adalah Dr. John Seward, pria pemimpin sanatorium penyakit jiwa itu. Rahangnya kokoh dan dahinya bagus. Dari luar dia kelihaian dingin, padahal dia pasti gugup. Agaknya dia sudah berlatih untuk mengingat dan mengucapkan katakatanya. Tapi dia hampir saja menduduki topinya sendiri, padahal kalau hatinya benar-benar tenang, hal itu tentunya takkan terjadi, bukan? Lalu, agar tampak santai, dia terus memainkan pinset, hingga aku ingin terbahak melihatnya. Tapi dia berbicara dengan jujur sekali padaku. Dikatakannya betapa sayangnya dia padaku, meskipun dia belum lama mengenalku. Dan bila aku mau hidup bersamanya, aku akan merupakan hiburan baginya. Dia baru akan mengatakan bahwa dia takkan berbahagia bila aku tak suka padanya, lapi aku sudah keburu menangis. Melihat itu, dia segera berkata bahwa kata-katanya pasti kasar, dan bahwa dia sama sekali tak ingin menambah kesulitanku. Lalu katakatanya terputus. Kemudian dia bertanya apakah kelak aku akan bisa mencintainya. Waktu aku menggeleng, tangannya gemetar, dan dengan
http://inzomnia.wapka.mobi
ragu dia bertanya apakah aku sudah mencintai orang lain. Dia menanyakannya dengan manis sekali, dan berkata bahwa dia tak mau memaksa kalau itu merupakan rahasia hatiku. Dia hanya ingin tahu, katanya, karena bila hati seorang wanita masih bebas, seorang pria masih bisa berharap. Lalu, Mina, aku merasa bahwa aku wajib mengatakan bahwa sudah ada seseorang. Hanya itu yang kukatakan. Dia bangkit, sikapnya tegar. Lalu digenggamnya kedua belah tanganku erat-erat. Katanya dia berharap aku akan berbahagia, dan bila aku membutuhkan seorang teman, aku harus menganggap dirinya sebagai yang terbaik. Aduh, Mina, aku jadi menangis dibuatnya. Maafkan kalau surat ini berbercak-bercak bekas air mataku. Mendapatkan pernyataan cinta dari seseorang memang menye-nangkan sekali, tapi sedih rasanya kalau kita harus melihat seorang pria malang yang kita ketahui mencintai kita dengan tulus, pergi dengan patah hati. Dan kita pun tahu bahwa apa pun yang dikatakannya pada saat itu, kita sudah tak berarti lagi dalam hidupnya. Sayangku, aku harus berhenti dulu sementara. Aku sedih sekali, meskipun aku berbahagia. Malam hari. Arthur baru saja pulang, dan sekarang aku sudah lebih senang daripada waktu aku berhenti menulis tadi. Jadi aku bisa meneruskan ceritaku padamu tentang hari ini. Nah, sayangku, nomor Dua datang selelah makan siang. Dia baik sekali. Dia orang Amerika dari Texas. Penampilannya muda dan segar sekali, hingga rasanya tak mudah kita percaya bahwa dia sudah pernah mengunjungi banyak tempat dan telah menjalani banyak petualangan. Aku sering merasa kasihan pada tokoh Desdemona dalam drama Othello, yang harus begitu banyak mendengarkan kisah petualangan dari suaminya, orang kulit hitam itu. Kurasa kita, kaum wanita, adalah makhluk-makhluk pengecut, dan kita mengira seorang pria selalu bisa membebaskan kita dari rasa takut, hingga kita mau saja menikah dengannya. Sekarang aku tahu apa yang akan kulakukan seandainya aku seorang pria yang ingin membuat seorang gadis menerima cintaku. Tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
tidak juga, ah. Pria bernama Mr. Morris itu suka sekali menceritakan petualangan-petualangannya padaku, sedangkan Arthur tak pernah bercerita apa-apa. Tapi... aduh, aku sudah melantur. Nah, Mr. Quincey P. Morris menemukan aku sedang seorang diri. Agaknya pria memang sering menemukan seorang gadis seorang diri. Tapi tidak juga, karena Arthur harus mencoba dua kali untuk mencari kesempatan, dan aku membantunya sebisanya dalam hal itu. Aku tak malu mengakuinya sekarang. Harus kuceritakan pula bahwa Mr. Morris tak selalu menggunakan gaya bahasa slang(logat/bahasa populer). Dia tak pernah memakainya kalau sedang berbicara dengan orang asing, atau kalau ada orang asing. Dia orang berpendidikan, dan sopan santunnya sempurna. Tapi kemudian didengarnya bahwa aku suka mendengarnya menggunakan slang Amerika itu. Jadi dengan aku, bila lak ada orang lain yang mungkin akan terkejut dibuatnya bila mendengarnya, dia memakai gaya bahasa itu. Dia memakai kata-kata yang lucu-lucu sekali. Kurasa semua itu dicari-carinya, karena selalu sesuai dengan apa yang harus dikatakannya. Tapi memang begitulah slang itu. Aku lak tahu apakah aku akan bisa berbicara dengan gaya bahasa itu. Nah, Mr. Morris duduk di sampingku. Dia kelihatan senang dan gembira sekali. Digenggamnya tanganku, lalu dia berkata dengan amal manis, "Miss Lucy, aku tahu bahwa aku tak pandai membetulkan sepatumu kalau rusak. Tapi kurasa, bila kau menunggu laki-laki yang mampu melakukan hal itu, kau akan kecewa sekali. Sebab itu maukah kau ikut aku saja, dan kita berdua menjalani hidup ini bersama-sama?" Dia mengatakannya dengan lucu sekali, hingga rasanya tidak terlalu sulit bagiku untuk menolaknya. Tidak sesulit menolak Dr. Seward. Lalu kukatakan dengan cara yang amat santai bahwa aku tak bisa ikut dengannya, dan tak bisa menjalani hidup bersamanya. Lalu katanya cara bicaranya mungkin terlalu santai, dan ia berharap aku mau memaafkannya bila aku menganggapnya salah ka rena berbicara dengan cara yang begitu santai mengenai persoalan- yang begitu penting dan besar artinya. Dia memang kelihatan serius waktu berkata begitu, dan mau tak mau, aku jadi bersikap serius pula. Aku tahu, Mina, kau pasti
http://inzomnia.wapka.mobi
akan menganggapku konyol sekali, tapi terus terang, aku memang amat senang bahwa dia adalah orang kedua dalam sehari itu. Lalu, Sayang, sebelum aku sempat berkata-kata lagi, dia sudah mencurahkan katakata cinta dan mengeluarkan seluruh isi hatinya padaku. Dia kelihatan begitu bersungguh-sungguh, hingga kupikir salah sekali menganggap seorang pria tak pernah bersungguh-sungguh, hanya karena dia senang bercanda sesekali. Kurasa dia melihat sesuatu di wajahku, yang membuatnya mengubah pikirannya. Dia lalu berhenti mendadak, dan berkata dengan gaya berwibawa yang pasti bisa membuatku jatuh cinta padanya, sekiranya aku masih bebas. "Lucy, aku tahu kau adalah seorang gadis yang berhati tulus. Aku takkan berada di sini, berbicara begini padamu, sekiranya aku tak yakin bahwa kau berhati bersih, sampai ke lubuk jiwamu. Coba katakan terus terang, apakah ada orang lain yang kaucintai? Sekiranya ada, aku takkan pernah mengganggumu lagi. Tapi bila kauizinkan, aku ingin menjadi sahabatmu yang paling setia." Mina, sayangku, mengapa kaum pria begitu luhur budi, padahal kita, kaum wanita, tidak begitu berarti bagi mereka? Hampir saja aku mempermainkan pria yang begitu baik dan begitu berbudi. Air mataku bercucuran--suratku ini jadi penuh dengan bercak-bercak air mata-aku sedih sekali. Mengapa seorang gadis tak boleh menikah dengan tiga pria sekaligus, atau sebanyak yang menginginkan dirinya, supaya tak usah menghadapi kesulitan ini? Tapi aku tak boleh berkata begitu. Itu sudah takdir. Aku merasa senang, karena meskipun aku menangis, aku bisa menatap mata Mr. Morris yang tegar itu, dan kukatakan dengan terus terang, "Ya, ada seorang yang kucintai, meskipun dia belum mengatakan bahwa dia mencintaiku." Agaknya tindakanku mengatakan yang sebenarnya itu tepat, karena wajahnya jadi berseri-seri. Diulurkannya tangannya padaku, lalu digenggamnya tangan ku, dan dia berkata dengan ceria, "Itu baru gadis pemberani. Lebih baik terlambat mendapat kesempatan memperoleh cintamu, daripada ada kesempatan mendapatkan gadis lain mana pun di dunia ini. Jangan menangis, sayangku. Aku cukup kuat, dan
http://inzomnia.wapka.mobi
aku menerimanya dengan tabah. Bila pria lain itu tak tahu akan kebahagiaan yang menunggunya, sebaiknya dia mencarinya segera, karena kalau tidak, dia akan berhadapan denganku. Anak manis, kejujuran dan keberanianmu lelah menjadikan dirimu sahabatku. Dan itu lebih langka daripada seorang kekasih, karena seorang sahabat tidak begitu egois. Sayangku, aku akan menempuh jalan sepi mulai sekarang. Maukah kau memberiku sebuah kecupan kecil? Itu akan kujadikan kenangan untuk mengusir kegelapan. Pria yang lain itu pasti orang baik. Dia pasti orang berbudi, karena kalau tidak, kau takkan mungkin mencintainya, karena dia belum mengatakan apa-apa." Aku Jadi terharu, Mina, karena dia begitu berani, begitu manis dan luhur terhadap saingannya, bukan? Padahal dia begitu sedih. Jadi aku membungkuk, lalu menciumnya. Dia bangkit, tanganku masih digenggamnya. Waktu dia melihat wajahku, wajahku pasti merah. Lalu dia berkata, "Gadis kecilku, kugenggam tanganmu, dan kau telah menciumku. Dengan begitu, kita jadi bersahabat. Terima kasih atas kejujuranmu yang manis. Selamat tinggal. Diremasnya tanganku, lalu dilepaskannya, ia mengambil topinya, lalu langsung keluar dari kamar, tanpa menoleh, tanpa air mata, tanpa bergetar atau berhenti lagi. Sedang aku... aku menangis seperti bayi. Oh, mengapa pria macam itu harus dibuat tak bahagia? Padahal banyak sekali gadis yang pasti mau memujanya. Aku sendiri pun mau, sekiranya aku masih bebas-tapi aku tak mau bebas. Sayangku, peristiwa itu membualku risau, dan aku merasa belum bisa langsung menulis tentang kebahagiaan, selelah menceritakan tentang peristiwa sedih itu. Aku lak mau menulis tentang nomor Tiga, sebelum aku merasa senang lagi. Sahabat yang mencintaimu selalu, -Lucy. N.B. Oh, mengenai nomor Tiga-aku tak perlu menceritakan tentang nomor Tiga, bukan? Apalagi semuanya membingungkan sekali. Rasanya baru sebentar sekali dia masuk ke kamar. Tahu-tahu kedua lengannya
http://inzomnia.wapka.mobi
sudah merangkulku, dan dia menciumku. Aku bahagia, bahagia sekali. .Aku tak tahu apa yang telah kuperbuat hingga mendapatkan nikmat ini. Di masa mendatang, aku harus mencoba memperlihatkan rasa syukurku pada Tuhan, atas segala kebaikan-Nya kepadaku, memberiku kekasih yang begitu baik, calon suami yang baik, dan sahabat yang begitu baik pula. Sampai jumpa. CATATAN HARIAN DR. SEWARD (terekam dalam fonograf) 25 Mei.-Tak ada selera makan hari ini. Tak bisa makan, tak bisa beristirahat, jadi mengisi catatan saja. Sejak cintaku ditolak kemarin, aku merasakan semacam kekosongan. Rasanya tak ada apa-apa lagi di dunia ini yang cukup penting untuk dilakukan.... Karena aku tahu bahwa satu-satunya pengobatan untuk hal semacam ini adalah bekerja, maka aku pergi mengunjungi pasien-pasienku. Kupilih seseorang yang merupakan bahan studi menarik, la aneh Sekali, hingga aku bertekad untuk memahaminya sebatas kemampuanku. Agaknya hari ini aku telah makin mendekati inti misterinya. Kutanyai dia dengan lebih teliti, dengan tujuan mendapatkan faktafakta dari halusinasinya. Kini kusadari bahwa caraku melakukannya boleh dikatakan kejam, karena dalam hal itu aku seolah-olah ingin mempertahankannya dalam keadaan gila -padahal terhadap pasienpasien lain, hal itu kuhindari dengan sekuat tenaga, seperti aku menghindari neraka. (Memangnya dalam hal apa aku tak ingin menghindari neraka?) Omnia Romoe ve-nalia sunt. Selalu ada sebabnya orang masuk neraka! Bila ada sesuatu yang tersembunyi di balik naluri, itu baik juga untuk dilacak dengan teliti, jadi sebaiknya aku mulai melakukannya. R.M. Renfield, umur 59-berwatak periang, punya kekuatan fisik yang besar, sering kumal kacaunya, kadang-kadang murung, dan suka mempunyai gagasan tertentu yang tidak kupahami. Kurasa wataknya
http://inzomnia.wapka.mobi
yang periang dan pengaruh yang mengganggunya berakibat dalam suatu akhir yang bersifat mental. Ia mungkin berbahaya, walaupun tidak egois. Bagi orang-orang egois, kewaspadaan merupakan tempat berlindung yang aman, baik terhadap musuh-musuhnya, maupun terhadap dirinya sendiri. Pendapatku mengenai hal itu adalah, bila dirinya sendiri yang merupakan tilik penting, maka daya sentripetal akan diimbangi oleh daya sentrifugal. Bila suatu tugas atau suatu sebab dan sebagainya yang merupakan titik awal, maka daya sentrifugal yang menjadi paling penting, dan hanya suatu kecelakaan atau serangkaian kecelakaan sajalah yang bisa mengimbanginya. SURAT DARI QUINCEY P.MORRIS KEPADA YANG TERHORMAT ARTHUR HOLMWOOD Arthur yang baik, 25 Mei. Sudah sering sekali kita saling bertukar cerita di dekat api unggun di padang rumput. Kita pun telah saling mengobati luka masing-masing, selelah kita sama-sama mencoba mendarat di Marquesas, dan minum demi kesehatan masing-masing di pantai Titicaca. Masih banyak yang harus kita ceritakan, dan masih ada luka-luka lain yang harus diobati, juga masih ada lagi yang harus saling kita doakan. Bagaimana kalau kita lakukan itu di api unggunku besok malam? Aku tak ragu mengajakmu, karena aku tahu bahwa wanita itu harus menghadiri suatu jamuan makan, jadi kau bebas pergi. Hanya akan ada seorang lain lagi, yaitu teman lama kita dalam Perang Korea, Jack Seward. Dia akan datang juga, dan kami berdua akan menangisi nasib kami, dan dengan setulusnya ingin mendoakan keselamatan bagi pria yang paling berbahagia di seluruh dunia ini, karena lelah berhasil merebut hati paling luhur yang pernah diciptakan Tuhan, hati yang paling pantas dimiliki. Kami berjanji akan menyambutmu dengan hangat dan penuh kasih, dan akan mendoakan keselamatan kalian dengan setulus-lulusnya. Kami bersumpah tidak akan mengganggumu, sekiranya kau sedang asyik memandangi sepasang mala yang indah. Tapi datanglah.
http://inzomnia.wapka.mobi
Tetap sahabatmu, Quinccy P. Morris. TELEGRAM DARI ARTHUR HOLMWOOD KEPADA QUINCEY P. MORRIS 26 Mei.-Bersedia datang kapan saja. Akan membawa berita-berita yang pasti merupakan sensasi bagi kalian. Bab 6 CATATAN HARIAN MINA MURRAY 24 Juli. Whitby.-Lucy menjemputku di stasiun. Ia lebih manis dan lebih cantik. Kami langsung pergi ke rumah mereka, atau tepatnya Penginapan Crescent, tempat mereka menyewakan kamar. Tempat itu indah sekali. Sungai kecil Esk mengalir melalui sebuah lembah yang dalam, dan kemudian melebar di dekat pelabuhan. Ada sebuah jembatan besar terentang di atas sungai itu. Tembok jembatan itu tinggi, dan bila kita melihat lewat celah-celahnya, pemandangannya nampak lebih jauh daripada sebenarnya. Lembahnya hijau dan indah, dan tebingnya demikian curam, hingga bila kita berada di dataran tinggi yang mengapitnya, kita takkan bisa melihat lembah itu, kecuali kalau kita berdiri dekat sekali di tepinya dan melihat ke bawah. Di sisi sebelah kami adalah kota tua. Rumah-rumah di situ semua beratap genting merah, dan kelihatan bersusun-susun, seperti yang kita lihat pada gambar-gambar kota Nuremberg. Tepat di atas kota terdapat reruntuhan Biara Whitby, yang dahulu kala dihancurkan oleh para penyerang dari Denmark. Itu merupakan sebagian dari pemandangan Marmion, yaitu patung seorang gadis yang dipahatkan pada temboknya. Reruntuhan itu luas dan bagus sekali, dan penuh dengan bagian-bagian yang romantis. Menurut legenda, seorang wanita berpakaian serba putih sering menampakkan diri di salah satu jendelanya. Di antara reruntuhan
http://inzomnia.wapka.mobi
itu dan kota ada sebuah gereja lagi, yaitu gereja paroki. Di sekelilingnya terdapat tanah pekuburan yang luas, penuh dengan batu nisan. Kurasa itulah bagian terindah di Whitby, karena gereja itu terletak tepat di atas kota. Dari situ pemandangannya luas ke pelabuhan, dan terus ke sebuah teluk di mana tanjung yang bernama Ket tleness menjorok ke laut. Tanah pekuburan itu menurun ke arah pelabuhan demikian curamnya, hingga sebagian tebingnya runtuh dan merusakkan sebagian dari kuburan orang yang ada di situ. Di salah satu tempat, sebagian dari batu-batu kuburan terjulur ke luar, sedangkan jauh di bawahnya terdapat jalan berpasir. Di sela-sela kuburan-kuburan itu terdapat lorong-lorong, dan di kanan-kirinya terdapat bangku-bangku. Banyak orang suka duduk-duduk di situ sepanjang hari, untuk melihat pemandangan indah dan menikmati angin sepoi-sepoi. Aku sendiri juga akan sering datang dan duduk-duduk di situ, juga untuk bekerja. Saat ini pun aku sedang menulis di situ. Kuletakkan buku di pangkuanku, dan aku menulis sambil mendengarkan percakapan tiga orang pria tua yang duduk tak jauh dari tempatku. Agaknya mereka tak punya pekerjaan lain sepanjang hari, kecuali duduk-duduk di sini dan bercakap-cakap. Pelabuhan terletak di bawahku. Di sisinya yang terjauh, sebuah tembok panjang dari batu granit terentang ke laut. Ujung tembok itu melengkung, dan di tengah-tengah lengkung itu ada sebuah mercu suar. Dari situ ada pula sebuah tembok laut yang tebal. Pada sisi terdekat, tembok laut itu melengkung ke bagian dalam, dan di ujungnya ada pula sebuah mercu suar. Di antara kedua tembok laut itu terdapat suatu celah sempit yang tiba-tiba melebar ke arah pelabuhan. Bila air pasang naik, bagus sekali di situ. Tapi bila surut, airnya kering, hingga yang ada hanyalah Sungai Esk yang mengalir di celah tebingtebing pasir yang diselingi batu di sana-sini. Di bagian luar pelabuhan, di sisi terdekat, terdapat batu karang besar sepanjang kira-kira satu kilometer. Ujungnya yang tajam menjulur lurus dari belakang mercu suar di bagian selatan. Di ujung dipasang pelampung peringatan dengan sebuah lonceng yang terayun-ayun bila cuaca buruk, dan memperdengarkan bunyi memilukan dibawa angin. Ada kisah bahwa bila
http://inzomnia.wapka.mobi
sebuah kapal hilang, di laut terdengar lonceng-lonceng. Sebaiknya kutanyakan hal itu pada orang tua itu. Ini dia datang.... Orang tua itu lucu. Pasti ia sudah tua sekali, karena wajahnya penuh kerut-merut, seperti kulit pohon saja. Katanya umurnya sudah hampir seratus tahun, dan ia sudah menjadi seorang pelaut pada armada penangkapan ikan Greenland waktu terjadi pertempuran di Waterloo. Kurasa ia orang yang tak mudah percaya, karena waktu kutanyakan padanya tentang lonceng-lonceng di laut dan wanita berpakaian putih di biara itu, ia menjawab dengan tegas, "Tak usah percaya itu semua, Miss. Itu semua kolot. Ingat, saya tidak mengatakan bahwa semua itu tak pernah ada, tapi di zaman saya pun sudah tak ada lagi. Kisah-kisah itu baik untuk pendatang-pendatang, pelancong-pelancong, dan sebagainya, tapi tidak untuk wanita muda baik-baik seperti Anda. Orang-orang dari York atau Leeds, yang suka sekali makan ikan haring pada waktu minum teh, dan suka membeli batu hitam dengan harga murah, nah, mereka itu percaya. Entah siapa yang suka menceritakan kisah-kisah bohong itu pada mereka, tapi korankoran pun penuh dengan omong kosong itu." Kupikir tepat sekali kalau aku menanyakan hal-hal yang menarik pada orang tua itu. Jadi kutanyakan apakah ia mau menceritakan penangkapan ikan paus di zaman dahulu. Ia baru saja akan mulai, ketika jam berdentang enam kali. Ia langsung berdiri dengan amat susah payah. "Saya harus pulang, Miss. Cucu perempuan saya tak suka menunggu kalau sudah waktunya minum teh. Padahal saya harus berjalan perlahan-lahan sekali di jalan berbatu-batu ini, karena kekuatan saya sudah makin berkurang." Ia pergi dengan tertatih-tatih, dan kulihat ia bergegas menuruni tangga semampunya. Tangga itulah yang istimewa di tempat tersebut. Tangga itu dari kota menanjak menuju gereja. Anak tangganya beratus-ratus jumlahnya-aku tak tahu berapa-dan berkelok-kelok dengan lekuk yang tajam-tajam. Lerengnya sangat landai, hingga seekor kuda bisa berjalan turun-naik dengan mudah. Ku rasa dahulu tangga itu pasti ada hubungannya dengan gereja itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku akan pulang. Lucy tadi pergi mengunjungi seseorang dengan ibunya. Aku tak ikut, karena mereka ada urusan di sana. Kurasa sekarang mereka sudah kembali. 1 Agustus.-Sejam yang lalu aku naik kemari dengan Lucy, dan kami bercakap-cakap mengenai hal-hal yang amat menarik dengan sahabat lamaku. Juga ada dua orang tua lain yang agaknya selalu ikut dengannya. Kelihatannya kakek tuaku itu adalah juru bicara mereka. Kurasa waktu ia masih muda ia adalah orang yang keras dan sok berkuasa. Ia tak mudah menerima pendapat orang lain, dan suka bersikap meremehkan. Bila tak bisa mengalahkan orang dalam suatu perdebatan, diben-taknya orang itu, dan bila orang diam saja, dianggapnya orang itu sependapat dengan dia. Lucy mengenakan baju putih. Ia cantik dan manis. Ia tampak segar sejak di sini. Kulihat pria-pria tua itu berebutan ingin duduk di dekatnya. Ia memang manis sekali terhadap orang-orang tua, dan kurasa mereka langsung jatuh hati padanya. Bahkan kakek tuaku itu pun banyak mengalah padanya dan tak mau membantahnya, tapi akibatnya, Bantahan-bantahannya padaku jadi berlipat ganda. Kubawa dia pada pokok pembicaraan mengenai legenda-legenda itu, dan ia pun segera berkhotbah. Aku ingin mengingatnya, jadi sebaiknya kucatat. "Itu semua omong kosong!" katanya. "Tak lain dari omong kosong. Semua kisah tentang kutukan-kutukan, tentang angin ribut, hantu-hantu, dan semuanya yang berhubungan dengan itu, cuma bikin kepala pusing dan perempuan-perempuan mengoceh saja. Itu semua hanya isapan jempol saja. Juga semua peringatan dan tanda-tanda, itu semua kan ciptaan pendeta-pendeta saja, supaya orang mau melakukan hal-hal yang tak mau mereka lakukan atas kesadaran sendiri. Saya jengkel kalau ingat itu semua. Itu kan kisah-kisah orang-orang yang tak puas dengan kebohongan-kebohongan yang dicetak, dan apa-apa yang dikhotbahkan di gereja, dan masih mau pula mereka menggoreskannya pada batu nisan dengan membesar-besarkan kenyataannya. Lihat saja ke sekeliling Anda, lihat semua batu nisan itu, yang dipasang karena kesombongan, tapi kemudian tumbang karena terlalu sarat dengan kebohongan-kebohongan
http://inzomnia.wapka.mobi
yang dituliskan di situ. Padahal kebanyakan mereka itu bukan siapasiapa, dan sebenarnya tak ada yang ingin mengenangnya, apalagi menuliskannya. Bohong, semua itu bohong! Tapi itu semua akan menjadi tanggungan mereka di akhirat Mereka akan datang bergerombolgerombol dengan gemetar, sambil menyeret batu nisan mereka untuk membuktikan betapa baiknya mereka." Dari air mukanya yang membayangkan rasa puas, dan caranya melihat pada teman-temannya untuk minta dibenarkan, dapat dilihat bahwa ia sedang memamerkan kearifannya. Maka kutahan ia supaya tidak berlanjut, dengan berkata, "Ah, Mr. Swales, masa begitu. Pasti tidak semua batu nisan ini tak benar." "Omong kosong! Hanya sedikit sekali yang memang benar. Tapi banyak pula yang membesar-besarkan kebaikan orang, kalau itu keluarganya sendiri. Semuanya bohong. Misalnya Anda. Anda datang kemari sebagai orang asing, dan Anda melihat pekuburan ini." Aku mengangguk saja, karena kupikir lebih baik membenarkannya, meskipun aku tak banyak mengerti kata-kata bahasa daerahnya. Pokoknya aku tahu bahwa itu ada hubungannya dengan pekuburan ini. Katanya lagi, "Dan Anda percaya bahwa yang terbaring di sini memang penduduk sini?" Aku mengangguk lagi. "Nah, di situlah awal kebohongan-kebohongan itu. Wah, ada berpuluh-puluh yang menguburkan orang tak dikenal di sini." Ia menyikut teman-temannya, dan mereka tertawa. "Coba lihat yang itu. Coba baca!" Aku mendekati batu nisan itu, dan membaca, "Edward Spencelagh, pelaut. Dibunuh oleh para perompak di pantai, April 1854, pada usia 30 tahun." Setelah aku kembali, Mr. Swales berkata lagi, "Nah, siapa yang membawa mayatnya pulang kemari dan menguburkannya di sini? Padahal dia terbunuh di pantai Andres, di Alaska sana! Saya bisa menunjuk selusin nama yang sebenarnya terkubur di lautan di Greenland di utara sana, tapi batu nisannya ada di sini. Lihat saja ini: Braith waite Lowrey-saya kenal ayahnya, dia hilang di Greenland sana, atau Andrew Woodhouse, yang tenggelam di laut yang sama pada tahun 1777, atau John Paxton ini, yang tenggelam di Cape
http://inzomnia.wapka.mobi
Farewell setahun kemudian, atau si tua John Rawl-ings, yang kakeknya berlayar bersama saya. Dia tenggelam di Teluk Finlandia tahun 1850. Apakah Anda pikir orang-orang ini masih sempat buru-buru lari kemari sebelum terompet kematian memanggil? Percayalah, kalau begitu mereka harus berebutan mencari tempat, seperti kami di zaman dahulu kalau ingin meluncur di es dari pagi sampai malam." Agaknya itu merupakan lelucon setempat, karena orang tua itu tertawa terkekehkekeh dan teman-temannya mengikutinya. "Tapi," kataku. "Anda tak sepenuhnya benar. Anda menyimpulkan bahwa semua orang itu atau roh-roh mereka harus membawa batu nisan mereka ke akhirat. Apakah itu benar-benar perlu?" "Yah, lalu apa gunanya batu-batu nisan itu? Coba jawab, Miss." "Saya rasa untuk menyenangkan hati sanak saudaranya." "Menurut Anda, untuk menyenangkan hati sanak saudaranya, ya?" katanya dengan nada mencemooh "Bagaimana itu bisa menyenangkan hati sanak saudaranya, kalau mereka tahu bahwa apa yang tertulis di situ bohong belaka, dan semua orang di tempat ini tahu?" Ia menunjuk sebuah kuburan di dekat tepi tebing karang, tempat bangku terletak. "Coba baca kebohongan di batu nisan itu," katanya. Dari tempatku duduk, huruf-huruf itu terbalik, tapi Lucy duduk hampir tepat di depannya. Jadi ia yang membungkuk dan membaca, "Dengan khidmat' mengenang George Canon, yang meninggal pada tanggal 19 Juli 1873, karena jatuh dari tebing batu Kettleness. Semoga ia bangkit kembali dalam kemenangan. Nisan ini dibangun oleh ibunya yang berkabung bagi putra kesayangannya. Ia adalah putra tunggal ibunya, dan ibunya seorang janda. Ah, Mr. Swales, saya tak melihat sesuatu yang lucu di situ!" Lucy mengucapkan kata-kata itu dengan bersungguh-sungguh dan agak keras. "Anda tak melihat lucunya! Ha! Ha! Itu karena Anda tak tahu bahwa ibu itu adalah seekor singa betina yang sangat membenci anaknya, karena anaknya itu jahat-ya, dia memang seorang penjahat. Dan demikian bencinya dia pada ibunya, sampai-sampai dia bunuh diri supaya ibunya tidak mendapatkan asuransi yang telah disiapkannya untuknya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Ditembaknya kepalanya dengan sebuah senapan tua yang biasa dipakai orang untuk menakut-nakuti burung. Tapi waktu itu tidak untuk menakut-nakuti burung, melainkan untuk menembak kepalanya sendiri. Begitulah dia jatuh dari tebing karang itu. Dan mengenai harapan ibunya agar anaknya bangkit kembali dalam kemenangan, hmm, saya sering mendengar anak itu berkata bahwa dia ingin masuk neraka. Ibunya begitu alim, sehingga anaknya yakin bahwa ibunya itu pasti akan masuk surga, dan katanya dia tak ingin bersama-sama ibunya lagi. Nah," diketuk-ketuk-kannya tongkatnya pada batu nisan itu, "tidakkah batu ini penuh dengan kebohongan? Dan apakah Malaikat Gabriel tidak akan terkekeh bila si George datang terpontang-panting sambil menyeret batu nisannya, dan meminta supaya batu itu dijadikan bukti?" Aku tak tahu apa yang harus dikatakan. Tapi Lucy membelokkan percakapan itu dengan berkata sambil bangkit, "Untuk apa Anda ceritakan semuanya itu pada kami? Ini adalah tempat duduk yang paling saya sukai, dan saya tak suka pindah ke tempat lain. Tapi sekarang, apakah pantas saya duduk di atas kuburan orang yang telah membunuh dirinya?" "Tak apa-apa, anak cantik. Si George malah senang, karena seorang gadis yang begitu langsing duduk di pangkuannya. Tak apa-apa. Saya bahkan sudah lebih dari dua puluh tahun duduk di sini, dan saya tak apaapa. Tak usah dirisaukan kebohongan-kebohongan yang ada di bawah Anda ini. Anggap saja tak ada! Bahkan akan lebih baik bila Anda merasa senang bila semua batu nisan ini dihilangkan, dan membiarkan tempat ini menjadi lapangan yang gersang. Tuh, jam sudah berbunyi, saya harus pergi. Permisi!" Dan ia pun pergi terseok-seok. Aku dan Lucy masih tetap duduk beberapa lamanya. Pemandangan di hadapan kami begitu indahnya, hingga tanpa sadar kami berpegangan tangan. Lucy bercerita lagi tentang Arthur dan rencana pernikahan mereka. Aku jadi agak sedih, karena sudah sebulan penuh aku tidak mendapat berita dari Jonathan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Pada hari itu juga.-Aku naik ke sini seorang diri, karena aku sedih. Tetap tak ada surat untukku. Mudah-mudahan saja Jonathan tak apaapa. Jam baru saja berbunyi pukul sembilan. Kulihat lampu tersebar di seluruh kota, kadang-kadang berderet-deret di jalan-jalan, kadangkadang satu-satu. Lampu-lampu itu memanjang di sepanjang Sungai Esk, dan menghilang kembali di tikungan lembah. Di sebelah kiriku pemandangan terputus oleh garis hitam, yaitu atap rumah tua di sebelah biara. Domba-domba dan anak-anaknya mengembik di padang-padang rumput, jauh di belakang, sedangkan di jalanan berlapis beton di bawah, terdengar langkah-langkah ladam kedelai di jalan beraspal. Band yang ada di atas tembok laut memainkan lagu berirama waltz dengan keras. Lebih jauh di sepanjang dermaga ada pertemuan Bala Keselamatan, di sebuah jalan di belakang. Kedua band itu tak saling dengar, tapi di atas sini aku mendengar dan melihatnya. Aku ingin tahu di mana Jonathan berada, dan apakah ia ingat padaku! Alangkah bahagianya bila ia berada di sini bersamaku. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 5 Juni.-Makin bisa aku memahami Renfield sebagai manusia, makin menarik kasusnya. Ada sifat-sifat tertentu padanya yang sangat berkembang, yaitu egois, penuh rahasia, dan memendam suatu tujuan. Alangkah baiknya seandainya aku tahu apa yang menjadi tujuannya itu. Agaknya ia punya rencana tertentu, tapi aku tak tahu apa itu. Sifatnya yang paling menonjol adalah cintanya pada binatang-binatang. Tapi ada perubahan-perubahan aneh pada kecintaannya itu, hingga kadang-kadang kupikir ia memiliki sifat kejam yang aneh. Binatang-binatang kesayangannya aneh-aneh pula jenisnya. Saat ini umpamanya, hobinya adalah menangkap lalat. Jumlah yang dimilikinya sekarang banyak sekali, hingga aku harus menegurnya mengenai hal itu. Aku terkejut karena ia tak marah sebagaimana yang kuduga. Ia menanggapinya dengan serius. Ia hanya merenung sebentar, lalu berkata, "Bisakah saya diberi waktu tiga hari? Nanti akan saya beresi semua." Kataku boleh. Aku harus mengawasinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
18 Juni.-Kegemarannya kini beralih pada laba-laba, dan ia memiliki koleksi laba-laba besar-besar sekali dalam kotak. Ia terus memberi lalat pada binatang-binatang itu. Jumlah lalat jadi sangat berkurang, meskipun ia masih tetap menggunakan separo dari makanannya untuk memikat lalat dari luar kamarnya. 1 Juli.-Kini laba-labanya jadi sangat mengganggu, seperti lalat-lalatnya dulu. Dan tadi kusuruh ia membuangnya. Mendengar itu, ia kelihatan sedih sekali, jadi kukatakan supaya ia membuang sebagian saja. Perintah itu diterimanya dengan ceria, dan 'aku memberinya waktu yang sama untuk pengurangan itu, seperti sebelumnya. Waktu aku masih berada di kamarnya pun aku sudah dibuat jijik olehnya, karena waktu seekor lalat hijau yang dijaringnya dengan mengumpankan makanan busuk mendengung masuk ke dalam kamarnya, ditangkapnya binatang itu, dipegangnya sebentar dengan gembira, dan sebelum kusadari benar apa yang akan dilakukannya, binatang itu dimakannya. Kutegur dia karena perbuatannya itu, tapi ia membantah dengan tenang. Katanya binatang itu enak dan menyehatkan sekali. Bahwa yang dimakannya itu sesuatu yang hidup, suatu kehidupan yang kuat, dan karenanya memberinya kekuatan. Aku jadi mendapat gagasan. Harus kuamati bagaimana caranya mengurangi jumlah laba-labanya. Agaknya ada suatu masalah besir dalam pikirannya, karena ia menyimpan sebuah buku catatan kecil. Ia sering mencatat sesuatu dalam buku itu. Berhalaman-halaman penuh, berisi angka-angka, pada umumnya angka-angka tunggal yang di-kelompokkelompokkan, lalu jumlahnya dijumlahkan lagi dalam kelompok-kelompok pula, seperti seorang akuntan yang sedang mengaudit saja. 8 Juli.-Penyakit jiwanya bersifat khas, dan dasar gagasan dalam pikiranku berkembang. Tak lama lagi dasar itu akan menjadi suatu gagasan utuh, dan setelah itu... Ah, otak tak sadar! Kau harus merobohkan tembokmu demi saudaramu yang sadar. Kuhindari pasienku itu beberapa hari, supaya aku bisa melihat bila ada perubahan. Tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
keadaan tak berubah, kecuali bahwa ia telah membuang beberapa binatang kesayangannya, dan kini mempunyai kesayangan baru. Ia telah berhasil me-, nangkap seekor burung gereja, dan sudah mulai menjinakkannya. Caranya menjinakkan sederhana sekali, karena kulihat jumlah laba-labanya sudah jauh berkurang. Tapi laba-laba yang masih hidup tetap diberi makan cukup, karena ia masih menangkap lalat dengan mengumpankan makanannya sendiri. 19 Juli.-Kami mengalami kemajuan. Pasienku kini memiliki sekawanan burung gereja, sedangkan lalat dan laba-labanya sudah hampir punah. Waktu aku masuk, ia berlari menyambutku, dan berkata bahwa ia ingin meminta bantuanku-bantuan yang besar artinya. Sambil berbicara, ia merayuku seperti seekor anjing. Waktu kutanyakan apa yang dimintanya, ia berkata dengan suara dan sikap berapi-api, "Seekor anak kucing. Seekor anak kucing kecil yang cantik dan berbulu halus, yang suka bermain-main, untuk saya jadikan teman bermain, saya ajar, saya beri makan-beri makan, dan beri makan terus!" Aku sudah menduga permintaan itu, karena kulihat bahwa binatang-binatang kesayangannya sudah bertambah terus, baik besarnya maupun kegiatannya. Aku tak peduli kawanan burung gereja itu akan dimusnahkannya pula dengan cara yang sama seperti ia memusnahkan lalat dan laba-labanya, jadi kukatakan bahwa aku akan mengusahakannya, dan kutanyakan apakah ia tidak lebih suka memiliki kucing daripada anaknya. Melihat caranya menjawab, terungkaplah betapa besar keinginannya. "Oh, ya, saya suka kucing! Saya minta anak kucing karena saya takut Anda tak mau memberi saya kucing. Tak ada orang yang akan menolak memberi saya anak kucing, bukan?" Aku menggeleng, dan kukatakan bahwa sekarang ini aku belum bisa memberikannya, tapi aku akan mengusahakannya. Ia tampak kecewa, dan aku bisa membaca suatu peringatan bahaya di wajahnya. Ia mengerling dengan pandangan yang mendadak menjadi kejam dan menyiratkan pembunuhan. Orang ini adalah pembunuh maniak yang belum berkembang. Aku akan
http://inzomnia.wapka.mobi
mengetesnya dengan keinginannya sekarang, dan melihat bagaimana perkembangannya, supaya aku tahu lebih banyak. Jam sepuluh malam.-Aku baru saja mengunjunginya dan menemukannya duduk merajuk di sudut. Waktu aku masuk, ia menjatuhkan diri, berlutut di depanku, dan memohon supaya ia boleh memiliki seekor kucing. Dikatakannya bahwa keselamatannya tergantung pada binatang itu. Aku tetap pada pendirianku, dan kukatakan bahwa ia tak bisa memilikinya. Mendengar itu, ia pergi tanpa berkata apa-apa, lalu duduk di sudut tempat aku menemukannya tadi, sambil menggigit kukunya. Aku akan menjenguknya lagi besok pagi-pagi. 20 Juli.-Aku mengunjungi Renfield pagi-pagi, sebelum petugas mulai berkeliling. Kudapati ia sudah bangun dan bernyanyi-nyanyi kecil, la sedang menaburkan gula yang disimpannya di jendelanya. Rupanya ia akan menangkap lalat lagi. Ia melakukannya dengan ceria dan penuh semangat. Aku melihat ke sekelilingku, mencari burung-burungnya, dan karena tak kulihat, kutanyakan di mana burung-burung itu. Tanpa menoleh ia menjawab bahwa burung-burung itu sudah terbang semuanya. Kulihat beberapa lembar bulu berserakan di lantai, dan di atas bantalnya ada setetes darah. Aku tak berkata apa-apa. Aku pergi. Kukatakan pada penjaga supaya melapor padaku kalau ada sesuatu yang aneh mengenai dirinya siang ini. Jam sebelas siang.-Petugas baru saja mendatangiku untuk mengatakan bahwa Renfield sakit perut dan memuntahkan bulu banyak sekali. "Saya rasa, Dok," katanya, "dia telah memakan burung-burungnya mentahmentah." Jam sebelas malam.-Malam ini Renfield telah kuberi obat penenang berdosis tinggi, cukup banyak untuk membuatnya tidur lama. Buku sakunya kuambil, akan kulihat. Pikiran yang mengganggu otakku akhirakhir ini lengkap sudah. Teoriku terbukti benar. Pasienku yang merupakan penderita sakit jiwa yang suka membunuh ini termasuk aneh.
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku masih harus menemukan golongan baru untuknya. Sebaiknya ia kunamakan maniak pemakan benda hidup. Yang diinginkannya adalah melahap sebanyak mungkin benda hidup, dan ia sudah berusaha menjalankan hal itu. Ia memberikan banyak lalat pada seekor laba-laba, dan memberikan banyak laba-laba untuk dimakan burung, lalu ia menginginkan seekor kucing untuk memangsa burung yang banyak itu. Apakah yang akan menjadi langkah-langkahnya selanjutnya? Rasanya tak rugi menyelesaikan eksperimen itu. Tapi tak bisa dilakukan tanpa alasan jelas. Orang mengecam dilakukannya pembedahan terhadap benda hidup, tapi lihatlah hasilnya-sekarang! Apa salahnya memajukan ilmu pengetahuan tentang otak? Sekiranya aku memiliki rahasia dari pikiran semacam itu-kalau saja aku memiliki kunci khayalan dari satu orang gila saja-mungkin aku bisa memajukan cabang ilmu pengetahuan itu sendiri sampai ke puncaknya, hingga bila dibandingkan dengan psikologi BurdonSanderson atau pengetahuan otak Ferrier, hasil penemuan itu akan jauh lebih berarti. Kalau saja ada alasan yang jelas! Aku tak boleh memikirkan hal itu terlalu banyak, nanti aku tertarik. Suatu tujuan yang baik mungkin menguntungkan aku, karena bukankah aku sendiri mungkin juga punya pembawaan otak yang luar biasa? Orang-orang gila bertindak dalam batas bidangnya sendiri. Aku ingin tahu, atas dasar berapa kehidupankah ia menilai manusia?. Apakah atas dasar satu kehidupan saja? Ia telah menutup pembukuannya dengan cermat, dan hari ini memulai suatu catatan kegiatan baru. Berapa orangkah di antara kita yang membuat catatan setiap hari dalam hidup kita? Bagiku sendiri, rasanya baru kemarin seluruh hidupku berakhir bersama harapan baruku. Dan aku benar-benar mulai dengan lembaran baru. Dan begitulah seterusnya, sampai Sang Pembuat Perhitungan menjumlahkan semua catatan pekerjaanku, dan menutup buku besarku dengan pertimbangan untung atau rugi. Oh, Lucy, Lucy, aku tak bisa marah padamu. Dan aku pun tak bisa marah pada sahabatku yang akan berbahagia bersamamu. Tapi aku hanya bisa menunggu tanpa harapan dan terus bekerja. Bekerja! Bekerja!
http://inzomnia.wapka.mobi
Kalau saja aku punya suatu tujuan yang kuat seperti sahabatku yang gila itu-suatu tujuan yang bagus dan tidak bersifat egois-barulah aku bisa berbahagia. CATATAN HARIAN MINA MURRAY 26 Juli.-Aku cemas, dan aku merasa senang bisa menyatakan isi hatiku di dalam buku ini. Rasanya seperti berbisik pada diri sendiri dan sekaligus mendengarkannya. Lalu ada pula keistimewaan huruf-huruf steno ini. Rasanya lain daripada menulis biasa. Aku sedih memikirkan Lucy dan Jonathan. Sudah beberapa lama aku tidak mendengar berita dari Jonathan, dan aku sangat khawatir. Tapi kemarin Mr. Hawkins yang selalu baik hati itu menyampaikan surat dari Jonathan. Aku telah menulis surat padanya dan bertanya apakah ia mendengar berita dari Jonathan, dan katinya surat yang dilampirkannya itu baru saja diterimanya. Surat itu singkat sekali, ditulis di Puri Dracula, dan mengatakan bahwa Jonathan sedang bersiap-siap untuk berangkat pulang. Itu bukan kebiasaan Jonathan. Aku tak mengerti; dan aku jadi khawatir. Lalu mengenai Lucy. Meskipun dia sehat-sehat saja, akhir-akhir ini kebiasaan lamanya muncul kembali, yaitu suka tidur berjalan. Ibunya yang menceritakan hal itu padaku, dan kami putuskan untuk mengunci pintu kamar kami setiap malam. Mrs. Westenra beranggapan bahwa orang-orang yang suka tidur berjalan sering naik ke atap rumah atau pergi ke tepi bukit karang, lalu tiba-tiba terbangun, dan jatuh dengan suatu teriakan mengerikan yang bergema ke mana-mana. Kasihan, ia pasti amat cemas memikirkan Lucy. Diceritakannya juga tentang suaminya, ayah Lucy, yang punya kebiasaan sama. Tengah malam ia bangun, berpakaian, lalu keluar bila tak dicegah. Lucy akan menikah pada musim gugur, dan sudah merencanakan pakaian-pakaiannya dan bagaimana ia akan mengatur rumahnya kelak. Aku mengerti keadaannya, karena aku pun akan berbuat begitu juga, hanya saja aku dan Jonathan
http://inzomnia.wapka.mobi
harus memulai hidup ini dengan cara yang amat sederhana, dan kami juga harus bekerja keras untuk mencari uang. Mr. Holmwood-atau Hon. Arthur Holmwood, putra tunggal Lord Godalming-sebentar lagi akan datang. Ia akan berangkat, karena ayahnya sakit. Kulihat Lucy tersayang gelisah menunggunya. Ia ingin mengajak Arthur naik dan duduk di bangku pekuburan di atas bukit karang itu, dan memperlihatkan padanya keindahan Whitby. Ia pasti begitu gelisah karena harus menunggu, dan pasti akan tenang kembali bila Arthur datang. 27 Juli.-Belum juga ada berita dari Jonathan. Aku khawatir memikirkannya. Aku tak mengerti mengapa aku harus khawatir, tapi aku mengharapkan sekali ia menulis surat, meskipun hanya sebaris saja. Lucy makin sering tidur berjalan, dan setiap malam aku terbangun karena ia berjalan kian-kemari di kamar. Untunglah udaranya panas, hingga ia takkan masuk angin. Tapi aku mulai me-rasakan akibat dari rasa khawatir itu, dan aku jadi sering terbangun pada malam hari. Aku pun mudah gugup dan tak bisa tidur. Syukurlah kesehatan Lucy tetap baik. Mr. Holmwood mendadak dipanggil ke Ring untuk melihat ayahnya yang sakitnya tiba-tiba menjadi lebih parah. Lucy kesal karena pertemuan dengan tunangannya itu tertunda. Tapi hal itu tidak mempengaruhi dirinya. Ia sudah lebih gemuk, sedangkan pipinya bersemu dadu. Ia sudah tak lagi pucat seperti orang kekurangan darah. Kuharap keadaan itu bertahan. 3 Agustus.-Satu minggu lagi telah berlalu, dan tetap saja tak ada berita dari Jonathan. Bahkan pada Mr. Hawkins pun ia tak mengirim berita. Hal itu diceritakan oleh Mr. Hawkins, yang suratnya baru saja kuterima. Oh, semoga saja ia tidak sakit. Kalau tak ada apa-apa, ia pasti menulis surat Kulihat lagi suratnya yang terakhir itu. Entah mengapa, aku merasa tak puas dengan surat itu. Gaya surat itu bukan gaya Jonathan. Tapi itu tulisan tangannya. Itu pasti.
http://inzomnia.wapka.mobi
Dalam minggu terakhir ini Lucy tak lagi tidur berjalan, tapi air mukanya membayangkan keresahan. Aku tak mengerti. Bahkan dalam tidur pun ia seolah-olah memperhatikan diriku. Ia mencoba membuka pintu, dan waktu menemukan pintu terkunci, ia berkeliling kamar mencarinya. 6 Agustus.-Tiga hari lagi berlalu, dan tetap belum ada berita. Ketegangan ini amat mengerikan. Aku akan lebih tenang seandainya aku tahu ke mana harus menulis atau pergi. Tapi tak ada seorang pun yang mendengar berita dari Jonathan, sejak suratnya yang terakhir itu. Aku hanya bisa berdoa pada Tuhan supaya aku dapat tetap sabar. Lucy tampak lebih gelisah daripada biasanya, tapi ia tetap sehat. Semalam cuaca buruk sekali, dan para nelayan meramalkan akan ada badai. Aku harus mencoba memperhatikan dan mempelajari tanda-tanda cuaca. Tapi hari ini cerah sekali. Sementara aku menulis, matahari bersembunyi di balik awan tebal, tinggi di atas Kettleness. Segalagalanya berwarna kelabu-kecuali rumput, yang tetap berwarna hijau, dan nampak seperti zamrud di tengah-tengah warna kelabu itu. Bukit karang kelabu, awan kelabu yang bertepikan sinar matahari, tergantung di atas laut yang kelabu pula. Ujung-ujung pasir yang menjorok ke laut merupakan jari-jari kelabu. Gelombang laut yang bergulung-gulung dengan gemuruh ke daratan yang landai dan berpasir kelihatan samarsamar dalam kabut laut yang bergerak ke arah darat. Cakrawala tak kelihatan dalam kabut kelabu itu. Segala-galanya tampak luas. Awan bertumpuk seperti batu-batu raksasa, suara gemuruh laut kadangkadang terdengar, seolah-olah tersembunyi di balik kabut, dan pada gilirannya kelihatan seperti manusia-manusia pohon yang berjalan. Kapal-kapal nelayan yang bergegas pulang, meluncur ke arah pelabuhan. Kapal-kapal itu tampak terombang-ambing dihantam gelombang besar. Para pelaut membungkuk membuang air yang masuk. Ini Mr. Swales datang. Ia langsung mendekatiku. Melihat caranya mengangkat topi, tahulah aku bahwa ia ingin berbicara. Hatiku terenyuh melihat perubahan pada diri orang tua malang itu. Begitu, duduk di sampingku, ia berkata dengan halus,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingin mengatakan sesuatu pada Anda, Miss Jelas terlihat bahwa ia merasa serba salah. Maka kuambil tangan tuanya yang berkerutmerut dan kugenggam, lalu kusuruh ia mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Ia membiarkan tangannya di dalam genggamanku, dan berbicara, "Saya khawatir sekali, anak manis, bahwa Anda terkejut sekali mendengar hal-hal jahat yang telah saya katakan tentang orang-orang mati dan se-bagainya, beberapa minggu lalu. Tapi saya tak bermaksud jahat, dan saya harap Anda ingat itu, bila saya sudah meninggal nanti. Kami orang-orang tua yang sudah linglung dan sebelah kaki kami sudah berada di liang kubur, tak suka memikirkan tentang kematian. Kami juga tak mau merasa takut menghadapinya. Itulah sebabnya saya lalu melecehkannya, untuk membesarkan hati saya sedikit. Tapi, demi Tuhan, Miss, saya tak takut mati sama sekali tidak. Cuma kalau bisa saya tak mau mati. Saat kematian saya mungkin sudah dekat sekali sekarang. Saya sudah tua sekali. Dan bisa mencapai umur seratus tahun itu, lebih daripada yang kita harapkan. Saya yakin sekali bahwa Tuhan sudah bersiap-siap untuk memanggil saya. Lihatlah, saya langsung saja berceloteh tentang hal itu. Orang-orang di sini sudah terbiasa akan hal itu. Tak lama lagi Malaikat Kematian akan membunyikan terompetnya memanggil saya. Tapi jangan menangis, anak manis,"-karena dilihatnya aku menangis-"sekiranya dia datang malam ini pun, saya takkan menolak panggilannya. Karena bagaimanapun juga, hidup ini berarti menunggu sesuatu yang lain daripada yang kita kerjakan, dan kematianlah satusatunya yang bisa kita jadikan tempat bergantung. Tapi saya merasa puas, karena dia sudah hampir datang, tak lama lagi. Dia mungkin datang sewaktu kita melihat dan bertanya-tanya. Mungkin dia ada di dalam angin laut itu, yang membawa kehilangan dan bencana, yang menimbulkan kesedihan dan rasa putus asa yang perih di hati. Lihat! Lihat!" katanya tiba-tiba dengan tersenyum. "Ada sesuatu dalam angin itu. Dan dalam desah yang mengatasi bunyi angin itu... sesuatu yang tampak, terasa, dan berbau kematian. Semua itu ada di udara. Saya merasakan kedatangannya. Ya, Tuhan, jadikanlah aku ceria waktu panggilan-Mu
http://inzomnia.wapka.mobi
tiba!" Dibukanya topinya, lalu di-angkatnya tangannya dengan khidmat. Mulutnya bergerak-gerak, seperti orang yang sedang berdoa. Setelah berdiam diri beberapa lama, ia mengucapkan selamat berpisah, lalu pergi terseok-seok. Semua itu membuatku terenyuh, dan aku sedih sekali. Aku senang waktu penjaga pantai datang dengan mengepit teropongnya. Ia berhenti sebentar untuk bercakap-cakap denganku sebagaimana yang sering dilakukannya, sambil terus memandangi sebuah kapal asing di laut "Saya tak bisa mengenalinya," katinya. "Kelihatannya kapal Rusia, tapi mengapa hilir-mudik begitu saja? Aneh. Agaknya mereka ragu-ragu. Mereka melihat akan ada badai, tapi tak bisa mengambil keputusan apakah akan terus ke utara ke laut lepas, atau masuk ke pelabuhan di sini. Lihat, tuh! Jalannya aneh sekali, seperti tidak dikemudikan. Oleng kian kemari menuruti tiupan angin. Sebelum esok tiba, kita pasti sudah tahu tentang kapal itu." Bab 7 GUNTINGAN-GUNTINGAN DARI HARIAN THE DAILYGRAPH (tertempel dalam catatan harian Mina Murray) dari seorang koresponden Whitby, 8 Agustus. Salah satu badai terbesar dan paling mendadak telah terjadi di sini. Badai itu lelah berakhir, dan berakibat aneh dan unik. Sepanjang hari cuaca panas dan pengap, tapi hal semacam itu tak aneh dalam bulan Agustus. Udara hari Sabtu petang nyaman sekali. Banyak orang pergi berlibur ke Mulgrave Woods, Robin Hood's Bay, Rig Mill, Runswick, Staithes, dan ke beberapa tempat hiburan lain di Whitby. Kapal-kapal pesiar Emma dan Scarborough hilir-mudik saja di pantai, membawa para wisatawan. Banyak sekali orang bepergian ke dan dari Whitby. Sampai petang cuaca baik sekali, lalu terdengar desasdesus dari pekuburan di East Cliff serta dari mercu suar besar di utara
http://inzomnia.wapka.mobi
dan di timur, bahwa secara mendadak ada awan pertanda tinggi di langit sebelah barat daya. Waktu itu, dari barat laut sedang bertiup angin lembut yang dalam istilah barometer digolongkan sebagai Nomor 2: Angin lembut. Pengawal pantai yang bertugas segera memberi laporan, dan seorang nelayan tua yang selama lebih dari setengah abad telah mengamati tanda-tanda cuaca dari East Cliff, meramalkan dengan penuh keyakinan bahwa akan ada badai mendadak. Matahari terbenam dengan indah, sangat mem pesona, menimbulkan semburat warna-warni yang cantik. Di sepanjang jalan di pekuburan tua di tebing karang banyak orang berkumpul untuk menikmati keindahan itu. Sebelum tenggelam ke bawah gumpalan hitam dari Kettleness yang melintang dengan jelas di langit sebelah barat, turunnya matahari itu ditandai oleh banyak sekali awan beraneka warna-biru, merah lembayung, merah muda, hijau, dan bermacam-macam warna keemasan, di sana-sini diselingi oleh gumpalan-gumpalan yang tidak besar, tapi hitam pekat, bermacam-macam bentuknya, dan tepinya berbayangbayang besar. Keadaan itu tak dilewatkan begitu saja oleh para pelukis. Sketsa-sketsa berjudul Prelude Suatu Badai pasti akan menghiasi dinding Gedung Pameran Lukisan pada bulan Mei yang akan datang. Beberapa orang nakhoda memutuskan untuk menambatkan kapal-kapal mereka di pelabuhan, sampai badai berlalu. Malam harinya angin berhenti sama sekali, dan tengah malam keadaan sangat tenang, tapi udara terasa panas, pengap, dan sangat menekan, pertanda akan ada badai. Keadaan serupa itu biasanya berpengaruh terhadap orang-orang berpembawaan peka. Di laut hanya tampak sedikit lampu, karena kapalkapal pantai yang biasanya rajin melaut, tidak pergi ke laut, dan hanya sedikit kapal nelayan yang nampak. Satu-satunya layar yang kelihatan hanyalah layar sebuah" kapal asing yang seluruhnya terkembang, dan kelihatannya melaju ke arah barat. Kebodohan dan kepicikan para perwira awak kapal itu mengundang banyak komentar selama kapal itu masih kelihatan. Orang-orang berusaha untuk memberikan sinyal-sinyal agar kapal itu mengurangi layarnya, mengingat bahaya yang sedang dihadapinya. Sebelum malam berakhir, kapal itu masih tampak, layar
http://inzomnia.wapka.mobi
layarnya terkibas-kibas perlahan, sedangkan kapalnya terombangambing di laut yang ombaknya bergulung-gulung itu. Jam sepuluh kurang sedikit, ketenangan udara jadi sangat menekan. Kesepian makin terasa, hingga suara kambing mengembik jauh di darat atau suara anjing melolong di kota jelas terdengar, sedangkan suara band di atas tebing yang memainkan lagu Prancis yang bersemangat terasa mengganggu keselarasan kesunyian alam itu. Sejenak setelah lewat tengah malam, terdengar suatu bunyi aneh dari laut, dan di angkasa, udara mulai mengeluarkan bunyi gemuruh aneh. Lalu meledaklah badai itu, dengan mendadak. Dengan kecepatan yang rasanya tak masuk akal dan mustahil, seluruh alam tiba-tiba meledak. Gelombang laut meninggi, makin lama makin hebat, saling menggulung, sehingga laut yang semula tenang dan permukaannya selicin kaca, dalam beberapa menit berubah menjadi hantu raksasa yang mengaum dan seperti ingin menelan. Gelombang yang berkepala putih menghantam pasir datar dengan keras, lalu naik sampai ke tembok batu karang. Ada pula yang pecah di atas tembok, dan buihnya menyapu lentera-lentera mercu suar yang terdapat di ujung setiap tebing di Pelabuhan Whitby. Angin menderu bagaikan guntur, tiupannya sedemikian kencang hingga orang-orang yang kuat sekalipun sulit untuk tetap bertahan, dan mereka berpegang kuat-kuat pada tiang-tiang besi penyangga. Banyak orang yang berkumpul menonton keadaan itu di atas tebing-tebing karang, tapi mereka dibubarkan oleh para petugas, untuk mencegah agar bahaya tidak jadi berlipat ganda. Keadaan berbahaya itu lebih diperburuk lagi oleh kabut laut yang bertiup ke darat-berupa awan putih dan basah yang berlalu seperti hantu. Kabut itu demikian lembap dan dingin, hingga seakan yang lewat adalah roh dari orang-orang yang telah hilang di laut, yang ingin menyentuh saudara-saudaranya yang masih hidup, dengan tangan-tangan maut yang kaku. Banyak orang bergidik melihat kabut laut yang lewat itu. Kadang-kadang kabut menipis, dan dalam cahaya kilat yang menyilaukan, tampaklah laut sampai batas tertentu. Kilat yang sangat tajam dan cepat itu disusul oleh ledakan guntur yang mendadak, hingga seluruh
http://inzomnia.wapka.mobi
langit di atas serasa bergetar di bawah jejak kaki badai. Pemandangan-pemandangan yang serba agung itu sangat memikat laut yang bergelombang setinggi gunung melemparkan gumpalan-gumpalan busa putih besar-besar ke arah langit Gumpalan-gumpalan itu seolah direnggutkan oleh badai dan dibawa pergi ke angkasa. Di sana-sini tampak kapal nelayan yang layarnya sudah compang-camping, bergegas mencari perlindungan sebelum terjadi ledakan. Kadang-kadang tampak pula burung berbulu putih yang terlempar oleh badai itu. Di puncak East Cliff ada sebuah lampu pencari baru yang sudah siap untuk diujicobakan. Tapi hal itu belum sempat dilaksanakan. Para petugasnya berusaha untuk mengoperasikannya, dan bila kabut sedang berhenti menyapu, mereka mengarahkan cahayanya ke permukaan laut. Satu-dua kali usaha itu berhasil memandu sebuah kapal yang bibirnya sudah terendam di air bergegas masuk ke pelabuhan, memandunya untuk menghindari bahaya benturan dengan tembok karang. Setiap kali sebuah kapal berhasil sampai ke pelabuhan yang aman, terdengar teriakan gembira orangorang yang berkumpul di pantai, teriakan yang sejenak membelah suara topan, dan kemudian hilang dibawanya. Tak lama kemudian, lampu pencari itu menemukan di kejauhan sebuah kapal yang semua layarnya terpasang. Mungkin itu adalah kapal yang terlihat sebelum malam larut tadi. Pada saat itu angin sudah beralih ke arah timur, dan para penonton di atas tebing ngeri memikirkan betapa bebatnya bahaya yang menghadang kapal itu. Di antara kapal dan pelabuhan ada sebuah batu karang di bawah laut, di mana sudah banyak kapal yang terbentur. Melihat asal arah angin bertiup, rasanya tak mungkin kapal itu bisa memasuki pelabuhan dengan selamat. Kini saat air surut hampir tiba, tapi ombak demikian besarnya hingga di dalam palung, dasar pantai hampir kelihatan. Kapal yang semua layarnya terpasang itu pasti akan terempas. Kemudian datang lagi embusan kuat dari kabut laut, lebih kuat lagi dari sebelumnya, berupa segumpal kabut lembap yang kelihatan menyelubungi segala-galanya dan menghalangi pandangan semua orang. Orang hanya bisa mendengar gemuruh badai yang keras
http://inzomnia.wapka.mobi
bagai ledakan guntur. Suara gemuruh itu menembus penghalang penglihatan yang lembap, terdengar lebih nyaring daripada sebelumnya. Berkas cahaya lampu pencari ditujukan ke muara pelabuhan di seberang East Pier, di mana menurut perkiraan bencana mungkin terjadi. Orangorang menunggu dengan menahan napas. Tiba-tiba angin beralih ke timur laut, dan sisa kabut laut sirna dalam bentuk ledakan. Lalu tampak kapal asing itu meluncur dengan kecepatan tinggi, semua layarnya terkembang, seolah melompat-lompat dari satu ombak ke ombak yang lain, di celah-celah tebing-tebing karang laut, dan akhirnya mencapai pelabuhan dengan selamat. Lampu pencari mengikutinya terus. Semua yang menonton bergidik, karena mereka melihat pada tiang kemudinya terikat sesosok mayat dengan kepala terkulai, yang terayun-ayun dengan kuat kian kemari, bersama gerakan kapal itu. Tak ada orang lain kelihatan di atas dek kapal. Semua orang jadi ketakutan waktu menyadari bahwa kapal itu telah memasuki pelabuhan, seolah karena suatu mukjizat, tanpa dikemudikan, dan hanya berawakkan seseorang yang sudah mati! Semuanya terjadi lebih cepat daripada kecepatan saya menuliskan kata-kata ini. Kapal itu tidak berhenti sampai di situ, melainkan meluncur terus menyeberangi pelabuhan, terangkat ke atas tumpukan pasir dan kerikil yang tersapu air pada waktu pasang naik dan badai-badai yang sering terjadi, ke arah sudut tenggara tebing karang yang menjorok ke bawah East Cliff, yang dikenal oleh orang-orang setempat dengan nama Tate Hill Pier. Tentu saja terjadi benturan yang cukup kuat waktu kapal itu melaju terus ke tumpukan pasir. Semua tiang, tali, dan penyangga sudah miring, dan beberapa bagian teratas kapal sudah jatuh. Tapi yang paling aneh adalah saat kapal menyentuh pantai, seekor anjing yang amat besar melompat ke atas dek dari bawah. Ia seolah terlempar karena benturan tadi. Ia berlari ke haluan, lalu melompat ke pasir. Ia berlari terus ke karang yang curam, tempat kuburan seolah-olah tergantung di atas jalan menuju East Pier. Karang itu demikian curamnya, hingga beberapa batu kuburan yang datar tampak menonjol di atas bagian tebing yang sudah
http://inzomnia.wapka.mobi
setengah roboh. Di situ anjing itu menghilang dalam kegelapan yang nampak amat pekat di balik cahaya lampu pencari. Kebetulan pada saat itu di Tate Hill Pier tak ada orang, karena semua orang yang rumahnya di sekitar tempat itu sudah tidur, atau berada di atas tebing yang lebih tinggi. Oleh karenanya, penjaga pantai yang sedang bertugas di sisi timur pelabuhanlah yang segera turun ke pantai, dan merekalah yang pertama-tama naik ke kapal. Petugas-petugas lampu pencari menyapu jalan masuk ke pelabuhan dengan cahaya lampunya, tapi tidak menemukan apa-apa lagi. Lalu mereka mengarahkan cahaya lampu ke kapal kosong itu, dan terus disorotkan ke arah tersebut. Penjaga pantai mengikuti arah lampu itu. Waktu tiba di dekat kemudi, ia membungkuk untuk memeriksanya, tapi ia segera mundur seperti terdorong oleh suatu emosi mendadak. Melihat itu, orang banyak jadi ingin tahu, dan kebanyakan di antaranya lalu berlari turun. Dari West Cliff di dekat jembatan gantung cukup jauh jaraknya ke Tate Hill Pier, tapi koresponden Anda adalah seorang pelari yang cukup andal, dan ia tiba di tempat itu mendahului orang banyak. Waktu saya tiba di tempat itu pun sudah banyak sekali orang yang berkumpul. Tapi mereka semua dilarang naik ke kapal oleh petugas penjaga pantai dan polisi. Saya sebagai seorang koresponden diizinkan naik ke dek, dan saya merupakan salah seorang dari kelompok kecil yang melihat pelaut mati yang benar terikat pada tiang kemudi itu. Tak heran kalau petugas penjaga pantai tadi terkejut atau bahkan ketakutan, karena jarang kita melihat pemandangan seperti itu. Tangan pria itu terikat bertindihan, pada salah satu jari-jari kemudi. Di antara telapak tangannya dan kayu kemudi itu ada sebuah salib, sedangkan rangkaian rosarionya terlilit pada kedua belah pergelangan-nya dan kemudi, dan semuanya terikat pula de-I ngan erat oleh tali. Mungkin orang malang itu semula duduk, tapi kepakan-kepakan dan pukulanpukulan layar telah menggerak-gerakkan kemudi dan menyeretnya kiankemari, hingga tali pengikat tangannya melukai daging tangannya sampai ke tulang. Semua keadaan itu dicatat dengan cermat. Seorang dokterahli bedah J.M. Caffyn dari East Elliot Place 33-yang datang segera
http://inzomnia.wapka.mobi
setelah saya, mengadakan pemeriksaan. Ia menyatakan bahwa orang itu sudah meninggal tak kurang dari dua hari. Di sakunya terdapat sebuah botol yang tersumbat. Botol itu hanya berisi segulungan kecil kertas. Ternyata kertas itu adalah tambahan dari catatan harian kapal. Kata petugas penjaga pantai, orang itu pasti telah mengikat dirinya sendiri dengan menggunakan giginya untuk menyimpul tali itu. Petugas penjaga pantai yang pertama-tama naik ke kapal itu bisa menghindari kesulitan di kemudian hari di Pengadilan Kelautan, karena seorang petugas penjaga tak boleh mengklaim harta benda yang ada di kapal, sedangkan orang sipil yang pertama-tama memasuki sebuah kapal yang ditinggalkan boleh mengklaimnya. Namun sudah mulai terdengar desas-desus mengenai hal itu. Seorang mahasiswa hukum menyatakan dengan jelas bahwa hak si pemilik kapal sudah hilang, dan miliknya harus disita karena pelanggaran undang-undang perwakafan, karena tangkai kemudi yang menjadi lambang sebuah kapal, kalaupun bukan merupakan bukti pemilikan, berada di tangan orang yang sudah mati. Mayat juru mudi itu segera dipindahkan dengan khidmat dari tempat ia telah menjalankan tugas dan penjagaannya secara terhormat sampai ajalnya-suatu kesetiaan seluhur kesetiaan Casabianca-lalu mayat itu disimpan di tempat penyimpanan, menunggu sampai diadakan pemeriksaan pendahuluan. Badai hebat yang mendadak itu sudah berlalu, dan kebuasan laut sudah berkurang. Orang banyak mulai pulang, dan langit di atas Yorkshire mulai memerah. Pada terbitan yang akan datang, akan saya laporkan hal-hal terperinci selanjutnya mengenai kapal tak berawak, yang secara ajaib telah berhasil masuk ke pelabuhan dengan aman dalam badai itu. Whitby, 9 Agustus. Kelanjutan dari kedatangan aneh kapal tak berawak dalam badai semalam itu lebih mengerikan daripada kapal itu sendiri. Ternyata kapal itu adalah kapal Rusia, dari Varna, dan bernama De meter. Kapal itu penuh berisi pasir keperakan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Muatannya hanya sedikit, yaitu sejumlah peti kayu besar-besar yang berisi tanah gembur. Muatan itu dialamatkan pada Mr. S.F. Billington, Crescent No. 7, seorang pengacara. Pagi ini pengacara itu datang ke kapal tersebut, dan secara resmi mengambil barang-barang yang dialamatkan padanya. Konsul Rusia yang bertindak sebagai pihak penyewa juga secara resmi mengambil alih urusan kapal itu. Ia membayar semua bea pelabuhan dan sebagainya. Tak ada bahan pembicaraan lain di antara penduduk di sini hari ini, kecuali tetang peristiwa aneh itu. Para petugas Dinas Perdagangan dengan tegas menuntut agar segala-galanya dilaksanakan berdasarkan peraturanperaturan yang ada. Karena persoalan itu akan merupakan suatu "keajaiban" yang berlangsung lama, maka mereka bertekad mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan pengaduan di kemudian hari. Banyak orang yang menaruh minat pada anjing yang melompat ke darat waktu kapal itu kandas, dan beberapa anggota organisasi pencinta hewan di Whitby yang merupakan suatu organisasi kuat, telah mencoba mencari binatang itu. Tapi semuanya kecewa, karena binatang itu tak bisa ditemukan. Agaknya binatang itu telah hilang dari kota itu. Mungkin ia ketakutan dan lari ke padang gersang, dan masih bersembunyi di situ. Ada orang-orang yang ketakutan membayangkan kemungkinan itu. Mereka cemas kalau kalau di kemudian hari binatang itu merupakan ancaman, sebab ia nampak buas. Pagi ini seekor anjing besar berdarah campuran, milik seorang pedagang batu bara di dekat Tate Hill Pier, ditemukan mati di jalan di seberang halaman rumah pemiliknya. Kelihatannya ia mati karena berkelahi, dan jelas kelihatan bahwa lawannya amat kejam, sebab leher binatang itu terkoyak, dan perutnya terbuka seperti dirobek oleh cakar tajam. Kemudian.-Atas kebaikan hati petugas Dinas Perdagangan, saya diperbolehkan melihat catatan harian dari kapal Demeter, yang mencatat kejadian-kejadian sampai batas waktu tiga hari yang lalu. Tapi isi catatan harian itu tidak begitu menarik, kecuali yang menyangkut orang-orang hi-lang. Yang sangat menarik adalah kertas yang ditemukan
http://inzomnia.wapka.mobi
di dalam botol, yang hari ini dikemuka-kan dalam pemeriksaan pendahuluan. Tak pernah saya melihat kisah yang lebih aneh daripada dua halaman yang terdapat di dalamnya. Karena tak ada alasan untuk merahasiakannya, saya diizinkan menggunakannya, dan saya kirimkan salinannya kepada redaksi tanpa mengikutsertakan soal-soal kecil teknis mengenai perkapalan dan muatan besar. Agaknya nakhodanya telah terserang semacam gangguan jiwa sebelum dia mulai berlayar, dan gangguan itu berkembang tenis selama pelayaran itu. Laporan saya ini harus dibaca dengan menambahkan daya khayal Anda sendiri, karena saya menulisnya hanya berdasarkan apa yang didiktekan oleh seorang pegawai dari konsulat yang telah berbaik hati untuk menerjemahkannya dalam waktu singkat. CATATAN HARIAN KAPAL DEMETER dari Varna ke Whitby 18 Juli. Telah terjadi hal-hal aneh, dan aku akan tetap membuat catatan akurat, mulai sekarang sampai kami mendarat. Tanggal 6 Juli. Kami selesai memuat pasir perak dan peti-peti berisi tanah. Tengah hari mulai berlayar. Angin timur yang bertiup terasa segar. Anak buah kapal ada lima orang, ditambah dua orang juru mudi, juru masak, dan aku sendiri (nakhoda). Tanggal 11 Juli. Memasuki Selat Bosphorus saat fajar. Didatangi petugas bea cukai. Harus memberi uang rokok. Semuanya beres. Berangkat lagi jam empat sore. Tanggal 12 Juli. Melewati Dardanella. Lagi-lagi didatangi petugaspetugas bea cukai dan sekapal penuh pasukan pengawal. Memberi uang rokok lagi. Para petugas menjalankan tugasnya dengan cermat dan cepat Mereka menginginkan kami berangkat lagi secepatnya. Malam harinya melewati kepulauan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Tanggal 13 Juli. Melewati Tanjung M tapan Anak buah kapal tak puas mengenai sesuatu. Mereka nampak ketakutan, tapi tak mau mengatakan takut apa. Tanggal 14 Juli. Agak khawatir melihat anak buah kapal. Mereka semua orang kuat yang sudah biasa berlayar denganku. Juru mudi tak tahu apa yang tidak beres. Mereka hanya berkata bahwa ada sesuatu, lalu membuat tanda salib. Juru mudi marah pada salah seorang di antaranya, lalu menamparnya. Kukira akan terjadi pertengkaran hebat, ternyata tenang-tenang saja. Tanggal 16 Juli. Pagi hari, juru mudi melaporkan bahwa salah seorang anak buah kapal, Pe-trofsky, hilang. Tak dapat menjelaskan kehilangan itu. Semalam bertugas jaga malam, digantikan oleh Abramoff, tapi tak langsung pergi ke ruang tidur. Anak buah kapal makin gelisah. Semuanya berkata akan terjadi sesuatu, tapi tak mau mengatakan apa-apa, kecuali bahwa di kapal ada sesuatu. Juru mudi makin tak sabar terhadap mereka. Aku khawatir akan ada kesulitan. Tanggal 17 Juli. Kemarin salah seorang anak buah kapal, Olgaren, datang ke kamarku, dan dengan amat ketakutan mengatakan bahwa ia menduga ada seorang asing di kapal. Katanya, waktu sedang bertugas jaga, ia berteduh di dek belakang karena hari hujan. Lalu dilihatnya seseorang yang kurus tinggi, yang tak serupa dengan siapa pun juga di antara kami. Orang itu naik ke dek atas, pergi ke dek bagian depan, lalu menghilang di sana. Ia mengikutinya dengan hati-hati, tapi waktu tiba di haluan ia tidak menemukan siapa-siapa. Padahal semua pintu untuk turun tertutup. Ia panik karena ketakutan, gara-gara takhayul. Sedangkan aku takut kalau-kalau panik itu menyebar. Untuk menenangkan keadaan, hari ini akan kutelusuri seluruh kapal dengan teliti, dari kemudi sampai ke buritan. Siang hari kukumpulkan semua anak buah ka-pal, dan kukatakan karena mereka menduga bahwa di kapal ada orang asing, maka kami akan
http://inzomnia.wapka.mobi
menelusuri kapal, dari kemudi sampai ke buritan. Mula-mula juru mudi marah, dan berkata bahwa itu rencana yang bodoh, dan bahwa kalau kita mengalah pada kebodohan, kita akan menjatuhkan moral anak buah. Katanya lagi, ia akan mencegah kesulitan dengan kekerasan. Kusuruh ia menjaga kemudi, sedangkan semua yang lain mulai mencari dengan teliti. Semuanya selalu berdekatan dan membawa lentera. Tak ada sudut yang tidak kami telusuri. Karena muatan kami hanya peti-peti kayu yang besar-besar itu, maka tak ada sudut untuk orang bersembunyi. Setelah selesai, semua anak buah amat lega, dan bekerja kembali dengan ceria. Juru mudi satu tampak cemberut, tapi tidak berkata apa-apa. 22 Juli. Tiga hari terakhir ini cuaca buruk, dan semuanya sibuk dengan layar-layar-tak sempal merasa ketakutan. Agaknya mereka sudah lupa akan rasa takut mereka. Juru mudi ceria lagi. Aku memuji anak buahku karena telah bekerja dengan baik dalam cuaca buruk. Kami melalui Gibraltar, dan terus keluar ke Selat. Semuanya beres. 24 Juli. Agaknya ada kutukan atas kapal ini. Sudah kehilangan seorang anak buah kapal. Memasuki Teluk Biscay dengan kemungkinan menghadapi cuaca buruk. Semalam kehilangan seorang anak buah kapal lagi! Menghilang begitu saja, seperti yang pertama. Ia baru selesai bertugas jaga, lalu tak kelihatan lagi. Semuanya panik dan ketakutan. Mereka minta supaya boleh menjalankan dinas jaga berdua, karena mereka takut seorang diri. Juru mudi marah. Aku khawatir kalau-kalau terjadi kekacauan, karena mungkin ia, atau anak buah kapal, melakukan kekerasan. 28 Juli. Empat hari serasa dalam neraka, terombang-ambing dalam angin puting dan angin badai. Tak seorang pun tidur. Semua anak buah keletihan. Sulit menentukan siapa yang harus jaga, karena tak seorang pun bisa bertahan. Juru mudi dua dengan sukarela menjaga kemudi dan jaga malam, dan memberi kesempatan pada para anak buah untuk tidur
http://inzomnia.wapka.mobi
beberapa jam. Angin berkurang, laut masih ganas, tapi tidak begitu terasa, karena kapal stabil. 29 Juli. Satu lagi tragedi. Semalam aku jaga seorang diri, karena semua anak buah kapal terlalu letih untuk menemani. Waktu penjaga pagi naik ke dek, ia tak menemukan seorang pun termasuk juru mudi. Ia berteriak, dan semuanya berlari naik ke dek. kami mencari dengan tuntas, tapi tak seorang pun ditemukan. Kini kami tak punya juru mudi dua lagi, sedang anak buah kapal dalam keadaan panik. Aku dan juru mudi sepakat untuk mempersenjatai diri, dan menunggu tanda-tanda penyebabnya. 30 Juli. Semalam. Kami senang karena Inggris sudah dekat Cuaca baik, semua layar dikembangkan. Aku beristirahat karena amat letih. Aku tidur nyenyak. Dibangunkan oleh juru mudi yang mengatakan bahwa kedua orang yang dinas jaga dan penjaga kemudi, hilang. Kini tinggal aku sendiri, juru mudi, dan dua anak buah untuk menangani kapal. 1 Agustus. Dua hari penuh dengan kabut, tak kelihatan satu pun layar kapal- lain. Padahal aku berharap bisa memberi sinyal meminta bantuan bila sudah tiba di Terusan Inggris, atau supaya bisa masuk ke salah satu pelabuhan. Karena tak ada tenaga lagi untuk menangani layar-layar, kami harus mendahului angin. Kami tak berani menurunkan layar, karena kami takkan mampu mengembangkannya lagi. Kelihatannya kami sedang hanyut menuju kematian yang mengerikan. Kini juru mudi yang kehilangan moral, dibandingkan dengan kedua orang anak buah yang tersisa. Kelihatannya sifatnya yang teguh telah merasuk ke dalam batinnya dan melawan dirinya sendiri. Sedangkan kedua anak buah itu tak mengenal takut. Mereka bekerja keras dengan sabar. Mereka bertekad untuk menghadapi yang terburuk. Mereka berdua orang Rusia, sedang juru mudi orang Rumania.
http://inzomnia.wapka.mobi
2 Agustus. Tengah malam.-Baru beberapa menit tidur, aku terbangun karena mendengar suatu jeritan. Aku langsung keluar. Tak bisa melihat apa-apa dalam kabut Aku cepat-cepat berlari ke dek, dan bertabrakan dengan juru mudi. Katanya ia mendengar suatu jeritan dan langsung berlari. Ia tak melihat orang dinas jaga. Seorang lagi bilang. Tuhanku, tolonglah kami! Kata juru mudi, kami pasti sudah melewati Selat Dover, sebab saat kabut menipis, ia melihat North Foreland. Pada saat itulah ia mendengar jeritan itu. Kalau begitu, kami kini sudah berada di Laut Utara, dan hanya Tuhan yang bisa menuntun kami dalam kabut ini. Rasanya kabut mengikuti kami terus, dan Tuhan rasanya menjauhi kami. 3 Agustus. Tengah malam aku pergi menggantikan orang yang memegang kemudi. Tapi waktu tiba di tempat itu, aku tak melihat siapa-siapa. Angin bertiup dengan kecepatan tetap, dan karena arahnya dari buritan, maka kapal tak banyak bergoyang. Aku tak berani meninggalkan kemudi, dan hanya berteriak memanggil juru mudi. Beberapa detik kemudian, ia berlari naik ke dek, dalam pakaian tidurnya. Matanya lebar dan liar, dan wajahnya pucat Aku jadi takut sekali kalau kalau ia telah kehilangan akal. Didekatinya aku dan ia berbisik dengan suara serak, sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku, seolah-olah takut udara mendengarnya, "Makhluk itu ada di sini. Sekarang saya tahu. Waktu dinas jaga semalam, saya melihatnya. Dia menyerupai manusia, tinggi, kurus, dan pucat pasi. Dia berdiri di sisi kapal dan melihat ke arah luar. Saya dekati dia perlahan-lahan dari belakang, lalu saya tikam. Tapi pisau saya tak mengenai apa-apa, dan menusuk udara hampa." Sambil berbicara, diambilnya pisaunya, lalu ditusukkannya dengan geram ke udara. Lalu katanya lagi, "Tapi makhluk itu ada di sini, dan saya akan menemukannya. Dia ada di dalam palka, mungkin di dalam salah satu peti itu. Akan saya buka peti-peti itu satu demi satu. Tolong teruskan memegang kemudi." Lalu dengan pandangan awas dan jari di bibirnya, dia turun. Waktu itu sedang bertiup angin kencang, hingga aku benar-benar tak bisa meninggalkan kemudi. Kulihat ia naik lagi ke dek dengan
http://inzomnia.wapka.mobi
membawa kotak alat-alat pertukangan dan sebuah lentera, lalu turun lagi lewat pintu ruang depan. Ia sedang marah, murka, mengamuk, jadi tak ada gunanya aku mencegahnya. Takkan bisa ia merusak peti-peti itu. Peti-peti itu terdaftar sebagai peti-peti berisi tanah liat, dan biar diapa-kan pun takkan rusak. Aku pun tetap menjaga kemudi, sambil menulis catatan ini. Aku hanya bisa pasrah pada Tuhan dan menunggu sampai kabut menipis. Lalu, sekiranya gara-gara angin ini aku tak bisa mengarahkan kapal ke salah satu pelabuhan, akan kugulung layar-layar dan menunggu saja, sambil memberikan sinyal meminta bantuan. Kini semuanya sudah hampir berlalu. Aku mulai berharap juru mudi akan keluar dalam keadaan lebih tenang-karena kudengar ia sibuk memukul entah apa di dalam palka, dan bekerja itu baik baginya. Tapi pada saat itu kudengar suatu jeritan mengejutkan dari lubang pintu. Darahku serasa membeku. Lalu juru mudi menerjang naik ke dek, begitu tibatiba, seperti ditembakkan dari meriam. Ia seperti orang gila yang sedang mengamuk. Matanya liar dan wajahnya kejang-kejang ketakutan. "Tolong saya! Selamatkan saya!" serunya sambil melihat ke sekelilingnya, ke selimut kabut yang tebal itu. Kulihat rasa takutnya kini berubah menjadi rasa putus asa, dan dengan suara yang kini tenang, ia berkata, "Sebaiknya Anda ikut saya, Kapten, sebelum terlambat. Dia ada di situ. Saya tahu rahasianya sekarang. Hanya lautlah yang bisa menyelamatkan saya dari dia. Itulah satu-satunya jalan!" Sebelum aku sempat mengatakan sesuatu, atau bergerak untuk menangkapnya, ia melompat ke pagar kapal dan langsung terjun ke laut. Kurasa kini aku pun tahu rahasianya. Orang gila itulah yang telah menyingkirkan anak buah kapal satu demi satu, dan sekarang ia sendiri menyusui mereka. Tuhan, tolong aku! Bagaimana aku bisa mempertanggungjawabkan semua kejadian mengerikan ini bila aku tiba di pelabuhan kelak? Itu pun kalau aku bisa sampai! Apakah itu mungkin? 4 Agustus. Kabut masih saja tebal, dan matahari yang sudah terbit tak bisa menembusnya. Aku tahu bahwa matahari sudah terbit, karena aku seorang pelaut. Aku tak berani turun, dan tak berani meninggalkan
http://inzomnia.wapka.mobi
kemudi. Maka aku pun tinggal di sini terus.... Ketika malam tiba, dalam keremang-annya kulihat orang atau makhluk itu! Tuhan, ampuni aku! Pantaslah juru mudi sampai terjun ke laut. Lebih baik mati sebagai manusia utuh, sebagai seorang pelaut sejati di air biru. Itu tak bisa disalahkan oleh siapa pun juga. Tapi aku seorang nakhoda, dan aku tak boleh meninggalkan kapalku. Namun aku tak mau menyerah pada setan atau monster itu. Akan kuikat tanganku pada tiang kemudi, bila tenagaku sudah mulai berkurang, dan akan kuikatkan pula sesuatu yang dia atau makhluk itu tak berani menyentuhnya! Dan setelah itu... terjadilah apa yang harus terjadi. Yang jelas, jiwa dan kehormatanku sebagai seorang nakhoda akan selamat. Aku sudah makin lemah, dan malam makin larut Bila dia mendekatiku, mungkin aku takkan sempat berbuat apa-apa lagi.... Sekiranya kami terdampar, mungkin orang bisa menemukan botol ini, dan orang akan mengerti. Kalau tidak... yah, semua orang akan melihat bahwa aku tetap setia pada kepercayaan yang diberikan padaku. Tuhanku! Santa Maria dan semua orang suci, tolonglah orang malang yang bodoh, yang sedang menjalankan tugasnya ini.... Keputusan hakim bersifat terbuka. Tak ada bukti yang bisa dikemukakan. Dan apakah nakhoda itu sendiri yang telah melakukan pembunuhan-pembunuhan itu atau tidak, tak seorang pun bisa mengatakannya. Penduduk setempat yakin bahwa nakhoda itu harus dianggap pahlawan, dan ia harus dimakamkan secara resmi. Direncanakan untuk membawa jenazahnya dengan beberapa kapal di Sungai Esk, ke Tate Hill Pier, lalu naik ke tangga biara, karena ia akan dimakamkan di pemakaman di atas bukit karang itu. Lebih dari seratus pemilik kapal mendaftarkan nama mereka, menyatakan keinginan untuk mengiringinya ke makam. Bekas-bekas anjing besar dulu itu tak pernah ditemukan lagi. Orangorang menyesalkan hal itu, karena masyarakat berpendapat bahwa dalam keadaan seperti sekarang, ia pasti akan bisa diterima sebagai hewan kota itu. Pemakaman akan diselenggarakan besok, dan dengan demikian berakhir pula satu lagi misteri lautan ini.
http://inzomnia.wapka.mobi
CATATAN HARIAN MINA MURRAY 8 Agustus.-Lucy gelisah sekali sepanjang malam. Aku sendiri jadi tak bisa tidur nyenyak. Badai semalam mengerikan. Aku merinding mendengar suaranya yang menderu lewat cerobong asap. Waktu suatu embusan tajam datang, terdengar suara seperti tembakan meriam dari jauh. Tapi anehnya Lucy tidak terbangun. Tapi dua kali ia bangkit dan langsung berpakaian. Untunglah setiap kali aku terbangun pada waktunya, dan berhasil mengganti pakaiannya lagi tanpa membuatnya sadar, lalu menidurkannya kembali. Aneh sekali keadaan bermimpi sambil berjalan itu, karena begitu kemauannya dirintangi dengan cara fisik yang bagaimanapun juga, maka semua niatnya langsung hilang, dan ia langsung kembali pada keadaan rutin dalam hidupnya. Esoknya, pagi-pagi benar, kami pergi ke pelabuhan, untuk melihat akibat badai semalam. Hanya sedikit orang di tempat itu. Meskipun matahari cerah dan udara bersih segar, gelombang besar masih saja memaksakan diri masuk ke mulut pelabuhan yang sempit itu. Gelombang itu nampak mengerikan. Karena busa di kepalanya berwarna putih salju, maka gelombang itu sendiri kelihatan gelap, seperti orang mengamuk yang menyeruduk di antara orang banyak. Aku senang Jonathan tidak berada di laut semalam. Ia berada di darat. Tapi aduh, mana aku tahu apakah ia ada di darat atau di laut. Kalau saja aku tahu apa yang harus kuperbuat, aku akan melakukannya! 10 Agustus.-Pemakaman nakhoda kapal yang malang itu berlangsung dengan sangat mengharukan hari ini. Kelihatannya semua kapal di pelabuhan hadir di situ, dan peti matinya dipikul oleh para nakhoda kapal di sepanjang jalan Tate Hill Pier, sampai naik ke tanah pemakaman. Aku dan Lucy pagi-pagi benar sudah pergi ke bangku tua kami, melihat kapalkapal pengiring memasuki sungai sampai ke jembatan, lalu kembali. Pemandangan dari tempat kami jelas sekali. Kami bisa melihat seluruh barisan hampir di sepanjang jalan. Nakhoda malang itu dikebumikan dekat dengan tempat kami duduk. Kami berdiri di atas bangku, waktu
http://inzomnia.wapka.mobi
saatnya tiba, dan bisa melihat segala-galanya. Kasihan Lucy, ia nampak amat kacau. Ia gugup dan gelisah terus, dan aku jadi menduga ia diganggu oleh mimpi semalam. Dalam satu hal, ia aneh sekali. Ia tak mau mengakui padaku apa penyebab kegelisahannya itu, atau kalaupun ia merasa gelisah, ia sendiri tak mengerti. Kurasa ada satu penyebab yang menambah kekacauannya, yaitu bahwa Pak Tua Swales ditemukan meninggal tadi pagi di bangku kami, dalam keadaan patah leher. Dokter menduga ia jatuh telentang dari bangkunya, karena ketakutan. Wajahnya membayangkan rasa takut yang mahahebat, hingga kata dokter-dokter itu, mereka sendiri pun merinding melihatnya. Kasihan pak tua yang baik itu! Mungkin ia telah melihat Malaikat Kematian-nya sendiri ketika sedang sekarat! Lucy begitu manis dan perasa, hingga ia bisa merasakan pengaruh-pengaruh sesuatu dengan lebih mendalam daripada orang lain. Tadi ia menjadi kacau gara-gara suatu hal kecil yang aku sendiri tak menyadarinya, meskipun aku seorang pencinta hewan. Salah seorang yang sering datang ke tempat ini untuk melihat kapalkapal, datang dengan diikuti anjingnya. Anjing itu memang selalu mengikutinya. Keduanya sama-sama tenang, tak pernah aku melihat pria itu marah dan mendengar anjing itu menyalak. Tapi selama upacara itu, anjing itu tak mau dekat dengan tuannya yang ada di bangku bersama kami. Ia selalu menjaga jarak sejauh beberapa meter, dan menyalak serta melolong. Tuannya berbicara padanya, mula-mula dengan lemah lembut, lalu dengan kasar, dan kemudian ia marah. Tapi anjing itu tetap tak mau datang, dan tak mau berhenti membuat ribut Keributan itu disertai pula dengan sikap marah, matanya galak dan semua bulunya tegak, seperti kucing yang siap berkelahi. Akhirnya orang itu menjadi marah sekali. Ia melompat turun dan menendang anjing itu, lalu ditangkapnya pengikat leher anjing itu, ditariknya, dan dilemparkannya binatang itu ke kuburan tempat bangku kami berada. Begitu tersentuh batu kuburan itu, binatang malang itu terdiam, tubuhnya gemetar. Ia tak mencoba untuk pergi dari situ, ia hanya meringkuk dan menggigil ketakutan. Melihatnya, timbul rasa ibaku. Kucoba menenangkannya, tapi tak berhasil. Lucy juga merasa kasihan sekali, tapi ia tidak berusaha
http://inzomnia.wapka.mobi
menyentuh anjing itu. Ia memandanginya terus dengan pandangan tersiksa. Aku benar-benar khawatir memikirkan sifatnya yang sangat perasa itu. Ia takkan mungkin bisa hidup di dunia ini tanpa kesulitan. Aku yakin ia pasti akan bermimpi tentang peristiwa ini, nanti malam. Semua peristiwa beruntun itu-kapal yang masuk ke pelabuhan, dikemudikan oleh seseorang yang sudah meninggal dengan tubuh terikat pada tiang kemudi, dengan menggenggam sebuah salib dan rosario, pemakaman yang mengharukan, anjing yang marah-marah lalu meringkuk ketakutan itu-semua itu pasti akan muncul dalam mimpinya. Bab 8 CATATAN HARIAN MINA MURRAY Hari itu juga, jam sebelas malam.-Aduh aku letih sekali! Kalau saja menulis di buku harianku ini tidak kujadikan kebiasaan, aku takkan membukanya malam ini. Perjalanan kami tadi menyenangkan sekali. Setelah beberapa lama, Lucy jadi ceria. Kurasa itu gara-gara sapi-sapi lucu yang mendekati kami sambil mendengus-dengus di sebuah padang rumput di dekat mercu suar. Lalu binatang-binatang itu lari ketakutan. Rasanya saat itu kami lupa akan segala-galanya, kecuali tentu rasa takut kami sendiri yang tersimpan jauh di lubuk hati masing-masing. Dan dengan berjalan-jalan itu, semuanya terhapus, dan memberikan awal yang segar. Kami minum teh kental yang enak sekali di sebuah penginapan kecil mungil kuno, di Robin Hood's Bay. Penginapan itu berjendela lengkung, tepat di atas batu karang yang penuh ditumbuhi rumput laut. Kurasa kami bisa mengejutkan para pengasuh mingguan New Women bila mereka melihat selera makan dan minum kami. Tapi kaum pria tak peduli! Lalu kami berjalan pulang, dengan sering berhenti. Lucy benar-benar letih, dan kami ingin langsung pergi tidur. Tapi pendeta pembantu datang, dan Mrs. Westenra mengajaknya makan malam bersama. Sehubungan dengan itu, aku bertengkar dengan Lucy, soal siapa yang harus membersihkan penggilingan daging yang kotor. Aku
http://inzomnia.wapka.mobi
melawan dengan keras dan tetap bersikeras. Kurasa para uskup harus mengadakan pertemuan kelak, untuk merencanakan pembukaan sekolah baru bagi calon pendeta pembantu yang diajar untuk tidak menerima ajakan makan, betapapun kuatnya tuan atau nyonya rumah mendesaknya, dan mereka harus bisa melihat kalau gadis-gadis sudah keletihan. Kini Lucy sudah tidur dan bernapas dengan halus. Pipinya sudah lebih merah daripada biasanya, dan ia manis sekali. Kalau Mr. Holmwood jatuh cinta padanya hanya dengan melihatnya di ruang tamu utama, entah apa yang akan dikatakannya bila ia melihatnya saat ini. Beberapa penulis dalam mingguan New Women pada suatu hari kelak mungkin akan mengemukakan suatu gagasan baru, agar pria dan wanita diizinkan saling melihat waktu pasangannya sedang tidur, sebelum mereka melamar atau menerima lamaran. Tapi kurasa warga New Women di masa yang akan datang takkan mau lagi merendahkan diri dengan hanya menerima lamaran. Sebaliknya merekalah yang akan melamar. Dan mereka pasti bisa melakukannya dengan amat baik. Malam ini aku senang, karena Lucy kelihatannya sudah lebih baik. Kurasa ia telah melalui jalan yang sulit dalam hidupnya, kesulitan-kesulitan dengan mimpinya sudah berakhir. Dan aku akan lebih berbahagia lagi sekiranya aku tahu bahwa Jonathan... Tuhan, berkati dan lindungilah dia! 11 Agustus, jam 3 subuh.-Aku mengisi catatan harianku lagi. Aku sedang tak bisa tidur, jadi sebaiknya aku menulis. Aku terlalu kacau, hingga tak bisa tidur. Kami telah mengalami suatu petualangan, suatu pengalaman yang pahit sekali. Aku tertidur begitu kututup buku harianku.... Tiba-tiba aku tersentak bangun dan langsung duduk dengan rasa takut yang hebat, dan sadar akan adanya kekosongan di sekitarku. Ruang tidur kami gelap, maka aku tak bisa melihat tempat tidur Lucy. Perlahan-lahan aku bangun dan menyeberang ke tempat tidurnya, lalu merabanya. Tempat tidur itu kosong. Kunyalakan korek api, dan kulihat bahwa ia tak ada di dalam kamar. Pintu tertutup, tapi tidak terkunci. Padahal tadi sudah terkunci.
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku tak berani membangunkan ibunya, karena akhir-akhir ini ia sering jatuh sakit Jadi kupakai baju seadanya, dan bersiap-siap untuk mencarinya. Waktu akan keluar dari kamar, terpikir olehku bahwa pakaian yang dipakainya mungkin bisa memberikan petunjuk bentuk mimpinya. Kimono berarti rumah, pakaian jalan berarti keluar. Baik kimono maupun pakaian jalannya masih ada di tempat tidur. "Puji Tuhan," pikirku, "Pasti tak jauh perginya, karena dia hanya memakai pakaian tidurnya." Aku berlari turun dan melihat ke ruang duduk. Ia tak ada di sana! Lalu aku melibat ke dalam semua kamar yang terbuka di dalam rumah itu. Hatiku makin ngeri. Akhirnya aku pergi ke pintu ruang depan, dan kudapati pintu itu terbuka. Tidak terbuka lebar, tapi kuncinya tidak terkatup. Orang-orang di rumah ini semuanya cermat dan selalu mengunci pintu itu setiap malam. Aku jadi takut bahwa Lucy-lah yang telah membuka pintu itu untuk keluar. Aku tak sempat berpikir apa yang mungkin terjadi. Suatu rasa takut yang samar namun kuat, menutupi semua hal lain. Kusambar sehelai syal besar, dan aku berlari keluar. Jam berbunyi pukul satu waktu aku tiba di Crescent, dan tak ada seorang pun nampak di situ. Aku berlari di sepanjang North Terrace, tapi tak melihat bayangan sosok putih yang kuharapkan. Di ujung West Pier di atas tebing karang, aku melihat ke arah seberang, ke pelabuhan di East Cliff, dengan harapan-atau mungkin rasa takut-akan melihat Lucy di bangku kesukaan kami. Bulan purnama sedang bersinar terang, sedangkan awan yang gelap dan sarat sedang berarak. Waktu awan bergerak akan menutupi bulan, terjadilah pemandangan seperti suatu diorama terang. Beberapa saat lamanya aku tak bisa melihat apa-apa, karena bayang-bayang awan menutupi Gereja St. Mary dan sekelilingnya. Setelah awan berlalu, tampak olehku reruntuhan biara, dan saat ujung dari sebaris kecil cahaya bergerak, gereja dan kuburan pun perlahanlahan terlihat. Apa pun harapanku, aku tak kecewa. Di sana, di bangku kesukaan kami, cahaya bulan yang keperakan menimpa sesosok tubuh seputih salju yang sedang bersandar. Awan terlalu cepat datang lagi, hingga aku tak bisa melihat banyak, dan bayang-bayang pun dengan segera menutupi bulan lagi. Tapi rasanya aku melihat sesuatu berdiri di
http://inzomnia.wapka.mobi
belakang bangku tempat sosok putih itu duduk, dan membungkuk di atas sosok itu. Aku tak bisa mengatakan apakah itu manusia atau binatang. Aku tak sempat melibat lagi. Aku terbang menuruni tangga yang curam, ke dermaga dan melewati pasar ikan ke jembatan, yang merupakan satusatunya jalan untuk mencapai East Cliff. Kota seperti mati, aku tak melihat seorang pun. Aku senang akan keadaan itu, karena aku tak ingin ada orang yang menyaksikan keadaan Lucy. Waktu dan jarak serasa tak ada akhirnya. Lututku gemetar dan napasku tersengal-sengal, karena aku harus bekerja keras menaiki tangga ke biara lagi. Lariku pasti cepat, padahal aku merasa kakiku seolah-olah dibebani timah hitam, dan setiap sendi tubuhku serasa berkarat. Waktu hampir sampai ke puncak tangga, aku bisa melihat bangku dan sosok putih itu, karena kini aku sudah berada cukup dekat untuk membedakan barang-barang, meskipun sekali-sekali masih ada bayang-bayang. Tak salah lagi, memang ada sesuatu yang panjang dan hitam membungkuk di atas sosok putih yang tersandar itu. Dengan ketakutan aku memanggil, "Lucy! Lucy!" Sesuatu itu mengangkat kepalanya, dan dari tempatku berada kulihat wajah putih dan mata merah yang memancar. Lucy tak menjawab, dan aku berlari terus ke jalan masuk pekuburan. Waktu aku masuk, gereja berada di antara diriku dan bangku, dan selama beberapa menit ia tak tampak olehku. Waktu aku bisa melihat lagi, awan sudah berlalu, cahaya bulan sedemikian terangnya hingga terlihat olehku Lucy yang masih tersandar, dengan kepalanya terletak pada sandaran bangku. Ia seorang diri, sama sekali tak ada apa-apa di sekitar tempat itu. Waktu aku membungkuk melihatnya, tampak bahwa ia masih tidur. Mulutnya terbuka, dan napasnya tidak selembut biasanya, melainkan berupa tarikan panjang yang berat, seolah-olah ia sedang berjuang untuk mengisi paru-parunya sepenuh-penuhnya dengan setiap tarikan napasnya. Waktu aku mendekat, diangkatnya tangannya-masih dalam keadaan tidur-dan dirapatkannya leher baju tidurnya. Sementara berbuat begitu, ia nampak menggigil, seperti kedinginan. Kulilakan syalku ke lehernya, lalu kuikat. Aku takut ia masuk angin karena baju tidurnya
http://inzomnia.wapka.mobi
yang tipis itu. Aku tak mau segera membangunkannya, jadi supaya tanganku bebas untuk memapahnya, kusematkan syal itu di lehernya dengan sebuah peniti besar. Tapi rupanya karena gugup, aku jadi tidak cermat dan peniti itu menusuk lehernya sedikit. Kemudian, setelah napasnya agak tenang, dipegangnya lehernya lagi, dan ia mengerang. Setelah ia kubungkus dengan hati-hati, kupasangkan sepatuku di kakinya, lalu kubangunkan ia perlahan-lahan. Mula-mula ia sama sekali tidak bereaksi, tapi perlahan-lahan tidurnya jadi gelisah. Sekali-sekali ia mengerang dan mendesah. Akhirnya, karena waktu berlalu dengan cepat, dan juga karena banyak alasan lain, aku ingin cepat-cepat membawanya pulang. Kuguncang tubuhnya agak lebih kuat, hingga akhirnya ia sadar dan membuka matanya. Ia tidak nampak terkejut melihatku. Tentu saja tidak, karena ia segera menyadari di mana ia berada. Lucy selalu cantik pada saat bangun tidur. Bahkan pada saat seperti itu, saat tubuhnya pasti kedinginan dan pikirannya agak terkejut mendapati dirinya tanpa pakaian lengkap berada di pekuburan pada malam hari, kecantikannya tetap tidak hilang. Tubuhnya agak gemetar, dan ia berpegang padaku kuat-kuat. Waktu kuajak untuk segera pulang, ia bangkit tanpa mengucapkan sepatah kata pun, patuh seperti anak kecil. Sewaktu kami berjalan, kakiku sakit kena batu-batu jalan, dan Lucy melihatku meringis. Ia berhenti dan memaksa ingin mengembalikan sepatuku, tapi aku tetap menolak. Waktu kami tiba di jalan, di luar pekuburan ada genangan air bekas badai. Aku sengaja melumuri kakiku dengan lumpurnya, supaya kalau ada orang yang bertemu dengan kami, ia takkan melihat kakiku yang telanjang. Kami beruntung. Kami tiba di rumah tanpa bertemu siapa pun. Satu kali kami melihat seorang pria yang agaknya mabuk. Kami bersembunyi di balik sebuah pintu sampai ia menghilang. Hatiku berdebar keras, hingga kukira aku akan pingsan. Aku khawatir sekali memikirkan Lucy. Bukan hanya kesehatannya yang mungkin akan terganggu gara-gara ia tidak berpakaian lengkap. Yang terutama kutakutkan adalah nama baiknya. Aku takut kalau-kalau kisah itu tersebar. Setelah masuk ke rumah dan mencuci kaki serta membaca doa syukur bersama-sama, kuselimuti dia.
http://inzomnia.wapka.mobi
Sebelum tertidur, dimintanya-dengan memohon malah-agar aku tidak mengatakan apa-apa mengenai petualangan tidur berjalannya itu pada siapa pun juga, bahkan pada ibunya pun tidak. Mula-mula aku bimbang untuk berjanji, tapi mengingat keadaan kesehatan ibunya, dan bila ia mendengar hal itu ia akan merisaukannya, dan mengingat pula cerita semacam itu mungkin-ya, bahkan pasti-akan menjadi lebih buruk bila sampai bocor, maka kupikir akan lebih baik untuk merahasiakannya. Kuharap keputusanku tepat. Pintu telah kukunci, dan kuncinya kuikatkan pada pergelangan tanganku, jadi mungkin aku takkan terganggu lagi. Lucy tidur nyenyak, dan pantulan fajar sudah tinggi dan luas di laut.... Hari itu juga, tengah hari.-Semuanya berjalan dengan baik. Lucy tidur nyenyak, dan sampai kubangunkan, kelihatannya sikap tidurnya bahkan tak berubah. Petualangan semalam kelihatannya tidak berakibat buruk atas dirinya. Sebaliknya nampaknya memperbaiki keadaannya, karena pagi ini ia kelihatan lebih sehat daripada kondisinya selama bermingguminggu yang lalu. Aku menyesal melihat bahwa kecerobohanku dengan peniti itu telah melukainya. Aku bahkan takut kalau-kalau lukanya hebat, karena kulihat lehernya berlubang. Mungkin kulitnya telah terangkat sedikit olehku, lalu tertusuk lagi bagian yang lain, karena ada dua bintik merah seperti tusukan jarum, dan pada tepi leher baju tidurnya ada setetes darah. Waktu aku meminta maaf dan menyatakan kekhawatiranku, ia hanya tertawa dan menepuk pipiku. Katanya ia bahkan sama sekali tidak merasa apa-apa. Untung luka itu takkan meninggalkan bekas, sebab kecil sekali. Hari itu juga, tengah malam,-Hari ini hari yang menyenangkan. Udara cerah, matahari cemerlang, angin bertiup sepoi-sepoi dan sejuk. Kami pergi ke Mulgrave Woods dengan membawa makan siang. Mrs. Westenra naik mobil, aku dan Lucy berjalan kaki lewat jalan setapak di tebing karang. Kami bertemu di pintu pagar. Aku merasa agak sedih, karena mau tak mau aku merasa bahwa kebahagiaan ini akan sempurna sekiranya Jonathan ada bersamaku. Tapi sudahlah! Aku harus bersabar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Malam harinya, kami berjalan kaki ke Casino Terrace, dan mendengarkan musik bagus oleh Spohr dan Mackenzie, lalu kami tidur awal. Lucy kelihatan lebih tenang daripada beberapa waktu yang lalu, dan ia langsung tertidur. Akan kukunci pintu, dan kuamankan kuncinya seperti kemarin malam, meskipun kurasa malam ini takkan ada kesulitan. 12 Agustus.-Dugaanku salah, karena semalam dua kali aku terbangun gara-gara Lucy mencoba keluar. Bahkan dalam tidur p.un ia kelihatan tak sabar saat mendapati pintu terkunci, dan ia kembali ke tempat tidurnya dengan kesal. Aku bangun setelah fajar, dan mendengar burung-burung berkicau di luar jendela. Lucy juga bangun, dan aku senang melihat keadaannya lebih baik daripada kemarin pagi. Ia sudah ceria lagi seperti biasanya. Ia datang ke tempat tidurku, dan meringkuk di sampingku, dan banyak bercerita tentang Arthur. Kukatakan padanya bahwa aku khawatir sekali memikirkan Jonathan, dan ia mencoba menghiburku. Yah, boleh dikatakan ia berhasil. Meskipun rasa simpati tak bisa mengubah keadaan, kita jadi bisa menanggungnya dengan lebih baik. 13 Agustus.-Sehari lagi telah lewat dengan tenang. Aku tetap tidur dengan mengikatkan kunci di pergelangan tanganku. Lagi-lagi aku terbangun tengah malam, dan mendapati Lucy duduk di tempat tidurnya, dan dalam keadaan tidur menunjuk ke jendela. Aku bangun perlahanlahan, kusibak-kan kerai, dan melibat ke luar. Cahaya bulan amat terang, efek sinarnya pada laut dan langit-yang menyatu dalam suatu misteri besar dan diam-tak terkatakan indahnya. Di antara aku dan sinar bulan tampak seekor kelelawar besar mengepak-ngepak, datang dan pergi membuat lingkaran besar. Sekali dua kali binatang itu datang cukup dekat, tapi kurasa ia ketakutan melihatku, lalu terbang lagi menyeberangi pelabuhan, menuju biara. Waktu aku kembali ke tempat tidurku, Lucy sudah terbaring lagi dan tidur nyenyak. Sepanjang malam itu ia tak bergerak.
http://inzomnia.wapka.mobi
14 Agustus.-Aku membaca dan menulis sepanjang hari di East Cliff. Agaknya Lucy jadi sangat menyukai tempat ini, seperti aku. Aku sulit mengajaknya pulang untuk makan siang atau minum teh atau makan malam. Sore ini ia mengatakan sesuatu yang aneh. Kami sedang berjalan pulang untuk makan malam. Waktu tiba di puncak tangga di West Pier, kami berhenti untuk menikmati pe-mandangan, seperti yang biasa kami lakukan. Matahari yang akan terbenam sudah berada rendah di langit, dan baru saja turun di balik Kettleness Langit di atas East Cliff dan biara tua berman dikan warna merah, seolah mewarnai segala-galanya dengan sinar indah yang berwarna merah muda. Beberapa saat lamanya kami tak berbicara, lalu tiba-tiba Lucy bergumam, seolah-olah pada dirinya sendiri, "Lagi-lagi matanya yang merah itu! Selalu saja begitu!" Aneh sekali kata-kata itu, dan diucapkan tanpa ada hubungan dengan apa-apa, hingga aku agak terkejut. Aku berpaling sedikit untuk melihat baik-baik padanya tanpa disadarinya. Kulihat ia dalam keadaan menerawang, wajahnya menampakkan ekspresi aneh yang tak bisa kutafsirkan. Jadi aku tidak berkata apa-apa, tapi kuikuti arah pandangan matanya. Kelihatannya ia memandang ke arah bangku kami, dan di sana tampak suatu sosok gelap sedang duduk seorang diri. Aku terkejut sekali, karena sesaat kelihatan seolah-olah orang asing itu memandang dengan mata besar seperti nyala api. Tapi waktu kulihat lagi, ilusi itu hilang. Sinar matahari yang merah menyinari jendela-jendela Gereja St Mary yang terdapat di bagian belakang bangku kami. Dan waktu matahari terbenam, terjadilah perubahan besar pada pembiasan dan pemantulannya, hingga kelihatan seolah-olah cahaya itu bergerak. Aku menarik perhatian Lucy terhadap efek warna yang aneh itu, dan ia sadar dengan terkejut. Tapi ia tetap nampak murung, mungkin karena masih ingat akan kejadian mengerikan di atas itu. Kami tak pernah menyinggung hal itu lagi, jadi aku tak berkata apa-apa, dan kami pun pulang. Setelah makan, Lucy mengeluh kepalanya pusing dan ingin pergi tidur awal. Waktu kulihat ia sudah tidur, aku pergi berjalan-jalan. Aku berjalan di sepanjang tebing, ke arah barat. Aku merasa sedih karena
http://inzomnia.wapka.mobi
aku teringat Jonathan. Waktu aku pulang-waktu itu sinar bulan amat terang, hingga semua kelihatan jelas, meskipun bagian depan penginapan kami, Crescent, tertutup bayang-bayang-aku mendongak, melihat ke jendela kamar kami, dan kulihat kepala Lucy terulur ke luar. Kusangka ia sedang berusaha mencariku, maka kubentangkan saputanganku dan kulambatkan ke arahnya. Ia sama sekali tak melihatnya, dan sama sekali tak bergerak. Pada saat itu bulan bergerak, membelok di sudut bangunan itu, dan cahayanya jatuh di jendela. Di situ tampak dengan jelas kepala Lucy terbaring di ambang jendela lebar itu, matanya tertutup. Ia seperti tidur nyenyak, sedangkan di dekatnya kelihatan sesuatu seperti burung besar, bertengger di ambang jendela itu pula. Aku takut ia masuk angin, maka aku pun berlari naik ke lantai atas. Tapi waktu aku masuk, ia sudah kembali ke tempat tidurnya dan sudah tidur nyenyak lagi dengan napas berat. Ia memegang lehernya, seolah-olah akan melindunginya dari hawa dingin. Aku tak membangunkannya, hanya menyelimutinya. Pintu sudah kukunci, dan selot jendela sudah kupasang dengan baik. Ia kelihatan manis sekali dalam tidurnya, tapi lebih pucat daripada biasanya, dan di bawah matanya terlihat garis keletihan. Aku tak suka melihat keadaannya itu. Aku takut ia merisaukan sesuatu. Ingin sekali aku tahu apa yang dirisaukannya. 15 Agustus.-Bangun lebih siang daripada biasanya. Lucy nampak lemah dan letih, dan tidur terus setelah kami dibangunkan. Pada waktu sarapan, kami mendengar suatu berita kejutan yang menyenangkan. Ayah Arthur sudah sembuh, dan ingin agar pernikahan mereka dilangsungkan secepatnya. Lucy senang sekali, tapi ia tetap tenang. Ibunya berbahagia, tapi sekaligus sedih. Siang harinya, diceritakannya padaku apa sebabnya. Ia sedih akan kehilangan Lucy, tapi ia senang sekali Lucy akan mendapatkan seseorang yang akan melindunginya. Kasihan sekali wanita manis yang malang itu! Diakuinya bahwa tanggal kematiannya boleh dikatakan sudah ditentukan. Hal itu tidak
http://inzomnia.wapka.mobi
dikatakannya pada Lucy, dan aku disuruhnya berjanji untuk merahasiakan hal itu. Dokternya sudah mengatakan padanya bahwa ia akan meninggal paling lama beberapa bulan lagi, karena jantungnya sudah makin lemah. Setiap saat, bahkan sekarang pun, suatu kejutan hebat boleh dikatakan dapat mengakibatkan kematiannya. Wah, kalau begitu baik sekali kami tidak menceritakan padanya tentang kejadian malam yang mengerikan itu, saat Lucy tidur berjalan. 17 Agustus.-Dua hari penuh tidak menulis. Aku tak sampai hati menulis. Ada suatu hal yang rasanya membayang-bayangi kebahagiaan kami. Tak ada berita dari Jonathan, dan Lucy nampak makin lemah, sementara saat terakhir ibunya makin mendekat. Aku tak mengerti mengapa keadaan Lucy begitu buruk. Makannya cukup banyak, tidurnya nyenyak, dan ia bisa mendapatkan udara segar, namun rona merah di pipinya makin memudar, dan makin hari ia makin lemah saja. Malam hari kudengar ia mendesah, menarik napas panjang, seolah-olah mencari udara.... Kunci pintu masih tetap kuikatkan pada pergelangan tanganku pada malam hari, tapi ia masih tetap bangun dan berjalan hilir-mudik di dalam kamar, dan duduk di jendela yang terbuka. Semalam ia bahkan kudapati sedang mengulurkan tubuhnya ke luar, waktu aku terbangun, dan usahaku untuk membangunkannya tidak berhasil. Ia benar-benar dalam keadaan tak sadar. Setelah aku berhasil membangunkannya, keadaannya lemah sekali, dan ia menangis dengan napas tersengalsengal. Waktu kutanyakan bagaimana ia sampai begitu, ia menggeleng, lalu memalingkan wajahnya. Aku yakin sakitnya tak mungkin gara-gara tusukan peniti celaka itu. Tadi, waktu ia sedang tidur, aku melihat ke lehernya, dan luka-luka kecil itu kelihatannya belum sembuh. Luka-luka itu masih terbuka, dan bahkan boleh dikatakan lebih besar daripada semula, sedangkan tepinya agak putih. Luka-luka itu merupakan bulatanbulatan putih dengan warna merah di tengahnya. Bila dalam sehari-dua ini luka-luka itu tak juga sembuh, akan kupaksa dia untuk memeriksakannya ke dokter.
http://inzomnia.wapka.mobi
SURAT DARI SAMUEL F. BILLINGTON & SON, PENASIHAT HUKUM, WHITBY, KEPADA MESSRS. CARTER, PATERSON & CO., LONDON Dengan hormat, 17 Agustus. Bersama ini harap diterima barang-barang yang dikirimkan dengan kereta api Great Northern. Barang-barang tersebut akan diserahkan di Carfax, dekat Purfleet, langsung bisa diterima di stasiun barang-barang King's Cross. Rumah itu sekarang kosong, dan bersama ini dikirimkan kunci kuncinya yang semuanya sudah diberi tanda. Harap simpan barang-barang kiriman berupa lima puluh buah peti itu, di dalam gedung setengah runtuh yang merupakan bagian dari rumah itu, dan bertanda "A" pada peta kasar terlampir. Perwakilan Anda akan bisa mengenali letaknya dengan mudah, karena bagian itu adalah bekas kapel dari gedung tersebut. Barang-barang itu diberangkatkan dengan kereta api jam 21.30 malam ini, dan akan tiba di King's Cross jam 16.30 besok petang. Karena klien kami ingin pengirimannya dilakukan secepat mungkin, kami akan berterima kasih bila Anda mau menyiapkan tenagatenaga penerimaan di King's Cross pada waktu yang sudah disebutkan, dan menyampaikan barang-barang itu langsung ke tempat tujuan. Untuk mencegah keterlambatan yang mungkin disebabkan oleh tuntutantuntutan rutin mengenai pembayaran kepada dinas-dinas pemerintah Anda, bersama ini kami lampirkan cek sebesar sepuluh pound. Harap beritahukan penerimaannya. Sekiranya biayanya kurang dari jumlah ini, harap Anda kembalikan sisanya. Bila lebih banyak, kami akan segera mengirimkan cek untuk menutup kekurangannya segera setelah kami menerima berita dari Anda. Harap Anda tinggalkan kunci-kunci bila Anda akan meninggalkan ruang depan rumah itu, supaya penjaga rumah bisa menemukannya di situ bila ia masuk ke rumah itu dengan menggunakan kunci duplikatnya. Kami harap Anda tidak menganggap kami melanggar batas-batas bisnis, kalau kami mendesak Anda untuk mengirim berita secepatnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Hormat kami, Samuel F. Billington & Son. SURAT DARI MESSRS. CARTER, PATERSON & CO., LONDON, KEPADA MESSRS. SAMUEL F. BILLINGTON & SON, WHITBY Dengan hormat, 21 Agustus. Kami beritahukan bahwa kami telah menerima uang sepuluh pound, dan bersama ini kami kirimkan cek sebesar 1 pound 17 shilling 9d yaitu sisa uang Anda, berdasarkan perhitungan terlampir bersama ini. Barangbarang sudah dikirimkan sesuai dengan petunjuk Anda, dan kunci-kunci ditinggalkan dalam sebuah kotak di ruang utama, berdasarkan petunjuk Anda pula. Hormat kami, Pro Carter, Paterson & Co. CATATAN HARIAN MINA MURRAY 18 Agustus.-Hari ini aku berbahagia. Aku duduk di bangku di pekuburan, dan menulis. Lucy sudah jauh lebih baik. Semalam ia tidur nyenyak sepanjang malam, dan sekali pun tidak menggangguku. Pipinya merah lagi, meskipun ia masih nampak pucat dan murung. Sekiranya ia menderita kurang darah, aku bisa mengerti, tapi tidak demikian halnya. Hari ini ia ceria, penuh semangat hidup, dan riang gembira. Sifatnya yang pendiam karena sakit agaknya sudah berubah lagi, dan ia baru saja mengingatkan aku akan kejadian malam itu, seolah-olah aku masih perlu diingatkan. Yah, kejadian itu memang di sini, di bangku ini. Sambil berkata-kata, iseng-iseng diketuk ketukkannya tumit sepatunya pada batu kuburan, dan ia berkata, "Waktu itu tumit sepatuku ini tidak membuat keributan seperti sekarang! Pak Tua Swales pasti akan berkata bahwa itu karena aku tak mau membangunkan si Geordie." Karena kelihatannya ia sedang suka bercakap-cakap, kutanyakan apakah ia bermimpi malam itu. Sebelum menjawab, dikerut kannya dahinya, hingga ia jadi lebih manis. Arthur juga suka melihatnya begitu-aku ikut-ikutan Lucy menyebutnya Arthur.
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku tak heran kalau Arthur menyukainya. Lalu ia berkata dengan setengah menerawang, seolah-olah sedang mengingatnya kembali, "Rasanya aku tidak bermimpi. Rasanya seperti sungguh-sungguh terjadi. Aku hanya ingin di sini, di tempat ini, entah mengapa, padahal aku takut akan sesuatu-entah apa itu. Meskipun kurasa aku tidur, aku ingat aku melalui jalan-jalan dan menyeberangi jembatan. Waktu aku lewat, ada ikan melompat. Aku membungkukkan tubuh untuk melihatnya. Lalu kudengar banyak anjing melolong. Rasanya seluruh kota penuh dengan anjing yang sekaligus melolong bersama waktu aku sedang menaiki tangga. Lalu samar-samar kuingat ada sesuatu yang panjang dan gelap, bermata merah, seperti yang kita lihat pada saat matahari terbenam itu. Lalu aku merasakan sesuatu yang manis tapi juga getir di sekitarku, lalu rasanya aku tenggelam di air yang amat dalam dan berwarna hijau, dan di telingaku ada suara orang bernyanyi. Kata orang, orang yang sedang tenggelam memang merasakannya. Lalu semuanya terasa menjauhi diriku. Rasanya rohku keluar dari tubuhku, dan mengambang kian kemari di udara. Rasanya suatu saat mercu suar di sebelah barat berada di bawahku, lalu ada semacam rasa tersiksa, seolah-olah aku berada dalam suatu gempa, dan aku pun sadar. Rupanya kau yang menggoyang-goyangkan tubuhku. Aku sudah melihatmu melakukannya sebelum aku merasakannya." Lalu ia tertawa. Aku merasa aneh dan ngeri, dan aku mendengarkannya dengan menahan napas. Aku tidak begitu senang, dan kupikir sebaiknya ia pun tidak mengingat hal itu terus. Lalu kami mengalihkan percakapan ke soal-soal lain, dan Lucy pun kembali seperti biasa. Waktu kami pulang, angin sejuk dan lembut bertiup menyegarkannya, dan pipinya yang pucat jadi lebih merah. Ibunya senang melihatnya, dan kami bersenang-senang sepanjang malam. 19 Agustus.-Aku senang, senang, senang! Meskipun tidak benar-benar senang. Akhirnya ada berita dari Jonathan. Kekasihku itu sakit, jadi selama ini ia tidak menulis surat Setelah mengetahuinya, aku takut lagi memikirkan dan mengatakannya. Mr. Hawkins yang meneruskan surat itu
http://inzomnia.wapka.mobi
padaku, dan ia sendiri juga mengirim surat pengantar yang baik sekali. Dikatakannya sebaiknya aku berangkat secepatnya mengunjungi Jonathan, dan membantu merawatnya bila perlu, untuk kemudian membawanya pulang. Kata Mr. Hawkins, tak ada salahnya kalau kami menikah di sana. Aku menangis membaca surat dari suster yang baik, yang merawat kekasihku, dan surat itu kurasa basah di dadaku. Ia memang seharusnya berada di dalam hatiku. Perjalananku sudah diatur, dan barang-barang sudah siap. Aku hanya membawa sehelai pakaian untuk ganti. Lucy akan mengantarkan koperku ke London dan meminta agar barang itu tetap disimpan di sana, sampai aku minta dikirimkan, karena mungkin... Aku tak boleh menulis lagi. Aku harus menyimpannya dan menceritakannya hanya pada Jonathan, setelah ia menjadi suamiku. Surat yang telah dilihat dan disentuhnya harus menghiburku sampai kami bertemu. SURAT DARI SUSTER AGATHA, RUMAH SAKIT ST. JOSEPH DAN ST. MARY, BUDAPEST, KEPADA MISS WILHELMINA MURRAY Nona yang terhormat, 12 Agustus. Saya menulis mewakili Mr. Jonathan Harker yang belum kuat menulis, meskipun berkat perawatan di St. Joseph dan St. Mary, kesehatannya sudah mengalami kemajuan. Sudah hampir enam minggu ia berada dalam perawatan kami, karena menderita demam otak hebat. Ia minta disampaikan cintanya, dan meminta agar bersamaan dengan surat ini, saya menuliskan pula surat untuk Mr. Peter Hawkins di Exeter, untuk mengatakan dengan segala hormat bahwa ia menyesal akan keterlambatannya, dan bahwa semua tugasnya sudah dilaksanakannya. Ia perlu beristirahat di sanatorium kami di perbukitan selama beberapa minggu, dan sesudah itu baru boleh kembali. Dimintanya pula saya menuliskan bahwa ia tak punya cukup uang, dan bahwa ia harus membayar perawatannya di sini, supaya orang-orang lain yang memerlukan perawatan akan mendapatkannya pula. Terimalah simpati saya, dan -semoga Anda diberkati Tuhan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Suster Agatha. N.B.-Karena pasien saya tidur, saya buka lagi surat ini untuk memberitahukan sesuatu lagi pada Anda. Ia telah menceritakan semuanya tentang Anda, juga bahwa tak lama lagi Anda akan menjadi istrinya. Semoga Anda berdua diberkati oleh Tuhan! Ia mengalami shock berat, begitu kata dokter kami. Dan dalam demamnya, ia mengigau tentang hal-hal mengerikan, tentang serigalaserigala, racun-racun, dan darah, tentang hantu dan jadi-jadian, dan... ah, takut saya menyebutkan yang lain-lainnya. Berhati-hatilah selalu dengan dia, supaya kelak ia tak lagi mengalami hal-hal yang dapat mengacaukannya seperti itu. Bekas-bekas penyakit seperti itu tak mudah hilang. Seharusnya sudah lama kami menulis, tapi kami tak tahu apa-apa tentang sahabat-sahabatnya, dan tak ada apa-apa pada dirinya yang bisa dijadikan petunjuk. Ia datang dari Klausenburg naik kereta api, dan pengawal kereta api diberitahu oleh kepala stasiun di sana, bahwa ia telah menyerbu masuk ke stasiun sambil berteriak-teriak meminta tiket untuk pulang. Melihat tingkah lakunya yang keras, tahulah para petugas di situ bahwa ia orang Inggris. Mereka memberinya tiket dengan stasiun tujuan terjauh yang bisa dicapai kereta api itu. Yakinlah bahwa ia telah mendapat perawatan terbaik di sini. Ia telah merebut hati kami semua, karena sikapnya yang manis dan kelembutannya. Ia benar-benar sudah hampir sehat, dan saya yakin dalam beberapa minggu ini ia akan pulih kembali. Tapi berhati-hatilah, demi keyakinan itu. Saya doakan pada Tuhan, St. Joseph, dan St Mary, supaya kalian berdua kelak mengecap tahun-tahun berbahagia. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 19 Agustus.-Semalam Renfield mendadak menjadi aneh. Kira-kira jam delapan, ia jadi kacau dan mendengus-dengus seperti seekor anjing yang akan beristirahat. Sikapnya menarik perhatian petugas, dan karena petugas itu tahu bahwa aku menaruh minat khusus pada pasien itu, maka didorongnya Renfield untuk berbicara. Biasanya ia sopan pada petugas
http://inzomnia.wapka.mobi
itu, bahkan kadang-kadang sangat merendahkan diri, tapi semalam, kata petugas itu, sikapnya angkuh sekali. Ia sama sekali tak mau menurut dan tak mau berbicara. Ia hanya berkata, "Aku tak mau berbicara denganmu. Sekarang kau tak masuk hitungan lagi. Tuanku ada di sini." Petugas mengira ia sedang terserang suatu bentuk gangguan jiwa yang bersifat keagamaan. Kalau memang begitu, kami harus berjaga-jaga terhadap kemungkinan ia melakukan tindakan-tindakan kekerasan, karena seseorang yang kuat, dengan kecenderungan membunuh dan sekaligus sangat alim, bisa sangat berbahaya. Kombinasi kedua sifat itu sangat berbahaya. Jam sembilan aku sendiri mengunjunginya. Sikapnya terhadapku sama dengan terhadap petugas. Karena merasa dirinya mahasuci, perbedaan antara diriku dan petugas tak berarti apa-apa baginya. Kulihat ia memang sedang kerasukan kelainan jiwa yang bersifat keagamaan. Tak lama lagi ia akan merasa dirinya Tuhan. Perbedaan yang sangat kecil antara manusia dan manusia lain sama sekali tak berarti bagi "makhluk mahabesar" itu. Orang-orang gila memang mudah sekali mengenalinya! Tuhan yang sebenarnya menaruh perhatian bila seekor burung gereja jatuh, tapi "tuhan" yang tercipta karena keangkuhan manusia, tidak melihat perbedaan antara seekor burung garuda dan burung gereja. Ah, kalau saja orang-orang menyadarinya. Selama setengah jam atau lebih, Renfield makin lama makin kacau. Aku tak berpura-pura mengamatinya, namun aku mengawasinya dengan ketat. Tiba-tiba matanya menjadi liar, seperti biasanya bila seorang gila mendapat suatu gagasan, dan itu disertai oleh kepala dan punggung yang terus bergerak-gerak. Para petugas sanatorium tahu benar kebiasaan itu. Kemudian ia kembali tenang, lalu duduk di tepi tempat tidurnya, dan memandang ke depan dengan tatapan kosong. Kupikir aku akan bisa mencari tahu apakah sikap tak pedulinya itu memang sungguh-sungguh atau hanya dibuat-buat. Aku pun mencoba menuntunnya untuk berbicara tentang binatang-binatang kesayangannya. Selama ini, pokok
http://inzomnia.wapka.mobi
pembicaraan itu selalu menimbulkan minatnya. Mula-mula ia tak menjawab, tapi akhirnya ia berkata dengan kesal, "Persetan itu semua! Aku sama sekali tak peduli pada mereka." "Apa?" kataku. "Maksudmu kau tak peduli akan laba-laba?" (Saat ini laba-laba sedang menjadi kegemarannya, dan buku catatannya penuh dengan kolom-kolom bentuk-bentuk kecil). Pertanyaanku itu dijawabnya dengan penuh teka-teki, "Para pengiring pengantin sudah menunggu-nunggu, ingin melihat pengantinnya. Tapi waktu pengantinnya mendekat, pengiring pengiring itu tak tertarik lagi." Ia tak mau menjelaskan maksud kata-katanya. Ia tetap duduk di tempat tidurnya selama aku berada bersamanya. Aku letih malam ini, dan semangatku lemah. Aku hanya bisa memikirkan Lucy, dan membayangkan kalau saja aku bisa memperolehnya. Kalau aku tak bisa tidur aku akan menggunakan obat tidur modern yang mengandung klor... Tapi aku harus berhati-hati supaya hal itu tidak sampai menjadi kebiasaan. Tidak, malam ini pun aku takkan minum obat itu gara-gara dia. Kalau perlu, biarlah aku tidak tidur malam ini.... Kemudian.-Aku senang telah mengambil ke-putusan itu, lebih senang lagi karena aku berpegang teguh pada keputusan itu. Aku berbaring saja dengan gelisah di tempat tidurku. Waktu kudengar jam berbunyi dua kali, penjaga malam datang. Ia diperintah oleh petugas bangsal untuk mengatakan bahwa Renfield telah melarikan diri. Aku cepat-cepat berpakaian, lalu berlari turun. Pasienku itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan gentayangan. Gagasan-gagasannya bisa membawa akibat berbahaya terhadap orang-orang lain. Petugas sudah menungguku. Katanya belum sepuluh menit yang lalu ia melihat Renfield, lewat alat observasi pada pintu. Ia kelihatan sedang tidur di tempat tidurnya. Perhatiannya tertarik lagi waktu didengarnya bunyi jendela direnggut keluar. Petugas berlari kembali, tapi hanya sempat melihat kaki Renfield menghilang dari jendela, dan ia langsung memerintahkan untuk memanggilku. Renfield hanya mengenakan pakaian tidur, jadi tak
http://inzomnia.wapka.mobi
mungkin ia pergi jauh. Menurut petugas, lebih baik memperhatikan ke mana ia akan pergi daripada mengikutinya, sebab ia takut takkan melihatnya lagi sementara ia keluar dari pintu. Petugas itu bertubuh besar, jadi tak bisa keluar lewat jendela. Aku sendiri kurus, jadi dengan bantuannya aku berhasil keluar dengan kaki di depan. Karena jendela hanya berada beberapa kaki di atas tanah, kami bisa mendarat tanpa cedera. Kata petugas, pasien itu berlari ke arah kiri, lalu berjalan lurus. Aku pun berlari secepat mungkin. Waktu tiba di gerombolan pepohonan, kulihat suatu sosok putih sedang meniti tembok tinggi yang memisahkan tanah kami dengan pekarangan rumah kosong di sebelah itu. Aku segera berlari kembali. Kusuruh petugas segera mencari tiga atau empat orang, untuk menyusulku ke rumah Carfax itu. Aku takut pasien kami itu membahayakan. Kuambil tangga, dan setelah menyeberangi tembok, aku turun di sisi lainnya. Kulihat sosok Renfield baru saja menghilang di balik sudut rumah itu, dan aku pun mengejarnya. Di sisi terjauh dari rumah itu kutemukan ia menempelkan tubuhnya rapat-rapat pada pintu kapel tua yang terbuat dari kayu ek dan berhiaskan besi. Kelihatannya ia sedang berbicara dengan seseorang. Aku tak berani pergi terlalu dekat untuk mendengar apa yang dikatakannya, karena aku khawatir ia ketakutan, lalu lari. Mengejar sekawanan lebah tak berarti apa-apa dibandingkan dengan mengikuti seorang gila yang sedang terserang keinginan untuk melarikan diri! Tapi beberapa menit kemudian, kulihat ia tak menyadari keadaan sekelilingnya. Maka aku memberanikan diri mendekatinya. Aku berani berbuat begitu karena anak buahku sudah menyeberangi tembok, dan sedang mengepungnya. Kudengar ia berkata, "Aku datang untuk menjalankan perintahmu, tuanku. Aku hambamu, dan aku setia supaya mendapatkan ganjaranmu. Sudah lama sekali aku memujamu, bahkan sejak tuanku berada jauh. Kini setelah tuanku dekat, aku menunggu perintah-perintahmu. Dan tuanku takkan melewati aku dalam membagi-bagikan makanan enak, bukan?" Ternyata ia masih tetap
http://inzomnia.wapka.mobi
egois, dan masih tetap memikirkan roti dan lauk-pauknya, sementara ia merasa dirinya berdekatan dengan "Yang Mahakuasa". Kelainankelainannya membentuk suatu kombinasi yang mengejutkan. Waktu kami mengepungnya, ia mengamuk bagaikan harimau. Kekuatannya luar biasa, sebab ia lebih menyerupai seekor binatang buas daripada manusia. Selama ini tak pernah aku melihat seorang gila mengamuk sehebat itu, dan kuharap takkan pernah lagi. Syukurlah kami sempat menemukan kekuatan dan bahayanya. Dengan kekuatan dan tekad seperti yang dimilikinya, ia mungkin dapat melakukan hal-hal yang tak terken dalikan, sebelum ia sempat dikurung. Pokoknya sekarang ia aman. Jack Sheppard sendiri takkan mampu melawannya dalam keadaan tegang seperti itu. Tapi sekarang ia sudah dirantai di kamar berlapis ganda. Teriakan-teriakannya kadang-kadang mengerikan, tapi kesepian yang kemudian menyusul lebih mencekam daripada kematian. karena setiap tingkah dan geraknya berarti pembunuhan. Tadi, untuk pertama kalinya ia mengucapkan kata-kata yang masuk akal, "Aku akan bersabar, tuanku. Waktu itu akan tiba... akan tiba... akan tiba!" Aku terlalu kacau, hingga tak bisa tidur, tapi catatan harian ini telah menenangkan diriku, dan kurasa aku bisa tidur malam ini. Bab 9 SURAT DARI MINA HARKER KEPADA LUCY WESTENRA LUCY tersayang, Budapest, 24 Agustus. Aku tahu, kau pasti ingin sekali mendengar apa saja yang telah terjadi sejak kita berpisah di stasiun kereta api di Whitby. Aku tiba di Hull dengan selamat, lalu naik kapal ke Hamburg, kemudian naik kereta api kemari Kurasa sulit aku mengingat apa-apa tentang perjalanan itu, kecuali kesadaran bahwa aku sedang mendatangi Jonathan, dan bahwa aku harus tidur banyak-banyak karena aku harus merawat Jonathan nanti.... Kutemukan kekasihku kurus sekali, pucat,
http://inzomnia.wapka.mobi
dan sangat lemah. Semua tekadnya tak ada lagi di matanya, dan harga dirinya yang tenang, yang seperti kukatakan selalu terbayang di wajahnya, sudah lenyap sama sekali. Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang. Dan sudah lama ia tak ingat lagi akan apa-apa yang telah terjadi atas dirinya. Setidaknya ia ingin aku mempercayai hal itu, dan aku tak akan bertanya. Dia telah mengalami shock hebat, dart aku takut akan membahayakan otaknya bila ia harus mencoba mengingat-ingat. Suster Agatha yang baik itu, seorang juru rawat sejati, berkata bahwa bila ia sedang tak sadar, ia mengigaukan hal-hal yang menyeramkan. Kuminta Suster menceritakan apa igauannya itu, tapi orang baik itu hanya membuat tanda salib dan berkata bahwa ia takkan pernah mengatakannya. Dikatakannya bahwa igauan-igauan orang sakit adalah rahasia Tuhan, dan bila seorang juru rawat yang karena jabatannya mendengar igauan itu. ia harus menghargai kepercayaan yang telah diberikan padanya. Ia memang manis dan baik sekali. Keesokan harinya, waktu dilihatnya aku bersusah hati, disinggungnya lagi soal itu, dan setelah mengatakan bahwa ia tak bisa mengatakan apa yang diigaukan kekasihku, ditambahkannya, "Saya hanya bisa mengatakan, anak manis, bahwa igauannya itu tidak mengenai perbuatannya yang salah, dan Anda sebagai calon istrinya tak perlu khawatir. Ia tak pernah melupakan Anda dan apa-apa yang telah Anda perbuat untuknya. Rasa. takutnya adalah mengenai hal-hal yang hebat dan mengerikan, yang tak bisa ditangani oleh manusia mana pun juga." Aku yakin suster yang baik itu mengira mungkin aku cemburu kalau kekasihku itu jatuh cinta pada seorang gadis lain. Mana mungkin aku cemburu pada Jonathan! Namun demikian, sayangku, biarlah kubisikkan padamu bahwa aku senang sekali ketika tabu bahwa tak ada wanita yang menjadi penyebab kesulitan. Aku sedang duduk di sisi tempat tidurnya, dari mana aku bisa melihat wajahnya saat ia sedang tidur. Nah, ia bangun...! Setelah ia bangun, dimintanya aku mengambilkan mantelnya, karena ia ingin mengambil sesuatu dari sakunya. Aku memintanya dari Suster Agatha dan ia mengantarkan semua barang Jonathan. Kulihat bahwa di
http://inzomnia.wapka.mobi
antara barang-barangnya itu terdapat buku catatannya. Aku bermaksud meminta izin untuk membacanya, karena aku tahu bahwa dari situ aku akan bisa menemukan petunjuk mengenai kesulitannya. Kurasa ia melihat keinginan itu di mataku, dan ia lalu menyuruhku pergi ke jendela. Katanya ia ingin menyendiri sebentar. Lalu aku dipanggilnya kembali, dan waktu aku datang, ditutupinya buku catatannya dengan tangannya, dan ia berkata dengan sikap khidmat, "Wilhelmina,"-aku segera tahu bahwa ia sedang serius, sebab ia tak pernah memanggilku dengan nama itu, sejak ia melamarku menjadi istrinya-"sayangku, menurut pendapatku, di antara suami-istri tak boleh ada rahasia. Tak ada yang boleh disembunyikan. Aku telah mengalami shock yang hebat, dan setiap kali aku mencoba memikirkannya, kepalaku serasa berputar-putar. Lagi pula aku tak tahu apakah itu benar-benar terjadi ataukah hanya impian seorang gila saja. Seperti kauketahui, aku menderita demam otak, dan itu bisa mengakibatkan kegilaan. Rahasianya ada di dalam buku ini, dan aku tak mau lagi mengetahuinya. Aku ingin membangun hidup baruku di sini, dengan pernikahan kita. Bersediakah kau, Wilhelmina, untuk tetap tidak mengetahui isinya seperti aku? Ini bukunya. Ambil dan simpanlah, bacalah kalau kau mau, tapi jangan pernah memberitahu aku, kecuali bila ada suatu tugas yang tak dapat dielakkan, yang mengharuskan aku mengingat kembali saat-saat getir itu, entah dalam keadaan tidur atau bangun, dalam keadaan waras atau gila, sebagaimana tercantum di sini." Ia terbaring dengan letih sekali. Kuletakkan buku itu di bawah bantalnya, lalu kukecup dia. Kemudian kuminta pada Suster Agatha untuk menanyakan pada pemimpinnya, dapatkah kiranya menyelenggarakan pernikahan kami petang ini. Kini aku sedang menunggu jawabannya.... Suster kembali dan mengatakan bahwa pendeta dari Gereja Misi Inggris telah diminta datang. Satu jam lagi kami akan menikah, atau secepat Jonathan bangun.... Lucy tersayang, saat pernikahan telah datang dan selesai. Aku merasa amat khidmat, dan aku sangat... sangat berbahagia. Jonathan bangun sekitar satu jam kemudian. Semuanya sudah siap. Ia didudukkan dan
http://inzomnia.wapka.mobi
disangga dengan bantal-bantal. Kata-kata "Saya bersedia" diucapkannya dengan tegas dan pasti. Aku rasanya tak bisa berbicara, hatiku amat penuh, hingga waktu mengucapkan kata-kata itu pun napasku serasa tercekat. Para suster baik sekali. Sungguh, aku takkan pernah melupakan mereka. Dan aku takkan lupa tanggung jawab yang berat, namun sekaligus manis, yang harus kupikul. Aku ingin menceritakan hadiah pernikahanku. Setelah pendeta dan para suster meninggalkan aku berdua saja dengan suamiku-oh; Lucy, inilah pertama kalinya aku menulis perkataan "suamiku"-kuambil buku catatannya dari bawah bantalnya, lalu kubungkus dengan kertas putih, kuikat dengan sepotong pita berwarna biru muda yang ada sedikit di kerah bajuku, dan sebagai materainya kugunakan cincin kawinku. Akhirnya kucium buku itu dan kuperlihatkan pada suamiku, lalu kukatakan bahwa aku akan tetap mempertahankannya dalam keadaan begitu. Dan itu akan merupakan lambang di luar, yang dapat kami lihat sepanjang hidup kami, bahwa kami saling mempercayai, bahwa aku takkan pernah membukanya, kecuali kalau itu demi kepentingannya sendiri atau untuk kepentingan lain yang bersifat kewajiban yang tak dapat ditolak. Lalu digenggamnya tanganku. Oh, Lucy, itulah pertama kalinya ia menggenggam tangan istrinya, dan dikatakannya bahwa itulah yang paling dekat di hatinya di seluruh dunia. Katanya lagi, ia mau disuruh menjalani lagi semua hal mengerikan di masa lalu, demi aku. Maksud kekasihku itu pasti sebagian dari masa lalunya, tapi ia belum bisa berpikir tentang waktu. Aku takkan heran bila mula-mula ia bingung, bukan hanya mengenai bulan-bulan, bahkan juga mengenai tahun. Yah, apalah yang bisa kukatakan? Aku hanya bisa berkata padanya bahwa aku merasa diriku wanita paling berbahagia di seluruh dunia, dan bahwa aku tak punya apa-apa yang bisa kuberikan padanya, kecuali diriku sendiri, hidupku, dan kepercayaanku padanya, dan bahwa bersamaan dengan itu akan kuserahkan pula cinta dan pengabdianku kepadanya sepanjang hidupku. Waktu ia mencium dan merangkulku dengan lengannya yang lemah itu, aku merasa itu merupakan suatu ikrar yang khidmat antara kami berdua
http://inzomnia.wapka.mobi
Lucy tersayang, tahukah kau mengapa semua ini kuceritakan padamu? Bukan karena semuanya itu manis bagiku, karena selama ini dan di masa yang akan datang kaulah yang kusayangi. Betapa beruntungnya aku menjadi sahabat dan penuntunmu sejak saat kau meninggalkan bangku sekolah dan bersiap-siap terjun dalam kehidupan ini. Aku ingin kau kini melihat dengan mata seorang istri yang sangat berbahagia, ke mana kewajiban menuntunku, hingga dalam hidup perkawinanmu sendiri kelak pun kau akan berbahagia seperti aku. Kudo kan sayangku, agar hidupmu menjanjikan yang baik-baik belaka, matahari yang bersinar sepanjang hari, tanpa ada angin, keras, tanpa ada kelalaian akan kewajiban, dan tanpa kehilangan kepercayaan. Aku takkan mendoakan agar kau tidak mengalami sakit, karena itu tak mungkin, tapi aku akan berdoa bersungguh-sungguh agar kau akan selalu berbahagia seperti aku sekarang. Selamat berpisah, sayangku. Surat ini akan segera kuposkan dan mungkin aku akan segera menulis lagi. Aku harus berhenti, karena Jonathan sudah bangun. Aku harus mengurus suamiku! Sahabatmu, Mina Harker. SURAT DARI LUCY WESTENRA KEPADA MINA HARKER Mina tersayang, Whitby, 3 Agustus. Terimalah selautan cinta dan berjuta ciuman da-riku, dan semoga kau dapat kembali ke rumahmu sendiri secepatnya, lalu menginap di rumah kami lagi. Udara segar di sini akan cepat memulihkan Jonathan, sebagaimana aku telah dipulihkannya. Nafsu makanku baik sekali, aku penuh gairah hidup, dan bisa tidur nyenyak. Kau pasti senang karena aku sudah tak begitu sering tidur berjalan. Kurasa aku bahkan tidur tanpa bergerak, begitu aku meletakkan tubuhku di malam hari. Kata Arthur, aku sudah gemuk. O, ya, aku lupa menceritakan bahwa Arthur ada di sini. Kami melakukan banyak kegiatan, berjalan-jalan, berkereta, menunggang kuda, berdayung, main tenis, memancing. Aku makin mencintai Arthur. Katanya ia lebih mencintaiku, tapi aku meragukannya, karena ia pernah berkata bahwa ia tak bisa memberikan cintanya lebih
http://inzomnia.wapka.mobi
daripada saat ia berbicara itu. Itu pasti omong kosong. Nah, itu dia memanggilku. Jadi sekian saja suratku. Dari yang menyayangimu, -Lucy. N.B.-Ibuku menitipkan salamnya. Kelihatannya ia juga sudah mulai sembuh. N.B. 2-Kami akan menikah tanggal 28 September. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 20 Agustus.-Kasus Renfield jadi lebih menarik. Sebegitu jauh, dia sudah lebih tenang. Ledakan emosinya sudah mulai berkurang. Selama satu minggu setelah serangannya dulu, ia sering ganas. Lalu pada suatu malam, saat bulan naik, ia menjadi tenang dan terus bergumam sendiri, "Sekarang aku bisa menunggu. Sekarang aku bisa menunggu." Petugas datang memberitahukan hal itu, dan aku pun segera berlari untuk melihatnya. Ia masih memakai baju panjang untuk orang sakit, di dalam kamar berlapis, tapi wajahnya tidak lagi menyimpan ketertutupan. Matanya membayangkan kelembutan yang mengandung permohonan, seperti dulu lagi-yah, bahkan boleh dikatakan menyiratkan ketakutan. Aku senang dengan keadaannya sekarang, dan kuperintahkan supaya ia dikembalikan ke kamarnya sendiri. Para petugas bimbang, tapi akhirnya melaksanakan perintahku tanpa membantah. Aneh sekali pasien kami itu. Ia menyadari keragu-raguan para petugas, dan ia menertawakan mereka. Ia mendekatiku, dan berkata sambil terus memandangi mereka dengan nakal, "Mereka kira saya bisa menyakiti Anda! Masa saya akan menyakiti Anda Bodoh sekali!" Bagaimanapun juga, aku merasa tenang mendapati bahwa dalam pikiran orang gila ini pun aku masih dibedakan dari orang-orang lain. Tapi aku tak mengerti jalan pikirannya. Apakah aku harus berkesimpulan bahwa aku punya kesamaan dengan dia, sehingga kami harus bersatu? Atau apakah ia merasa telah mendapatkan sesuatu yang demikian hebat dariku, hingga keselamatanku penting artinya baginya? Itu harus
http://inzomnia.wapka.mobi
kuselidiki kelak. Malam ini ia takkan mau berbicara. Bahkan tawaran seekor anak kucing atau seekor kucing dewasa sekalipun pasti takkan menggiurkannya. Ia hanya akan berkata, "Saya tak mau memelihara kucing. Ada yang lebih penting yang harus saya pikirkan sekarang, dan saya bisa menunggu, bisa menunggu." Sebentar kemudian kutinggalkan dia. Kata petugas, ia tenang sampai sesaat sebelum fajar. Se-telah itu, ia mulai gelisah, dan kemudian jadi buas, dan akhirnya tenang kembali karena keletihan, dan kemudian pingsan. ...Tiga malam berturut-turut sama kejadiannya- sepanjang hari ia mengganas, lalu tenang mulai dari bulan terbit, sampai matahari terbit. Kalau saja aku bisa mendapat petunjuk mengenai sebabnya. Kelihatannya ada suatu pengaruh yang datang dan pergi. Itu suatu pikiran yang menyenangkan! Malam ini kami akan menggunakan akal sehat untuk melawan pikiran-pikiran gila. Ia sudah pernah lolos tanpa bantuan kami, dan malam ini ia akan melarikan diri dengan bantuan kami. Kami akan memberinya kesempatan, dan menyiapkan orang-orang untuk mengikutinya, kalau-kalau mereka dibutuhkan.. 23 Agustus.-Yang tak terdugalah yang selalu terjadi. Tepat sekali katakata Disraeli itu mengenai kehidupan. Burung kami itu, setelah kami bukakan sangkarnya, tak mau terbang, jadi semua persiapan kami yang cermat tak ada gunanya. Pokoknya kami sudah tahu satu hal, bahwa saat-saat tenang berlangsung beberapa lama. Lain kali, kami bisa mengistirahatkan pengawas-pengawasnya selama beberapa jam setiap hari. Sudah kuperintahkan petugas malam untuk mengurungnya di kamar berlapis, hanya ketika ia baru tenang sampai satu jam menjelang matahari terbit Tubuh laki-laki malang itu akan bisa menikmati pembahan itu, meskipun otaknya tak bisa menghargainya. Dengar! Yang tak terduga lagi! Aku dipanggil lagi! Pasien kami itu Lagilagi melarikan diri. Kemudian.-Lagi-lagi suatu petualangan malam hari. Dengan cerdiknya Renfield menunggu sampai petugas masuk ke kamarnya untuk
http://inzomnia.wapka.mobi
memeriksa. Lalu ia melesat melewatinya, dan terbang ke lorong gedung. Kuperintahkan petugas mengikutinya. Lagi-lagi ia pergi ke pekarangan rumah kosong itu, dan kami menemukannya di tempat yang sama, tersandar pada pintu kapel tua itu. Waktu melihatku, ia mengamuk. Sekiranya para petugas tidak menangkapnya, ia pasti menyerangku untuk membunuhku. Sewaktu kami memegangnya, terjadilah sesuatu yang aneh. Ia tiba-tiba melipatgandakan usahanya, dan kemudian secara tiba-tiba pula ia menjadi tenang. Naluri membuatku melihat ke sekelilingku, tapi aku tak melihat apa-apa. Lalu aku menangkap pandangan pasienku, dan kuikuti arah pandangan itu. Tapi aku tak bisa melihat apa-apa, karena matanya memandangi langit yang sedang diterangi bulan. Yang tampak hanya seekor kelelawar besar yang sedang terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya dengan tenang, seperti hantu, ke arah barat Kelelawar biasanya terbang berputar-putar, tapi yang satu itu terbang lurus saja, seolah-olah ia sudah tahu ke mana tujuannya, atau sudah punya tujuan sendiri. Pasienku makin lama makin tenang, dan sebentar kemudian ia berkata, "Anda tak perlu mengikat saya. Saya akan ikut dengan tenang!" Tanpa susah payah, kami kembali ke rumah. Aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam ketenangannya itu, dan aku takkan melupakan malam ini... CATATAN HARIAN LUCY WESTENRA Hillingham, 24 Agustus.-Aku akan meniru Mina, menuliskan segala sesuatu yang terjadi. Supaya kalau kami bertemu nanti, kami bisa membicarakannya panjang-lebar. Kapan, ya? Alangkah senangnya kalau ia bersamaku lagi, karena aku merasa sedih. Kemarin malam, aku bermimpi lagi seperti waktu aku berada di Whitby. Mungkin karena perubahan udara, atau karena aku baru pulang. Semuanya serasa gelap dan mengerikan, karena aku tak bisa mengingat apa-apa. Aku merasa takut, tapi tak jelas terhadap apa. Dan aku merasa lemah dan letih sekali. Waktu Arthur datang untuk makan siang, ia nampak sedih melihat keadaanku, dan aku tak punya kekuatan untuk mencoba bersikap ceria.
http://inzomnia.wapka.mobi
Apakah aku tidur di kamar Ibu malam ini, ya? Aku akan mencari alasan supaya diperbolehkan. 25 Agustus.-Lagi-lagi malam yang buruk. Ibu tak mengabulkan permintaanku. Soalnya ia sendiri pun tak sehat, katanya, dan dia takut kalau-kalau ia menyusahkan aku. Kupaksa diriku untuk tidak tidur, dan aku berhasil sebentar. Tapi waktu jam berbunyi dua belas kali, aku terbangun. Rupanya aku terlena sebentar. Terdengar suara mencakarcakar atau sayap mengepak-ngepak di jendela. Aku tidak mempedulikannya, dan aku tak ingat apa-apa lagi. Kurasa aku pasti tertidur lagi. Mimpi-mimpi buruk lagi. Alangkah baiknya kalau aku ingat Pagi ini aku merasa amat lemah. Wajahku cekung dan pucat, dan leherku sakit Pasti ada yang tak beres dengan paru-paruku, karena aku selalu merasa kekurangan udara. Akan kucoba untuk ceria kalau Arthur datang. Kalau tidak, ia akan risau lagi melihat keadaanku. SURAT DARI ARTHUR HOLMWOOD KEPADA DR. SEWARD Jack yang baik, Albemarle Hotel, 31 Agustus. Aku memerlukan bantuanmu. Lucy sakit. Maksudku, ia tidak menderita penyakit tertentu, tapi keadaannya buruk sekali, dan makin bari makin buruk saja. Sudah kutanyakan padanya apa sebabnya. Aku tak berani bertanya pada ibunya, karena kalau aku mengganggu pikiran ibu yang malang itu tentang putrinya, tentu akan berbahaya sekali, sebab keadaan kesehatannya sendiri sangat buruk. Mrs. Westenra sudah menceritakan padaku bahwa ia tinggal menunggu saat kematiannya saja-ia men-derita sakit jantungsedangkan Lucy belum tahu keadaan ibunya itu. Aku yakin ada sesuatu yang menggerogoti pikiran kekasihku yang malang itu. Aku merasa hampir putus asa memikirkannya. Setiap kali melihatnya, aku merasa terpukul. Kukatakan padanya bahwa aku akan meminta bantuanmu untuk memeriksanya. Mula-mula ia menolak- aku tahu apa sebabnya, sahabatku-tapi akhirnya ia mau juga. Aku tahu bahwa bagimu itu akan merupakan pekerjaan menyakitkan. Aku tahu itu, sahabatku, tapi ini demi kepentingan dia, dan aku tak boleh ragu untuk meminta. Dan
http://inzomnia.wapka.mobi
kuharap kau pun tak ragu memenuhi permintaan itu. Datanglah untuk makan siang ke Hillingham jam dua besok, tapi jangan sampai menimbulkan kecurigaan Mrs. Westenra. Setelah makan, Lucy akan mengatur supaya kalian bisa berduaan saja. Aku akan datang pada waktu minum teh, lalu kita bisa pulang bersama-sama. Aku khawatir sekali, dan ingin membicarakannya denganmu saja, segera setelah kau memeriksanya. Jangan menolak, sahabatku. -Arthur. TELEGRAM DARI ARTHUR HOLMWOOD KEPADA DR. SEWARD 1 September.-Aku dipanggil. Keadaan ayahku makin parah. Akan menulis surat. Tulis laporan lengkap lewat pos nanti malam ke Ring. Kalau perlu, kirim telegram. SURAT DARI DR. SEWARD KEPADA ARTHUR HOLMWOOD Sahabatku, 2 September. Langsung saja kuberitahukan mengenai kesehatan Miss Westenra. Berdasarkan pemeriksaanku, tak ada gangguan pada kesehatannya, tak ada pula penyakit tertentu yang kutemukan. Tapi aku sama sekali tak puas melihat keadaannya. Ia jauh berbeda daripada waktu aku melihatnya terakhir kali. Tentu harus kauingat bahwa aku tak punya cukup kesempatan untuk memeriksanya dengan tuntas, sebagaimana seharusnya. Justru persahabatan kitalah yang agak menyulitkanku, yang bahkan tak bisa teratasi oleh pengetahuan atau kebiasaan medis sekalipun. Sebaiknya kuceritakan secara terperinci apa yang telah terjadi, dan biarlah kau menarik kesimpulanmu sendiri. Akan kukatakan pula apa yang telah kulakukan, dan apa yang kuanjurkan untuk dilakukan. Kutemukan Miss Westenra dalam keadaan ceria. Ibunya ada bersamanya, dan dalam beberapa detik saja yakinlah aku bahwa ia sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengelabui ibunya, supaya orang tua
http://inzomnia.wapka.mobi
itu tidak khawatir. Aku yakin ia sudah menduga, atau bahkan sudah tahu, perlunya kita berhati-hati di hadapan ibunya. Kami makan bersama. Kami semua berusaha keras untuk ceria, dengan susah payah kami berhasil, karena kami jadi benar-benar ceria. Lalu Mrs. Westenra pergi untuk beristirahat, dan tinggallah aku dengan Lucy. Kami masuk ke ruang duduknya, dan sebelum kami tiba di tempat itu, ia tetap ceria, karena para pelayan masih keluar-masuk. Tapi begitu pintu tertutup, terbukalah kedoknya. Diempaskannya dirinya ke sebuah kursi sambil mendesah panjang, lalu ia menutupi wajahnya dengan tangannya. Melihat hal itu, aku segera memanfaatkan reaksinya untuk membuat diagnosis. Dengan manis ia berkata, "Benci sekali aku harus berbicara tentang diriku sendiri." Kuingatkan padanya bahwa apa-apa yang diceritakannya pada seorang dokter, selalu akan tersimpan sebagai rahasia. Tapi kukatakan pula bahwa aku juga harus memberitahukan keadaannya padamu, karena kau sangat mencemaskan keadaannya. Ia segera menangkap maksudku, dan berkata, "Ceritakanlah apa saja pada Arthur. Aku sendiri tak peduli. Semuanya hanya untuk dia seorang!" Jadi aku bebas menceritakannya. Aku segera melihat bahwa ia kekurangan darah, tapi aku tak bisa melihat gejala-gejala anemia biasa. Kebetulan aku mendapat kesempatan untuk memeriksa darahnya. Waktu ia membuka jendela yang keras, tangannya luka sedikit kena kaca yang pecah. Itu suatu peristiwa kecil, tapi memberikan kesempatan baik bagiku. Aku pun lalu mengambil beberapa tetes darahnya, dan langsung menganalisisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa keadaan fisiknya cukup baik, dan bahwa keadaan kesehatan umumnya baik sekali. Pokoknya, secara fisik tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi karena pasti ada suatu sebab, maka aku pun berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah keadaan mentalnya. Ia mengeluh kadang-kadang ia sulit bernapas, tidurnya tak nyenyak dan diganggu oleh mimpi-mimpi mengerikan yang membuatnya merasa lesu. Tapi tak ada yang diingatnya mengenai mimpimimpinya itu. Dikatakannya bahwa waktu masih kanak-kanak, ia biasa
http://inzomnia.wapka.mobi
tidur berjalan, dan bahwa waktu ia berada di Whitby, kebiasaan itu kembali. Bahkan pada suatu kali ia keluar sampai ke East Cliff, di mana Miss Murray menemukannya. Tapi diyakinkannya aku bahwa akhir-akhir ini kebiasaan itu tak kembali. Aku merasa ragu, maka aku lalu melakukan sesuatu yang kurasa paling baik. Aku menulis surat pada seorang rekanku yang juga bekas guruku. Ia adalah Profesor Van Helsing dari Amsterdam. Ia banyak tahu tentang penyakit yang tersembunyi. Aku telah memintanya untuk datang, karena kau telah mengatakan bahwa semua biayanya akan kautanggung Kuceritakan padanya siapa engkau, dan tentang hubunganmu dengan Miss Westenra. Semua itu sekadar memenuhi semua keinginanmu. Aku juga bangga' dan berbahagia sekali bisa melakukan sesuatu baginya. Aku yakin Profesor Van Helsing akan mau melakukan apa saja bagiku, karena suatu alasan pribadi. Jadi jangan kita pikirkan dengan alasan apa ia bersedia datang, pokoknya kita harus memenuhi keinginan-keinginannya. Agaknya ia orang yang sangat percaya diri, karena ia selalu tahu betul apa yang diucapkannya. Ia seorang ahli filsafat dan ahli metafisika. Dan ia adalah salah seorang ilmuwan paling terkemuka di zamannya. Aku percaya ia memiliki pandangan yang terbuka, disertai pula dengan saraf sekuat baja, hati paling sabar, tekad tak tergoyahkan, toleransi besar, serta hati yang paling baik dan paling tulus. Semua itu menjadi bekalnya untuk pekerjaan luhur yang dijalankannya demi kemanusiaan-baik dalam teori maupun praktek. Selain pandangannya yang luas, -simpatinya juga ditunjukkannya pada banyak hal. Semua itu kuceritakan padamu supaya kau tahu mengapa aku begitu percaya padanya. Telah kuminta dia untuk segera datang. Besok aku akan mengunjungi Miss Westenra lagi. Sudah kujanjikan supaya dia menemuiku di Stores, supaya tidak menimbulkan kekhawatiran ibu Lucy, melihat aku begitu sering mengunjunginya. Sekian dulu suratku. Sahabatmu selalu, -John Seward. SURAT DARI ABRAHAM VAN HELSING KEPADA DR. SEWARD Sahabatku, 2 September.
http://inzomnia.wapka.mobi
Begitu menerima suratmu, aku segera siap men datangimu. Nasib baik, aku bisa segera berangkat, tanpa merugikan orang-orang yang telah memberikan kepercayaan padaku. Bila nasib buruk, tak baik bagi orang yang telah mempercayaiku itu, karena aku harus meninggalkan mereka, gara-gara aku ingin segera mendatangi temanku begitu ia memintaku datang untuk membantu orang-orang yang disayanginya. Ceritakan pada temanmu itu bahwa pada suatu kali, kau pernah mengisap racun dari lukaku. Racun itu berasal dari pisau yang tertusuk padaku oleh seorang teman kita karena ia sedang gugup sekali. Katakan padanya bahwa jasamu padanya untuk segera meminta bantuanku saat ia membutuhkannya, lebih besar artinya daripada seluruh hartanya. Tapi kedatanganku untuk membantunya hanya merupakan kesenangan tambahan, karena demi kaulah aku datang. Jadi pesankan untukku kamar-kamar di Great Eastern Hotel, supaya dekat Dan aturlah supaya kita bisa memeriksa gadis itu secepatnya besok, karena malam harinya mungkin aku harus kembali. Tapi bila diperlukan, aku akan datang lagi tiga hari setelah itu, dan kalau terpaksa aku akan tinggal lebih lama. Sampai bertemu, sahabatku. -Van Helsing. SURAT DARI DR. SEWARD KEPADA ARTHUR HOLMWOOD Arthur yang baik, 3 September. Van Helsing sudah dalang, dan sudah pula pulang. Kami langsung pergi ke Hillingham. Rupanya Lucy sudah mengatur supaya ibunya makan di luar, dan kami tinggal bersama Lucy saja. Van Helsing memeriksa pasiennya dengan amat teliti. Ia akan memberikan laporan padaku, karena aku tentu tidak selalu hadir selama pemeriksaan itu. Nanti akan kuberikan petunjuk-petunjuk padamu. Kurasa ia khawatir, tapi katanya ia masih harus berpikir. Waktu kuceritakan padanya tentang persahabatan kita, dan bahwa kau telah memberikan kepercayaan padaku mengenai soal Lucy, ia berkata, "Ceritakan padanya bagaimana pendapatmu. Ceritakan pula tentang pendapatku sejauh kau bisa menerkanya. Tidak, aku hanya
http://inzomnia.wapka.mobi
bercanda. Ini bukan lelucon, melainkan soal hidup dan mati, atau mungkin lebih serius." Kutanyakan apa maksud kata-kata itu, karena ia tampak serius sekali. Demikianlah percakapan kami setelah kami kembali ke kota, saat kami sedang minum teh sambil menunggu keberangkatannya kembali ke Amsterdam. Ia tak mau memberi petunjuk lebih jauh. Jangan marah padaku, Art, karena ketertutupannya itu justru berarti bahwa ia sedang memutar otak demi kebaikan Lucy. Yakinlah bahwa ia akan berbicara dengan jelas bila waktunya tiba. Jadi kukatakan bahwa aku akan menulis laporan tentang kunjungan kami itu, seolah-olah aku harus menulis sebuah artikel untuk surat kabar The Daily Telegraph. Agaknya ia tak mendengarkan. Ia malah berkata bahwa bahasa cabul di London tidak seburuk waktu ia masih mahasiswa di sana. Aku akan mendapat laporan darinya besok, kalau ia bisa membuatnya. Pokoknya aku akan menerima surat darinya. Sekarang mengenai kunjungan itu. Lucy lebih ceria daripada hari pertama aku mengunjunginya. Ia nampak amat sehat Ia sudah tidak secekung waktu itu-keadaan yang telah membuatmu risau. Dan napasnya sudah normal. Ia manis sekali terhadap Profesor, (ia memang selalu begitu, bukan?) dan mencoba menenangkannya, waktu kulihat sulit sekali baginya bersikap demikian. Kurasa Van Helsing juga melihat hai itu, karena aku menangkap kilasan matanya yang cepat di bawah alisnya yang tebal. Pandangan mata itu sudah kukenal sejak dulu. Lalu ia mulai mengobrol tentang banyak hal, kecuali tentang diri kami sendiri dan tentang penyakit-penyakit. Demikian ramahnya ia, hingga kulihat bahwa keceriaan Lucy yang semula dibuat-buat, berubah menjadi keceriaan murni. Lalu, tanpa perubahan kentara, dengan halus dialihkannya percakapan mengenai tujuan kunjungannya, dan dengan manis ia berkata "Yah, nona manis, saya senang sekali karena begitu banyak orang yang menyayangi Anda. Itu besar artinya, anak manis. Kata mereka, Anda sedang susah, dan bahwa Anda cekung dan pucat" "Bah!" kataku pada mereka. Lalu dijentikkannya jarinya ke arahku, dan ia berkata lagi, "Tapi mari kita berdua membuktikan pada mereka bahwa mereka keliru. Bagaimana mungkin dia,"-dan ia menunjuk padaku, dengan pandangan dan
http://inzomnia.wapka.mobi
gerak-gerik seperti yang pernah dilakukannya padaku waktu ia mengusirku keluar dari kelas, gara-gara suatu peristiwa yang masih tetap diingatnya-"bagaimana mungkin dia tahu tentang gadis-gadis? Baginya, kaum wanita hanya untuk teman main saja, untuk dihibur, lalu dikembalikan pada orang-orang yang mencintainya. Banyak yang harus dilakukan, tapi... oh, banyak sekali imbalannya, yaitu kita merasa senang karena telah memberikan kebahagiaan. Tapi mengenai gadis-gadis! Ia tak punya istri, tak punya anak perempuan, dan orang-orang muda tak mau bercerita tentang diri mereka sendiri pada sesama orang muda. Mereka mau bercerita pada orang-orang tua seperti saya, yang sudah mengenal banyak kesulitan dan penyebab-penyebabnya. Jadi sebaiknya kita suruh dia pergi mengisap pokoknya di kebun, ya, anak manis, supaya kita berdua dapat berbincang-bincang." Aku mengerti isyarat itu, lalu aku keluar. Tak lama kemudian, Profesor datang ke jendela dan memanggilku. Ia nampak murung, dan berkata, "Sudah kuperiksa dengan teliti. Aku tidak menemukan sebab-sebab pada fisiknya. Aku sependapat denganmu bahwa dia sudah kehilangan banyak darah, tapi sekarang tidak lagi. Tapi gejalanya sama sekali bukan gejala anemia. Aku telah memintanya mendatangkan pelayan, supaya aku bisa mengajukan beberapa pertanyaan dan supaya aku tidak kekurangan bahan petunjuk. Aku tahu betul apa yang akan ditanyakannya. Yang jelas, pasti ada sebabnya. Segala sesuatu ada sebabnya. Aku harus pulang dan berpikir. Kau harus mengirim telegram padaku setiap hari, dan kalau ada apa-apa, aku akan datang lagi. Penyakit itu-yah, kalau seseorang tak sehat betul, tentu ada penyakitnya-menarik minatku, dan gadis manis itu juga menarik minatku. Dia telah memikatku, dan untuk dialah, kalau bukan demi kau dan penyakit itu, aku akan datang." Seperti telah kukatakan, ia tak mau berkata-kata lagi, bahkan waktu kami berduaan saja pun ia tetap tak mati. Jadi sekarang, Art, kau sudah tahu semua yang kuketahui. Aku akan mengawasinya dengan ketat. Aku yakin keadaan ayahmu telah membaik. Ini cobaan berat bagimu, sahabatku. Kau berada di antara dua orang yang sama-sama sangat kaucintai. Aku tahu baktimu terhadap ayahmu, dan baik sekali kalau kau
http://inzomnia.wapka.mobi
mempertahankannya. Tapi bila perlu, kau akan kukabari untuk segera datang pada Lucy. Jadi jangan terlalu khawatir, selama kau belum mendapat berita panggilan dariku. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 4 September.-Pasien yang bersifat binatang itu tetap menarik minatku terhadapnya. Hanya satu kali ia mengalami serangan kekerasan, yaitu kemarin, pada waktu yang tak biasa. Tak lama menjelang tengah hari, ia mulai gelisah. Petugas sudah tahu gejala-gejala itu, dan segera meminta bantuan. Untunglah orang-orang itu datang dengan cepat, dan tepat pada waktunya. Karena tepat tengah hari, ia menjadi ganas, hingga mereka harus berjuang keras menahannya. Tapi lima menit kemudian ia lebih tenang, dan akhirnya jadi murung. Sampai saat ini keadaannya masih begitu. Kata petugas, jeritan jeritannya waktu dalam keadaan mengamuk sangat mengerikan. Yah, suara itu memang sampai menggangguku, padahal aku berada cukup jauh. Waktu aku datang, aku jadi sibuk sekali mengurus pasien-pasien lain yang ketakutan. Saat ini, waktu makan malam di tempat ini sudah lewat Tapi pasienku masih saja duduk dengan murung di sudut, dengan wajah cemberut dan sedih. Aku tak begitu mengerti. Kemudian.-Ada perubahan lagi pada pasienku. Jam lima aku mengunjunginya, dan menemukannya dalam keadaan senang dan ceria seperti biasa. Ia sedang menangkap lalat dan memakannya, dan mencatat hasil penangkapannya dengan membuat tanda goresan kuku pada tepi pintu, di atas tepi bahan pelapis. Waktu melihatku, ia mendatangiku dan meminta maaf atas kelakuannya yang jahat Lalu dimintanya dengan sangat sopan dan ketakutan, supaya ia dikembalikan ke kamarnya sendiri, dan supaya ia boleh mendapatkan buku catatannya kembali. Kupikir baik juga menyenangkan hatinya. Maka kembalilah ia ke kamarnya sendiri, dengan jendela terbuka. Cula untuk tehnya ditaburkannya di ambang jendela, dan ia memanen banyak lalat. Kini lalat-lalat itu tidak dimakannya, melainkan dimasukkannya ke dalam sebuah kotak, seperti dulu. Lalu ia mulai memeriksa sudut-sudut
http://inzomnia.wapka.mobi
kamarnya untuk mencari laba-laba. Aku mencoba menyuruhnya berbicara tentang beberapa hari yang lalu, karena petunjuk ke arah pikirannya akan sangat berarti bagiku. Tapi ia bahkan tak mau bangkit Beberapa saat lamanya ia nampak sedih, lalu berkata dengan suara yang terdengar jauh, seolah-olah ia berbicara pada dirinya sendiri, "Semuanya sudah berlalu! Sudah lewat! Dia sudah meninggalkan diriku. Tak ada harapan lagi bagiku sekarang. Aku harus melakukannya sendiri!" Lalu tiba-tiba ia berpaling padaku dengan tegas, dan berkata, "Dokter, maukah Anda berbaik hati pada saya, mengizinkan saya mendapat gula lebih banyak? Saya rasa itu baik bagi saya." "Dan lalat-lalat itu?" "Ya. Lalat-lalat juga menyukainya, dan saya suka lalat, oleh karenanya saya menyukainya." Kadang-kadang dangkal sekali pikiran kita yang mengira bahwa orang gila tak bisa berargumentasi. Kuizinkan dia mendapat gula dua kali lipat, dan kutinggalkan dia dalam keadaan senang sekali. Kalau saja aku bisa menduga pikirannya. Tengah malam.-Keadaannya berubah lagi. Aku baru saja kembali dari mengunjungi Miss Westenra, yang kutemukan dalam keadaan lebih baik. Baru saja aku kembali dan berdiri di pintu pagar kami, memandangi matahari terbenam, ketika kudengar ia berteriak-teriak. Karena kamarnya berada di sisi terdekat dari tempatku berada, aku bisa mendengarnya lebih jelas daripada tadi pagi. Aku merasa shock karena direnggutkan dari kenikmatan keindahan yang luar biasa saat matahari terbenam di langit London. Cahayanya menyeramkan, bayang-bayangnya hitam pekat, dan semua warna-warni indah menimpa awan yang gelap, bahkan juga menimpa air yang kotor. Aku sedang membandingkannya dengan gedung batuku sendiri yang dingin dan suram, penuh dengan kesengsaraan manusia, juga dengan hatiku yang sedang menanggung kesepian. Aku tiba di tempatnya bersamaan dengan tenggelamnya matahari. Dari jendelanya kulihat bola merah itu tenggelam. Setelah matahari terbenam sama sekali, amukannya makin berkurang, dan pada saat matahari lenyap dari pemandangan, ia terlepas dari tangan-tangan yang
http://inzomnia.wapka.mobi
memegangnya, dan jatuh menjadi suatu onggokan yang tak berdaya. Tapi sungguh mengagumkan betapa besarnya daya pemulihan pada orang gila, karena dalam beberapa menit saja ia sudah bangkit lagi dengan amat tenang, dan ia memandang ke sekelilingnya. Kuisyaratkan pada para petugas untuk melepaskannya, karena aku ingin sekali tahu apa yang akan dilakukannya. Ia langsung pergi ke jendela, lalu membersihkan remah-remah gula di situ. Kemudian diambilnya kotak lalat-lalatnya dan dikosongkannya di luar. Kotak itu dibuangnya, lalu ditutupnya jendela. Ia menyeberangi kamar dan duduk di tempat tidurnya. Semua gerakgeriknya aneh sekali, jadi aku bertanya, 'Apakah kau tak akan memelihara lalat lagi?" "Tidak," katanya. "Saya sudah muak dengan semua sampah itu!" Ia benar-benar merupakan bahan studi yang sangat menarik. Alangkah senangnya aku kalau bisa mengintip ke dalam pikirannya, atau mengetahui penyebab kekerasan-kekerasannya yang mendadak. Tunggu! Mungkin ada juga petunjuknya, bila kita menemukan mengapa hari ini amukan amukannya terjadi tepat pada tengah hari dan pada saat matahari terbenam. Mungkinkah karena ada pengaruh tak baik dari matahari pada saat-saat tertentu, yang mengganggu sifat manusia tertentu-sebagaimana bulan bisa merusak orang lain? Kita lihat saja. TELEGRAM DARI DR. SEWARD, LONDON, KEPADA VAN HELSING, AMSTERDAM 4 September.-Pasien makin membaik hari ini. TELEGRAM DARI DR SEWARD, LONDON, KEPADA VAN HELSING, AMSTERDAM 5 September.-Pasien jauh lebih baik. Nafsu makan baik, tidur nyenyak, bergairah, tak lagi pucat. TELEGRAM DARI DR. SEWARD, LONDON, KEPADA VAN HELSING, AMSTERDAM
http://inzomnia.wapka.mobi
6 September.-Perubahan yang mengerikan. Datanglah segera, jangan tunda. Saya tak akan mengirim telegram kepada Holmwood, sebelum bertemu dengan Anda. Bab 10 SURAT DARI DR. SEWARD KEPADA ARTHUR HOLMWOOD ART yang baik, Beritaku hari ini kurang baik. Pagi ini keadaan Lucy kurang baik. Tapi ada satu hal menguntungkan yang muncul sebagai akibatnya. Mrs. Westenra tentu merasa khawatir melihat keadaan putrinya, dan ia memintaku menanganinya. Aku tentu saja memanfaatkan kesempatan itu. Kukatakan padanya bahwa bekas guruku, Van Helsing, spesialis yang hebat itu, akan datang dan menginap di rumahku. Dan bahwa aku akan memintanya untuk menangani putrinya, bersama-sama aku sendiri. Jadi sekarang kami bebas datang dan pergi ke rumahnya, tanpa membuatnya khawatir. Sebab bila ia sampai mengalami shock, itu akan berarti kematian mendadak. Dan itu akan merupakan malapetaka pula bagi Lucy dalam keadaannya sekarang. Kita semua sedang terkurung dalam kesulitan-kesulitan, sahabatku, tapi berdoalah agar kita bisa mengatasinya dengan baik. Bila perlu, aku akan menulis lagi. Jadi, kalau kau tidak mendengar berita dariku, anggaplah bahwa aku sendiri pun sedang menunggu berita. Sekarang aku sedang terburu-buru. Sahabatmu, -Jack Seward. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 7 September.-Yang pertama-tama ditanyakan Van Helsing padaku begitu kami bertemu di Liverpool Street adalah, "Sudahkah kau memberi kabar pada sahabatmu, kekasih gadis itu?" "Belum," sahutku. "Saya menunggu sampai saya bertemu dengan Anda, sebagaimana yang saya tuliskan dalam telegram saya. Saya menulis surat
http://inzomnia.wapka.mobi
padanya, hanya memberitahukan bahwa Anda akan datang, karena keadaan Miss Westenra tidak begitu baik, dan bahwa saya akan mengabarinya bila perlu." "Bagus sekali," katanya, "tepat sekali! Memang lebih baik dia belum tahu. Mungkin dia takkan perlu tahu selamanya. Itu yang kuharapkan. Tapi kalau diperlukan, dia akan tahu semua. Ada satu hal lagi, John. Aku ingin mengingatkanmu. Kau bisa menangani orang-orang gila. Dalam menangani orang-orang gila, kau tidak mengatakan apa yang akan kaulakukan dan apa yang takkan kau perbuat Tidak pula kaukatakan apa yang kaupikirkan. Jadi apa yang kauketahui, kausimpan sendiri saja, dan tetap berada dalam pikiranmu. Nah, sekarang kau dan aku akan sama-sama menyimpan apa yang kita ketahui tentang kasus ini, di sini dan di sini." Disentuhnya dada dan dahiku, lalu disentuhnya pula dada dan dahinya sendiri. "Pada saat ini pun, aku punya pikiran-pikiran tertentu. Nanti akan kuceritakan." "Mengapa tidak sekarang?" tanyaku. Mungkin itu lebih baik, supaya kita bisa mengambil ke-putusan." Ia menghentikan langkahnya, lalu memandangiku dan berkata, "Begini, John. Bila padi sudah berbuah tapi belum masak, sedangkan susu dari ibu pertiwi sudah terkandung di dalamnya, tapi matahari belum menyepuhnya menjadi kuning, pak tani akan memetik butir-butiritu. Butir-butir padi itu di gosok-gosoknya dengan tangannya yang kasar, dan kulitnya yang hijau ditiupnya, lalu dia berkata padamu, 'Lihatlah! Padi ini bagus, dan dia akan menjadi hasil panen yang bagus bila saatnya tiba." Aku tak mengerti maksudnya, dan kuakui hal itu padanya. Sebagai jawaban, telingaku dijewernya dengan main-main, seperti yang biasa dilakukannya pada waktu kuliah dulu. Lalu katanya, "Pak tani yang baik itu berkata begitu, karena dia tahu. Sebelum dia tahu, dia tak mau mengatakannya. Tak ada pak tani yang mau menggali benih yang baru ditanamnya untuk melihat apakah benih itu sudah tumbuh atau belum. Itu perbuatan anak-anak kecil yang bermain-main sebagai pak tani, bukan oleh orang yang mengerjakan hal itu sebagai kebutuhan hidup.
http://inzomnia.wapka.mobi
Mengerti kau sekarang, John? Aku sudah menabur benihku, dan alam akan bekerja untuk menumbuhkannya. Bila benih itu tumbuh, dia menjanjikan sesuatu yang baik, dan aku akan menunggu sampai bulirnya mulai membengkak." Ia berhenti berkata-kata, karena dilihatnya aku sudah mengerti. Lalu ia berkata lagi dengan serius, "Kau dulu adalah mahasiswa yang cermat, dan buku makalahmu selalu lebih tebal daripada yang lain. Waktu itu kau masih mahasiswa, tapi sekarang kau yang berkuasa. Aku percaya bahwa kebiasaan baik itu takkan berubah. Ingatlah, sahabatku, pengetahuan itu lebih kuat daripada ingatan, dan kita tak boleh mempercayai yang lebih lemah. Meskipun kau tidak mempraktekkan kebiasaan baik itu lagi, harus kau ingat bahwa kasus nona kita ini mungkin merupakan kasus penting bagi kita dan bagi orang lain. Ingat, aku hanya mengatakan mungkin, supaya orang-orang lainnya lagi tidak menjadi korban. Jadi perhatikan baikbaik. Tak ada yang tak penting. Kuperingatkan padamu, rekamlah segalagalanya, juga keraguan keraguan dan dugaanmu. Setelah peristiwa ini, kau akan melihat benar tidaknya dugaanmu itu. Kita belajar dari kegagalan, bukan dari keberhasilan!" Waktu kulukiskan gejala-gejala keadaan Lucy- seperti yang pernah kulakukan, tapi kini lebih terperinci-ia nampak murung, tapi tidak berkata apa-apa. Ia membawa tas berisi banyak peralatan dan obatobatan. Dalam salah satu kuliahnya dulu, peralatan seorang profesor dalam tugas pengobatan itu disebutnya peralatan menakutkan dari pekerjaan kita yang bermanfaat bagi masyarakat. Waktu kami diantar masuk, Mrs. Westenra menyambut kami. Ia tampak ketakutan, tapi tidak sehebat yang kuduga. Alam yang baik telah mengatur sedemikian rupa, hingga kematian pun punya penawar yang bisa mengurangi kengerian orang terhadap kematian. Persoalanpersoalan pun telah diatur sedemikian rupa, hingga entah apa sebabnya, hal-hal yang tak berhubungan dengan dirinya sendiri agaknya tak sampai mempengaruhinya. Padahal putrinya yang begitu dekat di hatinya telah mengalami perubahan mengerikan. Agaknya samalah halnya dengan yang dilakukan sang alam, yang seakan-akan membungkus suatu benda asing
http://inzomnia.wapka.mobi
dengan semacam serat pembungkus yang akan melindunginya dari sesuatu yang mungkin merusaknya bila menyentuhnya. Bila itu adalah suatu bentuk perlindungan diri yang sudah diatur, maka kita tak boleh menudingnya sebagai sifat egois, karena mungkin ada akar yang merupakan sebabnya yang tidak kita ketahui. Dalam hal ini, aku menggunakan pengetahuan patologiku, dan kuatur supaya ibu itu tidak berada di dekat Lucy, dan supaya ia tidak terlalu memikirkan penyakit Lucy. Ia segera menyetujuinya, dan dalam hal itu pun kulihat adanya bantuan tangan alam dalam memperjuangkan kehidupan. Aku dan Van Helsing diantar naik ke kamar Lucy. Kemarin aku terkejut sekali melihat keadaannya, tapi sekarang aku merasa ngeri. Ia cekung sekali, dan pucat pasi, hingga bibir dan gusinya pun tak merah lagi, tulang-tulang pipinya menonjol, dan napasnya membuat kita ngeri melihat dan mendengarnya. Wajah Van Helsing menjadi kaku, dan alisnya berkerut sampai seolah-olah akan bertemu di atas hidungnya. Lucy terbaring tak bergerak, dan kelihatannya tak punya kekuatan untuk berbicara, hingga beberapa lamanya kami berdiaman saja. Lalu Van Helsing memanggilku dengan isyarat, dan kami keluar dari kamar perlahan-lahan. Begitu pintu tertutup, ia berjalan cepat-cepat, dan masuk ke kamar sebelah yang pintunya terbuka. "Ya, Tuhan," katanya. "Ini mengerikan sekali. Kita tak boleh lengah. Dia akan mati gara-gara kekurangan darah, yang sebenarnya bisa mengaktifkan kembali jantungnya. Kita harus segera melakukan transfusi darah. Darah siapa, kau atau aku?" "Saya lebih muda dan lebih kuat, Profesor. Jadi saya saja." "Kalau begitu bersiaplah. Aku akan mengambil tasku. Alat-alatnya sudah siap." Kami turun ke lantai bawah, dan pada saat itu terdengar ketukan di pintu ruang depan. Waktu kami tiba di ruang depan itu, pelayan baru saja membuka pintu, dan Arthur cepat-cepat masuk. Ia berlari menerpaku, dan berkata dengan bisikan terengah,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Jack, aku cemas sekali. Aku membaca. apa yang tersirat dalam suratmu, dan aku merasa tersiksa. Ayahku sudah lebih baik keadaannya, jadi aku cepat-cepat pergi kemari untuk melihat sendiri. Bukankah ini Dr. Van Helsing? Saya berterima kasih sekali, Profesor, atas kedatangan Anda." Mula-mula Profesor tampak jengkel karena ia merasa terganggu. Tapi kemudian, setelah dilihatnya tubuh tegap dan kejantanan muda yang kuat, yang seolah-olah terpancar dari tubuh Arthur, mata orang tua itu pun bersinar. Tanpa pikir panjang ia berkata setelah menyambut salam anak muda itu, "Anda datang tepat pada waktunya. Anda adalah kekasih nona manis itu. Keadaannya buruk, buruk sekali. Jangan, jangan begitu, anakku." Karena Arthur tiba-tiba menjadi pucat pasi dan terduduk di kursi, seperti akan pingsan. "Anda harus membantunya, Anda bisa berbuat lebih banyak daripada siapa pun juga. Tapi Anda harus tabah." "Apa yang bisa saya lakukan?" tanya Arthur dengan suara serak. "Tolong katakan, dan saya akan melakukannya. Hidup saya adalah hidupnya, dan saya bersedia memberikan darah saya kepadanya, bahkan sampai tetes terakhir." Profesor memiliki rasa humor yang tinggi, dan dari pengalamanku, aku bisa mendengar bayangan humor itu dalam jawabannya, "Anak muda, saya tidak minta sebanyak itu- jangan!" "Apa yang harus saya lakukan?" Mata Arthur berapi-api, dan cuping hidungnya bergetar. Van Helsing menepuk pundaknya. "Ayolah," katanya. "Anda seorang pria. Dan yang kami perlukan adalah seorang pria sejati. Anda lebih baik daripada saya, lebih baik daripada John, sahabat saya yang baik ini. Nona muda itu sakit keras. Dia memerlukan darah. Kalau tidak, dia akan meninggal. Saya sudah berunding dengan John, dan kami baru saja akan melakukan apa yang disebut transfusi darah-yaitu pemindahan darah dari urat nadi yang penuh ke urat nadi yang memerlukannya. Semula John yang akan memberikan darah itu, karena dia lebih muda dan lebih kuat daripada saya." Arthur mengambil tanganku, lalu meremas-remasnya tanpa
http://inzomnia.wapka.mobi
berkata apa-apa. "Tapi sekarang Anda sudah ada, dan Anda lebih baik daripada kami, baik yang muda maupun yang tua, yang sudah banyak bekerja keras dengan otak. Saraf kami tidak begitu tenang lagi, dan darah kami tidak semurni darah Anda." Arthur berpaling padanya, lalu berkata, "Sebaiknya Anda tahu, saya bersedia mati untuknya..." Kata-katanya terhenti, karena napasnya tersendat. "Bagus, anakku!" kata Van Helsing. "Tak lama lagi Anda akan merasa bahwa Anda telah melakukan segalanya untuk orang yang Anda cintai itu. Mari, sekarang Anda harus diam. Anda boleh menciumnya sekali sebelum hal itu kita kerjakan, tapi setelah itu Anda harus pergi begitu saya berikan isyarat. Jangan berkata apa-apa pada ibunya. Anda tahu bagaimana keadaannya! Dia tak boleh mengalami shock, dan kalau dia sampai tahu hal ini dia akan shock. Mari!" Kami bertiga naik ke kamar Lucy. Arthur diperintahkan untuk tinggal di luar dulu. Lucy memalingkan kepalanya dan memandangi kami, tapi tak berkata apa-apa. Ia tidak tidur, tapi ia terlalu lemah untuk berkatakata. Hanya dengan matanya ia berbicara. Van Helsing mengeluarkan beberapa barang dari tasnya, dan meletakkannya di atas meja kecil yang tak kelihatan. Kemudian ia mencampur obat bius, lalu mendekati tempat tidur, dan berkata dengan ceria, "Nah, anak manis, ini obatmu. Minum sampai habis, ya? Mari kuangkat kau supaya mudah menelannya. Ya." Lucy berhasil melakukannya. Aku heran melihat betapa lamanya obat itu baru bekerja. Itu menandakan betapa lemahnya dia. Rasanya lama sekali matanya baru tampak mengantuk. Akhirnya obat bius itu menunjukkan kekuatannya, dan ia tidur nyenyak. Setelah Profesor yakin akan keadaan itu, dipanggilnya Arthur dan disuruhnya membuka kemejanya. Kemudian ia berkata lagi, "Anda boleh mengecupnya sedikit, sementara saya memindahkan meja itu. John, bantu aku!" Dengan demikian, kami tak melihat waktu ia membungkuk ke wajah Lucy. Sambil menoleh padaku, Van Helsing berkata, "Dia muda dan kuat sekali, dan darahnya murni."
http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu dengan cepat dan cermat Van Helsing menjelaskan proses pekerjaan itu. Waktu pemindahan darah berlangsung, rona kehidupan mulai merekah di pipi Lucy. Sedangkan di wajah Arthur yang menjadi pucat terpancar kebahagiaan. Sebentar kemudian aku jadi khawatir, karena betapapun kuatnya Arthur, berkurangnya darahnya tampak berakibat buruk juga atas dirinya. Aku jadi menyadari betapa buruknya keadaan Lucy, hingga transfusi darah yang cukup banyak itu, hanya sedikit pengaruhnya bagi Lucy. Wajah Profesor tampak penuh keyakinan, dan sambil memegang arlojinya, matanya menatap pasiennya dan Arthur bergantian. Aku serasa bisa mendengar degup jantungku sendiri. Akhirnya ia berkata dengan berbisik, "Sudah cukup. Jaga Arthur supaya dia tak bergerak sebentar. Aku akan mengurus Lucy." Setelah selesai semuanya, kulihat Arthur lemah sekali. Kuurus lukanya, lalu kutuntun dia meninggalkan tempat itu. Tanpa membalikkan tubuhnya, Van Helsing berkata, seolah-olah ia memiliki mata di bagian belakang kepalanya, "Kurasa kekasih yang pemberani berhak memberikan ciuman lagi. Sebentar lagi, ya?" Setelah selesai mengurus transfusi itu, diperbaikinya letak bantal di kepala pasiennya. Agaknya Lucy selalu memakai ban beludru kecil berwarna hitam yang disemat dengan sebuah gesper berlian pemberian kekasihnya, pada lehernya. Waktu Profesor memperbaiki letak kepalanya, ban itu agak tergeser ke atas, hingga tampak luka merah di lehernya. Arthur tidak melihatnya. Tapi aku mendengar desis tertahan napas Van Helsing, yang merupakan ciri khasnya bila emosinya tersentuh. Pada saat itu, ia tak berkata apa-apa. Ia hanya membalikkan tubuh, lalu berkata padaku, "Nah, bawa pergi kekasih yang pemberani ini. Beri dia anggur port dan suruh dia berbaring sebentar. Sesudah itu, dia harus pulang dan beristirahat. Banyak-banyak tidur dan banyak-banyak makan, supaya apa yang telah diberikannya pada kekasihnya cepat diperolehnya kembali. Dia tak boleh tinggal di sini. Tunggu sebentar. Saya yakin Anda ingin sekali tahu bagaimana hasilnya, bukan, Nak? Kita boleh beranggapan bahwa secara umum transfusi tadi berhasil dengan baik. Kali ini Anda telah
http://inzomnia.wapka.mobi
menyelamatkan nyawanya. Sekarang pulanglah dengan tenang, dengan keyakinan bahwa semua yang harus dilakukan sudah kita usahakan. Bila kekasih Anda sudah sadar, akan saya ceritakan semua padanya. Dia pasti akan lebih mencintai Anda, berkat apa yang telah Anda lakukan. Good bye." Setelah Arthur pergi, aku pergi ke kamar. Lucy sedang tidur dengan tenang, dan napasnya sudah lebih kuat. Kulihat selimutnya terangkat waktu dadanya naik. Van Helsing duduk di sisi tempat tidurnya dan memandanginya dengan penuh minat. Ban beludru itu telah menutupi luka merah itu lagi. Aku bertanya dengan berbisik pada Profesor, "Bagaimana pendapat Anda tentang bekas luka di leher itu?" "Pendapatmu bagaimana?" "Saya belum memeriksanya," sahutku. Aku langsung melepaskan ban itu. Tepat di atas urat nadi leher ada dua buah lubang. Tidak besar, tapi kelihatannya tak sehat Tak ada tanda-tanda penyakit, tapi tepinya putih dan nampak rusak seperti akibat pembusukan. Aku segera mendapat kesan bahwa luka, atau apa pun itu, mungkin merupakan penyebab kekurangan darahnya. Tapi pikiran itu segera kuhilangkan, karena rasanya tak mungkin. Sebab jika benar, seluruh tempat tidur pasti sudah basah oleh darah merah yang keluar dari luka itu, yang menyebabkan Lucy jadi begitu pucat sebelum mendapatkan transfusi. "Bagaimana?" tanya Van Helsing. "Yah," kataku. "Saya tak bisa menarik kesimpulan apa-apa." Profesor bangkit. "Aku harus kembali ke Amsterdam malam ini," katanya. "Ada beberapa buku dan barang yang kuperlukan dari sana. Kau harus tinggal di sini sepanjang malam. Jangan lepaskan pandanganmu dari dia." "Bolehkah saya meminta bantuan seorang juru rawat?" tanyaku. "Aku dan kau adalah perawat-perawat terbaik. Jaga dia sepanjang malam, dan urus supaya dia diberi makanan yang baik. Jangan sampai ada sesuatu yang mengganggunya. Kau tak boleh tidur sepanjang malam. Kelak kita baru bisa tidur. Aku akan kembali secepatnya, dan barulah kita mulai."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Baru mulai?" tanyaku. "Apa maksud Anda?" "Nantilah kita lihat," sahutnya, lalu ia bergegas keluar. Sebentar kemudian ia kembali lagi, men jengukkan kepalanya di pintu, dan berkata sambil mengangkat jarinya sebagai peringatan, "Ingat, dia menjadi tanggung jawabmu. Kalau dia kautinggalkan, dan terjadi sesuatu atas dirinya, kau takkan bisa tidur lagi!" CATATAN HARIAN DR. SEWARD (lanjutan) 8 September.-Semalaman aku duduk menjagai Lucy. Menjelang senja barulah obat biusnya berhenti bekerja. Ia bangun dengan wajar, dan ia nampak berbeda sekali daripada keadaannya sebelum transfusi. Bahkan semangatnya pun baik, dan semangat itu disertai kebahagiaan, meskipun bekas-bekas kelemahannya masih kelihatan. Waktu kuceritakan pada Mrs. Westenra bahwa Dr. Van Helsing telah memerintahkan agar aku terus menjaga Lucy, ibu itu kelihatannya tak percaya. Ia mengingatkan bahwa kesehatan putrinya sudah pulih, dan semangatnya sudah membaik. Tapi aku bersikap tegas, dan bersiap-siap untuk berjaga sepanjang malam. Setelah pelayan menyiapkan Lucy untuk tidur, aku masuk setelah makan malam, lalu duduk di sisi tempat tidurnya. Ia sama sekali tidak menunjukkan sikap keberatan, dan bahkan nampak bersyukur setiap kali aku memandang matanya. Beberapa lama kemudian, ia nampak mengantuk, tapi kelihatannya ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertidur. Hal itu terjadi berulang kali dan dalam jangka waktu yang makin lama makin singkat Nyata benar ia tak ingin tidur, maka aku bertanya, "Kau tak ingin tidur?" "Tidak, aku takut" "Takut tidur? Mengapa? Tidur itu merupakan anugerah yang didambakan oleh setiap orang." "Ah, kalau keadaannya seperti aku, tidak-maksudku, bila tidur itu sama artinya dengan hadirnya suatu ketakutan."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Ketakutan? Apa maksudmu?" "Entahlah, oh, aku tak tahu. Tapi itulah yang mengerikan. Semua kelemahan ini menyerangku dalam tidur, hingga mengingatnya pun aku takut" "Tapi malam ini kau boleh tidur, anak manis. Aku akan menjagamu terus, dan aku berjanji takkan terjadi apa-apa." "Ya, aku percaya." Kutangkap kesempatan itu untuk berkata, "Aku berjanji, begitu melihat tanda-tanda kau bermimpi buruk, aku akan segera membangunkanmu." "Betul begitu? Oh, betulkah? Kau baik sekali padaku. Kalau begitu, aku akan tidur!" Dan begitu selesai mengucapkan kata-kata itu, ia tampak lega. Ia menarik napas panjang, dan tidur. Sepanjang malam aku menjaganya. Sekali pun' ia tak bergerak. Ia lelap terus, tenang dalam tidur nyenyak yang memberikan kehidupan dan kekuatan. Bibirnya agak merekah, dan dadanya turun naik dengan teratur bagaikan gerak bandulan jam. Wajahnya membayangkan senyum, dan jelas tak ada mimpi buruk yang mengganggu kedamaian tidurnya. Pagi-pagi benar pelayannya masuk. Kuserahkan dia untuk diurus, dan aku pulang, karena aku harus memikirkan pekerjaanku sendiri. Kukirim telegram pendek pada Van Helsing dan pada Arthur, untuk melaporkan hasil transfusi yang begitu baik. Karena sudah tertunda begitu lama, pekerjaanku jadi tertumpuk, dan aku memerlukan waktu sehari penuh untuk menyelesaikannya. Malam hari barulah aku sempat menanyakan keadaan pasienku yang bersifat hewan itu. Laporannya baik. Sepanjang hari dan malam yang lalu, ia tenang. Saat makan malam, kuterima telegram dari Van Helsing di Amsterdam, yang memintaku untuk pergi ke Hillingham malam ini juga, karena mungkin tenagaku dibutuhkan di sana. Dikatakannya bahwa ia akan berangkat naik kereta api pos, dan akan menyertaiku pagi-pagi esok harinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
9 September.-Aku letih dan lesu sekali waktu tiba di Hillingham. Selama dua malam, boleh dikatakan aku tidak tidur sekejap pun, dan otakku terasa buntu. Suatu pertanda keletihan otak. Lucy sudah bangun dan nampak ceria. Waktu menjabat tanganku, dipandanginya aku tajamtajam, dan ia berkata, "Malam ini kau tak boleh jaga malam, kau letih sekali Aku sudah sehat, sungguh, dan kalaupun ada yang jaga malam, akulah yang harus menjagamu." Aku tak setuju, tapi aku pergi makan malam. Lucy ikut, dan karena terhibur melihat keceriaannya, aku makan banyak dan minum beberapa gelas anggur, karena anggurnya enak sekali. Lalu diajaknya aku naik ke lantai atas, dan dibawanya aku masuk ke kamar di sebelah kamarnya. Di situ telah dinyalakan api penghangat, hingga kamar itu terasa nyaman. "Nah," katanya, "kau harus tidur di sini. Biarkan pintu itu terbuka, dan pintuku juga akan kubiarkan terbuka. Kau boleh tidur di sofa, karena aku tahu tak ada dokter yang mau tidur di tempat tidur, kalau ada pasien yang harus diawasinya. Bila memerlukan sesuatu, aku akan memanggilmu dan kau bisa segera datang." Aku tak bisa menolak, karena aku memang amat letih, dan rasanya sudah tak kuat lagi duduk. Jadi, setelah Lucy mengulangi janjinya untuk memanggilku bila ia memerlukan sesuatu, aku pun berbaring di sofa dan lupa segala-galanya. CATATAN HARIAN LUCY WESTENRA 9 September.-Malam ini aku merasa bahagia sekali. Beberapa waktu terakhir ini aku amat lemah, hingga sekarang, setelah bisa berpikir dan bergerak lagi, rasanya seperti tiba-tiba ditimpa sinar matahari setelah lama ditiup angin keras dari langit yang gelap. Aku merasa dekat dengan Arthur, seakan-akan ia berada di dekatku, dan aku merasakan kehangatannya. Kurasa penyakit dan kelemahan membuat orang hanya memikirkan diri sendiri, sedangkan kesehatan dan kekuatan menimbulkan rasa cinta. Dan dalam keadaan begitu, pikiran serta perasaan orang pun lalu berkelana ke mana-mana. Aku tahu betul ke mana pikiranku melayang. Kalau saja Arthur tahu! Kekasihku, mungkin
http://inzomnia.wapka.mobi
telingamu mendesing saat kau tidur, dan aku masih bangun. Aduh, puas benar aku tidur kemarin malam! Enak sekali aku tidur dengan dijagai Dr. Seward yang baik itu. Dan malam ini pun aku takkan takut tidur, karena ia berada di dekatku dan mudah dipanggil. Terima kasih pada semua orang yang begitu baik padaku! Terima kasih, Tuhan! Selamat tidur, Arthur. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 10 September.-Aku merasakan tangan Profesor di kepalaku, dan aku langsung bangun. Itu salah satu hal yang menjadi kebiasaan seseorang bila ia bekerja di sanatorium. "Bagaimana pasien kita?" "Waktu saya tinggalkan, baik. Sebenarnya lebih tepat kalau saya katakan, waktu dia meninggalkan saya," sahutku. "Mari kita lihat," katanya. Dan kami berdua pun masuk ke kamar itu. Kerai masih tertutup, dan aku mengangkatnya perlahan-lahan. Sementara itu dengan langkah-langkah perlahan seperti kucing, Van Helsing mendekati tempat tidur. Setelah kerai kunaikkan dan kamar bermandikan sinar matahari pagi, kudengar desis suara Profesor. Demi menyadari pertanda buruk itu, hatiku serasa ditusuk oleh ketakutan. Aku mendekatinya, dan ia mundur. "Tuhan di surga! serunya dengan ngeri, air mukanya nampak tersiksa. Ia menunjuk ke tempat tidur, dan wajahnya yang keras itu tampak amat pucat Lututku gemetar. Di tempat tidur terbaring Lucy yang malang, kelihatannya dalam keadaan tak sadar. Ia lebih pucat dan lebih cekung daripada semula, sampai bibirnya pun putih, sedangkan gigi serta gusinya menonjol ke luar, seperti yang biasa kita lihat pada mayat orang yang meninggal karena sakit lama. Kaki Van Helsing sudah terangkat untuk dientakkan dengan kesal, tapi naluri berdasarkan pengalaman hidupnya yang lama menyadarkannya, maka diletakkannya kembali kakinya perlahan-lahan. "Cepat!" katanya. "Ambil brendi!" Aku terbang ke ruang makan, dan kembali membawa botol brendi. Profesor membasahi bibir Lucy yang putih dengan minuman itu, dan kami menggosok-gosok telapak tangan
http://inzomnia.wapka.mobi
dan pergelangan tangannya, serta mengurut jantungnya. Ia meraba jantung Lucy, dan setelah menunggu lama dengan tersiksa, ia berkata, "Belum terlambat. Jantungnya masih bekerja, meskipun lemah sekali. Semua usaha kita sia-sia. Kita harus mulai dari awal lagi. Sekarang tak ada Arthur, jadi sekarang aku harus minta bantuanmu, John." Sambil berbicara, ia sudah mulai membongkar tasnya, mengambil alat-alat transfusi. Aku sendiri membuka jasku, dan menggulung lengan kemejaku. Kali ini tak mungkin diberikan pembiusan, dan itu memang tak diperlukan. Maka kami memulai transfusi itu tanpa menunda lagi. Setelah beberapa waktu berlalu, yang kurasakan lama sekali, karena rupanya pengambilan darah itu menimbulkan rasa tak enak-betapapun relanya kita memberikannya-Van Helsing mengangkat jarinya sebagai peringatan. "Jangan bergerak," katanya, "aku takut dia akan bangun dengan masuknya kekuatan, dan itu berbahaya sekali, tapi aku akan mencegahnya. Aku akan memberikan suntikan morfin." Lalu dikerjakannya apa yang dikatakannya itu dengan cepat dan cekatan. Efeknya bagi Lucy ternyata tidak buruk, karena kelihatannya pingsannya perlahan-lahan berubah menjadi tidur nyenyak gara-gara suntikan itu. Aku merasa bangga pada diriku sendiri waktu melihat darah mulai meronai pipi dan bibirnya yang semula pucat pasi. Kalau tidak mengalami sendiri, tak ada pria yang tahu bagaimana perasaan seseorang waktu melihat darah dari uratnya sendiri mengalir ke dalam urat wanita yang dicintainya. Profesor memperhatikan diriku dengan cermat "Cukup," katanya. "Sudah cukup?" protesku. "Anda mengambil jauh lebih banyak dari Arthur." Mendengar itu, ia tersenyum sedih dan menjawab, "Pemuda itu kekasihnya, tunangannya. Kau masih harus bekerja. Banyak yang harus kaukerjakan, baik untuk dia maupun untuk orang-orang lain. Dan untuk sementara darah itu cukup." Setelah transfusi selesai, ia mengurus Lucy, sedangkan aku menekan luka tusukku dengan jariku.
http://inzomnia.wapka.mobi
Sementara menunggu sampai ia sempat mengurus ku, aku berbaring, karena aku merasa agak pusing dan mual. Sebentar kemudian dibalutnya lukaku, dan aku disuruhnya turun ke lantai bawah untuk mengambil anggur sendiri. Waktu aku akan meninggalkan kamar itu, Profesor mendekatiku dan berkata dengan setengah berbisik, "Ingat, jangan katakan apa-apa pada siapa pun juga tentang hal ini. Kalau kekasihnya tiba-tiba datang, jangan katakan apa-apa. Nanti dia ketakutan dan merasa cemburu. Itu tak boleh terjadi! Jadi tutup mulut!" Waktu aku kembali, dipandanginya aku, lalu berkata, "Keadaanmu kurang baik. Pergilah ke kamar sebelah, berbaringlah di sofamu itu, dan beristirahatlah sebentar. Setelah itu- makanlah sarapan banyak-banyak, baru kemari lagi." Semua perintahnya kujalankan dengan baik, karena aku tahu bahwa semua itu baik dan benar. Aku sudah menjalankan tugasku, dan sekarang aku harus memulihkan kembali kekuatanku. Aku merasa amat lemah, dan dalam keadaan lemah itu, aku tak tahu lagi apa yang terjadi. Aku tertidur di sofa, masih penasaran bagaimana Lucy sampai mengalami perubahan yang begitu buruk, dan bagaimana darahnya sampai begitu banyak habis, tanpa ada tanda-tanda penyebabnya. Kurasa penasaranku itu terbawa ke dalam mimpi, karena baik dalam keadaan tidur maupun bangun, pikiranku selalu kembali pada lubang-lubang kecil yang tepinya bergerigi di leher Lucy-meskipun lubang-lubang itu kecil. Lucy tidur nyenyak sampai siang. Waktu ia bangun, keadaannya cukup baik dan kuat, meskipun sama sekali tidak sebaik sehari sebelumnya. Van Helsing melibatnya, lalu ia pergi berjalan-jalan setelah menugaskan aku untuk menjaganya. Diingatkannya benar-benar padaku supaya aku tidak meninggalkannya sesaat pun juga. Kudengar suaranya di ruang depan, menanyakan jalan terdekat ke kantor telegraf. Lucy mengobrol ceria denganku, dan kelihatannya tidak menyadari apa yang telah terjadi. Aku mencoba menghibur dan mengalihkan perhatiannya. Waktu ibunya naik untuk menjenguknya, agaknya orang
http://inzomnia.wapka.mobi
tua itu tidak melihat perubahan apa-apa, tapi ia berkata dengan sikap berterima kasih padaku, "Kami banyak berutang budi pada Anda, Dr. Seward, atas semua yang telah Anda lakukan. Tapi sekarang Anda harus betul-betul membatasi diri dalam bekerja. Anda sendiri nampak lemah dan pucat Anda membutuhkan seorang istri untuk merawat dan menjaga Anda. Sungguh!" Waktu ibunya berbicara begitu, wajah Lucy merah padam, meskipun hanya sebentar, karena urat-uratnya yang lemah tak kuat memompakan darah banyak-banyak ke kepalanya. Akibatnya, ia jadi pucat sekali waktu menoleh padaku dengan pandangan memohon. Aku tersenyum dan mengangguk, dan kuletakkan jariku ke bibir. Sambil mendesah, dibenamkannya kepalanya kembali ke bantalnya. Van Helsing kembali beberapa jam kemudian, lalu berkata, "Sekarang kau pulang, dan makan-minum banyak-banyak. Perkuatlah dirimu. Malam ini aku yang tinggal di sini, dan aku sendiri yang akan menjaga nona muda kita ini. Kita berdua harus mengamati kasus ini, dan kita tak boleh membiarkan orang lain sampai tahu. Aku punya alasan-alasan kuat Tidak, jangan tanyakan alasan-alasan apa itu. Kau boleh membayangkan apa saja. Jangan takut membayangkan, bahkan yang paling tak mungkin sekalipun. Selamat tidur." Di ruang depan, aku didatangi oleh dua orang pelayan, yang bertanya apakah mereka berdua atau salah seorang di antara mereka boleh menjaga Miss Lucy. Mereka mohon supaya aku mengizinkannya, dan waktu kukatakan bahwa Prof. Van Helsing menghendaki agar hanya dia atau aku saja yang boleh menjaganya, mereka meminta dengan mengibaiba supaya aku bergantian dengan "pria asing" itu. Aku terkesan akan kebaikan hati mereka. Mungkin hal itu disebabkan karena mereka melihat keadaanku yang lemah, atau mungkin pula karena kesetiaan mereka pada Lucy. Aku sering melihat kebaikan hati wanita seperti itu. Aku pulang pada waktu makan malam, lalu berkeliling melihat pasien-pasienku. Semuanya baik-baik saja. Lalu aku duduk sambil menunggu kantuk datang. Aku sudah mulai merasakannya.
http://inzomnia.wapka.mobi
11 September.-Petang ini aku pergi ke Hilling ham. Kutemukan Van Helsing dalam keadaan ce ria, dan Lucy sudah jauh lebih baik. Tak lama setelah aku tiba, datang sebuah paket besar dari luar negeri untuk Profesor. Ia membukanya dengan sikap sengaja ingin memamerkan-itu hanya du gaanku saja tentu-lalu diperlihatkannya padaku seikat besar bunga. "Ini untuk Anda, Miss Lucy," katanya. "Untuk saya? Wah, Prof. Van Helsing!" "Benar, anak manis. Tapi bukan untuk bermain. Ini obat." Mendengar itu, wajah Lucy jadi menger-nyit. "Bukan, bukan untuk diminum sebagai rebusan, atau harus dicium supaya memabukkan, jadi Anda tak perlu memencet hidung Anda yang ba-gus itu. Nanti saya beritahukan pada sahabat saya, Arthur, kesedihan apa yang harus ditanggungnya, karena kecantikan orang yang amat dicintainya rusak. Nah, begitu, nona cantik, supaya hidung yang bagus itu jadi lurus lagi. Ini memang untuk obat, tapi Anda belum tahu bagaimana cara memakainya. Saya akan menaruhnya di jendela Anda, dan saya juga akan membuat sebuah untaian bulat yang cantik, untuk saya gantungkan di leher Anda, supaya Anda bisa tidur nyenyak. O, ya, khasiatnya memang seperti bunga teratai yang bisa membuat kita melupakan kesusahan kesusahan kita. Baunya L seperti air Lethe, dan seperti air mancur berkhasiat yang dicari orang-orang Conquistador di Florida, yang menemukannya setelah terlambat" Sementara Van Helsing berbicara, Lucy melihat-lihat, lalu mencium bunga-bunga itu. Kemudian dilemparkannya sambil berkata dengan setengah tertawa dan dengan jijik, "Ah, Profesor, Anda hanya mempermainkan saya saja. Ini kan bunga bawang putih biasa!" Aku heran melihat reaksi Van Helsing. Ia bangkit dan berkata dengan tegas, rahangnya yang sekokoh besi nampak tegang, dan alisnya yang tebal itu bertaut, "Jangan remehkan saya! Saya tak pernah berolok-olok! Semua yang saya lakukan selalu punya tujuan serius. Dan saya peringatkan Anda, jangan membantah. Turuti petunjuk-petunjuk saya, kalaupun bukan untuk
http://inzomnia.wapka.mobi
kepentingan Anda sendiri, demi orang-orang lainlah." Lalu, waktu dilihatnya Lucy ketakutan, hal yang memang wajar sekali, ia berkata lagi dengan lebih halus, "Ah, kasihan kau, nona muda. Jangan takut pada saya, nona manis. Saya melakukannya demi kebaikan Anda. Dan bungabunga yang begitu sederhana itu bisa mendatangkan banyak kebaikan bagi Anda. Nah, saya sendiri yang akan menaruhnya di kamar Anda ini, dan saya sendiri pula yang akan membuatkan rangkaian yang harus Anda pakai. Tapi, bus! Jangan ceritakan pada orang lain yang suka ingin tahu. Kita harus patuh, dan sikap tutup mulut juga termasuk kepatuhan. Kepatuhan itulah yang akan mengantar Anda ke dalam pelukan penuh kasih yang sedang menunggu-nunggu Anda. Sekarang duduk diam-diam sebentar. Mari ikut aku, John, bantu aku mengatur bunga bawang putih ini di kamar. Ini datang dari jauh, dari Haarlem. Sahabatku Vanderpool menanam tumbuh-tumbuhan obat di rumah kacanya, sepanjang tahun. Aku telah mengirim telegram padanya kemarin. Kalau tidak, barangbarang ini belum akan tiba di sini hari ini." Kami masuk ke kamar dengan membawa bunga-bunga itu. Tingkah laku profesor itu memang aneh dan tak dapat dimengerti. Pertama-tama jendela diikatnya dan dipasanginya palang kuat-kuat. Kemudian diambilnya segenggam bunga, lalu digosokkannya ke seluruh daun jendela, seolah-olah untuk meyakinkan bahwa setiap embusan udara yang mungkin masuk akan mengandung bau bawang putih itu. Lalu dengan jumbainya, ia menggosok seluruh kusen pintu, di atas, di bawahnya, dan pada setiap sisinya. Digosoknya pula sekeliling perapian, lama-lama. Semua itu kurasa aneh sekali. Maka aku pun bertanya, "Prof, saya tahu Anda selalu punya alasan untuk apa-apa yang Anda kerjakan, tapi yang ini saya benar-benar tak mengerti. Untung saja tak ada orang yang suka berpraduga. Kalau ada, dia pasti akan berkata bahwa Anda sedang berusaha mengusir jin jahat" "Mungkin memang itu yang sedang kulakukan," sahutnya dengan tenang, lalu mulailah ia membuat sebuah untaian melingkar yang harus dipakai Lucy di lehernya. Lalu kami menunggu sampai Lucy selesai disiapkan untuk tidur. Waktu gadis itu sudah berbaring di tempat tidurnya,
http://inzomnia.wapka.mobi
Profesor mendatanginya, lalu mengalungkan untaian bunga bawang putih itu ke lehernya. Kata-kata terakhir yang diucapkannya pada Lucy adalah, "Jaga supaya Anda tidak mengubah-ubah letaknya. Dan meski malam ini kamar ini terasa pengap, jangan buka jendela atau pintu." "Saya berjanji," kata Lucy, "dan terima kasih banyak atas kebaikankebaikan Anda berdua pada saya! Ah, apa yang telah saya lakukan, hingga saya diberkati dengan teman-teman sebaik Anda berdua?" Waktu kami meninggalkan rumah itu, naik ke kendaraan yang menunggu, Van Helsing berkata, "Malam ini aku bisa tidur dengan tenang. Aku memang membutuhkan tidur. Dua malam aku dalam perjalanan, sedangkan siang harinya aku harus banyak membaca, disusul dengan sehari penuh ketegangan keesokan harinya, lalu satu malam jaga malam, tanpa tidur sekejap pun. Besok pagi-pagi jemput aku, dan kita bersamasama melihat nona cantik itu. Keadaannya pasti jauh lebih baik, berkat penangkal yang telah kubuat itu. Ha! Ha!" Ia nampak amat yakin. Tapi aku lalu teringat akan keyakinanku sendiri dua malam yang lalu, yang akibatnya begitu menyedihkan. Aku merasa ngeri dan takut. Mungkin karena aku lemah, aku jadi enggan menyampaikan perasaanku itu pada Profesor. Tapi aku makin merasakannya, tak ubahnya seperti tangis yang tertahan. Bab 11 CATATAN HARIAN LUCY WESTENRA 12 September.-Baik sekali mereka semua padaku. Aku suka sekali pada Prof. Van Helsing yang baik itu. Aku heran mengapa ia jadi amat marah mengenai bunga-bunga ini. Ia membuatku takut tadi. Galak sekali dia. Padahal ia pasti benar, karena sekarang pun aku sudah merasa tenang berkat bunga-bunga ini. Pokoknya aku tidak takut seorang diri malam ini, dan aku bisa tidur dengan tenang. Aku takkan mempedulikan bunyi-bunyi apa pun di luar jendela. Ah, alangkah beratnya perjuanganku melawan tidur akhir-akhir ini, betapa sakitnya tak dapat tidur, juga betapa
http://inzomnia.wapka.mobi
sakitnya takut untuk tidur, takut entah terhadap apa! Sungguh berbahagia orang-orang yang hidupnya tak mengenal rasa takut dan ngeri. Bagi mereka, tidur adalah suatu berkat yang mereka rasakan setiap malam, dan hanya membawakan mereka mimpi-mimpi yang manis. Nah, malam ini aku berharap bisa tidur. Aku akan berbaring seperti Ophelia dalam Hamlet, yang berkalung bunga lambang keperawanan. Selama ini aku tak suka bawang putih, tapi malam ini kurasakan baunya sedap! Ada kedamaian dalam bau itu. Nah, aku mulai mengantuk. Selamat tidur semuanya! CATATAN HARIAN DR. SEWARD 13 September.-Aku pergi ke Berkeley, dan seperti biasanya kudapati Van Helsing sudah siap. Kendaraan yang kupesan dari hotel sudah menunggu. Profesor membawa tasnya yang selalu dibawanya. Aku ingin mencatat semuanya dengan cermat Aku dan Van Helsing tiba di Hillingham jam delapan. Pagi ini indah. Sinar matahari cerah dan semua rasa segar di awal musim gugur ini seakan merupakan penyempurnaan karya alam. Daun-daun berubah menjadi bermacammacam warna indah, tapi belum mulai berguguran dari pohon-pohonnya. Waktu kami masuk, kami bertemu dengan Mrs. Westenra yang baru keluar dari kamar duduk pribadinya. Ia selalu bangun awal. Ia menyambut kami dengan hangat dan berkata, "Anda berdua pasti akan senang, karena Lucy sudah lebih baik. Anakku tersayang itu masih tidur. Saya baru menjenguk ke kamarnya dan melibatnya, tapi saya tidak masuk karena takut mengganggunya." Profesor tersenyum dan nampak amat gembira. Digosok gosoknya kedua belah tangannya, dan ia berkata, "Wah, sudah saya duga bahwa diagnosis saya tentang kasus ini benar. Pengobatan saya berhasil." Tapi wanita itu langsung menjawab, "Jangan beranggapan bahwa semua itu berkat jasa Anda sendiri, Dokter. Keadaan Lucy pagi ini adalah berkat jasa saya juga." "Apa maksud Anda, Madam?" tanya Profesor.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, semalam saya khawatir akan keadaan anak itu, jadi saya masuk ke kamarnya. Dia tidur nyenyak sekali, hingga kedatangan saya pun tidak membangunkannya. Tapi kamar itu terasa pengap. Banyak sekali bunga berbau tajam dan tak enak berserakan di mana-mana. Dia bahkan memakai seikat bunga itu di lehernya. Saya takut kalau-kalau bau tak enak yang tajam itu akan mengganggu anak yang masih lemah itu. Jadi semuanya saya buang, dan jendela saya buka sedikit, supaya udara segar masuk. Saya yakin Anda akan senang melihat keadaannya sekarang." Lalu ia pergi ke ruang duduk pribadinya, tempat ia biasanya sarapan. Saat ia berbicara tadi, kuperhatikan wajah Profesor yang berubah kelabu. Ia bisa menahan diri selagi wanita malang itu masih ada di situ, karena ia tahu keadaan wanita itu, dan bahwa bila ia shock, keadaannya akan gawat sekali. Ia bahkan tersenyum waktu membukakan pintu, ketika wanita itu akan keluar. Tapi begitu wanita itu hilang dari pemandangan, direnggutkan nya aku kuat-kuat ke dalam ruang makan, lalu ditutupnya pintu. Baru kali itulah aku melihat Van Helsing kehilangan kendali dirinya. Mula-mula diangkatnya tangannya tinggi-tinggi ke atas kepalanya dengan sikap putus asa, tanpa berkata apa-apa. Lalu di tinju tinjunya telapak tangannya sendiri. Akhirnya ia duduk sambil menutup mukanya dengan kedua belah tangan, lalu menangis terisak-isak. Tangis itu agaknya keluar dari hatinya yang tersiksa. Lalu diulurkannya lagi tangannya ke atas, seolah-olah akan memohon pada seluruh alam. "Tuhan! Tuhan! Tuhan!" katanya. "Dosa apa yang telah kami lakukan? Apa dosa anak malang itu, sampai kami dikepung oleh nasib buruk begini? Apakah kami masih harus menjalani nasib yang diturunkan dari dunia tua yang kafir? Ibu yang malang, yang karena tak tahu dan karena mengira bahwa itulah yang terbaik, telah melakukan suatu hal yang bisa mengakibatkan dia kehilangan jiwa dan raga putrinya. Dan kita tak boleh memberitahukan padanya, atau bahkan memberinya peringatan, karena takut dia meninggal, lalu kedua-duanya meninggal. Aduh, betapa malangnya kita! Rasanya semua kekuatan sedang mengepung kita!" Tiba-tiba ia melompat bangkit. "Mari," katanya, "mari. Kita harus melihat dan bertindak! Setan
http://inzomnia.wapka.mobi
atau bukan setan atau semua setan sekaligus, aku tak peduli. Kita harus melawannya." Kami pergi ke ruang depan untuk mengambil tasnya, dan bersama-sama kami naik ke kamar Lucy. Kali ini pun aku yang menarik kerai kerainya ke atas, sedangkan Van Helsing berjalan langsung ke tempat tidur. Kali ini ia tidak terkejut melihat wajah malang yang pucat dan seolah-olah terbuat dari lilin itu, seperti beberapa hari yang lalu. Wajahnya membayangkan kesedihan mendalam dan rasa iba yang amat sangat. "Sudah kuduga," gumamnya dengan napas mendesis penuh arti. Tanpa berkata apa-apa, ia pergi mengunci pintu, lalu dikeluarkannya ke atas meja kecil, alat-alat untuk menjalankan transfusi lagi. Aku sudah tahu apa tujuan perbuatannya itu, dan aku pun membuka jasku. Tapi ia menghentikan aku dengan mengangkat tangannya. "Tidak!" katanya. "Hari ini kau yang harus melakukannya, dan aku yang memberikan darahku. Kau sudah cukup lemah." Sambil berkata-kata, dibukanya jasnya dan digulungnya lengan kemejanya. Lagi-lagi terjadi pengambilan dan perpindahan darah, kini pun diberikan suntikan narkotik, kini pun pipi yang kelabu itu mulai bersemu merah, dan terdengar napas teratur, pertanda tidur yang sehat. Kali ini aku yang menjaga, sedangkan Van Helsing mengurus dirinya sendiri dan beristirahat Lalu disempatkannya dirinya untuk member tahu Mrs. Westenra bahwa ia tak boleh memindahkan apa pun juga dari kamar Lucy, tanpa seizinnya. Dikatakannya pula bahwa bunga-bunga itu sebenarnya bernilai pengobatan, dan bahwa pengisapan baunya merupakan bagian dari pengobatan pula. Lalu ia mengambil alih untuk mengurus kasus itu sendiri. Dikatakannya bahwa ia yang akan jaga malam, malam ini dan malam berikutnya, dan akan memberitahukan padaku kapan aku harus datang. Satu jam kemudian, Lucy bangun dalam keadaan segar dan cerah, dan kelihatannya tidak terlalu menderita akibat siksaannya hebat itu. Apa arti semua ini? Aku jadi takut kalau kalau, gara-gara lama hidup di tengah-tengah orang-orang gila, otakku sendiri mulai terganggu.
http://inzomnia.wapka.mobi
CATATAN HARIAN LUCY WESTENRA 17 September.-Empat hari empat malam penuh kedamaian. Rasanya aku sudah menjadi begitu kuat, hingga sulit rasanya aku mengenali diriku sendiri. Rasanya aku baru saja melalui suatu mimpi buruk yang panjang, dan baru bangun dan melihat sinar matahari yang indah, serta merasakan udara pagi yang segar di sekelilingku. Samar-samar rasanya aku ingat akan saat-saat tegang penuh penantian dan ketakutan berkepanjangan. Akan kegelapan di mana aku bahkan tak bisa berharap, kegelapan yang menjadikan kesedihanku makin pedih. Kemudian aku mendapat serangan-serangan rasa hampa, disusul dengan rasa muncul kembali ke kehidupan, seperti seorang penyelam yang naik ke permukaan air setelah merasakan tekanan air yang besar. Tapi sejak Prof. Van Helsing bersamaku, semua mimpi buruk itu serasa hilang, suara-suara yang biasanya membuatku ketakutan setengah mati-suara kepak-kepak sayap pada jendela, suara-suara di tempat jauh yang seolah-olah dekat padaku, suara keras yang entah berasal dari mana, yang memerintahkan untuk melakukan entah apa semua itu sudah tak ada lagi. Sekarang aku tidur tanpa rasa takut Aku bahkan tidak mencoba untuk tetap terjaga. Aku jadi suka akan bawang putih, dan setiap hari sekotak bawang itu dikirimkan ke alamatku dari Haarlem. Malam ini Prof. Van Helsing harus pulang, karena ia harus berada di Amsterdam sehari. Tapi aku tak perlu dijaga lagi, aku sudah cukup sehat untuk ditinggalkan. Aku bersyukur pada Tuhan, demi ibuku, demi Arthur, dan demi semua teman kami yang begitu baik! Kurasa aku takkan merasakan perubahan apa-apa, karena semalam pun Prof. Van Helsing kebanyakan tidur di kursinya. Dua kali aku terbangun, dan aku menemukannya sedang tidur, tapi aku tak takut tidur kembali, meskipun dahan-dahan atau kelelawar atau entah apa mengetuk-ngetuk marah pada kaca jendela. Harian Pall Mall Gazette, 18 September SERIGALA YANG LOLOS PETUALANGAN BERBAHAYA DARI WARTAWAN KAMI
http://inzomnia.wapka.mobi
Wawancara dengan Penjaga Kebun Binatang Setelah sering meminta dan hampir selalu ditolak, dan berulang kali menggunakan nama Pall Mall Gazette sebagai semacam azimat, akhirnya pada suatu kali saya berhasil menemui penjaga Kebun Binatang, di mana terdapat bagian pemeliharaan serigala. Thomas Bilder tinggal di salah satu pondok di dalam lingkungan itu, di belakang kandang gajah. Saya temukan dia baru saja akan minum teh. Thomas dan istrinya adalah orang-orang yang ramah, mereka setengah baya dan tanpa anak. Hidup mereka pasti cukup lumayan, meskipun penyambutan yang mereka perlihatkan pada saya biasa-biasa saja. Setelah makan malam, barulah ia mau berbicara soal pekerjaannya, dan kami semua senang. Lalu, setelah meja dibereskan semua, ia menyalakan pipanya, lalu berkata, "Nah, sekarang Anda boleh menanyakan apa yang ingin Anda ketahui. Maafkan saya, saya tak pernah mau berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan saya sebelum waktu makan. Saya sendiri pun selalu memberikan teh pada serigala-serigala, jakal, dan anjing hutan di seluruh bagian kami, sebelum saya mulai bertanya pada mereka." "Apa maksud Anda, bertanya pada mereka?" tanyaku dengan tekad untuk membawanya ke suasana percakapan. "Salah satu caranya adalah dengan memukul kepala mereka dengan kayu, atau kadang-kadang menggaruk-garuk telinga mereka, bila yang jantan ingin bergaya di hadapan betinanya. Saya tak begitu suka akan cara lama-yaitu memukul kepala mereka dengan kayu sebelum memberi makan, tapi saya tunggu sampai mereka selesai minum sherry atau kopikalau kita umpamakan mereka manusia, barulah saya mau menggaruk telinga mereka. Ingat," tambahnya berfilsafat, "banyak persamaan antara kita manusia dan hewan. Anda misalnya, datang untuk menanyai saya tentang pekerjaan saya. Saya tadi marah-marah dan mengomel, dan tak mau menjawab pertanyaan Anda. Bahkan waktu Anda mengancam akan meminta izin langsung dari Bapak Kepala untuk menanyai saya pun, saya tetap tak mau menjawab, juga waktu Anda akan memberi saya uang
http://inzomnia.wapka.mobi
setengah pound itu saya tetap marah pada Anda. Saya juga tak segansegan mengatakan 'Persetan!' pada Anda, bukan?" "Benar." "Dan waktu Anda katakan bahwa Anda akan melaporkan saya karena telah menggunakan perkataan kasar itu, saya tetap tak peduli. Tapi uang setengah pound itulah yang memperbaiki keadaan. Saya tak mau bertengkar lagi, jadi saya suruh Anda menunggu sampai usai jam makan dan minum, seperti serigala, singa, dan harimau. Nah, setelah perempuan tua itu memberi saya sepotong kue cake, dan membilas kue itu di tenggorokan saya dengan kopi dari tekonya yang berbunga-bunga itu, dan saya pun sudah menyalakan rokok saya, nah, Anda boleh menggaruk telinga saya sepuas hati Anda, dan saya tidak akan marah. Silakan bertanya. Saya tahu untuk apa Anda datang. Untuk menanyakan tentang serigala yang lolos itu, bukan?" "Benar. Saya ingin tahu pendapat Anda tentang hal itu. Tolong ceritakan bagaimana itu terjadi. Dan setelah saya tahu kejadiannya, saya ingin mendengar pendapat Anda mengenai apa sebabnya, dan bagaimana menurut Anda peristiwa itu akan berakhir." "Baiklah. Begini cerita seluruhnya. Serigala itu kami beri nama Bersicker. Dia adalah salah satu dari tiga ekor yang berwarna kelabu, yang didatangkan dari Norwegia ke Kebun Binatang Jam rach Dari situlah kami membelinya empat tahun yang lalu. Dia adalah serigala yang baik tingkah lakunya, dan tak sulit diajak berbicara. Saya terkejut sekali mengapa justru dia yang ingin keluar. Tapi begitulah, serigala memang tak bisa dipercaya, sama seperti wanita." 'Hus! Jangan terlalu didengarkan omongannya, Pak!" seru Mrs. Bilder sambil tertawa ceria. "Dia sudah terlalu lama mengurus binatangbinatang. Masih untung dia sendiri tidak menjadi serigala. Tapi dia tak merugikan." "Nah, kemarin, kira-kira dua jam setelah waktu makan, saya mendengar keributan pertama. Saya sedang menyiapkan rumput untuk tempat tidur seekor anak puma yang sakit. Waktu mendengar suara menyalak dan melolong, langsung saya datangi tempat itu. Saya lihat Bersicker mengamuk, menggila pada tiang-tiang besi, seperti ingin keluar. Hari itu
http://inzomnia.wapka.mobi
tak banyak pengunjung. Tapi di dekat tempat itu hanya ada satu orang, seorang pria tinggi, kurus, hidungnya bengkok, dan janggutnya runcing, diselingi uban. Matanya merah, dan pandangannya dingin dan keras. Saya tak suka melihat laki-laki itu, karena kelihatannya dialah yang membuat marah binatang itu. Dia memakai sarung tangan dari kulit. Dia menunjuk pada binatang-binatang itu dan berkata pada saya, Pak Penjaga, serigala-serigala itu kelihatannya marah pada sesuatu.' "'Mungkin pada Anda,' kata saya, karena saya tak suka pada tampangnya. Saya kira dia akan marah, tapi ternyata tidak. Dia hanya tersenyum, tersenyum mengejek. Dan kelihatanlah semua giginya yang putih dan tajam-tajam. "'Oh, tidak, mereka takkan menyukai saya,' katanya. 'Oh, ya, mereka suka,' kata saya, menirukan gaya bicaranya. 'Mereka suka makan tulang untuk membersihkan gigi mereka pada jam minum teh. Dan Anda punya banyak sekali tulang.' "Anehnya, waktu binatang-binatang itu melihat kami bercakap-cakap, mereka langsung berbaring, dan waktu saya mendekati Bersicker, dia membiarkan saya menggaruk telinganya seperti biasa. Laki-laki itu mendekat, dan ikut-ikut menggaruk-garuk telinganya. "'Hati-hati,' kata saya. 'Bersicker cepat sekali geraknya.' "'Tak apa-apa,' katanya. 'Saya sudah biasa dengan mereka!' "'Apakah Anda juga bekerja sebagai pengurus binatang?' tanya saya sambil membuka topi, karena orang yang biasa berurusan dengan serigala dan hewan-hewan lain bisa menjadi rekan yang baik bagi seorang pengurus kebun binatang. "'Tidak,' sahutnya, 'tidak secara langsung, tapi saya memelihara beberapa ekor sebagai binatang kesayangan.' Dan setelah berkata begitu, dia mengangkat topinya, persis seperti seorang bangsawan, lalu pergi. Si Bersicker memandanginya terus dari belakang, sampai orang itu tak kelihatan lagi. Lalu dia pergi dan berbaring di sudut. Sepanjang malam dia tak mau keluar dari sudut itu. Lalu semalam, begitu bulan naik, semua serigala di sini mulai melolong. Padahal tak ada sebabnya. Tak ada seorang pun di dekat tempat ini, kecuali seseorang di taman di
http://inzomnia.wapka.mobi
belakang Park Road, yang sedang memanggil anjingnya. Sekali dua kali saya pergi untuk melihat ka au kalau ada apa-apa, tapi tak ada apa-apa. Lalu suara melolong itu berhenti. Jam dua belas kurang sedikit, saya selalu berkeliling lagi sebelum tidur. Nah, waktu itu di depan kandang si Bersicker saya lihat pagar-pagar besinya patah-patah dan bengkokbengkok, dan kandang itu kosong. Hanya itulah yang saya ketahui." "Adakah orang lain yang melihat sesuatu?" "Salah seorang tukang kebun kami baru pulang dari kedai kopi, kira-kira pada waktu itu. Katanya dia melihat seekor anjing besar berwarna kelabu keluar lewat pagar hidup. Begitu katanya, tapi saya kurang percaya, karena kalau itu benar, mengapa dia tak mengatakan apa-apa pada majikannya waktu dia datang. Setelah ada pengumuman tentang lolosnya serigala itu, dan sepanjang malam kami pergi melacak si Bersicker di taman, barulah dia ingat sesuatu. Menurut saya sih dia telah minum terlalu banyak, dan agak mabuk." "Nah, Mr. Bilder, bisakah Anda menjelaskan tentang sebab lolosnya serigala itu?" "Yah, Pak," katanya dengan rendah hati bercampur curiga. "Saya rasa bisa, tapi saya rasa Anda takkan puas dengan teori saya." "Tentu saya puas. Bila seseorang seperti Anda, yang mengenal binatangbinatang dari pengalaman, tak berani memberikan pendapatnya, siapa lagi yang bisa?" "Yah, penjelasan saya tentang kejadian itu begini. Menurut saya, serigala itu meloloskan diri hanya karena ingin keluar." Mendengar Thomas dan istrinya tertawa ngakak setelah berkata begitu, tahulah saya bahwa itu hanya olok-olok yang biasa mereka lakukan, dan bahwa penjelasan itu memang sudah dipersiapkannya. Saya tak suka akan senda gurau itu, tapi saya tahu ada jalan untuk membujuknya, dan saya pun berkata, "Begini, Mr. Bilder, kita anggap saja bahwa uang setengah pound yang saya berikan tadi sudah habis masa berlakunya, dan akan diberikan setengah pound lagi bila Anda mau menceritakan apa yang menurut Anda akan terjadi."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda memang pandai," katanya dengan bersemangat. "Maaf, Pak, Anda ingin tawar-menawar rupanya. Tapi perempuan tua ini sudah memberi isyarat supaya saya bercerita terus." "Wah, bisa saja kau!" kata wanita tua itu. "Pendapat saya begini. Serigala itu sedang bersembunyi di suatu tempat Tukang kebun itu berkata bahwa binatang itu berlari lebih cepat daripada kuda, ke arah utara. Tapi saya tak percaya. Mana bisa serigala disamakan dengan kuda larinya. Bentuk tubuhnya saja berbeda. Dalam buku-buku cerita, serigala adalah binatang hebat yang digambarkan sebagai makhluk yang suka bergerombol dan mengejar sesuatu. Itu tentu mengerikan sekali, tapi lebih mengerikan lagi karena mereka dikatakan suka melolong dengan ribut, lalu menyerang apa saja. Padahal, demi Tuhan, sebenarnya seekor serigala itu lebih rendah daripada binatang yang paling rendah. Dia tak sepintar, tak seberani, dan tak sebaik anjing, dan semangat berkelahinya lebih kecil daripada anjing. Yang hilang ini tak bisa berkelahi, dan bahkan tak bisa mencari makan sendiri. Jadi lebih besar kemungkinannya dia bersembunyi di sekitar taman itu dan menggigil. Dan sekiranya dia bisa berpikir, dia akan memikirkan dari mana dia akan mendapatkan sarapannya. Atau mungkin juga dia sudah pergi ke suatu daerah dan bersembunyi di sebuah gudang batu bara. Wah, betapa akan terkejutnya seorang juru masak bila terlihat olehnya matanya yang hijau memancar ke arahnya dari tempat gelap! Bila dia tak bisa mendapatkan makanan, dia akan pergi mencarinya, dan mungkin dia akan menyelinap masuk ke dalam sebuah toko penjual daging. Atau kalau tidak, barangkali ada seorang pengasuh anak yang berjalan-jalan membawa seorang bayi dalam keretanya, lalu bertemu dengan seorang prajurit dan dia pergi meninggalkan bayi ituyah, tak mengherankan kalau bayi itu lalu hilang. Begitulah." Saya sedang memberikan uang yang setengah pound lagi, ketika di jendela muncul sesuatu. Wajah Mr. Bilder tampak bertambah panjang karena terperanjat "Ya, Tuhan!" serunya. "Ini dia Bersicker kembali sendiri!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Ia pergi ke pintu dan membukanya. Saya rasa sebenarnya ia tak perlu melakukannya, karena seekor binatang buas tak pernah mempedulikan halangan di antara dirinya dan manusia. Pengalaman pribadi saya menguatkan hal itu. Tapi kebiasaan adalah segala-galanya, karena bagi Mr. Bilder dan istrinya serigala itu tak lebih dari seekor anjing bagi kita, sedangkan binatang itu sendiri begitu tenang dan baik tingkah lakunya, hingga kita seperti melihat manusia yang ber-sarungkan kulit serigala untuk main film saja. Pemandangan itu terasa lucu dan menimbulkan rasa iba. Serigala jahat yang selama setengah hari telah melumpuhkan kota London dan membuat anak-anak menggigil ketakutan, kini berdiri di situ dengan sikap menyesal, dan disambut serta ditepuk-tepuk seperti anak hilang yang kembali. Pak Tua Bilder memeriksa seluruh tubuhnya dengan teliti dan penuh kasih sayang. Setelah selesai, ia berkata, "Nah, sudah kuduga dia akan mengalami kesulitan. Sudah kukatakan, bukan? Nih, lihat kepalanya luka-luka dan penuh dengan pecahan kaca. Pasti dia telah mencoba melompati tembok. Seharusnya orang-orang tak diperbolehkan memasang kaca-kaca di atas temboknya. Ini akibatnya. Mari, Bersicker." Serigala itu dibawanya, lalu dikurung di dalam sebuah kandang, dengan sepotong daging berukuran besar, yang akan menyenangkan binatang yang memang biasa diberi makan itu. Lalu ia pergi untuk memberikan laporannya. Aku pun pergi untuk memberikan satu-satunya informasi khusus mengenai peristiwa di Kebun Binatang itu. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 17 September.-Setelah makan malam, aku mengatur buku-bukuku yang sudah acak-acakan, karena banyaknya pekerjaan lain dan seringnya aku harus mengunjungi Lucy. Tiba-tiba pintu diterjang orang dengan kasar, dan pasienku menyerbu masuk dengan wajah kejam penuh nafsu. Aku terkesiap, karena masuknya seorang pasien ke dalam kamar kerja
http://inzomnia.wapka.mobi
dokter, atas kehendaknya sendiri, boleh dikatakan tak pernah terjadi. Tanpa menunggu sekejap pun ia langsung menyerangku. Ia menggenggam sebilah pisau makan, dan aku segera menyadari bahwa ia berbahaya. Aku mengusahakan supaya meja selalu berada di antara kami. Tapi ia terlalu cepat dan terlalu kuat dibandingkan diriku, dan sebelum aku sempat mendapatkan keseimbanganku, ia sudah menyerang dan melukai pergelangan tangan kiriku dengan parah. Tapi sebelum ia menyerang lagi, kutinju dia dengan tangan kananku, dan ia jatuh telentang ke lantai. Pergelangan tanganku mengeluarkan banyak darah, dan menetes hingga menjadi bercak yang cukup besar di karpet Kulihat bahwa ia lalu tak punya keinginan lagi untuk meneruskan perjuangannya. Aku pun membalut pergelangan tanganku sambil mengawasi tubuh yang tertelentang itu dengan waspada. Waktu para petugas menyerbu masuk, dan kami mengalihkan perhatian kami padanya, apa yang dikerjakannya membuat kami mual. Ia menelungkup di lantai, dan seperti seekor anjing, menjilati darah yang tergenang di lantai dari pergelangan tanganku yang luka. Dengan mudah ia diamankan, dan aku heran melihatnya mengikuti para petugas dengan tenang. Berulang kali ia berkata, "Darah yang memberikan kehidupan! Darahlah yang memberikan kehidupan!" Saat ini aku tak boleh kehilangan darah lagi, karena akhir-akhir ini sudah terlalu banyak darahku yang hilang. Padahal aku sendiri membutuhkannya demi kesehatan tubuhku. Apalagi ketegangan berkepanjangan gara-gara penyakit Lucy dan masa-masa menakutkan itu telah mempengaruhi keadaanku sendiri. Aku terlalu kacau dan letih, dan aku memerlukan istirahat. Untung Van Helsing tidak memanggilku. Aku tak mau tidur sebelum waktunya, karena nanti malam aku tak boleh tidak tidur. TELEGRAM DARI VAN HELSING, ANTWERPEN, KEPADA SEWARD, CARFAX (Dikirim ke Carfax, Sussex. Karena tidak mencantumkan nama daerah, terlambat dua puluh empat jam). 17 September.-Harus berada di Hillingham malam ini. Kalau tidak terusmenerus menjaganya, kunjungilah, dan usahakan supaya bunga-bunga
http://inzomnia.wapka.mobi
tetap berada di tempatnya. Penting sekali. Jangan lengah. Begitu tiba, aku akan menyertaimu. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 18 September.-Baru saja berangkat mengejar kereta api untuk pergi ke London Kedatangan telegram Van Helsing membuatku cemas. Satu malam sudah berlalu dengan percuma. Berdasarkan pengalaman pahit, aku tahu betul apa yang mungkin terjadi. Mungkin semuanya baik-baik saja, tapi apakah yang mungkin pula terjadi? Rasanya kami terus dibayang-bayangi suatu kutukan, hingga semua usaha kami selalu dirintangi oleh suatu kecelakaan. Tabung rekaman ini akan kubawa, lalu akan kulanjutkan rekamanku pada fonograf Lucy. CATATAN PENINGGALAN LUCY WESTENRA 17 September.-Malam hari. Kutulis ini dan kutinggalkan untuk dibaca, supaya kelak takkan ada orang yang mendapat kesulitan gara-gara aku. Ini merupakan catatan sebenarnya dari apa yang terjadi malam ini. Kurasa aku akan mati lemas. Aku merasa tak cukup kuat untuk menulis, tapi aku harus melakukannya, meskipun mungkin aku mati saat sedang melakukannya. Aku pergi tidur seperti biasa, setelah mengurus bunga-bunga supaya terletak di tempatnya masing-masing berdasarkan instruksi Prof. Van Helsing. Aku langsung tertidur. Aku terbangun mendengar suara mengepak di jendela. Suara itu selalu terdengar sejak aku berjalan dalam tidur ke tebing karang di Whitby, saat Mina menyelamatkanku. Kini sudah kukenal betul suara itu. Aku tak takut, meskipun aku memang berharap Dr. Seward ada di kamar sebelah-Prof. Van Helsing telah menjanjikan hal itu-supaya aku bisa memanggilnya sewaktu-waktu. Kucoba tidur lagi, tapi tak bisa. Lalu aku diserang penyakit lama, yaitu takut tidur. Aku coba tetap bangun. Sulitnya, aku justru mengantuk saat aku tak mau tidur. Karena takut seorang diri, kubuka pintu kamarku dan berseru, "Ada siapa?" Tak ada jawaban. Aku tak berani membangunkan Ibu, jadi pintu kututup lagi. Di luar, di semak-semak,
http://inzomnia.wapka.mobi
kudengar anjing melolong, tapi lebih garang dan lebih dalam suaranya. Aku pergi ke jendela dan melihat ke luar, tapi tak bisa melihat apa-apa, kecuali seekor kelelawar besar. Agaknya kelelawar itulah yang mengetuk-ngetukkan sayapnya ke jendela. Jadi aku kembali ke tempat tidur, tapi bertekad untuk tak tidur. Sebentar kemudian pintu terbuka, dan Ibu menjenguk ke dalam. Melihat gerak-gerikku, Ibu tahu bahwa aku tak tidur. Ia masuk dan duduk di sisiku. Ibu berbicara dengan lebih manis dan lebih halus daripada biasanya. "Aku khawatir memikirkanmu, Sayang. Jadi aku masuk untuk melihat apakah kau tak apa-apa." Aku takut ia masuk angin duduk di situ, jadi kuajak dia tidur bersamaku. Ia naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelahku. Kimononya tak dibuka, karena katanya ia hanya akan tinggal sebentar saja, dan akan kembali ke tempat tidurnya sendiri. Sementara kami berbaring berpelukan, pukulan pada jendela terdengar lagi. Ibu terkejut dan agak ketakutan, lalu berseru, "Apa itu?" Aku mencoba menenangkannya, dan berhasil. Ia berbaring lagi dengan tenang. Tapi masih terdengar detak jantungnya yang hebat. Sebentar kemudian terdengar lagi suara melolong di semak-semak di luar, disusul bunyi kaca pecah, dan banyak pecahan kaca berhamburan di lantai. Kerai di jendela tertiup oleh angin yang masuk, dan di lubang bekas kaca yang pecah itu muncul kepala seekor serigala kelabu yang besar. Ibu berteriak ngeri. Dengan susah payah ia duduk dan menggapai akan menangkap apa saja, apa saja yang dipikirnya bisa membantunya. Yang dicengkeramnya antara lain adalah untaian bunga pada leherku yang telah ditekankan oleh Prof. Van Helsing supaya kupakai terus. Untaian bunga itu terlepas dari leherku. Setelah duduk selama satu-dua detik sambil menunjuk ke serigala itu, terdengar suara aneh seperti terceguk-ceguk di lehernya. Lalu ia jatuh tertelungkup, seolah tersambar petir, kepalanya terbentur ke dahiku, membuatku pusing sebentar. Kamar dan isinya serasa berputar-putar. Aku terus memandang ke jendela, tapi serigala itu menarik kembali kepalanya, dan banyak sekali bintik-bintik kecil beterbangan masuk lewat pecahan kaca itu. Bintik-bintik itu masuk berguling-guling dan
http://inzomnia.wapka.mobi
berputar-putar seperti pilar debu melingkar-lingkar yang biasa dilukiskan oleh para pelancong yang melihat angin panas di gurun pasir. Aku mencoba untuk bergerak, tapi serasa ada yang menahanku, apalagi tubuh Ibu yang sudah mulai terasa dingin menindihku. Jantung ibuku sudah berhenti, dan aku pun tak sadar beberapa lamanya. Rasanya tak lama aku pingsan, tapi aku amat sangat ketakutan. Di suatu tempat yang tak jauh, terdengar bunyi bel lewat. Anjing-anjing di seluruh daerah itu melolong, dan disemak-semak terdekat di luar, seekor bulbul bernyanyi. Tubuhku serasa membeku karena kesakitan, ketakutan, dan lemah, tapi suara bulbul itu seperti suara ibuku yang sudah meninggal, yang kembali untuk menghiburku. Rupanya suara-suara itu telah membangunkan para pelayan juga. Kudengar langkah-langkah kaki telanjang mereka di luar kamarku. Kupanggil mereka dan mereka masuk. Waktu mereka melihat apa yang telah terjadi, dan apa yang menindih tubuhku, mereka berteriak. Angin bertiup melalui lubang jendela yang kacanya sudah pecah, dan pintu terbanting tertutup. Mereka mengangkat tubuh ibuku, dan aku pun bangun. Lalu mereka baringkan tubuh Ibu di tempat tidur, dan mereka tutupi dengan selimut. Mereka semua ketakutan dan gugup sekali, jadi kusuruh mereka pergi ke ruang makan untuk minum anggur masing-masing segelas. Pintu terbuka lebar sebentar, lalu tertutup lagi. Pelayan-pelayan itu berteriak lagi, lalu dengan berdekapan pergi ke ruang makan. Kuletakkan bungabunga di atas dada ibuku. Tiba-tiba aku ingat apa kata Prof. Van Helsing mengenai bunga-bunga itu, tapi aku enggan mengambilnya lagi, apalagi aku akan menyuruh pelayan-pelayan menjagaku. Aku heran mengapa mereka tidak kembali. Kupanggil mereka, tapi tak ada jawaban, jadi aku pergi ke ruang makan untuk mencari mereka. Aku merasa putus asa melihat apa yang telah terjadi. Mereka berempat terbaring di lantai, tanpa daya, dan bernapas dengan berat. Kendi anggur di atas meja masih berisi setengahnya tapi minuman itu berbau aneh dan masam. Aku curiga, maka kuperiksa kendi itu. Cairan di dalamnya berbau obat bius. Lalu aku melihat ke b et dan kudapati botol obat yang diberikan dokter untuk ibuku sudah kosong. Apa yang harus
http://inzomnia.wapka.mobi
kulakukan? Apa yang harus kuperbuat? Aku kembali kepada Ibu di kamar. Aku tak bisa meninggalkannya. Aku tinggal seorang diri, dengan pelayan-pelayan yang tidur karena telah dibius oleh entah siapa. Seorang diri bersama orang yang sudah meninggal! Aku tak berani keluar, karena kudengar suara lolong rendah serigala lewat kaca jendela yang pecah. Udara serasa penuh dengan bintik-bintik yang mengambang dan berputar-putar kena angin jahat malam ini. Kertas ini akan kusembunyikan di dadaku. Orang akan menemukannnya bila mereka akan membaringkan tubuhku. Ibuku sudah pergi! Sudah tiba waktunya bagiku untuk pergi pula. Selamat tinggal, Arthur tersayang. Bila aku tak bisa selamat malam ini. Tuhan akan melindungimu, Sayang, dan, Tuhan, bantulah aku! Bab 12 CATATAN HARIAN DR. SEWARD 18 September.-Aku langsung berangkat ke Hillingham, dan tiba pagipagi benar. Taksi yang mengantarku kusuruh menunggu di pintu pagar, dan aku berjalan kaki di jalan masuk. Kuketuk pintu perlahan-lahan, dan perlahan-lahan pula ku-tekan bel, karena aku takut mengganggu Lucy atau ibunya. Aku hanya berharap seorang pelayan membukakan pintu. Karena tak ada yang membukakan, aku mengetuk dan menekan bel lagi. Dalam hati kusumpahi kemalasan para pelayan itu, yang pada jam begini masih tidur, padahal sekarang sudah jam sepuluh. Kutekan lagi bel dan kuketuk lagi pintu dengan tak sabar. Masih saja tak ada yang membukakan. Sejak tadi aku hanya menyalahkan para pelayan. Tapi kini aku mulai diserang rasa takut yang amat sangat. Apakah kesunyian ini hanya suatu mata rantai dari rangkaian kutukan yang menjerat kami begitu ketat? Apakah rumah kematian yang kudatangi ini? Terlambatkah aku? Aku tahu bahwa keterlambatan beberapa menit
http://inzomnia.wapka.mobi
saja, bahkan beberapa detik saja, bisa berarti jam-jam penuh bahaya bagi Lucy, bila serangannya yang mengerikan itu kumat Lalu aku mengitari rumah, mencoba menemukan jalan masuk lain. Aku tak berhasil menemukannya. Semua pintu dan jendela terkunci. Dengan kecewa aku kembali ke serambi depan. Pada saat itu kudengar bunyi tapak kaki kuda yang dikendarai dengan amat cepat. Kuda itu berhenti di pintu pagar, dan sebentar kemudian aku bertemu Van Helsing yang berlari-lari di jalan masuk. Waktu melihatku, ia bertanya dengan terengah-engah, "Kau rupanya! Baru tiba juga! Bagaimana dia? Apa kita terlambat? Apa kau tidak menerima telegramku?" Cepat-cepat kujelaskan bahwa baru tadi pagi kuterima telegramnya, dan bahwa aku tak menunda semenit pun untuk datang kemari. Juga bahwa aku tak berhasil minta dibukakan pintu. Ia berhenti, lalu membuka topinya dan berkata dengan murung, "Kalau begitu, kita terlambat Kehendak Tuhanlah yang terjadi!" Dengan energi yang sebagaimana biasanya cepat pulih, ia berkata, "Mari. Kalau tak ada jalan yang terbuka untuk masuk, kita harus membuatnya. Kita terdesak waktu sekarang." Kami pergi ke bagian belakang rumah di mana terdapat jendela dapur. Profesor mengeluarkan sebuah gergaji bedah dari tasnya. Benda itu diberikannya padaku, sambil menunjuk ke palang-palang besi yang ada di jendela. Aku segera mengerti dan mulai mengerjakannya, dan dalam waktu singkat sudah terpotong olehku tiga buah. Lalu, dengan menggunakan sebuah pisau panjang yang tipis, kami dorong gerendelnya, dan kami berhasil membuka jendela itu. Kubantu Profesor masuk, dan aku menyusulnya. Tak ada seorang pun di dapur itu, maupun di kamarkamar pelayan yang berdekatan dengan tempat itu. Kami mencoba semua pintu sambil terus berjalan. Di kamar makan yang diterangi samarsamar oleh berkas-berkas cahaya yang masuk lewat kerai, kami temukan empat pelayan wanita terbaring di lantai. Kami tak perlu menduga bahwa mereka sudah meninggal, karena napas mereka yang mendengkur, dan bau asam obat bius yang menyebar di ruangan itu membuat kami tidak
http://inzomnia.wapka.mobi
meragukan lagi keadaan mereka. Aku bertukar pandang dengan Van Helsing yang berkata, "Nanti saja kita urus mereka." Lalu kami berjalan terus, dan naik ke kamar Lucy. Kami berhenti di pintunya beberapa saat, dan memasang telinga, tapi tak mendengar apa-apa. Dengan wajah pucat dan tangan gemetar, kami buka pintu perlahan-lahan, lalu masuk. Bagaimana bisa aku melukiskan apa yang kami lihat? Di tempat tidur terbujur tubuh dua orang wanita, Lucy dan ibunya. Ibunya terbaring di sisi terjauh, ditutupi selimut putih. Tapi selimut itu tersingkap oleh tiupan angin lewat jendela yang kacanya pecah, dan tampaklah wajah putih yang membayangkan rasa ngeri. Di sebelahnya terbaring Lucy, dengari wajah putih yang membayangkan kengerian lebih hebat lagi. Bunga yang seharusnya terkalung di lehernya, kami temukan di atas dada ibunya. Lehernya telanjang, dan di situ tampak dua luka kecil yang telah kami lihat sebelumnya. Tapi kini luka itu nampak amat putih dan dalam keadaan terkoyak. Tanpa berkata apa-apa, Profesor membungkuk, kepalanya hampir menyentuh dada Lucy, dan ia cepat-cepat memiringkan kepalanya dengan sikap orang mendengarkan. Lalu sambil melompat ia berseru, "Belum terlambat! Cepat! Cepat! Ambil brendi!" Aku berlari turun dan kembali dengan membawa brendi, setelah lebih dahulu mencium dan mencicipinya, karena aku takut kalau-kalau minuman itu sudah dibubuhi obat bius pula seperti sherry di dalam kendi yang kudapati di meja. Para pelayan masih bernapas dengan berat, tapi mereka kini gelisah. Kurasa obat biusnya sudah tak bekerja lagi. Aku tak sempat menunggu untuk meyakinkan diri mengenai hal itu, karena aku cepat-cepat kembali pada Van Helsing. Seperti pada kesempatan sebelumnya, brendi itu diusapkannya pada bibir dan gusi Lucy, juga pada pergelangan tangan dan telapak tangannya. Kemudian ia berkata, "Untuk sementara, hanya ini yang bisa kulakukan. Pergilah membangunkan pelayan-pelayan itu. Pukul wajah mereka dengan handuk basah, pukul kuat kuat Suruh mereka menyalakan api dan menyiapkan air mandi. Tubuh anak malang ini sudah hampir sama dinginnya dengan yang di sebelahnya. Dia perlu dipanaskan sebelum kita mengurus yang lain-lain."
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku segera pergi. Tidak begitu sulit membangunkan tiga di antara pelayan-pelayan itu. Yang keempat adalah gadis yang masih amat muda, dan agaknya obat bius itu telah menyerangnya lebih kuat. Maka kuangkat dia ke sofa dan kubiarkan dia tidur. Yang lain-lain mula-mula tertegun-tegun, tapi begitu sadar, mereka pun menangis histeris. Tapi aku bersikap tegas terhadap mereka, dan tak kubiarkan mereka berkata apa-apa. Kukatakan pada mereka bahwa kehilangan satu nyawa sudah cukup menyedihkan, dan kalau mereka berlambat-lambat, mereka akan mengorbankan nyawa Miss Lucy. Maka mereka pun mulai sibuk, meski masih terus menangis dan terisak-isak, dan masih dalam pakaian tidur. Mereka menyiapkan api dan air. Untung api untuk memasak masih hidup, dan air panas cukup banyak. Kami siapkan air mandi, kami angkat Lucy, lalu kami masukkan ke dalam bak mandi. Ketika kami sedang sibuk menggosok-gosok tubuhnya, terdengar ketukan di pintu ruang depan. Salah seorang pelayan cepat-cepat mengenakan pakaian, dan berlari membukakan pintu. Lalu ia kembali dan membisikkan bahwa ada seorang pria yang membawa pesan dari Mr. Holmwood. Kuperintahkan dia untuk mempersilakan orang itu menunggu, karena kami tak bisa menemui siapasiapa sekarang. Ia pergi menyampaikan pesan itu. Karena asyik dengan pekerjaan kami, aku sama sekali lupa pada tamu itu. Sepanjang pengalamanku, tak pernah aku melihat Profesor bekerja setekun itu. Aku tahu-dan ia juga pasti tahu-bahwa ini adalah perjuangan melawan kematian. Waktu kami berhenti sebentar, kukatakan hal itu padanya. Ia memberikan jawaban dengan wajah yang sangat bersungguh-sungguh, tapi tak kupahami maksudnya, "Kalau hanya itu, aku takkan mau melanjutkan usaha ini. Aku akan membiarkannya pergi dengan damai, karena aku tidak melihat adanya harapan." Lalu dilanjutkannya lagi pekerjaannya dengan penuh semangat dan kesungguhan yang lebih besar. Kemudian kami sadari bahwa panas itu mulai memberikan pengaruh. Denyut jantung Lucy terdengar lebih jelas pada stetoskop, dan paruparunya mulai bekerja. Wajah Van Helsing sudah boleh dikatakan
http://inzomnia.wapka.mobi
berseri. Waktu kami mengangkat Lucy dari bak mandi dan menggulungnya dalam selimut panas untuk mengeringkannya, ia berkata, "Kita sudah memenangkan langkah pertama! Sekarang terserah Yang Mahakuasa!" Kami bawa Lucy ke kamar lain yang sudah disiapkan. Kami baringkan dia di tempat tidur, lalu kami paksakan meneteskan brendi ke kerongkongannya. Kulihat Van Helsing melilitkan sehelai saputangan sutera halus di leher Lucy. Ia masih tak sadar, dan keadaannya masih buruk, kalau tak boleh dikatakan buruk sekali. Van Helsing memanggil salah seorang pelayan dan menyuruhnya menjaga Lucy, dengan pesan bahwa dia tak boleh melepaskan pandangannya dari Lucy sampai kami kembali. Lalu diisyaratkan nya padaku untuk mengikutinya ke luar. "Kita harus merundingkan apa yang harus kita lakukan," katanya setelah kami menuruni tangga. Dibukanya pintu ruang makan. Kami masuk, lalu pintu kamar itu ditutupnya baik-baik. Jendela-jendelanya sudah dibuka, tapi kerainya sudah diturunkan. Itu merupakan suatu tata cara yang dipatuhi dengan ketat oleh kaum wanita Inggris dari golongan rendah, bila ada orang yang meninggal di rumah itu. Oleh karenanya kamar itu jadi agak gelap, tapi kami tidak memerlukan cahaya. Kesungguhan di wajah Van Helsing berganti dengan ekspresi bingung. Ia seperti sedang memeras otaknya memikirkan sesuatu. Jadi aku diam saja. Akhirnya ia berkata, "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Ke mana kita harus meminta bantuan? Kita harus memberikan transfusi darah lagi, secepat mungkin. Kalau tidak, dalam waktu satu jam nyawa gadis malang itu takkan tertolong lagi. Kau sudah terlalu letih, aku pun demikian. Aku tak berani mempercayai perempuan-perempuan itu, meskipun mungkin mereka cukup berani berbuat begitu. Apa yang harus kita lakukan untuk mencari orang yang mau memberikan darah padanya?" 'Bagaimana dengan saya?" Suara itu datang dari sofa di seberang kamar. Nadanya melegakan dan menyenangkan hatiku, karena suara itu adalah suara Quincey Morris.
http://inzomnia.wapka.mobi
Van Helsing mula-mula marah mendengarnya, tapi wajahnya menjadi lembut dan matanya membayangkan kegembiraan waktu aku berseru, "Quincey Morris!" sambil berlari mendatanginya dengan lengan terentang. "Mengapa kau sampai kemari?" seruku waktu tangan kami sudah saling menggenggam. "Kurasa ini gara-gara Art" Lalu diberikannya padaku sepucuk telegram, yang berbunyi, Sudah tiga hari tak mendengar berita dari Seward. Khawatir sekali Tak bisa pergi, keadaan Ayah tetap buruk. Kirim berita bagaimana keadaan Lucy. Jangan tunda. Holmwood. "Kurasa kedatanganku tepat sekali pada waktunya. Katakan saja apa yang harus kulakukan." Van Helsing pun mendekat, menyalami Quincey, dan sambil memandang tepat ke matanya, ia berkata, "Darah seorang pria pemberani adalah yang terbaik di muka bumi ini, bila seorang wanita berada dalam kesulitan. Anda pasti seorang pemberani, saya yakin itu. Nah, setan boleh berusaha merintangi kita dengan sekuat tenaga, tapi Tuhan telah mengirimkan laki-laki sejati tepat pada saat kita membutuhkannya." Sekali lagi kami menjalankan pekerjaan mengerikan itu. Aku tak sampai hati menuliskannya sampai ke soal yang sekecil-kecilnya. Lucy telah mengalami shock hebat, dan hal itu membawa akibat yang lebih mendalam daripada sebelumnya, karena meskipun sudah banyak darah yang masuk ke pembuluh darahnya, tubuhnya belum juga bereaksi sebaik pada peristiwa-peristiwa sebelumnya. Ngeri melihat dan mendengar perjuangannya untuk hidup kembali. Tapi kerja jantung dan paruparunya membaik. Seperti sebelumnya, Van Helsing memberikan suntikan morfin di bawah kulit, dan hasilnya baik. Pingsannya berubah menjadi tidur nyenyak. Profesor terus menjaganya, sedangkan aku mengantar Quincey turun ke lantai bawah. Kusuruh salah seorang pelayan membayar kereta kuda sewaan yang masih menunggu. Setelah Quincey kuberi minum segelas anggur, kusuruh ia beristirahat, lalu
http://inzomnia.wapka.mobi
kutinggalkan. Kusuruh juru masak menyiapkan sarapan yang enak. Tibatiba aku teringat akan sesuatu, maka aku cepat-cepat kembali ke kamar tempat Lucy berada. Waktu aku masuk perlahan-lahan, kudapati Van Helsing sedang memegang beberapa lembar kertas. Rupanya ia baru selesai membacanya, dan sedang memikirkannya sambil duduk dengan memegang dahinya. Air mukanya yang serius membayangkan rasa puas, seperti orang yang telah berhasil mendapatkan penyelesaian atas sesuatu yang diragukannya. Kertas-kertas itu diberikannya padaku sambil berkata, "Ini tadi terjatuh dari dada Lucy, waktu kita mengangkatnya ke kamar mandi." Setelah selesai membacanya, aku memandangi Profesor, dan kemudian bertanya padanya, "Demi Tuhan, apa artinya semua itu? Apakah dia gila? Bahaya mengerikan apa lagi itu?" Aku bingung sekali, hingga tak tahu apa lagi yang harus kutanyakan. Van Helsing mengulurkan tangannya dan mengambil kertas-kertas itu, sambil berkata, "Jangan susahkan itu sekarang. Lupakan untuk sementara. Kelak kau akan tahu dan mengerti, tapi mungkin masih lama. Apa yang ingin kaukatakan tadi?" Aku jadi teringat lagi, dan sadar akan diriku. "Saya datang untuk membicarakan soal surat keterangan kematian. Bila kita tidak bertindak benar dan bijak, pasti akan diadakan pemeriksaan dan penyelidikan resmi, dan kalau itu sampai terjadi, itu bisa menjadi penyebab kematian Lucy. Saya tahu, Anda tahu, dan dokter lain yang menanganinya pun tahu bahwa Mrs. Westenra adalah penderita sakit jantung? dan kita bisa menerangkan bahwa dia meninggal karena penyakit itu. Sebaiknya segera kita isi surat keterangan kematian, supaya bisa saya serahkan pada petugas pencatatnya, lalu saya langsung pergi ke pengurus kematian." "Bagus, John! Bagus pikiranmu itu. Sungguh, meskipun Miss Lucy tentu sedih akan musibah-musibah yang menimpanya, setidaknya dia bisa merasa berbahagia karena memiliki teman-teman yang menyayanginya. Tiga orang pria telah memberikan darah mereka untuknya, ditambah
http://inzomnia.wapka.mobi
satu orang tua. Ya, aku tahu, John, aku tidak buta! Aku jadi makin menyukaimu! Sekarang pergilah." Di ruang depan, aku bertemu dengan Quincey Morris yang sedang memegang sepucuk telegram untuk Arthur, yang memberitakan bahwa Mrs. Westenra sudah meninggal, bahwa Lucy juga sakit keras, tapi sekarang sudah membaik, dan sekarang didampingi oleh Van Helsing dan aku. Kukatakan padanya ke mana aku akan pergi. Diikutinya aku sampai ke luar. Sebelum aku berangkat, ia berkata, "Kalau kau kembali nanti, Jack, bolehkah aku berbicara empat mata denganmu?" Aku mengangguk, lalu pergi. Aku tak mengalami kesulitan dengan pencatat kematian. Lalu aku pergi ke pengurus pemakaman, memintanya datang malam harinya untuk mengukur peti mati dan mempersiapkan hal-hal lain. Waktu aku kembali, Quincey sudah menungguku. Kukatakan padanya aku akan berbicara dengannya segera setelah melihat keadaan Lucy. Lalu aku pun langsung naik ke kamarnya. Ia masih tidur, dan agaknya Profesor tak beranjak dari sisinya. Ia segera meletakkan jarinya ke mulut. Tahulah aku bahwa ia berharap Lucy akan bangun setiap saat, dan ia takut Lucy akan bangun lebih cepat bila ada gangguan. Jadi aku turun lagi menemui Quincey, dan mengajaknya ke ruang sarapan. Di sana kerainya tak diturunkan, dan suasananya agak lebih ceria daripada di kamar-kamar lain. Setelah kami tinggal berduaan saja, ia berkata, "Jack Seward, aku tak ingin melibatkan diriku di mana aku tak berhak. Tapi ini bukan urusan biasa. Kau tahu bahwa aku mencintai gadis itu, dan pernah ingin menikahinya. Meskipun hal itu sudah berlalu, mau tak mau aku tetap saja khawatir akan keadaannya. Ada apa dengan dia sebenarnya? Orang Belanda itu-bisa kulihat bahwa dia seorang yang hebat-dan kau, waktu kalian berdua masuk ke kamar itu, kalian berkata bahwa kalian harus menjalankan transfusi lagi, dan bahwa Arthur, kau, dan orang tua itu sendiri sudah memberikan darah kalian. Aku tahu, orang-orang di kalangan medis seperti kalian selalu berbicara dengan istilah-istilah, dan orang lain tak boleh tahu apa yang kalian bahas. Tapi ini bukan persoalan
http://inzomnia.wapka.mobi
biasa, dan apa pun persoalan itu, aku juga sudah terlibat di dalamnya, bukan?" "Betul," kataku, lalu ia berkata lagi, "Kesimpulanku, kau dan Van Helsing telah memberikan darah kalian pula seperti aku tadi. Betul begitu?" "Betul." "Dan kurasa Art juga sudah berbuat begitu. Waktu aku bertemu dengannya di rumahnya empat hari yang lalu, dia nampak aneh. Tak pernah aku melihat perubahan secepat itu atas dirinya, sejak aku bersamanya di Pampas dulu. Waktu itu aku memiliki seekor kuda betina yang sangat kusayangi. Pada suatu malam, kubiarkan dia makan rumput di luar. Malam itu seekor kelelawar yang amat besar, yang disebut orang vampir, menyerangnya dengan giginya yang tajam. Binatang kesayanganku itu ditinggalkannya dengan pembuluh darah ternganga, dan dia tak punya cukup darah lagi, hingga berdiri pun tak bisa. Aku terpaksa menembaknya. Nah, kalau boleh aku bertanya, apakah Art orang yang pertama?" Sikapnya sangat khawatir waktu berbicara. Dia nampak tegang dan tersiksa memikirkan wanita yang dicintainya itu. Dan dia seperti tercekam rasa tersiksa yang makin hebat, karena dia sama sekali tak tahu misteri mengerikan apa yang sedang terjadi ini. Hatinya pedih, dan hanya karena malu saja dia tak sampai menangis. Aku diam sebentar sebelum menjawab, karena menyadari bahwa aku tak boleh menceritakan apa yang menurut Profesor harus dirahasiakan. Tapi dia sudah tahu banyak dan menduga banyak, hingga tak ada alasan untuk tidak menjawab. Maka aku hanya berkata, "Memang begitu." "Sudah berapa lama hal ini berlangsung?" "Kira-kira sepuluh hari." "Sepuluh hari! Kalau begitu, kurasa makhluk cantik yang sama-sama kita cintai itu telah menerima darah dari empat orang pria yang kuat-kuat dalam jangka waktu itu. Bukan main! Darah sebanyak itu sebenarnya tak tertampung oleh seluruh tubuhnya." Didekatinya aku, dan ia berkata dengan setengah berbisik dan bersemangat, "Jadi, apa yang menyebabkan darah itu habis terus?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Aku menggeleng. "Itulah teka-tekinya," kataku. "Van Helsing amat kebingungan, dan aku sudah kehilangan akal. Aku bahkan tak berani menduga. Ada serangkaian peristiwa yang menghancurkan semua perhitungan kami mengenai pengawasan ketat atas diri Lucy. Tapi itu takkan terjadi lagi. Kami akan tetap di sini sampai semuanya berlalu dengan baik-atau mungkin dengan tak baik." Quincey mengulurkan tangannya. "Ikut sertakan aku," katanya. "Kau dan orang Belanda itu, katakan saja apa yang harus kulakukan, dan aku akan melakukannya." Senja hari Lucy baru bangun. Begitu bangun, ia meraba dadanya. Aku heran melihatnya mengeluarkan kertas-kertas yang telah diberikan Van Helsing padaku untuk kubaca tadi. Rupanya Profesor yang cermat itu telah mengembalikannya ke tempatnya semula, karena ia khawatir gadis itu akan terkejut bila ia kehilangan kertas itu. Kemudian ia memandangi aku dan Van Helsing dengan mata berseri, dan ia tampak gembira. Lalu ia melihat ke sekeliling kamar. Waktu melihat di mana ia berada, ia tersentak lalu terpekik, dan menutupi wajahnya yang pucat dengan tangannya yang kurus. Kami berdua mengerti apa artinya, yaitu bahwa ia menyadari kematian ibunya. Maka kami pun menghiburnya. Simpati dan hiburan kami pasti telah meringankan penderitaannya, tapi ia tetap sangat sedih, dan dalam keadaannya yang lemah, lama ia menangis. Kami katakan padanya bahwa salah seorang di antara kami atau kami berdua sekarang akan tinggal terus bersamanya. Agaknya hal itu menenangkannya. Menjelang malam, ia tertidur lagi. Pada saat itu terjadilah hal yang aneh. Masih dalam keadaan tidur, dikeluarkannya kertas-kertas tadi dari dadanya, lalu dirobeknya. Van Helsing mendekat, lalu mengambil sobekan sobekan kertas itu. Tapi Lucy terus saja membuat gerakan merobek, seolah-olah kertas itu masih ada di tangannya. Akhirnya dibukanya tangannya, seolah menaburkan sobekan sobekan kertas itu. Van Helsing nampak heran dan alisnya bertaut, berpikir, tapi ia tak mengatakan apa-apa.
http://inzomnia.wapka.mobi
19 September.-Semalam, sepanjang malam ia tidur nyenyak. Karena selalu takut tidur, maka waktu bangun ia nampak lemah. Aku dan Profesor bergantian menjaganya. Tidak sesaat pun kami membiarkannya tanpa penjagaan. Quincey Morris tidak berkata apa-apa lagi tentang niatnya, tapi aku tahu bahwa sepanjang malam ia berjagajaga di sekeliling rumah. Waktu hari sudah siang, sinar matahari menunjukkan betapa buruknya keadaan Lucy. Ia hampir-hampir tak kuat memalingkan kepala, dan setelah dipaksakan makan sedikit pun, hal itu tidak memberikan bekas. Kadang-kadang ia tidur, dan baik Van Helsing maupun aku sendiri, melihat perubahan pada dirinya, antara tidur dan bangun. Kalau sedang tidur, ia nampak lebih kuat, meskipun wajahnya lebih cekung dan napasnya lebih halus. Mulutnya yang terbuka, menampakkan gusinya yang putih sampai habis, dan dengan demikian giginya jadi kelihatan lebih panjang dan lebih tajam daripada biasanya. Bila ia bangun, matanya yang lembut mengubah air mukanya, karena ia kelihatan seperti dirinya yang biasa, meskipun ada bayangan kematian di situ. Petang hari, ia menanyakan Arthur, dan kami mengirim telegram padanya. Kemudian Quincey pergi menjemputnya ke stasiun. Hampir jam enam sore ia baru tiba. Matahari sudah mulai tenggelam, meskipun masih hangat. Sinarnya yang merah masuk lewat jendela, dan memberikan kesan lebih merah pada pipi Lucy yang pucat. Waktu Arthur melihatnya, napasnya tercekat karena emosi, dan tak ada di antara kami yang bisa berbicara. Jam-jam terus berlalu. Ia makin sering tidur, atau lebih tepat kalau dikatakan dalam keadaan koma, hingga kesempatan untuk berbicara dengannya lebih singkat. Namun kehadiran Arthur agaknya memberikan dorongan, dan keadaannya membaik. Ia berbicara pada Arthur dengan lebih ceria daripada dengan kami sejak kami tiba. Arthur sendiri pun menguat nguat-kan diri, dan berbicara seceria mungkin. Pokoknya segala-galanya diusahakan sebaik-baiknya. Sekarang jam satu malam. Arthur dan Van Helsing sedang duduk di dekat Lucy. Seperempat jam lagi aku akan menggantikan mereka, dan catatan ini kurekam pada fonograf Lucy. Kemudian mereka harus
http://inzomnia.wapka.mobi
mencoba beristirahat sampai jam enam besok. Aku khawatir besok penjagaan kami akan berakhir. Shock itu terlalu berat baginya, dan anak malang itu tak kuat menanggungnya. Semoga Tuhan membantu kami semua. SURAT DARI MINA HARKER KEPADA LUCY WESTENRA (tak sempat dibukanya) Lucy tersayang, 18 September. Rasanya sudah seabad aku tak mendengar berita darimu, dan aku sendiri tak menulis surat padamu. Aku yakin kau mau memaafkan kesalahanku, bila kau sudah membaca catatan harianku. Yah, aku sudah berhasil membawa pulang suamiku. Waktu kami tiba di Exeter, sebuah kereta sudah menunggu, dan Mr. Hawkins ada di dalamnya, meskipun ia sedang mendapat serangan encok. Ia mengajak kami ke rumahnya, di mana segala-galanya sudah disiapkan untuk kami. Kamar-kamarnya bagus dan nyaman. Kami makan malam bersama. Setelah makan, Mr. Hawkins berkata, "Kalian berdua yang kusayangi, aku ingin minum demi kesehatan dan kesejahteraan kalian, dan semoga kalian berdua selalu diberkati Tuhan. Aku sudah mengenai kalian berdua sejak kalian kanak-kanak, dan dengan rasa cinta dan bangga aku melihat kalian tumbuh. Sekarang kuminta kalian mau tinggal bersamaku di sini. Aku tak punya anak-istri lagi, semuanya sudah tiada. Dan dalam surat wasiatku kuwariskan semuanya pada kalian." Aku menangis, Lucy, waktu Jonathan berjabatan tangan dengan orang tua itu. Malam itu kami berbahagia sekali. Nah, sekarang kami sudah menetap di rumah kami yang indah dan tua ini. Baik dari kamar tidurku, maupun dari kamar dudukku, aku bisa melihat pohon-pohon elm yang besar-besar di pekarangan katedral. Cabang-cabangnya yang hitam dan besar terentang ke dekat tembok katedral yang tua dan sudah menguning itu. Dan di atas kudengar suara
http://inzomnia.wapka.mobi
burung gagak mengobrol dan bergunjing sepanjang hari. Itu memang merupakan kebiasaan burung gagak, seperti juga kebiasaan manusia. Tak perlu kuceritakan bahwa aku sibuk mengatur rumah tangga dan segalanya. Jonathan dan Mr. Hawkins selalu sibuk sepanjang hari, karena setelah Jonathan menjadi mitra kerjanya sekarang, ia menceritakan segala-galanya tentang klien-klien mereka. Bagaimana keadaan ibumu tersayang? Alangkah senangnya seandainya aku bisa lari sebentar ke tempatmu, dan menginap di sana sehari-dua. Tapi aku belum berani pergi, sebab masih terlalu banyak tugasku, dan Jonathan masih memerlukan pengawasanku. Ia sudah mulai gemuk. Dulu ia lemah sekali gara-gara sakitnya yang lama. Sekarang pun ia kadangkadang terbangun dengan terkejut, dan seluruh tubuhnya gemetar. Aku harus membujuknya sampai ia tenang kembali. Tapi syukurlah keadaan seperti itu makin lama makin berkurang, dan aku yakin dalam beberapa waktu lagi akan hilang sama sekali. Nah, aku sudah menceritakan tentang keadaan kami. Bagaimana dengan keadaanmu? Kapan kalian akan menikah, dan, di mana? Siapa yang akan mengatur upacaranya, apa yang akan kaukenakan, akan diadakan pesta besar atau tidak? Ceritakan semuanya padaku, Sayang. Ceritakan tentang segala-galanya, karena semua kepentinganmu penting pula bagiku. Jonathan minta disampaikan salam hormatnya padamu, tapi kurasa itu tak cocok, sebab itu akan kusampaikan salam kasih sayangnya, karena ia mencintaiku, kau mencintaiku, dan aku mencintai kalian berdua. Good bye, Lucy tersayang, semoga kau diberkati selalu. Sahabatmu, -Mina Harker. LAPORAN DARI PATRICK HENNESSEY M.D. KEPADA JOHN SEWARD M.D. Dengan hormat, 20 September. Sesuai keinginan Anda, bersama ini saya lampirkan laporan mengenai segala-galanya yang ditugaskan pada saya.... Mengenai pasien bernama
http://inzomnia.wapka.mobi
Renfield, banyak yang harus dilaporkan. Ia baru saja mendapat serangan lagi, yang mungkin bisa berakibat mengerikan, tapi karena kebetulan sedang dijaga, tidak berakibat buruk. Petang ini ada dua orang naik kereta kuda, ke rumah kosong yang halamannya berbatasan dengan sanatorium kita. Anda tentu ingat, dua kali pasien kita lari ke rumah itu. Karena orang-orang itu asing, mereka berhenti di pintu gerbang kita untuk menanyakan jalan. Waktu itu saya baru saja makan, habis merokok, dan kebetulan melihat ke luar jendela kamar kerja. Saya lihat salah seorang di antaranya datang ke rumah kita. Waktu ia melewati jendela kamar Renfield, pasien kita itu mengamuk padanya dari dalam, dan menyumpah nyumpahinya dengan kata-kata yang amat buruk. Orang yang kelihatannya cukup sopan itu membalas dengan mengatainya orang tak sopan yang mulutnya kotor, dan menyuruhnya tutup mulut. Pasien kita menuduhnya telah merampok dan mencoba membunuhnya, dan berkata bahwa ia akan melakukan apa saja untuk menghalang halanginya Saya membuka jendela, dan memberi isyarat pada orang itu supaya tidak mendengarkannya. Ia pun diam. Setelah melihat-lihat tempat kita, dan tahu tempat apa rumah kita, ia berkata, "Tuhan memberkati Anda. Saya tak apa-apa dikata-katai, karena ternyata ini rumah sakit gila. Saya kasihan pada Anda dan majikan Anda, yang harus tinggal di sebuah rumah bersama binatang buas seperti itu." Lalu dengan sopan ia menanyakan jalan. Saya beritahukan letak pintu gerbang rumah kosong itu. Ia pergi, dengan diikuti oleh ancaman-ancaman, kutukan kutukan, dan hinaan-hinaan dari pasien kita. Saya pergi ke tempatnya, untuk melihat kalau-kalau saya bisa menemukan penyebab kemarahannya, karena biasanya ia berkelakuan baik, dan kecuali sedang mendapat serangan hebat, ia tak pernah berbuat seperti itu. Saya terkejut sekali mendapatinya dalam keadaan tenang dan bersikap sangat baik. Saya coba mengoreknya untuk berbicara tentang peristiwa itu, tapi dengan manis ia bertanya apa maksud saya. Ia meyakinkan saya bahwa ia sama sekali tak tahu-menahu tentang peristiwa itu. Tapi dengan menyesal harus saya katakan bahwa itu hanya salah satu siasat cerdiknya saja, karena setengah jam
http://inzomnia.wapka.mobi
kemudian saya mendapat laporan tentang dia lagi. Kali ini ia melarikan diri dari kamarnya lewat jendela, dan berlari ke jalan raya. Saya perintahkan para pengawal untuk menyusul, saya mengejarnya, karena saya takut kalau-kalau ia berniat melakukan kejahatan. Kekhawatiran saya ternyata benar, waktu saya lihat sebuah kereta yang serupa dengan yang lewat tadi, mendekat Kereta itu bermuatan beberapa peti kayu besar. Para pengemudinya sedang menyeka muka mereka yang merah, karena agak- nya habis bekerja keras. Sebelum saya sempat menahannya, pasien kita berlari menyerbu mereka. Ditariknya salah seorang pengemudi itu dari atas kereta, lalu dihantamkannya di tanah. Seandainya saya tidak menangkapnya tepat pada waktunya, saya rasa sudah dibunuhnya orang itu pada saat itu juga. Pengemudi yang seorang lagi melompat turun, lalu menghantam kepalanya dengan gagang cambuk. Pukulan itu keras, tapi pasien kita ke-lihatannya tidak merasakannya, dan bahkan ber-balik menangkapnya pula. Maka terjadilah pergulatan antara kami bertiga. Kami dilemparkan serta ditariknya kian-kemari, seolah-olah kami anak kucing saja. Anda tahu bahwa tubuh saya tidak kecil, dan kedua orang yang lain itu orang-orang yang tegap pula. Mulamula ia berkelahi tanpa bersuara, tapi waktu kami mulai bisa menguasainya, dan para pengawal berhasil memasangkan baju pasiennya yang ketat, ia mulai berteriak-teriak, "Aku akan menggagalkan mereka! Mereka takkan bisa merampokku! Mereka takkan bisa membunuh dan menghancurkanku! Aku akan berjuang demi pangeran dan majikanku!" Pokoknya dengan kata-kata amukan yang tak jelas seperti itulah. Cukup sulit bagi kami untuk membawanya kembali ke rumah dan memasukkannya ke dalam ruang berlapis. Hardy, salah seorang pengawal, patah salah satu jarinya. Tapi saya segera mengurusnya, dan ia sudah tak apa-apa sekarang. Kedua pengemudi itu mula-mula mengancam dengan keras atas perbuatan-perbuatan jahat yang telah menimpa mereka, dan mengancam pula akan mengadukan soal itu, supaya kita dijatuhi hukuman berat. Tapi ancaman-ancaman mereka bercampur dengan pembelaan diri atas kekalahan mereka berdua menghadapi seorang gila yang lemah. Kata
http://inzomnia.wapka.mobi
mereka, kalau saja tenaga mereka belum terkuras waktu membawa dan mengangkat peti-peti berat itu, pasti mereka bisa menghabisinya dalam waktu singkat. Mereka juga memberikan alasan lain atas kekalahan itu, yaitu bahwa mereka sangat kehausan dan kepanasan gara-gara muatan mereka, dan setelah mereka saya suguhi brendi cukup banyak, serta saya beri uang masing-masing satu pound, serangan mereka langsung berkurang. Kata mereka, mereka yakin masih ada orang gila yang lebih jahat daripada pasien kita itu. Saya catat nama-nama dan alamat-alamat mereka, kalau-kalau kelak diperlukan. Mereka adalah Jack Smollet dari Dudding's Rents, King George's Road, Great Walworth, dan Thomas Snelling dari Peter Farley's Row, Guide Court, Bethnal Green. Keduanya bekerja pada Harris & Sons, perusahaan pengangkutan, pemindahan, dan perkapalan, Orange Master's Yard, Soho. Akan saya laporkan lagi semua hal penting yang terjadi di sini, dan akan saya kirimkan telegram bila ada yang mendesak. Hormat saya, -Patrick Hennessey. SURAT DARI MINA HARKER KEPADA LUCY WESTENRA (belum sempat dibukanya) Lucy tersayang, 18 September. Kami telah ditimpa peristiwa menyedihkan. Mr. Hawkins mendadak meninggal. Mungkin ada orang yang mengira bahwa itu tidak terlalu menyedihkan bagi kami. Tapi kami begitu menyayanginya, hingga kami merasa seolah-olah telah kehilangan seorang ayah. Aku tak pernah mengenal ayah dan ibuku, hingga kematian orangtua tersayang itu benar-benar merupakan pukulan hebat bagiku. Jonathan juga sedih sekali. Ia sedih karena orang tua yang baik itu, yang telah menjadi temannya seumur hidup, kini memperlakukannya sebagai putranya sendiri dan bahkan mewariskan seluruh kekayaannya padanya, hingga bagi orang-orang seperti kami yang berasal dari keluarga biasa,
http://inzomnia.wapka.mobi
kekayaan itu tak terkatakan besarnya. Tapi Jonathan juga merasakannya sebagai suatu beban tanggung jawab. Katanya jumlah yang dipercayakan padanya membuatnya gugup. Ia meragukan kemampuannya sendiri. Aku mencoba membesarkan hatinya, dan kepercayaanku padanya memban tunya percaya pada dirinya sendiri. Tapi shock hebat yang telah dialaminya dulu, kini sangat terasa pengaruhnya. Ah, menyakitkan sekali rasanya bahwa seseorang dengan kepribadian begitu manis, sederhana, dan luhur seperti dia-kepribadian yang memungkinkannya menanjak dari seorang karyawan biasa menjadi pemimpin dalam beberapa tahun saja, berkat bantuan sahabat kami yang baik itu-sampai begitu terluka sehingga inti kekuatannya sendiri hilang. Maafkan aku, Sayang, kalau di tengah-tengah kebahagiaanmu aku menyusahkanmu dengan cerita tentang kesulitan-kesulitanku. Tapi, Lucy tersayang, aku harus menceritakannya pada seseorang. Aku merasa tegang, gara-gara harus bersikap tegar di hadapan Jonathan. Dan ketegangan itu menekan diri. Di sini tak ada seorang pun tempatku membukakan isi hatiku. Aku takut pergi ke London, padahal kami harus pergi ke sana lusa, karena almarhum Mr. Hawkins berpesan dalam surat wasiatnya bahwa ia harus dimakamkan di satu makam dengan ayahnya. Dan karena ia sama sekali tak punya keluarga lain, maka Jonathan lah yang harus bertindak sebagai wakil keluarga. Akan kucoba lari mengunjungimu sebentar, Sayang, biarpun hanya untuk beberapa menit Maafkan aku telah menyusahkanmu. Semoga Tuhan memberkatimu. Yang menyayangimu, -Mina Harker CATATAN HARIAN DR. SEWARD 20 September.-Hanya karena tekad dan ke-biasaanlah yang memungkinkan diriku mencatat malam ini. Aku amat resah, dan perasaanku murung sekali. Aku merasa muak terhadap dunia dan seluruh isinya, termasuk hidup ini sendiri. Dan aku sampai-sampai merasa tak peduli seandainya pada saat ini kudengar bunyi kepak sayap malaikat maut Akhir-akhir ini malaikat itu terus mengepak-ngepakkan sayapnya
http://inzomnia.wapka.mobi
ke tujuan-tujuan tertentu- maksudku ibu Lucy dan ayah Arthur, dan kini... Aku harus menjalankan tugasku. Aku menggantikan Van Helsing menjaga Lucy. Kami ingin Arthur beristirahat juga, meskipun ia mula-mula menolak. Ia baru mau pergi beristirahat setelah kukatakan bahwa kami mungkin akan memerlukan bantuannya esok siang, dan supaya kami semua jangan sampai jatuh sakit karena kekurangan istirahat. Karena kalau Lucy sampai tahu, ia pasti akan menderita. Van Helsing baik sekali padanya. "Mari, Nak," katanya, mari ikut aku. Keadaanmu tak baik dan kau lemah. Kau telah mengalami banyak kesedihan dan sakit batin, apalagi kekuatanmu sudah terkuras. Kau tak boleh tinggal seorang diri, karena seorang diri berarti penuh dengan ketakutan dan kengerian. Mari kita ke ruang tamu utama. Di sana ada api penghangat dan dua buah sofa. Kau berbaring di salah satu sofa itu, dan aku di sofa yang satu lagi. Simpati kita akan merupakan hiburan bagi kita masing-masing, sekalipun kita tidak bercakap-cakap, sekalipun kita tidur." Arthur pergi bersamanya, sambil menoleh dan memandangi wajah Lucy dengan penuh rasa rindu. Lucy terbaring dengan wajah lebih pucat daripada sarung bantalnya. Ia berbaring tanpa bergerak sedikit pun. Aku melihat ke sekelilingku untuk melihat -apakah segala sesuatu sudah beres. Kulihat Profesor sudah mengatur kamar ini seperti kamar yang satu lagi. Karena banyaknya ia menggunakan bawang putih, seluruh jendela berbau, dan di sekeliling leher Lucy terlilit saputangan sutera yang dipaksakan Van Helsing supaya dipakainya terus. Kecuali itu, ada pula seuntai karangan bunga yang kasar dan berbau. Suara napas Lucy agak mendengkur, dan wajahnya jadi buruk, karena mulutnya yang terbuka memperlihatkan gusinya yang pucat. Dalam cahaya samar dan tak tetap itu, giginya kelihatan lebih panjang dan lebih tajam daripada tadi pagi. Terutama dengan adanya pemainan cahaya, gigi taring yang seperti gigi anjing itu tampak lebih panjang dan lebih tajam daripada yang lain. Aku duduk di dekatnya. Tak lama kemudian ia jadi gelisah, dan pada saat yang sama terdengar bunyi kepak sayap atau pukulan pada jendela. Aku mendatangi tempat asal bunyi itu perlahan-lahan, dan mengintip ke luar dari sudut
http://inzomnia.wapka.mobi
kerai. Bulan sedang purnama, dan dalam cahayanya kulihat bahwa bunyi itu ditimbulkan oleh seekor kelelawar besar yang terbang berputarputar-ia pasti tertarik oleh sinar lampu, meskipun samar-samar, dan sayapnya kadang-kadang mengenai kaca jendela. Waktu aku kembali ke tempat dudukku, kudapati Lucy telah bergerak sedikit, dan telah merenggutkan bunga bawang putih dari lehernya. Kupasang kembali benda itu, lalu aku duduk menjaganya. Sebentar kemudian ia bangun, dan aku memberinya makan, seperti yang diperintahkan Van Helsing. Ia makan sedikit sekali, itu pun dengan enggan. Kini tak kelihatan lagi adanya perjuangan untuk hidup dan memperoleh kekuatan, yang sampai saat ini menandai penyakitnya. Aku merasa aneh, karena begitu ia sadar, ditekankannya bunga bawang putih itu erat-erat pada dirinya. Sungguh aneh, setiap kali ia berada dalam keadaan tak sadar dengan napasnya yang mendengkur, ia ingin menjauhkan bunga-bunga itu dari dirinya, tapi bila ia bangun, bungabunga itu digenggamnya erat-erat. Tak mungkin aku keliru mengenai hal itu, karena selama aku duduk berjam-jam di situ, ia sering tidur dan bangun berulang kali, dan mengulangi kedua perbuatan itu. Jam enam, Van Helsing datang menggantikan aku. Arthur masih tidur. Van Helsing merasa kasihan dan membiarkannya tidur terus. Waktu melihat wajah Lucy, kudengar ia menahan napas dengan mendesis, dan berkata dengan bisikan tajam, "Tarik kerai itu, aku perlu cahaya!" Lalu ia membungkuk dan memeriksa Lucy, wajahnya hampir menyentuh wajah gadis itu. Diangkatnya bunga-bunga itu, dan dibukanya pula saputangan sutera dari leher gadis itu. Ia tersentak mundur sambil berseru, "Mein Gott! Aku membungkuk ingin melihat pula, lalu kurasakan sekujur tubuhku dingin. Luka-luka di leher Lucy sudah hilang sama sekali. Selama lima menit penuh, Van Helsing menatapnya dengan wajah penuh kesungguhan. Lalu ia berpaling padaku, dan berkata dengan tenang, "Dia sudah tinggal menunggu saatnya. Takkan lama lagi Perhatikan, akan besar sekali bedanya, apakah dia akan meninggal dalam keadaan sadar atau dalam tidurnya. Bangunkaa anak muda yang malang itu. Suruh dia
http://inzomnia.wapka.mobi
kemari, supaya dilihatnya saat terakhir kekasihnya. Dia percaya pada kita, dan kita sudah berjanji padanya." Aku pergi ke ruang makan, lalu membangunkan Arthur. Beberapa saat lamanya ia belum sadar benar, tapi waktu dilihatnya sinar matahari memancar masuk melalui celah-celah jendela, ia mengira semuanya sudah terlambat, dan ia amat ketakutan. Kuyakinkan padanya bahwa Lucy masih tidur. Tapi kukatakan pula dengan halus bahwa aku dan Van Helsing khawatir saat terakhir sudah dekat. Ditutupnya wajahnya dengan kedua belah tangannya, lalu ia meluncur turun dari sofa, dan berlutut Mungkin selama satu menit ia tetap bersikap demikian, berdoa dengan kepala dibenamkan, sementara bahunya terguncang-guncang oleh tangis sedih. Kupegang lengannya, lalu kuangkat dia. "Mari," kataku. "Ayolah, sahabatku, kumpulkan semua keteguhan hatimu. Itulah yang terbaik bagi Lucy, dan akan sangat memudahkan kepergiannya." Waktu kami tiba di kamar Lucy, kulihat Van Helsing telah mengambil langkah-langkah pencegahan. Semuanya sudah dibereskan, dan dibuatnya agar segala sesuatu nampak menyenangkan. Ia bahkan sudah menyikat rambut Lucy hingga rapi seperti biasa di atas bantal, dan jadi tampak berkilat ditimpa sinar matahari. Begitu kami masuk ke kamar itu, Lucy membuka matanya, dan waktu melihat Arthur, ia berbisik lembut, "Arthur! Oh, kekasihku, aku senang sekali kau datang!" Arthur membungkuk akan menciumnya, tapi Van Helsing menariknya kembali. "Jangan," bisiknya, "belum waktunya! Pegang saja tangannya, itu akan lebih menghiburnya." Arthur lalu menggenggam tangan Lucy, dan berlutut di sampingnya. Lucy nampak amat cantik. Garis-garis halus di wajahnya sesuai benar dengan keindahan matanya yang seperti mata bidadari. Lalu perlahan-lahan matanya tertutup, dan ia tidur nyenyak lagi. Dadanya terangkat perlahan-lahan sebentar, dan napasnya seperti anak kecil yang keletihan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian, dalam keadaan tak sadar, terjadilah perubahan seperti semalam. Napasnya jadi mendengkur, mulutnya terbuka, hingga gusinya yang pucat nampak seluruhnya, dan giginya jadi lebih panjang dan lebih tajam daripada semula. Lalu tanpa disadarinya pula, dibukanya matanya yang kini tampak dungu tapi sekaligus keras. Dan dengan suara seperti orang mengigau, halus tapi sekaligus serak, yang terdengar lain dari suaranya sendiri, ia berkata, "Arthur! Oh, kekasihku. Aku senang sekali kau datang! Ciumlah aku!" Arthur cepat-cepat membungkuk akan menciumnya. Tapi saat itu, Van Helsing yang terkejut mendengar suara Lucy, seperti juga aku, menerpa Arthur, menangkap lehernya dengan kedua belah tangan, lalu menariknya dengan kekuatan yang tak terduga. Boleh dikatakan dilemparkannya Arthur sampai hampir ke seberang kamar. "Jangan! Demi hidupmu, jangan!" katanya dengan terengah. "Demi rohmu yang hidup, dan demi roh Lucy!" Dan ia berdiri di antara sepasang kekasih itu, bagaikan singa yang siap melawan. Sesaat lamanya Arthur terpana, hingga tak tahu apa yang harus diperbuat atau dikatakan. Dan sebelum terserang oleh naluri membela diri dengan kekerasan, ia sudah" menyadari di mana ia berada dan untuk apa. Maka ia pun berdiri dan menunggu dengan diam. Mataku tak beralih dari Lucy, demikian pula Van Helsing. Kami melihat wajahnya mengejang, tampak bayangan kemurkaan di situ, sementara gigi-giginya yang tajam bertaut. Lalu matanya terkatup, dan ia bernapas dengan berat. Sebentar kemudian matanya terbuka lagi, kini penuh dengan kelembutan. Diulurkannya tangannya yang lemah, pucat, dan kurus, lalu diambilnya tangan Van Helsing yang besar dan kecoklatan. Ditariknya tangan itu, lalu diciumnya. "Sahabatku yang sejati! Jaga dia, agar aku merasa tenang dan damai!" "Aku bersumpah!" kata Van Helsing dengan khidmat. Ia berlutut di dekat tempat tidur itu, dan mengangkat tangannya seperti orang yang sedang mengangkat sumpah. Lalu ia menoleh pada Arthur dan berkata,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Mari sini, anakku, pegang tangannya dan cium dahinya, tapi satu kali saja." Hanya mata mereka yang bertaut, bukan bibir mereka. Begitulah kedua kekasih itu berpisah. Mata Lucy tertutup lagi, dan Van Helsing yang terus mengawasi dengan cermat, memegang lengan Arthur, lalu menariknya perlahan-lahan. Napas Lucy kembali mendengkur, dan tiba-tiba berhenti sama sekali. "Sudah berakhir," kata Van Helsing "Dia sudah tiada!" Kuraih lengan Arthur, dan kutuntun dia ke ruang tamu utama. Di sana ia duduk, menutupi mukanya dengan kedua belah tangan. Serasa akan runtuh pula pertahananku melihatnya menangis terisak-isak begitu. Aku kembali ke kamar Lucy, dan kudapati Van Helsing menatap Lucy dengan wajah keras. Tubuh Lucy mengalami perubahan. Kematian telah mengembalikan sebagian kecantikannya. Tampak lagi garis-garis halus pada dahi dan pipinya, dan bibirnya tidak lagi sepucat pada saat menjelang ke-matiannya. Darah yang kini tidak dibutuhkan lagi untuk kerja jantungnya, kini seolah menjalankan tugas lain, yaitu mengurangi kesan kerasnya ke-matian. Kami mengira dia meninggal dalam tidur. Dan tidur saat dia meninggal. Aku berdiri di samping Van Helsing, dan berkata, "Nah, anak malang, akhirnya dia memperoleh kedamaian. Semuanya sudah berakhir!" Ia menoleh padaku, dan berkata dengan penuh kesungguhan, "Sayang tidak demikian halnya! Ini baru awalnya!" Waktu kutanyakan apa maksudnya, ia hanya menggeleng, dan menjawab, "Kita belum bisa berbuat apa-apa. Tunggu dan lihat saja." Bab 13 CATATAN HARIAN DR. SEWARD (lanjutan) Telah diatur bahwa pemakaman akan diselenggarakan keesokan harinya, supaya Lucy bisa di kebumikan bersama-sama dengan ibunya. Aku
http://inzomnia.wapka.mobi
mengurus semua tugas menyedihkan itu. Untunglah pengurus penguburan kota dan para karyawannya memiliki sifat luhur budi dan penuh pengabdian. Bahkan wanita yang melaksanakan tugas-tugas terakhir bagi jenazah, waktu keluar dari kamar mayat berkata padaku dengan penuh keyakinan, "Dia jenazah yang cantik, Pak. Menyenangkan sekali mengurusnya. Tidaklah berlebihan kalau saya katakan bahwa dia akan membawa kebaikan pada perusahaan kami!" Kulihat bahwa Van Helsing tak pernah menjauh. Mungkin itu disebabkan oleh keadaan yang berantakan dalam rumah itu. Tak ada sanak saudara. Dan karena Arthur harus kembali untuk mengurus pemakaman ayahnya, kami tak bisa memberitahu siapa-siapa yang harus diberi kabar. Dalam keadaan demikian, aku dan Van Helsing lah yang menyanggupi untuk memeriksa surat-surat dan sebagainya. Van Helsing bersikeras memeriksa surat-surat Lucy sendiri. Kutanyakan mengapa, karena aku takut bahwa sebagai orang asing, mungkin ia tak mengerti peraturanperaturan di Inggris, dan oleh karenanya bisa menimbulkan kesulitan yang tak perlu. Jawabnya, "Aku tahu, aku tahu. Kau lupa bahwa aku bukan hanya seorang dokter, tapi juga seorang ahli hukum. Tapi ini bukan hanya demi hukum. Kau tahu itu, dan karena itu kau telah mencegah kedatangan petugas pemeriksa mayat. Yang harus kucegah bukan hanya itu. Mungkin ada lagi suratsurat lain-seperti ini." Dikeluarkannya dari buku sakunya, catatan yang terdapat di dada Lucy, dan yang telah dirobeknya dalam tidurnya. "Bila kautemukan sesuatu yang berhubungan dengan pengacara almarhumah Mrs. Westenra, kumpulkan semuanya dan tulis surat padanya malam ini. Aku sendiri akan berjaga-jaga di kamar ini dan di bekas kamar Miss Lucy sepanjang malam, dan aku akan mencari apa-apa yang ada. Tak baik kalau apa-apa yang dipikirkan dan dirasakannya sampai jatuh ke tangan orang-orang yang tak dikenalnya." Aku mulai menjalankan tugasku, dan setengah jam kemudian kutemukan nama dan alamat pengacara Mrs. Westenra. Segera aku menulis surat
http://inzomnia.wapka.mobi
padanya. Semua surat Mrs. Westenra beres. Telah pula diberikan petunjuk jelas mengenai tempatnya dikebumikan. Baru saja aku mengumpulkan dan merekat surat-surat itu, Van Helsing masuk. Aku merasa heran, dan ia berkata, "Apa yang bisa kubantu, John? Aku sudah selesai. Kalau boleh, aku ingin membantumu." "Apakah Anda sudah menemukan apa yang Anda cari?" tanyaku. Jawabnya, "Aku tidak mencari sesuatu secara khusus. Aku hanya berharap menemukan apa saja, dan aku telah menemukan semua yang ada-yaitu beberapa pucuk surat, beberapa catatan, dan sebuah buku harian yang baru dimulai. Semuanya sudah kusimpan, dan saat ini tak usah kita singgung soal itu. Aku akan menemui anak muda yang malang itu besok malam, dan atas izinnya, akan kumanfaatkan beberapa dari penemuanku itu." Setelah kami selesai bekerja, ia berkata, "Dan sekarang, John, kurasa kita bisa tidur. Kita berdua perlu tidur untuk memulihkan tenaga. Besok banyak yang harus kita kerjakan, tapi malam ini kita tak dibutuhkan lagi." Sebelum pergi tidur, kami melihat Lucy sekali lagi. Petugas pengurus jenazah benar-benar telah menjalankan tugasnya dengan baik. Kini kamar itu telah berubah menjadi kamar peristirahatan kecil yang nyaman. Di situ terdapat banyak sekali bunga putih, dan suasananya dibuat sedemikian rupa hingga kematian tidak tampak terlalu mengerikan. Wajah Lucy ditutup dengan ujung selimut. Profesor membungkuk, lalu mengangkat penutup itu perlahan-lahan, dan kami terperangah melihat kecantikan di hadapan kami. Lilin-lilin yang tinggi memberikan cukup cahaya untuk melihatnya dengan jelas. Seluruh kecantikan Lucy kembali dalam kematiannya. Saat-saat yang belum terlalu lama berlalu, tidak meninggalkan bekas-bekas tangan maut, melainkan telah mengembalikan kecantikan semasa hidupnya. Aku benarbenar tak mempercayai mataku, bahwa yang kulihat jenazah.
http://inzomnia.wapka.mobi
Profesor nampak serius. Ia tidak mencintai Lucy seperti aku, dan matanya tidak sampai digenangi air mata. Katanya, "Tinggallah di sini sampai aku kembali." Lalu ditinggalkannya kamar itu. Ia kembali dengan membawa segenggam bunga bawang putih liar yang diambilnya dari kotak yang belum sempat dibuka di ruang depan. -Bunga-bunga itu ditaruhnya di antara bunga-bunga lain, di atas dan di sekeliling tempat tidur. Lalu, dari lehernya sendiri, dari balik kerah bajunya, diambilnya sebuah salib emas kecil dan ditaruhnya di atas mulut Lucy. Ditutupkannya kembali selimut, lalu kami pergi. Aku sedang berganti pakaian ketika terdengar ketukan di pintu. Profesor langsung masuk, dan langsung pula berkata, "Besok, sebelum malam, tolong bawakan aku seperangkat pisau bedahmayat." "Apakah kita harus mengadakan autopsi?" tanyaku. "Ya dan tidak. Aku akan mengadakan pembedahan, tapi tidak dalam pengertian yang kau duga. Akan kuceritakan padamu, tapi jangan katakan pada siapa pun juga. Aku akan memenggal kepalanya, dan mengeluarkan jantungnya. Ah, kau terkejut, padahal bukankah kau seorang ahli bedah? Kau bisa menjalankan pembedahan tanpa tangan atau hati yang gemetar, baik pembedahan terhadap orang hidup maupun terhadap mayat, yang membuat orang lain bergidik. O, ya, aku tak boleh lupa bahwa kau mencintainya, bukan? Tidak, aku tak lupa. Jadi akulah yang akan membedah, kau hanya membantu. Sebenarnya aku ingin melakukannya malam ini juga, tapi demi Arthur, aku belum akan melakukannya. Dia akan bebas setelah ayahnya dimakamkan besok, dan dia pasti ingin melihatnya-melihat jenazahnya. Lalu, setelah dia dimasukkan ke dalam peti mati, dan siap untuk dimakamkan esok harinya, kita berdua datang -waktu semua orang sedang tidur. Tutup peti mati kita buka, lalu kita kerjakan pembedahan itu, dan setelah itu kita kembalikan lagi seperti semula. Takkan ada seorang pun yang tahu, kecuali kita berdua." "Tapi untuk apa semua itu dilakukan? Gadis itu sudah meninggal. Mengapa kita harus merusak tubuhnya kalau itu tak perlu? Dan bila
http://inzomnia.wapka.mobi
tidak diperlukan bedah mayat dan tidak menguntungkan apa-apa-tak ada manfaatnya bagi Lucy sendiri, bagi kita, bagi ilmu, dan bagi pengetahuan manusia- mengapa itu harus dilakukan? Tanpa keperluan-keperluan itu tadi, rasanya kejam sekali." Sebagai jawaban, ditepuknya pundakku, dan ia berkata dengan amat lembut, "Kasihan sekali kau, John. Hatimu tentu hancur. Aku makin sayang padamu karena hatimu yang hancur itu. Sekiranya bisa, aku sendiri akan mengambil alih beban yang harus kaupikul. Tapi ada hal-hal yang tidak kauketahui. Kelak kau akan mengetahuinya. Untunglah aku tahu, meskipun hal-hal itu tidak menyenangkan. John, anakku, sudah bertahun-tahun kau mengenalku. Pernahkah aku melakukan sesuatu tanpa alasan yang baik? Mungkin aku membuat kesalahan-yah, aku hanya manusia biasa, tapi aku yakin akan apa-apa yang kulakukan. Bukankah dengan alasan-alasan itu pula kau memintaku datang, waktu kesulitan besar itu muncul? Ya! Kau pasti heran sekali, bahkan merasa ngeri, waktu aku tidak membiarkan Arthur mencium kekasihnya, padahal gadis itu sudah sekarat. Aku malah merenggutkannya dengan sekuat tenaga. Ya! Tapi kau pasti melihat bahwa Lucy berterima kasih padaku dengan mata indahnya yang sedang menghadapi maut itu, bahkan juga dengan suaranya yang sudah amat lemah. Dia malah mencium tangan tuaku yang kasar ini, dan mendoakan berkat bagiku. Ya! Lalu adakah kaudengar aku bersumpah padanya, hingga dia menutup matanya dengan rasa lega? Ya! "Nah, aku punya alasan kuat untuk melakukan semua yang akan kulakukan. Selama bertahun-tahun kau menaruh kepercayaan padaku. Kau juga percaya padaku dalam minggu-minggu yang lalu, ketika terjadi hal-hal aneh yang sebenarnya kauragukan. Berikan sedikit lagi kepercayaan itu padaku, John. Bila kau tak percaya padaku, maka aku terpaksa menceritakan apa yang kuduga, dan kurasa itu tak baik. Dan bila aku bekerja-karena aku akan bekerja, dengan atau tanpa kepercayaan-tanpa kepercayaan sahabatku, aku akan bekerja dengan hati dan perasaan berat dan dengan kesepian. Padahal aku membutuhkan banyak sekali bantuan dan keberanian!" Ia diam sebentar, lalu berkata
http://inzomnia.wapka.mobi
lagi dengan khidmat, "John, kita masih harus menghadapi hari-hari aneh dan mengerikan. Janganlah kita terpisah. Mari kita bersatu supaya baik hasilnya. Tak maukah kau memberikan kepercayaan itu?" Kujabat tangannya, lalu aku-berjanji. Kubiarkan pintuku terbuka waktu ia pergi. Kulihat ia masuk ke kamarnya, lalu menutup pintunya. Waktu aku masih saja berdiri tak bergerak, kulihat salah seorang pelayan lewat diam-diam di lorong rumah- ia membelakangiku, jadi ia tak melihatku-lalu masuk ke kamar tempat Lucy terbaring. Aku terharu melihat hal itu. Jarang sekali kita melihat ketulusan cinta, dan kita jadi merasa sangat berterima kasih pada orang-orang yang memperlihatkannya tanpa diminta. Pelayan yang baik itu menyingkirkan rasa takut terhadap kematian, yang wajar dimilikinya. Ia pergi seorang diri untuk melihat majikan yang dicintainya di pembaringan ke-matiannya, hingga jenazah itu takkan merasa kesepian sebelum dikebumikan di tempat peristirahatannya yang abadi. Aku pasti tidur nyenyak. Hari sudah siang waktu Van Helsing masuk ke kamarku dan membangunkanku. Ia berdiri di sisi tempat tidurku dan berkata, "Kau tak perlu bersusah payah lagi mengenai pisau-pisau itu. Kita tak jadi melakukannya." "Mengapa tidak?" tanyaku, karena kesungguhannya semalam sangat mengesankanku. "Karena sudah terlambat," katanya keras. "Atau terlalu awal. Lihat ini!" Diangkatnya kalung bersalib emas yang kecil itu. "Ini telah dicuri semalam." "Dicuri bagaimana?" tanyaku heran. "Bukankah sekarang sudah ada di tangan Anda?" "Karena aku telah mengambilnya kembali dari perempuan tak berbudi yang telah mencurinya, perempuan yang merampok orang-orang hidup maupun mati. Dia pasti akan mendapatkan hukumannya, meskipun tidak melalui diriku. Dia sama sekali tak tahu apa yang dilakukannya, dan dia mencurinya tanpa berpikir panjang. Sekarang kita harus menunggu."
http://inzomnia.wapka.mobi
Begitu selesai mengucapkan kata-kata itu, ia pergi meninggalkan diriku dengan sebuah misteri baru yang harus kupikirkan, dan sebuah tekateki baru yang harus kuselesaikan. Pagi ini membosankan, tapi tengah hari pengacara keluarga datang. Mereka adalah Mr. Mar quand dari Wholeman, Sons, Marquand Lidderdale. Ia amat ramah dan penuh pengertian mengenai apa-apa yang telah kami lakukan, dan mereka mengambil alih dari kami penyelesaian penyelesai an soal-soal kecil. Waktu makan siang, diceritakannya bahwa Mrs. Westenra memang sudah tahu bahwa ia akan meninggal mendadak karena sakit jantungnya. Dan karenanya segala-galanya sudah diaturnya dengan sebaik mungkin. Diberitahukannya bahwa semua kekayaannya, berupa tanah maupun barang-barang lain, diwariskan sepenuhnya pada Arthur Holmwood, kecuali beberapa barang tertentu milik almarhum ayah Lucy, yang diwariskan kepada seorang anggota keluarga jauh, karena tak ada sanak saudara langsung. Setelah memberi penjelasan, ia berkata lagi, "Terus terang, kami telah berusaha mencegah pewarisan semacam itu. Kami kemukakan beberapa kemungkinan tertentu yang akan menyebabkan putrinya kelak mungkin jadi tak memiliki uang sama sekali, atau tak bebas berbuat apa-apa dalam pernikahannya. Yah, kami bahkan menekankan persoalan itu begitu jauh, hingga kami hampir-hampir bentrok, karena almarhumah lalu bertanya apakah kami mau atau tidak melaksanakan keinginan-keinginannya. Kami tentu tak punya pilihan lain, selain menerima. Pada dasarnya kami di pihak yang benar. Dalam sembilan puluh sembilan dari seratus peristiwa, terbukti penilaian kamilah yang benar. Tapi terus terang harus saya akui bahwa dalam perkara ini, bentuk pewarisan lain yang bagaimanapun juga akan terbukti tak bisa melaksanakan keinginan-keinginannya. Karena dengan kematiannya yang mendahului putrinya, berarti putrinya mewarisi semua kekayaannya, meskipun selisih waktu kematian mereka hanya lima menit Dan dengan jatuhnya kekayaan itu ke tangan putrinya, maka sekiranya putrinya tidak meninggalkan surat wasiat-dan biasanya anak-anak muda memang tidak menulis surat wasiat- bila dia meninggal, kekayaan itu
http://inzomnia.wapka.mobi
harus dianggap sebagai tidak diwariskan. Dalam hal itu, meskipun Lord Godalming adalah teman yang sangat dicintainya, dia takkan bisa menuntut kekayaan itu. Para pewaris yang terdiri atas keluarga jauh, takkan mau mengabaikan hak mereka terhadap orang yang begitu asing bagi mereka. Jadi yakinlah, Saudara-saudara, saya senang sekali dengan ke-putusan almarhumah. Benar-benar puas." Ia seorang pria yang baik, tapi rasa senangnya terhadap bagian kecildalam hal mana ia berkepentingan secara resmi-dari suatu tragedi besar, patut dijadikan bahan pelajaran mengenai batas-batas pengertian simpati. Ia tak lama tinggal di rumah duka itu, tapi katanya ia akan datang lagi untuk menemui Lord Godalming. Namun kedatangannya merupakan suatu hiburan juga, karena kami tak perlu takut akan menghadapi kritik tajam mengenai perbuatan-perbuatan kami. Arthur diharapkan datang jam lima sore. Maka sesaat sebelum itu, kami masuk ke ruang jenazah. Tepat sekali kamar itu disebut begitu, karena kini ibu dan anak terbaring di dalamnya. Petugas pengurus mayat telah menjalankan tugasnya dengan baik dan telah memamerkan kepandaiannya. Terasa benar suasana kematian di tempat itu, hingga hati kami jadi amat sedih. Van Helsing memerintahkan agar pengaturan yang lama dipertahankan juga. Dijelaskannya bahwa Lord Godalming sebentar lagi akan datang, dan supaya jangan sampai timbul perasaan hampa padanya bila dilihatnya barang-barang tunangannya tersayang sudah tak ada lagi, maka sebaiknya semuanya dibiarkan saja di situ. Petugas pengurus mayat nampak terkejut menyadari kebodohannya sendiri, lalu ia berusaha keras mengembalikan semuanya seperti keadaan semalam, sehingga bila Arthur datang, ia tidak merasa shock. Kasihan pemuda itu! Bukan main sedih dan patah hati ia nampaknya. Sampai-sampai tubuhnya yang kekar pun tampak agak menyusut, garagara ketegangan dan emosi yang dialaminya akibat cobaan-cobaan yang begitu berat. Aku tahu ia sayang sekali dan dekat pada ayahnya, dan kehilangan orang tua itu pada saat seperti ini, benar-benar merupakan pukulan hebat baginya. Terhadapku ia tetap hangat seperti biasa, dan
http://inzomnia.wapka.mobi
terhadap Van Helsing ia manis dan sopan santun, tapi tetap saja kulihat adanya keterpaksaan pada dirinya. Profesor juga melihat hal itu, dan memberiku isyarat untuk mengajaknya naik ke lantai atas. Aku mengajaknya naik. Sesampainya di pintu, kubiarkan ia masuk sendiri, karena kurasa ia ingin berduaan saja dengan kekasihnya. Tapi ia memegang lenganku, mengajakku masuk, dan berkata dengan serak, "Kau juga mencintainya, sahabatku. Dia sudah menceritakan semuanya padaku, dan tak ada sahabat yang lebih dekat di hatinya daripada kau. Aku tak tahu bagaimana harus menyatakan rasa terima kasihku atas segala yang telah kaulakukan untuknya. Aku masih belum bisa berpikir..." Kata-katanya terputus, lalu dirangkulkannya lengannya ke bahuku, dan disandarkannya kepalanya ke dadaku, sambil meratap, "Aduh, aduh! Apa yang harus kulakukan! Segala sesuatu dalam hidupku serasa habis dalam sekejap. Rasanya tak ada lagi gunanya aku hidup di dunia ini." Kubujuk dia sebisaku. Dalam keadaan seperti itu, seorang pria tak memerlukan banyak kata-kata. Satu genggaman tangan, satu rangkulan di bahu, dan isak tangis lirih sudah cukup sebagai tanda simpati. Aku diam saja, menunggu sampai isak tangisnya reda. Lalu aku berkata dengan lembut, "Mari kita lihat dia." Kami mendekati tempat tidur bersama-sama. Kusingkapkan kain penutup dari wajahnya. Ya, Tuhan, alangkah cantiknya dia. Setiap jam kecantikannya seolah makin bertambah. Aku jadi agak ngeri, sedangkan Arthur... ia lunglai dengan gemetar, dan akhirnya benar-benar menggigil seperti demam. Lama kemudian ia berkata dengan bisikan halus, "Benarkah dia sudah meninggal, Jack?" Dengan sedih kubenarkan kenyataan itu. Kukatakan bahwa sering kali, setelah meninggal, wajah orang menjadi lebih lembut dan bahkan kembali pada kecantikan semasa remajanya, dan bahwa hal itu terjadi terutama bila kematian didahului oleh sakit keras atau penderitaan lama. Kukatakan hal itu padanya, karena kupikir keraguan semacam itu tak baik. Kata-kataku agaknya berhasil menghilangkan keraguannya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Setelah berlutut di samping dipan itu beberapa saat, sambil memandangi Lucy dengan penuh kasih sayang dan kerinduan, ia pun menyingkir. Kukatakan bahwa ia harus merelakan perpisahan ini, karena peti mati sudah harus disiapkan. Ia mendekat lagi, lalu mengambil tangan kekasihnya dan menciumnya, lalu ia membungkuk dan mencium dahinya. Sebelum keluar dari kamar, dia masih menoleh dan melihat dengan penuh kasih sayang padanya. Kutinggalkan dia di ruang tamu utama, dan kukatakan pada Van Helsing bahwa ia sudah mengucapkan selamat berpisah. Van Helsing pun pergi ke dapur, akan member tahu pengurus jenazah bahwa ia bisa melanjutkan persiapannya, sekaligus memaku peti mati. Setelah ia keluar lagi dari kamar itu, kuceritakan padanya tentang keraguan Arthur, dan ia menjawab, "Aku tak heran. Tadi aku sendiri pun ragu-ragu!" Kami semua makan bersama. Kulihat bahwa Arthur berusaha keras untuk bersikap wajar. Selama waktu makan itu, Van Helsing pun tidak berkata apa-apa. Tapi setelah kami menyalakan rokok, ia berkata, "Lord..." Tapi Arthur memotongnya, "Jangan! Demi Tuhan, jangan sebut saya begitu! Setidaknya, belum sekarang. Maafkan saya, Prof, saya tak bermaksud bersikap kasar, tapi kehilangan ini masih terlalu baru." Dengan manis Profesor menjawab, "Aku memakai sebutan itu karena aku ragu-ragu. Aku tak boleh menyebutmu 'Mr.', dan aku sudah telanjur menyayangimu-ya, anakku, aku menyayangimu-sebagai Arthur." Arthur mengulurkan tangannya, lalu menjabat tangan orang tua itu dengan hangat. "Sebut saya sesuka hati Anda," katanya, "dan saya harap saya selalu boleh menyandang sebutan sahabat Anda. Saya ingin pula mengatakan bahwa saya tak bisa menemukan kata-kata untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Anda, atas semua kebaikan Anda terhadap kekasih saya." Ia diam sebentar, lalu berkata lagi, "Saya tahu bahwa Lucy lebih tahu akan kebaikan Anda daripada saya, dan sekiranya saya bertindak
http://inzomnia.wapka.mobi
kasar atau entah bagaimana, waktu Anda bertindak begitu-Anda tentu ingat peristiwa itu,"-Profesor mengangguk- "maafkan saya." Dengan ramah tapi bersungguh-sungguh, Profesor menjawab, "Aku mengerti bahwa sulit bagimu untuk mempercayaiku sepenuhnya saat itu. Kita memang harus mengerti untuk bisa menerima tindakan kekerasan itu. Aku bahkan yakin bahwa saat itu kau belum-atau belum bisa-mempercayaiku, karena kau belum mengerti. Tapi akan tiba saatnya kau akan percaya penuh padaku dan akan mengerti, seolah-olah matahari sendirilah yang telah memberikan penerangan padamu. Setelah itu, barulah kau akan membenarkan aku dari awal sampai akhir, demi dirimu sendiri dan demi orang-orang lain. Juga demi dia yang tersayang, pada siapa aku sudah bersumpah akan melindungimu." "Sungguh, Prof," kata Arthur, dengan hangat, "saya akan percaya pada Anda dalam segala hal. Saya tahu dan yakin bahwa Anda memiliki hati yang sangat luhur. Anda adalah sahabat Jack, dan juga sahabat kekasih saya. Anda boleh berbuat apa saja yang Anda anggap perlu." Profesor menelan ludah beberapa kali, mencoba untuk berbicara, dan akhirnya barulah ia bisa berkata, "Bolehkah aku menanyakan sesuatu sekarang?" "Tentu." "Tahukah kau bahwa Mrs. Westenra telah mewariskan semua kekayaannya padamu?" "Tidak. Ah, Ibu tersayang, tak pernah saya mengira begitu." "Dan karena semuanya menjadi milikmu, kau berhak menanganinya sesuka hatimu. Sehubungan dengan itu, aku ingin meminta izinmu untuk membaca semua surat Miss Lucy, baik yang resmi maupun yang pribadi. Percayalah, alasannya bukan sekadar rasa ingin tahu. Aku yakin Miss Lucy akan membenarkan alasanku. Semua surat itu ada padaku. Aku sudah mengambilnya sebelum kami tahu bahwa semuanya menjadi milikmu, supaya tak ada tangan orang asing menyentuhnya-dan tak ada mata asing yang akan bisa melihat ke dalam jiwanya, melalui kata-kata yang ditulisnya dalam surat-surat itu. Kalau boleh aku ingin menyimpannya, meskipun kau boleh melihatnya, tapi aku akan menyimpannya dengan aman. Tak se-patah kata pun akan bocor, dan
http://inzomnia.wapka.mobi
pada waktunya kelak akan kukembalikan padamu. Permintaanku memang sulit dikabulkan, tapi kau mau, bukan? Demi Lucy?" Arthur berbicara dengan bersemangat, seperti biasanya, "Prof. Van Helsing, Anda boleh berbuat sesuka Anda. Saya merasa bahwa dengan berkata begini, saya melakukan apa yang dibenarkan oleh kekasih saya. Saya takkan mengganggu Anda dengan pertanyaanpertanyaan, sampai tiba saatnya." Sambil bangkit, Profesor berkata dengan bersungguh-sungguh, "Kau benar. Kita semua akan merasa sakit, tapi tidak semuanya menyakitkan dan tidak untuk selamanya. Kami dan kau juga-lebih-lebih kau, anakku-akan melalui masa-masa getir ini sebelum kita mencapai yang manis. Tapi kita harus berani dan tak memikirkan kepentingan diri sendiri. Kita harus melakukan kewajiban kita supaya semuanya beres!" Malam itu aku tidur di sofa, di kamar Arthur. Van Helsing sama sekali tidak tidur. Ia berjalan hilir-mudik, seolah sedang merondai rumah, dan tak pernah jauh dari kamar tempat Lucy terbaring di dalam petinya. Peti mati itu ditaburi bunga bawang putih liar yang baunya lebih tajam daripada harum bunga-bunga lili dan mawar yang ada di situ. CATATAN HARIAN MINA HARKER 22 September.-Di kereta api ke Exeter. Jonathan sedang tidur. Rasanya baru kemarin aku terakhir menulis. Padahal sudah banyak sekali yang terjadi sejak itu, yaitu sejak aku di Whitby, dan seluruh dunia terbentang di hadapanku. Waktu itu Jonathan sedang pergi, dan tak ada berita darinya. Sekarang aku sudah menikah dengan Jonathan. Jonathan yang penasihat hukum, seorang partner, kaya, dan pemimpin dalam perusahaannya. Mr. Hawkins sudah meninggal dan sudah dimakamkan, dan Jonathan baru saja mendapat serangan yang mungkin akan berakibat buruk baginya. Pada suatu hari kelak, mungkin ia akan bertanya tentang itu. Jadi sebaiknya semuanya kutuliskan. Kemampuanku dalam menulis steno sudah berkurang-suatu bukti bahwa
http://inzomnia.wapka.mobi
kepandaian yang didapat dengan mendadak, kurang bisa bertahan-jadi aku menulis ini sekalian untuk melancarkan lagi kemampuanku itu.... Upacara pemakaman Mr. Hawkins sangat sederhana, namun khidmat Yang ada hanya kami berdua dan para pelayan, dan satu dua orang teman lamanya di Exeter, agennya di London, dan seorang mewakili Sir John Paxton, ketua Persatuan Ahli Hukum. Aku dan Jonathan berpegangan tangan. Kami merasa sahabat kami yang terbaik dan tersayang telah meninggalkan kami.... Kami kembali ke kota dengan tenang, naik bus ke Hyde Park Corner. Pikir Jonathan, aku akan senang pergi ke kedai minum Row sebentar. Maka kami pun pergi ke sana, tapi di situ sedikit sekali orang, dan rasanya sepi dan menyedihkan melihat begitu banyak kursi kosong. Kami jadi teringat pada kursi yang akan terus kosong di rumah, jadi kami keluar dan berjalan-jalan di Piccadilly. Jonathan menuntun lenganku, seperti dulu kalau aku akan pergi sekolah. Aku merasa hal itu tak pantas. Sebab sudah bertahun-tahun lamanya aku mengajarkan etiket dan sopan santun pada murid-murid perempuan, hingga dengan sendirinya hal-hal itu tertanam benar dalam diriku sendiri. Tapi yang menggandengku ini adalah Jonathan, suamiku sendiri, dan kami tak mengenal seorang pun di antara mereka yang melihat kami-dan kami pun tak peduli-maka kami berjalan terus. Aku melihat seorang gadis yang amat cantik, yang memakai topi untuk bepergian dengan kereta. Ia sedang duduk di sebuah kereta kuda kecil di depan Toko Guiliano. Tibatiba kurasakan Jonathan mencengkeram lenganku dengan lebih kuat, hingga terasa sakit, dan ia berseru dengan berbisik, "Ya, Tuhan!" Aku cepat-cepat menoleh padanya, dan bertanya ada apa. Aku selalu khawatir akan keadaan Jonathan, takut kalau-kalau suatu gangguan saraf menyerang dan mengacaukannya lagi. Ia nampak pucat, matanya melotot, setengah ketakutan dan setengah keheranan. Ia menatap seorang pria kurus tinggi, berhidung bengkok, berkumis hitam, dan berjanggut runcing. Orang itu juga sedang memperhatikan gadis cantik itu. Ia memandang sedemikian lekatnya pada gadis itu, hingga ia tidak melihat kami, jadi aku bisa melihatnya
http://inzomnia.wapka.mobi
dengan leluasa. Wajahnya tak enak dipandang. Wajah itu keras, kejam, dan penuh nafsu, giginya kelihatan lebih putih karena bibirnya merah sekali, dan gigi itu runcing-runcing seperti gigi binatang. Jonathan menatap terus padanya, hingga aku takut kalau-kalau orang itu merasakan tatapan itu, lalu marah, karena orang itu nampak kejam dan jahat Kutanya Jonathan mengapa ia jadi kacau begitu, dan ia menjawab, "Kaukenal orang itu?" Seolah aku tahu siapa pria itu. "Tidak, Sayang," kataku, "aku tak kenal siapa dia. Siapa dia?" Jawabannya membuatku sangat terkejut dan tegang, karena ia mengatakannya seolah-olah bukan kepadaku. "Itulah dia orangnya!" Kelihatannya kekasihku itu ketakutan akan sesuatu-amat sangat ketakutan. Aku yakin bahwa sekiranya tak ada aku untuk tempatnya bersandar, ia pasti sudah jatuh. Ia terus menatap. Seorang pria keluar dari toko itu dengan membawa sebuah bungkusan kecil, yang diberikannya pada gadis itu, lalu keretanya berangkat. Pria kurus yang berpakaian serba hitam itu masih saja memandang lekat pada gadis itu. Ia memanggil sebuah kereta sewaan, dan waktu kereta gadis itu bergerak ke arah Piccadilly, ia mengikutinya ke arah yang sama. Jonathan memandanginya terus dari belakang, lalu berkata, seolah-olah pada dirinya sendiri, "Aku yakin itu Count, tapi dia sudah jadi lebih muda. Ya, Tuhan, bila itu benar! Oh, Tuhanku! Tuhanku! Kalau saja aku tahu!" Ia nampak tersiksa sendiri, hingga aku tak berani bertanya, takut kalau-kalau pikirannya terus tertuju pada hal itu. Jadi aku diam saja. Aku hanya menariknya perlahan-lahan, dan ia ikut dengan patuh, sambil mencengkeram tanganku kuat-kuat. Kami berjalan terus sampai beberapa jauh, lalu akhirnya masuk ke taman Green Park, dan duduk sebentar di situ. Hari panas, meskipun waktu itu musim gugur. Tapi ada bangku di tempat teduh. Setelah beberapa menit lamanya menatap terus tanpa melihat apa-apa, mata Jonathan tertutup, dan ia tertidur dengan tenang. Kepalanya tersandar pada bahuku. Kupikir itulah yang terbaik baginya,
http://inzomnia.wapka.mobi
jadi aku tidak mengganggunya. Kira-kira dua puluh menit kemudian, ia terbangun dan berkata dengan ceria, "Wah, aku tertidur, Mina! Aduh, maafkan aku. Mari kita cari tempat untuk minum kopi." Agaknya ia sudah lupa sama sekali pada orang asing berpakaian hitam itu. Seperti juga dalam sakitnya, ia pun lupa akan seluruh episode yang mengingatkannya akan hal itu. Aku tak suka akan sifat barunya yang sering lupa dan sering kambuh itu. Itu akan menimbulkan atau merusak otaknya. Aku tak boleh bertanya apa-apa padanya, karena takut kalau-kalau itu tak baik dan malah akan merugikannya. Tapi aku harus mempelajari hal-hal mengenai perjalanannya ke luar negeri dulu. Kurasa kini sudah tiba saatnya bagiku untuk membuka bungkusan buku catatan itu dan membaca apa yang tertulis di situ. Oh, Jonathan, aku yakin kau mau memaafkan aku bila perbuatanku itu salah, tapi itu demi kebaikanmu sendiri, Sayang. Kemudian.-Kami pulang, dan disambut oleh suasana sedih. Rumah itu terasa kosong tanpa orang yang kami sayangi, yang begitu baik pada kami. Wajah Jonathan masih pucat, dan katanya ia pusing gara-gara penyakitnya kambuh tadi. Lalu ada pula sepucuk telegram dari Van Helsing. Siapa pula itu? Isi telegram itu sebagai berikut, Kami menyampaikan berita sedih bahwa Mrs. Westenra meninggal lima hari yang lalu, dan bahwa Lucy meninggal kemarin dulu. Hari ini mereka berdua dimakamkan. Aduh, betapa besar kesedihan yang disampaikan oleh kata-kata singkat itu! Kasihan Mrs. Westenra! Kasihan Lucy! Pergi, pergi untuk tidak kembali lagi pada kami! Dan kasihan Arthur yang malang, yang kehilangan manisnya hidup! Tuhan, tolonglah kami menanggung semua kesulitan ini. CATATAN HARIAN DR. SEWARD 23 September.-Semuanya sudah berlalu. Arthur sudah kembali ke Ring, dan ia mengajak Quincey Moms Baik sekali Quincey itu! Aku yakin bahwa jauh di lubuk hatinya, ia pun menderita atas ke-matian Lucy, seperti kami. Tapi ia bisa mengatasinya dengan tabah. Kalau saja
http://inzomnia.wapka.mobi
Amerika Serikat bisa melahirkan lebih banyak laki-laki seperti dia, negara itu pasti akan menjadi kekuatan besar di dunia. Van Helsing sedang berbaring. Ia beristirahat, bersiap-siap untuk perjalanan pulangnya. Nanti malam ia akan kembali ke Amsterdam, tapi katanya besok malam ia akan datang lagi. Ia hanya ingin mengatur beberapa hal yang hanya bisa dilakukan olehnya sendiri. Ia akan menginap di rumahku, kalau ia datang lagi nanti, katanya. Ada pekerjaan yang harus dikerjakannya, yang mengharuskannya tinggal di London beberapa lama. Kasihan orang tua itu! Aku takut ketegangan selama minggu yang lalu bisa melemahkan kekuatannya yang luar biasa. Kulihat bahwa selama pemakaman dia terus-menerus menahan diri. Selama pemakaman itu kami mengapit Arthur. Setelah semuanya selesai, Arthur berbicara. Dikatakannya bahwa ia telah menyerahkan darahnya untuk ditransfusikan ke pembuluhpembuluh darah Lucy. Dan oleh karenanya, sejak saat itu ia merasa seolah mereka berdua benar-benar sudah menikah, dan bahwa Lucy adalah istrinya di mata Tuhan. Kulihat wajah Van Helsing berubah menjadi pucat, kemudian merah padam. Tak ada di antara kami yang menceritakan tentang darah yang telah kami berikan pula, dan kami takkan pernah mengatakannya. Arthur dan Quincey langsung pergi ke stasiun, sedangkan aku dan Van Helsing kembali kemari. Begitu kami tinggal berduaan saja di kereta, ia pun jadi histeris. Tapi ia membantah bahwa ia histeris, dan tetap bertahan mengatakan bahwa itu adalah rasa humornya yang meledak dalam keadaan-keadaan luar biasa. Ia tertawa sampai mengeluarkan air mata, dan aku sampai merasa perlu menutup tirai jendela kereta, takut kalau-kalau ada yang melihat, lalu orang akan mengira yang bukan-bukan. Lalu ia menangis sampai tertawa lagi, lalu tertawa dan sekaligus menangis, seperti seorang wanita. Aku mencoba bersikap tegas terhadapnya, seperti terhadap seorang wanita dalam keadaan begitu, tapi tak ada pengaruhnya. Berbeda sekali pria dan wanita menyatakan kekuatan atau kelemahan sarafnya! Lalu, setelah wajahnya menjadi serius kembali, kutanyakan padanya mengapa dia begitu geli, dan
http://inzomnia.wapka.mobi
mengapa justru pada saat demikian. Jawabannya khas Van Helsing, keras, dan sekaligus misterius. Katanya, "Oh, kau tak mengerti, John. Jangan kira aku tidak sedih, meskipun aku tertawa. Libat saja aku menangis, meskipun tawa itu rasanya akan menyesakkan napasku. Tapi jangan pula mengira bahwa aku benar-benar sedih bila aku menangis, karena tawa itu tetap akan datang juga. Ingatlah selalu bahwa tawa yang mengetuk pintu hatimu dan berkata, 'Bolehkah aku masuk?' Itu bukan tawa murni. Tawa yang sebenarnya adalah seperti raja, yang datang pada waktu dan dengan cara yang disukainya sendiri. Dia tak minta izin pada orang, tak memilih waktu yang sesuai. Dia hanya berkata, 'Inilah aku!' Lihat saja contoh sekarang ini. Aku sedih sekali dengan kepergian gadis manis yang masih begitu muda itu. Kuberikan darahku padanya, meskipun aku sudah tua dan letih. Kuberikan waktu dan keahlianku, kukorbankan tidurku, dan kuminta pula orang-orang lain berkorban supaya dia bisa mendapatkan segala-galanya. Namun demikian, aku bisa tertawa geli di dekat liang kuburnya-tertawa saat tanah jatuh di atas peti matinya hingga menggemakan bunyi, 'Duk! Duk!' Aku tertawa sampai ke lubuk hatiku, .hingga membuat mukaku merah. Hatiku perih melihat anak muda yang malang itu-anak laki-laki yang begitu dekat di hatiku, yang seumur dengan putraku sendiri sekiranya dia masih hidup, dan yang rambut dan matanya serupa pula. Nah, sekarang kalian tahu mengapa aku sangat menyayanginya. Hati kebapakanku menyayanginya dengan rasa sayang yang lak pernah kuberikan pada pria mana pun juga, bahkan tidak padamu, John, karena kau dan aku sejajar dalam pengalaman. Di antara kita tak ada rasa hubungan ayah dan anak. Namun ketika dia mengucapkan kata-kata itu di tepi liang kubur tadi, sang Raja Tawa mendatangiku dan berteriak di telingaku, 'Ini aku! Ini aku!' hingga darahku naik dan pipiku merah. Yah, John, dunia ini memang aneh, sedih, penuh dengan kesengsaraan, duka cita, dan kesulitan. Namun bila sang Raja Tawa datang, semuanya tunduk di bawah kehendaknya. Dan menurutku, baik juga dia datang. Kita semua, baik pria maupun wanita, tegang seperti tali yang diikat kuatkuat oleh ketegangan yang menarik kita kian-kemari seenaknya. Suatu
http://inzomnia.wapka.mobi
ketika ketegangan itu mungkin jadi terlalu besar, hingga kita hancur. Tapi sang Raja Tawa datang bagaikan sinar matahari, meringankan ketegangan itu, dan kita pun jadi bisa bertahan dan menjalankan pekerjaan kita, apa pun pekerjaan itu." Aku tak mau menyinggung perasaannya dengan berpura-pura tak mengerti jalan pikirannya. Tapi karena aku benar-benar belum mengerti alasannya tertawa, aku bertanya. Waktu ia menjawab, wajahnya menjadi keras, dan nadanya lain, "Itulah ironisnya. Gadis yang begitu cantik itu kepalanya berhiaskan bunga dan kelihatan makin cantik dan hidup, hingga kita bertanya apakah dia benar-benar sudah meninggal. Kini dia terbaring di tanah pekuburan yang sepi, di tengah-tengah sanak saudara dan ibunya tercinta. Lalu lonceng pun dibunyikan, lambat dan sedih. Orang-orang alim yang mengenakan pakaian putih seperti malaikat, berpura-pura membaca, padahal mata mereka tak pernah melihat ke halaman-halaman buku itu. Sedangkan kita semua berdoa dengan kepala tertunduk. Untuk apa semua itu? Bukankah dia sudah meninggal? Mau apa lagi?" "Yah, Profesor," kataku, "tapi saya masih belum mengerti apa yang lucu dalam hal itu. Penjelasan Anda malah mempersulit teka-teki itu. Meskipun upacara penguburan itu lucu, bagaimana dengan Art yang malang dan kesulitannya? Bukankah hatinya hancur luluh?" "Memang. Tapi bukankah dia berkata bahwa dengan ditransfusikannya darahnya ke dalam pembuluh-pembuluh darah gadis itu, maka gadis itu benar-benar telah menjadi pengantinnya?" "Ya, dan itu memang merupakan pikiran yang manis, yang bisa menghibur dirinya." "Benar. Tapi ada sulitnya, John. Kalau apa yang dikatakannya itu benar, bagaimana dengan kita yang lain-lain ini? Wah, wah. Kalau begitu gadis manis itu bersuami banyak. Sedangkan aku, istriku sudah meninggal, tapi berdasarkan hukum gereja masih hidup. Aku yang selama ini tetap setia pada istriku, meskipun dia sudah tiada, aku pun menjadi pria yang beristri dua."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Dalam hal itu pun saya tak melihat leluconnya!" kataku, dan aku jadi tak begitu senang padanya gara-gara kata-katanya itu. Diletakkannya tangannya ke atas lenganku, dan ia berkata, "John sahabatku, maafkan aku kalau aku sudah menyakiti hatimu. Aku tak pernah mau menunjukkan perasaanku pada orang lain bila itu melukai hatinya, kecuali padamu, sahabat lamaku yang bisa kupercayai. Kalau saja kau bisa melihat ke lubuk hatiku, kalau saja kau bisa melihat ke dalam hatiku saat tawa itu datang, lalu kalau saja kau bisa melihat pula hatiku setelah sang Raja Tawa pergi -ya, dia sudah pergi sekarang, pergi lama, lama sekali-mungkin akulah yang paling kaukasihani daripada semua orang lain." Aku terkesan oleh kelembutan nada bicaranya, dan bertanya apa maksudnya. "Karena aku tahu," katanya lagi. Sekarang kami semua sudah menyebar, dan kesepian akan lama hinggap di rumah kami masing-masing. Lucy terbaring di pekuburan keluarganya, di makam indah di tanah pekuburan yang sepi, jauh dari keramaian kota London, di mana udara masih segar dan matahari terbit di Hampstead Hill, dan di mana bunga-bunga liar tumbuh sendiri.Maka kuakhiri catatan harian ini. Hanya Tuhan yang tahu apakah aku akan mulai menulis lagi atau tidak. Bila itu kulakukan, atau bahkan bila aku membuka buku ini lagi, kurasa tulisanku adalah mengenai orangorang lain. Maka di sini, di mana roman kehidupanku sudah kukisahkan, dan sebelum aku memulai lagi pekerjaan hidupku, kutuliskan dengan sedih dan tanpa harapan, perkataan "tamat". WESTMINISTER GAZETTE, 25 SEPTEMBER SUATU MISTERI DI HAMPSTEAD Saat ini penduduk di Hampstead sedang mengalami cobaan berupa serangkaian peristiwa yang kelihatannya sama dengan apa yang disebut oleh para penulis berita utama sebagai "Kengerian Kensington" atau "Wanita Penikam" atau "Wanita Berpakaian Hitam". Selama dua tiga
http://inzomnia.wapka.mobi
hari terakhir ini telah terjadi beberapa peristiwa hilangnya anak-anak, atau yang lupa pulang setelah bermain-main di padang rumput Dalam semua peristiwa itu, anak-anak itu terlalu kecil untuk memberikan keterangan yang benar. Tapi secara umum alasannya adalah bahwa dalam peristiwa-peristiwa itu, mereka selalu bersama seorang "setan wanita". Mereka selalu hilang malam hari, dan pada dua peristiwa, anak-anak itu baru ditemukan pagi-pagi keesokan harinya. Anggapan umum di sekitar tempat itu adalah, karena anak yang pertama memberikan alasan bahwa ia bersama seorang "setan wanita", maka yang lain-lain ikut-ikutan memberikan alasan itu pula. Itulah alasan yang paling masuk akal, karena permainan yang paling disukai anak-anak sekarang adalah saling melarikan diri selama masa-masa tertentu. Seorang koresponden menulis bahwa lucu sekali melihat anak-anak itu berpura-pura menjadi "setan wanita" itu. Katanya beberapa pelukis karikatur kita bisa belajar dari keadaan aneh itu, dalam membandingkan kenyataan dengan gambarannya. Bahwa "setan wanita" itu memegang peran penting dalam peristiwa-peristiwa khayal itu, sesuai benar dengan asas-asas umum dari sifat manusia. Seenaknya saja koresponden kami menulis bahwa bintang film Ellen Terry sekalipun takkan bisa menyamai kecantikan yang ditirukan oleh anak-anak berwajah kotor itu. Namun mungkin ada sisi serius dari peristiwa itu, karena beberapa dari anak-anak yang hilang malam harinya menderita luka kecil di lehernya. Agaknya luka-luka itu disebabkan oleh gigitan tikus atau anjing kecil. Dan meskipun tak besar pengaruhnya, agaknya binatang apa pun yang melukai mereka, memiliki sistem tersendiri. Polisi di bagian itu mendapat instruksi untuk mengawasi benar-benar anak-anak yang tersesat itu, terutama bila mereka masih amat kecil sekali, di Hampstead dan sekitarnya. Juga mencari kalau-kalau ada anjing tersesat di sekitar tempat itu. WESTMINISTER GAZETTE, 25 SEPTEMBER BERITA ISTIMEWA KENGERIAN HAMPSTEAD
http://inzomnia.wapka.mobi
SEORANG ANAK LAGI LUKA -SETAN WANITA" Kami baru saja mendapat laporan bahwa seorang anak lagi hilang semalam, dan baru menjelang siang tadi ditemukan di bawah semaksemak di daerah bukit Shooter di Hampstead Heath, yang mungkin sangat jarang dilewati orang daripada bagian-bagian yang lain. Anak itu menderita luka kecil di lehernya seperti terlihat pula pada anak-anak lain dalam peristiwa yang sama sebelumnya. Ia amat lemah dan kurus. Setelah mulai sembuh, dia juga punya cerita yang sama, yaitu bahwa ia dilarikan oleh "setan wanita". Bab 14 CATATAN HARIAN MINA HARKER 23 September.-Setelah semalam gelisah, Jonathan sekarang sudah sehat. Aku senang sekali ia banyak pekerjaan, karena dengan begitu pikirannya akan teralih dari hal-hal mengerikan itu. Aku juga senang sekali karena ia kini tidak lagi merasa terlalu berat memikul tanggung jawab dalam kedudukannya yang baru. Aku tahu ia tak mau menipu dirinya, dan kini aku amat bangga melihat Jonathan-ku sudah maju dan bisa menyesuaikan diri dengan semua tugas yang dihadapinya. Hari ini ia takkan pulang sepanjang hari, dan takkan bisa makan siang di rumah, katanya. Pekerjaan rumah tanggaku sudah selesai, jadi akan kuambil catatan hariannya sewaktu di luar negeri. Akan kukunci diriku di dalam kamar, dan aku akan membacanya.... 24 September.-Semalam aku tak sampai hati menulis. Catatan harian Jonathan yang mengerikan itu membuatku sedih. Kasihan sekali kekasihku! Betapa besar penderitaannya waktu itu, baik itu memang merupakan peristiwa sebenarnya, maupun bila itu hanya imajinasinya saja. Apakah
http://inzomnia.wapka.mobi
semuanya itu ditulisnya setelah ia menderita demam otak, atau memang adakah dasar yang sebenarnya? Kurasa aku takkan pernah tahu, karena aku tak berani mengemukakan persoalan itu padanya.... Tapi pria yang kami lihat kemarin itu! Kelihatannya Jonathan yakin benar bahwa itulah orangnya . Kasihan dia! Mungkin pemakaman itu telah mempengaruhi jiwanya,, hingga pikirannya melayang ke masa lalu.... Tapi ia yakin -sekali. Aku ingat, pada hari pernikahan kami ia berkata, "Asalkan aku tidak mendapat tugas suci yang mengharuskan aku mengingat kembali saatsaat mengerikan itu, baik dalam keadaan tidur maupun dalam keadaan sadar, dalam keadaan gila ataupun waras." Agaknya ada benang yang tersambung pada kedua peristiwa itu.... Count yang menakutkan itu telah datang ke London Kalau ia memang telah ada di London yang berpenduduk jutaan jiwa ini... Mungkin akan ada tugas suci itu, dan bila memang ada, kita tak boleh menghindarinya. Aku akan siap. Sekarang juga akan kuambil mesin tulisku, dan mulai menyalin catatan harian Jonathan ini dengan mesin tik, supaya kami sudah siap bila ada orang lain yang membutuhkannya. Dan bila diperlukan, mungkin aku pun siap untuk berbicara atas nama Jonathan, karena ia tak boleh sampai menjadi kacau, dan tak boleh diganggu atau disusahkan oleh hal apa pun. Kelak, bila Jonathan sudah sembuh benar dari gangguan sarafnya, mungkin ia mau menceritakan semuanya padaku, dan aku bisa menanyakan hal-hal itu supaya aku memahaminya, dan tahu bagaimana aku bisa menghiburnya. SURAT DARI VAN HELSING KEPADA MRS. HARKER (rahasia) Dengan hormat, 24 September. Maafkan saya menulis surat ini. Sebagai seorang teman, saya ingin menyampaikan berita duka tentang kematian Miss Lucy Westenra. Berkat kebaikan hati Lord Godalming, saya diizinkan membaca suratsurat Miss Lucy, baik yang resmi maupun pribadi, karena saya sangat memikirkan beberapa hal penting demi kehidupan. Di antara surat-surat itu saya temukan beberapa pucuk surat Anda, yang menunjukkan betapa
http://inzomnia.wapka.mobi
mesranya persahabatan Anda berdua, dan bahwa Anda sangat menyayanginya. Dan, Madam Mina, demi kasih sayang itu, saya mohon Anda mau membantu saya. Saya minta itu demi kebaikan orang-orang lain-untuk memperbaiki suatu kesalahan besar dan menghapuskan kesulitan besar yang mungkin lebih serius daripada dugaan Anda. Bolehkah saya menemui Anda? Anda bisa mempercayai saya. Saya adalah sahabat Dr. Seward dan Lord Godalming (yaitu Arthur bagi Miss Lucy). Untuk sementara, pertemuan itu saya rahasiakan dari semua orang. Bila Anda mengizinkan saya datang, te mana dan kapan, saya akan segera datang ke Exeter menemui Anda. Maafkan saya, Madam. Saya sudah membaca surat-surat Anda pada Lucy yang malang, dan saya jadi tahu betapa baiknya hati Anda, dan betapa besarnya penderitaan suami Anda. Jadi saya mohon, kalaupun saya tak bisa meringankan penderitaannya, kita berusaha supaya kita tak sampai merugikannya. Sekali lagi saya minta maaf. Hormat saya, -Van Helsing. TELEGRAM DARI MRS. HARKER KEPADA VAN HELSING 25 September.-Datanglah hari ini dengan kereta api jam sepuluh lewat seperempat, kalau masih sempat Bisa menerima Anda setiap saat. -Wilhelmina Harker. CATATAN HARIAN MINA HARKER 25 September.-Mau tak mau, aku merasa tegang dengan makin mendekatnya saat kunjungan Dr. Van Helsing. Kuharap dengan kunjungannya itu akan terbukalah rahasia pengalaman Jonathan yang menyedihkan. Dan karena dialah yang merawat Lucy selama sakit sampai akhir hayatnya, maka ia pasti bisa menceritakan segalanya tentang sahabatku tercinta itu. Dan memang itulah tujuan kedatangannya, yaitu menanyakan tentang Lucy dan kebiasaannya berjalan dalam tidur, bukan mengenai Jonathan. Kalau begitu, aku takkan pernah tahu keadaan yang sebenarnya! Bodoh sekali aku! Catatan harian yang mengerikan itu telah
http://inzomnia.wapka.mobi
mencekam imajinasiku, dan mewarnai segala-galanya dengan warnanya sendiri. Kedatangan sang Profesor tentu sehubungan dengan Lucy. Kebiasaan itu timbul kembali pada dirinya, dan malam yang mengerikan di tebing karang itu pasti telah membuatnya sakit. Gara-gara masalahmasalahku sendiri, aku hampir lupa betapa parahnya sakitnya setelah itu. Ia pasti sudah bercerita pada Profesor mengenai petualangannya tidur berjalan di tebing karang itu, dan bahwa aku tahu semuanya tentang itu. Dan kini profesor itu menginginkan aku yang menceritakannya supaya ia mengerti. Kuharap tindakanku waktu itu benar, yaitu dengan tidak menceritakannya pada Mrs. Westenra. Aku takkan pernah memaafkan diriku bila gara-gara perbuatanku, betapapun kecilnya, aku jadi merugikan Lucy. Aku juga berharap Prof. Van Helsing tidak akan menyalahkan aku. Begitu banyak masalahku akhir-akhir ini, hingga rasanya aku takkan bisa menanggung lebih banyak lagi. Kurasa menangis kadang-kadang ada baiknya bagi kita-seperti hujan yang membersihkan udara. Mungkin gara-gara membaca catatan harian itu kemarin, hatiku jadi risau, lalu tadi pagi Jonathan pergi dan takkan pulang selama sehari semalam. Inilah perpisahan kami yang pertama sejak kami menikah. Kuharap kekasihku bisa menjaga dirinya, dan kuharap tak ada yang merisaukannya. Sudah jam dua, sebentar lagi Dokter datang. Aku takkan mengatakan apa-apa tentang catatan harian Jonathan, kecuali kalau ia menanyakannya. Aku senang catatanku sendiri sudah kusalin dengan mesin tik, sehingga bila ia bertanya tentang Lucy, itu bisa kuserahkan padanya, supaya ia tak perlu bertanya terlalu banyak. Kemudian.-Profesor tadi datang dan sudah pergi lagi. Pertemuan yang aneh dan membuat kepalaku berputar-putar! Aku merasa seperti dalam mimpi. Apakah semua itu mungkin, atau hanya sebagian saja yang benar? Sekiranya aku belum membaca catatan Jonathan, pasti aku takkan bisa menerimanya sebagai suatu kemungkinan. Kasihan, Jonathan tersayang! Betapa berat penderitaannya. Tolong, Tuhan, jangan biarkan ini merisaukannya lagi. Aku akan berusaha mencegahnya. Tapi, betapapun
http://inzomnia.wapka.mobi
menakutkan dan mengerikan akibatnya, akan bisa pula merupakan hiburan atau bantuan baginya, bila diketahuinya bahwa mata, telinga, dan otaknya tidak menipunya, dan itu memang benar. Mungkin keraguraguannyalah yang selalu membayanginya. Bila keraguan itu dihilangkanentah dalam keadaan bangun atau mimpi-dan terbukti benar, ia akan merasa lebih puas, dan bisa menanggung shock dengan lebih baik. Bila Prof. Van Helsing memang bersahabat dengan Arthur dan Dr. Seward, dan bila mereka sampai memintanya datang dari Negeri Belanda, pasti ia seorang pria yang baik dan amat pintar. Bila melihatnya nanti, aku akan bisa merasa bahwa ia memang orang yang baik, ramah, dan berbudi luhur. Bila ia datang besok, aku akan bertanya tentang Jonathan, lalu, ya Tuhan, semoga semua kesedihan dan rasa khawatir ini berakhir dengan baik. Dulu aku pemah berpikir ingin berlatih mewawancarai orang. Seorang teman Jonathan yang bekerja di harian The Exeter News berkata bahwa yang terpenting dalam pekerjaan itu adalah ingatan kita-kita harus mampu menuliskan dengan tepat, hampir setiap perkataan yang diucapkan seseorang, meskipun sesudahnya kita harus memperbaiki beberapa di antara kata-kata itu. Pertemuanku dengan Dr. Van Helsing akan merupakan suatu wawancara langka. Aku akan mencoba mencatatnya kata demi kata. Jam setengah tiga terdengarlah ketukan itu. Aku mengumpulkan seluruh keberanianku, dan menunggu. Beberapa menit kemudian, Mary membuka pintu dan memberitahukan, "Prof. Van Helsing." Aku bangkit, lalu membungkuk, dan ia mendatangiku. Tubuhnya sedangsedang saja, meskipun cukup kekar. Bahunya tertarik ke belakang dan dadanya bidang, sedangkan lehernya seimbang dengan bobot dan kepalanya. Bentuk kepalanya segera memberi kesan bahwa dia seorang pemikir dan memiliki kekuatan batin. Kepala itu anggun, berukuran biasa dan melebar di bagian belakang telinga. Wajahnya yang tercukur licin memperlihatkan dagu segi empat dan keras, mulutnya yang lebar menunjukkan tekad sangat ekspresif. Hidungnya berukuran sedang, agak lurus dengan cuping yang sensitif dan cepat bergerak. Hidung itu
http://inzomnia.wapka.mobi
tampak melebar bila alisnya yang tebal berkerut dan mulutnya tertutup rapat. Dahinya lebar dan halus, mula-mula naik dengan lurus, kemudian melandai ke belakang di atas dua benjolan yang letaknya saling berjauhan. Dahinya sendiri berben-tuk sedemikian rupa, hingga rambutnya yang berwarna kemerahan tak mungkin bisa jatuh ke situ, melainkan jatuh ke belakang dan ke samping secara wajar. Matanya yang besar dan berwarna biru tua, terpisah jauh satu sama lain. Mata itu cepat berubah, bisa lembut bisa keras, sesuai dengan suasana hatinya. Ia mulai berbicara dengan berkata, "Mrs. Harker, bukan?" Aku membungkuk membenarkan. "Yang dulu bernama Miss Mina Murray?" Aku membungkuk lagi. "Yang ingin saya datangi adalah Miss Murray yang bersahabat baik dengan Lucy Westenra, gadis malang itu. Madam Mina, saya datang demi yang sudah meninggal." "Sebagai seorang teman yang sudah banyak menolong Lucy Westenra, Anda boleh minta apa saja dari saya, Profesor." Kuulurkan tanganku. Ia menjabatnya, lalu berkata dengan lembut, "Oh, Madam Mina, saya sudah tahu bahwa sahabat gadis malang yang serupa dengan bunga lili itu pastilah orang yang baik. Tapi saya masih harus membuktikannya...." Ia mengakhiri kata-katanya dengan membungkuk sopan. Kutanyakan padanya apa yang akan ditanyakannya, lalu ia langsung mulai, "Saya sudah membaca surat-surat Anda pada Miss Lucy. Maafkan saya, tapi saya harus mulai menanyakan beberapa hal, dan saya tak tahu kepada siapa saya harus bertanya. Saya tahu bahwa Anda pernah bersama dia di Whitby. Kadang-kadang dia menulis dalam buku catatan hariannya-jadi Anda tak perlu terkejut, Madam Mina. Kebiasaan menulis itu dimulainya setelah Anda pergi. Katanya dia meniru kebiasaan Andadan di dalam buku catatan itu tertulis tentang kebiasaannya tidur berjalan, dan Anda pernah menyelamatkannya. Jadi, dalam keadaan bingung saya pun mendatangi Anda, dan meminta kebaikan hati Anda untuk menceritakan semua yang Anda ingat" "Saya rasa saya bisa menceritakan semuanya, Prof. Van Helsing."
http://inzomnia.wapka.mobi
"Wah, kalau begitu Anda memiliki ingatan kuat tentang fakta-fakta. Apakah juga mengenai hal-hal sekecil-kecilnya sekalipun? Wanita-wanita muda biasanya tidak begitu." "Tidak, Dokter, tapi saya menuliskannya waktu itu. Akan saya perlihatkan pada Anda kalau Anda mau." "Oh, Madam Mina. Itu akan merupakan bantuan yang amat besar. Saya sangat berterima kasih." Timbul keinginanku untuk mempermainkannya sedikit-mungkin itu semacam rasa tak rela dalam memberikan sesuatu. Maka kuberikan padanya catatanku yang ditulis dengan huruf steno. Diterimanya buku itu dengan sikap berterima kasih, lalu katanya, "Bolehkah saya membacanya?" "Silakan," kataku setenang mungkin. Dibukanya buku itu, tapi seketika wajahnya jadi kecewa. Lalu ia bangkit dan membungkuk. "Anda memang seorang wanita yang amat pandai!" katanya. "Saya sudah lama tahu bahwa Mr. Jonathan harus banyak bersyukur bisa menikahi Anda. Lihatlah, istrinya mempunyai begitu banyak kemampuan. Tapi maukah Anda menolong membacakannya untuk saya? Soalnya saya tak bisa membaca huruf steno." Lelucon kecilku berhasil, dan aku jadi agak malu. Maka kuambil lembaran yang sudah kuketik dari keranjang kerjaku, dan kuberikan padanya. "Maafkan saya," kataku. "Saya tak bisa berbuat lain. Tadi saya kira Anda ingin bertanya tentang Lucy, tapi Anda tak punya waktu untuk menunggu-bukan karena saya, tapi karena saya tahu waktu Anda amat berharga-saya sudah mengetiknya untuk Anda." Dan ia menerimanya, matanya berseri. "Anda baik sekali," katanya. "Bolehkah saya membacanya sekarang? Mungkin nanti saya perlu menanyakan beberapa hal, kalau sudah selesai membaca." "Tentu," kataku, "silakan membaca, sementara saya menyiapkan makan siang. Nanti Anda boleh mengajukan pertanyaan-pertanyaan Anda, sementara kita makan." Ia membungkuk, lalu duduk di sebuah kursi yang membelakangi lampu, dan langsung asyik membaca surat-surat itu, sementara aku pergi mengatur makan siang, terutama supaya ia tidak merasa terganggu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Waktu aku kembali, kutemukan ia sedang berjalan hilir-mudik di kamar itu dengan langkah-langkah panjang, wajahnya merah karena kacau. Ia cepat-cepat mendatangiku, lalu menggenggam kedua belah tanganku. "Aduh, Madam Mina^" katanya, "bagaimana saya bisa mengatakan betapa besar utang budi saya pada Anda? Kertas ini memberikan penerangan bagaikan sinar matahari. Dia telah membukakan mata saya. Saya merasa linglung, silau karena banyaknya sinar. Tapi di balik cahaya itu, awan gelap masih selalu membayang. Anda pasti tak mengerti. Namun demikian, saya amat berterima kasih pada Anda. Anda wanita yang amat pandai, Madam." Kata-kata itu diucapkannya dengan khidmat "Kapan saja saya, Abraham Van Helsing, bisa berbuat sesuatu bagi Anda dan keluarga Anda, saya percaya Anda tentu mau memberitahu saya. Amat menyenangkan dan membanggakan bila saya boleh memberikan jasa saya sebagai seorang sahabat. Semua yang sudah saya pelajari, apa saja yang bisa saya lakukan, adalah bagi Anda dan orang-orang yang Anda cintai. Dalam hidup ini ada sisi-sisi gelap dan sisi terangnya. Andalah sisi terang itu. Anda akan hidup berbahagia dan senang, dan suami Anda beruntung telah mendapatkan Anda." "Ah, Dokter, Anda terlalu memuji saya, padahal... padahal Anda tidak mengenal saya." "Tidak mengenal Anda? Saya yang sudah begini tua, yang sepanjang hidup sudah mempelajari manusia, baik pria maupun wanita, saya yang telah mengkhususkan diri pada otak manusia dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu dan yang merupakan hasil kerja otak itu! Apalagi saya telah membaca catatan harian Anda, yang dengan kebaikan hati Anda telah Anda salinkan untuk saya, catatan yang setiap barisnya bernapaskan kebenaran. Saya, yang sudah membaca surat-surat Anda yang manis pada Lucy yang malang, mengenai pernikahan dan keyakinan Anda, bisakah Anda katakan bahwa saya tidak mengenal Anda? Oh, Madam Mina, wanita-wanita yang baik sepanjang hidupnya setiap saat mengucapkan hal-hal yang terbaca oleh malaikat, dan kami kaum pria yang punya keinginan untuk tahu, memiliki sesuatu yang menyerupai mata malaikat. Suami Anda berbudi luhur, Anda pun demikian, karena
http://inzomnia.wapka.mobi
Anda yakin, dan keyakinan tak mungkin ada pada sifat jahat Nah, bagaimana keadaan suami Anda? Apakah dia sehat-sehat saja? Apakah demam itu sudah hilang sama sekali? Dan apakah dia sudah kuat dan bersemangat?" Di sini kulihat peluang untuk menanyakan tentang Jonathan padanya, jadi aku berkata, "Dia sudah hampir pulih, tapi dia tertekan sekali oleh kematian Mr. Hawkins." Sang Profesor menyela, "O, ya, saya tahu, saya tahu. Saya sudah membaca dua surat Anda yang terakhir." Kataku lagi, "Saya rasa hal itu membuatnya kacau lagi. Waktu kami berada di kota pada hari Kamis yang lalu, dia mengalami semacam shock lagi." "Mengalami shock! Begitu cepat setelah demam otak itu? Itu tak baik. Shock macam apa itu?" "Dia merasa melihat seseorang yang mengingatkannya pada sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang menyebabkannya menderita demam otak itu." Pada saat itu, aku serasa dikuasai oleh berbagai emosi yang menyerang secara mendadak. Rasa ibaku pada Jonathan, kengerian yang telah dialaminya, misteri menakutkan sebagaimana yang tertulis dalam buku catatan hariannya, dan semua rasa takut yang terpendam dalam diriku, semuanya datang menyerang sekaligus- Kurasa aku jadi histeris, sebab aku lalu menjatuhkan diri dengan berlutut, dan mengangkat tanganku ke arah sang Profesor. Kumohon padanya untuk menyembuhkan suamiku. Diambilnya tanganku, lalu diangkatnya aku, dan didudukkannya aku di sofa. Kemudian ia duduk di sampingku, sambil tetap menggenggam tanganku. Dengan manis ia berkata, "Hidup saya gersang dan sepi, dan penuh dengan pekerjaan, hingga saya tak punya banyak waktu untuk menjalin persahabatan. Tapi sejak saya diminta datang kemari oleh sahabat saya John Seward, saya jadi mengenal banyak sekali orang baik, dan melihat lebih banyak keluhuran budi. Hal ini menambah rasa sepi dalam hidup saya, sejalan dengan bertambahnya usia. Jadi percayalah bahwa saya datang kemari dengan perasaan sangat menghargai Anda, karena Anda telah memberi saya harapan-bukan yang berhubungan dengan apa yang saya cari, tapi bahwa
http://inzomnia.wapka.mobi
masih banyak wanita baik yang masih bisa membahagiakan hidup-wanitawanita luhur yang hidup serta keyakinannya bisa memberikan pelajaran baik pada anak-anak yang akan dilahirkannya. Saya senang, senang sekali, karena di sini saya bisa berguna bagi Anda. Kalaupun suami Anda menderita, penderitaannya masih berada dalam lingkup bidang studi dan pengalaman saya. Dan saya berjanji akan melakukan segala-galanya untuknya dengan segala senang hati-segala-galanya, untuk menjadikan hidupnya kuat dan tegar, dan menjadikan hidup Anda berbahagia. Sekarang Anda harus makan. Anda terlalu tegang, dan mungkin rasa khawatir Anda terlalu berlebihan. Suami Anda, Jonathan, tentu tak suka melihat Anda begitu pucat, dan tak baik baginya melihat sesuatu yang tak disukainya pada diri orang yang dicintainya. Oleh karenanya, demi dia, Anda harus makan dan tersenyum. Anda telah menceritakan segala-galanya tentang Lucy. Sekarang jangan kita bicarakan tentang itu lagi, karena itu akan membuat Anda sedih. Malam ini saya akan menginap di Exeter, sebab saya ingin berpikir. tentang apa yang telah Anda ceritakan pada saya. Setelah berpikir, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan lagi kalau boleh. Anda juga boleh menceritakan semua kesulitan Jonathan, suami Anda, sebanyak yang Anda ketahui. Tapi tidak sekarang. Sekarang Anda harus makan. Sesudah itu, Anda boleh menceritakan segala-galanya." Setelah makan dan kembali ke ruang tamu utama, ia berkata, "Nah, sekarang ceritakanlah semuanya tentang suami Anda." Setelah tiba waktunya harus berbicara dengan orang yang sangat berilmu itu, aku jadi takut kalau-kalau aku nanti dianggapnya lemah dan bodoh, dan Jonathan dianggapnya gila, karena catatan harian itu memang aneh sekali. Sebab itu aku jadi bimbang. Tapi ia begitu baik, dan ia telah berjanji untuk membantu. Aku percaya padanya. Jadi aku berkata, "Prof. Van Helsing, apa yang akan saya ceritakan ini aneh sekali, jadi saya harap Anda tidak menertawakan saya maupun suami saya. Sejak kemarin saya merasa penuh keraguan. Jadi Anda harus berbaik hati pada saya, dan jangan menganggap saya bodoh karena saya mau percaya
http://inzomnia.wapka.mobi
akan hal-hal aneh itu, meskipun hanya setengah percaya saja." Baik dengan sikap maupun dengan kata-katanya, ia meyakinkan diriku dan berkata, "Ah, anak manis, kalau saja Anda tahu betapa anehnya persoalan yang menyebabkan saya harus datang kemari, maka Andalah yang akan menertawakan saya. Saya sudah belajar untuk tidak meremehkan keyakinan siapa pun, betapapun anehnya. Saya selalu mencoba menghadapi sesuatu dengan pikiran terbuka. Dan bukanlah hal-hal biasa dalam hidup ini yang bisa menutupinya, melainkan hal-hal aneh yang luar biasa, hal-hal yang membuat orang-orang merasa ragu apakah dirinya waras atau gila." "Terima kasih, terima kasih, beribu-ribu terima kasih! Anda telah mengurangi beban pikiran saya. Kalau Anda mau, akan saya ambilkan sesuatu untuk Anda baca. Bacaan itu panjang, tapi saya sudah mengetiknya. Bacaan itu akan lebih menjelaskan pada Anda tentang kesulitan-kesulitan saya dan Jonathan. Bacaan yang saya "maksud itu adalah catatan harian Jonathan waktu dia berada di luar negeri dan segala-galanya yang telah terjadi di sana. Saya tak berani mengatakan sesuatu tentang hal itu. Anda baca dan nilai sendirilah. Dan bila kita bertemu lagi, saya harap Anda mau berbaik hati untuk mengatakan pendapat Anda." "Saya berjanji," katanya, waktu kuberikan berkas kertas-kertas itu. "Kalau boleh, besok pagi saya akan datang menemui Anda dan suami Anda, secepat mungkin." "Jonathan akan kembali jam setengah dua belas besok. Anda harus makan siang bersama kami, dan Anda bisa kembali dengan kereta api cepat jam 15.34, dan tiba di Paddington sebelum jam delapan." Ia heran bagaimana aku bisa hafal jadwal-jadwal kereta api. Ia tak tahu bahwa aku sengaja menghafalkan semua jadwal kereta api ke dan dari Exeter, supaya aku bisa membantu Jonathan kalau ia terburu-buru. Maka dibawanya berkas kertas-kertas itu pulang. Aku pun duduk berpikir-entah memikirkan apa.
http://inzomnia.wapka.mobi
SURAT (DITULIS TANGAN) DARI VAN HELSING KEPADA MRS. HARKER Madam Mina yth., 25 September, jam 6. Telah saya baca semua catatan harian suami Anda yang luar biasa itu. Anda boleh tidur nyenyak dengan tenang. Betapapun aneh dan mengerikannya catatan itu, semuanya benar! Saya berani bersumpah untuk itu. Bagi orang lain akibatnya mungkin lebih buruk, tapi bagi Anda dan suami Anda, tak ada yang perlu ditakutkan, la orang, hebat, dan berdasarkan pengalaman saya mengenai kaum pria, dapat saya katakan bahwa seseorang yang berani berbuat seperti yang telah dilakukannya, yaitu merayap menuruni tembok untuk masuk ke kamar itu-yah bahkan kemudian melakukannya lagi untuk kedua kalinya-ia tak mungkin dicederai oleh shock untuk selama-lamanya. Saya berani menjamin bahwa otak dan jantungnya baik-baik saja, meskipun saya belum bertemu dengannya. Jadi tenanglah. Saya memang harus bertanya banyak padanya mengenai hal-hal lain. Beruntunglah saya karena boleh mengunjungi Anda hari ini, karena saya telah mempelajari banyak hal sekaligus sehingga saya bingung, dan saya harus berpikir. Hormat saya, Abraham Van Helsing. SURAT DARI MRS. HARKER KEPADA VAN HELSING Prof. Van Helsing yang terhormat, 25 September, jam 18.30 petang. Terima kasih banyak atas surat Anda yang menyenangkan. Surat itu telah meringankan beban pikiran saya. Namun bila itu benar, betapa banyaknya hal mengerikan di dunia ini, dan betapa menakutkannya bila orang itu, monster itu, benar-benar berada di London! Ngeri saya memikirkannya. Saat sedang menulis surat ini, saya menerima telegram dan Jonathan, yang memberitahukan bahwa ia akan berangkat naik kereta api jam 18.25 sore ini, dari Launceston, dan akan tiba di sini jam 20.18 malam, jadi saya tak perlu merasa takut malam ini. Sehubungan dengan itu, bersediakah Anda mengubah jam kedatangan Anda, hingga kita tidak makan siang bersama, melainkan sarapan bersama jam delapan
http://inzomnia.wapka.mobi
besok? Apakah itu tidak terlalu pagi bagi Anda? Bila Anda terburuburu, Anda bisa pulang naik kereta api jam 10.30, hingga Anda bisa tiba di Paddington jam 14.35. Tak usah Anda balas surat ini, karena saya anggap saja Anda bersedia datang untuk sarapan bersama kami, bila saya tidak mendengar berita apa-apa dari Anda. Sahabat Anda yang setia, Mina Harker. CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER 26 September.-Kusangka aku takkan menulis dalam buku harian lagi. Tapi ternyata tiba saatnya aku menulis lagi. Waktu aku tiba di rumah semalam, Mina sudah menunggu dengan makan malam. Setelah kami makan, ia bercerita tentang kunjungan Prof. Van Helsing. Katanya ia telah memberikan dua buku catatan yang telah diketiknya. Ia juga berkata betapa cemasnya ia memikirkan keadaanku. Diperlihatkannya surat dokter itu, di mana dinyatakan bahwa semua yang kutulis dalam catatanku memang benar. Berita itu serasa membuatku menjadi manusia baru. Perasaan ragu akan kebenaran apa yang telah kutuliskan di situlah yang merusak pikiranku. Aku merasa diriku tak punya kemampuan dan berada dalam kegelapan, tanpa punya keyakinan. Tapi kini aku tahu, aku tak takut lagi. Bahkan pada Count pun tidak. Jadi rupanya rencananya untuk datang ke London telah berhasil, dan memang dialah yang kulihat itu. Ia telah menjadi lebih muda, tapi bagaimana itu bisa terjadi? Van Helsing lah orang yang akan membuka kedoknya dan mengusirnya keluar, kalau ia memang manusia seperti yang diceritakan Mina. Kami tidur jauh malam karena membicarakan hal itu. Sekarang Mina sedang berpakaian, dan beberapa menit lagi aku akan pergi ke hotel untuk menjemput Prof. Van Helsing.... Kurasa ia terkejut melihatku. Waktu aku masuk ke kamarnya dan memperkenalkan diriku, dipegangnya pundakku lalu diputarnya wajahku ke arah lampu. Setelah memandangiku dengan tajam, ia berkata, "Tapi kata Madam Mina, Anda sakit, dan Anda baru saja mengalami shock hebat." Rasanya lucu mendengar istriku disebut "Madam Mina" oleh orang tua yang berwajah tegas ini. Aku tersenyum dan berkata,
http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya memang sakit, dulu. Dan saya memang telah mengalami shock, tapi Anda telah menyembuhkan saya." "Bagaimana mungkin?" "Lewat surat Anda pada Mina semalam. Saya ragu-ragu, lalu semuanya tampak tak benar, dan saya lalu tak tahu apa yang bisa saya percayai. Saya bahkan tak tahu lagi apakah saya bisa mempercayai apa yang ditangkap oleh pancaindera saya sendiri. Karena tak tahu apa yang bisa saya percayai, saya jadi bingung tentang apa yang harus saya lakukan. Jadi selama ini saya hanya mengerjakan apa yang. merupakan kebiasaan dalam hidup saya saja. Lalu kebiasaan itu terasa tak berguna lagi bagi saya, dan saya jadi tidak mempercayai diri saya sendiri. Dokter, Anda tak dapat membayangkan apa artinya meragukan segala-galanya, termasuk diri sendiri. Tidak, orang dengan alis seperti Anda pasti takkan bisa membayangkannya." Kelihatannya ia senang, dan sambil tertawa ia berkata, "Oh, rupanya Anda ahli firasat. Makin banyak saja yang saya pelajari di sini. Saya senang sekali boleh ikut Anda untuk sarapan bersama. Lalu, yah, izinkanlah seorang tua memberikan pujiannya. Anda beruntung mendapatkan istri seperti itu." Aku tak ingin mendengarkan ia memuji Mina terus-menerus, jadi aku hanya mengangguk saja dan tidak berkata apa-apa. "Dia benar-benar wanita c.ptaan Tuhan, yang diciptakan-Nya untuk menunjukkan pada kita, laki-laki dan wanita-wanita lain, bahwa surga itu ada di mana-mana, dan bahwa cahaya Nya bisa sampai ke bumi ini juga. Dia begitu jujur, manis, luhur, sedikit sekali memikirkan dirinya sendiri. Sifat-sifat seperti itu besar sekali artinya dalam zaman yang penuh dengan kesangsian dan egoisme ini. Sedangkan Anda sendiri... Saya sudah membaca semua surat istri Anda pada Miss Lucy, dan beberapa di antaranya menceritakan tentang Anda, jadi saya sudah mengenal Anda beberapa hari setelah saya mengenal yang lain-lain. Tapi baru kemarin malamlah saya baru melihat Anda yang sebenarnya. Mari kita berjabat tangan, dan mari kita bersahabat selama hidup kita."
http://inzomnia.wapka.mobi
Kami berjabat tangan, dan ia berkata dengan sangat bersungguhsungguh dan ramah hingga leberku serasa tercekat, "Nah, sekarang," katanya, "bolehkah saya meminta bantuan Anda lagi? Ada suatu tugas besar yang harus saya kerjakan, dan langkah pertamanya adalah tahu. Dalam hal itulah Anda bisa membantu saya. Bisakah Anda ceritakan apa yang terjadi sebelum Anda berangkat ke Transylvania? Kelak mungkin saya akan meminta bantuan lebih banyak lagi, bantuan yang lain jenisnya. Tapi pertama-tama itu saja dulu." "Tapi, Profesor," kataku, "apakah tugas Anda itu ada hubungannya dengan si Count?" "Ada," katanya. "Kalau begitu, saya akan membantu Anda dengan sekuat tenaga. Karena Anda akan berangkat naik kereta api jam 10.30 nanti, Anda takkan sempat membacanya di sini. Tapi saya akan mengambil berkas-berkas suratnya. Anda boleh membawanya pulang, dan membacanya di dalam kereta api." Setelah sarapan, aku mengantarnya ke stasiun. Saat akan berpisah, ia berkata, "Maukah Anda datang ke London kalau saya undang, dengan mengajak Madam Mina juga?" "Kami berdua akan datang kapan saja Anda ingini," sahutku. Kubelikan dia surat-surat kabar pagi, dan surat kabar London yang semalam. Sementara kami bercakap-cakap lewat jendela kereta api, sambil menunggu kereta berangkat, ia membalik-balik surat-surat kabar itu. Agaknya tiba-tiba terbaca olehnya sesuatu dalam salah satu surat kabar itu, yaitu Westminister Gazette-aku mengenalinya karena warnanya. Wajahnya jadi pucat. Dibacanya berita itu sambil menggumam sendiri, "Mein Gott! Mein Gott!. Sudah begitu cepat! Sudah begitu cepat!" Kurasa ia tak ingat lagi bahwa aku masih ada di situ saat itu. Lalu peluit berbunyi, dan kereta api mulai bergerak. Ia sadar, lalu menjulurkan tubuhnya ke luar jendela, dan melambai sambil berseru, "Sampaikan salam saya pada Madam Mina. Saya akan menulis surat secepat mungkin."
http://inzomnia.wapka.mobi
CATATAN HARIAN DR. SEWARD 26 September.-Sesungguhnya memang tak ada yang disebut selesai itu. Belum sampai seminggu aku menuliskan "tamat" pada catatan harianku, sekarang aku sudah mulai lagi, atau tepatnya melanjutkan rekaman yang sama. Sampai petang tadi aku masih belum punya alasan untuk memikirkan apa yang telah terjadi. Pada dasarnya, Renfield sudah waras. Ia sudah maju dalam urusan lalatnya, dan juga sudah mulai dengan laba-labanya, jadi ia tidak menyulitkan aku. Aku menerima surat dari Arthur, yang ditulisnya pada hari Minggu, dan dari surat itu aku tahu bahwa keadaannya sudah lebih baik. Quincey Morris masih menemaninya, dan itu sangat membantu. Quincey orang yang penuh semangat Ia juga ikut menulis sebaris, dan dari situ aku tahu bahwa keceriaan Arthur yang dulu sudah mulai pulih kembali. Jadi aku tidak khawatir mengenai mereka. Mengenai diriku sendiri, aku tetap bekerja dengan tenang, dengan semangat yang kumiliki sejak dulu, hingga bolehlah kukatakan bahwa luka yang ditinggalkan oleh Lucy sudah sembuh. Tapi kini semuanya terbuka kembali, dan bagaimana akhirnya, hanya Tuhan yang tahu. Kurasa Van Helsing merasa ia tahu juga, tapi ia hanya mau berbicara seperlunya untuk memenuhi rasa ingin tahu kita. Kemarin ia pergi ke Exeter dan menginap di sana semalam. Hari ini ia kembali. Ia menyerbu masuk ke kamarku kira-kira jam setengah enam, dan menjejalkan harian Westminister Gazette terbitan semalam ke tanganku. "Bagaimana pendapatmu tentang itu?" tanyanya sambil berdiri dengan lengan terlipat. Aku melihat-lihat surat kabar itu, karena aku benar-benar tak tahu apa maksudnya. Lalu diambilnya kembali surat kabar itu, dan ditunjukkannya suatu berita mengenai anak-anak yang dipikat keluar dari kota Hampstead. Berita itu mula-mula tidak begitu berarti bagiku, sampai pada bagian yang melukiskan luka-luka kecil berdarah di leher mereka. Aku teringat akan sesuatu, dan aku mendongak. "Bagaimana?" tanyanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
"Seperti keadaan Lucy." "Dan bagaimana kesimpulanmu mengenai hal itu?" "Jelas bahwa ada persamaan penyebabnya. Apa pun yang dulu melukai Lucy, kini melukai anak-anak itu." Aku tak begitu mengerti waktu ia menyahut, "Secara tak langsung, itu benar, tapi secara langsung, tidak." "Apa maksud Anda, Profesor?" tanyaku. Aku cenderung untuk tidak terlalu serius menanggapinya-karena bagaimanapun juga, istirahat selama empat hari telah melepaskan aku dari ketegangan yang membakar dan menyakiti, dan telah membantu memulihkan semangatkutap waktu melihat wajahnya, aku jadi sadar. Tak pernah wajahnya sekeras itu. Bahkan saat kami berada di tengah-tengah perasaan putus asa dalam menghadapi keadaan Lucy pun tidak. "Tolong katakan saja!" kataku. "Saya tak berani memberikan pendapat. Saya tak tahu harus beranggapan apa, dan saya tak punya data untuk dijadikan dasar pendapat saya." "Apakah kau akan mengatakan bahwa kau sama sekali tidak menaruh curiga mengenai penyebab kematian Lucy? Juga setelah melihat petunjuk-petunjuknya yang tidak hanya bisa dilihat dari peristiwaperistiwanya, melainkan juga dari yang telah kuajarkan?" "Kematiannya disebabkan oleh kelemahan saraf sebagai akibat banyak kehilangan darah." "Dan apa yang menyebabkan dia kehilangan darah itu?" Aku menggeleng. Ia mendekat, lalu duduk di sampingku, dan berkata lagi, "Kau orang pintar, John. Kau pandai berpikir, dan otakmu cerdas, tapi kau terlalu berpraduga. Kau tidak menyuruh matamu melihat dan telingamu mendengar. Apa-apa yang berada di luar kehidupan sehariharimu tak berarti bagimu. Tidakkah kau bisa menduga hal-hal yang tak bisa kaupahami? Bahwa ada orang-orang yang bisa memahami hal-hal yang tak bisa dipahami oleh orang-orang lain? Tapi ada pula hal-hal, baik yang
http://inzomnia.wapka.mobi
lama maupun yang baru, yang tak boleh terlihat oleh mata manusia, karena mereka tahu atau merasa tahu-apa-apa yang telah diberitahukan oleh orang-orang lain padanya. Itulah kelemahan ilmu pengetahuan kita, yang menuntut penjelasan atas segala sesuatu, dan bila ada sesuatu yang tak dapat dijelaskan, dikatakan saja bahwa itu tak perlu dijelaskan. Padahal setiap hari kita lihat di sekeliling kita tumbuhnya keyakinan-keyakinan baru atau yang dianggap baru, padahal itu sebenarnya keyakinan lama. Kurasa kau tak percaya akan adanya perubahan fisik, kan? Juga tidak pada penjelmaan, bukan? Atau pada benda-benda angkasa. Juga tidak pada kemampuan membaca pikiran, bukan? Atau hipnotisme..." "Saya percaya pada yang terakhir itu," kataku. "Charcot telah membuktikannya dengan baik." Sambil tersenyum ia berkata lagi, "Lalu kau merasa puas begitu saja? Dan kau tentu mengerti bagaimana cara kerjanya. Kau mengikuti pikiran Charcot yang hebat itu, memasuki jiwa pasien yang dipengaruhi. Sayang sekali Charcot sudah tak ada lagi. Jadi, John, aku harus berkesimpulan bahwa kau hanya mau menerima fakta, dan merasa puas dengan ruang kosong di antara dasar pendapat dan kesimpulan? Begitu, bukan? Kalau begitu, karena aku pernah mempelajari soal otak, tolong katakan bagaimana kau bisa menerima hipnotisme, tapi menolak kemampuan membaca pikiran? Sebaiknya kukatakan saja, John, kini ada hal-hal dalam pengetahuan perlistrikan yang dianggap tidak sah oleh orangorang yang telah menemukan listrik itu sendiri. Selalu saja ada misteri dalam hidup ini. Mengapa seseorang seperti Methuselah bisa hidup sampai sembilan ratus tahun, dan Old Parr sampai mencapai umur seratus enam puluh sembilan tahun. Sedangkan Lucy yang malang, yang pembuluh-pembuluh darahnya telah dialiri darah dari tubuh empat orang laki-laki, tak bisa bertahan hidup satu hari saja lagi? Karena sekiranya dia bisa hidup satu hari lebih lama, kita akan bisa menyelamatkannya. Tahukah kau semua misteri dalam hidup dan mati? Tahukah kau tentang anatomi perbandingan? Dan bisakah kau mengatakan mengapa ada labalaba yang mati cepat dengan tubuh kecil, sedangkan laba-laba besar ada
http://inzomnia.wapka.mobi
yang bisa hidup selama berabad-abad di menara gereja tua di Spanyol, dan terus tumbuh hingga waktu dia turun dia bisa meminum minyak dari semua lampu di gereja itu? Bisakah kau mengatakan padaku mengapa di daerah Pampas dan juga di tempat-tempat lain ada kelelawar yang datang malam hari dan melukai urat ternak dan kuda, lalu mengisap darah binatang-binatang itu sampai kering? Bahwa di beberapa pulau di laut-laut sebelah barat ada kelelawar yang sepanjang hari bergan-tung pada pohon-pohon, bahkan ada yang ukurannya sebesar buah atau kacang raksasa, dan kalau kelasi kelas kapal tidur di atas dek karena kepanasan, kelelawar itu terbang dan turun mendatangi mereka... lalulalu kelasi kelasi itu ditemukan mati dalam keadaan pucat seperti Miss Lucy?" "Ya, Tuhan, Prof," kataku terkejut. "Apakah maksud Anda Lucy meninggal karena digigit oleh kelelawar semacam itu? Dan apakah hal semacam itu ada di London ini, dalam abad kesembilan belas ini?" Diisyaratkannya supaya aku menutup mulut, lalu ia berkata lagi, "Bisakah kau mengatakan padaku mengapa pe-nyu hidup lebih lama daripada manusia selama beberapa generasi? Mengapa gajah hidup terus sampai sempat melihat beberapa dinasti manusia? Dan mengapa burung beo tak pernah mati kalau hanya digigit kucing atau anjing atau karena keluhan-keluhan lain? Bisa pulakah kau mengatakan mengapa manusia percaya bahwa di mana pun juga, sepanjang masa, ada manusiameskipun sedikit jumlahnya-yang bisa hidup selamanya bila dibiarkan, dan bahwa memang ada pria dan wanita yang tak bisa mati? Kita semua tahu-karena ilmu pengetahuan telah memberikan kesaksian atas fakta itu-bahwa ada katak yang hidup terkurung dalam batu-batu karang selama beribu-ribu tahun, terkurung di lubang kecil yang hanya cukup untuk tubuhnya, sejak dunia masih muda. Bisakah kau menjelaskan bagaimana seorang fakir India bisa mematikan dirinya sendiri lalu dikuburkan, peti matinya digembok, dan di atasnya ditaburkan benih padi, lalu hasilnya dipanen, setelah itu benih ditaburkan lagi dan hasilnya dipanen lagi, berulang kali. Lalu orang-orang membuka peti mati yang gemboknya masih utuh itu, dan di dalamnya masih terbaring si fakir
http://inzomnia.wapka.mobi
India. Dia tidak mati, melainkan bangkit dan hidup lagi di antara orangorang lain seperti biasa." Di situ aku menyelanya. Aku jadi bingung, kepalaku sudah dipenuhinya dengan peristiwa alam yang ganjil dan hal-hal yang tak mungkin tapi telah menjadi mungkin, sehingga imajinasiku serasa terbakar. Aku jadi mendapat kesan samar-samar bahwa ia sedang memberi kuliah lagi padaku, seperti yang dulu dilakukannya di ruang kerjanya di Amsterdam. Tapi waktu itu diajarkannya padaku supaya aku selalu punya bahan pikiran. Sedangkan sekarang aku tak punya bahan itu untuk membantu, padahal aku ingin bisa mengikutinya. Maka aku berkata, "Prof, jadikanlah saya mahasiswa kesayangan Anda lagi. Tolong beritahu saya dahinya supaya saya bisa memanfaatkannya waktu Anda melanjutkan penjelasan Anda itu. Sekarang ini, pikiran saya hanya bisa mengikutinya point demi point, seperti orang gila, bukannya sebagai seorang waras yang mengikuti suatu jalan pikiran. Saya merasa seperti orang yang belum berpengalaman, yang harus bersusah payah melewati sebuah rawa-rawa berkabut, melompat dari satu rumpun ke rumpun lain, dalam usaha membabi buta untuk bergerak, tanpa tahu ke mana saya harus pergi." "Itu suatu pengungkapan yang baik," katanya. "Nah, akan kukatakan padamu. Dalilku hanya satu. Aku ingin kau percaya!" "Percaya apa?" "Mempercayai hal-hal yang rasanya tak bisa kaupercayai. Coba kulukiskan. Aku pernah mendengar tentang seorang Amerika yang sangat membatasi pengertian kepercayaan, yaitu suatu kemampuan yang memungkinkan orang untuk mempercayai hal-hal yang kita tahu tak benar. Pada dasarnya, aku memahami orang itu. Maksudnya kita harus memiliki pikiran terbuka, dan tidak membiarkan suatu kebenaran kecil menghalangi datangnya suatu kebenaran yang besar artinya. Bisa disamakan dengan sebutir batu kecil yang merintangi kereta api. Pertama-tama kita usahakan untuk menemukan kebenaran yang kecil itu dulu. Baik! Kita menyimpannya dan kita mengakui keberadaannya, tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
jangan sampai kebenaran kecil itu merasa bahwa dia adalah satusatunya kebenaran di muka bumi ini." "Jadi Anda ingin agar saya tidak membiarkan suatu keyakinan terdahulu sampai merusak daya tampung pikiran saya terhadap suatu hal yang aneh. Benarkah tafsiran saya mengenai pelajaran Anda itu?" "Wah, kau masih bisa kuanggap mahasiswa kesayanganku rupanya. Tak rugi aku mengajarmu. Bukan karena kau cepat menangkap, tapi karena kau telah mengambil langkah pertama yang tepat untuk mengerti. Jadi kau beranggapan bahwa lubang-lubang kecil di leher anak-anak itu dibuat oleh sesuatu yang sama dengan yang telah membuat lubang pada leher Miss Lucy?" "Saya rasa begitu." Ia bangkit, lalu berkata dengan bersungguhsungguh, "Kalau begitu kau keliru. Oh, alangkah baiknya seandainya hanya begitu saja keadaannya. Kenyataannya lebih buruk daripada itu. Jauh lebih buruk!" "Demi Tuhan, Profesor Van Helsing, apa maksud Anda?" seruku. Diempaskannya tubuhnya ke sebuah kursi dengan rasa putus asa. Ia bertelekan pada sikunya di atas meja, dan sambil menutupi wajahnya dengan kedua belah tangan, ia berkata, "Lubang-lubang pada leher anak-anak itu dibuat oleh Miss Lucy!" Bersambung ke Dracula 2. Djvu: BBSC Edit & Convert Pdf, Txt, Jar: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi