Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT PANCASILA: PANCASILA SEBAGAI SISTIM FILSAFAT NEGARA

BAB I PENGANTAR

DEFINISI Kausa Materialis

F I L S A F A T

Kausa Formalis PRINSIP Kausa Efisiensi Kausa Finalis

P A N C A S I L A

TUJUAN

Pandangan Hidup bangsa

KONSEP

Falsafah Hidup Bangsa

Dasar Filsafat Negara

BAB II TINJAUAN TEORITIK Definisi Topik a) Filsafat : 1 pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2 teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; 3 ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi; 4 falsafah b) Pancasila : secara etimologis menurut tingkatnya, kata kembar Pancasila itu berasal dari bahasa Sansekerta dari India. Panca : lima, Syila dengan huruf i biasa (pendek) artinya batu sendi, alas, atau dasar. Sedangkan Syiila dengan huruf i panjang, artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku yang baik. Secara umum, Pancasila memiliki arti sebagai lima aturan tingkah laku yang penting yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat Indonesia. c) Filsafat Pancasila : Pancasila dijadikan sebagai gagasan dan pandangan bagi bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara. d) Sistem : 1 perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; 2 susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb; 3 metode e) Negara : 1 organisasi dl suatu wilayah yg mempunyai kekuasaan tertinggi yg sah dan ditaati oleh rakyat;

2 kelompok sosial yg menduduki wilayah atau daerah tertentu yg diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yg efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. f) Pancasila sebagai sistem filsafat negara, maksudnya Pancasila sebagai alat kontrol dan pengendali kehidupan masyarakat Indonesia sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Tujuan 1. Membentuk kepribadian yang seimbang antara unsur intelektual jasmani dan rohani 2. Membentuk manusia yang berjiwa Pancasila sejati yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi keadilan, memiliki kejujuran, serta bertanggung jawab. Prinsip Prinsip Pancasila adalah sebagai pegangan hidup atau dasar pembuat semua kebijakan dan aturan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang dapat membantu masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan hidup dan cita-cita bangsa. Beberapa prinsip Pancasila sebagai sistem filsafat di antaranya: a) kausa materialis: sebab yang berhubungan dengan materi b) kausa formalis: sebab yang berhubungan dengan bentuknya c) kausa efisiensi: kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun serta merumuskan pancasila sebagai dasar negara d) kausa finalis: berhubungan dengan tujuannya Konsep Pancasila memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bangsa Indonesia, di antaranya sebagai berikut: 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang. Sehingga tingkah laku dan tindak perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila yang terdapat dalam Pancasila. Itu dikarenakan

Pancasila selalu merupakan kesatuan yang padu dan tidak bisa dilepaspisahkan satu dengan yang lain, karena keseluruhan sila di dalam Pancasila merupakan suatu kesatuan organis.

2. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Pancasila disebut sebagai dasar falsafah negara atau dasar filsafat negara dikarenakan Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Pancasila juga bersifat sosiologis karena di dalam fungsinya sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya Pancasila juga sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencapai kebenaran.

3. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa yang mempersatukan bangsa Indonesia. Pancasila adalah sarana yang sangat ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia, karena di dalam falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia terdapat kandungan nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa Indonesia sendiri diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik, dan paling sesuai atau tepat bagi bangsa Indonesia. Sehingga persatuan di negara Indonesia tetap terjaga.

BAB III ANALISIS KASUS

1.

Contoh kasus : Dekadensi Moral Pasca Reformasi Dekadensi memiliki pengertian penurunan atau kemerosotan. Sedangkan dalam kasus ini, arti kata dekadensi dikaitkan dengan moral masyarakat Indonesia pasca reformasi. Dekadensi moral pasca reformasi tercermin dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dalam hal ini, contoh kasus yang diambil adalah kerusuhan Ambon tahun 1999. Peristiwa tersebut diawali dari kehidupan sehari-hari di wilayah Ambon pada saat itu yang jauh dari pandangan hidup Pancasila. Kerusuhan ini bermla dari ketidakadilan yang didapat oleh salah satu warga Ambon yang beragama Kristen dalam kehidupannya merasa terhambat dan haknya terambil dengan adanya pemalakan dari seorang warga Ambon keturunan Bugis, yang dalam hal ini beragama Islam. Dari peristiwa ini, dapat dikatakan bahwa keadilan sudah tidak lagi ditegakkan. Karena masalah tersebut tidak segera diselesaikan secara musyawarah, sehingga mengakibatkan masalah ini semakin panjang dan

menyangkutpautkan isu keyakinan atau agama antara dua warga tersebut, hingga memicu terjadinya kerusuhan yang lebih besar. Lebih tepatnya antara warga Muslim dan Kristen di Ambon. Secara tidak langsung, peristiwa itu merusak keharmonisan dan persatuan yang selama ini terjalin antara kedua kelompok warga tersebut. Peristiwa kerusuhan Ambon 1999 juga mengakibatkan jatuhnya beberapa korban jiwa, yang menunjukkan tidak adanya rasa kemanusiaan terhadap sesama bangsa Indonesia.

2.

Pembahasan Kasus Sila 1;

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Filsafat Pancasila yang memiliki arti gagasan dan pandangan bagi bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara, seakan hanya sebagai harapan dan cita-cita yang akan sulit diwujudkan. Itu merujuk dari banyaknya peristiwa kerusuhan di Indonesia, salah satunya kerusuhan Ambon tahun 1999 yang meninggalkan kisah kelam dan tinta merah dari perjalanan bangsa Indonesia. Peristiwa itu dapat diantisipasi apabila makna dari Pancasila sebagai sistem filsafat negara dapat merasuk di setiap insan kehidupan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Kaelan, Drs., 1987, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Jogjakarta: Liberty. Yayasan Salawaku, 1999, KRONOLOGIS KERUSUHAN MALUKU (AMBON) (Bagian Pertama),

http://www.fica.org/hr/ambon/idKronologisKerusuhanAmbonSept1999.html. diakses pada 19 September 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, 2012,

http://www.kbbi.web.id/index.php?w=negara. Diakses pada 18 September 2012.

TUGAS MAKALAH PPKN PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT NEGARA

NAMA KELOMPOK: Firmananda R L Fita Fauziah Rahmah Sih Rineksa W. N. Ida Fahmi Hidayati I Wayan Putra Radityawan 111211132005 111211132006 111211132007 111211132008 111211132009

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga September 2012

Anda mungkin juga menyukai