Anda di halaman 1dari 8

BAB I RUANG LINGKUP

Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang : 1. tidak memiliki akuntabilitas public signifikan; dan 2. menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal, yaitu: pemilik yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : 1. entitas telah atau dalam proses mengajukan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau 2. entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pension, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas public signifikan dapat menggunakan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.

BAB II KONSEP dan PRINSIP PERVASIF

Tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi seumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus dalam memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan : 1. Dapat dipahami Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar. 2. Relevan Informasi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi segala macam peristiwa yang terjadi, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu. 3. Materialitas Hal ini bergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (missstatement). 4. Keandalan Memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan materi dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 5. Substansi mengungguli bentuk Transaksi, peristiwa, dan kondisi lain dicatat lalu disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi bukan hanya bentuk hukumya. 6. Pertimbangan sehat

Mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga asset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau tidak disajikan lebih rendah. 7. Kelengkapan Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan serta kuranga mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi. 8. Dapat dibandingkan Pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk suatu entitas, antar periode untuk entitas tersebut dan untuk entitas yang berbeda. 9. Tepat waktu Meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Untuk mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, maka pertimbangan utama adalah bagaimana yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. 10.Keseimbangan antara biaya dan manfaat Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.

Posisi keuangan Posisi keuangan suatu entitas terdiri dari asset, kewajiban dan ekuitas pada suatu waktu tertentu. Unsur-unsur ini didefinisikan sebagai berikut : a. Asset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. b. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua kewajiban.

Beberapa pos mungkin memenuhi definisi asset atau kewajiban namun tidak dapat diakui sebagai asset atau kewajiban dalam neraca karena tidak memenuhi kriteria.

Aset Manfaat ekonomi masa depan yang berwujud dalam asset adalah potensi dari asset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap aliran kas dan setara kas kepada entitas. Asset terdiri atas asset berwujud maupun asset tak berwujud. Dalam menentukan eksistensi asset, hak milik tidak esensial.

Kewajiban Karakterisitik esensial dari kewajiban (liability) adalah entitas mempunyai kewajiban (obligation) masa kini untuk bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan kewajiban konstruktif. Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan entitas ketika : a. Praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasikan atau pernyataan kini yang cukup spesifik, entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan menerima tanggung jawab tertentu. b. Entitas akan menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan kewajiban tertentu.

Ekuitas Merupakan hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Misalnya, entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas, subklasifikasi dapat mengikuti dana yang dikontribusikan oleh pemengang saham, saldo laba, dan keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas.

Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan adalah hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi. Unsur-unsur laporan

keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban. Penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut : a) Penghasilan (income) merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan asset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, misalnya penjualan atau imbalan. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun bukan pendapatan.

b) Beban Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan asset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanaman modal. Beban mencakup kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa, meliputi beban pokok, penjualan, upah, dan penyusutan. Kerugian mencerminkan pos yang lain memenuhi definisi beban yang mungkin, atau mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan Merupakan proses pembentukkan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi kriteria sebagai berikut : a. manfaat ekonomi terkait dengan pos akan mengalir dari atau ke dalam entitas b. pos mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Probabilitas manfaat ekonomi masa depan Biasa digunakan dalam kriteria pengakuan yang mengacu kepada pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang

terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari ke atau dari dalam entitas. Penilaian itu dapat dibuat secara individu untuk pos-pos yang signifikan secara individual dan kelompok dari suatu populasi besar dari pos-pos yang tidak signifikan secara individual.

Keandalan Pengukuran Adalah adanya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal. Suatau pos tertentu terkadang tidak dapat memenuhi kriteria pengukuran dapat memenuhi syarat untuk diakui dimasa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu entitas oleh pengguna laporan keuangan.

Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur asset, kewajjiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar : a. biaya historis Asset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban b. nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu asset untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antar pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

Prinsip Pengakuan Dan Pengukuran Berpengaruh Luas (Pervasif) Persyaratan untuk pengukuran dan pengakuan asset tetap, kewajiban, penghasilan, dan beban dalam SAK ETAP didasarkan pada prinsip pervasif dari Kerangka Dasar Penyajian Dan Pengukuran Laporan Keuangan. Dasar akrualnya adalah dengan menyusun laporan keuangan melalui entitas, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan dasar akrual.

Pengkuan dalam laporan keuangan keuangan Asset

Asset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah pelaporan berjalan. Sebagai alternatif transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Kewajiban

Diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus dielesaikan diukur dengan andal. Penghasilan

Merupakan akibat langsung dari pengakuan asset dan kewajiban. Beban

Merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban, diakui dalam laporan laba rugi jika adanya penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkatan dengan penururnan asset dan dapat diukur dengan andal. Laba atau rugi

Ialah selisih aritmatika antara penghasilan dan beban. Ini bukan merupakan unsur yang terpisah dari laporan keuangan dan prinsip pengakuan yang terpisah tidak diperlukan. SAK ETAP tidak mengizinkan pos-pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi asset dengan mengabaikan apakah pos tersebut hasil dari penerapan matching concept. Saling hapus

Tidak diperkenankan dengan kewajiban atau penghasilan dengan beban kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK ETAP. Pengukuran nilai asset secara netto dari penilaian penyisihan misalnya; penyisihan atas keusangan persediaan dan penyisihana atas piutang tak tertagih. Jika aktifitas entitas yang biasa tidak termasuk membeli dan menjual asset tidak lancar, maka entitas melaporkan keuntungan dan kerugian atas pelepasan asset dengan mengurang hasil penjualan dengan jumlah asset dan beban penjualan yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai