P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara. Tujuan Menyelamatkan hidup Mecegah kondisi memburuk atau cacat Menunjang penyembuhan
Menyelamatkan Hidup
Memelihara jalan napas korban tetap lapang Meletakkan dalam posisi yang sesuai Melakukan resusitasi, bila perlu Mengendalikan perdarahan
Menunjang Penyembuhan
Menangani dengan hati-hati Mengurangi kecemasan korban Meningkatkan rasa percaya korban Mengurangi rasa tidak enak dan nyeri Melindungi dari suhu lingkungan yang tidak baik
Pedoman Pemeriksaan
Gerakan korban seminimal mungkin Mulai pemeriksaan sistematik, dari kepalakaki Gunakan semua Indera ( lihat, dengar,rasa/raba, bau) SELALU bandingkan satu sisi tubuh dengan sisi lain.
Pasien Medik
Pasien Sadar 1. Mulai tanya jawab 2. Lakukan pemeriksaan 3. Periksa tanda vital Denyut nadi Napas, Suhu tubuh, Tekanan darah, Pupil Pasien Tidak Sadar 1. Tanya orang terdekat 2. Pastikan jalan nafas terbuka, bernafas & ada denyut nadi, periksa perdarahan besar 3. Periksa tanda bersifat gawat 4. Tetapkan tanda vital
Pasien Trauma
Pasien sadar 1. Catat sesuatu yang sebabkan luka 2. Tanya jawab, sambil periksa nafas & perdarahan besar 3. Periksa fisik, fokus dengan keluhan utama 4. Tetapkan tanda vital Pasien tidak sadar 1. Catat sesuatu yang sebabkan cedera 2. Tanya orang terdekat &atasi masalah ancaman jiwa 3. Pemeriksaan cepat mencari luka serius 4. Catat tanda vital 5. Nilai kembali tanda vital
Penilaian Awal
6 hal yang harus dinilai !!! 1. Membentuk kesan umum pasien 2. Menilai status mental pasien 3. Menilai jalan nafas 4. Menilai pernafasan 5. Menilai sirkulasi (denyut nadi dan perdarahan) 6. Memutuskan prioritas transportasi u/ pasien
Pemeriksaan Korban
Pemeriksaan Awal (Primer) 1. Respon 2. Posisikan Korban 3. Bila tidak respon :
Buka jalan nafas Periksa pernafasan
2. Pemeriksaan
Perdarahan
Klasifikasi perdarahan 1. Perdarahan Luar 2. Perdarahan Dalam Klasifikasi sumber perdarahan: 1. Arteri (nadi) 2. Vena 3. Kapiler
Perawatan Luka
Luka Terbuka 1. Lihat daerah luka 2. Bersihkan luka 3. Kontrol pendarahan 4. Cegah kontaminasi lanjut 5. Balut luka 6. Jaga tetap berbaring 7. Atasi SYOK Luka tertutup 1. Pastikan jalan nafas baik 2. Beri O2 3. Bidai 4. Posisikan pasien 5. Tenangkan pasien 6. Jangan beri makan dan minum 7. Periksa berkala tanda vital
Patah Tulang
Klasifikasi 1. Patah tulang terbuka 2. Patah tulang tertutup - Patah tulang angulasi (bersudut) - Patah tulang komplikata (disertai cedera p.darah, saraf dan daerah patahan) Berdasarkan Rontgen Retakan Melintang Pecahan (serpihan) Terbenam
Cont
Gejala dan Tanda Terasa dan terdengar seperti patahan (krepitasi) Nyeri dan nyeri tekan Kelainan bentuk Bengkak dan memar Hilang fungsi gerak Hilang denyut nadi (ujung) patahan Hilang rasa Kebas Patahan tulang terlihat Gerakan salah Otot kejang pada anggota gerak
Pembidaian
Alasan pembidaian : Mengurangi nyeri Mencegah kerusakan jaringan lunak Mengatasi perdarahan Membatasi aliran darah Mencegah patah tertutup menjadi terbuka Pembidaian lengan atas: Periksa denyut nadi distal, gerak & sensasi Traksi manual pada:
Ada Angulasi Tidak ada denyut distal
Pasang bidai & fiksir Pakai gendongan dan bebat Beri oksigen
Triage :
Primer (pertolongan awal kejadian) Sekunder (kiriman triage I, pertolongan lanjutan)
TRIAGE PRIMER
Dalam suatu kejadian yang melibatkan jumlah korban yang banyak, dilakukan modifikasi START (Simple Triage and Rapid Treatment) START:
Langkah I : menyeleksi korban yang dapat ditunda Langkah II : pemeriksaan pernapasan
Korban mati: Korban tidak bernapas (label hitam) Gawat: pernapasan >30x/m (label merah) Tertunda: pernapasan <30x/m (tanpa label)
TRIAGE PRIMER
Langkah III: penilaian sirkulasi
Nadi tidak teratur/lemah, pengisian kapiler lambat >2 dtk (label merah) Nadi teratur, pengisian kapiler 2 dtk (no label)
TRIAGE SEKUNDER
Pelaksanaan triage sekunder:
Korban dikirim dari triase primer Penilaian kembali,bila belum stabil:kembali ke primer
bernapas ada
tidak
bernapas
hitam
merah
Nilai & kendalikan perdarahan Tinggikan tungkai 20-40 cm merah Nilai status mental
gagal merah