Anda di halaman 1dari 15

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


DESEMBER 2012 INFLASI 0,54 PERSEN

Pada Desember 2012 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,49. Dari 66 kota IHK, pada bulan ini seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,17 persen; kelompok sandang 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,26 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (JanuariDesember) 2012 dan tingkat inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,30 persen. Komponen inti pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (JanuariDesember) 2012 dan tingkat inflasi komponen inti year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,40 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2012 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada Desember 2012 terjadi inflasi 0,54 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,76 pada November 2012 menjadi 135,49 pada Desember 2012. Tingkat inflasi tahun kalender (JanuariDesember) 2012 dan tingkat inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,30 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,17 persen; kelompok sandang 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,26 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2012 antara lain: beras, daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, tarif angkutan udara, daging sapi, bawang merah, bayam, sawi hijau, kangkung, kentang, jeruk, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor,
Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 1

dan jam tangan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai merah dan minyak goreng. Kelompok-kelompok komoditi yang pada Desember 2012 memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen; dan kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan 66 Kota Desember 2012, Tahun Kalender 2012, dan Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran (1) IHK Desember 2011 (2) IHK Desember 2012 (3) Inflasi Desember 2012 1) (4) Tingkat Inflasi Inflasi Tahun Tahun ke Kalender Tahun 3) 2012 2) (5) (6)

U m u m (Headline) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
1) 2) 3)

129,91 152,76 138,57 123,95 136,35 120,79 123,94 108,14

135,49 161,44 147,04 128,10 142,72 124,30 129,16 110,52

0,54 1,59 0,29 0,17 0,24 0,18 0,05 0,26

4,30 5,68 6,11 3,35 4,67 2,91 4,21 2,20

4,30 5,68 6,11 3,35 4,67 2,91 4,21 2,20

Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK Desember 2011 Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK Desember 2011

Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Desember 2012 (persen)
Kelompok Pengeluaran
(1)

Andil Inflasi (%)


(2)

UMUM 1.Bahan Makanan 2.Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 3.Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 4.Sandang 5.Kesehatan 6.Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 7.Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

0,54 0,37 0,05 0,04 0,02 0,01 0,01 0,04

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013


Gambar 1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Desember 2011Desember 2012

165.00 160.00 155.00 150.00 145.00 140.00 135.00 130.00 125.00 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12
Umum Sandang Bahan Makanan Kesehatan

IHK

Agt-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12


Perumahan Transpor

Makanan Jadi Pendidikan

Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN


1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2012 mengalami inflasi 1,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 158,91 pada November 2012 menjadi 161,44 pada Desember 2012. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 9 diantaranya mengalami inflasi sedangkan 2 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 3,84 persen dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan 0,14 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok lemak dan minyak 0,84 persen dan subkelompok bahan makanan lainnya 0,08 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,10 persen; daging ayam ras 0,08 persen; ikan segar 0,06 persen; telur ayam ras 0,04 persen; daging sapi dan bawang merah masingmasing 0,03 persen; bayam dan sawi hijau masing-masing 0,02 persen; kangkung, kentang dan jeruk masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabai merah dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 146,61 pada November 2012 menjadi 147,04 pada Desember 2012. Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,31 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,06 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,38 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,88 pada November 2012 menjadi 128,10 pada Desember 2012. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,24 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 0,03 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,44 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,14 persen. Pada Desember 2012 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah upah tukang bukan mandor 0,01 persen. 4. Sandang

Kelompok sandang pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,24 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 142,38 pada November 2012 menjadi 142,72 pada Desember 2012.

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,22 persen; subkelompok sandang wanita 0,31 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,21 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,11 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional adalah jam tangan 0,01 persen. 5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,08 pada November 2012 menjadi 124,30 pada Desember 2012. Pada Desember 2012 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,10 persen; subkelompok obat-obatan 0,11 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,26 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,26 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,09 pada November 2012 menjadi 129,16 pada Desember 2012. Subkelompok yang mengalami inflasi pada Desember 2012, yaitu: subkelompok pendidikan 0,07 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,16 persen;; subkelompok rekreasi 0,03 persen; dan subkelompok olahraga 0,04 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi 0,02 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional 0,01 persen. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,23 pada November 2012 menjadi 110,52 pada Desember 2012. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,39 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,24 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu: subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,06 persen. Sementara itu subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan udara 0,04 persen.

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN


Tingkat inflasi tahun kalender (JanuariDesember) 2012 dan dan Tingkat inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) masing-masing sebesar 4,30 persen. Sedangkan Tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2010 dan 2011 dan Tingkat inflasi year on year untuk Desember 2010 terhadap Desember 2009 dan Desember 2011 terhadap Desember 2010 masing-masing 6,96 persen dan 3,79 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 20102012

Inflasi
(1)

2010
(2)

2011
(3)

2012
(4)

1. 2. 3.

Desember (JanuariDesember) tahun kalender Desember terhadap Desember (year on year) (tahun n) (tahun n-1)

0,92 6,96 6,96

0,57 3,79 3,79

0,54 4,30 4,30

Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (JanuariDesember) 20102012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year on Year, 20102012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

PERBANDINGAN ANTARKOTA
Pada Desember 2012 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,49. Dari 66 kota IHK, pada bulan ini seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Dumai 1,13 persen dengan IHK 138,28 dan terendah terjadi di Lhokseumawe dan Palembang 0,32 persen dengan IHK masing-masing 133,52 dan 133,44 (lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100)
Desember 2012 IHK
(2)

KOTA
(1)

Inflasi (%)
(3)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Pekanbaru Dumai Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Pangkal Pinang Batam Tanjung Pinang NASIONAL

127,19 133,52 140,64 139,13 135,15 137,02 140,15 133,68 138,28 139,12 133,44 142,35 147,31 148,87 127,82 134,95 135,49

0,66 0,32 0,76 1,12 0,48 0,54 0,94 0,41 1,13 0,62 0,32 0,57 0,66 0,92 0,65 1,03 0,54

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 23 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember 0,78 persen dengan IHK 135,86 dan terendah terjadi di Bogor 0,16 persen dengan IHK 135,16 (lihat Tabel 5).
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100)
Desember 2012 IHK
(1) (2)

KOTA

Inflasi (%)
(3)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Serang Tangerang Cilegon NASIONAL

133,58 135,16 135,21 128,57 138,86 132,65 133,53 136,90 134,07 124,45 134,29 134,26 135,72 135,86 133,43 134,61 135,88 140,56 138,18 135,04 139,34 136,26 133,90 135,49

0,56 0,16 0,20 0,19 0,24 0,52 0,40 0,22 0,53 0,30 0,41 0,40 0,66 0,78 0,46 0,37 0,70 0,49 0,34 0,52 0,67 0,29 0,52 0,54

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15 (lihat Tabel 6).
Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100)
Desember 2012 IHK
(2)

KOTA
(1)

Inflasi (%)
(3)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Gorontalo Mamuju Ambon Ternate Manokwari Sorong Jayapura NASIONAL

136,60 147,00 146,19 155,17 145,43 146,31 140,41 137,47 144,93 143,47 144,20 144,87 159,96 133,73 142,34 148,83 134,91 134,76 142,22 141,15 139,32 138,24 140,74 136,87 150,10 153,50 132,71 135,49

0,58 0,46 0,54 0,86 1,54 1,08 0,62 0,98 1,61 0,85 0,96 0,42 1,14 0,10 1,69 0,30 0,63 0,40 0,44 0,02 0,54 0,43 0,94 0,77 1,89 0,61 2,57 0,54

10

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

INFLASI KOMPONEN INTI DESEMBER 2012

Komponen inti pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,65 pada November 2012 menjadi 131,01 pada Desember 2012, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,10 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 1,82 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (JanuariDesember) 2012 dan inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) masing-masing 4,40 persen; 2,66 persen; dan 5,68 persen (lihat Tabel 7).
Tabel 7 Tingkat Inflasi Desember 2012, Inflasi Tahun Kalender 2012, dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Komponen
Tingkat Inflasi Year on Year (6)

Komponen

IHK Desember 2011 (2)

IHK Desember 2012 (3)

Inflasi Desember 2012 (4)

Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2012 (5)

(1)

Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

129,91 125,49 122,66 155,77

135,49 131,01 125,92 164,62

0,54 0,28 0,10 1,82

4,30 4,40 2,26 5,68

4,30 4,40 2,66 5,68

Kelompok komponen yang memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional yaitu: komponen inti 0,17 persen; komponen harga diatur pemerintah 0,02 persen; komponen bergejolak 0,35 persen (lihat Tabel 8).
Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Desember 2012 (persen)
Komponen
(1)

Andil Inflasi (%)


(2)

Umum 1 2 3 Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak

0,54 0,17 0,02 0,35

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

11

KEADAAN INFLASI TAHUN 2012


Selama (Januari-Desember) tahun 2012 telah terjadi inflasi sebesar 4,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,91 pada bulan Desember 2011 menjadi 135,49 pada bulan Desember 2012. Dilihat dari besarnya sumbangan/andil inflasi, selama tahun 2012 kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 1,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,80 persen; kelompok sandang 0,35 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,28 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi 0,35 persen (lihat tabel 9). Selama tahun 2012 kelompok-kelompok pengeluaran mengalami inflasi, masing-masing: kelompok bahan makanan 5,68 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 6,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 3,35 persen; kelompok sandang 4,67 persen; kelompok kesehatan 2,91 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 4,21 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 2,20 persen (lihat tabel 1). Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi selama tahun 2012 antara lain: beras 0,30 persen; ikan segar 0,22 persen; emas perhiasan 0,20 persen; rokok kretek filter dan tarif angkutan udara masing-masing 0,19 persen; daging sapi 0,17 persen; gula pasir dan tarif sewa rumah masing-masing 0,15 persen; bawang putih 0,14 persen; tarif kontrak rumah 0,13 persen; nasi dengan lauk 0,12 persen; bawang merah 0,10 persen; rokok kretek, upah tukang bukan mandor dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,09 persen; tempe dan uang kuliah akademi/perguruan tinggi masingmasing 0,08 persen; tahu mentah dan mie masing-masing 0,07 persen; dan jeruk 0,06 persen (lihat tabel 10).

Tabel 9 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional Selama Tahun 2011 dan Tahun 2012 (persen)

Kelompok Pengeluaran
(1)

Andil Inflasi Tahun 2011


(2)

Tahun 2012
(3)

UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

3,79 0,84 0,78 0,78 0,52 0,18 0,35 0,34

4,30 1,31 1,09 0,80 0,35 0,12 0,28 0,35

12

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Tabel 10 Sumbangan Beberapa Komoditas yang Dominan terhadap Inflasi Nasional Selama Tahun 2011 dan 2012 (persen)

Komoditas
(1)

Andil Inflasi 2011


(2)

Komoditas
(3)

Andil Inflasi 2012


(4)

1. Beras 2. Emas Perhiasan 3. Rokok Kretek Filter 4. Tarif Sewa Rumah 5. Tarif Angkutan Udara 6. Ikan Segar 7. Uang Sekolah SLTA 8. Tarif Kontrak Rumah 9. Nasi dengan Lauk 10. Telur Ayam Ras 11. Rokok Kretek 12. Upah Tukang Bukan Mandor 13. Upah Pembantu Rumah Tangga 14. Uang Kuliah Akademi/PT 15. Daging Ayam Ras 16. Daging Sapi 17. Ikan Diawetkan 18. Minyak Goreng 19. Bahan Bakar Rumah Tangga 20. Bensin

0,54 0,34 0,22 0,21 0,19 0,18 0,10 0,09 0,08 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05

1. Beras 2. Ikan Segar 3. Emas Perhiasan 4. Rokok Kretek Filter 5. Tarif Angkutan Udara 6. Daging Sapi 7. Gula Pasir 8. Tarif Sewa Rumah 9. Bawang Putih 10. Tarif Kontrak Rumah 11. Nasi dengan Lauk 12. Bawang Merah 13. Rokok Kretek 14. Upah Tukang bukan Mandor 15. Upah Pembantu Rumah Tangga 16. Tempe 17. Uang Kuliah Akademi/PT 18. Tahu Mentah 19. Mie 20. Jeruk

0,30 0,22 0,20 0,19 0,19 0,17 0,15 0,15 0,14 0,13 0,12 0,10 0,09 0,09 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07 0,06

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

13


Tabel 11 Inflasi/Deflasi Umum Nasional Tahun 20112012
Bulan
(1)

2011
(2)

2012
(3)

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

0,89 0,13 -0,32 -0,31 0,12 0,55 0,67 0,93 0,27 -0,12 0,34 0,57

0,76 0,05 0,07 0,21 0,07 0,62 0,70 0,95 0,01 0,16 0,07 0,54

Inflasi tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Agustus 2011 sebesar 0,93 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan inflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain: emas perhiasan, ikan segar, beras, tarif angkutan udara, dan uang sekolah. Sedangkan deflasi tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada Maret 2010 sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan deflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain yaitu: cabai merah, beras, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras. Inflasi tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada Agustus 2012 sebesar 0,95 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan inflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain: tarif angkutan udara, ikan segar, tarif angkutan antar kota, tahu mentah, dan tempe.

14

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

Gambar 5 Perkembangan Inflasi Nasional Selama Tahun 2012

Gambar 6 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional, Selama Tahun 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

15

Anda mungkin juga menyukai