Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN OBAT NAMA OBAT Nama KIMIA = memberi gambaran pasti komposisi obat, ex asetil salisilat dikenal sbg

g aspirin Nama GENERIK = diberikan oleh pabrik pertama kali diproduksi sblm mdpt izin dari FDA. Ex Aspirin Nama dagang, merk, pabrik = nama yg digunakan pabrik utk memasarkan obat. Ex aspirin dikenal dg nama dagang Bufferin. IM : 90 derajat (masase apalagi utk mghantikan perdarahan pada bekas suntikan) IV : sejajar dengan vena (masase apalagi utk mghantikan perdarahan pada bekas suntikan) SC : 45 derajat (masase apalagi utk mghantikan perdarahan pada bekas suntikan) IC : 15 derajat (tidak boleh dimasase cz akan masuk ke jaringan yang lebih dalam) Obat ini akan menimbulkan tonjolan dibawah permukaan kulit Skin test adalah melakukan test antibiotik melalui sub cutan untuk mengetahui ketahanan terhadap salah satu jenis antibiotic. Setelah itu, kita akan Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan, hasil (+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan diameter minimal 1 cm, hasil (-) bila tidak terdapat tanda tersebut diatas. KLASIFIKASI Analgetik Anti piretik Anti inflamasi Anti biotik Adakalanya sebuah obat dpt memiliki klasifikasi lebih dari satu, ex aspirin (analgetik, antipiretik, anti inflamasi) Setiap gol obat memiliki implikasi keperawatan utk pemberian & pemantauan yg tepat. Ex gol diuretik, memberikan implikasi keperawatan : 1. Memantau input & output cairan 2. Menimbang BB tiap hari 3. Mengkaji adanya edema 4. Memantau kadar elektrolit serum BENTUK OBAT KAPLET = dosis padat, bentuk spt kapsul & bersalut, shg mudah ditelan KAPSUL = dosis padat, bentuk bubuk, cairan atau minyak, dibungkus selongsong gelatin ELIKSIR = cairan jernih berisi air/alkohol, ditambah pemanis EKSTRAK = bentuk pekat GLISERIT = dikombinasi dg gliserin + 50%, utk penggunaan luar LINIMENT = obat gosok, dioles di kulit SALEP = semisolid (Agak padat) PASTA = semisolid, lebih kental, kaku, diabsorbsi kulit lebih lambat drpd salep LARUTAN = cairan (per oral, parenteral) SUPOSITORIA = dosis padat dicampur gelatin, bentuk peluru, meleleh saat mencapai suhu tubuh SUSPENSI = partikel obat yg dibelah smp halus & larut dlm media cair SYRUP = obat larut dlm gula pekat, mengandung perasa membuat terasa lebih enak TABLET = dosis bubuk dikompresi dlm cakram atau silinder yg keras SIFAT KERJA OBAT FARMAKOKINETIK = ilmu ttg cara obat masuk ke dalam tubuh, mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme, dan keluar dari tubuh. RUTE PEMBERIAN OBAT

RUTE ORAL RUTE PARENTERAL PEMBERIAN TOPIKAL INHALASI INTRAOKULER RUTE ORAL Pemberian per oral = paling mudah & paling umum digunakan. Diberikan via mulut & ditelan. Pemberian sub lingual = dibawah lidah, langsung larut (nitrogliserin) Pemberian BUKAL = menempatkan obat padat di memban mukosa pipi sampai obat larut, tdk dikunyah / ditelan RUTE PARENTERAL SC = sub kutan = injeksi ke dlm jaringan tepat di bawah lapisan dermis kulit ID = intra dermal = injeksi ke dlm dermis tepat di bawah eidermis IM = intra muskular = injeksi ke dlm otot tubuh IV = intra vena = suntikan ke dalam vena Pemberian obat parenetral lainnya EPIDURAL INTRATEKAL INTRASEOSA INTRAPERITONEAL INTRAPLEURA INTRAARTERI EPIDURAL Obat diberikan dlm ruang epidural via kateter yg telah dipasang, ex jalan analgesik post op. Perawat yg telah mendpt pelatihan khusus dpt memberikan obat dlm bentuk bolus INTRATEKAL Diberikan melalui sebuah kateter yg telah dipasang dlm ruang subaraknoid atau ke dlm salah satu ventrikel otak Biasanya dlm waktu jangka panjang melalui pembedahan INTRASEOSA Memasukan obat langsung ke sumsum tulang Paling sering pd bayi, anak anak dimana akses pembuluh darahnya buruk Digunakan pd kondisi darurat Dokter menginsersi jarum intraseosa ke dlm tulang, biasanya ke tibia, shg perawat dpt memberikan obat INTRAPERITONEAL Obat diberikan dlm rongga peritonium Ex kemoterapi, antibiotik INTRAPLEURA Obat diberikan melalui dinding dada, ke ruang pleura Ex kemoterapi, pleuradesis (memasukan obat utk mengatasi efusif pleura) INTRA ARTERI OBAT dimasukkan ke dlm arteri Ex infus arteri pada arteri yg mengalami pembekuan PEMBERIAN OBAT BENAR OBAT BENAR DOSIS BENAR KLIEN

BENAR RUTE BENAR WAKTU PEDOMAN PEMBERIAN & KONTROL NARKOTIK YG AMAN 1. Simpan semua narkotik di dlm lemari atau kotak yg aman & terkunci 2. Perawat bertanggungjwb membawa perangkat kunci 3. Pada pergantian jdwl dinas, cek jumlah obat bersama perawat yg akan jaga 4. Bila perhitungan jumlah narkotik tdk sesuai, LAPORKAN ! 5. Gunakan catatan inventarisasi khusus tiap kali narkotik dikeluarkan 6. Catatan digunakan utk mendokumentasikan nama klien, tgl, waktu pemberian, nama & dosis obat serta ttd perawat yg mengeluarkan obat 7. Format menjelaskan perhitungan akurat narkotik yg digunakan & sisanya 8. Jika zat terkontrol yg diberikan hya satu bagian dr dosis yg ditetapkan, perawat kedua hrs menyaksikan pembuangan bagian narkotik yg tdk digunakan & mencatatnya dlm format pencatatan. EFEK TERAPETIK = respon fisiologis obat yg diharapkan atau yg diperkirakan timbul. EFEK SAMPING = sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek sekunder yg tdk diinginkan EFEK TOKSIK = tjd jika klien meminum obat dosis tinggi dlm jangka waktu lama ex. Morfin (analgesik narkotik) meredakan nyeri dg menekan susunan syaraf pusat. Bgm pun kadar toksik morfin menyebabkan depresi pernafasan yg berat & kematian. REAKSI ALERGI = Respon lain yg tdk dpt diperkirakan thd obat. Dari seluruh reaksi obat, 5% 10% merupakan reaksi alergi. Timbul bila obat diberikan scr berulang, dpt bersifat ringan s/d berat REAKSI ALERGI RINGAN Urtikaria = Erupsi kulit yg bentuknya tdk beraturan, meninggi, ukuran & bentuk bervariasi, erupsi memiliki batas berwarna merah & bagian tengahnya berwarna pucat RUAM = vesikel kecil & meninggi yg biasanya berwarna merah, seringkali tersebar di seluruh tubuh PRURITIS = gatal gatal pd kulit, kebykn timbul bersama ruam RINITIS = inflamasi lapisan membran mukosa hidung, menimbulkan bengkak & pengeluaran rabas encer & berair REAKSI BERAT/ REAKSI ANAFILAKSIS Konstriksi otot bronkhiolus Edema faring & laring Mengi berat & sesak nafas Hipotensi berat Diagnosa keperawatan NANDA utk Terapi Obat 1. Kurang pengetahuan tg terapi obat b/d = Kurang informasi & pengalaman Keterbatasan kognitif Tidak mengenal sumber informasi 2. Ketidakpatuhan thd terapi obat b/d = Sumber ekonomi yg terbatas Keyakinan ttg kesehatan Pengaruh budaya 3. Hambatan mobilitas fisik b/d = Penurunan kekuatan Nyeri & ketidaknyamanan 4. Perubahan sensori / persepsi b/d =

Pandangan kabur 5. Gangguan menelan b/d = Kerusakan neuromuskuler Irigasi rongga mulut Kesadaran yg terbatas 6. Penatalaksanaan program terapetik tdk efektif b/d = Terapi obat yg kompleks Pengetahuan yg kurang SISTEM PERHITUNGAN OBAT SISTEM METRIK SISTEM APOTHECARY UKURAN RUMAH TANGGA LARUTAN SISTEM METRIK Paling teratur, mudah dikonversi & dihitung (perkalian, pembagian sderhana) 10,0 mg x 10 = 100 mg 10,0 mg / 10 = 1,00 mg Pecahan selalu dlm bentuk desimal (500 mg = 0,5 g) SISTEM APOTHECARY Dikenal di As, Kanada Standar pengukuran biasanya di rumah (susu dlm botol = pint = 0,568 lt ; quarts = 0,9463 lt) Satuan berat (Inggris) = grain (turunan : dram, ons, pound) Satuan volume = minim (setara 1 grain) Sistem ini tidak akurat UKURAN RUMAH TANGGA Tetesan, sendok teh, sendok makan Keuntungan = aspek kenyamanan, mudah dikenali Tabel EKUIVALENSI UKURAN METRIK APOTHECARY RUMAH TANGGA 1 ml 4-5 ml 16 ml 30 ml 240 ml 480 ml (Kira2 500ml) 960 ml (Kira2 1 Ltr) 3840 ml (Kira2 5 Ltr) 15 16 minim (m) fluidram 4 fluidrams 1 fluid ounce 8 fluid ounce 1 pint (pt) 1 quart (qt) 1 galon (gal) 15 tetes (tts) 1 sendok the (sdt) 1 sendok makan (sdm) 2 sendok makan (sdm) 1 cangkir 1 pint (pt)

1 quart (qt) 1 galon (gal) LARUTAN = Suatu massa zat padat yang larut dalam suatu volume cairan lain yang diketahui (g/mL, g/L, mg/mL) Larutan 10% = 10 g zat padat yang dilarutkan dalam 100 mL larutan. Larutan 1 : 1000 = larutan yang mengandung 1 g zat padat dlm 1000 mL cairan / 1 ml cairan dalam 1000 mL cairan lain. SOAL Betadine 10% diencerkan menjadi 0,5%. Berapa perbandingan betadine : aquadest yang dibutuhkan ? Jawab PENGARUH KERJA OBAT PADA LANSIA SALURAN CERNA Elastisitas hilang pd mukosa mulut, shg mjd kering & pecah pecah Intervensi = a. sering kumur dg air hangat b. dental fross c. sikat gigi & gusi dg lembut ESOFAGUS Bersihan esofagus lambat krn kontraksi melemah & sfingter esogafus bawah tdk bisa relaksasi Intervensi = Posisi klien tegak Berikan cairan segelas bersama obat Gerus tablet, campur dg air GASTER Penurunan keasaman lambung & peristaltik Intervensi = minta klien minum 1 gelas penuh air & meminum obat dg kudapan tdk berlemak utk mengurangi ggn lambung USUS BESAR Tonus otot kolon menurun, refleks defekasi menghilang, aliran darah di usus menurun Intervensi = Beri asupan cairan dlm jml normal Anjurkan klien makan pembentuk feses INTEGUMEN & VASKULARISASI Penurunan ketebalan lipatan kulit Elastisitas kulit & vaskularisasi menurun Intervensi = hindari penggunaan vena di tangan sbg t4 suntikan IV - tekan t4 injeksi stlh penyuntikan - observasi perdarahan di t4 injeksi HEPAR Penurunan ukuran hati Menurunnya aliran darah hati Intervensi = Pantau tanda kerusakan hati (ikterus, pruritis, urine gelap) Tanyakan dosis utk klien yg menderita penyakit hati GINJAL Filtrasi glomerolus menurun, fungsi tubulus & aliran ginjal menurun

Intervensi = - cegah retensi urine, pantau kateter - pantau tanda kerusakan ginjal (keluaran menurun, sulit berkemih)

Anda mungkin juga menyukai