Anda di halaman 1dari 10

All about Obat

Seiring berkembangnya Zaman, Mobilitas manusia pun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kesehatan manusia rentan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal ini tentu tidak baik karena memudahkan manusia terserang penyakit.Manusia pun menggantungkan kesehatannya pada obat.

Obat adalah suatu bahan atau panduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,mengurangi,menghilangkan,menyembuhkan

penyakit, luka, kelainan badaniah atau rohaniah,dan memperelok bagian tubuh manusia. Obat diproduksi oleh para pharmasis yang bekerja di berbagai perusahan farmasi ,seperti Bayern,Merck,dll . Berdasarkan bahan baku pembuatan obat,obat pun dibedakan atas dua jenis,yaitu obat herbal dan obat sintetis. Obat herbal adalah obat yang bahan bakunya berasal dari alam. Obat ini mempunyai efek toksik yang rendah bagi tubuh karena obat jenis ini terdiri berbagai bahan organik yang kompleks yang memiliki side effect eliminating system, yaitu sistem yang bisa mengeliminasi atau mengurangi efek komponen lain. Obat ini memberikan efek bagi tubuh secara lambat karena obat herbal bersifat memperbaiki keadaan seluruh sistem tubuh sehingga diperlukan pemakaian dalam jangka waktu yang panjang. Contoh dari obat herbal adalah jahe,temulawak,kunyit,kencur dan tumbuhan berkhasiat lainnya.

Gambar jahe

Gambar kunyit

Gambar kencur Obat sintetis adalah obat yang mempunyai zat aktif berupa senyawa single compound yang di sintesis dari alam,namun dilarutkan di dalam pelarut-pelarut kimiawi yang bersifat anorganik. Obat sintetis memberi efek secara cepat di dalam tubuh karena obat sintetis hanaya bersifat menekan syaraf yang sakit,bukan memperbaikinya. Walaupun obat sintetik cenderung mempunyai efek yang cepat bagi tubuh,namun pemakaian obat ini dalam jangka

waktu yang lama justru dapat merusak kesehatan. Hal ini dikarenakan obat sintetis bersifat anorganik dan murni,sedangkan tubuh bersifat organik dan kompleks. Selain itu pemakaian obat sintetis dalam jangka waktu lama akan meninggalkan residu kimiawi yang akan terakumulasi di ginjal. Contoh dari obat sintetis itu sendiri adalah obat-obatan yang diproduksi oleh berbagai perusahaan farmasi,seperti Panadol,Agrylin,Mylanta

Panadol

Agrylin

Mylanta

Berdasarkan hasil produksinya,obat dibedakan atas obat generik dan obat paten. Obat generik adalah obat yang telah habis masa aktifnya sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti dan dipasarkan dengan nama kandungan zat aktifnya. Contohnya obat generik adalah Amoxicillin dan Paracetamol. Obat ini mempunyai merek dagang yang sama dengan kandungan zat aktifnya,yaitu Amoxicillin dan Paracetamol.

Paracetamol

Amoxicillin

Obat Paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya. Contoh dari obat paten adalah Panadol,Amoksan,dan kalmoksilin. Panadol adalah obat paten dengan zat aktif berupa paracetamol, Amoksan adalah obat paten dari Perusahaan Sanbe, dan Kalmoksilin adalah obat paten dari Perusahaan Kalbe Farma. Amoksan dan Kalmoksilin adalah obat paten yang mempunyai zat aktif yang sama,yaitu amoxicillin. Di dalam masyarakat Indonesia,masyarakat lebih suka terhadap obat paten dibandingkan dengan obat generik,meskipun Obat Paten dijual dengan harga yang lebih mahal dari pada obat generik. Sebenarnya obat generik dan obat paten mempunyai zat aktif dan fungsi yang sama,namun harga jual obat paten lebih tinggi daripada obat generik karena para konsumen dikenai biaya tambahan atas hak paten obat tersebut.

Panadol

Amoksan

Dalam penggunaanya,obat memiliki berbagai bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tertentu. Pemvariasian bentuk obat ini secara umum dimaksudkan agar zat aktif yang terkandung dalam obat segera memberikan pengaruh terhadap kondisi tubuh.

Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan,obat diklasifikasikan dalam 4 golongan,yaitu :

1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Contoh : Parasetamol

2. Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna P1. P2. P3. P4. Awas! Awas! Awas! Awas! Obat hitam. disertai Obat Keras. Obat Obat tanda Keras. Hanya Keras. Keras. peringatan Bacalah untuk dalam Aturan bagian Tidak Hanya luar Boleh untuk kemasannya: Pemakaiannya. dan badan. Ditelan. dibakar.

P5. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan

Contoh obat : CTM

3. Obat Keras dan Psikotropika

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Asam Mefenamat

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital

Diazepam

Phenobarbital

4. Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin

Morfin

Petidin

Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas.

Anda mungkin juga menyukai