Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KELISTRIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA MAKALAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia semester genap tahun 2010/2011 yang diampu oleh Drs. Moh. Thamrin, M.Pd.

Oleh Amiruddin Mukhamad NIM 1031210072-1A

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGRI MALANG MALANG 2011

SISTEM KELISTIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA Amiruddin Mukhamad Latar Belakang Masalah Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.Tanpa listrik kehidupan manusia akan menjadi lebih sulit dan berat.Listrik juga sangat berperan bagi berjalannya suatu produk. Misalnya kendaraan bermotor roda dua ,roda empat ,mesin-mesin dalam industri,dan lain-lain. Lebih spesifik mengenai kendaran bermotor roda dua.Kendaraan ini sangat populer sekali di negara kita ini. Hampir setiap masyarakat kita tahu dan dapat memanfaatkan kendaraan bermotor ini karena lebih praktis ,efisien,dan irit .Jika mengerti dibandingkan dengan alat transportasi lain.Tetapi apakah masyarakat kita

bagaimanakah sistem kelistrikan dalam kendaraan ini?. Bagaimana Sistem Pengapiannya, Sistem Pengisiannya, Sistem Penerangannya, Sistem Indikatornya,dan Sistem Electrik Starter. Dengan harapan apabila kita mengerti sistem kelistrikan dalam kendaraan ini, dalam bertransportasi akan menjadi lebih tenang dan lancar. Berdasarkan uraian diatas makalah ini akan membahas Sistem Kelistrikan Pada Kendaraan Bermotor Roda Dua . Sistem Pengapian Kendaraan Bermotor Roda Dua Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api listrik yang kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.Selain kuat ,ada satu hal lagi yang wajib dimiliki yaitu ketepatan waktu untuk membakar sehingga memperoleh daya pembakaran yang optimal. ketepatan waktu inilah yang kemudia dikenal dengan ignition timing.Dengan demikian dapat dipresepsikan bahwa sistem pengapian merupakan penjamin sebuah motor bensin agar dapat melakukan sikulus pembakaran ,bekerja sebagai motor penggerak mula. Beberapa sistem pengapian diantanya sistem pengapian kontak point (konvensional platina),pengapian semi transistor,full transistor,CDI dan pengapian terkontrol komputer.Metode pengapian transistor menngunakan cara dimana arus yang mengalir di primer coil pada ignition coil diputus sebentar dengan melakukan switching pada transistor untuk menginduksi tegangan tinngi pada lilitan sekunder. Untuk jenis kontak pemutus ,arus primer pada ignition coil diputus oleh platina ,maka akan terjadi percikan api pada saat platinanya mulai terbuka. Karena itulah tegangan sekunder yang

dihasilkannya tidak stabil dan kecenderungan terjadinya missfiring(gagalnya pengapian) mudah terjadi. Sebagai perbandingan, pada pengapian CDI arus primer coil dikendalikan secara electronik dan dikendalikan secara elektronik semikonduktor dalam CDI. Sehingga pada putaran mesin yang rendah pun tetap akn menimbulkan tegangan industri yang relatif besar dan stabil pada ignition coil.Sistem pengapiancapasitor atau CDI (capasitor Discharge ignition) merupakan salah satu jenis sytem pangapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan(discharge current) dari kapasitor,guna mencatu daya coil pengapian (ignition coil). Sistem Pengisian Kendaraan Bermotor Roda Dua Tujuan dari sistem pengisian (charging) adalah untuk mengisi muatan listrik ke batere agar selalu dalam kondisi penuh walaupun saat dipakai. Alternator pada mesin menyediakan sumber listrik untuk sistem pengisian. Alternator memproduksi arus bolakbalik (AC). Untuk mengubah output arus AC dari alternator menjadi arus searah (DC). Yang digunakan oleh batere, dugunakan sebuah rectiflier atau dioda. Tegangan dari sistem pengisian batere diatur dan dipertahankan pada batas-batas tertentu oleh regulator tegangan. Dengan mengendalikan sistem pengisian, maka tegangan yang berlebih (over charge) dapat dihindari. Kemampuan batere untuk melayani pembebanan tersebut ditentukan oleh kapasitas batere yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah batere dengan kapasitas 5 Ah, hanya sanggup melayani beban kontinyu sebesar 0,5 ampere selama 10 jam. Padahal perlu diketahui, bahwa sepeda moor digunakan secara terus-menerus dan sedapat mungkin meminimakisi maintenance(konsep teknologi sepeda motor modern adalah bebas maintenance). Dengan fenomena tersebut, tentu dibutuhkan sistem yang berperan untuk mengisi ulang (re-charge) pada batere yang digunakan agar tidak terjadi pengosongan total dan sistem kelistrkan dapat bekerja sebagaimana funsinya. Cara untuk mengisi batere dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: 1. Dengan sumber dari luar. Cara ini dilakukan engan peralatan eksternal batere charger dengan catu daya PLN misanya 2. Denan sumber dari dalam. Sistem ini menggunakan alternator dengan dilengkapi pengatur tegangan. Inilah yang kemudian dikenal dengan sistem engisian/charging sistem. 3

Beberapa mesin

balap

menngunakan

sistem total

loss pada sistem

kelistrikannya. Ini berarti bahwa mesin balap tidak memiliki sistem pengisian.Ketika batere sudah habis, mesin tidak dapat beroperasi lagi dan batere harus diisi ulang denan menggunakan ekternal charger.Pada bab ini, hanya akan berfokus pada mesin sepeda motor yaang memiliki sistem pengisian. Systiem pengisian pada sebuah sepeda motor adalah sebuah konsep siklus perpindahan energi. Dua siklus perpindahan energi yang berlangsung secara berkaitan adalah sebagai berikut: 1. Mesin mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas dan diubah lagi menjadi energi mekamik dalam bentuk tenaga putar untuk menjalankan motor. 2. Hubungannya dengan sistem pengisian, terjadi konversi energi dari energi mekanik menjadi energi listrik melalui sebuah knsep elektromagnetik pada alternator. Sistem Penerangan Kendaraan Bermotor Roda Dua Dilihat dari sumber arusnya, dibedakan menjadi sistem penerangan lampu kepala dengan arus AC dan sistem penerangan lampu kepala dengan arus DC. Sistem penerangan arus AC mengambil arus langsung dari lighting coil alternator melalui pengaturan regulator.Sedangkan Sistem DC mengambil arus listrik dari batere. Secara umum sistem penerangan terdiri dari: 1. Lampu kepala (head lamp), terdiri dari lampu jarak dekat dan lampu jarak jauh yang dilengkapi lampu indikator jarak jauh. 2. Lampu kota (tail lamp) terdiri dari tail lamp sisi depan dan rear lamp. Lampu kota belakang pada umumnya dijadikan satu dengan lampu rem dengan bohlam filamen ganda. 3. Lampu panel, merupakan lampu yang digunakan untuk menerangi panel meter kombinasi (speedometer) Sistem penerangan merupakan seperangkat rangkaian komponen-komponen untuk dapat bekerja sesuai fungsinya. diklasifikasikan sebagai berikut: Secara fungsional komponen tersebut dapat

1. Bagian sumber arus. Pada sistem penerangan arus DC, arus disuplai dari batere dan pada sistem peneranga AC, sumber arusnya adalah kumparan penerangan atau lighting coil pada alternator 2. Bagian kendali sistem, yang terdiri dari regulator dan saklar-saklar.Regulator yang terintegrasi dengan sistem pengisian berfungsi untuk membatasi tegangan saat terjadi over voltage. Sedangkan saklar-saklar yang terdirir dari saklar lampu kepala, saklar dimer, dan saklar blitz berfungsi sebagai bagian opeasi untuk menghidupkan dan mematikan atau untuk merubah posisi. 3. Bagian aktuator, adalah lampu yang terdiri dari lampu kepala , lampu tail, dan lampu indikator. Sistem Indikator Kendaraan Bermotor Roda Dua Sistem indikator merupakan perlengkapan vital pada sepeda motor. Berfungsi sebagai sinyal bagi pengendara dan pengemudi lain baik yang didepan maupun yang dibelakang. Sinyal ini dapat berupa kedipan lampu , jaru penunjuk ,dan sinyak suara. Indikator bagi pengemudi tersedia pada papan panel atau meter kombinasi yang berupa: 1. Indikator tanda belok (sign), menunjukkan berfungsi tidaknya lampu belok. 2. Indikator gear position, menunjukan posisi gigi kecepatan tranmisi. 3. Indikator dimmer, menunjukan arah penyinaran lampu kepala jarak jauh. 4. Indikator bensin, menunjukan jumlah bahan bakar pada tangki. 5. Indikator check engine, menunjukan kondisis normal,atau masalah mesin pada mesin EFI. 6. Speedometer dan Odometer, menunjukan kecepatan dan perolehan jarak tempuh sepeda motor. 7. Tacno meter, menunjukan kecepatan putaran mesin. Sedangkan indikator bagi pengemudi lain berupa: 1. Lampu rem, yang menunjukan adanya perlambatan 2. Lampu tanda belok(sisn), yang menandakan sepeda motor akan berbelok, menyalip, dan berpindah jalur. 3. Klakson, pertanda keberadaan dan alat komunikasi suara. Sistem indikator secara umum menggunakan arus DC dari batere. Tujuannya adalah kestabilan tegangan tanpa terpengaruh putaran mesin. Arus sistem indikator dikendalikan oleh kunci kontak melalui sekring sebagai pengaman. 5

Sistem Electrik Starter Kendaraan Bermotor Roda Dua Electrik Starter adalah sebuah perangkat yang diterapkan pada sepeda motor untuk mengkopresi campuran udara bahan bakar ketika mesin akan dinyalakan. Mekanisme merupakan kebalikan dari kerja mesin. Jika bekerja (kompresi expansi) untuk memutar poros engkol, maka sistem starter bekerja memutar poror engkol untuk melakukan kompresi awal. Motor starter menggunakan prinsip operasi moto DC (arus searah), Sebuah penghantar ditempatkan diantara garis-garis medan magnet yang ditimbulkan oleh kutubkutub magnet permanen. Jika kawat penghantar tersebut dialiri arus , maka akan menimbulkan reaksi antara medan magnet yang melingkari kawat terhadap medan magnet pada magnet permanen. Reaksi ini akan menimbulkam momen putar yang arahnya mengikuti kaidah tangan kanan. Dala moto DC sebenarnya, terdapat banyak loop kawatyang disebut angker atau armatur. Loop yang banyak pada armatur digunakan untuk membuat moto DC berputar lebih cepat dan menghasilkan daya putar yang lebih tinggi. Pada dasarnya sistem starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanis dalam bentuk gerakan putar . Listrik yang disediakan batere berasal dari proses rangkaian kimia. Namun demikian ,untuk dapat memutar poros engkol sebuah mesin sepeda motor dibutuhkan mekanisme dan perangkat-perangkat lainnya agar menghasilkan tenaga putar yang besar dan sistem dapat bekerja dengan aman saat mesin berputar maupun berhenti. Pada bagian kelistrikan, digunakan sebuah relay starter untuk memutus dan menyambungkan arus utama yang masuk ke motor starter. Seperti diketahuai bahwa arus utama yang mengalir dari batere ke motor starter adalah besar, dibutuhkan kabel yang besar untuk menyuplai arus besar ini drngan optimal . Sebuah relay elektromagnetik dipasangkan sebagai saklar yang dikendalikan oleh tombol starter. Pada umumnya seleniod pada relay starter dirangkai dengan rangkaian kendali negatif dengan tombol starter. Kesimpulan dan Saran Kendaraan bermotor roda dua memiliki banyak sistem kelistrikan. Sistem kelistrikannya sangat berperan demi berjalannya mesin, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh pengguna kendaraan ini. Jika ada salah satu sistem kelistrikan yang tidak berjalan dengan baik maka akan bermasalah didalam penggunaanya. Atau yang paling parah dalah kendaraan tidak dapat digunakan. Sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor roda dua adalah: 6

1. Sistem Pengapian 2. Sistem Pengisian 3. Sistem Penerangan 4. Sistem Indikator 5. Sistem Electrik Starter Sebagai konsumen kendaraan bermotor roda dua, sebaiknya kita mengerti bagaimana sistem kelistrikannya. Agar apabila ada yang bermasalah dengan kendaraan kita, khususnya sistem kelistrikan, kita bisa mengerti masalahnya lebih-lebih jika bisa memperbaikinya.

Daftar Pustaka Setiyo, Muji. 2010. Menjadi Meknik Spesialis Kelistrikan Sepeda Motor. Bandung: Penerbit Alfabeta. Susantra, I Nyoman, Sampurno Bambang, 2010. Teknologi otomotif . Surabaya: Penerbit .Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai