A C. Usaha-usaha mengatasi kegelisahan D. Keterasingan E. Kesepian F. Ketidakpastian G.

Sebab-sebab terjadi ketidakpastian Mengatasi nya pertama-tama mulai dari diri kita sendiri , yaitu harus bersikap tenang. Berasal dari kata terasing , dan itu adalah kata dasar dari asing. Berasal dari kata sepi yang berarti sunyi. Berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu. Merupakan gejala neurosa jiwa , yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian. Ialah adanya keraguan tentang apa yang telah di kerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari. Ialah neurosa jiwa yang disebabkan tekanan mental, kekecewaan , sugesti dari sikap orang lain. Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Khayalan yang terjadi tanpa adanya ransangan panca indra. Suatu keadaan yang sangat berpengaruh oleh emosinya , sehingga tampak pada keseluruhan pribadinya.

1. Obsesi

2. Phobia

3. Kompulasi

4. Hysteria

5. Delusi

6. Halusinasi

7. Keadaan emosi

H. Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian

Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung pada mental penderita. Jalan yang terbaik bagi penderita adalah mengajak atau pergi sendiri ke psikolog.

Nama : Faizal Reza Kelas : 1 EA 18 NPM : 12212695 Manusia dan Kegelisahan

A. Pengertian Kegelisahan

Berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tenang , cemas , dan tidak sabar.

Menurut Sigmund Freud , ada 3 macam kecemasan :

Kecemasan obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Kecemasan neoritis (syaraf)

Kecemasan ini berasal dari pengamatan tentang bahaya naluriah. Di bagi 3 macam :

Timbul karna penyesuaian lingkungan. Ketakutan (phobia) yang tegang

Rasa takut lainnya : rasa gugup , gagap , dll.

Kecemasan moril

Disebabkan karena pribadi seseorang (iri , benci , dendam , dengki , marah , dan cinta). B. Sebab-sebab orang gelisah Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-hak nya. Hal itu di akibatkan dari suatu ancaman, luar maupun dalam.