Anda di halaman 1dari 10

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

MODUL 1 PENDAHULUAN 1.1 Rencana Perkuliahan Adapun materi untuk kuliah Antena dan propagasi adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Kuliah Antena dan Propagasi a. Sistem Komunikasi


b. Media Transmisi c. Terminal

2. Ragam Rambatan a. Ragam rambatan pada udara


b. Rambatan gelombang pada media khusus 3. Konstanta Propagasi a. Pemakaian teori-teori Medan Elektromagnetik dalam propagasi 4. Rambatan Isotropik a. Pemahaman suatu radiator sebagai fungsi dari pemancaran 5. Gelombang Elektromagnetik Datar

a. Pemahaman suatu radiator sebagai fungsi dari pemancaran


6. Rambatan Troposfer a. Karakeristik rambatan dalam lapisan troposfer b. Gelombang Langsung c. Gelombang pantulan 7. Rambatan Ionosfer a. Karakteristik Rambatan Gelombang pada lapisan ionosfer 8. Rambatan Pengganti Antena a. Sistem Antena dalam rangkaian elektronik 9. Ragam Antena a. Antena Sederhana sampai dnegan yang berbentuk kompleks 10. Antena Dipole 1/2 gelombang & 1/4 Gelombang a. Karakteristik antena-antena dipole 1/2 gelombang & 1/4 gelombang 11. Antena Loop

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

a. Karakteristik dan pola pancaran antena loop b. Medan jauh antena

12. Antena Dipole Gelombang Penuh


a. Karakteristik dan pola pancar dalam dipole gelombang penuh

13. Antena-antena Susunan Kompleks


a. Antena-antena dalamakaina sehari-hari b. Susunan-susunan antena kompleks c. Fungsi-fungsi susunan d. Medan Listrik dalam antena 14. Noise a. Jenis-jenis noise internal b. jenis Noise Eksternal

c. Noise Figure
1.2 Pengenalam pada sistem komunikasi Dalam sistem komunikasi, informasi merupakan dasar bagi suatu sistem komunikasi (pemancar,penerima,noise). Sedangkan modulasi diperkenalkan dan dibutuhkan dalam suatu sistem komunikasi dalam menyampaikan informasi agar lebih jelas ke penerima. Bandwidth dibutuhkan untuk mentransmisikan sinyal dan gelombang informasi yang akan dikirimkan. Informasi, pemancar, penerima, noise, modulasi dan bandwidth merupakan hal yang akan dibahas dalam modul ini yang akan dibahas pada bagian selanjutnya. 1.2.1 SISTEM KOMUNIKASI Istilah komunikasi mengarah pada pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan informasi oleh perangkat elektronik. Cara komunikasi dimulai dengan telegraph kawat/kabel pada 1840 lau dikembangkan dengan telepon beberapa dekade kemudian. Selanjutnya muncul komunikasi radio yang sangat membantu selama perang dunia dmana pada waktu itu penemuan tabung trioda yang pemakaian pada waktu itu sangat luas kemudian diperbaiki dengan penemuan dan penggunaan transistor, IC dan semikonduktor. Setelah itu berkembang
Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

satelit dan serat optik membuat jaringan komunikasi menjadi lebih luas lagi dimana pengembangan sekarang ini dititik beratkan pada integrasi dengan komputer dan jarinagn komunikasi data lainnya.. Sistem komunikasi modern yang pertama berhubungan dengan pengsortiran, pemrosesan dan kadang menyimpan informasi sebelum ditransmisikan. Selama masa pengtransmisian sebenarnya dikuti dengan prosessing dan selanjutnya disaring (difilter) noise kemudian menuju ke bagian penerima yang didalamnya terdapat proses decoding, penyimpanan dan pengterjemahan.Pentransmisian yang sebenarnya kemudian diikuti dengan prosessing selanjutnya da mengfilter noise. Komunikasi yang berhubungan dengan konteks ini anatra lain telephony radio dan telegraph, broadcasting, point to point dan komunikas mobile (komersial dan militer), komunikasi komputer, radar, radio telemetry, dan alat bantu navigasi. Semua ini dilakukan dengan secara bergiliran. Untuk mengetahui dengan sistem ini, penting untuk diketahui mengenai mengetahui amplifier dan oscilator, blok diagram dari semua proses elektronik dan perangkat yang ada di dalamnya beserta dengan konsep dari noise, modulasi, teori informasi dan bagian lain dari sistem itu sendiri. Namun yang perlu dibahas adalah sistem dasar, proses, rangkaian komunikasi dan sistem yang lebih kompleks yang dianggap lebih cocok. Disamping itu perlu mempertimbangkan pengaruh faktor manusia pada sistem tertentu karena manusia berperan penting dalam desain, planning dan penggunaan 1.2.2 Diagram Blok Dalam sistem komunikasi beberapa istilah seperti informasi, pesan dan sinyal, kanal, noise, distorsi, modulasi dan demodulasi, dan demodulasi dan terakhir pengkodean dan decoder merupakan proses yang terjadi dalam sistem komunikasi. Berikut ini adalah blok diagram sistem komunikasi secara umum ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

Encoding modulation (Distorsion) Information Source Transmitter

(Distorsion) Channel

Decoding demodulation (distorsion) Receiver Destination

Noise Source

Gambar 1.1 Diagram blok Sistem Komunikasi Adapun penjelasan dari tiap blok di atas akan dibahas berikut ini 1.2.3 Sumber Informasi Sistem komunikasi ada digunakan untuk menyampaikan pesan. Pesan ini datang dari sumber informasi yang mengirimkannya, dimana akan dipilih satu pesan dari grup pesan. Meskipun gambar di atas lebih mengarah ke telegraphy namun contoh di atas bisa diaplikasikan untuk semua bentuk komunikasi. Satu atau sejumlah pesan terdiri dari pesan individu yang membedakan dari yang lain. Pesan ini bis aberupa kata, grup kata atau simbol kode atau satuan lain yang telah di atur sebelumnya. Informasi yang dikandung pada pesan tersebut diukur dalam bit atau dit dantergantung pada jumlah pilihab yang dibuat.

1.2.4 Transmiiter Pada transmitter pesan yang sudah menjadi listrik memungkinkan untuk di modulasi single side band dimana perlu untuk mengubah sinal suara menjadi sinyal listrik. Untuk menghindari range dari frekuensi audio, dikompress ke amplitudo rangenya, Semua ini dilakukan sebelum modulasi, Pada telepon kabel tidak ada proses yang dilakukan tetapi untuk komunikasi jarak jauh, sebuah transmitter dipergunakan pemrosesan dan kemungkinan dikodekan dan informasi yang datang akan dicocokkan atau disesuaikan sesuai dengan transmisi yang akan digunakan dan diterima pada penerima yang sesuai pula. Pada transmitter informasi akan memodulasi carrier yakni dengan melapisi sebuah gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Cara modulasi akan berbeda
Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

dan bervariasi dari sautu sistem dengan sistem yang lainnya. Modulasi bisa pada level yang tinggi atau level rendah seperti AM, FM, PM atau variasi dari kombinasi modulasi tersebut tergantung persayaratan dan kebutuhannya. Gambar 1.2 menunjukkan modulasi high level pada pemancar broadcast dalam hal ini pemancar radio.
Crystal Oscillator RF Buffer amplifier RF voltage and power amplifier RF output ampifier

Modulation in

Modulation processing

Modulation voltage amplifier

Modulation power amplifiers

Gambar 1.2 Blok Diagram pemancar radio 1.2.5 Kanal noise Istilah kanal sering digunakan untuk mengarah pada alokasi range frekuensi yang dilakukan untuk layanan dan transmisi tertentu seperti kanal televisi. Tak dapat diabaikan bahwa sinyal dapat menjadi buruk selama proses transmisi atau penerimaan sebagai hasil dari beberapa distorsi pada sistem atau karena noise yang merupakan energi yang tidak dihendaki, biasanya karakternya bersifat random, terdapat pada sistem transmisi yang berhubungan dengan variasi kasus. Jika noise diterima bersama dengan sinyal, ini akan memberikan suatu batasan dari sistem transmisi secara keseluruhan. Jika noise sangat menggangu, ini akan melapisi sinyal yang diberikan sehingga sinyal menjadi tidak dapat dimengerti dan kemudian tidak berfungsi. Pada gambar 1.1 hanya satu sumber noise yang ditunjukkan, tidak berarti hanya satu yang ada, tetapi untuk menyederhanakan blok diagram. Noise mungkin akan mengganggu dengan sinyal pada tiitk sebuah sistem komunikasi,tapi ini akan menjadi efek yang baik jika sinyal menjadi paling lemah. Ini berarti banhwa noise pada kanal atau pada input ke penerima paling kelihatan. 1.2.5 Penerima Terdapat beberapa jenis pada penerima pada sistem komunikasi sejak bentuk yang tepat dari penerima tertentu dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan yang
Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

tinggi. Namun yang paling penting adalah sistem modulasi yang digunakan, range dan operasi frekuensi serta jenis tampilan yang dibutuhkan, yang pada gilirnanyya tergantung pada tujuan dalam hal ini penerima. Sebagian besar penerima melakukan penyesuaian secaraluas menjadi superheterodyne jenis sebagaimana ditunjukkan oleh penerima broadcast sederhana dalam bentuk blok diagram sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 1.3

RF Stage

Mixer

Intermediate frequency amplifier

RF voltage and power amplifier

Audio voltage and power amplifier

Local oscillator

Gambar 1. 3 Blok Diagram penerima siperheterodyne AM Penerima bekerja pada seluruh kekompleksan range frekuensi dari penerima kristal yang sederhana dengan haedphone, hingga yang lebih kompleks pada penerima radar dengan melibatkan penyusunan antena dan sistem display visual. Apapan yang ada pada penerima, ynag paling penting adalah demodulation dan kadang juga decoding. kedua proses ini disediakam yang berhubungan dengan proses modulasi transmitter Sebagai mana telah dibicarakn sebelumnya, tujuan dari sebuah sebesar jenis sistem penerima adalah dan bentuk output yang akan dihasilkan mempengaruhi konstruksinya modulasiyang digunakan. Output dari penerima akan diteruskan ke dari, display unit, teletypewriter, display radar, tabung telvisi, pen recorder atau computer. Atau sarana uutput informasi lainnya/ Pemancar dan

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

penerima mesti satu penyusunan dalam modulasi dan koding dan juga timing dan sinkronisasi pada beberapa sistem.

1.3 Modulasi
Modulasi merupakan proses pelapisan atau penumpukan sebuahinformasii suara frekuensi rendah(long wave) ke frekuensi tinggi (short wave ) pada sinyal carrier telah diselesaikan/desempurnakan, bentuk yang paling banyak digunakan dari komunikasi adalah sebuah sistem yang berdasarkan pada transmisi dari sinyal continous wave). Dnegan sistem ini, sinyal diinterupsi secara berkala (kode morse) untuk menghasilkan sebuah pesan yang dikodekan. Sistem CW ini memerlukan latihan dan keahlian yang tiggi pada seseorang yang terlibat dalam pentransmisian dan penerimaan pesan, dan dengan demikian bagian ini dbatasi oleh tenaga ahli yang terbatas. Dengan pengembanan modulasi, semua era komunikasi dikembangkan, Hasilnya dapat dilihat disekitar kita sekarang ini. Kita akan memeriksa proes modulasi secara detai. 1.3.1 Kebutuhan Modulasi Terdapat dua alternatif untuk menggunakan modulasi carrier utnuk transmisi dari pesan dalam kanal radio. Pertama dapat dicoba dengan mengirimkan sinyal modulasinya itu sendiri atau dengan menggunakan sinyal yang tidak dimodulasi. Ketidakmungkinan dalam pentransmisian sinyalnya sendiri akan ditunjukkan pertama kali. Meskipun topik belum didiskusikan, bebrapa kesulitan yang dilibatkan dalam propagasi gelombang elektromagnetik pada frekuensi di bawah 20 KHz. Untuk radiasi dan penerimaan yang efesien dalam pengtransmisian dan penerimaan antena akan harus mempunyai besar yang sebanding dengan panjang gelombang yang digunakan.Misalnya 7m meter pada frekuensi 1 Mhz, pada broadcast band tetapi pada 15 KHz akan mengalami kenaikan hingga 5000 m(atau sekitar 16.000 kaki). Sebuah vertikal antenna dari ukuran ini akan tidak dapat dipergunakan dengan pakts dengan panjang tersebut.

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

1.4. Media Transmisi Karakteristik dan kualitas dari transmisi data ditentukan oleh karakteristik medium dan karakteristik sinyal. Pada guided media, media ini sendiri lebih penting dalam menentukan karakteristik transmsisi. Sedangkan untuk unguided media, bandwidth sinyal yang dihasilkan oleh antena pemancar lebih penting daripada medium dalam menentukan karakteristik transmisi. Gambar di bawah ini menggambarkan spektrum elektromagnetik dan menunjukkan frekuensi pada beberapa beroperasi. guided media dan teknik transmisi unguided yang

Gambar 1.4 Spektum elektromagnetik pada telekomunikasi 1.4.1 TRANSMISI GUIDED MEIDA Pada transmisi guided media, kapasitas tranmsisi yang berkaitan dengan data rate dan bandwitdh tergantung pada apakah medium dalam bentuk point to point atau multipoint. Tabel 3.1. menunjukkan jenis performansi khusus pada guided medium untuk aplikasi jarak jauh point to point.

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

Tabel 1.Karakeristik transmisi point to point pada guided media Media Transmisi Twisted Pair Kabel Koaksial Serat Optik Data Rate Total 4 Mbps 500 Mbps 2 Gbps Bandwidth Jarak Repeater 3 MHz 350 Mhz 2 GHz 2 sampai 10 km 1 sampai 10 Km 10 sampai 100 Km

Terdapat 3 guided media yang paling umum digunakan untuk transmisi data adalah adalah twisted pair, kabel koaksial, dan fiber optik. 1.4.2 TRANSMISI WIRELESS Untuk unguided media, pemancar dan penerima diperoleh dari alat yakni antena. Pada transmisi. Antena memancarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan pada penerima, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari medium sekitarnya. Pada dasarnya terdapat 2 jenis konfigurasi pada transmisi wireless yakni directional dan omnidirectional. Untuk konfigurasi directional, antena pemancar mengeluarkan berkas elektromagnetik secara terpusat; antena pemancar dan penerima dengan demikian harus secara hari-hati diluruskan. Pada kasus omnidirectional, sinyal pemancar dibentangkan pada segala arah dan dapat diterima pada beberapa antena. Pada umumnya, frekuensi sinyal tertinggi dari suatu sinyal, kemungkinan untuk focus pada berkas directional. Terdapat 3 range frekuensi yang merupakan perhatian dari transmisi wireless. Frekuensi pada range kira-kira 2 GHz (giga hertz = 109 Hz) hingga 40 GHz mengacu pada frekuensi microwave. Pada frekuensi ini, berkas directional yang tinggi adalah mungkin, dan microwave sangat cocok untuk transmisi point to multipoint. Microwave juga dapat digunakan untuk komunikasi satelit. Frekuensi pada range 30 Mhz hingga 1 Ghz cocok untuk aplikasi directional. Kita akan mengacu pada range ini sebagai range radio broadcast. Tabel 3.4 merangkum karakteristik dan tranmisi pasa band frekuensi yang berbeda-beda. Microwave meliputi bagian UHF dan semua dari band SHF, dan radio broadcast radio meliputi VHF dan bagian dari Band UHF.
Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Modul 1 Pendahuluan

Antena dan Propagasi

Tabel 3.2 Range frekuensi dan karakteristik Unguided media

Frekuensi range penting lainnya, untuk aplikasi lokal adalah spektrum bagian infrared. Ini meliputi, secara kasar dari 3 x 1011 hingga 2x1014 Hz. Infrared tidak berfungsi untuk point to point lokal dan aplikasi multipoint dalam area yang dibatasi, seperti single room.

Fahraini Bacharuddin ST, MT Teknik Elektro UMB

Anda mungkin juga menyukai