Anda di halaman 1dari 19

Definisi Penerjemahan

Newmark (1988:5) mengatakan Often, though not by any means always, it is rendering the meaning of a text into another language in the way the author intended the text. Terdapat dua kata dan frasa kunci dalam definisi itu yang perlu diperhatikan, yaitu the meaning, dan in the way the author intended the text. Dalam kata kunci pertama meaning dapat disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas utama dalam penerjemahan adalah makna, dan dalam frasa in the way the author intended the text dapat disimpulkan bahwa suatu teks terjemahan harus memiliki dampak yang sama terhadap pembacanya seperti yang dikendaki oleh penulis aslinya. Misalnya suatu teks memiliki nuansa gembira, maka nuansa itu jugalah yang harus diciptakan dalam terjemahan.

Nida dan Taber (1982 : 12) menyatakan bahwa translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in the term of meaning secondly in the term of style. Jadi menurut Nida menerjemahkan berarti menghasilkan pesan yang paling dekat, sepadan dan wajar dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, baik dalam hal makna maupun gaya.

Definisi lain berikut ini diberikan oleh Catford (1978:20) yaitu Translation is the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language. Menurut definisi tersebut Catford menyatakan bahwa menerjemahkan berarti mengganti, yaitu suatu teks diganti dengan padanan teks tersebut.

Brislin (1976:1) memberikan definisi penerjemahan sebagai berikut Translation is the general term referring to he transfer of thoughts and ideas from one language (source) to another (target). Menurut Brislin dalam definisi tersebut menerjemahkan berarti mengalihkan makna, hal tersebut terlihat dari kata transfer of thought and ideas.

Jenis Penerjemahan
Besnet dan Guire (1988:14) membagi jenis penerjemahan ke dalam tiga kategori, yaitu (1) penerjemahan dalam bahasa yang sama (intralingual translation atau rewording) yang merupakan interpretasi lambang-lambang verbal dengan menggunakan lambanglambang lain dalam bahasa yang sama, (2) penerjemahan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain (interlingual translation atau translation proper), dan (3) penerjemahan dari bahasa tulisan ke dalam media lain seperti gambar, musik dan lain-lain (intersemiotic translation atau transmutation).

(intralingual translation atau rewording) , misalnya pada situasi seorang anak yang sedang belajar berbahasa. Anak tersebut belum menguasai banyak kosa kata, ketika dia mendengar atau menemukan kata yang belum dimengerti, dia akan bertanya kepada orang lain. Misalnya dia akan bertanya kepada orang yang paling dekat dengannya, yaitu ibunya. Kemudian ibunya menjelaskan kata yang dia tidak mengerti dengan menggunakan kata yang sederhana sesuai dengan pola berfikir anaknya sehingga anaknya dapat mengerti. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan terhadap kata tersebut, atau memberikan sinonimnya. Sebenarnya ibu tersebut telah melakukan penerjemahan untuk anaknya. (interlingual translation atau translation proper ), yang merupakan jenis penerjemahan yang lebih dikenal, yaitu menerjemahkan dari Bsu ke dalam Bsa, misalnya suatu teks dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. contoh kata rumah diterjemahkan menjadi house atau home. Jenis penerjemahan yang ketiga penerjemahan dari bahasa tulisan ke dalam media lain seperti gambar, musik dan lain-lain (intersemiotic translation atau transmutation), misalnya bahasa Braille diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Proses Penerjemahan
Ada beberapa model proses penerjemahan. Nida (dalam Anwar S Dill, 1975:80) menggambarkan bahwa penerjemahan merupakan suatu proses yang terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) analisis, (2) transfer, dan (3) restrukturisasi.

(1) Tahap Analisis Penerjemah manganalisis teks bahasa sumber yang diantaranya melihat bagaimana struktur kalimat dan katakata yang digunakan.

(2) Tahap Transfer Merupakan proses pengalihan makna dari yang masih dalam bentuk konsep. (3) Tahap Restrukturisasi Pada tahap ini penerjemah melakukan penyesuaian agar makna yang akan dialihkan menjadi tepat.

Menurut Bell (1991:6) Translation is the replacement of a representation of a text in one language by a representation of an equivalent text in a second language. terjemahan adalah penggantian sebuah representasi teks yang sama dalam bahasa kedua.

Kompetensi Penerjemah
Johnson dan Whitelock (dalam Bell, 1991:36) menyatakan bahwa seorang penerjemah profesional harus memiliki lima jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang bahasa sasaran (Bsa), jenis teks, bahasa sumber (Bsu), subjek yang sedang diterjemahkan, dan perbandingan bahasa (constrastive knowledge)

Menurut Bell kelima pengetahuan itu adalah pengetahuan dasar yang diperlukan untuk menjadi seorang penerjemah. Bell (1991:41) menambahkan bahwa selain pengetahuan tersebut, seorang penerjemah harus memiliki kompetensi komnikasi (communicative competence) yang mencakup grammatical competence yaitu pengetahuan tentang tata bahasa termasuk kosa kata dan susunan kata (word-formation) , dan pengucapan; socio linguistics yang merupakan pengetahuan dan kemampuan untuk menghasilkan dan memahami ujaran dalam suatu konteks; discourse competence yaitu kemampuan untuk menggabungkan bentuk dan makna untuk menghasilkan teks lisan maupun tulisan yang utuh; strategic competence yaitu penguasaan strategi komunikasi yang dapat digunakan untuk memperlancar komunikasi.

Teknik Penerjemahan
Adaptasi (adaptation) Merupakan salah satu teknik penerjemahan dimana satu kata atau frasa yang mengandung unsur budaya, dapat dipadankan dengan kata atau frasa yang mengandung unsur budaya yang sama dalam bahasa sasaran, dengan catatan bahwa unsur budaya tersebut dikenal baik oleh pemakai bahasa sasaran, misalnya frasa as white as snow dapat dipadankan dengan seputih kapas, karena kapas dikenal baik di Indonesia, tidak demikian halnya dengan salju, yang hanya ada di beberapa tempat di Indonesia.

Amplifikasi (amplification) Teknik penerjemahn ini dilakukan dengan cara memberikan keterangan yang eksplisit atau dengan memparafrase sesuatu yang implisit dalam bahasa sumber. Kata Natal dapat diparafrase menjadi hari kelahiran Yesus.

Peminjaman (borrowing) Penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari bahasa sumber. Teknik peminjaman terdiri atas dua jenis, yaitu peminjaman murni (pure borrowing), misalnya kata CD writer diterjemahkan dengan CD writer , radio tape diterjemahkan dengan radio tape juga. Jenis peminjaman yang lain adalah peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized borrowing), misalnya kata appreciation diterjemahkan menjadi apresiasi.

Calque Merupakan suatu teknik yang menerjemahkan kata asing atau frasa ke dalam bahasa sasaran dengan menyesuaikan struktur bahasa sasaran, misalnya water fall, diterjemahkan menjadi air terjun.

Deskripsi (description) Deskripsi merupakan salah satu teknik penerjemahan dengan menggantikan suatu istilah atau ungkapan dengan memberikan penjelasan, dapat berupa bentuk dan fungsinya. Misalnya samurai (the sword of Japanese aristocracy.)

Anda mungkin juga menyukai