Anda di halaman 1dari 20

DASAR INSTALASI LISTRIK

PERSYARATAN UMUM INSTALASI Click to edit Master subtitle style LISTRIK / PUIL 2000

1/17/13

SEJARAH SINGKAT
AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda diterjemahkan menjadi Peraturan Umum Instalasi Listrik / PUIL 1964

Click to edit Master subtitle style

1/17/13

penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 diberi nama Peraturan Umum Instalasi Listrik penerbitan tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan singkatan yang sama yaitu PUIL
1/17/13

ACUAN PUIL 2000

IEC (International Electrotechnical Commission) khususnya IEC 60364 NEC (National Electric Code) VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker) SAA (Standards Association Australia)

1/17/13

1. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini ialah :

agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari 1/17/13 kebakaran akibat listrik,

Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini berlaku :

untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolakbalik sampai dengan 1000 V, arus searah 1500 V tegangan menengah sampai dengan 35 kV

1/17/13

Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini tidak berlaku untuk :

bagian instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat bagian instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik instalasi listrik dalam kapal laut, 1/17/13 kapal terbang, kereta rel listrik, dan

Klasifikasi sistem tegangan adalah sebagai berikut :

tegangan ekstra rendah : tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 50 V a.b. atau 120 V a.s. tegangan rendah (TR) : tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 1000 V a.b. atau 1500 V a.s. tegangan di atas 1000 V a.b., yang mencakup :

- tegangan menengah (TM), 1/17/13 tegangan lebih dari 1 kV sampai

2. Persyaratan dasar
Persyaratan dalam pasal ini dimaksudkan untuk menjamin :

keselamatan manusia dan ternak keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi listrik secara wajar

1/17/13

Pada instalasi listrik terdapat dua jenis risiko utama, yaitu :


arus kejut listrik suhu berlebihan yang sangat mungkin mengakibatkan kebakaran, luka bakar atau efek cedera lain

1/17/13

Proteksi untuk keselamatan


Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek termal Proteksi dari arus lebih Proteksi dari arus gangguan Proteksi dari tegangan lebih

1/17/13

Proteksi perlengkapan listrik


Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :

nama pembuat dan atau merek dagang daya, tegangan, dan/atau arus pengenal data teknis lain seperti diisyaratkan SNI
1/17/13

Proteksi instalasi listrik


Instalasi yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa dan diuji dulu sesuai dengan ketentuan mengenai :

resistans isolasi pengujian sistem proteksi pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik
1/17/13

Dasar perancangan

Karakteristik suplai Macam kebutuhan listrik Suplai darurat Kondisi lingkungan

1/17/13

Karakteristik suplai

Macam arus: arus bolak-balik (a.b.) dan/atau arus searah (a.s.) Macam dan jumlah penghantar untuk a.b. : penghantar fase, penghantar netral, dan penghantar proteksi Nilai dan toleransi dari tegangan, frekuensi, arus maksimum yang dibolehkan, dan arus hubung pendek prospektif 1/17/13

Kondisi Lingkungan
a) kondisi iklim : dingin/panas, kelembaban, tekanan, gerakan media sekeliling penguapan, radiasi dan air selain dari hujan. b) kondisi biologis : flora dan fauna seperti jamur dan rayap. c) bahan kimia aktif : garam, sulfur dioksida, hidrogen sulfit, nitrogen oksida, ozon, amonia, klor, hidrogen klorida, hidrogen flor dan hidrokarbon organik. d) bahan mekanis aktif : pasir, debu, debu melayang, sedimen debu, lumpur dan jelaga. Click to edit Master subtitle style e) cairan pengotor : berbagai minyak, cairan pendingin, gemuk, bahan bakar dan air baterai. f) kondisi mekanis : getaran, jatuh bebas, benturan, gerakan berputar, deviasi sudut, percepatan, beban statis dan roboh. g) gangguan listrik dan elektromagnet : medan magnet, medan listrik, harmonik, tegangan sinyal, variasi tegangan dan frekuensi, dan tegangan induksi dan transien
1/17/13

Persyaratan perancangan

Luas panampang penghantar Jenis pangawatan dan cara pemasangan Penggunaan alat proteksi dan pemisah tenaga Penggunaan kendali darurat Pencegahan pengaruh timbal balik Keterjangkauan perlengkapan listrik
1/17/13

Pemilihan perlengkapan listrik :


Sesuai standar PUIL 2000 Karakteristik sesuai dgn dasar dan syarat perancangan Mampu bekerja pada tegangan kontinyu dan tegangan lebih Perhatikan arus kerja Frekuensi harus sesuai dengan sirkit

Daya disesuaikan dengan beban yg 1/17/13 digunakan

Pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik :


Instalasi listrik harus baik Pemberian tanda dan polaritas Pemasangan dan penempatan perlengkapan listrik Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik Bagian yg aktif harus terlindungi Dalam keadaan normal, instalasi

1/17/13

Pemeliharaan :

Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan pengujian ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang telah ditentukan Pemeliharaan tersebut diatas dimaksudkan agar instalasi selalu baik dan bersih serta penggunaan dan perbaikannya dengan mudah dan 1/17/13 aman sehingga instalasi

Anda mungkin juga menyukai