Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK Munif, Aiman, 03210059, 2007, Dampak Ibadah Haji Terhadap Pembinaan Keluarga Sakinah (Studi Pada Orang-Orang

Yang Pernah Haji di Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang), Skripsi, Jurusan AlAhwal As-Syahsiyah, Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dosen Pembimbing: Drs. H. Dahlan Tamrin, M.Ag. Ibadah haji tidak sama dengan ibadah-ibadah yang lain, ibadah haji hanya diwajibkan bagi orang-orang yang mampu (istitha'ah) dari berbagai segi, seperti materi, kesehatan, adanya sarana untuk sampai ke tanah suci dan ada kesempatan. Oleh karena itu ibadah haji bukanlah suatu ibadah yang hanya bersifat badaniyah saja, semisal shalat atau ibadah yang hanya bersifat maaliyah saja, seperti zakat. Namun dalam ibadah haji terdapat dua amalan ibadah sekaligus, yaitu ibadah badaniyah dan ibadah maliyah (harta). Di sisi lain masyarakat Madura adalah masyarakat yang unik. Masyarakat yang memiliki sensitifitas dan fanatisme keagamaan yang cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan ketaatan mereka dalam menjalankan ritual-ritual keagamaan, walaupun adakalanya ritual-ritual tersebut hanyalah untuk menaikkan status sosial orang yang melakukannya atau adakalanya mereka sendiri tidak faham terhadap ritual yang mereka lakukan, seperti ibadah haji misalnya, padahal sudah jelas bahwa ibadah haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu, namun hal itu tidak menjadikan halangan bagi masyarakat Madura untuk menunaikan ibadah haji, walaupun dari segi materi mereka termasuk dalam kategori tidak mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat Kelurahan Gunung Sekar tentang makna ibadah haji, bagaimana cara mereka agar dapat menunaikan ibadah haji, dan akhirnya untuk mengetahui dampak ibadah haji terhadap pembinaan keluarga Untuk memperoleh data-data dari penelitian ini, peneliti menggunakan cara observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data serta dianalisis dengan kualitatif deskriptif analisis. Hasil penelitian ini ternyata menghasilkan tiga kelompok masyarakat tentang pemahaman mereka akan makna ibadah haji. Mereka adalah kelompok yang benarbenar faham akan ibadah haji, kemudian kelompok yang setengah faham dan yang terakhir adalah kelompok yang sama sekali tidak memahami makna ibadah haji. Sedangkan cara mereka agar dapat menunaikan ibadah haji terbagi lima cara, yaitu dengan cara meminjam, menjual barang berharga, mengikuti arisan, diberi orang tua dan menabung, selain cara tersebut kalau dilihat dari proses perjalanan mereka naik haji, mereka terbagi menjadi kelompok orang yang naik haji melalui proses ONH dan ada juga yang melalui umroh. orang yang sudah menunaikan ibadah haji terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang mengaku bahwa ibadah haji memang berdampak pada pembinaan keluarga mereka.. Selain memberi perubahan terhadap pembinaan keluarga, ibadah haji untuk sebagian orang tidak memberikan perubahan apa-apa (tetap), tetapi ke-tetap-an itu juga terbagi menjadi tetap baik dan tetap buruk. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, sukses tidaknya ibadah haji dalam memberi dampak terhadap pembinaan keluarga ternyata dipengaruhi oleh

Xiv

pemahaman mereka akan makna ibadah haji. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dari masyarakat dan tokoh masyarakat agar sama-sama aktif dalam meminta dan memberi pemahaman akan makna ibadah haji.

Xv

Anda mungkin juga menyukai