Anda di halaman 1dari 106

MAKALAH

Disusun Oleh Herni Uswatun Hasanah SMA Negeri 9 Siak Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Tahunp Pelajaran 2011/2012

BAB I TENTANG SIAK

1.1 SEJARAH SINGKAT Nama kabupaten di lingkungan Provinsi Riau, merupakan kawasan yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Inderapura. Seakan hendak menegaskan muasal dirinya, ibukota Kabupaten Siak pun berdiri di kawasan yang dulu pernah menjadi ibukota Kesultanan Siak. Mengenai asal muasal nama Siak, terdapat sejumlah versi yang berbeda-beda. Ada yang menyebut Siak berarti "orang yang menunggu mesjid" (ghorin) atau "orang yang mengerti seluk beluk tentang agama Islam". Ada juga yang menganggap Siak berasal dari kata "Lasiak", kata dari bahasa Batak yang berarti "lada". Versi lain menyebut Siak berasal dari kata "suak" yang berarti "kampung yang banyak dialiri sungai kecil di sepanjang suangi Siak". Kesultanan Siak bisa dijadikan sebagai eksemplar contoh ihwal kuatnya kesadaran akan arti penting lautan. Sejarah periode-periode pertama Kesultanan Siak disibukkan oleh semangat untuk menguasai dan mengamankan Selat Malaka sebagai bagian penting dari eksistensi Siak. Sultan Siak pertama, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah yang masyhur dengan julukan Raja Kecil, memiliki kesadaran yang kuat akan arti penting menegakkan kedaulatan di lautan, tepatnya di Selat Malaka dan sepanjang pantai timur Sumatera. Selain mesti menghadapi para pengikut Kesultanan Johor, Raja Kecil juga mesti menghadapi kekuatan maritim VOC yang berambisi menguasai Selat Malaka yang memang menjadi jalur terpenting pelayaran dan perniagaan di Nusantara. Dengan kekuatan armada maritimnya, Raja Kecil pelan tapi pasti

menancapkan pengaruhnya di Selat Malaka. Saking terganggunya VOC oleh pola Raja Kecil, VOC menjulukinya sebagai "Pemimpin Bajak Laut atau Perampok Lanun". Raja Kecil merupakan pendiri Kesultanan Siak yang yang berhasil melepaskan Siak dari Kesultanan Johor-Riau. Sebelumnya, penguasa di Siak ditentukan oleh Kesultanan Riau-Johor. Raja Kecil mendirikan Kesultanan Siak yang berdaulat pada 1723 di daerah Buantan. Penerus Kesultanan Siak juga mewarisi problem yang sama dengan yang dihadapi Raja Kecil yaitu eksistensi VOC yang makin interventif. Intervensi itu pula yang membuat Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah memindahkan ibukota Siak ke Senapelan pada 1767. Di sana ia membangun sebuah pasar (pekan) yang kelak menjadi cikal bakal Pekanbaru. Memasuki abad 19, Kesultanan Siak menghadapi problem baru menyusul kehadiran Inggris di Sumatera. Puncak problematik itu dihadapi oleh Sultan Siak ke-8, Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin Syah, yang mulai memerintah pada 1810. Pada saat hubungan dengan Belanda sudah diresmikan oleh para pendahulunya, Sultan Ibrahim malah menandatangani kontrak kerjasama dengan Inggris pada 1818. Belanda yang tak senang dengan langkah itu memeringatkan Sultan. Sejak itulah Siak mesti berhadapan dengan dua kekuatan kolonial besar di Eropa. Dilema itu juga menyulut perpecahan internal di Istana. Dilema itu terpecahkan setelah Belanda dan Inggris melakukan "tukar guling" wilayah, di mana Inggris mendapatkan Singapura sementara Belanda mendapatkan kawasan di sepanjang pantai timur Sumatera. Riwayat Kesultanan Siak berakhir pada masa kekuasaan Sultan ke-12, Sultan Syarif Kasim II. Dialah sultan pertama dan terakhir Siak yang mengalami udara kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Kesultanan Serdang, Kesultanan Siak sedari awal sudah menyatakan sikap yang pro pemerintahan Republik Indonesia. Dua kesultanan itulah yang

secara rutin mengirimi kawat dan telegram kepada pemerintahan republik, baik ke Jakarta maupun Jogjakarta. Dukungan aktif itu memang tak berhasil membuat Kesultanan Siak tetap bertahan. Tapi, cukup jelas, sikap itu berhasil meloloskan dinasti Siak dan Serdang dari kebrutalan massa revolusioner. Ini berbeda dengan yang dialami oleh Kesultanan Langkat atau Deli, misalnya, yang bukan hanya dihancurkan istananya saja, tetapi banyak pula anggota keluarga istana yang terbunuh. Itulah sebabnya hari ini kita masih bisa menyaksikan bekas Istana Kesultanan Siak Sri Inderapura.(Sumber :jurnalnasional.com, 9 Januari 2008)

1.2 Babul Qawa'id Babul Qawaid artinya Pintu Segala Pegangan , yaitu semacam konstitusi kerajaan Siak Sri Indrapura. Didalamnya diatur tata hukum, tata adat istiadat dan pembagian tugas setiap pemegang jabatan baik orang besar kerajaan, Datuk-Datuk, Para Bangsawan, Pendahulu, Batin, Hakim Polisi, Imam dan Tuan Qadi, kepala suku, Hinduk-hinduk dan hendaklah patuh mengikuti adat pusaka dahulu yang telah terpakai selamanya di Kerajaan Siak dan taklukannya. Roda pemerintahan kerajaan Siak dilaksanakan Sultan (Raja) dengan dibantu oleh Orangorang Besar Kerajaan dan Datuk-datuk dengan diberi daerah kekuasaan yang disebut provinsi, sedangkan Orang-orang Besar Kerajaan sebagai Dewan Kerajaan mendampingi Sultan dan membuatundang-undang. Babul Qawaid lahir dikarenakan Belanda terus menekan Raja-raja Siak, khususnya pada masa Sultan ke-11, yang memerintah antara 1889-1908. Beliau mengambil kebijaksanaankebijaksanaan sebagai berikut : 1. Meningkatkan perekonomian rakyat

2. Seluruh orang diberi pekerjaaan di Kerajaan, siapa saja yang mau bekerja dan pekerjaan apa saja untuk segala lapangan, maka hilanglah pengangguran. 3. Membangun Istana Asserayah Hasyimiah, lengkap dengan peralatan kerajaan yang kebanyakan dari Eropa, dalam bentuk gubah atau gotic style, setelah beliau kembali dari lawatan ke Belanda dan Jerman. 4. Beliau membuat perkebunan-perkebunan, kapal-kapal laut, dan rumah sewa. 5. Mendirikan percetakan buku-buku untuk keperluan kerajaan termasuk buku tata pemerintahan kerajaan, yang diberi nama Babul Qawaid. Sebagai Kepala Suku besar antara lain :

1. Datuk lima puluh ialah Seri Beduangsa 2. Datuk Tanah Datar ialah Seri Paduka Raja 3. Datuk Pesisir ialah Seri Raja 4. Datuk kampar ialah Maharaja Seri Wangsa Datuk yang diangkat sebagai hakim polisi antara lain :

1. Propinsi Negeri Tebing Tinggi, dipimpin oleh Tengku Temenggung. 2. Propinsi Negeri Siak Sri Indrapura, dipimpin oleh Tengku Besar. 3. Propinsi Negeri Merbau, dipimpin oleh Orang Kaya Setia Indra. 4. Propinsi Negeri Bukit Batu, dipimpin oleh Datuk Laksamana. 5. Propinsi Negeri Tanah Putih, dipimpin oleh Datuk Setia Maharaja. 6. Propinsi Negeri Kubu, dipimpin oleh Datuk Jaya Perkasa / Datuk Raja Indra Setia. 7. Propinsi Negeri Bangka, dipimpin oleh Datuk Dewa Pahlawan. 8. Propinsi Negeri Pekanbaru, dipimpin oleh Syarif Bendahara.

9. Propinsi Negeri Tapung Kanan, dipimpin oleh Datuk Bendahara Muda Sekijang. Ada dua Komisaris Jajahan terdiri dari:

1. Jajahan Sebelah Barat, dipimpin oleh Tengku Mansyur Putera Mangkubumi gelas Tengku Pangeran Wira Negara. 2. Jajahan Sebelah Hulu, dipimpin oleh Tengku Cik gelar Tengku Pangeran Wira Kesuma. Rangkuman bagian pengantar dari Babul Qawaid berisi dua pasal berikut: Pertama Perkara perniagaan, hutang-piutang dan kehidupan lainnya melibatkan hamba rakyat Sri Paduka - Pasal Kedua : dan bangsa lainnya. Pasal : Menyatakan siapa-siapa yang menjadi hamba rakyat Sri Paduka

BAB I

Menentukan watas dan perhinggaan bagian provinsi masing-masing. Pasal Satu Pasal Dua Pasal Tiga Pasal Empat Pasal Lima Pasal Enam Pasal Tujuh Pasal Delapan Negeri Siak Sri Indrapura Negeri Tebing Tinggi Negeri Merbau Negeri Bukit Batu Negeri Bangko Negeri Tanah Putih Negeri Kubu Negeri Pekanbaru

Pasal Sembilan Pasal Sepuluh

Negeri Tapung Kiri Negeri Tapung Kanan

Nama gelar yang berkuasa di Kerapatan Tinggi dan menjadi Hakim Polisi pada propinsi masingBAB II masing. Hakim Kerapatan tinggi, polisi, Hajim Syariah, Hakim Kepala Suku Pasal Satu Hinduk di Siak Pasal Dua Pasal Tiga Pasal Empat Pasal Lima Pasal Enam Pasal Tujuh Pasal Delapan Pasal Sembilan Pasal Sepuluh Tengku Tumenggung di Tebing Tinggi Orang Kaya Setia Indra di Merbau Datuk Laksamana di Bukit Batu Datuk Dewa Pahlawan di Bangko Datuk Setia Maharaja di Tanah Putih Datuk Jaya Perkasa / Datuk Raha Indra Setia di Kubu Datuk Bandar di Pekanbaru Syarif Bendahara di tapung Kiri Datuk Bendahara Muda Sekijang di Tapung Kanan

Perkara dan bicara yang wajib dibawa ke hadapan Majelis Kerapatan Tinggi yang bersemayam di BAB III dalam Negeri Siak Sri Indrapura. Pasal Satu Pasal Dua Pasal Tiga Membunuh disengaja dengan senjata tajam dan sejenisnya Membunuh orang disengaja dengan racun dan sejenisnya Rupa-rupa pembunuhan lainnya dengan senjata

Terkena luka besar, merusak urat besar, sampai merusakkan anggota Pasal Empat badan jadi cacat Pasal Lima Pasal Enam Pasal Tujuh Pasal Delapan Pasal Sembilan Mencuri, maling, samun, dan segala tipu daya Salah bakar Celaka durhaka Angkara Murka Hutang piutang

Perkara dan bicara yang wajib dibawa ke hadapan hakim polisi yang bersidang di dalam Negeri Siak BAB IV Sri Indrapura. Pasal Satu Pasal Dua Pasal Tiga Pasal Empat BAB V Menyuruh kerja paksa. Menentukan denda. Memutuskan perkara hutang piutang. Menyelesaikan perkara dusun, kebun dan kampung.

Perkara dan bicara yang dibicarakan di hadapan Hakim Polisi Jajahan Negeri Siak Sri Indrapura Pasal Satu Pasal Dua Pasal Tiga Menghukum kerja paksa, setinggi-tingginya 3 bulan. Bila hukuman kerja paksa lebih satu bulan. Menentukan denda maka, setinggi-tingginya 60 ringgit burung. Memutuskan perkara hutang-piutang, setinggi-tingginya 150 ringgit Pasal Empat burung. Pasal Lima Menyelesaikan perkara harta pusaka, setinggi-tingginya 300 ringgit

burung. Menyelesaikan perkara dusun, kebun dan kampung, setinggi-tingginya Pasal Enam 300 ringgit burung. Yang wajib dibicarakan bahagian propinsi, dan perkara yang lebih Pasal Tujuh besar wajib dikirimkan pada hakim Polisi Negeri Siak Sri Indrapura BAB VI BAB VII Musyawarah hakim-hakim polisi Nama kepala suku hinduk-hinduk

BAB VIII Kuasa kepala suku BAB IX BAB X BAB XI BAB XII Kuasa bagi bendahara Kuasa Qadi Negeri Siak Imam jajahan Kuasa kepala sekalian imam jajahan

BAB XIII Ketinggian Sri Paduka Sultan atas hukum polisi dan kepala suku hinduk-hinduk Pekerjaan dan tanggungan hakim-hakim polisi bagian Negeri Siak Sri Indrapura dan hakim polisi BAB XIV bahagian propinsi jajahan. BAB XV Kewajiban bagi pangeran-pangeran.

BAB XVI Pekerjaan hoof jaksa. BAB XVII Tambahan pekerjaan baduada perkasa. BAB Aturan menjual kebun, dusun, dalam negeri Siak Sri Indrapura serta jajahannya taklukanya XVIII

BAB XIX Menentukan nama suku BAB XX Aturan kepala-kepala mengerah bila beroleh perintah dari Sri Paduka Sultan menyuruh berat bekerja Menyatakan bahagian-bahagian denda dan sapu meja yang dapat dari tempat keadilan yang dilakukan BAB XXI oleh Kerapatan Tinggi dan Hakim Polisi Negeri Siak dan Hakim Polisi Jajahan. 1.3 Istana Siak Pada tahun 1889 dibangun istana permanen dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana. Di dalam istana akan kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut emas. Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak. Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi.Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang

menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung. 1.4 Geografi A. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16 30 00 20 49 Lintang Selatan dan 1000 54 21 102 10 59 Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam daerah segitiga pettumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura. Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dan tanah podsolik merah kuning dan batuan, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan perikanan. Daerah mi beriklim tropis dengan suhu udara antara 25 -- 32 Celsius, dengan kelembaban dan curah hujan cukup tinggi. Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar.

Selain Sungai Siak, daerah ml juga dialiri sungai-sungai lain, yaitu: Sungai Mandau, Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau, Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud, Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas, dan Tasik Rawa. Berdasarkan perhitungan sikius hidrologi, 15% surplus air dan curah hujan rata-rata bulanan menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Dan analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan bulan kering pada bulan Juni hingga Agustus. Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di bajian barat wilayah Propinsi Riau.

1.5 Sumber Daya Mineral Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi. Lapangan Minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera Tengah umumnya terperangkap dalam struktur lipatan antiklin. Formasi Sihapas yang umumnya tersusun atas batu pasir deltaic, merupakan reservoir utama dan tertutup oleh lapisan lempung dan serpih dan formasi Telisa. Diyakini minyak bumi tersebut merupakan migrasi dan formasi Bangko. Selain minyak bumi, gas juga ditemukan pada formasi Sihapas dan dalam jumlah yang besar ditemukan pada lapangan Libo dan Talas. (Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak, Tahun 2002 2011).

Lapangan minyak utama pada cekungan Sumatera Tengah ini adalah lapangan Minas, yang ditemukan pada tahun 1944 oleh tentara Jepang dan berproduksi pertama kali pada tahun 1952 dengan total cadangan diperkirakan mencapai 2 milyar barrel. Zona produksi ini diperkirakan 28 km x 10 km dengan kedalaman 2000 ft - 2600 ft. Jumlah sumur produksi sekitar 345 sumur, termasuk 8 sumur kering dan 47 sumur injeksi air. Total produksi lapangan ini mencapai 350.000 barrel per hari. 1.6 Sumber Daya Lahan Data lahan yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2004 menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang terbesar di Kabupaten Siak adalah penggunaan lain-lain seluas 231.152,45 hektar atau sekitar 33,7% dan seluruh lahan yang ada. Selanjutnya seluas 158.339,08 hektar atau sekitar 23,1% berupa hutan negara, 143.375,85 hektar atau sekitar 20,9% untuk perkebunan, dan seluas 133.022,95 hektar atau sekitar 19,4% sementara tidak diusahakan. Potensi gambut di Kabupaten Siak ini mempunyai wilayah yang cukup luas daerah penyebarannya. Penyebaran lahan gambut ini menempati satuan morfologi dataran rendah. Daerah kawasan gambut terletak di sekitar daerah Libo ke arah utara dan barat, daerah sekitar Lubuk Dalam ke arah timur hingga daerah Zamrud, daerah Kec, Sei Apit dan daerah Perawang. Dengan melihat tataguna lahan ini perhatian perlu diberikan terhadap adanya rawa seluas 5.133 hektar (0,7%), tambak seluas 13,787 hektar (2%) dan kolam/empang seluas 499,83 hektar (0,1%). Mengingat luasnya lahan gambut maupun pengaruh air asin yang ada, tidak semua wilayah yang ada dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pembangunan. a) Kawasan Lahan 1) Kawasan hutan Produksi

Saat ini kawasan hutan produksi di Kabupaten Siak termasuk ke dalam pengelolaan KPH Kabupaten Siak dan dimanfaatkan untuk kegiatan HPH seluas 495.000 hektar. Bila dipandang dan sisi penataan wang wilayah keberadaan perusahaan HPH dapat menimbulkan dampak pada pertumbuhan ekonomi. Namun, proses penebangan kayu oleh perusahaan HPH senng kurang memperhatikan aspek konservasi, sehingga pada tempat-tempat tertentu telah teijadi kerusakan lingkungan hutan, diantaranya berupa hutan kritis. Nama-Nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan, 2008

1.7 Wilayah Administratif Kabupaten Siak mempunyai luas 8.556,09 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkalis

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru Sebelah Timur dengan Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan Sebelah Barat dengan Kabupaten Bengkalis Sedangkan luas Kabupaten Siak menurut luas kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini;Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Siak

1.8 Lambang Daerah Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut didalamnya terdiri dari: Bintang bersegi lima, berwarna kuning keemasan.

1. Istana Siak, berwarna kuning air. 2. Padi, berwarna kuning keemasan. 3. Kapas, berwarna hijau dan putih. 4. Roda pembangunan bersegi dua belas, berwarna hitam. 5. Gelombang dua bertindih, berwarna kuning keemasan dan hitam.

6. Pita, berwarna merah dengan tulisan "SIAK" berwarna putih. Warna Lambang Warna utama yang dipakai adalah: hijau lumut, merah darah burung dara, kuning keemasan disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan putih. Makna Lambang 1. Perisai, secara keseluruhan bermakna sebagai perlindungan pertahanan dan melindungi masyarakat. 2. Bintang, melambangkan bahwa masyarakat Siak adalah masyarakat yang religius, berKetuhanan Yang Maha Esa dan berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Istana Siak, berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan kejayaan Kabupaten Siak. 4. Padi dan kapas, melambangkan kesejahteraan, meliputi antara lain: sandang, pangan, papan, dll. merupakan standar kesejahteraan. 5. Roda Pembangunan Bergerigi Dua Belas Berwarna Hitam, melambangkan dinamika roda pembangunan di segala bidang dan tanggal 12 Oktober 1999 resminya Siak menjadi Kabupaten. 6. Gelombang Dua Bertindih, melambangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Siak yaitu: gelombang warna hitam melambangkan minyak bumi sebagai potensi pertambangan. Gelombang berwarna kuning melambangkan minyak sawit sebagai potensi perkebunan dan pertanian. 7. Pita, menyatakan/melambangkan dinamika Kabupaten Siak yang terus giat membangun. 8. Tulisan Siak Dengan Huruf Latin dan Huruf Melayu, menyatakan nama Kabupaten Siak. 9. Tiga Simpul Ikatan Padi dan Kapas, melambangkan Kabupaten Siak berangkat dari tiga Kecamatan.

10. Warna Hijau Lumut, Kuning Keemasan dan Merah Darah Burung, adalah warna tradisonal khas Melayu Riau.

Hijau lumut melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat istiadat dan kesuburan.

Kuning keemasan perlambang kebesaran/keagungan dan kemuliaan serta keadilan. Merah darah burung, melambangkan keberanian dan semangat di atas kebenaran dan tanggung jawab.

Hitam putih dan warna-warni asli yang melambangkan keabadian. 1.9 Visi, Misi dan Strategi VlSI DAN MISI Visi dan Misi jangka panjang dua puluh tahun kedepan Kabupaten Siak telah disepakati dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Siak tahun 2005 - 2025. Vlsi dan

Misi jangka panjang hanya dapat dicapai secara bertahap melalui beberapa Visi dan Misi antara, yakni Visi dan misi jangka menengah lima tahunan, yang akan ditetapkan pemangku jabatan Bupati selama periode jabatannya. Visi dan misi jangka menengah lima tahunan ini, mencerminkan prioritas pembangunan Kabupaten Siak pada periode tersebut, dalam rangka mencapai Visi dan Misi jangka panjang Kabupaten Siak. Visi dan misi jangka menengah lima tahunan ini dirumuskan berdasarkan Informasi Teknis, yang diperoleh dan analisis kondisi umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum daerah diperkirakan akan berlaku dimasa mendatang. A. VlSI KABUPATEN SIAK Seusai dengan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, maka VIsi Pembangunan Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 adalah :

Pusaf Budaya Melayu di Riau yang didukung oleh agribisnis, agroindustri dan pariwisata yang maju dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan sejahtera pada Tahun 2025 Untuk mewujudkan Visi jangka panjang tersebut Pemerintah tertinggi Kabupaten Siak telah menetapkan Visi jangka menengah 2006 - 2011, yaitu: Terwujudnya kesejahteraan rakyat yang lebib merata dan terbentuknya landasan yang kuat menuju Kabupaten Siak sebagal pusat budaya Melayu di Riau yang didukung agribisnis, agroindustri dan pariwisata yang maju Visi jangka menengah diatas merupakan visi periode lima tahun pertama, 2006 2011, dan periode pembangunan jangka panjang dua puluh lima tahunan Kabupaten Siak. Visi, mencerminkan bahwa titik berat pembangunan lima tahun pertama Kabupaten Siak adalah pemerataan kesejahteraan dan peningkatan tumpuan ekonomi pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan mengutamakan agroindustri sebagai lokomotif ekonomi. Hasil-hasil pembangunan lima tahun pertama tersebut menjadi landasan untuk pembangunan empat periode lima tahunan berikutnya. Visi jangka menengah lima tahunan Kabupaten Siak, dilandasi oleh analisis kondisi umum daerah yang terjadi pada lima tahun terakhir dan rediksi kondisi umum Kabupaten Siak lima tahun ke depan sebagai berikut: 1. Adanya tekanan yang mulal meningkat terhadap kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup Kabupaten Siak saat ini, akibat pertumbuhan penduduk dan persaingan untuk mendapatkan sumberdaya lahan, sumber daya air dan sumber daya lainnya. Diprediksikan dimasa depan tekanan terhadap lingkungan hidup akan semakin berat, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Siak. Untuk itu diharapkan misi-misi yang dicanangkan dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak negatif kecenderungan masa depan tersebut.

2. Adanya berbagai permasalahan demografi Kabupaten Siak saat mi, terutama permasalahan tidak meratanya kepadatan penduduk, tidak meratanya kesejahteraan rakyat, jumlah angkatan kerja, dan jumlah pencari kerja yang meningkat terus dari tahun ke tahun. Prediksi kondisi demografi dimasa mendatang mengindikasikan adanya peningkatan intensitas terhada permasalahanpermasalahan demografis tersebut. Dalam hal ini, diharapkan misi-misi yang dicanangkan dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak negatif kecenderungan masa depan tersebut. 3. Nilai-nilai dan norma-norma budaya Melayu melekat pada Sumber Daya Manusia Kabupaten Siak, karena itu pengembangannya hendaknya sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan budaya Melayu dilaksanakan bersamaan dengan pengembangan sumber daya manusia, yakni sejak usia dini kepada anak-anak di Kabupaten Siak, melalui muatan lokal dalam kurikulum pendidikan usia dini, pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 4. Adanya kondisi ekonomi dan sumber daya alam Kabupaten Siak saat ini, yang mengerucut pada struktur ekonomi tertentu, yaitu struktur ekonomi yang bertumpu pada sektor Primer yang didominasi oleh lapangan usaha pertambangan. Diperlukan perubahan struktur ekonomi yang lebih menjamin kesinambungan kesejahteraan, yaitu struktur yang tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan. Sementara itu, lapangan usaha pertanian di Siak termasuk maju dibandingkan rata-rata Propinsi Riau. Namun kemajuannya tertekan, karena pertumbuhan dibawah rata-rata Propinsi Riau. Peningkatan produktivitas pertanian merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan pertumbuhan pertanian di Kabupaten Siak, sehingga setidaknya setara atau lebih besar dan pada rata-rata pertumbuhan Propinsi Riau. 5. Adanya sumbangan PDRB yang dominan dan Sektor Primer, terutama lapangan usaha pertambangan. Namun persentase jumlah penduduk Kabupaten Siak yang terlibat di lapangan

usaha pertambangan sangat sedikit. Hal ini antara lain disebabkan teknologi produksi pada lapangan usaha pertambangan hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja. PDRB yang besar dan jumlah tenaga kerja yang sedikit, mencerminkan kemakmuran bagi tenaga kerja yang bekerja di lapangan usaha ini. Sementara itu di lapangan usaha pertanian, kontribusi PDRB yang lebih kecil dihasilkan oleh tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ml menyebabkan ketimpangan kesejahteraan diantara masyarakat Siak. Dimasa depan, lapangan usaha pertambangan tidak akan bertambah, sehingga diperlukan dorongan ke arah sektor sekunder, terutama industri pengolahan yang berbasis agroindustri untuk penyerapan tenaga kerja, agar tercapai pemerataan kesejahteraan yang lebih baik. 6. Adanya peningkatan pada persentase jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Tersier, walaupun kontribusi sektor ini terhadap PDRB masih relatif kecil. Kontribusi PDRB yang kecil dengan jumlah pekerja yang banyak, mengindikasikan bahwa nilai tambah yang dihasilkan masingmasing pekerja sangat kecil Perlu ada upaya peningkatan kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia di sektor ini agar nilai tambah yang dihasilkan masing-masing pekerja menjadi besar. Sehingga total kontribusi nilai tambahnya terhadap PDRB menjadi besar. 7. Adanya kondisi sarana dan prasarana Kabupaten Siak yang saat mi cukup baik dalam segi kualitas, walaupun masih kurang dalam segi rasio kuantitas per penduduk, terutama rasio rumah sakit umum per penduduk. Di masa depan diprediksikan rasio jumlah sarana dan prasarana per penduduk di Kabupaten Siak akan semakin kecil akibat tidak sebandingnya pertumbuhan jumlah penduduk dengan pertumbuhan jumlah sarana dan prasarana. 8. Adanya kondisi Pemerintahan Kabupaten Siak yang saat mi semakin dituntut untuk meningkatkan kinerja dalam segi kualitas pelayanan, keandalan pelayanan, cepat tanggap dalam

pelayanan, keyakinan pelayanan, bagi rasa dan perhatian dalam pelayanan. Diprediksikan dimasa depan tuntutan terhadap kinerja pemerintahan akan semakin tinggi.

B. MISI KABUPATEN SIAK Seusai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak Tahun 2005 - 2025, maka misi jangka panjang Kabupaten Siak adalah sebagai berikut: 1. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak sebagai pusat budaya Melayu di Riau adalah menjadikan Adat-istiadat Melayu sebagai nilai dasar dan alat pemersatu warga dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta menjunjung tinggi norma-norma hukum. 2. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak dengan sektor agrobisnis, agroindustri dan pariwisata yang maju adalah mendorong pembangunan sektor-sektor tersebut untuk yang menjamin pemerataan yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berwawasan lingkungan; 3. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak yang agamis dan sejahtera adalah mendorong pembangunan yang mampu mewujudkan rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, yang menjamin penegakan hukum yang adil, konsekuen, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat luas. Untuk melaksanakan Misi jangka panjang tersebut Pemerintah tertinggi Kabupaten Siak telah menetapkan Misi jangka menengah untuk lima tahun ke depan (2006 2011), yaitu: 1). Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana daerah yang mendukung peningkatan pemerataan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan;

2) Mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia professional yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan berjiwa kewirausahaan dengan dIandasi keimanan, ketaqwaan, dan nhlalnhlal Budaya Melayu; 3) Memberdayakan masyarakat, sumber daya alam dan seluruh kekuatan ekonomi daerah untuk memperkuat landasan struktur perekonomian berbasis kerakyatan yang bertumpu pada agribisnis, agroind ustri dan pa riwisata; 1.10 KHAS DAERAH

1. MAKANAN KHAS Bolu Kemojo Bolu Kemojo adalah makanan khas Melayu Riau. Kue ini sering disajikan pada hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran. Pada umumnya kue ini berwarna hijau coklat; Bahan-bahan Membuat Bolu Kemojo:

Telur ayam 6 butir Santan 3 gelas ditambah air pandan Margarin 250 gram Tepung segitiga 300 gram Gula 250 gram garam 1/2 sendok teh

Vanili secukupny

Cara membuat:

Telur dan gula diaduk;

Masukan santan, tepung, dan margarin cair, aduk sampai rata; Panaskan cetakan; Tuangkan adonan kedalam cetakan dan dioven selama 45 menit pada suhu 175 derajat Celcius, dengan panas yang merata di atas dan bawah.

Selamat mencoba semoga berhasil dan siap untuk di sajikan

Kue Apam Kembang Loyang Kue Bangkit Bubur Asura Lempuk Durian Resep Sambal Tempoyak Bahan dan bumbu yang dihaluskan :

4 siung Bawang merah 2 siung Bawang putih Tempoyak durian,secukupnya 3 buah Cabe merah besar Cabe rawit,sesuai selera Gula pasir,secukupnya Minyak goreng secukupnya Cara membuat :

Tumis bumbu halus sampai harum.Tambahkan Tempoyak (seperlunya) tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa. Tumis sebentar(sekitar 2-3 menit). Angkat,sajikan. Nah

sekarang Sambal Tempoyak sudah bisa dinikmati Sendiri bisa juga bersama keluarga panas-panas sama Nasi Putih Panas, hmmm yummy, maknyus, ajip, nikmat........ Salak Siak. Kabupaten Siak memiliki perkebunan salak sekitar 40 Ha yang terbentang luas di Kecamatan Dayun, sejauh 65 Km dari Kota Siak Sri Indrapura. Rasa Salak Siak sangat manis seperti Salak Bali dan Salak Pondoh. Jika berkunjung ke Kabupaten Siak, jangan lupa untuk menyempatkan diri mencicipi Salak Siak. Roti Jala Kari Hijau Pembuatannya yang harus dengan penuh kesabaran menjadikan roti jala memiliki tinggkat kesulitan yang cukup tinggi. Namun ada kenikmatan yang berbeda ketika dapat menyajikannya dirumah bersama keluarga tercinta. Dalam resep ini pengolahan roti jala lebih istimewa karena saus yang disajikan diperkaya lagi oleh daging giling dan kentang sehingga rasanya lebih nikmat dan istimewa.

bahan-bahan/bumbu-bumbu : bahan kulit: 200 gram tepung terigu protein sedang 1 sendok teh garam 375 ml air 1 butir telur,dikocok lepas bahan saus: siung bawang putih, dicincang halus

1/2 buahbawang bombay, dicincang halus 6 buah cabai hijau, dibuang biji, dicincang halus 2 cm jahe,dicincang halus 100 gram daging giling 100 gram kentang, dipotong kotak,digoreng 1 sendok makan kari bubuk 3/4 sendok teh garam 1/4 sendok teh merica bubuk 1/2 sendok teh gula pasir 400 ml santan dari 1/2 butir kelapa 2 sendok makan minyak untuk menumis Cara Pengolahan :

1.

Kulit: campur tepung dan garam. Masukkan air sedikit sedikit sambil diaduk sampai licin. Tambahkan telur. Aduk rata. Masukkan dalam kantung plastik segitiga. Semprot jaring di wajan teflon diameter 18 cm. Angkat. Lipat dan gulung.

2.

Saus: panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang bombay, cabai hijau, dan jahe sampai harum. Tambahkan daging giling. Aduk sampai berubah warna.

3. Masukkan kentang, kari bubuk, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. 4. Tuang santan. Masak sampai kental. 5. Sajikan roti jala dengan sausnya.Untuk 8 porsi Asam Padeh Ikan Baung (Ikan Patin) Ayam Goreng Balado Tempe Goreng Balado Teri Masak Asam Padeh Teri Lado Mudo

Gendar Ketan Hitam Bangket Durian Kue Bangket Jeruk Nipis Kue 8 Jam Pais Udang Sayur Kasam Kluntup Pindang Jamur Sambal Goreng Campur 2. Minuman Jus Tiga Rasa, Makanan Khas Melayu Laksamana Mengamuk Bahan-Bahan

Buah Mangga/ambacang/kuini yang sebelumnya telah dikupas lalu dicuci hingga bersih Santan Secukupnya Gula secukupnya Daun Pantan Es Cara Membuat : Buat santan dengan menggunakan air matang kemudian santan dicampur dengan gula secukupnya, dan juga pandan sebagai pewangi. Santan kemudian dimasukkan kedalam wadah (gelas), kemudian dicampur dengan Buah Mangga/ambacang/kuini yang sebelumnya telah

dikupas lalu dicuci hingga bersih. Minuman siap disajikan dan dapat dicampur dengan es agar lebih segar. Juice Jagung Manis Air Mata Pengantin Lenggang

3. Spesial Even

a) Festival Siak Bermadah Kabupaten Siak merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi seni budaya yang sangat prosfektif di Propinsi Riau. Sehubungan dengan hal tersebut, pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah merupakan tanggung jawab kita bersama dan harus kita lakukan secara rutinitas dan sedini mungkin. Dalam rangka pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah tersebut maka setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olah raga Kabupaten Siak melaksanakan kegiatan Festival Siak Bermadah. Kegiatan Festival Siak Bermadah ini diikuti oleh praktisi-praktisi seni yang berasal dari Kecamatan-kecamatan se Kabupaten Siak dan juga diikuti oleh praktisi-praktisi seni diluar Kabupaten Siak.

BAB II SOSIAL BUDAYA

1.1 Kesehatan

Fasilitas

1.2 AGAMA 1. Pemeluk dan Pemuka Agama

PENDUDUK MENURUT FAKTOR AGAMA KECAMATAN PUSAKO

BAB III SUMBER DAYA ALAM

3.1 Pertanian Banyaknya dataran rendah di wilayah Kabupaten Siak sangat sesuai untuk budidaya pertanian khususnya tanaman padi, tanaman palawija dan sayur-sayuran. Luas lahan sawah yang dimiliki oleh kabupaten Siak pada tahun 2009 adalah seluas 8.499 ha. Dari jumlah tersebut yang ditanami adalah seluas 7.781 ha, dan yang dipanen selama tahun 2009 seluas 8.014 (sebagian areal dua kali tanam) dengan jumlah produksi sebesar 35.124 ton atau rata-rata 4,38 ton per ha. Sedangkan untuk padi darat area yang ditanami adalah 440 ha yang dipanen seluas 246 Ha dengan hasil sebesar 571 ton. Komoditi palawija yang dibudidayakan di Kabupaten Siak yang cukup dominan antara lain jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang hijau dan kacang tanah, Luas lahan yang diusahakan untuk produksi palawija selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: Tanaman Padi dan Palawija Tabel Tanaman Padi dan Palawija Tahun 2010 Kabupaten Siak Luas No Komoditas Lahan (ha) 1 Padi Padi 164.00 Ladang 565.00 6.00 1,422.00 2.54 Luas Fuso Panen (ha) (ha) (Ton) (Ton/ha) Produksi Produktivitas

8,096.00 9,280.00 36.00 41,196.00 3.56

Padi 7,932.00 8,715.00 30.00 39,774.00 4.58 Sawah 2 3 Jagung Kedele Kacang 4 Tanah Kacang 5 Hijau 6 7 Ubi Kayu 270.00 Ubi Jalar 61.00 354.00 78.00 4.00 4,045.00 628.00 11.56 8.05 13.00 11.00 10.00 0.91 107.00 113.00 108.00 0.96 349.00 22.00 253.00 16.00 92.00 36.00 18.00 0.22 1.13

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010 Dari data tersebut mengindikasikan masih rendahnya produkstivitas tanaman padi dan palawija. Oleh karena itu perlu upaya peningkatan produktvitas melalui peningkatan penguasaan teknologi dan managerial pada semua stakholders yang terlibat. Tabel Tanaman Padi Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak Tanaman Padi No Tahun Luas Lahan Produksi (ha) 1 2 3 2007 6,820.00 2008 8,118.00 2009 7,781.00 (Ton) 11,406.42 30,257.59 35,125.00 Produktivitas (Ton/ha) 3.79 1.48 1.86

2010 8,096.00

41,196.00 29,496.25

3.56 2.67

Rata-Rata 7,703.75

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010 Tanaman Sayur Sayuran Dari data tersebut menunjukkan masih tersedianya potensi peningkatan produkstivitas komoditas sayuran. Upaya peningkatan produktvitas melalui peningkatan penguasaan teknologi dan managerial para pelaksana. Tabel Tanaman Sayur Sayuran Tahun 2010 Kabupaten Siak Luas Luas Fuso Produksi Produktivitas No Komoditas Lahan Panen (ha) (Ton) (ha) Kacang 1 Panjang Cabe 2 Besar Cabe 3 Rawit 4 5 Terung Ketimun 95.00 95.00 0.00 676.00 7.12 59.00 68.00 -9.00 176.00 2.29 183.00 157.00 26.00 705.00 5.38 199.00 193.00 6.00 509.00 2.72 (ha) (Ton/ha

123.00 123.00 0.00 1,703.00 13.85 -

Kangkung 142.00 146.00 4.00

990.00

6.60

Bayam

138.00 131.00 7.00 250.00

2.02

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010 Sedangkan tanaman sayuran yang dibudidayakan antara lain kacang panjang, cabe, tomat, buncis, terong , ketimun bayam,labu siam dan kangkung. Perkembangan produksi sayuran di Kabupaten Siak dapat dilihat pada tabel Tabel. di bawah ini: Tabel Tanaman Sayur Sayuran Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak Tananaman Sayuran No. Tahun Luas Lahan Produksi (ha) 1 2 3 4 2007 2008 2009 2010 971,95 1.489,59 1.578,90 939 (ton) 5.503,88 8.672,22 8.815,07 5.008 22,991,17

Rata rata 3,260,44

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 201 Dari tabel diatas tampak bahwa luas lahan komoditas sayuran tahun dari 2007-2009 terus mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan, demikian juga dengan hasil produksinya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Siak masih memanfaatkan sebagian potensi yang ada. Dengan masih banyaknya lahan yang tersedia, diharapkan luas tanam palawija maupun sayur-sayuran dapat ditingkatkan, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan dijual di sekitar Kabupaten Siak. Tanaman Buah-Buahan

Dari tabel berikut tampak bahwa luas lahan komoditas buah-buahan pada tahun 2010 mengalami penurunan, demikian juga dengan hasil produksinya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Siak masih memanfaatkan sebagian potensi yang ada. Dengan masih tersedianya lahan diharapkan luas tanaman buah-buahan dapat ditingkatkan. Berikut luas tanaman, produksi dan produktivitas buah-buaha di Kabupaten Siak. Tabel Tanaman Buah-Buahan Tahun 2010 Kabupaten Siak Luas Luas Tanam No Komoditas Baru (ha) (ha) 1 2 3 4 5 6 Alpukat 10.00 39.00 79.00 71.00 301.00 2.03 4.24 2.06 2.62 Panen (Ton) (Ton/ha) Produksi Produktivitas

Belimbing 4.00 Duku Durian

140.00 16.00 33.00 51.00 77.00 202.00

Jambu Biji 29.00 128.00 1,740.00 13.59 Jambu Air 14.00 82.00 217.00 Jeruk 2.65

7 Besar 8 9 Mangga Manggis

6.00

25.00 326.00

13.04

29.00 137.00 364.00 3.00 34.00 61.00

2.66 1.79

10 Nangka

34.00 426.00 1,714.00 4.02

11 Rambutan 84.00 180.00 1,101.00 6.12 12 Salak 13 Sawo 14 Sukun Jeruk 15 Siam Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010 2.00 72.00 939.00 13.04 20.00 50.00 693.00 7.00 3.00 43.00 101.00 26.00 70.00 13.86 2.35 2.69

3.2 Tanaman Perkebunan

Perkebunan

Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting didalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Siak. Sektor perkebunan ini telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat terutama dengan dibangunanya perkebunan pola PIR. Dengan pola ini masyarakat diikutsertakan sebagai pemilik sekaligus pengelola lahan sawit, dengan demikian masyarakat memperoleh hasil yang lebih baik dari perkebunan yang ada dibandingkan dengan jika masyarakat hanya bertindak sebagai tenaga kerja di perkebunan khususnya pada perkebunan kelapa sawit. Disamping kelapa sawit, juga terdapat komoditi perkebunan lainnya seperti karet, kelapa dan kopi. Ketiga komoditi tersebut memang memiliki kontribusi dalam perekonomian Kabupaten Siak walaupun lebih kecil, namun merupakan perkebunan alternatif yang bagi masyarakat, jika dikelola dengan baik tentunya akan memberikan kontribusi yang lebih baik. Luas areal, produksi dan produktivitas kelapa sawit dan komoditas lainnya di Kabupaten Siak tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel Tanaman Perkebunan 2010 Kabupaten Siak

Jenis

Luas Areal TM 1.095,77 TTR Jumlah

Produktivitas Produksi (Ton/Ha) 1,55 (Ton) 1.696,21 10.153,55 69,81 1.025.202,50 68,25 49,68 3.537.220,00

Tanaman TBM Kelapa Karet Kopi Sagu Kakao Pinang Sawit 403,54

147,10 1.606,41

2.908,65 9.924,20 11,05 77,60

781,60 13.614,45 1,02 42,00 130,65 7,00 0,40 3.457,50 51,25 201,32 0,90 0,80 3,00 0,41

2.170,55 1.286,95 21,50 81,05 22,75 119,87

50.048,71 182.660,30 149,10 232.858,11 19,50

Berdasarkan table tersebut di atas menunjukkan bahwa distribusi keluasan perkebunan yang terdapat di daerah ini di dominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet. Dimana keluasan tanaman kelapa sawit hingga tahun 2010 mencapai 232.858,11 hektar dan karet seluas 13.614,45 hektar. Peningkatan keluasan perkebunan kelapa sawit dan karet ini dipicu oleh harga pasar international komoditas tersebut yang semakin tinggi akibat permintaan industri yang banyak.

Tabel Luas Areal, Produktivitas dan Produksi Kelapa Sawit Tahun 2010 Luas Areal No. Kecamatan TBM TM TTR Jumlah Produktivitas Produksi(Ton)

1. 2.

Siak

1.793

605 2.500

0,00 0,00

2.398 2.518

12,00 14,00

7.260 35.000

Mempura 18 Bunga

3. Raya Sungai 4. Apit 5. 6. 7.

1.223

2.680

0,00

3.903

18,00

48.240

715,25

1.769

0,10

2.484,35

17,00

30.073

Sabak Auh 150 Dayun Tualang Sei 4.685 4.517

400 19.878

0,00 0,00

550 24.563

14,00 22,00

5.600 437.136 398.985,40

18.135,70 30

22.682,70 22,00

8. Mandau Kerinci 9. Kanan 10. 11. Kandis Minas Koto 12. Gasib Lubuk 13. Dalam 14. Pusako

3.169,46 2.338,80

0,00

5.508,26

16,00

37.420,80

8.900

41.154

0,00

50.054

22,00

905.388

15.558 7.080

29.292 38.524

29

44.879

25,00 25,00

732.300 963.100

90,00 45.694

1.686

12.141

0,00

13.827

26,00

315.666

187

9.862,80

0,00

10.049,80 23,00

226.844,40

367

3.380

0,00

3.747

17,00

57.460 3,537.22

Jumlah dan rata- 50.048,71 182.660,30 149,10 232.858,11 19,50

rata TBM:Tanaman Belum Menghasilkan; TM: Tanaman Menghasilkan; TTR: Tanaman Tua Rusak Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak Tabel Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit No. Tahun Luas Produksi Produktivitas (ton/ha)

Lahan (ha) (ton) 1 2 3 4

2007 135.238,12 2,134,867.32 18,86 2008 159.471,00 2,961,368.00 19,85 2009 186.819,09 3,380,303.99 19,50 2010 232.858,11 3,537,220.00 19,50 19,43

Rata rata

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa produktivitas perkebunan kelapa sawit yang di daerah ini relatif lebih tinggi. Kondisi ini merupakan indikasi yang adanya manajemen perkebunan kelapa sawit yang lebih baik dan umur tanaman yang sudah tua serta keluasan perkebunan kelapa sawit yang didominasi oleh perusahaan perkebunan baik perkebunan negara maupun swasta. Namun demikian upaya peningkatan produktivitas terus harus dilakukan dengan menyusun database perkebunan sesuai dengan umur tanaman dan daya dukung lahan dalam rangka memudahkan dalam perencanaan peningkatan produktivitas melalui pemberian nutrisi tanaman sesuai dengan kebutuhan umur tanaman, jenis tanah dan penanaman kembali bagi tanaman tua dengan menggunakan bibit bersertifikat.

Sumber 1.

Dinas

Kehutanan

dan

Perkebunan

Kabupaten

Siak

Tanah Kering

Pekarangan/Bangunan/Emplasement Tegal/Kebun Ladang/Tanah Huma Ladang Penggembalaan/Pengangonan :

694 55 16

Ha Ha Ha Ha

: :

16

3.

Tanah Basah

Tambak Rawa/Pasang Surut Balong/Empang /Kolam Tanah Gambut :

: : :

- Ha 617 208 431 Ha Ha Ha

4.

Tanah Hujan

Hutan Lebat Hutan Belukar Hutan Sejenis Hutan Rawa Hutan Lindung Hutan Produksi (HTI) Hutan Suaka Hutan Wisata

: : : : : : : :

62

Ha

- Ha - Ha - Ha - Ha 9.500 - Ha - Ha Ha

5.

Tanah Perkebunan

Perkebunan Swadaya Perkebunan Swasta

: :

17.006 7.325

Ha Ha

6.

Tanah Fasilitas Keperluan Umum


Lapang Olah Raga Taman Rekreasi Jalur Hijau Kubur

: :

10 2

Ha Ha

: 0,7 Ha : 25 Ha : Ha Kehutanan

7. 3.3

Lain-lain (Tanah Tandus, Tanah Pasir)

SPATIAL PLANNING KAWASAN CAGAR BIOSFER Taman Nasional Zamrud dan Sekitarnya CAGAR BIOSFER adalah kawasan ekosistem darat dan pesisir yang diakui keberadaannya di tingkat internasional sebagai bagian dari program UNESCO.

Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh pemerintah nasional; setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan ke dalam Jaringan Dunia Diharuskan memenuhi tiga fungsi yang saling menunjang

KONSERVASI; Untuk melestarikan sumber daya genetik, jenis, ekosistem dan lansekap PEMBANGUNAN; Untuk memacu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia PENDUKUNG LOGISTIK; untuk mendukung proyek percontohan, pendidikan dan

pelatihan lingkungan dan penelitian dan pemantauan yang berhubungan dengan masalahmasalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional dan dunia fisik, cagar biosfer harus terdiri atas tiga elemen, yaitu: satu atau lebih zona inti, yang merupakan

kawasan dilindungi bagi konservasi keanekaragaman hayati, pemantauan ekosistem yang mengalami gangguan, dan melakukan kegiatan penelitian yang tidak merusak serta kegiatan lainnya yang berdampak rendah (seperd pendidikan); zona penyangga yang ditentukan dengan jelas, yang biasanya mengelilingi atau berdampingan dengan zona inti, dan dimanfaatkan bagi kegiatan-kegiatan kerjasama yang tidak bertentangan secara ekologis, termasuk pendidikan lingkungan, rekreasi, ekoturisme dan penelian terapan dan dasar; zona transisi, atau zona

peralihan, yang mungkin berisi kegiatan pertanian, pemukiman dan pemanfaatan lain dan dimana rnasyarakat lokal, lembaga manajemen, ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat adat, pemerhati ekonomi dan pemangku kepentingan lain bekerjasama untuk mengelola dan mengembangkan sumberdaya secara berkelanjutan.

KRITERIA KAWASAN CAGAR BIOSFER

1. Memiliki sistem ekologi yang mewakili Biogeografi Utama, termasuk adanya kerusakan karena kegiatan manusia 2. Memiliki nilai penting bagi konservasi keanekaragaman hayati 3. Memberi peluang untuk mengeksplorasi dan mendemostrasikan pendekatan

pembangunan berkelanjutan skala regional 4. Mempunyai luas tertentu untuk mendukung ke tiga fungsinya 5. Mempunyai sistem zonasi: Inti, Penyangga, dan Transisi 6. Partisipasi berbagai stakeholder (pemerintah, masyarakat lokal, swasta) dalam perencanaan fungsi-fungsi cagar biosfer 7. Persyaratan:

Mekanisme pengaturan pemanfaatan SD hayati dan kegiatan di zona penyangga dan zona-zona lainnya

Kebijakan dan rencana pengelolaan cagar biosfer Mekanisme untuk implementasi, kebijakan atau rencana Program penelitian dan pemantauan, pendidikan dan pelatihan.

Model Konseptual Tata Ruang Kawasan Cagar Biosfer

Taman Nasional Zamrud ditunjuk sebagai Kawasan Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar melalui SK Menteri Pertanian No. 846/Kpts/Um/II/1980 dan ditetapkan pada tanggal 26 Agustus 1999 dengan SK Menhutbun No. 668/Kpts-II/1999 seluas 28.237.95 ha diajukan sebagai Taman Nasional Zamrud oleh Bupati Siak dengan surat No 660/SET/1005/2001,tanggal 2 Nopember 2001 dan surat No: 364/Dishut/205/2005 tertanggal 9 Juni 2005

Spesies penting : Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), Rusa (Cervus timorensis), Burung enggang (Buceros rhinoceros), Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Biawak (Varanus salvtor), Ikan Arowana (Schleropages

formosus Vegetasi; Meranti (Shorea spp), Ramin (Gonystylus bancanus Kurz), Kempas (Koompassia malaccensis Maig), Bintangur (Calophyllum spp), Pinang Merah (Cyrtotachys lakka), Nipah (Nypa fructican), Pandan (Pandanus sp)

FORMASI HUTAN RAWA RAWA GAMBUT

MORFOLOGI KUBAH DAN CEKUNGAN RAWA GAMBUT

MODEL KUBAH DAN CEKUNGAN RAWA GAMBUT

Rekomendasi Tata Ruang Kawasan Cagar Biosfer Zamrud PRINSIP DASAR: Kawasan Cagar Biosfer = System Bentang Lahan Kubah Gambut 1 233,850 ha

Kubah Gambut Tunggal Taman Nasional Zamrud

535,562 ha

3 Kubah Gambut Taman Nasional Zamrud

242,570 ha

2 Kubah Gambut

Taman Nasional Zamrud SM Tasik Besar SM Tasik Serkap

3.4 Peternakan Peternakan Dibidang peternakan pembangunan sub sektor peternakan dan perikanan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dan perikanan dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat di samping meningkatkan pendapatan peternakan. Upaya perbaikan gizi dan

peningkatan pendapatan masyarakat di sub sektor peternakan, maka peningkatan produktivitas hasil ternak harus terus dilakukan dengan pengembangan teknologi peternakan. Produktivitas masing-masing komoditas ternak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Peternakan Tahun 2010 Kabupaten Siak Jumlah No Komoditas Ekor 1 2 3 4 5 Sapi Kerbau Ekor (Ton) (Kg/ekor) 19.74 53.80 8.32 17.22 4.62 Total Produksi Produktivitas

15,599.00 15,599.00 308.00 521.00 521.00 28.03

Kambing 15,858.00 15,858.00 132.00 Domba Babi Ayam 223.00 223.00 3.84

2,247.00 2,247.00 10.39

6 Buras Ayam 7 Pedaging Ayam 8 Petelur 9 Itik

95,739.00 95,739.00 18.92

0.20

92,474.00 92,474.00 636.64

6.88

38.08

12,609.00 12,609.00 65.19

5.17

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010. Tabel Peternakan Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak No. Tahun Peternakan (Ayam Kampung,

Ras dan Itik) Jumlah (ekor) Produksi (ton) 1 2 3 4 2007 323.731 2008 323.731 2009 323.731 2010 200.822 653.839 653.839 653.839 653.839 653.839

Rata rata 293.004

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010.

3.5 Perikanan Perikanan Produksi perikanan di Kabupaten Siak pada umumnya di dominasi oleh perikanan darat yang diperoleh dari perairan umum, Kolam rakyat, kolam pertenakan dan pola mina padi dengan luas areal pengembangan perikanan adalah 494,719 M2. Produksi dan produktivitas perikanan darat pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel Perikanan Tahun 2010 Kabupaten Siak Benih No Komoditas Tebar 1 2 Nila Lele (Kg) (Kg/M2) Ikan Produksi Produktivitas

2,125,980.00 91,525.00 0.04 3,706,298.00 333,534.00 0.09

3 4 5 6 7

Gurami Patin Bawal Mas Lainnya

464,948.00 710,906.00 289,010.00 396,285.00 5,000.00

28,482.00 0.06 36,584.00 0.05 17,967.00 0.06 39,634.00 0.10 -

Tabel Perikanan Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak Produksi Perikanan darat Tahun Ikan Mas Ikan Gurami Nila Dumbo Lele Patin Jumlah

2007 8.682 15.122 12.252 19.652 17.699 73.353 2008 8.788 16.223 12.670 19.785 17.870 75.336 2009 8.900 17.896 11.807 21.660 18.098 78.361 2010 39.634 91.525 28.482 333.534 36.584 529,759 Rata16,501 35,191 17,513 124,323 24,127 189,202 rata Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010 Produksi perikanan darat diperoleh dari perairan umum, kolam rakyat, kolam pertenakan dan pola mina padi. Dalam 4 tahun terakhir, produksi perikanan kolam pertenakan mengalami peningkatan secara terus menerus. Pertambahan yang paling besar terjadi pada tahun 2007

dengan peningkatan produksi sebesar 73.353 kg. Jenis Ikan Lelea paling banyak peningkatan produksinya dalam tahun 2010 menjadi 333.534 kg. Namun demikian produktivitas perikanan didaerah ini masih rendah oleh karena itu upaya peningkatan harus dilakukan dengan pengelolaan perikanan yang mengarah pada pendekatan agribisnis. Secara keseluruhan produksi sektor perikanan pada tahun 2010 mencapai 529,759 kg. 3.6 Sumber Daya Air

3.7 Lingkungan Hidup

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM DAERAH MASA KINI

1. Keadaan Geografis & Demografis Kabupaten Siak beriklim tropis dengan suhu berkisar 25 32 Celcius karena secara georafis terletak di antara 1 16 30 sampai dengan 0 20 49 LU dan 100 54 21 BT sampai dengan 102 10 59 BT, dengan luas wilayah mencapai 8.556,09 Km. Perbatasan di sebelah Utara adalah Kabupaten Bengkalis; di sebelah Selatan adalah Kabupaten Kampar dan Pelalawan; di sebelah Barat adalah Kabupaten Bengkalis dan Kotamadya Pekanbaru serta di sebelah Timur adalah Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi, 15% surplus air dari curah hujan rata-rata bulanan menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulanbulan basah. Dari analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus. Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di Bagian barat wilayah Propinsi Riau. Sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah Barat. Jenis tanah pada umumnya terdiri dari tanah Pedzolik Merah Kuning dari batuan dan Alluvial serta tanah Organosol dan Gley Humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Kabupaten Siak merupakan daerah lahan gambut dan sangat rentan terhadap kebakaran lahan pada musim kemarau. Sehingga Kabupaten Siak juga sudah merupakan salah satu hot spot di Indonesia, karena merupakan langganan kebakaran setiap musim kemarau.

Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar. Kualitas dan

daya dukung Sungai Siak semakin menurun karena Sungai Siak harus mengaliri 5 ( Lima ) Kabupaten dan Kota. Selain sungai Siak, daerah ini juga dialiri sungai sungai lain, yaitu: Sungai Mandau, Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau, Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud, Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas, dan Tasik Rawa. Tabel III.1 Luas wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Siak

Jumlah penduduk di Kabupaten Siak tahun 2004 sebanyak 296,252 jiwa, terdiri atas lakilaki 152.075 jiwa (51,33%) dan perempuan 144.177 jiwa (48,67%), sehingga rasio kelamin

adalah 104 dan kepadatan penduduknya adalah 34,61 jiwa/km2. Secara demografi tingkat kepadatan penduduk ini tergolong tidak padat. Namun jika dilihat dari penyebaran penduduk yang tidak merata, maka ada beberapa daerah yang tergolong daerah padat. Adapun pertumbuhan penduduk rata-rata 4,99% setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran yang lebih besar dibandingkan tingkat kematian, serta adanya penduduk yang datang dan menetap di Kabupaten Siak. 3.8 Lingkungan Hidup 1. Sumber Daya Mineral Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi. Lapangan Minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera Tengah umumnya terperangkap dalam struktur lipatan antiklin. Formasi Sihapas yang umumnya tersusun atas batu pasir deltaic, merupakan reservoir utama dan tertutup oleh lapisan lempung dan serpih dari formasi Telisa. Diyakini minyak bumi tersebut merupakan migrasi dari formasi Bangko. Selain minyak bumi, gas juga ditemukan pada formasi Sihapas dan dlam jumlah yang besar ditemukan pada lapangan Libo dan Talas. (Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak, Tahun 2002 2011). Lapangan minyak utama pada cekungan Sumatera Tengah ini adalah lapangan Minas, yang ditemukan pada tahun 1944 oleh tentara Jepang dan berproduksi pertama kali pada tahun 1952 dengan total cadangan diperkirakan mencapai 2 milyar barrel. Zona produksi ini diperkirakan 28 km x 10 km dengan kedalaman 2000 ft - 2600 ft. Jumlah sumur produksi sekitar 345 sumur, termasuk 8 sumur kering dan 47 sumur injeksi air. Total produksi lapangan ini mencapai 350.000 barrel per hari. 2. Sumber Daya Lahan

Data lahan yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2004 menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang terbesar di Kabupaten Siak adalah penggunaan lain-lain seluas 231.153 hektar atau sekitar 33,7% dari seluruh lahan yang ada. Selanjutnya seluas 158.358 hektar atau sekitar 23,1% berupa hutan, 143.376 hektar atau sekitar 20,9% untuk perkebunan, dan seluas 132.853 hektar atau sekitar 19,4% sementara tidak diusahakan.

Dengan melihat tataguna lahan ini perhatian perlu diberikan terhadap adanya rawa seluas 5.133 hektar (0,7%), tambak seluas 13,787 hektar (2%) dan kolam/empang seluas 500 hektar (0,1%). Mengingat luasnya lahan gambut maupun pengaruh air asin yang ada, tidak semua wilayah yang ada dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pembangunan. Pergeseran penggunaan lahan yang terjadi di Kabupaten Siak sukar di analisis karena konsistensi data yang tersedia sangat meragukan. Fluktuasi perubahan sangat besar; contoh paling ekstrim adalah data luas rawa dari semula 8.561 hektar pada tahun 2002, meluas menjadi 24.084 hektar pada tahun 2003 dan menyempit lagi menjadi 5.133 hektar pada tahun 2004. Dengan kondisi data lahan semacam ini analisa trend (kecenderungan) tidak dapat dilakukan. Selanjutnya kegiatan pengendalian dan pengawasan terhadap penggunaan lahan akan sulit dilakukan. Keadaan ini akan membahayakan bagi kawasan yang mempunyai nilai ekonomi dan nilai kelestarian lingkungan tinggi, seperti hutan dan perkebunan. 3. Sumber Daya Air Sumber Daya Air permukaan terdiri dari dua sumber utama yaitu sungai dan rawa. Sungai Siak merupakan sungai utama di daerah ini dengan debit aliran bulanan rata-rata 123 m3/detik padan bulan kering dan rata-rata 575 m3/detik pada bulan basah. Aliran sungai ini sangat dipengaruhi oleh gerak pasang naik dan pasang surut air laut. Waktu antara pasang naik maksimum dan pasang surut minimum adalah 7,5 jam. Sedangkan selang antara pasang surut

minimum ke pasang naik maksimum adalah 4 jam. Fluktuasi rata-rata muka air sungai Siak ini adalah 1493 mm. Air rawa tersebar di utara dan timur pada daerah ini yang merupakan dataran banjir Sungai Siak. Kedalaman rawa bervariasi antara 1 1,5 meter, berada pada lapisan lempung bercampur gambut.

Pergeseran Penggunaan Lahan Dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2004.

Kualitas air permukaan yang berasal dari Sungai Siak memiliki kualitas jelek dengan kandungan beberapa unsur (sodium, nitrat silikat dan zat organik) relatif tinggi dibanding baku mutu air minum dan pH relatif rendah. Secara visual air yang berasal dari Sungai Siak ini keruh berwarna coklat dan berbau. Apabila air permukaan ini akan digunakan sebagai sumber air baku, diperlukan unit pengolahan air yang lengkap. Air rawa secara visual berwarna coklat dan kandungan unsur-unsur mineral sangat rendah.

Air tanah dangkal secara visual terlihat keruh berwarna coklat kehitaman dan secara laboratorium terlihat panyak mengandung unsur-unsur Na, SO4, CO3, HCO3 serta zat organik (bakteri colliform) yang relatif sangat tinggi dibandingkan mutu air baku. Sedangkan air tanah dalam (artesis) hampir sama kualitasnya dengan air tanah dangkal. Kandungan unsur-unsur Sodium (Na) dan karbonat (CO3) masih relatif lebih tinggi dari standar kualitas air minium. Dua buah sungai besar, yaitu Sungai Siak dan Selat panjang merupakan urat nadi perhubungan yang sangat penting tidak hanya bagi Kabupaten Siak, tapi juga bagi Propinsi Riau. Sarana perhubungan sungai dan laut digunakan untuk kegiatan pergerakan dan perpindahan penduduk maupun barang.

BAB IV PARIWISATA

4.1 Wisata Sejarah A. Balai Kerapatan Tinggi

Dipinggir sungai Siak berhadapan dengan muara sungai Mempura terletak bangunan Gedung Balai Kerapatan Tinggi (Balai Rung Sri)dengan arsitek khas dengan dua arah pintu masuk yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya). Bangunan ini dibangun pada tahun 1886 dan dipergunakan untuk sidang perkara dan juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Gedung ini memiliki tiga tangga untuk naik ke lantai atas (lantai 2), dimana sidang selalu dilaksanakan. Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur, gedung terbuat dari besi berbentuk spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu dan terletak di sebelah barat gedung. Jika suatu perkara sudah dilakukan dan hukuman dijatuhkan, maka bagi yang kalah akan turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu yang terletak di sebelah kiri gedung dan langsung menuju Djil (penjara) yang terletak tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang turun melalui tangga besi yang terletak di sebelah kanan gedung dan langsung ke jalan raya. B. Danau zamrud Danau Bawah dan Danau Besar terletak tak jauh dari lapangan minyak Zamrud. Danau danau ini memiliki panorama alam yang memikat. Disekitarnya ditumbuhi kayu kayu yang masih

asli. Kawasan hutan yang luasnya mencapai 2500 hektare ini merupakan kawasan satwa. Di dalamnya terdapat bermacam jenis flora dan fauna yang langka, seperti Pinang Merah, ikan jenis Arwana dan ikan Belida. Semua itu merupakan kekayaan tersendiri yang dijadikan objek wisata. C. Istana Siak Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ. Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan di angkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut. Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang hamil dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu lahirlah Raja Kecik dan kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung Minangkabau. Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah. Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut tahta Johor. Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.

Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri. Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di Buantan. Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan. Pusat kerajaan kemudian selalu berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak terakhir. Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889 ? 1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi. Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda.

Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan

baru pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II). Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden. Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta. Baru pada tahun 1960 kembali ke Siak dan mangkat di Rumbai pada tahun 1968. Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu. Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Makam Sultan Syarif Kasim II terletak ditengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya disamping Mesjid Sultan yaitu Mesjid Syahabuddin. Diawal Pemerintahan Republik Indonesia,

Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Pada tahun 1889 dibangun istana permanen dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan

mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana. Di dalam istana akan kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut emas. Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak.

Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni

bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi.Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung. Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam yang terbesar di daerah Riau. Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta. Istana Siak sering juga disebut Istana Matahari Timur.

Komet Sejenis Gramafon raksasa terbesar terbuat dari tembaga dengan piringan berdiameter 1 m dan terbuat dari bahan kuningan (pelat kuningan) yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian musik klasik karya Beethoven dan Mozart, buatan Jerman. Konon barang ini hanya ada dua didunia yaitu di Negara Jerman sebagai pembuat dan di Istana Siak (indonesia). D. Kantor dan Rumah Kotler Di kelurahan Benteng Hilir terdapat bangunan peninggalan Belanda yaitu bekas rumah dan kantor Belanda yang saat ini sudah dimakan usia dan memerlukan pemeliharaan yang khusus E. Kapal Kato Sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara dimiliki oleh Sultan Siak dan selalu dinaikinya pada saat berkunjung ke daerahdaerah kekuasaannya. Kapal ini berukuran panjang 12 m dengan berat 15 ton, kapal ini selalu digunakan oleh Sultan Siak untuk melakukan kunjungan kerja kedaerah bawahannya, atau untuk berpesiar. Monumen Kapal Kato ini terletak di pinggir Sungai Siak merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang untuk generasi mendatang. F. Kelenteng Klenteng Bersejarah yang terletak ditengah-tengah kota Siak Sri Indrapura. G. Makam Koto Tinggi Di sebelah timur Istana Siak terletak pula komplek makam Sultan Syarif Hasyim dan ayahandanya kerabat kerajaan lainnya. Diantaranya

Raja-raja Siak seperti beserta keluarga dan

terdapat makan Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin, Sultan Assyadis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin, Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Syarif Kasim I dan beserta keluarga kerabat kerajaan lainnya. Komplek makam ini berukuran 15 x 15 meter persegi. Nisan dari makam yang terdapat di sini semuanya berukiran sangat rumit dan indah terbuat dari kayu dan marmer. Di samping makam ini terletak makam pahlawan (Taman Bahagia Siak). H. Makam Marhum Buantan Marhum Buantan gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali kekuasaan ayahandanya di Johor yang kemudian dapat diperolehnya kembali. Beliau wafat tahun 1745 dan dimakamkan di Buantan dengan gelar Marhum Buantan. Kini Makam Marhum Buantan merupakan objek wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. I. Makam Raja Kecik Makam Marhum Buantan ini terletak di Buantan, tepatnya di Desa Langkai Kabupaten Siak. Bila kita menelusuri Sungai Siak sejauh lebih kurang 15 menit menaiki Spead Boad 25 PK, maka kita akan dapat jumpai desa tersebut. Desa tersebut dahulunya merupakan pusat Kerajaan Siak yang Pertama. Pendirinya adalah Sultan Abdul Djalil Rakhmadsyah dan sering disebut dengan Raja Kecik pada tahun 1725 - 1746 M, dan setelah mangkat beliau diberi gelar Marhum Buantan. Dahulunya Beliau gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali kekuasaan ayahandanya di Johor yang kemudian dapat di perolehnya kembali. J. Makam Sultan Syarif Kasim Makam Sultan Syarif Kasim II di Kecamatan Siak tepatnya dipinggir sungai atau disamping Masjid Syahbuddin. Bila kita mengilir Sungai Siak

sejauh lebih kurang 15 menit menaiki Spead Boad 25 PK maka kita jumpai Makam tersebut dari sungai. Makam ini sudah rehabilitasi sehingga Makam Sultan Syarif Kasim II sekarang terlihat seperti gambar ini. K. Mesjid Syahbuddin Sekitar 500 m di depan Istana Siak terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya Sahabuddin), Mesjid ini terletak dipinggir Sungai Siak, mesjid ini bentuknya yang khas dan unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga. Di sebelah barat mesjid ini terdapat pemakaman Sultan Syarif Kasim beserta permaisuri dan istrinya yang selalu diziarahi oleh pengagumnya. L. Monumen Pompa Angguk Terletak di Minas yang terkenal dengan hasil bumi berupa minyak bumi dengan standart terbaik di dunia. Minas merupakan daerah pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau dan pompa minyak pertama itu sekarang sudah tidak beroperasi lagi karena minyaknya sudah kering. Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada Maret 1941 dan pengeboran pertama dimulai pada 10 Desember 1944 dengan kedalaman sumur 800 meter. Merk pompa yang digunakan adalah LUFKIN dan pompa ini sekarang dijadikan monumen sejarah perminyakan di Propinsi Riau yang berdiri megah di kota Minas. M. Tangsi Belanda Di Kelurahan Benteng Hilir terdapat bangunan peninggalan Belanda. Ini berupa rumah dan kantor yang sudah dimakan usia. Namun

kini sudah dilakukan pemugaran dan perbaikan sesuai dengan bentuk aslinya. Demikian pula di Benteng Hulu terdapat bangunan Tangsi Militer Belanda sehingga kita dapat menikmati suasana tempo dulu pada jaman kolonial. 4.2 Wisata Budaya B. Desa Mempura Berawal dari muara sungai Mempura terus mudik ke hulu mengikuti aliran sungai yang berair tenang, dikala pasang kita temui desa tradisional, yaitu Desa Mempura. Penduduknya yang ramah serta alamnya yang sejuk dengan air sungai yang merah dan hutan sekelilingnya yang masih asli, hidup aneka flora dan fauna yang saling bercengkerama sesamanya berayun buai di cabang dan ranting pepohonan. Ini semua dapat kita lihat setibanya sampai di desa tersebut. Desa Mempura ini pernah menjadi pusat Kerajaan Siak dibawah kepemimpinan Sultan Abdul Djalil Muzaffar Syah yang memerintah tahun 1746 1765 (Sultan Siak ke-2), dan setelah angkat beliau dimakamkandi Mempura diberi gelar Marhum Mempura. Disini pada musim tertentu kita dapat menikmati buah durian yang banyak terdapat disana sambil menikmati Musik Gambus mengiringi penari membawakan Tarian Zapin yang ditarikan oleh penduduk setempat dengan fasihnya. Event Seni Budaya Di Kabupaten Siak 1. FESTIVAL SIAK BERMADAH Di ibukota Kabupaten Siak yaitu Siak Sri Indarapura pada setiap tahunnya digelar sebuah event Seni Budaya yang diberi nama FESTIVAL SIAK BERMADAH . Festival ini merupakan sebuah ajang perlombaan seni budaya antar kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.

Festival ini biasa dilaksanakan sekitar bulan September setiap tahunnya karena dimaksudkan juga untuk memperingati hari ulang tahun Kabupaten Siak. Jenis lomba yang biasa dipertandingkan pada festival ini adalah Zapin, Istiadat Mengarak Pengantin, Berbalas Pantun, Senandung Menidurkan Anak, Joget Lambak, Lawak, Nasyid, Bujang dan Dara, Langgam Melayu, Tari Kreasi. Festival ini juga meyuguhkan penampilan kesenian tamu jemputan dari kabupaten lain yang ada di Propinsi Riau. 2. PENAMPILAN KESENIAN DAERAH BULANAN Pada setiap bulannya di Siak Sri Indrapura juga digelar pertunjukan seni budaya. Biasanya event ini dilakukan mulai dari pagi sampai pada sore hari yang bertujuan untuk menghibur para wisatawan yang datang berkunjung ke Siak Sri Indrapura. Dalam event ini disuguhkan penampilan penampilan kesenian dari 5 etnis yang berbeda yang ada di Kabupaten Siak yaitu : Melayu, Batak, Jawa, Minang dan Cina. 3. MALAM HIBURAN RAKYAT Untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Siak Sri Indrapura tepatnya di sekitar Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah pada malam hari setiap tanggal 18 Agustus diadakan pesta kembang api. Pada acara ini juga selalu menampilkan artisartis terkenal dari Ibukota RI. Acara ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan khususnya bagi masyarakat Kabupaten Siak. 4. Gedung LAMR Gedung Lembaga Adat Melayu Riau-Siak terletak di Kecamatan Siak, gedung ini bernama Balai Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah yang difungsikan sebagai pusat kegiatan Melayu di Kabupaten Siak.

Gurindam Duabelas FASAL 1 Barang siapa tiada memegang agama Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang makrifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan tuhan yang bahri Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudharat FASAL 2 Barang siapa mangenal yang tersebut Tahulah ia makna takut Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti ruma tiada bertiang Barang siap meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiada hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji FASAL 3 Apabila terpelihara mata Sedikitlah cita-cita Apabila terpelihara kuping Khabar yang jahat tiadalah damping Apabila terpelihara lidah Niscaya dapat daripadanya faedah Bersungguh- sungguh engkau memeliharakan tangan Daripada segala berat dan ringan Apabila perut terlalu penuh Keluarlah fil yang tiada senonoh Anggota tengah hendaklah ingat Disitulah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki Daripada berjalan yang membawa rugi FASAL 4 Hati itu kerajaan di dalam tubuh Jikalau zalim segala anggota pun rubuh Apabila dengki sudah bertanah Datangnya daripadanya beberapa anak panah Mengumpat dan memuji hendaklah pikir

Disitulah banyak orang yang tergilincir Pekerjaan marah jangan dibela Nanti hilang akal di kepala Jika sedikit pun berbuat bohong Boleh diumpamakan mulutnya si pekung Tanda orang yang amat celaka Aib dirinya tiadalah sangka Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gugah Barang siapa yang sudah besar janganlah kelakuannya membuat kasar barang siapa perkataaan kotor mulutnya itu umpama ketor dimanalah tahu salah diri jika tiada orang lain yang berperi Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih FASAL 5 Jika hendak mengenal orang berbangsa Lihat kepada budi bahasa Jika hendak mengenal orang yang berbahagia Sangat memeliharakan yang sia-sia Jika hendak mengenal orang mulia

Lihatlah kepada kelakuan dia Jika hendak mengenal orang berilmu Bertanya belajar tiadalah tiada jemu Jika hendak mengenal orang yang berakal Dijalan dunia mengambil bekal Jika hendak mengenal orang yang baik perangai Lihat pada ketika bercampur dengan oreang ramai FASAL 6 Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan guru Yang boleh tahukan tiap seteru Cahari olehmu akan istri Yang boleh menyerahkan diri Carilah olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan Carilah olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi FASAL 7 Apabila banyak berkata-kata Di situlah jalan masuk dusta Apabila banyak berlebih- lebihan suka Itulah tanda hampirkan dusta

Apabila kita kurang siasat Itulah tanda pekerjaan hendak sesat Apabila anak tidak terlatih Jika besar bapanya letih Apabila banyak mencacat orang Itulah tandanya kurang Apabila orang yang banyak tidur Sia-sia sahajalah umur Apabila mendengar akan khabar Menerimanya itu hendaklah sabar Apabila mendengar akan aduan Membicarakannya itu hendaklah cemburuan Apabila perkataan yang lemah lembut Lekaslah segala orang mengikut Apabila perkataan yang amat kasar Lekaslah orang sekalian gusar Apabila pekerjaan yang amat benar Tiada boleh orang berbuat honar FASAL 8 Barang siapa khianat akan dirinya Apalagi kepada lainnya Kepada dirinya ia aniaya Orang itu jangan engkau percaya

Lidah suka membenarkan dirinya Daripada yang lain kesalahannya Daripada memuji diri hendaklah sabar Biar daripada orang datangnya khabar Orang yang suka menampakkan jasa Setengah daripada syirik mengaku kuasa Kejahatan diri sembunyikan Kebajikan diri diamkan Keaiban orang jangan dibuka Keaiban diri hendaklah sangka FASAL 9 Tahu pekerjaan tak baik tapi di kerjakan Bukannya manusia ia itulah syaitan Kejahatan seorang perempuan tua Itulah ilbis punya pengawa Kepada segala hamba-hamba raja Disitulah syaitan tempatnya manja Kebanyakan orang yang muda-muda Di situlah syaitan tempat tergoda Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Disitulah syaitan punya jamuan Adapun orang tua yang hemat Syaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguru Dengan syaitan jadi berseteru FASAL 10 Dengan bapa jangan durhaka Supaya Allah tidak murka Dengan Ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat Dengan anak janganlah lalai Supaya boleh naik ke tengah balai Dengan istri dan gundik jangan lah alpa Supaya kemaluan jangan menerpa Dengan kawan hendak lah adil Supaya tangannya jadi kapil FASAL 11 Hendak lah berjasa Kepada yang sebangsa Hendak lah jadi kepala Buang perangai yang cela Hendak memegang amanat Buanglah hkianat Hendak marah Dahulukan hujjah Hendak dimalui

Jangan memelihi Hendak ramai Murahkan perangai FASAL 12 Raja mufakat dengan menteri Seperti kebun berpagar duri Betul hati kepada Raja Tanda jadi sebarang kerja Hukum adil atas rakyat Tanda raja beroleh inayat Kasihkan orang yang berilmu Tanda rahmat atas dirimu Hormat akan orang yang pandai Tanda mengenal kasa dan cindai Ingatkah dirinya mati Itulah asal berbuat bakti Akhirnya itu terlalu nyata Kepada hati yang tidak buta Kesenian Tradisional Siak Kabupaten Siak menyimpan berbagai bentuk Seni Budaya Melayu baik berupa seni tari, musik, teater, sastra, kerajinan dan lain sebagainya. Banyak lagi berbagai macam kesenian di Kabupaten Siak diantaranya :

1.

Tari

Zapin, Olang-olang, Joget, Mak Inang, d tua.

2. 3. 4.

Musik Teater Sastra

: : :

Nafiri, Kompang, Silat, Berdah, Gambus Sandiwara, Tonil, dan Bangsawan.

Syair, Pantun, Bidal, Seloka dan Gurinda

T Zapin,Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, TariDayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Boria,Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, TariDendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri,Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari IkanKekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak,Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare,Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam. Tarian Zapin merupakan salah satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampaisekarang. Tarian ini diinspirasikan oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman. Menurutsejarah, tarian Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja di istanasetelah dibawa

dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16. MasyarakatMelayu termasuk seniman dan budayawannya memiliki daya kreasi yang tinggi. Hal ini dapatdilihat dari perkembangan kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya Melayu maupun dalamhal berpantun. Seniman dan budayawannya mampu membuat seni tradisinya, tidak mandek tapipenuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Tarian tradisional ini bersifatedukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.SENI Tari adalah gerak indah dan berirama yang mengandung dua unsur penting: gerak danirama. Gerak merupakan gejala primer dan juga bentuk spontan dari kehendak yang terdapat didalam jiwa; sementara irama adalah bunyi teratur yang mengiringi gerak tersebut. Gerak tarianbiasanya diinspirasikan dari pengalaman hidup sehari-hari.Satu tari tradisional Melayu yang sangat mengakar dan populer adalah Tarian Zapin. Tari inimerupakan satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai sekarang. Tarian inidiinspirasikan oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman. Menurut sejarah, tarian Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja diistana setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16. MasyarakatMelayu termasuk seniman dan budayawannya memiliki daya kreasi yang tinggi.Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kreasi tari Zapin yang

identik dengan budaya Melayumaupun dalam hal berpantun. Seniman dan budayawannya mampu membuat seni tradisinya,tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Tariantradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwahIslamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, SumateraSelatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan bedana terdapat di Lampung, sedangkan diJawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung memberi nama jepin, diSulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. Sementara diNusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.

Tenun Siak

Kerajinan

tangan

yang

sangat

terkenal dari Siak semenjak dahulu adalah kerajinan industri rumah yaitu kerajinan tenunan, karena berasal dari Siak maka dinamakan Kain Tenun Siak. Semasa dahulu pekerjaan menenun hanya dikenal di lingkungan istana saja sebagai pekerjaan sambilan. Namun sesuai dengan perkembangan zaman, pekerjaan menenun merembes keluar tembok istana. Tenun Siak adalah tenunan yang dibuat (ditenun) dengan

menggunakan benang katun atau benang sutera yang diberi motif benang emas dengan berbagai motif seperti pucuk rebung, siku keluang, tampuk manggis, dan lain-lain. Dengan dimekarkannya Siak menjadi Kabupaten, perhatian pemerintah terhadap perkembangan tenunan Siak semakin besar, dan tenunan Siak sebagai bawang bawaan atau cinderamata khas dari Siak semakin diminati oleh para kolektor, masyarakat pemakai, dan para pelancong yang datang ke Siak. Tepak sirih Asal usul Tradisi Makan Sirih Tradisi makan sirih merupakan warisan budaya masa silam, lebih dari 3000 tahun yang lampau atau dizaman Neolitik, hingga saat ini. Budaya makan sirih hidup di Asia Tenggara. Pendukung budaya ini terdiri dari berbagai golongan, meliputi masyarakat bawah, pembesar negara, serta kalangan istana. Tradisi makan sirih tidak diketahui secara pasti dari mana berasal. Dari cerita-cerita sastra, dikatakan tradisi ini berasal dari India. Tetapi jika ditelusur berdasarkan bukti linguistik, kemungkinan besar tradisi makan sirih berasal dari Indonesia. Pelaut terkenal Marco Polo menulis dalam catatannya di abad ke-13, bahwa orang India suka mengunyah sekumpal tembakau. Sementara itu Penjelajah terdahulu seperti Ibni Batutah dan Vasco de Gama menyatakan bahwa masyarakat Timur memiliki kebiasaan memakan sirih. Di masyarakat India, sirih pada mulanya bukan untuk dimakan, tetapi sebagai persembahan kepada para dewa sewaktu sembahyang di kuil-kuil. Beberapa helai daun sirih dihidangkan bersama dengan kelapa yang telah dibelah dua dan dua buah pesang emas.

Pada saat ini sirih sangat di kenal di kalangan masyarakat Melayu. Selain dimakan oleh rakyat kebanyakan, sirih juga dikenal sebagai simbol budaya dan menjadi yang tak terpisahkan dalam adat istiadat Melayu. Sirih dipakai dalam upacara menyambut tamu,upaca merisik dan meminang, upaca pernikahan tradisional, dan berbagai upacara adat yang lain. Dalam upacara pernikahan, sirih di rangkai dalam bentuk sirih junjung yang cantik, dan bersama dengan sirih penyeri dipakai sebagai barang hantaran kepada pengantin perempuan. Di dalam upacara resmi kebesaran istana, sirih junjung dipakai sebagai sebagai hiasan yang menyemarakan suasana. Sirih junjung juga dibawa sebagai kepala suatu arak-arakan adat. Tepak Sirih, Perangkat Berkapur-sirih Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan dalam acara-upacara resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol yang memiliki arti penting, maka pemakaiannya tidak bileh sembarangan. Didalam tepak sirih terdapat combol (cembul) yang digunakan untuk menyimpan ramuan sirih pinang. Combol ini disusun mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Bagian dalam tepak sirih yang lengkap dibagi menjadi dua bagian. Di bagian atas ditempatkan empat combol dengan susunan tertentu, yaitu pinang, kapur, gambir,dan tembakau. Dibagian bawah disusun cengkih, sirih, dan kacip. Pada tepak sirih yang berbentuk bulat, combol disusun melingkar sesuai dengan urutannya. Masyarakat melayu menamakan tepak sirih yang berbentuk bujur sangkar sebagai puan, dan berbentuk empat persegi panjang disebut tepak. Ada kalanya, daun-daun sirih tidak dimasukan menjadi satu dalam tepak sirih, tetapi ditempatkan dalam suatu wadah yang di sebut bekas sirih. Pengaturan seperti ini memberikan tampilan yang lebih indah dan rancak.

Bagi masyarakat melayu, sirih disusun sedemikian rupa untuk menunjukan urutan-urutan keitika mengapur sirih, yang dahulu di dahulukan dan yang kemudian di kemudiankan. Daundaun sirih yang disusun dalam tepak sirih harus dilipat bersisip antara satu dengan yang lainnya dan disatukan tangkainya, disusun sebanyak lima atau enam helai dalam satu baris.Satu tepak sirih selalu berisi empat atau lima susun sirih. Sirih harus disusun secara berlipat agar tidak terlihat ekornya.Ekor sirih yang terlihat dianggap kurang sopan dan tidak menghormati tamu. Tepak sirih yang sudah lengkap dihias dengan bunga dan diberi alas kain songket.Tepak sirih ini disebut Tepak sirih adat. Kelengkapan tepak sirih Komponen yang melengkapi tepak sirih terdiri atas combol, bekas sirih,

kacip,gobek,celepa,ketur,dan bujam epok. Tetapi pada saat ini, bujam epok sudah jarang dipakai sebagai peralatan pelengkap tepak sirih. Sedangkan combol diisi dengan

pinang,gambir,Tembakau,cengkeh,dan kapur. Combol Combol merupakan komponen tepak sirih yang berjumlah empat atau lima buah, untuk menyimpan pinang, kapur,gambir,tembakau dan bunga cengkeh. Combol berbentuk bulat dan tertutup,pada bagian bawah datar agar dapat diletakkan dengan baik. Biasanya combol untuk kapur berbentuk silinder atau agak berbeda dengan yang lain. Combol dibuat dari bahan logam seperti tembaga,perak,atau berlapis emas.Agar lebih indah,pada bagian luar dan tutup combol dihias dengan ukiran berbagai corak seperti bunga petola,sirih emas,daun candik kacang,tampuk manggis,bunga melur,dan motif-motif lain sesuai dengan kreasi dan kemahiran tukang ukir. Pada saat ini, motif ukiran sudah berkembang mengikuti zaman dan cita rasa orang,sehingga banyak dijumpai combol dengan corak grafis serta objek tertentu dan corak-corak budaya yang lain.

Bekas sirih Adakalanya sirih tidak dimasukkan menjadi satu kedalam tepak sirih, tetapi dimasukkan tersendiri dalam bekas sirih. Bekas sirih biasanya dibuat dari logam atau perak,walaupun ada juga yang terbuat dari gading gajah. Agar bekas sirih tampak cantik. Adakalanya disalutkan emas dan diukir dengan berbagai corak ukiran melayu seperti awan larat,bunga kundur,bunga ketang duri,bunga petola,pucuk rebung,ukiran tebuk,dan corak corak lain.Untuk menambah keindaha, pada bagian badan dan disekeliling mulutnya dibuat berlekuk-lekuk. Bekas sirih berbentuk pipih,dengan bagian mulut(atas) agak lebar dan sedikit menguncup dibagian bawah.Ukuran bekas sirih pada umumnya sekitar 8 cm pada bagian mulut,6cm pada bagian bawah, dan tinggi 10cm. Kacip Kacip berupa alat yang berfungsi seperti pisau pemotong terdiri atas bilah tajam yang dapat bergerak bagian atas dan bagian tumpul yang kokoh pada bagian bawah. Kacip digunakan untuk memotong atau mengiris buah pinang, atau obat obat tradisional yang terdiri dari tumbuhtumbuhan.Kacip dibuat dari logam kera, namun ada juga yang dibuat dari tembaga atau perak sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pemotong melainkan juga sebagai peralatan yang indah.Karcip dibuat dalam ukuran antara 10cm hingga 22 cm, walaupun ada juga yang berukuran lebih dari itu. Pada dasarnya bentuk kacip serupa,yaitu terdiri atas dua bilah mata yang bertaut dan mempunyai hulu atau tangkai pada kedua bilahnya. Ragam hias pada bagian hulu dan badan kacip amat unik,ada kalanya menyerupai kepala binatang seperti kuda, kerbau,gajah,monyet,burung, ayam manusia,atau dewa-dewa.Terdapat juga kacip yang diukir dengan motif plora pada tangkai dan badannya dengan menggunakan

salutan perak atau emas. Kacip juga dikenal sebagai kacip jantan dan kacip betina walaupun ada juga yang tidak jelas jenisnya dengan bentuk segi atau kebulat-bulatan. Masyarakat melayu menamakan alat pemotong ini kacip, sementara di Bali masyarakat menamakan caket. Di negeri Deccani (India) Kanada (Kartanaka) alat ini disebut ( adakottu) sedangkan marathi (maharastra) dinamakan adekitta, walaupun banyak juga yang lebih mengenalnya dengan nama serota. Masyarakat Bengali menamakan alat ini yanti, sedangkan orang gujarat menyebutnya sudi atau sudo. Srilangka, kacip disebut Gire atau Giraya. Didalam tepak sirih, kacip disusun bersebelahan dengan daun sirih yang tersusun rapi. Kacip merupakan perkakas penting selain gobek untuk melengkapi keserasian sebuah tepak sirih. Kacip juga dijadikan sebagai perkakas penting dalam berbagai upacara adat resam melayu. Dalam adat melenggang perut kacip digunakan sebagai persyaratanyang harus ada. Ketika bayi baru lahir , kacip diletakkan dibagian atas kepala atau bawah bantal pada saat bayi tidur. Ada kepercayaan, bahwa kacip akan menjauhkan bayi dari segala macam gangguan makhluk halus. Gobek Gobek terbuat dari logam dan dan terdiri atas dua komponen. Komponen pertama berbentuk silinder yang berlubang dibagian tengahnya. Pada bagian ujung, silinder ini ditutup dengan sumbat kayu dengan ukuran yang sama besarnya dengan lubang silinder.komponen ini disebut dengan ibu gobek. Komponen yang satu lagi dinamakan anak gobek, memiliki ukuran yang lebih kecil, terdiri atas besi padu yang dibagian ujungnya berbentuk seperti mata kapak serta mempunyai hulu dibagian pangkalnya. Pada bagian ibu dan hulu anak gobek diukir dengan berbagai corak yang menarik, sesuai dengan budaya setempat. Alat ini berfungsi seperti antan dan lesung. Daun sirih yang telah dilengkapi dengan pinang, gambir,kapur,

dan cengkeh dimasukkan kedalam gobek dan di tumbuk hingga lumat. Setelah lumat, tutup

kayu di ujung silinder ddi dorong dengan anak gobek, sehingga bisa dikeluarkan dan siap dimakan. Gobek dipakai oleh para nenek yang sudah tidak mempunyai gigi dan tidak bisa lagi mengunyah sirih. Ketur Ketur adalah tempat berludah. Sirih yang dimakan dengan kapur, gambir,dan pinang akan menghasilkan ludah yang berwarna merah, pekat,dan kotor,sehingga orang yang makan sirih harus sering meludah.ketur berbentuk seperti labu sayung, dengan bagian mulut agak lebar berkeluk keluk atau bulat seperti pinggan makan, menggelembung dibagian tengah serta mempunyai kaki yang berbentuk setengah bola. Tetapi ada kalanya, bekas kaleng yang terbuat dari seng atau timah dipakai sebagai ketur. Ketur yang khusus dibuat untuk tempat berludah biasanya dibuat dari tembaga.Tinggi ketur antara 20 cm hingga 25 cm, cukup berat karena terbuat dari bahan logam tembaga.Bobot yang berat ini diperlukan, agar keturtidak mudah terguling, yang akan membuat isinya tumpah dan mengotori lantai. Ketur hanya digunakan jika orang makan sirih didalam rumah, tidak pada waktu bepergian.Setiap hari harus dibersihkan,agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Ramuan (Bahan) Berkapur Sirih Sirih adalah tanaman yang tubuh dikawasan tropika Asia, Madagaskar, Timur Tengah, dan Hindia Barat.Sirih yang terdapat di semenanjung Malaysia terdiri atas empat jenis, yaitu sirih melayu,sirih Cina, sirih keling, dan sirih Udang. Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai nama spesies sirih seperti sirih carang, Be,Bed, Siyeh, Sih, Camai, Kerekap, Serasa, Cabe,Jambi, Kengyek, dan Kerak.Dalam ilmu biologi, sirih dikenal dengan nama piper betle linn dalam keluarga piperaceae. Nama betle adalah dari bahasa portugis betle,l berasa dari kata vettila dalam bahasa malayalam dinegeri Malabar. Dalam bahasa Hindi, sirih lebih dikenal dengan nama pan

atau paan dan dalam bahasa sunskrit di sebut tambula. Bahasa Srilanka menyebut sirih dengan bulat, sedangkan Bahasa Thai disebut Plu.Sirih tumbuh menjalar dan memanjat pada batang pohon atau para-para. Bentukdaunnya bulat lonjong dengan ujung agak lancip. Daun sirih yang subur memililki ukuran lebar 8 cm- 12 cm, dan panjang 10 cm-15 cm. Sirih sesuai ditanam di cuaca tropis, ditanah yang gembur dan tidak terlalu lemba, serta cukup air. Sirih Udang memiliki urat daun dan gagang berwarna merah. Sirih Cina mempunyai rasa yang lebih lembut dibanding sirih melayu. Namun sirih melayu adalah jenis yang digemari oleh kalangan yang makan sirih, juga banyak dipakai dalam adat resam. Sirih melayu berdaun lebar dan warnanya hijau pekat. Jenis sirih yang lain, sirih keling, berukuran kecil dan warnanya hijau gelap, rasanya lebih pedas dan daunnya agak keras. Rasa pedas sirih disebabkan oleh sejenis minyak yang mengandung fenol dan bahan-bahan terpene. Zat-zat lain yang terkandung dalam daun sirih adalah kalsium nitrat,sedikit gula,dan tanin. Rasa enak daun sirih ditentukan oleh jenis daun sirih itu sendiri, umurnya, cahaya matahari,serta letak daun pada batang sirih. Daun sirih yang paling enak adalahyang terdapat pada bagian atas dahan dahan sisi, dan yang berukuran paling besar. Sirih hutan tidak boleh dimakan, juga rasanya tidak enak. Sirih hutan tumbuh di pohon yang terdapat dihutan hujan tropis. Daun-daun sirih yang terdapat di bagian bawah dan berukuran kecil dipakai sebagai obat oleh dukun-dukun melayu. Sirih bertemu urat adalah jenis yang paling oleh bidan untuk perobatan tradisional. Pada sat ini, sirih masih menjadi bagian penting bagi masyarakat melayu, walaupun tidak banyak lagi memakannya. Pinang Pinang adalah tumbuhan tropis yang ditanam karena keindahannya, serta untuk mendapatkan buahnya. Tingginya bisa mencapai 10 meter, bentuknya runcing pada bagian

pucuk. Garis tengah batangnya antara 15 cm hingga 20 cm. Buah pinang berwarna hijau pada waktu masih muda, dan apabila sudah masak akan berubah menjadi kuning serta merah. Nama ilmiah pinang adalah Areca Cathecu. Dalam bahasa Hindi buah ini disebut Supar, dan Pan supari untuk menyebut sirih pinang. Bahasa malayalam menamakannya adakka atasu adekka, sedang dalam bahasa srilanka dikenal sebagai puvak. Masyarakat Thai menamakannya mak, dan orang Cina menyebutnya Pin lang.pohon pinang dibiakkan dengan cara menanam bijinya yang sudah cukup masak. Biasanya biji yang akan ditanam disemai dulu,baru kemudian ditanam dalam pot atau tas plastik. Jika masih kecil, pohon pinang cocok ditanam dalam pot, tetapi jika sudah besar sebaiknya ditanam ditanah bebas. Buah pinang bisa dipakai sebagai obat. Pucuk Areca catechu dan pucuk-pucuk Areca borneensis serta areca trianda bisa dimakan. Pucuk Areca hutchinsoniana digunakan untuk menghilangkan jamur. Untuk mengobati luka luka, dapat digunakan ampas pinang yang sudah direbus. Alkaloid dalam pinang termasuk arekolin, arekaidin, arekain,guvacin,arekolidin,dan kolin. Arekolin yang toksid bersipat sebagai obat bius nikotin bagi system syaraf. Zat ini menyebabkan penyakit ayan yang berakhir dengan kelumpuhan. Akibat lebuh fatal adalah kematian , yang terjadi jika pernafasan terhenti. Arekolin adalah pembasmi parasit dan cacing, serta bersifat seperti asetilkolin. Pinang mengandung lebih kurang 15% tanin merah dan 14% lemak. Buah pinang muda dikunyah dan airnya ditelan untuk mengobati darah dalam air kencing. Jus pinang muda digunakan untuk rabun. Gambir Gambir adalah tumbuhan yang terdapat di Asia Tenggara, termasuk dalam keluarga Rubiaceae. Daunnya berbentuk bujur telur atau lonjong, dan permukaannya licin. Bunga gambir berwarna kelabu. Gambir biasanya dimakan dengan sirih.gambir juga dimanfaatkan obat,antara

lain untuk mencuci luka bakar dan kudis, mencegah penyakit diare dan disentri, serta sebagai pelembab dan menyembuhkan luka di kerongkongan . Tembakau Tembakau adalah tumbuhan herba semusim yang ditanam untuk diambil daunnya, digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga Solanaceae.tembakau bisa tumbuh dalam iklim yang berbeda beda .pada masa awal pertumbuhan ,tembakau membutuhkan suhu yang panas dan lembab dengan banyak hujan. Akan tetapai menjelang dipetik, tembakau harus berada pada musim kering agar diperoleh daun daun yang baik. Daun daun tembakau yang bermutu tinggi hanya bisa dihasilkan dikawasan kawasan tertentu saja. Jenis tembakau yang sama jika ditanam ditempat lain bisa menghasilkan mutu daun yang lebih rendah. Tanah liat yang padat dan subur akan menghasilkan daun daun tembakau yang berukuran lebar. Daun tembakau seperti ini cocok untuk dibuat cerutu dan tembakau pipa. Pada tanah yang berpori serta berhumus akan dihasilkan daun daun tembakau yang kecil serta lembut, yang cocok untuk tembakau rokok. Pohon tembakau yang subur bisa mencapai ketinggian 2 meter, dengan lebar daun 30 cm- 40 cm serta panjang 40 cm-50 cm . Daun tembakau yang baik untuk rokok adalah yang bewarna kuning muda atau kuning keemasan, mempunyai bau wangi, rasanya yang sedap, serta mengeluarkan asap yang mengandung asam. Daun seperti ini banyak mengandung karbohidrat dan sedikit amida, nitrogen, banyak fosfat dan kalsium. Sedangkan daun tembakau yang baik untuk cerutu adalahyang berwarna kuning tua, mengeluarkan asap yang mengandung alkali, dan mempunyai urat urat yang halus . Cengkih

Cengkih adalah sejenis rempah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Cengkih juga banyak terdapat di Zanzibar, Madagaskar. Pohon cengkih dapat tumbuh setinggi 8-12 meter. Daunnya runcing dan bergagang pendek.bunga cengkih muncul pada setiap ujung ranting. Kuncup bunga cengkih dipetik sebelum sempat mengembang menjadi bunga. Nama ilmiah cengkih adalah Eugenia aromatika. Pohon cengkih membutuhkan iklim panas serta lembab dengan curah hujan sebanyak 150-250 mm pertahun, dan suhu 15- 38 C . tanah yang paling cocok untukcengkih adadalh tanah gembur yang mengandung humus dan tanah laterit. Cara membiakkannya adalah dengan menanam biji benih.benih cengkih ditanam hingga umur 1,5-2 tahun diladang dengan jarak 5 meter. Cengkih bisa dipanen untuk pertama kali jika sudah berumur tujuh atau delapan tahun. Pohon cengkih akan terus berbunga hingga umur 60 tahun, adakalanya bahkan sampai 130 tahun. Bunga cengkih mengeluarkan aroma yang khas, digunakan sebagai rempah dalam beberapa masakan, juga dimakan bersama daun sirih untuk menambah rasa manis dan enak. Minyak cengkih digunakan dalam pembuatan obat dan minyak wangi. Dibeberapa negara, cengkih dicampur dengan tembakau dalam rokok. Kapur Kapur berwarna putih, liat seperti krim yang dihasilkan dari cangkang siput laut yang telah dibakar. Serbuk cangkang tersebut dicampur air agar mudah dioleskan diatas daun sirih. Selain kapur jenis ini, terdapat kapur yang tidak bisa dimakan, yaitu kapur yang digunakan dalam bangunan rumah. Kapur juga bisa diperoleh dengan membakar batu kapur ( Kalsium karbonat/ CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu kapur akan mengeluarkan gas disebut karbondioksida (CO2) dan menjadi kalsium dioksida (CaO). Kalsium oksida ini jika dicampur

dengan sedikit air akan mengembang serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsiumhidroksida (Ca(OH)2). Makna/Falsafah Bahan kapur sirih Sirih Sirih melambangkan sifat rendah hati, memberi,serta senantiasa memuliakan orang. Makna ini ditafsirkan dari cara tumbuh sirih yang memanjat pada para-para,batang pohon sakat, atau batang pohon api-api yang digemarinya, tanpa merusakkan batang atau apapun tempat ia hidup. Dau sirih yang lebat dan rimbun memberi keteduhan sekitarnya. Kapur Kapur melambang hati yang putih bersih serta tulus, tetapi jika keadaan memaksa, ia akan berubah menjadi lebih agresif dan marah. Kapur diperoleh dari hasil pemrosesan cangkang kerang atau pembakaran batu kapur. Secara fisik, warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa menghancurkan. Gambir Gambir memiliki rasa sedikit pahit,melambangkan kecekalan/ keteguhan hati. Makna diperoleh dari warna daun gambir kekuning kuningan serta memerlukan suatu pemrosesan tertentu untuk memperoleh sarinya, sebelum bisa dimakan bersama sirih. Dimaknai bahwa sebelum mencapai sesuatu, kita harus sabar melakukan proses untuk mencapainya. Pinang Pinang melambangkan keturunan orang yang baik budi pekerti, jujur,serta memiliki derajat tinggi. Bersedia melakukan suatu pekerjaan dengan hati terbuka dan bersungguh

sungguh. Makna ini ditarik dari sifat pohon pinang yang tinggi lurus keatas serta mempunyai buah yang lebat dalam setandan. Tambakau Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal. Ini karena daun tembakau memiliki rasa yang pahit dan memabukkan bila diiris halus sebagai tembakau,dan tahan lama disimpan.

Upacara Adat Upacara adat yang terkenal adalah upacara adat perkawinan yang dimulai dari : Merisik, Meminang, Menghantar Tanda Antar Belanja, Berinai, Berandam, Berinai Lebai/Akad Nikah, Hari Langsung (bersanding), Mandi Taman dan Menyembah Mertua

PEMERINTAHAN STRUKTUR ORGANISASI

Sekretariat DPRD H. Chairuddin Yunus Ketua DPRD Kabupaten Siak H. SYAHRUL, S.Ip Wakil Ketua Anggota DPRD : 1. Drs. Abdurrahman 2. 3. 4. Pangihutan Tambunan Zalik Aries Drs. Abdurrahman 5. 6. 7. 8. 9. Darmadi Yasril Reni Nurita, S.Hut Nikon Hasugian Elna Murti, S.Pd 19. Ir. Piter Hamonangan Marpaung 20. T. Sulaiman, ST 21. Masri, SE 22. Ismail Amir 23. H. Akmal Khairi 24. Rahma Tristiyanti 25. Halomoan Tinambunan 26. Mester Hasuhunan Hamzah, S.Ag 27. Zulbahri 16. Farizal, SE 17. Abdul Muis Usman, S.PdI Wan 18. Fairus Ramli, S.Ag Amir 15. Jonnifar MASRIL, SE Wakil Ketua

10. Muhtarom, S.Ag 11. H. Azwar 12. H. Syahrul 13. H. Suhartono

14. Hiras Hasugian

Rencana Pembangunan RENSTRA STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH Mempertimbangkan kondisi daerah dan

memperhatikan vlsi, misi dan tujuan pembangunan Kepala Daerah terpilih, maka strategi dapat disusun untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah daerah yang meliputi: 1. Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar (Basic Services),

2. Strategi Pembangunan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Daerah 4.1. STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG PELAYANA N DASAR Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar adalah strategi pembangunan pelayanan umum pemenntahan dan pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah. Strategi pembangunan mi mendukung dua misi pertama Kepala Daerah periode tahun 2006 2011, yaitu: Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana daerah yang mendukung peningkatan pemerataan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan; Mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia profesional yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dUandasi keimanan, ketaqwaan, dan nilainilai Budaya Melayu; Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar ml mencakup 4 subbidang, yaitu: Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Umum Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI DAERAH Strategi Pembangunan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Daerah adalah strategi pembangunan sektor unggulan (core competence) daerah. Strategi pembangunan ini mendukung misi ketiga Kepala Daerah periode tahun 2005 2011, yaitu: * Memberdayakan masyarakat, sumber daya alam dan seluruh kekuatan ekonomi daerah untuk memperkuat landasan struktur perekonomian berbasis kerakyatan yang bertumpu pada agribisnis, agroindustri dan pariwisata.

BAB V EKONOMI

Industri Pengembangan Industri Kelapa Sawit

Kabupaten Siak memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang cukup luas sebagai potensi untuk pengembangan industri hilir kelapa sawit, menghasilkan sebanyak 4.200.653,60 ton cpo di tahun 2010. Pasar industri olahan CPO terbuka baik dalam negeri maupun internasional. Pasar lokal diantaranya datang dari Batam, Jawa, Kalimantan dan Sumatera sendiri. Pasar internasional untuk memenuhi kebutuhan Singapura, Asia, Eropa dan Amerika. Untuk meningkatkan nilai tambah diperlukan industri hilir CPO sehingga dapat dihasilkan minyak goreng, margarine, sabun dan lainnya. Kegiatan industri hilir CPO dapat dikembangkan secara intergrated dalam Kawasan Industri Tanjung Buton. Koperasi dan UKM

Berkembangnya industri skala besar mendorong tumbuhnya industri skala kecil dan menengah serta semakin banyaknya muncul pusat perdagangan untuk melayani kebutuhan pokok masyarakat baik berupa pasar-pasar tradisional baru serta pertokoan di berbagai Kecamatan dan Desa. Pemerintah Kabupaten Siak menyadari keberadaan UMKM sangat penting karena sesuai dengan program ekonomi kerakyatan. Disamping itu UMKM mampu bertahan ditengah krisis keuangan global. Usaha kecil menengah ini ada yang berdiri sendiri (perseorangan) maupun berbentuk koperasi. Perkembangan koperasi meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan koperasi ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah daerah yang secara terus menerus memberikan motivasi kepada seluruh koperasi di wilayah Kabupaten Siak untuk meningkatkan pengelolaan koperasi mereka. Salah satu program pemerintah tersebut adalah mengadakan Lomba Koperasi Terbaik Tingkat Kabupaten yang telah dilakukan sejak tahun 2005 hingga sekarang. Selain itu, ada juga program pinjaman tanpa agunan dari Pemerintah Daerah. Kegiatan Pelatihan koperasi lainnya diantaranya : 1. 2. Pelatihan Manajemen Pelatihan Akuntansi

DAFTAR PUSRAKA http://vicky-dawinggha.blogspot.com/2011/10/sejarah-siak.html(15-11-2011) http://kreasimasakan.blogspot.com/2009/05/tempoyak-durian.html(15-11-2011) http://halimmaulana.blogspot.com/2009/03/makanan-ringan.html(15-11-2011) http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/8312/roti-jala-kari-hijau(15-11-2011) http://siakkab.go.id/tentangsiak_6_Lambang-Daerah.html15-11-2011) http://siakkab.go.id/tentangsiak_7_Visi,-Misi-dan-Strategi.html(15-11-2011) http://siakkab.go.id/wisatasejarah.html(15-11-2011) http://siakkab.go.id/wisatabudaya.html(15-11-2011) http://siakkab.go.id/wisataalam.html(15-11-2011) http://siakkab.go.id/agrowisata.html(15-11-2011) http://wisataku-kuliner.blogspot.com/2010/02/wisata-kuliner-daerah-istana-siak-riau.html(15-11-2011) http://iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=13&kota=202(15-11-2011) http://kuliner.mitrasites.com/gambar/kuliner-riau.html(15-11-2011)

Anda mungkin juga menyukai