Anda di halaman 1dari 4

Lean Supply Chain Management

Oleh: Vincent Gaspersz

Sep 22, '05 7:40 AM untuk semuanya

Lean supply chain bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah sepanjang total supply chain flow dan terhadap produk yang bergerak sepanjang rantai nilai dari supply chain itu. Prinsip-prinsip lean yang diterapkan dalam supply chain management adalah mencakup lima aspek berikut: (1) Menetapkan keterkaitan dan aliran dalam jaringan pemasok (supplier network), (2) menghilangkan atau mereduksi ongkos-ongkos transaksi, (3) menggunakan komunikasi visual, (4) menerapkan metode-metode kerja standar, dan (5) menurunkan atau mengurangi procurement lead time dan waktu tunggu inventori. Manfaat dari penerapan lean supply chain management yang dilaporkan oleh berbagai perusahaan, adalah: *) Reduksi biaya total sekitar 20% - 50% *) Reduksi waktu tunggu sekitar 50% - 90% *) Reduksi cost of poor quality (COPQ) sekitar 60% atau lebih *) Reduksi inventori sekitar 50% atau lebih *) Reduksi penggunaan lantai pabrik dan gudang sekitar 30% - 70% *) Reduksi overall cycle time sekitar 60% atau lebih. Sumber: "Lean Supply Chain Management: An Executives Guide to Performance Improvement" by R. Michael Donovan, 2005. Untuk mengembangkan lean supply chain, management harus memperhatikan berbagai hal berikut: *) Memahami prinsip-prinsip lean sebagai suatu perjalanan (journey) bukan tujuan (destination), sehingga peningkatan terus-menerus dapat berlangsung dengan baik. *) Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, karena peningkatan terus-menerus membutuhkan dukungan terus-menerus. *) Membangun multi-discipline team untuk menangani satu proyek terintegrasi agar memahami lean supply chain management. Termasuk memahami dampak pada organisasi dan kultur ketika mendesain dan menerapkan prinsip-prinsip lean dalam total supply chain process. Analisis risiko juga perlu dilakukan sebelum mendesain dan menerapkan lean supply chain. *) Melakukan analisis terhadap total supply chain process secara keseluruhan, tidak hanya pada bagian-bagian tertentu saja atau secara parsial. *) Memetakan proses-proses sepanjang total supply chain process, dan mengidentifikasi key waste sepanjang total supply chain itu. *) Menghindari kanibalisasi proses, seperti hanya memfokuskan pada bagian-bagian tertentu saja, misalnya: hanya berfokus pada warehousing atau transportasi atau aspek lain secara parsial. Fokus perhatian dari lean supply chain seharusnya pada total supply chain process secara keseluruhan.

*) Mempelajari dan memahami dampak dari hubungan sebab-akibat dalam total supply chain process itu. Sebagai misal, ongkos transportasi yang tinggi, dapat menjadi masalah atau hanya gejala saja. Demikian pula inventori yang tinggi apakah merupakan masalah utama atau hanya gejala dari masalah dalam total supply chain process itu? Pendekatan problem solving yang mampu mengidentifikasi sampai pada akar penyebab dari masalah akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah dalam total supply chain process itu. Dengan kata lain kita harus menemukan akar penyebab, bukan sekedar gejala yang muncul ke permukaan sepanjang total supply chain process itu. *) Selalu menanyakan kepada pelanggan atau proses berikut tentang bagaimana baiknya supply chain itu beroperasi, karena dalam lean supply chain memang diciptakan untuk atau berfokus pada pelanggan, karena sistem tarik (pull system) yang diterapkan tergantung atau dikendalikan oleh proses berikut. *) Bekerjasama dengan pemasok (suppliers) tidak hanya dalam proses transaksi tetapi dalam membangun sistem yang apabila memungkinkan maka akan menerapkan prinsipprinsip VMI (Vendor-managed inventory). Dalam konteks ini analisis atau evaluasi kinerja yang berkaitan dengan supplier performance akan menjadi titik kritis (critcal point) dalam implementasi lean supply chain. Ukuran-ukuran kinerja kunci yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan total cycle time, costs and inventory (dalam nilai uang dan unit), dan inventory turn-over. *) Mengintegrasikan supply chain yang telah bebas waste. Hal ini dapat dilakukan melalui pemetaaan total supply chain prosess, mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah, dampak dan hubungan sebab-akibat yang ada dalam proses, merasionalisasi proses, memperbaiki proses yang ada melalui streamline the process untuk menghindari kompleksitas yang tidak perlu, termasuk menghilangkan unnecessary suppliers and service providers. *) Menggunakan teknologi sebagai bagian dari total supply chain process improvement. Memahami di mana ERP standar dan software lainnya dapat berperan untuk mendukung lean supply chain management itu. *) Membuat agar lean supply chain menjadi visible, dan harus mengakui bahwa blind spots dapat menjadi areas of waste. *) Melibatkan change management dalam lean supply chain management itu. KESIMPULAN. Lean supply chain management adalah bukan sekedar memperbaiki apa yang salah yang selama ini memang dikerjakan secara tidak benar, tetapi berkaitan dengan desain dan implementasi prinsip-prinsip lean ke dalam total supply chain process, dengan tujuan utama adalah mnghilangkan pemborosan (wate) dan aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah. Peningkatan kinerja dari lean supply chain management harus mengacu kepada reduksi total cycle time, inventori, dan ongkos-ongkos sepanjang total supply chain process. Hal ini membutuhkan usaha peningkatan terus-menerus yang didukung oleh manajemen dan karyawan melalui penciptaan learning organization dan perubahan kultur yang mendukung pencapaian dari lean supply chain itu.

Introduction

Lean supply chain management is not exclusively for those companies who manufacture products, but by businesses who want to streamline their processes by eliminating waste and non-value added activities. Companies have a number of areas in their supply chain where waste can be identified as time, costs or inventory. To create a leaner supply chain companies must examine each area of the supply chain. Procurement Many businesses have complex purchasing operations. Large companies often have corporate purchasing groups as well as local purchasing. This can lead to vendors being given multiple contracts leading to variations in prices depending on location. Companies that practice lean supply chain management reduce their procurement function so that each vendor has one point of contact, one contract and offers one price for all locations. Businesses are looking to new technologies to assist them in improving procurement processes. These include internet based purchasing that allows requisitioners to purchase items from vendors catalogs containing company wide contract prices. Changes in payment options to vendors can also streamline processes. Companies that use a two-way match, which is payment on receipt rather than payment on invoice, will reduce resources in their purchasing department as well as improve supplier relationships. Manufacturing Lean supply chain management gained popularity in the manufacturing area as this is where significant improvement can be achieved. Manufacturing processes can be improved to reduce waste and resources while maintaining operational performance. Companies who have adopted lean supply chain practices have examined each of their routings, bill of materials and equipment to identify where improvements can be achieved. Warehousing Warehouse processes should be examined to find areas of eliminating waste of resources and non-value added steps. One area the companies should always be working on is the reduction of unnecessary inventory. The accumulation of inventory requires resources to store and maintain it. By reducing unnecessary inventory, a company can minimize warehousing space and handling, in turn reducing overall costs.

Transportation Businesses who want to implement lean processes often look to their transportation procedures to see where they can be streamlined. In many instances companies find that their efforts to improve customer satisfaction leads to poor shipping decisions. Orders are shipped without combining additional orders to minimize costs or expensive shipping options are selected because of a customer request. Businesses often find that they are using a number of shippers unnecessarily when they could be reducing their shipping options and reduce overall costs. Conclusion Lean supply chain management requires businesses to examine every process in their supply chain and identify areas that are using unnecessary resources, which can be measured in dollars, time or raw materials. This will improve the companys competitiveness as well as improve the companys overall profitability.

Anda mungkin juga menyukai