Anda di halaman 1dari 47

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan

________________________________________________________________________

1
1
1
MI NERAL





1.1. MI NERAL

1.1.1. Pengenalan Mineral

Mineral dapat kit a definisikan sebagai bahan padat anorgani k yang t erdapat secara
alamiah, yang t erdiri dari unsur- unsur kimiawi dalam perbandi ngan t ert ent u, dimana
at om-at om didalamnya t ersusun mengikut i suat u pol a yang sist imat is.

Mineral dapat kit a j umpai dimana-mana disekit ar kit a, dapat berwuj ud sebagai
bat uan, t anah, at au pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripada
mineral t ersebut dapat mempunyai nilai ekonomi s karena didapat kan dalam j umlah
yang besar, sehingga memungkinkan unt uk dit ambang sepert i emas dan perak.
Mineral, kecuali beberapa j enis, memiliki sifat , bent uk t ert ent u dalam keadaan
padat nya, sebagai perwuj udan dari susunan yang t erat ur didalamnya. Apabila
kondisinya memungki nkan, mereka akan dibat asi oleh bidang-bidang rat a, dan
diasumsi kan sebagai bent uk-bent uk yang t erat ur yang dikenal sebagai krist al .
Dengan demi kian, krist al secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat
yang homogen yang memiliki pola int ernal susunan t iga dimensi yang t er at ur. St udi
yang khusus mempelaj ari sif at -sifat , bent uk susunan dan cara-cara t erj adinya bahan
padat t ersebut dinamakan kri st alografi.

Penget ahuan t ent ang mineral mer upakan syarat mut lak unt uk dapat mempelaj ari
bagian yang padat dari Bumi ini, yang t erdiri dari bat uan. Bagian luar yang padat
dari Bumi ini disebut lit osfir, yang berart i selaput yang t er dir i dari bat uan, dengan
mengambil lit hos dari bahasa lat in yang berart i bat u, dan sphere yang berart i
selaput . Tidak kurang dar i 2000 j enis mineral yang kit a ket ahui sekarang. Beberapa
daripadanya mer upakan benda padat dengan ikat an unsur yang sederhana.
Cont ohnya adalah mineral int an yang hanya t er dir i dari sat u j enis unsur saj a yait u
Karbon . Garam dapur yang disebut mineral halit , t erdiri dari senyawa dua unsur
Nat rium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Set iap mineral mempunyai susunan
unsur-unsur yang t et ap dengan perbandingan t ert ent u.

St udi yang mempelaj ari segala sesuat unya t ent ang mineral disebut Mineralogi ,
didalamnya j uga mencakup penget ahuan t ent ang Krist al , yang merupakan unsur
ut ama dalam susunan mineral. Penget ahuan dan pengenalan mi neral secara benar
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

2
sebaiknya dikuasai t erlebih dahulu sebelum mempelaj ari dasar-dasar geologi at au
Geologi Fi sik , dimana bat uan, yang t erdiri dari mineral, merupakan t opik ut ama
yang akan dibahas. Diat as t elah dij elaskan bahwa salah sat u syarat ut ama unt uk
dapat mengenal j enis-j eni s bat uan sebagai bahan yang membent uk lit osfir ini, adalah
dengan cara mengenal mineral-mineral yang membent uk bat uan t ersebut . Dengan
anggapan bahwa pengguna buku ini t elah mengenal dan memahami mi neralogi ,
maka unt uk selanj ut nya akan diulas secara garis besar t ent ang mineral sebagai
penyegaran saj a.
Terdapat dua cara unt uk dapat mengenal suat u mineral, yang pert ama adalah
dengan melakukan analisa secara kimiawi, dan yang kedua yang paling umum
dilkakukan adalah dengan cara mengenal sifat -sif at fisiknya. Yang dimaksud dengan
sifat fisik disini adalah ( 1) bent uk krist alnya, ( 2) berat j enis, ( 3) bidang belah, ( 4)
warna, ( 5) kekerasan, ( 6) goresan, dan ( 7) kilap.

1. Bentuk kristal ( crystall form) : Apabila suat u mineral mendapat
kesempat an unt uk berkembang t anpa mendapat hambat an, maka ia akan
mempunyai bent uk krist alnya yang khas. Tet api apabila dalam
perkembangannya ia mendapat hambat an, maka bent u krist alnya j uga akan
t erganggu. Set iap mineral akan mempunyai sifat bent uk krist alnya yang
khas, yang merupakan perwuj udan kenampakan luar, yang t erj adi sebagai
akibat dari susunan krist alnya didalam. Bent uk bent uk kr ist al ant ara lain
adalah ( gambar 3. 1) : Triklin, Monoklin, Tet ragonal, Ort horombik, Hexagonal,
Kubik, Tr igonal dll.



Gambar 3.1 Berbagai bentuk bangun strukt ur kristal

Unt uk dapat memberikan gambaran bagai mana suat u bahan padat yang
t erdiri dari mineral dengan bent uk krist alnya yang khas dapat t erj adi, kit a
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

3
cont ohkan suat u cairan panas yang t erdiri dari unsur-unsur Nat rium dan
Chlorit . Selama suhunya t et ap dalam keadaan t inggi, maka ion-ion t et ap akan
bergerak bebas dan t idak t erikat sat u dengan lainnya. Namun begit u suhu
cairan t ersebut t urun, maka kebebasan bergeraknya akan berkurang dan
hilang, selanj ut nya mereka mulai t erikat dan ber kelompok unt uk membent uk
persenyawaan Nat rium Chlorida .

Dengan semakin menurunnya suhu sert a cairan mulai mendingin, kelompok
t ersebut semaki n t umbuh membesar dan membent uk mineral Halit yang
padat . Mineral kuarsa , dapat kit a j umpai hampir disemua bat uan, namun
umumnya pert umbuhannya t erbat as. Meskipun demi kian, bent uknya yang
t idak t erat ur t ersebut masih t et ap dapat memperlihat kan susunan ion-ionnya
yang dit ent ukan oleh st rukt ur kri st alnya yang khas, yait u bent uknya yang
berupa prisma bersisi enam. Tidak perduli apakah ukurannya sangat kecil
at au besar karena pert umbuhannya yang sempurna, bagian dari prisma segi
enam dan besarnya sudut ant ara bidang-bidangnya akan t et ap dapat
dikenali. Krist al mineral int an, dapat dikenali dar i bent uknya yang segi-
delapan at au okt ahedr on dan mineral graf it dengan segi-enamnya yang
pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan ki miawi yang sama, yaiut
keduanya t erdiri dari unsur Karbon ( C) . Perbedaan bent uk krist al t ersebut
t erj adi karena susunan at om karbonnya yang berbeda.

2. Berat j enis ( specific gravity) : Set iap mineral mempunyai berat j enis
t ert ent u. Besarnya dit ent ukan oleh unsur-unsur pembent uknya sert a
kepadat an dari ikat an unsur-unsur t ersebut dalam susunan krist alnya.
Umumnya mineral-mi neral pembent uk bat uan , mempunyai berat j enis
sekit ar 2.7, meskipun berat j enis rat a-rat a unsur met al didalamnya berkisar
ant ara 5. Emas murni umpamanya, mempunyai berat j enis 19.3.

3. Bidang belah ( fracture) : Mineral mempunyai kecenderungan unt uk pecah
melalui suat u bidang yang mempunyai arah t ert ent u. Arah t ersebut
dit ent ukan oleh susunan dalam dari at om-at omnya. Dapat dikat akan bahwa
bidang t ersebut merupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suat u mi neral.

4. Warna ( color) : Warna mineral memang bukan merupakan penciri ut ama
unt uk dapat membedakan ant ara mi neral yang sat u dengan lainnya. Namun
paling t idak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan unt uk
mengenali adanya unsur t ert ent u didalamnya. Sebagai cont oh warna gelap
dipunyai mineral, mengindikasikan t erdapat nya unsur besi. Disi si lain miner al
dengan warna t erang, diindikasi kan banyak mengandung aluminium.

5. Kekarasan ( hardness) : Salah sat u kegunaan dalam mendiagnosa sifat
mineral adalah dengan menget ahui kekerasan mi neral. Kekerasan adalah
sifat resist ensi dari suat u mi neral t erhadap kemudahan mengalami abrasi
( abrasive) at au mudah t ergores ( scrat ching) . Kekerasan suat u mineral
bersifat relat if, art inya apabila dua mineral saling digoreskan sat u dengan
lainnya, maka mineral yang t ergores adalah mi neral yang relat if lebih lunak
dibandingkan dengan mi neral lawannya. Skala kekerasan mineral mulai dari
yang t erlunak ( skala 1) hingga yang t erkeras ( skala 10) diaj ukan oleh Mohs
dan dikenal sebagai Skala Keker asan Mohs.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

4
Tabel 3.1
Skala Kekerasan Relat if Mineral ( Mohs)

Kekerasan
( Hardness)

Mineral
1 Talc
2 Gypsum
3 Calcit e
4 Fl uorit e
5 Apat it e
6 Or t hoclase
7 Quar t z
8 Topaz
9 Cor undum
10 Diamond

6. Goresan pada bidang ( streak) : Beberapa j enis mineral mempunyai
goresan pada bidangnya, sepert i pada mineral kuar sa dan pyrit , yang sangat
j elas dan khas.

7. Kilap ( luster) : Kilap adalah kenampakan at au kualit as pant ulan cahaya dari
permukaan suat u mi neral. Kilap pada mineral ada 2 ( dua) j enis, yait u Kilap
Logam dan Kilap Non-Logam. Kilap Non-logam ant ara lain, yait u: kilap
mut iara, kilap gelas, kilap sut er a, kelap resin, dan kil ap t anah.



Wulfenite Mimetite

Sperssatit e Flourit e
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

5

Azurit e Gypsum

Quarzts Pyrite

Gambar 3.2 Ber bagai j enis miner al yang memper lihat kan st rukt ur kri st al


1.1.2 Penggolongan Mineral

Berdasar kan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menj adi mineral
Silikat dan mineral Non- silikat . Terdapat 8 ( delapan) kelompok mineral Non-silikat ,
yait u kel ompok Oksida, Sulfida, Sulfat , Nat ive elemen, Halid, Karbonat , Hidroksida,
dan Phospat ( lihat t abel 3.3) . Adapun miner al silikat ( mengandung unsur SiO) yang
umum dij umpai dalam bat uan adalah sepert i t erlihat pada t abel 3.2 dibawah:

Di depan t elah di kemukakan bahwa t idak kurang dari 2000 j enis mineral yang
dikenal hingga sekarang. Namun t ernyat a hanya beberapa j enis saj a yang t erlibat
dalam pembent ukan bat uan. Mineral-mineral t ersebut dinamakan Mineral
pembent uk bat uan , at au Rock-f orming minerals , yang merupakan penyusun
ut ama bat uan dari kerak dan mant el Bumi.

Mineral pembent uk bat uan dikelompokan menj adi empat : ( 1) Silikat , ( 2) Oksida, ( 3)
Sulfida dan ( 4) Karbonat dan Sulfat .

1. Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral pembent uk bat uan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan per senyawaan ant ara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

6
met al. Karena j umlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi
t erdiri dari mineral sili kat , dan hampir 100 % dari mant el Bumi ( sampai
kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi) . Silikat merupakan bagian ut ama yang
membent uk bat uan baik it u sedimen, bat uan beku maupun bat uan malihan.
Silikat pembent uk bat uan yang umum adalah dibagi menj adi dua kel ompok, yait u
kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.
1. Kuarsa: ( SiO
2
)
2. Felspar Alkali: ( KAlSi
3
O
8
)
3. Felspar Plagiklas: ( Ca,Na) AlSi
3
O
8
)
4. Mika Muskovit : ( K
2
Al
4
( Si
6
Al
2
O
20
) ( OH,F)
2

5. Mika Biot it : K
2
( Mg,Fe)
6
Si
3
O
10
(OH)
2

6. Amf ibol: ( Na,Ca)
2
( Mg,Fe,Al)
3
( Si,Al)
8
O
22
( OH)
7. Pyroksen: ( Mg,Fe,Ca,Na) ( Mg,Fe,Al) Si
2
O
6

8. Olivin: ( Mg,Fe)
2
SiO
4

Nomor 1 sampai 4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5 hi ngga 8 adalah
mineral ferromagnesium.

Tabel 3.2 Kelompok Mineral Silikat


MI NERAL

RUM US KIMI A

Olivine ( Mg,Fe) 2SiO4
Pyroxene ( Mg,Fe) SiO3
Amphibole ( Ca2Mg5) Si8O22( OH)2

Mica
Muscovite KAl3Si3O10( OH) 2
Biotit e K( Mg,Fe) 3Si3O10(OH)2

Feldspar
Orthoclase K Al Si3 O8
Plagioclase ( Ca,Na) AlSi3O8
Quart z SiO2

2. Mineral ferromagnesium:

Umumnya mempunyai warna gelap at au hit am dan berat j enis yang besar.

Olivine: dikenal karena warnanya yang olive . Berat j enis berkisar ant ara 3.27
3.37 , t umbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang
sempurna.

Augitit: warnanya sangat gelap hij au hingga hit am. BD berkisar ant ara 3.2 3.4
dengan bidang belah yang berpot ongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini
sangat pent ing unt uk membedakannya dengan mineral hornblende.

Hornblende: warnanya hij au hi ngga hit am; BD. 3.2 dan mempunyai bidang
belah yang berpot ongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat
membant u dalam cara mengenalnya.

Biotite: adalah mineral mika bent uknya pipih yang dengan mudah dapat
dikelupas. Dalam keadaan t ebal, warnanya hij au t ua hingga coklat -hit am; BD 2.8
3.2.

3. Mineral non- ferromagnesium

Muskovit: Disebut mi ka put ih karena warnanya yang t erang, kuning muda,
coklat , hij au at au merah. BD. berkisar ant ara 2.8 3.1.
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

7
Felspar: Merupakan mineral pembent uk bat uan yang paling banyak . Namanya
j uga mencerminkan bahwa mineral ini dij umpai hampir diset iap lapangan. Feld
dalam bahasa Jer man adalah lapangan ( Field) . Jumlahnya didalam kerak Bumi
hampir 54 %. Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan
ort hoklas . Plagioklas kemudian j uga dapat dibagi dua, albit dan anort hit .
Ort hoklas adalah yang mengandung Kalium, albit mengandung Nat rium dan
Anort hit mengandung Kalsium.

Orthoklas: mempunyai warna yang khas yakni put ih abu-abu at au merah
j ambu. BD. 2.57.


Tabel 3.3 Kelompok Mineral Non-Silikat


KELOMPOK


ANGGOTA

SENYAWA KI MI A


Oxides


Hematite
Magnetit e
Corrundum
Chromite
I lmenit e
Fe2O3
Fe3O4
Al2O3
FeCr2O4
FeTiO3


Sulfides

Galena
Sphalerit e
Pyrite
Chalcopyrit e
Bornit e
Cannabar
PbS
ZnS
FeS2
CuFeS2
Cu5FeS4
HgS

Sulfat es

Gypsum
Anhydrit e
Barit e
CaSO4,2H2O
CaSO4
BaSO4



Native
Elements

Gold
Cooper
Diamond
Sulfur
Graphite
Silver
Platinum
Au
Cu
C
S
C
Ag
Pt

Halides

Halit e
Flourite
Sylvite
NaCl
CaF2
KCl

Carbonates

Calcit e
Dolomit e
Malachite
Azurit e
aCO3
CaMg( CO3) 2
Cu2( OH) 2CO3
Cu3( OH) 2( CO3)2

Hydroxides
Limonit e
Bauxit e
FeO( OH) .nH2O
Al( OH) 3.nH2O

Phosphat es
Apatite
Turquoise
Ca5( F,Cl,OH) PO4
CuAl6( PO4) 4( OH) 8


Kuarsa: Kadang disebut sili ka . Adalah sat u-sat unya mineral pembent uk
bat uan yang t erdiri dari per senyawaan sili kon dan oksigen. Umumnya muncul
dengan warna seper t i asap at au smooky , disebut j uga smooky quart z .
Kadang-kadang j uga dengan warna ungu at au merah-lembayung ( violet ) . Nama
kuarsa yang demikian disebut amet hyst , merah massip at au merah-muda,
kuning hingga coklat . Warna yang bermacam- macam ini disebabkan karena
adanya unsur-unsur lain yang t idak bersih.
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

8
4. Mineral oksida

Terbent uk sebagai akibat perseyawaan langsung ant ara oksi gen dan unsur
t ert ent u. Susunannya lebih sederhana dibanding sili kat . Mineral oksida umumnya
lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali sili kat . Mereka j uga lebih berat
kecuali sulfida. Unsur yang paling ut ama dalam oksida adalah besi , Chroom,
mangan, t imah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum
adalah es ( H
2
O) , korondum ( Al
2
O
3
) , hemat it ( Fe
2
O
3
) dan kassit erit ( SnO
2
) .

5. Mineral Sulfida

Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung ant ara unsur t ert ent u dengan
sulfur ( belerang) , sepert i besi, per ak, t embaga, t imbal, seng dan mer kuri.
Beberapa dari mineral sulfida i ni t erdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai
ekonomis, at au bij ih, sepert i pirit ( FeS
3
) , chalcocit e ( Cu
2
S) , galena ( PbS) ,
dan sphalerit ( ZnS) .

6. Mineral- mineral Karbonat dan Sulfat

Merupakan persenyawaan dengan ion ( CO
3
)
2
, dan disebut karbonat ,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat , CaCO
3

dikenal sebagai mineral kalsit . Miner al ini merupakan susunan ut ama yang
membent uk bat uan sedimen.

Pada gambar 3.3 diperlihat kan mi neral-mineral yang umum dij umpai pada bat uan
beku, yait u plagioclase feldspar, K-feldspar, quart z, muscovit e mica, biot it e mica,
amphibole, olivine, dan calcit e. Mineral mineral t ersebut mudah dikenali, baik secara
megaskopis maupun mikroskopi s berdasarkan dari sifat sifat f isik mineral masing-
masing. Adapun ciri dari mineral mineral t ersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah.



Gambar 3. 3 Berbagai j enis mineral yang umum dij umpai sebagai penyusun bat uan

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

9


Olivine

Ol ivi ne adalah kelompok mi ner al sil ikat yang
t ersusun dari unsur besi ( Fe) dan magnesium
( Mg) . Miner al ol ivi ne ber war na hij au, dengan kil ap
gelas, t er bent uk pada t emper at ur yang t i nggi.
Miner al ini umumnya dij umpai pada bat uan basalt
dan ult r amafi c. Bat uan yang kesel ur uhan
mineralnya t erdir i dar i miner al olivi ne dikenal
dengan bat uan Dunit e.




Amphibole/ Hornblende

Amphibole adal ah kelompok mi ner al silikat yang
berbent uk prismat i k at au kr ist al yang menyer upai
j arum. Mineral amphibole umumnya mengandung
besi ( Fe) , Magnesium ( Mg) , Kalsi um ( Ca) , dan
Alumuni um ( Al) , Sil ika ( Si) , dan Oksi gen ( O) .
Hor nbl ende t ampak pada fot o yang ber war na hij au
t ua kehit aman. Mineral ini banyak dij umpai pada
berbagai j enis bat uan beku dan bat uan met amor f.




Biotite

Semua mi ner al mi ka ber bent uk pi pih, bent uk
krist al ber l embar menyer upai buku dan merupakan
bidang belahan ( cleavage) dar i miner al biot it e.
Miner al biot it e umumnya ber warna gelap, hit am
at au cokl at sedangkan muscovit e berwar na t erang,
abu-abu t er ang. Mineral mika mempunyai
keker asan yang l unak dan bisa digores dengan
kuku.




Plagioclase feldspar

Miner al Plagiocl ase adalah anggot a dari kelompok
mineral fel dspar. Mineral ini mengandung unsur
Calsium at au Nat r ium. Krist al feldspar ber bent uk
prismat i k, umumnya berwarna put i h hi ngga abu-
abu, kilap gelas. Plagioklas yang mengandung
Nat r ium dikenal dengan miner al Al bit e, sedangkan
yang mengandung Ca disebut An-ort hit e.
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

10




Potassium feldspar ( Orthoclase)

Pot assi um feldspar adal ah anggot a dar i mi ner al
feldspar. Sepert i halnya plagioclase feldspar,
pot assium fel dspars adalah mineral silicat e yang
mengandung unsur Kal ium dan bent uk krist alnya
prismat i k, umumnya ber war na mer ah dagi ng
hingga put i h.


Mica

Micas adalah kelompok miner al silicat e mi ner als
dengan komposisi yang ber var iasi, dari pot assium
( K) , magnesium ( Mg) , ir on ( Fe) , aluminum ( Al) ,
sil icon ( Si) dan air ( H2O) .








Quartz

Quar t z adalah sat u dar i miner al yang umum yang
banyak dij umpai pada ker ak bumi. Miner al ini
t ersusun dar i Si lika dioksida ( Si O2) , ber war na
put ih, ki lap kaca dan belahan ( cleavage) t idak
t erat ur ( uneven) concoidal.


Calcite

Miner al Calci t e t ersusun dari calcium car bonat e
( CaCO3) . Umumnya ber war na put i h t ranspar an dan
mudah digor es dengan pisau. Kebanyakan dari
binat ang laut t er buat dar i calcit e at au mi neral yang
ber hubungan dengan 'lime' dar i bat ugamping.


Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

11
2
2
BATUAN





2. 2. BATUAN

Penget ahuan at au I lmu Geologi di dasar kan kepada st udi t erhadap bat uan. Diawali
dengan menget ahui bagaimana bat uan it u t erbent uk, t erubah, kemudian bagaimana
hingga bat uan it u sekarang menempat i bagian dari pegunungan, dat aran-dat aran di
benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut . Kemanapun anda
menoleh, maka anda selalu akan bert emu dengan benda yang dinamakan bat u at au
bat uan. Sebut saj a kerakal di halaman rumah, kemudian di j alan yang landasannya
at au bagian t epinya dibuat dari bat u. Di dasar at au t ebing sungai, bahkan menengok
bagian dari rumah anda mungkin sebagian besar t erbuat dari bat u. Bat u at au
bat uan yang anda lihat dimana- mana it u, ada yang sama warna dan j enisnya, t et api
j uga banyak yang berbeda. Tidak mengherankan apabila bat uan merupakan bagian
ut ama dari Bumi kit a ini.

Berdasar kan persamaan dan perbedaan t adi, maka kit a berupaya unt uk
mengelompokannya. Dari hasil pengamat an t erhadap j enis-j enis bat uan t ersebut ,
kit a dapat mengelompokkannya menj adi t iga kelompok besar, yait u ( 1) bat uan beku,
( 2) bat uan sedimen, dan ( 3) bat uan malihan at au met amorf is. Penelit ian-penelit ian
yang dilakukan oleh para ahli Geologi t erhadap bat uan, menyimpulkan bahwa ant ara
ket iga kelompok t ersebut t erdapat hubungan yang erat sat u dengan lainnya, dan
bat uan beku dianggap sebagai nenek moyang dar i bat uan lainnya. Dari sej arah
pembent ukan Bumi, diper oleh gambaran bahwa pada awalnya seluruh bagian luar
dari Bumi ini t erdiri dari bat uan beku. Dengan perj alanan wakt u sert a perubahan
keadaan, maka t erj adilah perubahan-perubahan yang disert ai dengan pembent ukan
kelompok- kelompok bat uan yang lainnya. Proses perubahan dari sat u kelompok
bat uan ke kelompok lainnya, merupakan suat u siklus yang dinamakan daur bat uan.

Pada gambar 3.4 diperlihat kan bagaimana perj alanan daur t ersebut . Melalui daur
bat uan ini, j uga dapat dirunt ut pr oses-proses geologi yang bekerj a dan mengubah
kelompok bat uan yang sat u ke lainnya. Konsep daur bat uan ini merupakan landasan
ut ama dari Geologi Fi sik yang diut arakan oleh JAMES HUTTON. Dalam daur t ersebut ,
bat uan beku t erbent uk sebagai akibat dari pendinginan dan pembekuan magma.
Pendinginan magma yang berupa lelehan silikat , akan diikut i oleh proses
penghabluran yang dapat berlangsung dibawah at au diat as permukaan Bumi melal ui
erupsi gunung berapi. Kel ompok bat uan beku t ersebut , apabila kemudian t ersi ngkap
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

12
dipermukaan, maka ia akan bersent uhan dengan at mosfir dan hidr osf ir, yang
menyebabkan berlangsungnya pr oses pelapukan.

Melalui proses ini bat uan akan mengalami penghancuran. Selanj ut nya, bat uan yang
t elah dihancurkan ini akan dipindahkan\ digerakkan dari t empat nya t erkumpul oleh
gayaberat , air yang mengalir diat as dan dibawah permukaan, angin yang bert iup,
gelombang dipant ai dan glet ser dipegunungan-pegunungan yang t inggi. Media
pengangkut t ersebut j uga dikenal sebagai alat pengiki s, yang dalam bekerj anya
berupaya unt uk merat akan permukaan Bumi. Bahan-bahan yang diangkut nya baik
it u berupa fragmen-fragmen at au bahan yang larut , kemudian akan diendapkan
dit empat -t empat t ert ent u sebagai sedimen.

Proses berikut nya adalah t erj adinya ubahan dari sedimen yang ber sifat lepas,
menj adi bat uan yang keras, melalui pembebanan dan perekat an oleh senyawa
mineral dalam larut an, dan kemudian disebut bat uan sedimen. Apabila t erhadap
bat uan sedimen ini t erj adi peningkat an t ekanan dan suhu sebagai akibat dari
penimbunan dan at au t erlibat dalam pr oses pembent ukan pegunungan, maka bat uan
sedimen t ersebut akan mengalami ubahan unt uk menyesuaikan dengan lingkungan
yang baru, dan t erbent uk bat uan malihan at au bat uan met amorfis. Apabila bat uan
met amorfis ini masih mengalami peningkat an t ekanan dan suhu, maka ia akan
kembali leleh dan berubah menj adi magma.


Gambar 3.4 Daur Bat uan ( Siklus Bat uan)

Panah-panah dalam gambar, menunj ukan bahwa j alannya siklus dapat t erganggu
dengan adanya j alan-j alan pint as yang dapat dit empuh, sepert i dari bat uan beku
menj adi bat uan met amorfis, at au bat uan met amorf is menj adi sedimen t anpa melal ui
pembent ukan magma dan bat uan beku. Bat uan sedimen dilai n pihak dapat kembali
menj adi sedimen akibat t ersingkap ke permukaan dan mengalami proses pelapukan

MAGMA
BATUAN
MALIHAN
BATUAN
SEDIMEN
SEDIMEN
BATUAN
BEKU
PROSES
PELAPUKAN
-EROSI
-PENGANGKUTAN
LITIFIKASI
(PEMBATUAN)
PROSES
MALIHAN
PENINGKATAN
P& T
PROSES
PELEBURAN
PROSES
PENDINGINAN\
PENGHABLURAN
DAUR BATUAN
1
2
3
4
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

13
2.3. BATUAN BEKU

2.3.1. Pengertian Batuan Beku

Bat uan beku at au bat uan igneus ( dari Bahasa Lat in: ignis, "api") adalah j enis bat uan
yang t erbent uk dari magma yang mendi ngin dan mengeras, dengan at au t anpa
proses krist alisasi, bai k di bawah permukaan sebagai bat uan int rusif ( plut onik)
maupun di at as permukaan sebagai bat uan ekst rusif ( vulkanik) . Magma ini dapat
berasal dari bat uan set engah cair at aupun bat uan yang sudah ada, baik di mant el
at aupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan t erj adi oleh salah sat u dari proses-
proses berikut : kenaikan t emperat ur, penurunan t ekanan, at au perubahan komposisi.
Lebih dari 700 t ipe bat uan beku t elah berhasil dideskr ipsi kan, sebagian besar
t erbent uk di bawah per mukaan kerak bumi.


2.3.2. Struktur Batuan Beku

Berdasar kan t empat pembekuannya bat uan beku dibedakan menj adi bat uan beku
ext rusive dan int rusive. Hal ini pada nant inya akan menyebabkan perbedaan pada
t ekst ur masing masing bat uan t ersebut . Kenampakan dari bat uan beku yang
t ersingkap mer upakan hal pert ama yang harus kit a perhat ikan. Kenampakan inilah
yang disebut sebagai st rukt ur bat uan beku

1. St rukt ur bat uan beku ekst rusif

Bat uan beku ekst rusif adalah bat uan beku yang pr oses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Bat uan beku ekst rusif ini yait u lava yang memiliki berbagia
st rukt ur yang memberi pet unj uk mengenai pr oses yang t erj adi pada saat pembekuan
lava t ersebut . St rukt ur ini diant aranya:
a. Masif , yait u st rukt ur yang memperlihat kan suat u masa bat uan yang
t erlihat seragam.
b. Sheet ing j oint , yait u st rukt ur bat uan beku yang t erlihat sebagai lapisan
c. Columnar j oint , yait u st rukt ur yang memperlihat kan bat uan t erpisah
poligonal sepert i bat ang pensil.
d. Pillow lava, yait u st rukt ur yang menyerupai bant al yang ber gumpal-gumpal.
Hal ini diakibat kan proses pembekuan t erj adi pada lingkungan air.
e. Vesikular, yait u st rukt ur yang memperlihat kan lubang-lubang pada bat uan
beku. Lubang ini t erbent uk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
f. Amigdaloidal, yait u st rukt ur vesi kular yang kemudian t erisi oleh mineral
lain sepert i kalsit , kuarsa at au zeolit
g. St rukt ur aliran, yait u st rukt ur yang memperli hat kan adanya kesej aj aran
mineral pada arah t ert ent u akibat aliran

2. St rukt ur Bat uan Beku I nt rusif

Bat uan beku ekst rusif adalah bat uan beku yang pr oses pembekuannya berlangsung
dibawah per mukaan bumi. berdasarkan kedudukannya t erhadap perlapisan bat uan
yang dit erobosnya st rukt ur t ubuh bat uan beku int rusif t erbagi menj adi dua yait u
konkordan dan diskordan.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

14
Konkordan

Tubuh bat uan beku int r usif yang sej aj ar dengan perlapisan disekit arnya, j enis j enis
dari t ubuh bat uan ini yait u :
a. Sill, t ubuh bat uan yang berupa lembaran dan sej aj ar dengan per lapisan
bat uan disekit arnya.
b. Laccolit h, t ubuh bat uan beku yang ber bent uk kubah ( dome) , dimana
perlapisan bat uan yang asalnya dat ar menj adi melengkung akibat
penerobosan t ubuh bat uan ini, sedangkan bagian dasarnya t et ap dat ar.
Diamet er laccolih berki sar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan
met er.
c. Lopolit h, bent uk t ubuh bat uan yang merupakan kebalikan dari laccolit h,
yait u bent uk t ubuh bat uan yang cembung ke bawah. Lopolit h memiliki
diamet er yang lebih besar dari laccolit h, yait u puluhan sampai rat usan
kilomet er dengan kedalaman ribuan met er .
d. Paccolit h, t ubuh bat uan beku yang menempat i sinklin at au ant ikli n yang
t elah t er bent uk sebelumnya. Ket ebalan paccolit h berkisar ant ara rat usan
sampai ribuan kilomet er
Diskordan

Tubuh bat uan beku int rusif yang memot ong perlapisan bat uan disekit arnya. Jenis-
j enis t ubuh bat uan ini yait u ( gambar 3.5) :
a. Dike, yait u t ubuh bat uan yang memot ong perlapisan disekit arnya dan
memiliki bent uk t abular at au memanj ang. Ket ebalannya dari beberapa
sent imet er sampai puluhan kilomet er dengan panj ang rat usan met er.
b. Bat olit h, yait u t ubuh bat uan yang memili ki ukuran yang sangat besar
yait u > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
c. St ock, yait u t ubuh bat uan yang mirip dengan Bat olit h t et api ukurannya
lebih kecil



Gambar 3. 5 Bagan St r ukt ur Bat uan Beku I nt rusif





Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

15
2.3.3. Tekstur Batuan Beku

Magma merupakan larut an yang kompleks. Karena t erj adi penurunan t emperat ur,
perubahan t ekanan dan perubahan dalam komposisi, larut an magma ini mengalami
krist alisasi. Perbedaan kombi nasi hal- hal t ersebut pada saat pembekuan magma
mengakibat kan t erbent uknya bat uan yang memilki t ekst ur yang berbeda.

Ket ika bat uan beku membeku pada keadaan t emperat ur dan t ekanan yang t inggi di
bawah permukaan dengan wakt u pembekuan cukup lama maka mineral-mineral
penyusunya memiliki wakt u unt uk membent uk sist em krist al t ert ent u dengan ukuran
mineral yang relat if besar. Sedangkan pada kondi si pembekuan dengan t emperat ur
dan t ekanan per mukaan yang rendah, mi neral-mineral penyusun bat uan beku t idak
sempat membent uk sist em krist al t ert ent u, sehingga t erbent uklah gelas ( obsidian)
yang t idak memili ki si st em krist al, dan mineral yang t erbent uk biasanya ber ukuran
relat if kecil. Berdasarkan hal di at as t ekst ur bat uan beku dapat dibedakan
berdasarkan :

1. Tingkat krist alisasi
a) Holokrist alin, yait u bat uan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh krist al
b) Hipokri st alin, yait u bat uan beku yang t ersusun oleh krist al dan gelas
c) Holohyalin, yait u bat uan beku yang hampir seluruhnya t ersusun oleh gelas

2. Ukuran but ir
a) Phanerit ic, yait u bat uan beku yang hampir sel uruhmya t ersusun oleh mineral-
mineral yang berukuran kasar.
b) Aphanit ic, yait u bat uan beku yang hampir selur uhnya t ersusun oleh miner al
berukuran halus.

3. Bent uk krist al
Ket ika pembekuan magma, mineral- mineral yang t erbent uk pert ama kali biasanya
berbent uk sempurna sedangkan yang t erbent uk t erakhir biasanya mengisi ruang
yang ada sehingga bent uknya t idak sempur na. Bent uk mineral yang t erlihat
melalui pengamat an mikr oskop yait u:
a) Euhedral, yait u bent uk krist al yang sempurna
b) Subhedral, yait u bent uk krist al yang kur ang sempur na
c) Anhedral, yait u bent uk krist al yang t idak sempurna.

4. Berdasar kan kombinasi bent uk krist alnya
a) Unidiomorf ( Aut omorf) , yait u sebagian besar krist al nya dibat asi oleh bidang
krist al at au bent uk krist al euhedral ( sempurna)
b) Hypidiomorf (Hypaut omorf) , yait u sebagian besar krist alnya berbent uk
euhedral dan subhedral.
c) Allot riomorf ( Xenomorf) , sebagian besar penyusunnya merupakan krist al
yang berbent uk anhedral.

5. Berdasar kan keseragaman ant ar but irnya
a) Equigranular, yait u ukuran but ir penyusun bat uannya hampir sama
b) I nequigranular, yait u ukur an but ir penyusun bat uannya t idak sama



Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

16
2.3.4. Klasifikasi Batuan Beku

Bat uan beku diklasifi kasikan berdasarkan t empat t erbent uknya, warna, kimia, t ekst ur ,
dan mineraloginya.

a. Berdasarkan t empat t erbent uknya bat uan beku dibedakan at as :
1. Bat uan beku Plut oni k, yait u bat uan beku yang t erbent uk j auh di perut bumi.
2. Bat uan beku Hypabi sal, yait u bat uan beku yang t erbent u t idak j auh dari
permukaan bumi
3. Bat uan beku vul kanik, yait u bat uan beku yang t erbent uk di permukaan bumi
Berdasarkan war nanya, mineral pembent uk bat uan beku ada dua yait u miner al
mafic ( gelap) sepert i oli vin, piroksen, amphi bol dan biot it , dan miner al f elsi c
( t erang) seper t i Feldspar , muskovit , kuarsa dan f eldspat oid.

b. Klasif ikasi bat uan beku berdasar kan warnanya yait u:
1. Leucocrat ic rock, kandungan mineral mafic < 30%
2. Mesocrat ic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%
3. Melanocrat ic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%
4. Hyper malanic rock, kandungan mineral mafic > 90%

c. Berdasarkan kandungan kimianya yait u kandungan SiO2-nya bat uan beku
diklasifikasikan menj adi empat yait u:
1. Bat uan beku asam ( acid) , kandungan SiO
2
> 65%, cont ohnya Gr anit , Ryolit .
2. Bat uan beku menengah ( int ermediat ) , kandungan SiO
2
65% - 52%. Cont ohnya
Diorit , Andesit
3. Bat uan beku basa ( basic) , kandungan SiO
2
52% - 45%, cont ohnya Gabbro,
Basalt
4. Bat uan beku ult ra basa ( ult ra basic) , kandungan SiO
2
< 30%


Bent uk I nt r usi Di ke

Bent uk I nt rusi Sil l
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

17

Bent uk I nt r usi St ock Bent uk I nt rusi Lacol it h


Bent uk I nt rusi Lopolit h Bent uk I nt rusi Roft pendant


Bent uk I nt r usi Di ke Bent uk I nt r usi Bat holi t h


Gambar 3.6 Cont oh cont oh bent uk i nt rusi bat uan beku


2.3.5. Pengelompokan Batuan Beku

Unt uk membedakan berbagai j enis bat uan beku yang t erdapat di Bumi, dilakukan
berbagai cara pengelompokan t erhadap bat uan beku ( gambar 3. 7) . Pengelompokan
yang didasar kan kepada susunan kimia bat uan, j arang dilakukan. Hal ini disebabkan
disamping pr osesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa
ki miawi. Dan yang sering digunakan adalah yang didasarkan kepada t ekst ur
dipadukan dengan susunan mineral, dimana keduanya dapat dilihat dengan kasat
mat a.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

18












Gambar 3.7 Dasar Klasif ikasi Bat uan Beku

Pada gambar 3.8 diperlihat kan pengelompokan bat uan beku dalam bagan,
berdasarkan susunan mineralogi. Gabr o adalah bat uan beku dalam dimana sebagian
besar mineral-mineralnya adalah olivine dan pir oksin. Sedangkan Felspar nya t erdiri
dari f elspar plagioklas Ca. Tekst urnya kasar at au phanerik, karena mempunyai wakt u
pendinginan yang cukup lama didalam lit osfir. Kalau dia membeku lebi h cepat karena
mencapai permukaan bumi, maka bat uan beku yang t erj adi adalah basalt dengan
t ekst ur halus. Jadi Gabr o dan Basalt keduanya mempunyai susunan mineral yang
sama, t et api t ekst urnya berbeda. Demikian pula dengan Granit dan Rhyolit , at au
Diorit dan Andesit . Gr anit dan Diorit mempunyai t ekst ur yang kasar, sedangkan
Rhyolit dan Andesit , halus. Basalt dan Andesit adalah bat uan beku yang banyak
dikeluar kan gunung-berapi, sebagai hasil pembekuan lava



Gambar 3.8 Klasifikasi bat uan beku ber dasarkan Tekstur dan Komposisi Mineral

Para ahli t eknik Sipil akan sangat t ert arik unt uk mempelaj ari bat uan, disamping
fungsi nya sebagai bahan bangunan, j uga karena perannya sebagai bat uan dasar
at au pondasi. Karena it u kepada mer eka dianj urkan unt uk dapat mengenal beberapa
j enis bat uan beku yang ut ama di lapangan. Unt uk memperoleh dat a t ent ang sifat
bat uan yang diperlukan oleh para ahli Teknik Sipil, umumnya dilakukan penguj ian
lapangan dan st udi pet rografi ( mikr oskopis) . Dat a t ersebut diperlukan dalam
Susunan Kimia
Batuan
KLASI FI KASI BATUAN
BEK U

Tekstur Batuan
Susunan
Mineral Batuan
Bentuk Tubuh
Batuan Didalam
Kerak
Didasarkan Kepada
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

19
kait annya unt uk penambangan, konst ruksi bawah permukaan at au unt uk
menent ukan cara-cara membuat bukaan.

Bat uan beku j uga dapat dikelompokan berdasarkan bent uk-bent uknya didalam kerak
Bumi. Pada saat magma mener obos lit osfir dalam perj alanannya menuj u per mukaan
Bumi, ia dapat menempat i t empat nya didalam kerak dengan cara memot ong st rukt ur
bat uan yang t elah ada, at au mengikut i arah dari st rukt ur bat uan. Yang memot ong
st rukt ur disebut bent uk-bent uk diskordan, sedangkan yang mengikut i st r ukt ur
disebut konkordan.


2.3.6. Magma

Dalam daur bat uan dicant umkan bahwa bat uan beku ber sumber dari proses
pendinginan dan penghabl uran lelehan bat uan didalam Bumi yang disebut magma.
Magma adalah suat u lelehan silikat bersuhu t inggi berada didalam Lit osfir, yang
t erdiri dari ion-ion yang bergerak bebas, hablur yang mengapung didalamnya, sert a
mengandung sej umlah bahan berwuj ud gas. Lelehan t ersebut diperkirakan
t erbent uk pada kedalaman berkisar sekit ar 200 kilomet er dibawah permukaan Bumi,
t erdiri t erut ama dari unsur-unsur yang kemudian membent uk mineral-mineral silikat .

Magma yang mempunyai berat -j enis lebih ringan dar i bat uan sekelilingnya, akan
berusaha unt uk naik melalui rekahan-rekahan yang ada dalam lit osfir hingga
akhirnya mampu mencapai permukaan Bumi. Apabila magma keluar, melal ui
kegiat an gunung-berapi dan mengalir diat as permukaan Bumi, ia akan dinamakan
lava. Magma ket ika dalam perj alanannya naik menuj u ke per mukaan, dapat j uga
mulai kehilangan mobilit asnya ket ika masi h berada didalam lit osfir dan membent uk
dapur-dapur magma sebelum mencapai permukaan. Dalam keadaan sepert i it u,
magma akan membeku dit empat , dimana ion-i on di dalamnya akan mulai kehilangan
gerak bebasnya kemudian menyusun diri, menghablur dan membent uk bat uan beku.
Namun dalam proses pembekuan t ersebut , t idak seluruh bagian dar i lelehan it u akan
menghablur pada saat yang sama. Ada beberapa j enis mi neral yang t erbent uk lebih
awal pada suhu yang t inggi dibandi ng dengan lainnya.

Dalam gambar 3.9 diperlihat kan ur ut an penghablur an ( pembent ukan mineral) dalam
proses pendinginan dan penghabluran lelehan silikat . Mineral-mineral yang
mempunyai berat -j enis t inggi karena kandungan Fe dan Mg sepert i olivine, piroksen,
akan menghablur paling awal dalam keadaan suhu t inggi, dan kemudian disusul oleh
amphibole dan biot it e. Disebelah kanannya kelompok mineral felspar, akan diawali
dengan j enis felspar calcium (Ca- Felspar) dan diikut i oleh f el spar kalium ( K-Felspar) .
Akibat nya pada suat u keadaan t ert ent u, kit a akan mendapat kan suat u bent uk
dimana hublur-hablur padat dikelilingi oleh lelehan.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

20


Gambar 3.9 Urut an pembent ukan mineral pada proses pendi nginan dan
Penghabl uran dar i lar ut an silikat magma

Bent uk-bent uk dan ukuran dari hablur yang t erj adi, sangat dit ent ukan oleh deraj at
kecepat an dari pendinginan magma. Pada proses pendinginan yang lambat , hablur
yang t erbent uk akan mempunyai bent uk yang sempurna dengan ukuran yang besar-
besar. Sebaliknya, apabila pendingi nan it u berlangsung cepat , maka i on-ion
didalamnya akan dengan segera menyusun dir i dan membent uk hablur-habl ur yang
berukuran kecil-kecil, kadang berukuran mikroskopis. Bent uk pola susunan habl ur-
hablur mineral yang nampak pada bat uan beku t ersebut dinamakan t ekst ur bat uan.

Disamping deraj at kecepat an pendinginan, susunan mineralogi dari magma sert a
kadar gas yang di kandungnya, j uga t urut menent ukan dalam pr oses
penghablurannya. Mengingat magma dalam aspek-aspek t ersebut diat as sangat
berbeda, maka bat uan beku yang t erbent uk j uga sangat beragam dalam susunan
mineralogi dan kenampakan fisiknya. Meskipun demi kian, bat uan beku t et ap dapat
dikelompokan berdasarkan cara-cara pembent ukan set a susunan mi neraloginya.


2.3.7. Proses Pembentukan Magma

Magma dalam kerak Bumi dapat t erbent uk sebagai akibat dari perbent uran ant ara 2
( dua) lempeng lit osfir, di mana salah sat u dari lempeng yang berint eraksi it u
menunj am dan menyusup kedalam ast enosfir. Sebagai akibat dari gesekan yang
berlangsung ant ara kedua lempeng lit osfir t ersebut , maka akan t erj adi peningkat an
suhu dan t ekanan, dit ambah dengan penambahan air berasal dari sedimen- sedi men
samudra akan di susul oleh proses peleburan sebagian dari lit osfir ( gambar 3.10) .



Gambar 3.10 I nt er aksi konvergen lempeng lit osf ir yang
menghasi lkan pembent ukan magm
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

21
Sumber magma yang t erj adi sebagai akibat dari peleburan t ersebut akan
menghasilkan magma yang bersusunan asam ( kandungan unsur SiO
2
lebih besar dari
55%) . Magma yang bersusunan basa, adalah magma yang t erj adi dan bersumber
dari ast enosf ir. Magma sepert i it u didapat di daerah-daerah yang mengalami gej ala
regangan yang dilanj ut kan dengan pemisahan lit osfir.

Berdasakan sifat kimiawinya, bat uan beku dapat dikelompokan menj adi 4 ( empat )
kelompok, yait u: ( 1) Kelompok bat uan beku ult rabasa/ ult ramafic; ( 2) Kelompok
bat uan beku basa; ( 3) Kelompok bat uan beku int ermediat e; dan ( 4) Kelompok
bat uan beku asam. Dengan demi kian maka magma asal yang membent uk bat uan
bat uan t ersebut diat as dapat dibagi menj adi 3 j enis, yait u magma basa, magma
int ermediat e, dan magma asam. Yang menj adi persoalan dari magma adalah :

1) Apakah benar bahwa magma t erdiri dari 3 j enis ( magma basa,
int ermediat e, asam) ?

2) Apakah mungki n magma it u hanya ada sat u j enis saj a dan kalau mungkin
bagaimana menj elaskan cara t erbent uknya bat uan-bat uan yang
komposisinya ber sifat ult rabasa, basa, int ermediat e dan asam?

Berdasar kan pengelompokan bat uan beku, maka pert anyaan pert ama dapat
dibenarkan dan masuk akal apabila magma t erdiri dari 3 j enis, sedangkan
pert anyaan kedua, apakah benar bahwa magma hanya ada sat u j enis saj a dan
bagaimana caranya sehingga dapat membent uk bat uan yang bersifat ult rabasa,
basa, int ermediat e, dan asam?. Unt uk menj awab pert anyaan ini, ada 2 cara unt uk
menj elaskan bagaimana bat uan yang bersifat basa, i nt ermediat e, dan asam it u dapat
t erbent uk dari sat u j enis magma saj a? Jawabannya adalah melalui proses
Diferensiasi Magma dan pr oses Asimilasi Magma.

DI FERENSI ASI MAGMA adalah proses penur unan t emperat ur magma yang t erj adi
secara perlahan yang dii kut i dengan t erbent uknya mineral-mineral sepert i yang
dit unj ukkan dalam deret reaksi Bowen. Pada penurunan t emperat ur magma maka
mineral yang pert ama kali yang akan t erbent uk adalah mi neral Olivi ne, kemudian
dilanj ut kan dengan Pyr oxene, Hornblende, Biot it e ( Deret t idak kont inu) . Pada deret
yang kont inu, pembent ukan mineral dimulai dengan t erbent uknya mineral Ca-
Plagioclase dan diakhiri dengan pembent ukan Na-Plagioclase. Pada penurunan
t emperat ur selanj ut nya akan t erbent uk mineral K-Feldspar( Or t hoclase) , kemudian
dilanj ut kan oleh Muscovit e dan diakhiri dengan t erbent uknya miner al Kuarsa
( Quart z) . Proses pembent ukan mineral akibat proses dif erensiasi magma di kenal
j uga sebagai Mineral Pembent uk Bat uan ( Rock For ming Minerals) .

Pembent ukan bat uan yang berkomposisi ult rabasa, basa, int ermediat e, dan asam
dapat t erj adi melalui proses diferensiasi magma. Pada t ahap awal penurunan
t emperat ur magma, maka mineral-mineral yang akan t erbent uk unt uk pert ama
kalinya adalah Olivine, Pyr oxene dan Ca-plagiokl as dan sebagaimana diket ahui
bahwa mineral- mineral t ersebut adalah mer upakan mineral penyusun bat uan ult ra
basa. Dengan t erbent uknya mineral- mineral Olivine, pyroxene, dan Ca-Plagioklas
maka konsent rasi larut an magma akan semakin bersifat basa hingga int ermediat e
dan pada kondi si ini akan t erbent uk mineral mi neral Amphibol, Biot it e dan Plagioklas
yang int ermediat e ( Labradorit e Andesine) yang merupakan mineral pembent uk
bat uan Gabro ( basa) dan Diorit e ( int ermediat e) . Dengan t erbent uknya mineral-
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

22
mineral t ersebut diat as, maka sekarang konsent rasi magma menj adi semakin bersifat
asam. Pada kondisi ini mulai t erbent uk mineral-mineral K-Feldspar ( Ort hoclase) , Na-
Plagioklas ( Albit ), Muscovit e, dan Kuarsa yang merupakan mineral-mineral penyusun
bat uan Granit e dan Granodi orit e ( Proses diferensiasi magma ini dikenal dengan seri
reaksi Bowen) .

ASI MI LASI MAGMA adalah proses melebur nya bat uan samping ( migli ng) akibat
naiknya magma ke arah permukaan dan proses ini dapat menyebabkan magma yang
t adinya bersifat basa berubah menj adi asam karena komposisi bat uan sampingnya
lebih bersifat asam. Apabila magma asalnya bersifat asam sedangkan bat uan
sampingnya bersifat basa, maka bat uan yang t erbent uk umumnya dicirikan oleh
adanya Xenolit e ( Xenolit e adalah fragment bat uan yang bersif at basa yang t erdapat
dalam bat uan asam) . Pembent ukan bat uan yang berkomposisi ult rabasa, basa,
int ermediat e, dan asam dapat j uga t erj adi apabila magma asal ( magma basa)
mengalami asimilasi dengan bat uan sampi ngnya.

Sebagai cont oh suat u magma basa yang menerobos bat uan samping yang
berkomposisi asam maka akan t erj adi asimilasi magma, di mana bat uan samping
akan melebur dengan larut an magma dan hal ini akan membuat konsent rasi magma
menj adi bersifat int ermediat e hi ngga asam. Dengan demikian maka bat uan-bat uan
yang ber komposisi mineral int ermediat e maupun asam dapat t erbent uk dari magma
basa yang mengalami asimilasi dengan bat uan sampingnya. Klasifikasi bat uan beku
dapat dilakukan berdasarkan kandungan mineralnya, kej adian / genesanya ( plut oni k,
hypabisal, dan volkanik) , komposisi kimia bat uannya, dan indek war na bat uannya.
Unt uk ber bagai keperluan klasifikasi , biasanya kandungan miner al dipakai unt uk
mengklasifikasi bat uan dan merupakan cara yang paling mudah dalam menj elaskan
bat uan beku. Berdasarkan kej adiannya ( genesanya) , bat uan beku dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

1) Bat uan Volcanic adalah bat uan beku yang t erbent uk dipermukaan at au
sangat dekat permukaan bumi dan umumnya berbut ir sangat halus hingga
gelas.
2) Bat uan Hypabysal adalah bat uan beku int rusive yang t erbent uk dekat
permukaan bumi dengan ciri umum bert ekst ur porphyrit ic.
3) Bat uan Plut onic adalah bat uan beku int r usive yang t erbent uk j auh dibawah
permukaan bumi dan umumnya bert ekst ur sedang hingga kasar.
4) Bat uan Ext rusive adalah bat uan beku, bersif at fragment al at au sebaliknya
dan t erbent uk sebagai hasil erupsi ke permukaan bumi.
5) Bat uan I nt rusive adalah bat uan beku yang t erbent uk dibawah per mukaan
bumi.


2.3.8. Penamaan Batuan Beku

Penamaan bat uan beku dit ent ukan berdasar kan dari komposisi mineral- mineral
ut ama ( dit ent ukan berdasarkan persent ase volumenya) dan apabila dalam
penent uan komposi si mineralnya sulit dit ent ukan secara past i, maka analisis kimia
dapat dilakukan unt uk memast ikan komposisinya.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

23
Yang dimaksud dengan klasifikasi bat uan beku disini adalah semua bat uan beku
yang t erbent uk sepert i yang diuraikan diat as ( volkanik, plut onik, ext rusive, dan
int rusive) . Dan bat uan beku ini mungkin t erbent uk oleh pr oses magmat ik,
met amorfosa, at au krist alisasi met asomat ism.

Penamaan bat uan beku didasarkan at as TEKSTUR BATUAN dan KOMPOSI SI
MI NERAL. Tekst ur bat uan beku adalah hubungan ant ar mineral dan deraj at
krist alisasinya. Tekst ur bat uan beku t erdiri dari 3 j enis ( gambar 3.11) , yait u
Aphanit ics ( bert ekst ur halus) , Porphyrit ics ( bert ekst ur halus dan kasar) , dan
Phanerics ( bert ekst ur kasar) .

Pada bat uan beku kit a mengenal der aj at krist alisasi bat uan: Holohyaline ( seluruhnya
t erdiri dari mineral amorf/ gelas) ) , holocryst alline ( seluruhnya t erdiri dari kri st al) , dan
hypocr yst alline ( sebagian t eridiri dari amorf dan sebagian krist al) . Sedangkan bent uk
mineral/ but ir dalam bat uan beku di kenal dengan bent uk mineral: Anhedral, Euhedral,
dan Glass/ amorf.















Gambar 3.11 Tekst ur Bat uan Beku

Komposisi mineral ut ama bat uan adalah mineral penyusun bat uan (Rock f or ming
Mineral) dari Bowen series, dapat t erdiri dari satu at au lebih mineral. Komposisi
mineral dalam bat uan beku dapat t erdiri dari mineral primer ( mineral yang t erbent uk
pada saat pembent ukan bat uan / bersamaan pembekuan magma) dan miner al
sekunder ( mi neral yang t erbent uk set elah pembent ukan bat uan) .

Dalam Tabel 3. 4 diperlihat kan j enis bat uan beku I nt rusif dan bat uan beku Ekst r usif
dan bat uan Ult r amafik besert a komposisi mineral ut ama dan mineral sedikit yang
menyusun pada set iap j enis bat uannya.


TEKSTUR BATUAN
SEBAGAI AKIBAT DARI TINGKA T / DERAJAT
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAAN MAGMA
AFANITIK
(Halus)

PENDINGINAN
CEPAT

MENCAPAI
PERMUKAAN /
DALAM AIR
PORFIRITIK


PADA AWALNYA
LAMBAT
KEMUDIAN CEPAT


FANERIK
(Kasar)

PENDINGINAN
LAMBAT


DIDALAM KERAK
DIBAWAH
PERMUKAAN
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

24
Tabel 3.4 Batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan minor mineral


GRANI TI S

ANDESI TI S

BASALTI S

ULTRAMAFI S
I ntrusive Gr anit e Dior it e Gabro
Per idot it e Extrusive Rhyolit e Andesit e Basalt
Komposisi
Mineral Utama
Kuar sa, K- Feldspar
Na- Plagioclase
I nt ermediat e
Plagioclase Amphibol,
Biot it e
Ca-Plagicl ase
Pyroxene
Olivine
Pyr oxene
Mineral
Sedikit
Muscovit e, Biot it e
Amphibole

Pyroxene
Ol ivi ne
Amphibole
Ca- Plagiocl ase
( Anort hit e)



2.4. BATUAN GUNUNG API

Apabila akhirnya dalam perj alanan keat as magma dapat mencapai per mukaan bumi,
maka akan t erj adi gej ala vulkanisma dan membent uk sebuah gunungberapi. I st ilah
vulkani sma berasal dari kat a lat in vulkanismus nama dari sebuah pulau yang
legendaris. Vulkanisma dapat didef inisikan sebagai t empat at au lubang diat as muka
Bumi dimana daripadanya dikel uarkan bahan at au bebat uan yang pij ar at au gas
yang ber asal dari bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan
disusun dan membent uk sebuah kerucut at au gunung.

Adapun sej umlah bahan-bahan yang di keluar kan melalui lubang, yang kemudian
dikenal sebagai pipa kepundan, t erdiri dari pecahan-pecahan bat uan yang t ua yang
t elah ada sebelumnya yang membent uk t ubuh gunung-berapi, maupun bebat uan
yang baru samasekali yang bersumber dari magma di bagian yang dalam dari lit osfir
yang selanj ut nya di semburkan oleh gas yang t erbebas. Magma t ersebut akan dapat
keluar mencapai permukaan bumi apabila geraknya cukup cepat melalui rekahan
at au pat ahan dalam lit osf ir sehingga t idak ada wakt u baginya unt uk mendingin dan
membeku. Terdapat dua sif at dari magma yang dapat memberikan pot ensi unt uk
bert indak demikian, dan it u adalah pert ama kadar gas yang ada didalam magma dan
yang kedua adalah kekent alannya.

Wilayah-wilayah sepanj ang bat as lempeng dimana dua lempeng lit osfir saling
berint eraksi akan merupakan t empat yang berpot ensi unt uk t erj adinya gej ala
vulkani sma. Gej ala vulkanisma j uga dapat t erj adi ditempat -t empat dimana ast enosfir
melalui pola rekahan dalam lit osfir nai k dengan cepat dan mencapai permukaan.
Tempat -t empat sepert i it u dapat diamat i pada bat as lempeng lit osfir yang saling
memisah-diri sepert i pada punggung t engah samudra, at au pada lit osf ir yang
membent uk lant ai samudra. Tidak semua gunung-ber api yang sekarang ada dimuka
Bumi ini, memperlihat kan kegiat annya dengan cara mengeluarkan bahan-bahan dari
dalam Bumi.

Unt uk it u gunungapi dikelompokan menj adi gunung berapi akt ip, hampir berhent i
dan gunung-berapi yang t elah mat i. Gunung-berapi yang digolongkan kedalam yang
hampir mat i, adalah gunung-gunung- berapi yang t idak memperlihat kan kegiat annya
saat ini, t et api diduga bahwa gunungapi it u kemungkinan besar masih akan akt ip
dimasa mendat ang. Biasanya gunung-berapi ini memperlihat kan indikasi-indikasi
kearah bangunnya kembali, sepert i adanya sumber panas dekat permukaan yang
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

25
menyebabkan t imbulnya sumber dan uap air panas, dll. Gunung-berapi yang t elah
mat i at au punah adalah gunung-berapi yang t elah lama sekali t idak menunj ukkan
kegiat an dan j uga t idak memperlihat kan t anda-t anda kearah it u.





RHYOLI TE

GRANI TE



DACI TE

GRANODI ORI TE




ANDESI T


DI ORI TE
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

26


BASALT

GABRO

Gambar 3.12 Beberapa cont oh bat uan beku



2.4.1. Bahan- Bahan Yang Dikeluarkan Pada Erupsi Gunung- Berapi

Kegiat an gunung-berapi dapat diikut i dengan keluarnya bahan yang bersifat encer
pij ar yang mengalir dari pusat nya dan dinamakan lava at au berupa fragmen-fragmen
bebat uan berukuran bongkah hingga debu yang halus yang disemburkan dengan
let usan. Disamping it u j uga dikeluarkan sej umlah gas dan uap.

Produk-pr oduk kegiat an gunung-berapi dapat dikelompokan menj adi 4 kelompok,
yakni : ( 1) . Aliran lava, ( 2) . Gas dan uap, ( 3) . Piroklast ika at au rempah-rempah
gunugapi dan ( 4) . Lahar, yait u rempah-rempah lepas yang t ert imbun pada t ubuh
gunungapi yang kemudian diangkut oleh media air sebagai larut an pekat dengan
densit as t inggi.

Aliran Lava adalah lelehan pij ar yang keluar ke permukaan berasal dari magma.
Susunan dari lava dianggap sama dengan magma asalnya, kecuali hilangnya
sej umlah gas kedalam at mosfir. Jenis lava yang paling banyak dij umpai dimuka Bumi
adalah j enis basalt , yang sumbernya berasal dari magma ber susunan maf is. Hal ini
disebabkan kar ena sifat dari magma mafis disamping suhunya yang t inggi j uga
karena sifat fisiknya yang encer, sehingga akan lebih mudah mencapai permukaan
dan mengawali kegiat an vulkanisma. Sedangkan magma yang asam karena suhunya
yang relat ip rendah, akan lebih mudah mendingin dan membeku, sehingga hanya
dalam j umlah yang kecil saj a yang dapat keluar mencapai permukaan dan mengalir.

Kenyat aan ini j uga yang akan menj elaskan mengapa susunan kerak-benua lebih
banyak dibangun dari bat uan bersusunan granit is. Disisi lain andesit mempunyai
susunan yang berada diant ara basalt dan rhyiol it . Karena it u vulkanisma yang
mengeluarkan lava andesit is akan lebih sering t erj adi dibandingkan yang rhyi olit is,
namun j auh lebih kurang apabila dibandingkan dengan yang basalt is.


2.4.2. Tipe- tipe lava :

Berdasar kan komposisi dan sifat fisik dari magma asalnya, sifat -sifat ekt ernal dari
lava sepert i cara-cara bergerak ( mengalir) , sebaran dan sif at int ernalnya sepert i
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

27
bent uk dan st rukt urnya set elah membeku, t ipe lava dapat dibagi menj adi 3 ( t iga)
kelompok, yait u : ( 1) . lava basalt is. ( 2) . Lava andesit is dan ( 3) . Lava rhyiolit is

1. Lava basaltis :

Merupakan lava yang paling banyak dikeluar kan berasal dari magma yang
bersusunan mafis, ber suhu t inggi dan mempunyai viskosit as yang rendah. Lava
ini akan mudah mengalir mengikut i lembah yang ada dan mampu menyebar
hingga mencapai j arak yang sangat j auh dari sumbernya apabila lerengnya
cukup besar, t ipis dan magma yang keluar cukup banyak. Di Hawaii lava basalt is
mampu menempuh j arak 50 Km dari sumbernya dengan ket ebalan rat a-rat a 5
met er. Di I celand bahkan j araknya dapat mencapai 100 Km lebi h, dan di dat aran
Columbia lebih dari 150 Km. Lava basalt i s akan membeku menghasil kan 2
macam bent uk yang khas, yait u bent uk Aa dan Pahoehoe ( ist ilah Polynesia di
Hawaii, dilafalkan : pa-hoy-hoy , yang art inya t ali ) .

Lava yang encer akan bergerak mengalir dengan kecepat an 30 Km/ j am,
menyebar sehingga mampu mencapai ket ebalan 1 met er, dan membeku dengan
permukaan yang masih elast is sehingga akan t erseret dan membent uk lipat an-
lipat an melingkar sepert i t ali ( gambar 3.13) . Semakin j auh dari pusat nya
kekent alannya akan meningkat dan membeku dengan permukaan yang rapuh
namun bagian dalamnya yang masih panas dan encer t et ap bergerak dan
menyeret bagian permukaannya yang membeku. Karena bagian dalamnya
bergerak lebih cepat dari permukaannya, maka akibat nya akan membent uk
permukaan lava yang kasar, dengan uj ung- uj ungnya yang runcing-r uncing.
Bent uk lava sepert i it u disebut Aa ( dilaf alkan ah-ah ) .



Gambar 3.13 Lava ber bent uk t ali (Lava
Pahoe- hoe)


Gambar 3.14 Lava ber bent uk t i ang
( Columnar Joint )
Block lava at au lava bongkah mer upakan ist ilah yang dit erapkan unt uk segala
j enis lava yang mempunyai permukaan yang kasar berbongka-bongkah.
Kedalamnya j uga t ermasuk lava Aa. Bent uk bongkah t erj adi karena permukaan
lava yang lebih cepat membeku sedang dibagian dalamnya masih bergerak
karena panas dan agak kent al. Sif at khas lainnya yang t erdapat pada beberapa
j enis lava basalt is adalah kehadiran lubang-lubang dari bekas kandungan gas
yang keluar pada saat lava membeku. Gas yang t erlarut didalam magma akan
naik ke bagian at as dari magma pada saat mendingin dan kemudian
meni nggalkan lubang-lubang ( vesicles ) sebesar kacang pada bagian
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

28
permukaan lava. Basalt yang mempunyai lubang-lubang dalam j umlah yang
cukup banyak dinamakan scoria.

Lava basalt is pada saat membeku j uga sering membent uk st rukt ur sepert i t iang
( Gambar 3.14) , dengan penampang segi lima ( columnar j oint ing) . Apabila
keluarnya lava basalt berlangsung dibawah laut ( submarine) , lava akan
membeku membent uk st rukt ur-st rukt ur membulat lonj ong dengan permukaan
yang licin sepert i permukaan gelas akibat dari pendinginan yang cepat , dan
cembung t et api dengan dasar yang mendat ar. Lava yang mengalir kemudian
diat asnya, akan mengikut i permukaan membulat yang t elah ada dibawahnya.
Disamping bent uknya yang yang menyerupai t umpukan-t umpukan bent uk
lonj ong dengan per mukaan membulat , j uga penampangnya memperlihat kan
st rukt ur rekahan radial yang t erbent uk sebagai akibat perenggangan. Ciri khas
lainnya dari lava bant al adalah adanya sedimen yang mengisi ruang diant ara
bent uk l onj ongnya, yait u endapan laut yang t er perangkap pada saat lava
mengalir dan membeku.

2. Lava andesitis

Lava ini mempunyai susunan ant ara basalt is dan rhyolit is, at au int ermediat e.
Lava andesit is yang mempunyai sifat fisik kent al, t idak mampu mengalir j auh dari
pusat nya. Pada saat membeku, sepert i halnya lava basalt i j uga dapat
membent uk st rukt ur Aa, kekar t iang dan st rukt ur bant al. Tet api j ar ang sekali
kembent uk st rukt ur Pahoe- hoe.

3. Lava rhyolitis

Karena magma j enis ini sifat nya sangat kent al, j arang sekali dij umpai sebagai
lava, karena sudah membeku dibawah permukaan sebelum t erj adi erupsi.

Gas dan uap yang dikeluar kan oleh gunungapi beberapa daripadanya berasal dari
permukaan bumi . Air yang berasal dari permukaan at au dekat permukaan Bumi,
akan diubah menj adi uap pada saat ia bersent uhan dengan permukaan magma dan
berkembang menj adi let usan yang hebat . Jumlah gas yang t erdapat didalam magma,
berkisar ant ara 1% hingga set inggi-t ingginya 9%, dimana yang ut ama adalah uap air
dan CO
2
dengan sedikit N, SO
2
, Cl dan beberapa yang lainnya. Pada kedalaman
beberapa puluh Km, gas-gas t ersebut t et ap berada dalam kadaan t erlarut didalam
magma yang berada dalam kondisi t ert ekan oleh bat uan sekit arnya. Gas-gas
t ersebut kemudian akan t erkumpul dibagian at as dar i magma yang bergerak nai k
sert a menekan bat uan yang t erdapat diat asnya. Apabila gas t ersebut samasekali
t erhalang j alannya, umpamanya karena ada sumbat , maka ini akan meningkat kan
t ekanan t erhadap bat uan diat asnya dan akhirnya akan menghancur kannya. Demikian
penghalang t ersebut dapat disi ngkirkan, maka gas akan mengembang. Let usan awal
akan menyeret sert a bahan-bahan bat uan yang ada dan kemudian diikut i oleh
sempalan-sempalan lava keudar a.

Piroklast ika at au rempah-rempah gunung-berapi, Pyro berart i pij ar, dan klast ika
adalah bent uk f ragmment al. Piroklast i ka t erdiri dari f ragmen-fragmen pij ar ber ukuran
halus ( debu) hingga berukuran bongkah-bongkah besar yang disembur kan pada saat
t erj adi let usan. Fragmen-fragmen t ersebut berasal dari bat uan yang t elah ada yang
membent uk pipah t ubuh gunung-berapi t ersebut , dan yang berasal dari magma yang
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

29
t urut t erseret ket ika gas dengan t ekanan yang kuat menghembus keudara. Bongkah-
bongkah berukuran besar- besar hingga mencapai 100 t on mampu dilempar sampai
j arak 10Km dari pusat nya.

Piroklast ika dapat diangkut oleh udar a, yang kasar kemudian dij at uhkan disekit ar
t ubuh gunung api, sedangkan yang halus akan dibawa angin ket empat yang lebih
j auh bahkan dapat berada di udara hingga mencapai beberapa hari. Gunung-berapi
Krakat au yang berada di Selat Sunda pada saat melet us pada t ahun 1883, t elah
mengeluarkan awan piroklast ika set inggi 80 Km keudara, menghalangi sinar
mat ahari sehingga meni mbulkan kegelapan sampai t iga hari bert urut -t urut . Fragmen
debunya yang halus t ert iaup angin dan menghambat radiasi sinar mat ahari secara
global hampir sebanyak 10% dan berdampak t erhadap suhu hingga t urun 1 C.
Debu yang hal us t et ap t inggal mengambang diudar a dan menyebabkan warna yang
memudar pada saat mat ahari t enggelam hi ngga beberapa t ahun.
Disamping oleh udara, pir oklast ik yang j at uh disekeliling t ubuh gunung api, j uga
diangkut oleh media air huj an yang mengalir melalui lereng sebagai aliran lumpur
yang pekat dan disebar ke dat aran rendah.


Gambar 3.15 Erupsi mat er ial piroklast ik

Piroklast ika di kelompokan berdasar kan ( 1) susunannya secara umum, ( 2) cara
t erj adinya, ( 3) ukur an fragmen, ( 4) keadaan pada saat disemburkan dan j at uh
keper mukaan bumi, dan ( 5) berdasar kan t ingkat konsolidasinya. Namun
pengelompokan pir oklast ika yang paling banyak digunakan dan paling pent ing adalah
yang didasarkan kepada ukuran dan bent uk fragmen dan t ingkat konsolidasinya.

Bom vulkanik adalah f ragmen berukuran lebih besar dari 64 mm. Karena pada
saat dilempar keudara keadaannya masih bersifat lelehan, maka pada saat
membeku dan j at uh bent uknya ada yang t erput ar, dan ada pula yang set elah
j at uh bagian dalamnya masih bersifat leleh pij ar, dan set elah mendingin
seluruhnya akan mempunyai permukaan rekah-rekah menyerupai kerak r ot i .
Akumulasi bom-bom volkanik ( bent uknya agak membundar) yang memadat dan
membent uk sekelompok bat uan, dinamakan aglomerat . Sedangkan unt uk
fragmen-fragmen berukuran bongkah yang bent uknya menyudut akan memadat
dan membent uk bat uan sebagai breksi vulkanik.

Lapili adalah fragmen yang berukuran ant ara 64 dan 2 mm dan apabila
memadat akan membent uk bat uan dinamakan lapili aglomerat at au lapili breksia,
t ergant ung dari bent uk fragmennya.
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

30
Debu vulkanik adalah fragmen yang berukuran kurang dari 2 mm hingga
ukuran debu dan apabila memadat dan membat u dinamakan t ufa. Tuf a dapat
j uga mengandung beberapa fragmen berukuran besar ( lapili at au breksi) , maka
kit a j uga mempunyai ist ilah-i st ilah t ufa-lapili dan t ufa-breksi . Dilapangan kedua
ist ilah ini dapat diamat i sebagai lapili at au breksi sebagai fragmen, dan t ufa
sebagai semennya.


2.4.3. Lahar

Lahar adalah ist ilah I ndonesia yang digunakan t erhadap produk gunungapi yang
diangkut oleh media air met eorik ( huj an) at au ber asal dari danau kepundan. I st ilah
ini sudah menj adi int ernasional yang sebelumnya dikenal sebagai mudflow at au
fragment al flow . Lahar bergerak mengalir sepert inya lava, di kendalikan oleh
gayaberat dan t opografi. Di I ndonesia, t erut ama bagi orang awam, ist ilah lahar dan
lava acapkali dikaburkan. Apa yang mereka sebut lahar, sebenarnya adalah lava
yang keluar dari kepundan.

Tidak semua gunung-berapi di I ndonesia menghasilkan aliran lahar. Lahar umumnya
kit a j umpai diwilayah sekit ar gunung-berapi yang secara periodi k memperlihat kan
kegiat annya dan mengeluar kan bahan pir oklast ika. Gunung Merapi di Jawa Tengah
at au G. Semer u di Jawa Timur, adalah gunung- berapi yang sering diberit akan
t erj adinya aliran lahar. Namun demi kian endapan- endapan lahar yang mempunyai
ciri-ciri khas, masih dapat dikenali di gunung-gunung-berapi yang sudah t idak
memperlihat kan kegiat annya. Bahkan endapan lahar j uga t erlihat pada produk
gunungapi Tersier. Berdasar kan cara t erj adinya kit a kenal adanya dua j enis lahar,
yait u : ( 1) . lahar dingin dan ( 2) lahar panas.

1. Lahar dingin

Rempah-rempah gunung-berapi yang masih belum t erkonsolidasi, yang
t erkumpul dibagian puncak dan lereng, pada saat at au beberapa saat set elah
erupsi kemudian t erj adi huj an, maka bahan-bahan piroklast ika t ersebut akan
diangkut dan bergerak kebawah sebagai aliran pekat dengan densit as t inggi.
Bahan-bahan pir oklast i ka mulai dari bongkah, bom vul kanik, lapili dan debu akan
bergerak kebawah melalui lembah-lembah pada lereng gunung-berapi. Karena
densit asnya yang besar sert a geraknya di kendali kan oleh t arikan gayaberat dan
t opografi, maka alir an lahar mampu mengangkut bongkah- bongkah ukuran besar
( sebesar rumah sekalipun) hingga j arak yang sangat j auh.

Endapan lahar dingin dicirikan oleh pemilahannya yang sangat buruk, meskipun
masih nampak adanya kecenderungan bahwa fragmen yang besar-besar dan
berat akan t erkumpul dibagian bawah dari endapan. Kadang-kadang endapan
lahar dingin sulit dibedakan dari endapan awan panas, t erut ama endapan yang
sudah lama. Set elah per j alannya agak j auh dari sumbernya, lahar ini akan
berangsur menj adi sungai dan mengendapkan bebannya sebagaimana sungai
biasa.


Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

31
2. Lahar panas

Beberapa gunung- berapi, dasar kepundannya bersif at kedap air sehingga
sej umlah air huj an akan t erkumpul sehingga akan t erbent uk sebuah danau. Di
I ndonesia gunung-gunung berapi yang mempunyai danua diat asnya adalah G.
Kelud di Jawa Timur, G. Galunggung di Jawa Barat dan G. Agung di Bali. Bahan
lempung yang menyebabkan dasar kepundan kedap air it u berasal dari ubahan
bat uan yang membent uk dinding kepundan oleh gas-gas yang keluar dari pipa.
Bahan yang halus ini akan diangkut oleh huj an yang t urun dan diendapkan pada
dasar kepundan.

Berdasarkan cat at an pakar gunung- berapi di I ndonesia, G. Galunggung di Jawa-
Barat , pada t ahun 1822 melet us dan memunt ahkan seluruh danau besert a isi nya
yang sudah t ercampur bahan-bahan dari magma. Akibat dari let usan t ersebut ,
t erj adi aliran lahar panas dan mampu menumpuh j arak 60 Km. G.Kelud di Jawa-
Timur yang mempunyai danau pada kepundannya, pada let usan yang t erj adi
pada t ahun 1919 t elah menimbulkan t erj adinya aliran lahar panas yang merusak
130 Km2 lahan pert anian dan menghilangkan hampir 5000 j iwa. Karena gunung-
berapi ini memperlihat kan kegiat annya secara t eratur, maka unt uk menghindari
t erj adinya malapet aka sepert i yang berlangsung pada t ahun 1919, pemerint ah
Hindia Belanda wakt u it u membangun t erowonga-t erowongan. Tuj uan dari
pembangunan t erowongan t ersebut adalah unt uk mengurangi vol ume air yang
t erkumpul dalam kepundan sehi ngga apabila t erj adi let usan, t idak akan t er lalu
banyak mengeluar kan lahar.


Tabel 3.5 Klasifikasi Batuan Gunungapi


Ukuran
Butir

Butiran
Volkanoklastik

Batuan
Piroklast ik

> 64mm
Bombs - ej ect ed fluid
Blok - ej ect ed solid
agglomerat
vol canik br eksia

2mm - 64mm

Lapill i

Bat u lapi lli (lapillist one)

0.06mm - 2mm

Debu ( Ash)

Tuff

< 0.06mm

Dush

Tuff

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

32

Gambar 3.16 Klasifi kasi bat uan piroklast ik



1.4.4. Batuan Piroklastik
Bat uan piroklast i k adalah bat uan beku ekst rusif yang t er bent uk dari hasil erupsi
gunungapi ( vol kanisme) . Erupsi gunungapi pada umumnya mengeluar kan magma
yang dilemparkan ( explosi ve) ke udara melalui l ubang kepundan dan membeku
dalam berbagai ukuran mulai dari debu ( ash) hingga bongkah ( boulder) .
Tuff adalah bat uan gunungapi yang t erbent uk dari suat u campuran fragmen fragmen
mineral bat uan gunungapi dalam mat rik debu gunungapi. Tuff t erbent uk dari
kombi nasi debu, bat uan dan fragmen mineral ( pir oklast ik at au t ephr a) yang
dilempar kan ke udara dan kemudian j at uh ke permukaan bumi sebagai suat u
endapan campuran. Kebanyakan dari fragmen bat uan cenderung merupakan bat uan
gunungapi yang t erkonsolidasi dari hasil erupsi gunungapi. Kadangkala mat erial
erupsi yang masih panas mencapai per mukaan bumi dan kemudian menbeku
menj adi wel ded t uff .
Bat uan piroklast ik secara umum dikelompokan berdasarkan pada ukuran but ir sepert i
halnya dengan bat uan klast ik lainnya / bat uan t errigenous lainnya.
1. Batupasir Tuf : Bat uan t uf merupakan bat uan volkaniklast ik berukuran kurang
dari 2mm. Berdasarkan kehadiran hablur ( cryst al) , lit ik ( lit hic) at au kaca/ gelas ( vit rik) ,
t uf ini dapat dikelaskan menj adi: a) . Tuf hablur; b) .Tuf vit rik; dan c) . Tuf lit ik

2. Agglomerat : Agglomerat adalah bat uan volkaniklast ik ( piroklast ik) yang
berukuran lebih besar daripada 64mm. Agglomerat t erbent uk akibat dari let upan
gunung api, dan t erbent uk berdekat an dengan kawah gunung berapi.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

33


Bat u apung ( Scor ia)

Tufa



Obsi dian

Mat eri al Pirokl ast i k ( Bom Vol kanik)

Gambar 3.17 Berbagai j enis bat uan piroklast ik



2.5. BATUAN SEDI MEN

Sedimen merupakan bahan at au part ikel yang t erdapat di permukaan bumi ( di
darat an at aupun laut an) , yang t elah mengalami pr oses pengangkut an ( t ranspor t asi)
dari sat u t empat ( kawasan) ke t empat lainnya. Air dan angin merupakan agen
pengangkut yang ut ama. Sedimen i ni apabila mengeras ( membat u) akan menj adi
bat uan sedimen. I lmu yang mempelaj ari bat uan sedi men disebut dengan
sediment ologi.

Sebelum menget ahui bagaimana sedimen t erangkut dan t erendapkan dalam suat u
cekungan mungkin ada baiknya kit a dapat memahami prinsi p apa saj a yang bisa kit a
t emukan dalam bat uan sedimen. Prinsip-prinsip t ersebut sangat lah beragam
diant aranya prinsip unif ormit arianism. Prinsip pent ing dari unif or mit arianism adalah
proses-proses geologi yang t er j adi sekarang j uga t er j adi di masa lampau. Pr insip ini
diaj ukan oleh Charles Lyell di t ahun 1830. Dengan menggunakan prinsip t ersebut
dalam mempelaj ari proses-pr oses geologi yang t erj adi sekarang, kit a bisa
memperkirakan beberapa hal sepert i kecepat an sediment asi, kecepat an kompaksi
dari sediment , dan j uga bisa memperkirakan bagaimana bent uk geologi yang t erj adi
dengan proses-proses geol ogi t ert ent u.
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

34
Lapisan horizont al yang ada di bat uan sedimen disebut bedding. Beddi ng t erbent uk
akibat pengendapan dari part ikel-part ikel yang t erangkut oleh air at au angin. Kat a
sedimen sebenanr ya berasal dari bahas lat in sediment um yang art inya endapan.
Bat as-bat as lapisan yang ada di bat uan sedimen adalah bidang lemah yang ada pada
bat uan dimana bat u bisa pecah dan fluida bisa mengalir. Selama susunan lapisan
belum berubah at aupun t erbalik maka lapisan t ermuda berada di at as dan lapisan
t ert ua berada di bawah. Prinsip t ersebut di kenal sebagai prinsip superposit ion.
Susunan lapi san t ersebut adalah dasar dari skala wakt u st rat igrafi at au skala wakt u
pengendapan. Pengamat an pert ama at as fenomena ini dilakukan oleh Nicolaus St eno
di t ahun 1669. Beliau mengaj ukan beberapa prinsip berkait an dengan fenomena
t ersebut . Prinsip-prinsip it u adalah prinsip hori zont alit y, superposit ion, dan original
cont inuit y. Prinsip hori zont alit y menj elaskan bahwa semula bat uan sedi men
diendapkan dalam posisi horizont al.

Fakt or-f akt or yang mengont rol t erbent uknya sedimen adalah iklim, t opografi,
veget asi dan j uga susunan yang ada dari bat uan. Sedangkan fakt or yang mengont r ol
pengangkut an sedimen adalah air, angin, dan j uga gaya gr avit asi. Sedimen dapat
t erangkut baik oleh air , angin, dan bahkan salj u/ glet ser. Mekanisme pengangkut an
sedimen oleh air dan angin sangat lah berbeda. Pert ama, karena berat j enis angin
relat if lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut sedi men yang
ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedi men yang mampu
t erangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir . Kedua, karena si st em yang ada
pada angin bukanlah sist em yang t erbat asi ( confined) sepert i layaknya channel at au
sungai maka sedi men cenderung t ersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai
menuj u at mosfer.

Sedimen-sedimen yang ada t erangkut sampai di suat u t empat yang di sebut
cekungan. Di t empat t ersebut sedimen sangat besar kemungkinan t erendapkan
karena daerah t ersebut relat if lebih rendah dari daerah sekit arnya dan karena
bent uknya yang cekung dit ambah akibat gaya grafi t asi dari sedi men t ersebut maka
susah sekali sedi men t ersebut akan berger ak melewat i cekungan t ersebut . Dengan
semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami
penurunan dan membuat cekungan t ersebut semakin dalam sehingga semakin
banyak sedimen yang t erendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan
oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang di pengaruhi j uga st rukt ur
yang t erj adi di sekit ar cekungan sepert i adanya pat ahan.


Sedimen dapat diangkut dengan t iga cara, yait u :

a) Suspension: ini umumnya t erj adi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya ( sepert i lempung) sehi ngga mampu diangkut oleh alir an air at au
angin yang ada.

b) Bed load: ini t erj adi pada sedimen yang relat if lebih besar ( sepert i pasir,
kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak
dapat berfungsi memindahkan pert ikel-part ikel yang besar di dasar.
Pergerakan dari but iran pasir di mulai pada saat kekuat an gaya aliran
melebihi kekuat an inert ia but iran pasir t er sebut pada saat diam. Gerakan-
gerakan sedimen t ersebut bi sa menggel undung, menggeser, at au bahkan
bisa mendor ong sedi men yang sat u dengan lain
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

35
c) Saltation yang dalam bahasa lat in ar t inya mel oncat umumnya t erj adi pada
sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap
dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafit asi yang
ada mampu mengembalikan sedimen pasir t ersebut ke dasar.

Pada saat kekuat an unt uk mengangkut sedimen t idak cukup besar dalam membawa
sedimen-sedi men yang ada maka sedimen t ersebut akan j at uh at au mungkin
t ert ahan akibat gaya grafit asi yang ada. Set elah it u proses sediment asi dapat
berlangsung sehingga mampu mengubah sedi men- sedimen t ersebut menj adi suat u
bat uan sedimen. Mat erial yang menyusun bat uan sedimen adalah lumpur, pasir,
keli kir, kerakal, dan sebagainya. Sedi men ini akan menj adi bat uan sedimen apabila
mengalami proses pengerasan. Sedimen akan menj adi bat uan sedimen melalui
proses pengerasan at au pembat uan ( lit hifikasi) yang melibat kan proses pemadat an
( compact ion) , sement asi ( cement at ion) dan diagenesa dan lit hifi kasi. Ciri-ciri bat uan
sedimen adalah: ( 1) . Berlapi s ( st rat ificat ion) , ( 2) Mengandung fosil, ( 3) Memiliki
st rukt ur sedimen, dan ( 4) . Tersusun dari fragmen but iran hasil t ransport asi.

Secara umumnya, sedimen at au bat uan sedimen t er bent uk dengan dua cara, yait u:

1. Bat uan sedimen yang t erbent uk dalam cekungan pengendapan at au dengan
kat a lain t idak mengalami proses pengangkut an. Sedimen ini dikenal sebagai
sedimen autochthonous. Yang t ermasuk dalam kelompok bat uan
aut ochhonous ant ara lain adalah bat uan evaporit ( halit ) dan bat ugamping.

2. Bat uan sedimen yang mengalami proses t ransport asi, at au dengan kat a lain,
sedimen yang berasal dari luar cekungan yang dit ransport dan diendapkan di
dalam cekungan. Sedimen ini di kenal dengan sedimen allochthonous. Yang
t ermasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Bat upasir, Kongl omerat ,
Breksi, Bat uan Epi klast ik.

Selain kedua j enis bat uan t ersebut diat as, bat uan sedimen dapat dikelompokkan
pada beberapa j enis, berdasarkan cara dan proses pembent ukkannya, yait u :

1. Terrigenous ( det rit al at au klast ik) . Bat uan sedimen klast i k merupakan bat uan
yang berasal dari suat u t empat yang kemudian t ert ransport asi dan
diendapkan pada suat u cekungan. Cont oh: a) . Konglomerat at au Breksi; b) .
Bat upasir; c) . Bat ulanau; d) . Lempung

2. Sedimen kimiawi/ biokimia ( Chemical/ biochemical) . Bat uan sedimen kimiawi /
biokimia adalah bat uan hasil pengendapan dari proses kimiawi suat u larut an,
at au organisme bercangkang at au yang mengandung mineral silika at au
fosf at . Bat uan yang t ermasuk dalam kumpulan ini adalah: a) . Evaporit ; b) .
Bat uan sedimen karbonat ( bat ugamping dan dolomit ) ; c) . Bat uan sedimen
bersilika (r ij ang) ; d) . Endapan organik ( bat ubara)

3. Bat uan volkanoklast ik ( Volcanoclast ic rocks) . Bat uan volkanoklast ik yang
berasal daripada akt ivit as gunungapi. Debu dari akt ivit as gunungapi ini akan
t erendapkan sepert i sedimen yang lain. Adapun kelompok bat uan
volkanoklast ik adalah: Bat upasir t ufa dan Aglomerat

Secara garis besar, genesa bat uan sedimen dapat dibagi menj adi dua, yait u : Bat uan
Sedimen Klast ik dan Bat uan Sedimen Non- klast ik. Bat uan sedimen klast ik adalah
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

36
bat uan yang t er bent uk dari hasil r ombakan bat uan yang sudah ada ( bat uan beku,
met amorf, at au sedimen) yang kemudian diangkut oleh media ( air, angi n, glet ser)
dan diendapkan disuat u cekungan. Proses pengendapan sedi men t erj adi t erus
menerus sesuai dengan berj alannya wakt u sehingga endapan sedimen semakin lama
semakin ber t ambah t ebal. Beban sedi men yang semakin t ebal mengakibat kan
endapan sedimen mengalami kompaksi. Sedi men yang t erkompaksi kemudian
mengalami pr oses diagenesa, sement asi dan akhirnya mengalami lit hif ikasi
( pembat uan) menj adi bat uan sedimen. Adapun kel ompok sedimen non- klast ik adalah
kelompok bat uan sedimen yang genesanya ( pembent ukannya) dapat berasal dari
proses kimiawi , at au sedimen yang ber asal dari sisa- sisa organisme yang t elah mat i.


2.5.1. Ciri ciri Batuan Sedimen

Pada umumnya bat uan sedimen dapat dikenali dengan mudah dilapangan dengan
adanya perlapisan. Perlapisan pada bat uan sedimen disebabkan oleh ( 1) perbedaan
besar but ir, sepert i misal nya ant ara bat upasir dan bat ulempung; ( 2) Perbedaan
warna bat uan, ant ara bat upasir yang berwarna abu-abu t erang dengan bat ulempung
yang berwarna abu-abu kehit aman. Disamping it u, st rukt ur sedimen j uga menj adi
penciri dari bat uan sedimen, seper t i st rukt ur silang siur at au st rukt ur gelembur
gelombang. Ciri lainnya adalah sifat klast ik, yait u yang t ersusun dari fragmen-
fragmen lepas hasil pelapukan bat uan yang kemudi an t ersemenkan menj adi bat uan
sedimen klast ik. Disamping it u kandungan fosil j uga menj adi penciri dari bat uan
sedimen, mengingat f osil t erbent uk sebagai akibat dari organisme yang t erperangkap
ket ika bat uan t ersebut diendapkan.




St r ukt ur perlapisan


St r ukt ur sedimen


Bersifat klast ik

Kandungan fosil
Gambar 3.18 Cir i-cir i umum bat uan sedimen
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

37
2.5.2. Tekstur Pada Batuan Sedimen Klastik
Pada hakekat nya t ekst ur adalah hubungan ant ar but ir / miner al yang t erdapat di
dalam bat uan. Sebagaimana di ket ahui bahwa t ekst ur yang t erdapat dalam bat uan
sedimen t erdiri dari fragmen bat uan / mineral dan mat rik ( masa dasar) . Adapun
yang t ermasuk dalam t ekst ur pada bat uan sedi men klast ik t erdiri dari : Besar But ir,
Bent uk But ir, Kemas ( Fabric) , Pemilahan ( Sort ing) , Sement asi , Porosit as
( kesarangan) , dan Permeabilit as ( Kelulusan) .

1. Besar But ir adalah ukuran but ir dari mat erial penyusun bat uan sedimen diukur
berdasarkan klasifi kasi Went word.
2. Bent uk but ir pada sedimen klast ik dibagi menj adi : Rounded ( Membundar ) , Sub-
rounded ( Membundar t anggung) , Sub-angular ( Menyudut t anggung) , dan
angular ( Menyudut ) .
3. Kemas ( Fabric) adalah hubungan ant ara masa dasar dengan f ragmen bat uan /
mineralnya. Kemas pada bat uan sedimen ada 2, yait u : Kemas Terbuka, yait u
hubungan ant ara masa dasar dan fragmen but iran yang kont ras sehingga t erlihat
fragmen but iran mengambang diat as masa dasar bat uan. Kemas t ert ut up, yait u
hubungan ant ar fragmen but iran yang relat if seragam, sehi ngga menyebabkan
masa dasar t idak t erlihat ) .
4. Pemilahan ( Sort ing) adalah keseragaman ukuran but ir dari fragmen penyusun
bat uan.
5. Sement asi ( Cement ) adalah bahan pengi kat ant ar but ir dari f ragmen penyusun
bat uan. Macam dari bahan semen pada bat uan sedimen klast ik adalah : karbonat ,
silika, dan oksida besi.
6. Porosit as ( Kesarangan) adalah ruang yang t erdapat diant ara fragmen but iran
yang ada pada bat uan. Jenis por osit as pada bat uan sedimen adalah Por osit as
Baik, Por osit as Sedang, Por osit as Buruk.
7. Permeabilit as ( Kelulusan) adalah sifat yang dimili ki oleh bat uan unt uk dapat
meloloskan air. Jenis per meabilit as pada bat uan sedimen adalah permeabilit as
baik, per meabilit as sedang, permeabilit as buruk.


2.5.3. Penamaan Batuan Sedimen Klastik

Bat uan sedimen klast ik dapat dikelompokkan menj adi beberapa j enis bat uan at as
dasar ukuran but irnya. Klasifikasi ukuran but ir yang dipakai dalam pengelompokkan
bat uan sedimen klast ik menggunakan klasifikasi dari Wentword sepert i yang
diperlihat kan pada Tabel 3.6. :

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

38
Tabel 3.6
Skala Ukuran But ir ( Wentword)


SKALA WENTWORD


Ukuran Butir

Nama


> 256
64 256
4 64
2 - 4
1/ 16 2
1/ 256 1/ 16
1/ 256 <

Boulder
Cobble
Pebbl e
Granule
Sand
Si lt
Clay

Tabel 3.7 adalah klasif ikasi nama-nama bat uan sedimen klast ik yang di dasar kan at as
ukuran dan bent uk but ir sesuai dengan ukuran but ir dari Went word, sedangkan pada
t abel 3.8 adalah klasifikasi nama nama bat uan sedimen non-klast ik yang didasar kan
at as genesa pembent ukannya.

Tabel 3.7 Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik


BATUAN SEDI MEN KLASTI K


Tekst ur


Ukuran But ir

Komposisi

Nama Batuan



Kl ast i k

Gravel > 2 mm
Fragmen bat uan membundar Konglomer at
Fragmen bat uan menyudut Breksi

1/ 16 - 2 mm
Miner al kuarsa dominan Bat upasir Kuarsa
Kuarsa dan f elspar Bat upasir Arkose
Kuar sa, f elspar , l empung dan
fragmen bat uan

Bat upasir Graywacke

< 1/ 256 mm
Laminasi Ser pi h
masif Lempung

Tabel 3.8 Klasifikasi Batuan Non- Klast ik


BATUAN SEDI MEN NON- KLASTI K


Kelompok


Tekst ur

Komposisi

Nama Batuan



An-or ganik
Kl ast i k / Non- klast ik Cal cit e, CaCO3 Bat ugamping Kl ast ik
Kl ast i k / Non- klast ik Dolomit e, CaMg( CO3) 2 Dolomit e
Non- klast i k Mikrokrist ali n quar t z, Si O2 Rij ang ( Chert )
Non- klast i k Halit e, NaCl Bat u Gar am
Non- klast i k Gypsum, CaSO4-2H2O Bat u Gypsum

Biokimi a
Klast ik / Non-kl ast i k Cal cit e, CaCO3 Bat ugamping Ter umbu
Non- klast i k Mikrokr ist ali n Quar t z Rij ang ( Chert )
Non- klast i k Sisa Tumbuhan yang t er ubah Bat ubara


Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

39
Bat upasir

Konglomerat
Bat ugamping



Bat ulempung
Gambar 3.19 Beber apa cont oh bat uan sedimen



2.5.4. Struktur Sedimen

Pada hakikat nya, st rukt ur sedimen dapat dibagi menj adi 2 ( dua) , yait u st rukt ur
sedimen primer dan st r ukt ur sedimen sekunder , namun demikan berdasar kan proses
pembent ukan bat uan sedimen, maka st rukt ur sedimen dapat dibagi menj adi t iga
j enis, yait u : 1. st rukt ur sedimen yang t erbent uk sebelum proses pembat uan ; 2.
st rukt ur sedimen yang t erbent uk pada proses sediment asi ( st rukt ur pri mer) ; 3.
st rukt ur sedimen yang t erbent uk set elah pembent ukan bat uan sedimen ( st rukt ur
sekunder) .

1. Struktur sedimen yang terbentuk sebelum proses pembatuan
( lithifikasi)

St rukt ur sedimen yang t erbent uk sebelum proses pembat uan dapat t erj adi di bagian
at as lapisan, sebelum lapisan at au endapan yang l ebih muda at au endapan baru di
endapkan.

St rukt ur sedimen ini merupakan hasil kikisan, ' scour marks' , 'flut es', 'gr ooves', 't ool
marking' dan sebagainya. St rukt ur-st rukt ur ini sangat pent ing unt uk menent ukan
arah aliran at au arah sediment asi.

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

40


St r ukt ur sedimen Mudcracks

St r ukt ur sedimen Sole mar ks pada bat upasir




St rukt ur sedimen Load cast s St r ukt ur sedimen Jej ak Di nosaur us
( Dinosaur t r acks)

2. Struktur sedimen yang terbentuk pada proses sedimentasi ( struktur
primer)

St rukt ur yang t erbent uk semasa proses pengendapan, ant ara lain adalah
perlapisan mendat ar ( flat bedding) , per lapisan silang-siur ( cross bedding) ,
laminasi sej aj ar ( paralel laminat ion) , dan laminasi ripple mark.






St r ukt ur sedimen graded bedding

St rukt ur sedimen silang siur sej aj ar
( cross- st rat if icat ion t abular set s)
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

41



St rukt ur sedimen Mult iple t rough
cross-st r at if icat ion

St r ukt ur sedimen Tul angikan sil angsi ur
( herr ingbone cross- st rat ifi cat ion)



St rukt ur hummocky cross-st r at if icat ion

St rukt ur ripple / ant i dunes
( ripples or ant idunes st ruct ur es)


St rukt ur Gelembur gelombang
( wave ripples st ruct ur es)

St rukt ur sedimen Convolut e laminat ions


3. Struktur yang terbentuk setelah proses pengendapan

St rukt ur ini t erbent uk selepas sedi men t erendap. I ni t ermasuklah st rukt ur beban,
'pseudonodules' dimana sebahagian lapisan pasir j at uh dan masuk kedalam lapisan
lumpur di bawahnya, laminasi konvolut ( convolut e laminat ion) dan sebagainya.
St rukt ur nendat an, hasil dari pergerakan mendat ar sedimen yang membent uk lipat an
j uga t ermasuk dalam st rukt ur selepas endapan. Nendat an boleh berlaku di t ebing
Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

42
sungai, delt a dan j uga laut dalan dan ianya sangat berguna unt uk menent ukan arah
cerun kuno.



Deformasi st rukt ur sedimen si langsiur


Deformasi akibat l iquaf act i on


Clast ic dike in a t ur bidi t e sequence
inj ect ed f rom over pressed sand layer

Part ly dest royed bedding
by burr owing or ganisms


2.5.5. Batuan Sedimen Non Klastik

Bat uan sedimen non- klast ik adalah bat uan sedimen yang t erbent uk dari proses
ki miawi, sepert i bat u halit yang berasal dari hasil evaporasi dan bat uan rij ang
sebagai proses kimiawi. Bat uan sedimen non- klast ik dapat j uga t erbent uk sebagai
hasil pr oses organik, sepert i bat ugamping t erumbu yang berasal dari organi sme yang
t elah mat i at au bat ubara yang berasal dari sisa t umbuhan yang t erubah. Bat uan ini
t erbent uk sebagai pr oses kimiawi, yait u mat erial kimiawi yang larut dalam air
( t erut amanya air laut ) . Mat erial ini t erendapkan karena proses kimiawi sepert i proses
penguapan membent uk krist al garam, at au dengan bant uan proses biologi ( sepert i
membesarnya cangkang oleh organi sme yang mengambil bahan kimia yang ada
dalam air) .

Dalam keadaan t ert ent u, pr oses yang t erlibat sangat kompleks, dan sukar unt uk
dibedakan ant ara bahan yang t erbent uk hasil pr oses kimia, at au proses biologi ( yang
j uga melibat kan proses kimia secara t ak langsung) . Jadi lebih sesuai dari kedua-dua
j enis sedimen ini dimasukan dalam sat u kelas yang sama, yait u sedi men endapan
ki miawi / bioki mia. Yang t er masuk dalam kel ompok ini adalah sedimen evaporit
( evaporit es) , karbonat ( carbonat es) , bat ugamping dan dolomit ( limest ones and
dolost one) , sert a bat uan bersili ka ( siliceous r ocks) , ri j ang ( chert ) .

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

43
A. Batuan Sedimen Evaporit
Bat uan evaporit at au sedimen evaporit t erbent uk sebagai hasil proses penguapan
( evaporat ion) air laut . Proses penguapan air laut menj adi uap mengakibat kan
t ert inggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir
semua kandungan air manj adi uap. Pr oses pembent ukan garam dilakukan dengan
cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar mat ahari yang cukup lama.
1. Bat uan garam ( Rock salt ) yang berupa halit e ( NaCl) .
2. Bat uan gipsum ( Rock gypsum) yang berupa gypsum ( CaSO
4
.2H
2
0)
3. Travert ine yang t erdiri dari calcium carbonat e ( CaCO
3
) , merupakan bat uan
karbonat . Bat uan t ravert in umumnya t erbent uk dalam gua bat ugamping dan
j uga di kawasan air panas ( hot springs) .
B. Batuan Sedimen Karbonat
Bat uan sedimen karbonat t er bent uk dari hasil pr oses kimiawi, dan j uga proses
biokimia. Kelompok bat uan karbonat ant ara lain adalah bat ugampi ng dan dolomit .
1. Mineral ut ama pembent uk bat uan karbonat adalah:
a. Kalsit ( Calcit e) ( CaCO
3
)
b. Dolomit ( Dolomit e) ( CaMg(CO
3
)
2
)

2. Nama-nama bat uan karbonat :
a. Mikrit ( Micrit e) ( micr ocryst alline limest one) , berbut ir sangat halus,
mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, t ersusun dari lumpur
karbonat ( lime mud) yang j uga dikenali sebagai calcilut it e.
b. Bat ugamping oolit ik ( Oolit ic limest one) bat ugamping yang komponen
ut amanya t erdiri dar i bahan at au allokem oolit yang berbent uk bulat
c. Bat ugamping berf osil ( Fossiliferous limest one) merupakan bat uan
karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang t erdiri dari bahan / mineral
kalsit at au dolomit merupakan bahan ut ama yang membent uk bat uan ini.
d. Kokina ( Coquina) cangkang f osil yang t ersi men
e. Chalk t erdiri dari kumpulan organisme plankt oni c sepert i
coccolit hophor es; fizzes readily in acid
f. Bat ugamping krist alin ( Cryst alline limest one)
g. Travert ine t erbent uk dalam gua bat ugamping dan di daerah air panas
hasil dari proses ki mia
h. Bat ugamping int raklast ik ( int raclast ic limest one) , pellet ed limest one
C. Batuan Silika

Bat uan sedimen silika t ersusun dari mineral silika (SiO
2
) . Bat uan ini t erhasil dari
proses kimiawi dan at au bioki mia, dan berasal dari kumpulan or ganisme yang
berkomposisi sili ka sepert i diat omae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang bat uan
karbonat dapat menj adi bat uan bersilika apabila t erj adi reaksi kimia, dimana mineral
silika menggant i kalsium karbonat . Kelompok bat uan silika adalah:

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

44
1. Diat omit e, t erlihat sepert i kapur ( chalk) , t et api t idak bereaksi dengan asam.
Berasal dari organisme plankt onic yang di kenal dengan diat oms
( Diat omaceous Eart h) .

2. Rij ang ( Chert) , merupakan bat uan yang sangat keras dan t ahan t erhadap
proses lelehan, masif at au berlapis, t erdiri dari mineral kuarsa mikrokrist alin,
berwarna cerah hi ngga gelap. Rij ang dapat t erbent uk dari hasil pr oses biologi
( kelompok organisme bersilika, at au dapat j uga dar i proses diagenesi s
bat uan karbonat .
D. Batuan Organik
Endapan organi k t erdiri daripada kumpulan mat erial organik yang akhirnya mengeras
menj adi bat u. Cont oh yang paling baik adalah bat ubara. Serpihan daun dan bat ang
t umbuhan yang t ebal dalam suat u cekungan ( biasanya dikait kan dengan lingkungan
darat an) , apabila mengalami t ekanan yang t inggi akan t ermampat kan, dan akhirnya
berubah menj adi bahan hidrokarbon bat ubara.



2.6. Batuan Metamorf

Bat uan met amorf adalah bat uan yang t erbent uk sebagai akibat dari proses
met amorfosa pada bat uan yang sudah ada kar ena perubahan t emper at ur( T) ,
t ekanan ( P) , at au Temperat ur ( T) dan Tekanan ( P) secara bersamaan. Bat uan
met amorf diklasif ikasi kan menj adi 3 ( t iga) kelas at as dasar deraj at met amorf osanya,
yait u: ( 1) . Bat uan met amorfosa deraj at rendah; (2) . Bat uan met amorf osa derj at
menengah, dan ( 3) . Bat uan met amorf deraj at t inggi.


2.6.1. Penamaan Batuan Metamorf

Penamaan bat uan met amorf didasar kan at as t ekst ur, st rukt ur dan komposi si miner al
yang menyusun bat uan t ersebut . Adapun t ekst ur bat uan met amorf t erdiri dari:
Bent uk but ir granoblat ik ( t erdiri dari mineral- miner al granular) , lepidoblast i k ( t erdiri
dari mineral-mineral pipih) , dan nemat oblast ik ( t erdiri dari mineral-mineral
ort hor ombik) , sedangkan t ekst urnya ada foliasi, dan non foliasi .

Tekst ur foliasi ( t ekst ur bat uan met amorf yang memperlihat kan adanya orient asi dari
mineralnya) . St rukt ur bat uan met amorf dapat t erdiri dari st rukt ur schistose
( st rukt ur bat uan met amorf yang memperlihat kan perselingan orient asi mineral pipih
dan mineral granular / nemat oblast ik) , gneistose ( st rukt ur bat uan met amorf yang
memperlihat kan hubungan dari orient asi mineral pipi h dan miner al
nemat oblast ik/ granular yang saling ber pot ongan/ t idak menerus) , hornfelsic
( st rukt ur bat uan met amorf yang hanya t idak memperlihat kan foliasi) .




Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

45
2.6.2. Deraj at Metamorfosa

Deraj at met amorfosa adalah suat u t ingkat an met amorf osa yang didasarkan at as
t emperat ur ( T) at au t ekanan ( P) at au keduanya T dan P. Tabel 3.9 di bawah adalah
t ingkat an bat uan met amorf berdasarkan deraj at met amorf osa:

Tabel 3.9 Deraj at Metamorofosa


Lingkungan

Derajat Rendah ( 200C) Derajat Tinggi ( 800C)



Komposisi
Mineral
Chlorit e
Muscovite ( Mica)
Biotite ( Mica)
Garnet
Staurolit e
Sillimanit e
Quartz
Feldspar
Tipe Batuan Filit Slat e Schist Gneiss

Tabel 3.10 dibawah ini adalah nama-nama bat uan met amorf, t ekst ur bat uan, deraj at
met amorfosa, sert a bat uan asal.

Tabel 3.10 Batuan Metamorf, Tekst ur, Derajat Metamorfosa dan Batuan Asal


Batuan Metamorfik

Tekst ur

Deraj at Metamorfosa


Batuan Asal
Sl at e Foliasi Rendah Ser pi h ( Shal e)
Phyllit e Foliasi Rendah- int ermedi at e Ser pi h ( Shal e)
Mica Schist Foliasi I nt er mediat e-t i nggi Ser pi h ( Shal e)
Gneiss Foliasi Tinggi Granit e, Andesit
Mar bl e Non- f oliasi Rendah - t inggi Bat ugamping, Dolomit e
Quar t zit e Non- foliasi I nt er mediat e-t i nggi Bat upasir Kuar sa
Amphibolit e Non foli asi Sedang - t inggi Basalt , Gabro
Chlor it e Schist ( Gr een schist) Foliasi Rendah Basalt
Hornf els Non- foliasi Met amor fosa Kont ak Semua j enis bat uan
Talc schist Foliasi Rendah Per idot it e





Gambar 3.20 Foli asi pada bat uan met amorf

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

46

RI NGKASAN


Mineral adal ah bahan padat anorganik yang t er dapat secar a alamiah, yang t erdiri dar i unsur-unsur
kimiawi dal am per bandingan t ert ent u, dimana at om-at om didalamnya t ersusun mengikut i suat u pola
yang sist imat is ( bent uk kr ist al yang t erat ur ). St udi yang mempelaj ar i segala sesuat unya t ent ang mineral
disebut Mineralogi .

Miner al dapat dikenal melalui 2 ( dua) car a, yait u: ( 1) analisa kimi awi dan ( 2) sifat- sif at fisik miner al.
Yang t ermasuk dalam sifat- sif at fisik miner al adalah ( a) bent uk krist alnya, ( b) berat j enis, ( c) bidang
belah, ( d) warna, ( e) goresan, ( f) kilap, dan ( g) kekerasan.

Magma adalah suat u lelehan sil ikat bersuhu t i nggi ber ada didalam l it osfir , yang t erdir i dar i ion- ion yang
bergerak bebas, hablur yang mengapung di dalamnya, ser t a mengandung sej umlah bahan ber wuj ud gas.
Lelehan t ersebut diper kirakan t erbent uk pada kedalaman berkisar sekit ar 200 kil omet er dibawah
permukaan bumi, t erdir i t er ut ama dari unsur- unsur yang kemudian membent uk mi neral- mi ner al sil ikat .

Asal Magma:

1. Magma yang t er bent uk sebagai akibat dar i perbent uran ant ar a 2 ( dua) l empeng lit osf ir , dimana
salah sat u dar i lempeng yang ber int er aksi it u menunj am dan menyusup kedal am ast enosfir . Sebagai
akibat dari gesekan yang ber langsung ant ar a kedua lempeng l it osfir t ersebut , maka akan t er j adi
peni ngkat an suhu dan t ekanan, dit ambah dengan penambahan air ber asal dari sedimen-sedimen
samudr a akan disusul ol eh pr oses pelebur an sebagi an dari lit osfi r. Magma yang t erbent uk sebagai
akibat dar i pelebur an t ersebut akan menghasil kan magma yang bersusunan asam ( kandungan
unsur SiO2 lebih besar dar i 55%) .

2. Magma yang berasal dar i ast enosfir dan t erj adi sebagai hasi l pemisahan l it osfir. Magma seper t i it u
didapat di daer ah- daerah yang mengalami gej ala regangan yang di lanj ut kan dengan pemisahan
lit osf ir. Magma yang t erbent uk sebagai aki bat dar i per egangan dan pemisahan l it osfir akan
menghasi lkan magma yang ber susunan basa.

Batuan Beku adalah bat uan yang berasal dar i proses pendinginan dan penghabl uran lel ehan bat uan
didalam bumi yang ber asal dar i magma.

Klasifikasi Batuan Beku adalah pengelompokkan bat uan beku ber dasar kan susunan kimiawi bat uan,
t ekst ur bat uan, susunan mineralogi, dan bent uk t ubuh bat uan di dalam kerak bumi. Klasif ikasi bat uan
beku t er dir i dar i bat uan beku asam, bat uan beku int er mediat e, bat uan beku basa, dan bat uan beku ult r a
basa/ ult r a mafik.

Diferensiasi Magma adalah proses penurunan t emper at ur magma yang t er j adi secar a per lahan yang
diikut i dengan t er bent uknya miner al-mineral sepert i yang dit unj ukkan dalam der et reaksi Bowen.

Asimilasi Magma adalah proses melebur nya bat uan samping ( migli ng) kedalam l arut an magma sebagai
akibat naiknya magma kepermukaan kul it bumi. Proses i ni dapat menyebabkan magma yang t adinya
ber komposisi basa ber ubah menj adi ber komposisi i nt ermedi at e at au asam.

Vulkanisma adalah t empat at au lubang diat as permukaan bumi yang mer upakan t empat keluar nya
bahan at au bebat uan pij ar at au gas yang ber asal dar i dalam bumi ke permukaan, yang kemudian
produknya akan disusun dan membent uk sebuah kerucut at au gunung.

Batuan Gunungapi adalah bat uan yang ber asal dar i hasil akt i vit as gunungapi ber upa bat uan piroklast ik
dan lava.

1. Batuan piroklastik adal ah bat uan beku ekst r usif yang t er bent uk dar i hasi l er upsi gunungapi
( vol kanisme) . Er upsi gunungapi pada umumnya mengeluarkan magma yang di lempar kan
( explosive) ke udar a melalui l ubang kepundan dan membeku dalam berbagai ukur an mulai dar i
debu ( ash) hingga bongkah ( boulder) .

a. Bom vulkanik adalah fragmen berukur an l ebih besar dari 64 mm. Kar ena pada saat dilempar
keudar a keadaannya masih bersifat lelehan, maka pada saat membeku dan j at uh bent uknya
ada yang t erput ar, dan ada pula yang set elah j at uh bagi an dalamnya masih bersif at lel eh pij ar,
dan set el ah mendingin selur uhnya akan mempunyai permukaan rekah-r ekah menyerupai
kerak r ot i .

Miner al dan Bat uan Andi Muhammad Shafwan
________________________________________________________________________

47

b. Lapili adalah fragmen yang ber ukuran ant ara 64 dan 2 mm, apabil a memadat akan
membent uk bat uan dinamakan lapi l i aglomerat at au lapi li breksi a, t ergant ung dari bent uk
fragmennya.

c. Debu vulkanik adalah f ragmen berukuran lebih keci l dar i 2 mm dan apabila memadat dan
membat u di namakan t uf a. Tufa dapat j uga mengandung beber apa f ragmen berukur an besar
( lapi li at au breksi) , maka kit a j uga mempunyai ist i lah- ist i lah t ufa- lapi li dan t ufa- breksi.
Di lapangan kedua ist i lah i ni dapat diamat i sebagai l apil i at au breksi sebagai fragmen, dan t uf a
sebagai semennya.

2. Lava adal ah magma yang keluar dan mengalir dari lubang gunung-berapi bersifat encer pij ar.

a. Lava basaltis adal ah lava yang ber asal dari magma yang ber susunan mafis, bersuhu t inggi
dan mempunyai viskosit as yang rendah.

b. Lava andesitis adal ah lava yang ber susunan ant ara basalt is dan rhyol it is, at au i nt ermediat e.
Lava andesit is mempunyai sif at f isi k kent al, t idak mampu mengalir j auh dari pusat nya.

c. Lava rhyolitis adalah lava yang bersifat sangat kent al, j arang sekal i dij umpai sebagai lava,
kar ena sudah membeku dibawah permukaan sebelum t erj adi erupsi.

Batuan Sedimen Klastik adal ah bat uan sedimen yang ber asal dari hasil rombakan bat uan yang t el ah
ada ber upa bat uan beku, met amor f, at au sedimen dan kemudi an t erangkut mel alui medi a air , angin,
at au glet ser, selanj ut nya diendapkan dalam suat u cekungan yang kemudian mengalami proses
kompaksi, di agenesa, sement asi dan lit ifi kasi dan pada akhir nya ber ubah menj adi bat uan sedimen.

Batuan Sedimen Non-klastik adalah bat uan sedimen yang t erbent uk sebagai hasil dari proses
kimiawi ( bat uan hal it sebagai hasil dari pr oses evapor asi) , at aupun hasil dar i pr oses organik ( seper t i
bat ugamping t er umbu yang ber asal dar i or ganisme dan bat ubar a yang berasal dar i t umbuhan yang t el ah
mat i) .

Batuan Metamorf adal ah bat uan yang t erbent uk sebagai hasi l dari proses met amorfosa, bai k it u
ber upa met amorf osa t er mal ( perubahan t emper at ur) , met amor f osa di namo ( per ubahan t ekanan) ,
at aupun met amor fosa dinamo-t ermal ( per ubahan t emperat ur dan t ekanan) pada bat uan- bat uan yang
t elah ada.



PERTANYAAN ULANGAN



1. Sebut kan def inisi miner al ?

2. Sebut kan sifat fisi k mineral ?

3. Sebut kan def inisi Bat uan ?

4. Jel askan per bedaan ant ar a bat uan beku, bat uan sedimen, dan bat uan metamorf ?

5. Gambar dan j elaskan daur bat uan ?

6. Sebut kan apa per bedaan ant ar a bat uan ekst r usif dan bat uan beku int rusif ?

7. Jel askan apa yang dimaksud dengan bat uan pirokl ast i k ?

8. Sebut dan j el askan t i pe- t i pe er upsi gunungapi ?

9. Sebut kan per bedaan ant ar a bat uan sedimen klast ik dan bat uan sedimen non- klast ik ?

10. Apa yang dimaksud dengan deraj at met amorf osa .

Anda mungkin juga menyukai