Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Diagnosa Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah) ditandai dengan: DS: perut mules sus.. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi kejang pada ibu dengan kriteria: -Kesadaran: compos mentis, GCS: 15 (E: 4. M:6. V: 5) -BP: 100-120/70-80 mmHg, P: 60-80 x/m, T: 36-37C, -Catat tingkat -penurunan 10.20 -dicatat tingkat kesadaran pasien Hasil: ps CM, GCS: 15 Intervensi -Monitor vital signs/4 jam Rasional -tekanan diastole >110 mmHg dan sistole 160 mmHg atau lebih merupakan indikasi PIH Wkt 10.15 Implementasi -dimonitor vital signs Hasil: BP: 140/90 mmHg, HR: 86x/m, RR: 22 x/m T: 36, 2 C. S:O : Klien kejang (-) A : Tujuan sebagian tercapai, Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi Evaluasi
DO: Tekanan darah R:16-20 x/m 210/100 mmHg Albumin positif (+)
otak
46
10.22
-dikaji adanya tandatanda eklampsia Hasil: refleks patella dalam (+), hiperaktif (), HR: 82 x/m, RR: 20 x/m, nyeri epigastrum (-), oliguria (-)
(hiperaktif, refleks manifestasi patella dalam, penurunan nadi dan respirasi, nyeri epigastrum dan oliguria) dari perubahan patopisiologis otak, ginjal, jantung dan paru yang medahului status kejang)
-Monitor adanya tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus
-kejang akan menigkatkan kepekaan uterus yang akan memungkinan kan terjadinya
10.28
-dimonitor adanya tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi usus Hasil: -
47
persalinan
-Kolaborasi
-anti hipertensi
10.30
dengan tim medis untuk dalam pemberian anti hipertensi dan SM (sulfat magnesium) menurunkan BP dan SM untuk mencegah terjadinya kejang 2. Gangguan keseimbangan cairan: Odem b/d vasospasme pada pembuluh darah yang di tandai dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam eliminasi urin klien dalam rentang normal dengan 2. Jelaskan tujuan pembatasan cairan / Na pada 1. Obervasi input dan output 1. Mengetahui pengeluaran dan pemasukan cairan 2. Na dapat mengikat air sehingga meningkatkan 10.35 10.30
P : Pertahankan intervensi
48
pasien
3. Kolaborasi pemberian - Tidak ada bengkak deuretik dan memerah pada saluran kemih saat awal setelah BAK - Dipermukaan saluran kencing bawah (orifisium uretra) merah (eritematus) dan membengkak (oedema) - Urin tidak mengandung protein glukosa ataupun keton - Tidak ada sekret/cairan nanah keluar dari saluran kencing 4. Monitor pengeluaran urin termasuk frekuensi, warna, volume, dan senyawa yang terkandung didalamnya
3.Menghambat reabsorpsi natrium dan menurunkan kelebihan cairan 4. Untuk mengetahui warna, frekuensi, volume dan senyawa yang terkandung dalam urine yang di keluarkan oleh paisen.
10.40
11.20
4. memonitor pengeluaran urin termasuk frekuensi, warna, volume, dan senyawa yang terkandung didalamnya
49
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada pasien pada saat terjadi retensi urine.
11.30
11.35
11.40