Anda di halaman 1dari 45

Perencanaan Survai dan Analisis Data Kecelakaan LaluLintas di Jalan

Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, M.T.

SLOWDOWN!!!

Introduction
Name : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Place/Date of Birth : Solo, 21 Mei 1973 Address : Perumahan Cepoko Indah Blok B-49 Sitimulyo Piyungan Yogyakarta, Phone 0274-7169449, Mobile +62817440549 email : rizki_beo@yahoo.com Height/Weight : 183 cm/78 kg Hobbies : Music, Reading, Writing, Computer Occupation : Lecture of Transportation, Civil Engineering, FTSP UII Yogyakarta Lecture Assistant of Post Graduate Program MSTT UGM Yogyakarta Staff of Transport Division,

sistematika presentasi
Bagaimana prosedur survai untuk analisis kecelakaan lalu lintas? Bagaimana menganalisis data kecelakaan? Studi Kasus

Kecelakaan
adalah suatu rentetan kejadian yang biasanya mengakibatkan kematian, luka atau kerusakan harta benda yang tidak disengaja dan terjadi di jalan atau tempat yang terbuka untuk umum dan digunakan untuk lalulintas kendaraan (National Safety Council, 1996) adalah suatu peristiwa di jalan raya yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Korban kecelakaan lalulintas dapat berupa korban mati, luka berat dan luka ringan dan diperhitungkan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan terjadi (PP No. 43 Tahun 1993 ttg Prasarana dan Lalulintas Jalan) Adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat kesalahan fasilitas jalan dan lingkungan, kendaraan serta pengemudi sebagai bagian dari sistem lalulintas, baik berdiri sendiri maupun saling terkait (Carter, 1978)

Mulai Studi Literatur Pengumpulan Data

Data Sekunder : 1. Data Kecelakaan (Kepolisian, RS, Jasa Raharja, dll) 2. Data Vol Lalulintas 3. Data teknis jalan 4. Data perlengkapan jalan

Data Primer : 1. Data Kecepatan Setempat 2. Kondisi lingkungan

1. 2. 3. 4.

Analisis Data : Analisis Angka Kecelakaan Analisis Black Spot & Black Site Identifikasi Penyebab Kecelakaan Identifikasi Jenis Kecelakaan

Standar

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Bagan Alir Penelitian Kecelakaan

Selesai

Jalan
JALAN adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jlan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau, serta diatas permukaan air kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. (uU No.38 th 2004) Jalan terbagi menjadi Jalan Umum, Jalan Khusus dan Jalan Tol Bagian-Bagian jalan : 1. Rumaja (Ruang Manfaat Jalan) merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri. Yang hanya diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong gorong, perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap lainnya.

PENGERTI AN
2. Rumija (Ruang Milik Jalan) terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan dan pelebaran jalan maupun penambahan jalur lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan 3. Ruwasja (Ruang Pengawasan jalan) Ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang penggunaannya ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan. Ruang ini diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan.

Klasifikasi Jalan
Klasifikasi Jalan : Segmen : Jalan perkotaan, luar kota, simpang, dll (MKJI 1997) Fungsi Jalan : arteri, kolektor, lokal, lingkungan (UU 38/2004 ttg Jalan) Peranan Jalan : arteri primer, sekunder, dll (PP 26/1985) Kelas Jalan : Kelas I, II, III (PP 43/1993) Wewenang pembinaan jalan : nasional, provinsi, kota/kab, desa Medan jalan : datar, pegunungan (geometrik)

Data Jalan yang Diperlukan


Panjang Jalan Jalur lalulintas Tipe Jalan Alinemen Kelas Jarak Pandang Guna Lahan Hambatan samping Komposisi Lalulintas

Fasilitas Jalan
APILL, non APILL Rambu Lalulintas Marka Jalan Lampu Penerangan (LPJ)

Data Kecelakaan
Data Utama (Primary Base Data) kelengkapan data kecelakaan yang mutlak diperlukan, yaitu :
Jumlah kecelakaan, Waktu, Lokasi, Klasifikasi jalan, Kondisi jalan (kering, basah, lumpur, pasir) Keparahan, Jenis kendaraan yang terlibat, Umur dan jenis kelamin pengemudi, Uraian singkat gerakan pemakai jalan.

Data Kecelakaan..(lanjutan)
Data Tambahan (Supplementary Base Data) kelengkapan data yang berhubungan dengan data utama, yang dapat memisahkan problem lokasi secara khusus akibat interaksi pengemudi, kendaraan, dan jalan pada peristiwa kecelakaan, yaitu : Kondisi alat pengatur lalu lintas (bila ada), apakah masih berfungsi atau tidak, Objek benturan (tiang listrik, dinding, lampu lalin, papan rambu, dll) Kerusakan jalan (berlubang, lepas material, dll) Kondisi cuaca (cerah, hujan, berkabut, berasap), Kondisi penerangan jalan (utk kecelakaan malam hari).

Data Kecelakaan..(lanjutan)
Data Pelengkap (Complementary Data) data yang memerlukan laporan secara detail tentang insiden yang terjadi, digunakan untuk suatu gambaran yang secara menyeluruh dalam suatu kejadian kecelakaan, terutama dalam suatu kejadian kecelakaan, dan dalam pemecahan atau suatu rekonstruksi dari peristiwa kecelakaan , yaitu : Gerakan kendaraan atau pengemudi (menyiap/menyalip, lurus, belok kanan/kiri), Gerakan pejalan kaki (penyeberang jalan, berjalan di pinggir, dll), Kondisi fisik, Penggunaan alat-alat keselamatan (safety belt, helm, dll), Kerusakaan kendaraan (lampu yang tidak berfungsi, rem blong, dll).

Data Kecelakaan..(lanjutan)
Data Administrasi (Administrative Data) data yang dilaporkan sebagai akibat fungsi lembaga kepolisian, terutama dalam usaha penyelidikan untuk membantu pengadilan dalam memecahkan suatu perkara , yaitu : Nama jalan tempat kecelakaan, Nama kantor polisi yg melapor, Identitas petugas pencatat kecelakaan (nama, pangkat, nomor anggota polisi), Nama pengemudi, alamat, nomor SIM, Nama pemilik kendaraan, Nomor kendaraan (plat) Nama dan alamat saksi, Pernyataan pengemudi yang terlibat, korban dan saksi, Perkiraan kerusakan kendaraan

FORMULIR 3L & MAAP

Analisis Kecelakaan

ANGKA KECELAKAAN (Accident Rate)

R=A/L
R = angka kecelakaan per panjang jalan dalam satu tahun A = total jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun L = panjang jalan yang ditinjau (km, mil)

ANGKA KETERLIBATAN KECELAKAAN

(Accident Involvement Rates)

Rai = (N x 100.000.000) / V
Rai = angka keterlibatan kecelakaan per 100.000.000 kendaraan - kilometer N = total jumlah pengemudi kendaraan yg terlibat kecelakaan selama periode penelitian V = kend-kilometer dari perjalanan di bagian jalan selama periode penelitian

ANGKA KEMATIAN BERDASARKAN POPULASI

(Death Rate Based on Population)

Rap = (B x 100.000) / P
Rap = angka kematian per 100.000 populasi B = total jumlah kematian lalulintas dalam setahun P = populasi daerah

ANGKA KECELAKAAN BERDASARKAN KENDARAAN-KILOMETER PERJALANAN

(Accident Base Rate on VehicleKilometers of Travel)

Rav = (C x 100.000.000) / V
Rav = angka kecelakaan per 100.000.000 kend-kilometer C = jumlah kecelakaan total dalam setahun P = kend-kilometer perjalanan dari bagian jalan yg ditinjau

INDEKS KEPARAHAN/IK

(Severity Index/SI)

SI = (F x A) x 100%
SI = indeks keparahan (%) F = banyaknya kecelakaan fatal pada ruas jalan yg ditinjau selama periode analisis A = jumlah seluruh kecelakaan pada ruas jalan yg ditinjau selama periode analisis

Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan


Berdasarkan Dephub Berdasarkan Angka Kecelakaan Berdasarkan EPDO Berdasarkan Indeks Keparahan Berdasarkan EAN

Daerah Rawan Kecelakaan


DAERAH RAWAN KECELAKAAN adalah daerah yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan tinggi, dan potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Dapat diidentifikasi pada lokasi jalan tertentu (black spot) maupun pada ruas jalan tertentu (black site)

Kriteria Black Spot (Dephub)


Berdasarkan jumlah kecelakaan pada suatu lokasi selama 3 tahun Jumlah kecelakaan rata-rata lebih besar/sama dengan 3 kejadian Berupa lokasi yang spesifik yang umumnya berkaitan dengan bentuk khusus geometrik jalan seperti persimpangan, tikungan atau tanjakan

Kriteria Black Site (Dephub)


Berdasarkan jumlah kecelakaan per kilometer panjang jalan selama 3 tahun Jumlah kecelakaan per kilometer > 2 kejadian

Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Berdasarkan Angka Kecelakaan TK = JK / (T x L)


TK = tingkat kecelakaan (kecelakaan per tahun per kilometer panjang jalan) JK = jumlah kecelakaan selama T tahun (kecelakaan per tahun) T = rentang waktu pengamatan (th) L = panjang ruas jalan yang ditinjau (km)

Equivalent Property Damage Only Accident (EPDO)


Metoda perhitungan angka kecelakaan berdasarkan tingkat kecelakaan memerhitungkan bobot atas tingkat kecelakaan (accident severity) dengan angka EPDO 12 : 6 : 3 : 1, Artinya : Kecelakaan fatal = 12 kali nilai kecelakaan DO (damage only), Kecelakaan berat = 6 kali DO Kecelakaan ringan = 3 kali DO

Accident Summary by Severity (ASS)


Metoda ini menempatkan kecelakaan yg terjadi pada salah satu dari tiga keparahan (severity), yakni meninggal (fatal), korban terluka (personal injury), dan kerugian material (personal damage). Metoda ini umumnya digunakan untuk membandingkan kecelakaan pada lokasi berbeda dengan menunjukkan skala tiap2 kecelakaan berdasarkan kekerasan kecelakaan. Beberapa skala yg digunakan : Fatality = 12 Personal Injury = 3 Personal damage only = 1

Equivalent Accident Number (EAN)


Metoda ini berasal dari TRRL Dengan memerhitungkan berdasarkan keparahan korban dengan menyetarakan tingkat keparahan korban. Membagi tingkat korban kecelakaan sbb: Fatality = 12 Personal Injury = 3 Personal damage only = 1 Jadi misalnya korban kecelakaan ada 1 meninggal dan 4 luka berat, maka sama tingkatnya dengan 2 korban meninggal dunia

Contoh Kasus : Studi Kasus Ringroad Utara dan Selatan DIY Tahun 1996
Angka Kecelakaan Ringroad Utara:
No LOKASI Jumlah Kec 1 8 7 9 12 26 Panjang Jalan (km) 2,5 6,2 1 1,5 1,2 6,1 Angka Kec R=A/L 0,4 1,29 7 6 10 4,26

1 2 3 4 5 6

Gamping-Godean Godean-Jombor Jombor-Monjali Monjali-Kaliurang Kaliurang-CC CC-Maguwoharjo

Angka Kecelakaan Ringroad Selatan:


No LOKASI Jumlah Kec 1 1 1 Panjang Jalan (km) 1,71 1,5 3 Angka Kec R=A/L 0,58 0,67 0,33

1 2 3

Janti Berbah Berbah Banguntapan Bantul Kasihan

Indeks Keparahan (Severity Index) di Ringroad Utara:


No LOKASI Jumlah Kec Fatal (F) 0 1 0 1 2 2 Jumlah Kec (A) 1 8 7 9 12 26 SI SI=(F/A)x100% 0 12,5 0 11,1 16,67 7,69

1 2 3 4 5 6

Gamping-Godean Godean-Jombor Jombor-Monjali Monjali-Kaliurang Kaliurang-CC CC-Maguwoharjo

Indeks Keparahan (Severity Index) di Ringroad Selatan:


No LOKASI Jumlah Kec Fatal (F) 1 1 1 Jumlah Kec (A) 1 1 1 SI SI=(F/A)x100% 100 100 100

1 2 3

Janti Berbah Berbah Banguntapan Bantul Kasihan

EAN dan EPDO di Ringroad Utara:


No LOKASI MD 1 2 3 4 5 6 Gamping-Godean Godean-Jombor Jombor-Monjali Monjali-Kaliurang Kaliurang-CC CC-Maguwoharjo 1 2 2 2 Kelas Korban LB 1 2 1 2 LR 6 4 7 9 27 KM 3 1 1 2 3 36 18 46 52 113 6 42 21 46 52 119 EAN 12:3:1 EPDO 12:6:3:1

EAN dan EPDO di Ringroad Selatan:

No

LOKASI MD

Kelas Korban LB LR KM -

EAN 12:3:1

EPDO 12:6:3:1

1 2 3

Janti Berbah Berbah Banguntapan Bantul Kasihan

1 2 2

12 24 24

12 24 24

U2

Daerah Rawan Kecelakaan


Berdasarkan Angka Kecelakaan Hitung Indeks Kritis Kecelakaan RR Utara: Rc=Ra+K (Ra/m)-(0,5/m) Ra=A/L=63/18,5=3,4 K=0,75 m=A/jk=63/120=0,525 Rc=5,16 lihat nilai yg > adalah : JomborMonjali (7), Monjali-Kaliurang (6) dan Kaliurang-CC (10)

Slide 34 U2 jk = jumlah kecelakaan pada tahun penelitian, dalam hal ini berjumlah 120 kecelakaan
User, 10/1/2007

Berdasarkan Angka Kecelakaan Hitung Indeks Kritis Kecelakaan RR Selatan: Rc=0,155 lihat nilai yg > adalah : Janti Berbah
(0,58), Berbah Banguntapan (0,67), Bantul Kasihan (0,33)

Daerah Rawan Kecelakaan


Berdasarkan Indeks Keparahan (IK) Hitung IK Kritis RR Utara: IKc=IK+K (IK/m)-(0,5/m) IK=F/A=6/63=9,52 K=0,75 m=0,525 IKc=12,63% lihat nilai yg > adalah :
Kaliurang-CC (16,67%)

Berdasarkan IK Hitung IK Kritis Kecelakaan RR Selatan: IKc=110,3 lihat nilai yg > tidak ada

U1

Daerah Rawan Kecelakaan


Berdasarkan EAN Hitung EAN Kritis RR Utara: EANc=EANr+K (EANr/m)-(0,5/m) EANr=EAN/R=268/6=44,67 K=0,75 m=0,525 EANc=51,55 lihat nilai yg > adalah :
Kaliurang-CC (52) dan CC- Maguwoharjo (113)

Slide 38 U1 R = titik lokasi


User, 10/1/2007

Berdasarkan EAN Hitung EAN Kritis Kecelakaan RR Selatan: EANc=24,57 lihat nilai yg > tidak ada

U3

Daerah Rawan Kecelakaan


Berdasarkan EPDO Hitung EPDO Kritis RR Utara: EPDOc=EPDOr+K (EPDOr/m)-(0,5/m) EPDOr=EPDO/R=286/6=47,67 K=0,75 m=0,525 EPDOc=54,78 lihat nilai yg > adalah : CCMaguwoharjo (119)

Slide 40 U3 R = titik lokasi


User, 10/1/2007

Berdasarkan EPDO Hitung EPDO Kritis Kecelakaan RR Selatan: EPDOc=24,57 lihat nilai yg > tidak ada

Terima Kasih atas Thank you for Perhatiannya your attention

Anda mungkin juga menyukai