Nama Mahasiswa NIM Dokter Pembimbing : Henry Andri Theodorus : 11 2011 061 : Dr. Ngatman Sp.B Tanda Tangan :
I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Status perkawinan Pekerjaan Alamat : Ny.TM : 23 Tahun : Menikah : Pegawai Swasta : Ploso Jati Kudus Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Jawa Agama Pendidikan : Islam : SMA
II. ANAMNESIS Diambil dari: autoanamnesis, Tanggal : 22 November 2012, Jam : 10.00
Keluhan Utama: Nyeri perut di bagian bawah kanan sejak 2 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang: 2 hari SMRS, Os mengeluh flu dan sudah meminum obat warung untuk mengurangi gejala flu yang di deritanya.Os tidak merasakan demam saat itu. 1 hari SMRS, Os masih mengeluh adanya flu namun tidak seberat hari sebelumnya.Os tidak meminum obat apapun.Os tetap melakukan aktifitas sehari-harinya tanpa ada keluhan yang berarti 2 jam SMRS, Os mengeluh merasakan nyeri di perut bagian kanan bawah sehabis menyantap makan malam.Os tidak dapat berjalan dan menahan sakit di perut kanan bawah.Os
Halaman 1
merasa mual namun tidak muntah.BAK dan BAB lancar.Os mengeluh badan terasa panas dingin saat merasakan nyeri di perut kanan bawah.
Riwayat Penyakit Dahulu Os tidak pernah mengalami nyeri operut di bagian kanan bawah sebelumnya.Os pernah mengalami sakit Infeksi Saluran kemih setahun yang lalu dan sudah sembuh setelah melakukan pengobatan terhadap penyakitnya,Os memiliki riwayat sakit Maag dan Tifoid sejak usia sekolah
Riwayat Hidup Riwayat kelahiran: ( ) Di Rumah Ditolong oleh ( ) Dokter ( ) Rumah Sakit (*) Bidan (*) Rumah Bersalin ( ) Dukun ( ) Lainnya
Kehidupan Berkeluarga dan Perkawinan: Adanya kesulitan: Pekerjaan : Pegawai Swasta Keuangan : Cukup Keluarga : Baik
( - ) Batu Ginjal / Saluran Kemih ( - ) Batu ginjal/saluran kemih ( - ) Hernia (*) Typhoid ( - ) Batu empedu ( -) Tifus abdominalis ( - ) Ulkus ventrikuli (*) ISK (- ) Patah tulang ( - ) Luka bakar
( - ) Tumor ( - ) Penyakit Prostat ( - ) Diare Kronis (- ) DM ( -) Kelainan kongenital ( - ) Colitis ( - ) Tetanus ( - ) Volvulus
( - ) Fistel ( - ) Struma tiroid ( -) Penyakit jantung bawaan ( - ) Perdarahan otak ( - ) Gastritis ( - ) Hipertensi ( - ) Penyakit pembuluh darah ( - ) Abses hati
Lain-lain :
( - ) Operasi ( - ) Kecelakaan
Riwayat Keluarga
Hubungan
Umur (tahun)
Keadaan Kesehatan
Penyebab Meninggal
ANAMNESIS SISTEM Kulit ( - ) Bisul ( - ) Kuku ( - ) Rambut ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Keringat malam ( - ) Sianosis
Mata ( - ) Nyeri ( - ) Sekret ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Radang ( - ) Gangguan penglihatan ( - ) Ketajaman penglihatan
Hidung ( +) Rhinnorhea ( - ) Nyeri ( +) Sekret ( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan ( - ) Gangguan penciuman ( - ) Epistaksis ( - ) Benda asing (foreign body)
( -) Nyeri dada
( - ) Berdebar-debar
Abdomen (Lambung / Usus) ( + ) Mual ( - ) Diare ( - ) Nyeri epigastrium ( - ) Tinja berdarah ( - ) Benjolan ( - ) Muntah ( - ) Konstipasi ( + ) Nyeri Perut Kanan bawah ( - ) Tinja berwarna dempul
Saluran Kemih / Alat kelamin ( - ) Disuria ( - ) Hesistancy ( - ) Kencing batu ( - ) Hematuria ( - ) Nokturia ( - ) Urgency ( - ) Kolik ( ) Retensio urin
Haid Pasien mendapatkan haid pertama kali umur 14 tahun. Siklus haid teratur, Os tidak merasakan nyeri yang berlebihan saat haid.
Halaman 5
BERAT BADAN Berat badan rata-rata (Kg) Berat tertinggi (Kg) Berat badan sekarang (Kg) Tetap Turun Naik : 71 kg : 72kg : 71kg (+ ) (- ) ( -)
III. STATUS GENERALIS Keadaan umum Kesadaran Tanda-tanda vital : Tampak sakit sedang : Compos Mentis : TD : 130/80mmhg N : 76x/menit RR : 24x/menit S Kulit Kepala Mata : 36,7 C
: turgor kulit baik : normocephali : konjungitva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor diameter 3 mm, reflex cahaya +/+
: normotia, tidak terdapat sekret, membran timpani utuh : tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret : tidak ada sekret, faring tidak hiperemis
Inspeksi : Kedua dada tampak simetris, tidak tampak retraksi sela iga Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, fremitus suara simetris Perkusi : Terdengar suara sonor di kedua lapang paru Auskultasi : Suara nafas normovesikuler, ronki - / - , wheezing - / -
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak, tidak ada lesi kulit atau bekas operasi Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak kuat angkat
Halaman 6
Perkusi : Batas Atas : pada sela iga III garis parasternal kiri Batas Kiri : pada sela iga V garis midklavikular kiri Batas Kanan : pada sela iga IV, garis sternalis kanan Auskultasi : BJ I II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Inspeksi Palpasi : simetris, supel, tidak ada benjolan, tidak ada bekas operasi : Distensi abdomen (+), Blumberg sign (+) Psoas Sign (+) rovsing sign (+) obturator sign (+) Perkusi Auskultasi : timpani : bising usus (+) normal
Extremitas (lengan&tungkai) Anggota gerak Lengan Otot Tonus Massa Sendi Gerakan Kekuatan Sensori Oedem : : : : : : : normotonus normal nyeri (-) aktif +5 (+) (-) (+) (-) normotonus normal nyeri (-) aktif +5 (+) (-) (+) (-) Kanan Kiri
normotonus
normotonus
Halaman 7
: : : : : : :
Inspeksi Palpasi
: simetris, supel, tidak ada benjolan, tidak ada bekas operasi : Distensi abdomen (+),Nyeri tekan titik Mcburneys (+) Blumberg sign (+) Psoas Sign (+) rovsing sign (+) obturator sign (+)
Perkusi Auskultasi
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Darah Rutin Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eosinofil Basofil Neutrofil Segmen Limfosit Monosit MCV MCH Hasil 12.2 12.7 3 0,1 59,3 33 4,6 75,7 25,4 Satuan g/ dl Ribu % % % % % mikro m3 Pg Nilai Normal 11.7 -15.5 3.6 11.0 1-3 0 -1 50 70 25 40 14 80 -100 26 34
Halaman 8
MCHC Hematokrit Trombosit Eritrosit RDW PDW MPV LED Golongan darah Waktu Perdarahan/BT Waktu Pembekuan
33.5 35.6 256 4.77 13,6 16.6 12.2 15/32 0/ + 1.30 5.00
Menit Menit
Pemeriksaan Urin Lengkap Urin Lengkap Albumin Reduksi Bilirubin Reaksi pH Urobilinogen Benda keton Nitrit Berat jenis Darah Samar Leukosit Vitamin C Epitel ren Epitel sel eritrosit Leukosit Silinder Hasil Negatif Negatif Negatif 5.5 normal Negatif Negatif 1.025 Positif 2 Negatif Positif 2 0 5-7 70-80 3-5 0
Halaman 9
USG Abdomen Hepar : Ukuran tidak membesar, parenkim homogeny,tak tampak nodul.ekogenisitas parenkim normal tak tampak dilatasi duktus biliaris, v.porta dan v.hepatica GB Pankreas Lien : Bentuk dan ukuran normal, tak tampak atu maupun sludge : Ukuran normal, parenkim homogeny tak tampak dilatasi duktus pankreatikus : Ukuran tidak membesar, tak tampak dilatasi v.lienalis
Kedua Ginjal : Bentuk dan ukuran normal, parenkim homogeny tak menipis, batas kortikomoduler baik tak tampak dilatasi PCS maupun batu VU Adneksa : Terisi minimal sulit dinilai : tak tampak massa dikedua adneksa
Tampak gambaran lesi tubuler blind end aperistatik pada region Mc burney, nyer tekan (+) Kesan : Tidak tampak gambaran nefrolith dan bendungan pada kedua ginjal Mendukung gambaraan apendicitia acute supuratif stage
VI. RINGKASAN (RESUME/SAILENT FEATURES) Anamnesis : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 jam SMRS.Pasien mengeluh juga adanya rasa mual namun tidak muntah.Pasien merasa demam dan sulit unutk berjalan akibat rasa sakit yang dialaminya. Pemeriksaan fisik : Inspeksi Palpasi : simetris, supel, tidak ada benjolan, tidak ada bekas operasi : Distensi abdomen (+), Blumberg sign (+) Psoas Sign (+) rovsing sign (+) obturator sign (+) Perkusi Auskultasi : timpani : bising usus (+) normal
Halaman 10
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan darah : didapatkan leukositosis,LED akan meningkat Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteridi dalam urin.
USG abdomen dengan kesan mendukung gambaran apendicitis acute supuratif stage
VII. DIAGNOSIS KERJA Apendicitis Acute Dasar diagnosis : Adanya gejala klinis seperti nyeri abdominal yang semakin lama berpindah tempat dan menetap di abdomen kanan bawah. Mual pada fase awal.Pada inspeksi, terlihat pasien sulit berjalan dan tampak kesakitan.Pada palpasi teraba, distensi abdomen (+), Blumberg sign (+) Psoas Sign (+) rovsing sign (+) obturator sign (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis dan LED yang meningkat serta USG abdomendengan kesan mendukung gambaran appendicitis akut.
Sakit perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Hiperperistaltik seringditemukan. Panas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan appendicitis. 2. Batu Ureter atau Batu Ginjal Adanya riwayat kolik dari pinggang ke perut menjalarr ke inguinal kananmerupakan gambaran yang khas. Hematuria sering ditemukan. Foto polosabdomen atau urografi intravena dapat memestikan penyakit tersebut.
Halaman 11
IX. PENATALAKSANAAN Appendektomi Laporan Operasi : 1. Persiapan Pembedahan a. Penderita dipuasakan 6 jam b. Pemberian antibiotika spektrum luas (saat di ruangan) c. Pemberian premedikasi anestesi
2. Teknik Pembedahan : a. Desinfeksi : Pasien posisi terlentang dalam keadaan tidur (penggunaan anestesia umum) Desinfeksi lapangan pembedahan dengan alkohol 70 % dan Betadine 10 % dipersempit lapangan pembedahan dengan pemasangan duk steril b. Membuka dinding perut : Irisan kulit melalui titik Mc Burney tegak lurus garis SIAS dan umbilikus, dan diperdalam dengan memotong lemak Muskulus abdominis eksternus (MOE) dibuka dengan skalpel searah seratnya, Muskulus abdominis internus (MOI) dibuka dengan gunting, dan peritoneum dibuka dan diperlebar c. Melakukan appendektomi Sekum dicari dan dikeluarkan Mesenterium pada ujung appendiks dipegang dengan klem kemudian meso-appendiks dipotong dan diligasi dengan benang sampai pada basis appendiks dengan benang sutera Sisa appendiks ditanam di dalam dinding sekum dengan pertolongan pinset anatomis didorong ke dalam dan dieratkan dengan jahitan. Sekum kembali dimasukkan ke dalam rongga perut. d. Penutupan luka operasi Peritoneum dijahit secara jelujur dengan chromic cat gut dan
Halaman 12
Musculus obliqus abdominis internus, musculus transversus abdominis dan musculus obliqus abdominis eksternus dijahit secara simpul dengan chromic cat gut
Lemak ditutup dengan jahitan simpul plain catgut dan kulit dijahit dengan benang sutera secara simpul
X.
PROGNOSIS
Ad vitam
: ad bonam
Halaman 13