Anda di halaman 1dari 39

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasangagasan pada pikiran pendengar atau

pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. edit Master subtitle style Click to

Kalimat Efektif

1/21/13

1/21/13

Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

1/21/13

a.

Kesepadanan struktur Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Ciri kesepadanan adalah sebagai berikut: kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.

1/21/13

Ketidak jelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Ketidak jelasan subjek dalam suatu

kalimat terjadi apabila sebelum subjek kalimat tersebut terdapat kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,

menurut dan sebagainya.

1/21/13

Contoh: a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini membayar uang kuliah. (salah) b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar) 2. Dalam kalimat itu tidak terdapat subjek yang ganda. subjek yang ganda akan memunculkan kalimat yang terfokus. Contoh:

1/21/13

3. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat majemuk. Oleh sebab itu, kata hubung atau kata sambung tidak diperkenankan ada di dalam kalimat tunggal. Hal itu perlu dicermati. Contoh: a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (salah)

1/21/13

Perbaikan kalimat-kalimat itu dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama mengubah kalimat itu menjadi kalimat majemuk. Cara kedua mengganti ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut. b) Kami datang agak terlambat, sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (benar) Atau c) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti

1/21/13

4) Predikat kalimat tidak didahului oleh katayang. Pemunculan katayang akan menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat. contoh: a) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. b) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.

1/21/13

B. Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, nomina, kalau bentuk pertama dan menggunakan bentuk kedua

seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk

1/21/13

contoh:

a) Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau pencatumannya di kertas khusus. b) Tahap penyelesaain gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

1/21/13

kalimat a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu ditulis dan pencantuman. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu. Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau dicantumkan di kertas khusus.

1/21/13

Kalimat b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecetan, memasang, pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominalnya sebagai berikut.

1/21/13

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

1/21/13

C. Ketegasan yang dimaksud dengan ketegasan atau

penekanan ialah : Suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan . Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.

1/21/13

Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat. 1). Meletakan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (diawal kalimat) Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah Presiden mengharapkan.

1/21/13

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi salah satu unsur kalimat.

2). Membuat urutan kata yang bertahap contoh : Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjutajuta rupiah telah disumbangkan kepada anak-

1/21/13

Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. 3). Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh: Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka

1/21/13

4). Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. 5). Mempergunakan partikel penekanan (penegasan) Contoh: Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

1/21/13

D. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat

1/21/13

Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

1/21/13

1). Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subyek. Contoh:
a.

Karena dia tidak diundang, dia tidak datang

ketempat itu.
b.

Hadirin serentak berdiri setelah mereka

mengetahui bahwa Presiden datang.

1/21/13

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut a). Karena tidak diundang , dia tidak datang ketempat itu. B). Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang.

1/21/13

2). Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Kata merah sudah mencakup kata warna. Kata pipit sudah mencakupi kata burung.

1/21/13

Perhatikan Ia memakai baju warna merah Di mana engkau menangkap burung pipit itu? Kalimat itu dapat diubah menjadi Ia memakai baju merah

1/21/13

3). Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Kata naik bersinonim dengan ke atas. Kata turun bersinonim dengan ke bawah. Kata hanya bersinonim dengan kata saja.

1/21/13

4). Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Misalnya: Bentuk Tidak Baku Beberapa orang-orang Para hadirin hadirin Bentuk Baku beberapa orang

1/21/13

E. Kecermatan Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut. a). Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

1/21/13

b). Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan. Kalimat b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, dua-puluh lima-ribuan (seratus ribu)rupiah atau dua puluh lima seribuan (dua puluh lima ribu rupiah).

1/21/13

Perhatikan kalimat berikut : Yang diceritakan menceritakan tentang putraputri raja,para hulubalang, dan para menteri. Dalam kalimat ini terdapat pilihan kata yang salah karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat ini dapat diubah menjadi Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para

1/21/13

F. Kepaduan yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan peryataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecahpecah. 1). Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan simetris. cara berpikir yang tidak Oleh karena itu, kita hindari kalimat

1/21/13

Perhatikan kalimat-kalimat dibawah ini. a). Dia hanya membawa badanya saja. b). Sejak dari pagi dia bermenung. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi a). Dia hanya membawa badanya.

1/21/13

Misalnya : Kita harus dapat mengembalikan kepada

kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.

1/21/13

2). Ada dua macam kalimat pasif, yaitu kalimat pasif biasa dan kalimat pasif persona. Kalimat pasif biasa terjadi apa bila kalimat yang berpola SP dialihkan dengan memosisikan objek menjadi subjek dan predikat yang berawalan mengmenjadi predikat yang berawalan di-

1/21/13

kemudian,kalimat pasif persona terjadi apabila awalan di- pada predikat pasif bisa digantikan dengan pronomina pelaku. Coba anda pehatikan contoh berikut Saya mencari uang (SPO aktif ) Udang itu dicari oleh saya (pasif biasa) Udang itu saya cari ( pasip persona) Surat itu sudah saya baca (pasif persona) Saran beliau sangat saya harapkan (pasif persona)

1/21/13

Jika dalam kalimat aktif itu terdapat aspek atau modalitas, aspek atau modalitas itu harus selalu berada di depan predikat. Kalimat berikut memperjelas hal itu. Mereka telah mendatangi DPR (aktif) DPR telah didatangi oleh mereka (pasif biasa) DPR telah mereka datangi (pasif persona)

1/21/13

Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita

1/21/13

Perhatikan kalimat ini Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat. Seharusnya: Mereka membicarakan kehendak rakyat.

1/21/13

G. Kelogisan Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal atau masuk akal. Perhatikan kalimat di bawah ini a) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini. b) Mayat wanita yang ditemukan itu

1/21/13

Yang logis adalah sebagai berikut : a) Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini. b) Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai