Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

TUTUK LUFITAYANTI. Analisis Inkonsistensi Penggunaan Lahan terhadap Rencana Tata Ruang Kawasan dan Kemampuan Lahan (Studi Kasus Jabodetabek). Di bawah bimbingan ERNAN RUSTIADI dan LA ODE SYAMSUL IMAN. Jabodetabek merupakan kawasan metropolitan terbesar dan paling dinamis di Indonesia. Pertumbuhannya disertai dengan tingginya laju kebutuhan akan Permukiman dan fasilitas perkotaan lainnya. Salah satu ciri utama kawasan ini adalah adanya ketidakkonsistenan tata ruang yang terjadi antara penggunaan lahan dengan RTR Kawasan yang telah ditetapkan. Ketidakkonsistenan tersebut terjadi akibat pembagian RTRW/RTR Kawasan yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan khususnya kemampuan lahan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis penggunaan lahan aktual wilayah Jabodetabek tahun 2010, (2) Mengevaluasi inkonsistensi penggunaan lahan aktual tahun 2010 terhadap peruntukan lahan menurut Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Jabodetabekpunjur sesuai Perpres No. 54 tahun 2008, dan (3) Mengevaluasi ketidaksesuaian penggunaan lahan aktual tahun 2010 terhadap kemampuan lahan wilayah, (4) Mengevaluasi ketidaksesuaian peruntukan lahan menurut Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Jabodetabekpunjur sesuai Perpres No. 54 tahun 2008 terhadap kemampuan lahan wilayah. Metode penelitian yang dipilih yaitu menggunakan overlay peta sesuai dengan kombinasi parameter yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan fakta bahwa pada tahun 2010 terdapat 11 jenis penggunaan lahan di Jabodetabek dengan alokasi terbesar adalah penggunaan lahan untuk sawah irigasi sebesar 162.251,2 Ha (26,04%), selanjutnya penggunaan lahan untuk Permukiman sebesar 153.738,3 Ha atau 24,67%. Sementara Luas penggunaan lahan yang inkonsisten terhadap peruntukan lahan RTR Kawasan sebesar 63.907,2 Ha(10,25%). Inkonsistensi peruntukan lahan tertinggi terjadi pada peruntukan zona B4/HP (Perumahan Hunian Rendah; Pertanian lahan basah/kering; Perkebunan, Perikanan, Peternakan Agroindustri, Hutan Produksi), sedangkan penggunaan lahan yang inkonsisten tertinggi adalah belukar/semak. Penggunaan lahan yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahan sebesar 131.485,7 Ha (21,10%) dengan ketidaksesuaian kemampuan lahan tertinggi pada lahan kelas III dan penggunaan lahan yang tidak sesuai tertinggi adalah permukiman. Peruntukan lahan RTR Kawasan yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahan sebesar 142.854,6 Ha (22,92%). Ketidaksesuaian kemampuan lahan terbesar terjadi pada lahan kelas III. sedangkan peruntukan lahan RTR Kawasan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan tertinggi terjadi pada peruntukan zona B-2 (perumahan hunian sedang) dan zona B-1 (perumahan hunian padat). Kata kunci : evaluasi, inkonsistensi, ketidaksesuaian, RTR Kawasan, kemampuan lahan, Jabodetabek

SUMMARY
TUTUK LUFITAYANTI.Analysis Inconsistences of Land Use to Region Spatial Planning and Land Capability (Case Study Jabodetabek). Under the Guidance of ERNAN RUSTIADI and LA ODE SYAMSUL IMAN. Jabodetabek is the greatest and the most dynamic of metropolitan district in Indonesia. Its Growth is accompanied by the high rates of need for settlements and
other urban facilities. One of the main features of this region is the existence spatial inconsistencies that occur between land use with setted RTR areas. The inconsistency is caused by the distribution of spatial planning / RTR Regions which paying less attention to the carrying capacity of the environment, especially the ability of the land. The

purposes of this study are: (1) to analyze the actual land use of Jabodetabek in 2010, (2) to evaluate the inconsistencies of existing land use in 2010 againts the allotment of land according to Jabodetabek Region Spatial Plan (RTR) Perpres no. 54 year 2008, (3) to evaluate incompatibility of existing land use in 2010 to land capability area, and (4) to evaluate the incompatibility of the allotment of land according to Jabodetabek Region Spatial Plan (RTR) Perpres no. 54 year 2008 to land capability eriterias. The method of this research is using a combination of overlayed maps in accordance with the parameters and analyzed descriptively. The result showed that there are 11 types of land use of Jabodetabek in 2010 with the largest land use is land use for rice irrigated of 162.251,2 Ha or 24,04%, then settlement area of 153.738,3 Ha or 24,67%.. Area of land use that is inconsistent with land allotment of RTR Region of 63.907,2 Ha or 10,25%. The greatest inconsistency on land allotment is occurred in allotment for B-4/HP zone (low dense area; wet/dry land agriculture; horticuluture; fisheries, live stock agro, productionforest), while the land use wich most inconsistent is grove/shrubs. Land use that is not compatible to land capability are 131.485,7 Ha (21,10%) with the greatest incompatibility of land capability are on the land class III and the land use with greatest incompatibility is settlement area. The land allotment of RTR Region that is not compatible to land capability are in wide of 142.854,6 Ha (22,92%). Land capability class with the highest of inconsistency rate are the land classes III and II, while greatest the land allotment of RTR Region that not compatible with land capability are occurred on allotment for B-2 zone (moderate residential) and B-1 zone (firm residential). Keywords: evaluation, inconsistencies, incompatible, spatial planning, land capability, Jabodetabek

Anda mungkin juga menyukai