KELOMPOK IX
RIRIN NURPEBRIANSARI AGRI SARASWATI NIMAS DWIASTUTI ELFERA PURI NUR ILMA NUGROHO TRI WIBOWO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aisyiyah Pemuda Muhammadiyah Nasyiatul Aisyiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Pandu Hizbul Wathon
Aisyiyah
SEJARAH KELAHIRAN Perhatian KH. Ahmad Dahlan terhadap pembinaan kaum wanita, dengan diadakannya pengajian wanita Sopo Tresno. Rapat antar pengurus Muhammadiyah untuk menentukan nama yang yakni Fatimah namun tidak disetujui yang kemudian dicetuskan nama Aisyiyah yang dipandang tepat dengan harapan dapat meniru perjuangan Aisyah,Istri Nabi Muhammad SAW. Perkumpulan ini di resmikan pada peringatan Isra Miraj pada tanggal 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan tanggal 19 mei 1917 M yang di ketuai oleh Siti Bariyah. Tugas dan Peranan a. Membimbing kaum wanita ke arah kesadaran beragama dan berorganisasi b. Menghimpun anggota- anggota Muhammadiyah wanita, menyalurkan serta menggembirakan amalan-amalannya. Amal Usaha Aisyiyah Dengan tugas dan peranannya, Aisyiyah telah banyak memiliki amal usaha dalam bidang 1. Pendidikan 2. Kewanitaan 3. PKK 4. Kesehatan 5. Organisasi Wanita
KELUARGA SAKINAH
Pengertian a. Istilah keluarga adalah orang seluruh rumah, sakinah adalah kata sifat dengan arti tenang, tentram,bahagia dan sejahtera, yaitu untuk menyifati atau menarangkan kata keluarga. b. Firman Allah SWT dalam surat surat Al-Rum/30:21,yang menyatakan bahwa tujuan berumah tangga adalah untuk mencari ketentraman atau ketenangan dengan dasar mawaddah wa rahmah,yaitu saling mencintai dan penuh kasih sayang. c. Rasulullah memberi persyratan manusia yang akan membina rumah tangga sesuai surat AlRum/30:21,yakni calon pasangan suami istri sebaiknya seimbang(kufu),baik rupa, keturunan, maupun kekayaan. Namun syarat yang utama adalah seagama dan taat beragama. Keluarga Sakinah dalam Pembinaan Manusia Taqwa a. Amanat Allah dalam penciptaan manusia adalah terciptanya manusia taqwa serta terciptanya masyarakat yang sejahtera. b. Tanda-tanda ketaqwaan seseorang terkandung dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah/2:177, dengan ciri-ciri ketaqwaannya dapat dilihat dari kadar keimanan(aqidah), ibadah, akhlak, serta hubungan dengan kemasyrakatan seseorang. Semakin tinggi kadar aqidah,ibadah serta akhlak semakin tinggi pula rasa pengabdiannya kepada Allah. c. Untuk menjadi manusia taqwa, seseorang harus dapat mengembangkan dorongan dasar ketauhidan serta dorongan dasar untuk berakhlak mulia secara terus menrus sejak masa kanak- kanak. Keluarga Sakinah dalam Pembinaan Masyarakat Sejahtera a. Terbentuknya masyarakat Sejahterah merupakan tujuan diturunkannya Al-Quran terdapat ungkapan baldatun thayyibatun wa rabbun ghaffur yang artinya suatu negeri yang baik dan Tuhan Maha pengampun. b. Masyarakat sejahterah adalah masyarakat yang anggotanya merasa aman dan tentram dalam seluruh kehidupanny, baik secara perseorangan maupun kelompok. Rasa aman dan tentram menyangkut hidup jasmani dan rohani.untuk mencapai itu semua diperlukan bebrapa syarat, antara lain harus menunjukan suasana ketaqwaan kepada Allah SWT, dapat mengembangkan sifat adil berdasarkan nilai keislaman, bebas dari ketidakseimbangan ekonomi serta ketimpangan sosial. c. Dengan demikian masyarakat sejahterah merukan tempat bernaung manusia taqwa yang telah dilahirkan oleh keluarga sakinah
Pemuda Muhammadiyah
Berasal dari Hizbul Wathon yang dipelopori oleh KH. Muhtar (1920) Hizbul Wathon terbagi dua tingkat; a. Pandu Athfal (anak-anak) b. Pandu Penghela (remaja)
Persyarikatan
Muhammadiyah
Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putri Muhammadiyah sebagai pelangsung gerakan Muhammadiyah serta kesadaran organisasi. Mendorong terbentuknya organisasi / gerakan pemuda. Memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada organisasiorganisasi tersebut serta menjadi penghubung aktif secara timbal balik. Memimpin dan menyelenggarakan musyawarah kerja. Muktamar Pemuda Muhammadiyah IV di Jakarta 18-24 November 1966 menetapkan Muhammadiyah memiliki fungsi sebagai : Pelopor, Pelangsung,Penyempurnaan amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah
Nasyiatul Aisyiyah
Berawal dari ide Sumojiro untuk memajukan Muhammadiyah dengan membentuk siswa praja (1919) Maksud dari gerakan ini adalah menggerakan putri-putri Islam untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam, serta mengajak dan mengarahkan orang lain sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan asSunnah, menuju terbentuknya Islam yang berakhlak mulia, tujuannya untuk menanamkan persatuan, memperbaiki akhlak, memperdalam agama
c.
d. e.
Ada 2 faktor integral yg menjadi dasar dan latar belakang sejarah berdirinya IMM. a. Faktor intern Faktor yang ada di dalam organisasi Muhammadiyah itu sendiri b. Faktor ekstern Hal-hal dan keadaan yang datang dari dan berada di luar Muhammadiyah, yaitu situasi dan kondisi kehidupan umat dan bangsa serta dinamika gerakan organisai-organisasi mahasiswa
Lanjutan. Tapak Suci Putra Muhammadiyah lahir dan berkembang untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang metodis dan dinamis dengan dasar : a. membina pencak silat yang berwatak serta berkepribadian Indonesia, bersih dari ilmu sesat dan syirik. b. Mengabdi perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara, dan c. Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindakan -tindakan kesucian Tapak Suci Putra Muhammadiyah mengajarkan pencak silat sebagai olah raga yang menyeimbangkan antara lahir dan batin dalam rangka beribadah pada Allah SWT. Jadi iman dan akhlak anak didik tapak suci merupakan sumber kekuatan dari Allah