Anda di halaman 1dari 5

1.

Apa itu matriks, hukum penjumlahan matriks, hukum perkalian matriks dan sifat determinan

Pengertian Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan
kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota
matriks. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.

Operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks !
Penjumlahan Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki ordo yang sama. Matriks
hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama dengan matriks yang dijumlahkan.
Komponen-komponen matriks hasil penjumlahan diperoleh dengan cara menjumlahkan komponen-
komponen setiap matriks yang seletak. Coba perhatikan penjumlahan 2 matriks dengan ordo 2 x 2
berikut :


Pada penjumlahan matriks di atas, masing-masing matriks yang dijumlahkan sama- sama berordo 2 x
2 dan hasil penjumlahannya juga berordo 2 x 2 sama dengan ordo matriks yang dijumlahkan.
Komponen baris1-kolom1 diperoleh dengan cara menjumlahkan baris1-kolom1 pada matriks
pertama (yaitu a) dan komponen baris1- kolom1 pada matriks kedua (yaitu e), dan seterusnya.
Contoh:

Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A oleh matriks B, ditulis A B adalah penjumlahan matriks A dengan lawan dari
matriks B, yaitu (-B). Konsep pengurangan matriks ini sama dengan penjumlahan matriks. Syarat ada
penjumlahan matriks berlaku juga untuk pengurangan matriks. Perhatikan contoh pengurangan
matriks berikut ini.

Contoh soalnya di bawah ini :

Sifat-Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Untuk setiap matriks A, B, dan C yang berordo sama berlaku:
A + B = B + A (sifat komutatif)
A + (B + C) = (A + B) + C (sifat asosiatif)
A + O = O + A = A (sifat matriks nol/identitas)
A + B = O B = -A
A B = A + (-B)
Pembuktiannya akan saya jalankan pada excel :
Di Penjumlahan Matriks terdapat beberapa sifat yaitu:

- Komutatif dimana mA + mB = mB + mA
Bisa dilihat screenshoot dibawah ini :







Dapat terlihat hasil mA + mB sama dengan Hasil mB + mA.
Rumus excel untuk mA + mB adalah {=A2:C4+E2:G4}
Rumus excel untuk mB + mA adalah {=E2:G4+A2:C4}

- Assosiatif dimana (mA + mB) + mC = mA + (mB + mC)
Bisa dilihat screenshoot dibawah ini :








Bisa dilihat juga bahwa hasil (mA + mB) + mC sama dengan hasil mA + (mB + mC)
Rumus excel untuk (mA + mB) + mC adalah {=(A2:C4+E2:G4)+I2:K4}
Rumus excel untuk mA + (mB + mC) adalah {=A2:C4+(E2:G4+I2:K4)}





- Distributif dimana K(mA + mB) = k.mA + k.mB
Bisa dilihat screenshotnya dibawah ini :







Dimana hasil K(mA + mB) sama dengan hasil k.mA + k.mB
Rumus excel untuk K(mA + mB) adalah {=I2*(A2:C4+E2:G4)}
Rumus Excel untuk k.mA + k.mB adalah {=(I2*A2:C4)+(I2*E2:G4)}

Hukum perkalian pada matriks
Beberapa sifat perkalian di matriks :
- Distributif dimana mA(mB + mC) = mA.mB + mA.mC






Pada screenshot diatas sudah menjelaskan bahwa benar hukum perkalian yang bersifat distributif
dimana hasil mA(mB+mC) sama dengan mA.mB + mA.mC
Rumus untuk mA(mB + mC) adalah {=MMULT(A2:C4;(E2:G4+I2:K4))}
Rumus untuk mA.mB + mA.mC adalah {=MMULT(A2:C4;E2:G4)+MMULT(A2:C4;I2:K4)}

- Assosiatif dimana mA(mB.mC) = (mA.mB)mC






Pada sifat assosiatif juga memiliki hasil yang sama meski bentuk perkaliannya berbeda.
Rumus untuk excel mA(mB.mC) adalah {=MMULT(A2:C4;(MMULT(E2:G4;I2:K4)))}
Rumus untuk excel (mA.mB)mC adalah {=MMULT(MMULT(A2:C4;E2:G4);I2:K4)}

- Tidak Komutatif dimana AB BA


Dan benar bahwa sifat komutatif tidak dimiliki oleh perkalian matriks ini karena memiliki hasil yang
berbeda.
Rumus excel untuk mA.mB adalah {=MMULT(A2:C4;E2:G4)}
Rumus excel untuk mB.mA adalah {=MMULT(E2:G4;A2:C4)}
Determinan matriks
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan
suatu matriks bujursangkar. Dibawah cara menghitung determinan ordo 3 x 3

Cara menghitungnya





Misal :

Jika kita sudah menghitung seperti cara yang diatas maka kita akan mendapat hasil 18. Darimana
dapat hasil itu yaitu det(A) = (-21 -1) + (2 3 2) + (-3 -1 0) (-3 1 2) (-2 3 0)-(2 -1 -1) =
2+12+0+6-0-2 = 18
Untuk pembuktian bahwa determinan mempunyai sifat determinan yaitu Det(mA) = det(mAT)
dimana mAT adalah matriks transpose. Maka saya akan mencoba membuktikannya yaitu



1 4 = -24 2 3 = -18 0 1 = 5
6 0 6 0 5 6

0 4 = -20 1 3 = -15 1 2 = 4
5 0 5 0 5 6

|
|
|
.
|

\
|
=
33 32 31
23 22 21
13 12 11
a a a
a a a
a a a
A
12 21 33 11 23 32 13 22 31 32 21 13 31 23 12 33 22 11
) det( a a a a a a a a a a a a a a a a a a A + + =
|
|
|
.
|

\
|


=
1 0 2
3 1 1
3 2 2
A
(
(
(

=
0 6 5
4 1 0
3 2 1
M
2 3 = -5 1 3 = -4 1 2 = 1
1 4 0 4 0 1
Determinannya adalah det(M) = 1(0-2.4)-2(0-2.0)+3(0-5) = 1 kemudian akan ditranspose menjadi



Temukan dulu matriks kofaktornya dengan menghitung minor-minor matriksnya . Lihat
screenshotnya dibawah ini :


Bisa dilihat hasil sebelum transpose dan sesudah transpose mempunyai hasil yang sama yaitu

(
(
(

=
0 4 3
6 1 2
5 0 1
T
M
(
(
(




1 4 5
4 15 20
5 18 24
(
(
(

+ +
+
+ +
(
(
(

1 4 5
4 15 20
5 18 24

Anda mungkin juga menyukai