3.1
Kominusi (Reduksi)
3.1.1 1. Prosedur Ukur dimensi dari feed dari sampel yang akan di uji, kemudian ukur massa dari sampelyang akan di uji. 2. Hidupkan motor jaw crusher dan masukkan sampel ke dalam feeder Jaw Crusher dan setelah selesai pengumpananmatikan
motor jaw crusher. 3. Produkta Jaw Crusher dikumpulkan ke nampan dan di ukur menggunakan penggaris. 4. Hidupkan motor cone crusher dan masukkan umpan (produkta dari Jaw Crusher) sedikit demi sedikit ke dalam feeder. Setelah itu produkta di kumpul di nampan dan di ukur menggunakan penggaris. 5. Hidupkan motor hammer mill dan masukkan umpan (produkta dari cone crusher) sedikit demi sedikit ke dalam feeder. Setelah itu produkta di kumpul di nampan dan di ukur menggunakan penggaris. 6. Hidupkan motor double roll mill dan masukkan umpan (produkta dari hammer mill) sedikit demi sedikit ke dalam feeder. Setelah itu produkta di kumpul di nampan dan di ukur menggunakan penggaris. 7. Masukan bola besi, umpan dari double roll mill ke dalam ball mill. kemudian di tutup, setelah itu hidupkan motor ball mill dan biarkan selama 8 menit. Setelah itu produkta dari ball mill di kumpul di nampan dan siapkan peralatan screening. 8. Masukan produkta dari ball mill kedalam screening, lalu hidupkan alat screening selama 8 menit. Setelah lakukan proses
penimbangan massa dari setiap screening ( 8,12, 14, 30, 0,50, 60, 80 mesh).
9.
Setelah proses screening selesai,lakukan porses penimbangan sesuai dengan kompartemen produkta yang tertahan dalam di screening dalam ukuran mesh.
Nama Alat Jaw Crusher Cone Crusher Hammer Mill Double Roll Cusher Ball Mill
Ukuran Feed (cm) P 13 3 1,5 0,7 0,2 L 4,5 1 0,5 0,5 0,1 T 6 1 1,8 0,2 0,1
Ukuran Produkta(cm) P 3 1,5 0,7 0,2 0,0177 L 1 0,5 0,5 0,1 0,0177 T 1 8 0,2 0,1 0,0177
Massa (gr) 1,8 2,1 2,2 2,4 7 4,2 130,5 236,4 32,4 456,8
= 456,8 gram = berat awal berat akhir = 407 gram 456,8 gram = - 49,8 gram
3.2
Grain Counting
3.2.1 Prosedur 1 2 Lakukan mixing/blending kurang lebih 20 kali. Lakukan coning dan quartering.
4 Taburkan secara merata pada papan grain counting berukuran 10 x 10 cm2. 5 Hitung jumlah butir kuarsa dan kasiterit pada setiap kotak yang berukuran 1 x 1cm2 dengan bantuan loope atau ukura 0,5 x 0,5 cm2 dengan mikroskop. 6 Hitung kadar kasiterit untuk masing-masing kotak dengan rumus : n SnO2 x SnO2 K SnO2 = (n SnO2 x SnO2) + (n SiO2 x SiO2) Dimana : KSnO2 = Kadar kasiterit pada tiap kotak (%) n SnO2 = jumlah butir kasiterit per kotak SnO2 = Density kasiterit (7 ton/m3) n SiO2 = jumlah butir kuarsa per kotak SiO2 = Density kuarsa (2,65 ton/m3) 7 Hitung kadar rata-rata kasiterit total 8 Buatlah tabel perhitungannya. x 100 %
Foto 1 Sample
No. Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9
n SiO2 0 2 2 1 2 1 0 2 2
n SnO2 4 6 3 4 6 7 9 7 9
No. Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34
n SiO2 9 0 0 1 2 2 4 4 1
n SnO2 12 7 9 9 5 2 12 6 7
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0 1 0 0 2 0 1 2 1 1 0 2 3 0 2 0
13 10 10 13 10 14 10 9 5 7 7 10 7 8 7 6
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah
1 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 2 2 0 0 63
12 9 12 3 8 5 6 15 4 11 12 12 9 8 8 37 441
3.3
Derajat Liberasi
3.3.1 Prosedur Pengujian 1. Timbang batu Dasit. 2. Susun ayakan dengan ukuran 6, 8, 12, 14, 16, 18, 20, 35, 40, 70 mesh. 3. Masukkan dasit tersebut pada ayakan yang paling atas dan tutup. 4. Masukkan susunan ayakan tersebut pada mesin screen. 5. Hidupkan motor mesin screen dan lakukan pengayakan selama kurang lebih 15 menit. 6. Taburkan secara merata pada papan grain counting yang berukutan 10 x 10 cm2. 7. Hitung jumlah butir kuarsa bebas dan terikat setiap kotak yang berukuran 1 x 1 cm2 dengan loope atau ukuran 0,5 x 0,5 cm2 dengan mikroskop, untuk tiap-tiap fraksi ukuran.
8. Hitung derajat liberasi kuarsa untuk masing-masing kotak dengan menggunakan rumus : DLSiO2 = Jumlah Butir SiO 2 Bebas Jumlah Butir SiO2 Bebas + Jumlah Butir SiO2 Terikat 9. Hitung derajat liberasi rata-rata kuarsa untuk masing-masing kotak dengan mengunakan rumus : Volume butir SiO2 bebas DLSiO2 = Volume butir SiO2 total 10. Buatlah tabel perhitungan x 100% x 100%
3.3.2
Hasil Pengujian
Tabel 3.1 Data Pengamatan
No Gram
4 1 5 10 12 7
3.4
Dulang
3.4.1 Prosedur Pengujian a. Lakukan mixing bijih kasiterit dan pasir kuarsa b. Lakukan coning dan quartering c. Tentukan kadar feed dengan grain counting d. Ukur diameter dulang/pan e. Ukur debit air yang digunakan f. Campur kasiterit dan kuarsa diatas dengan air dan aduk g. Masukkan feed diatas dulang h. Atur kecepatan air sampai proses selesai i. Ambil konsentrat kemudian saring j. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 oC sampai 105 oC sampai airnya hilang k. Timbang berat konsentrat l. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting m. Tentukan berat tailing dan kadarnya dengan rumus : a. Material Balance F=C+T b. Metallurgical Balance F.f=C.c+T.t
Dimana : F f C c T t
= Berat Feed (gr) = Kadar Feed (%) = Berat Konsentrat (gr) = Kadar Konsentrat (%) = Berat Tailing (gr) = Kadar Tailing (%)
3.4.2
Hasil Pengujian
Tabel 4.1 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 15 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 10 5 6 6 10 13 10 12 8 8 5 8 6 17 17 8 16 14 14 7 8 7 13 21 9 nSiO2 3 5 5 0 2 6 1 4 5 4 4 4 2 4 6 5 3 2 1 2 2 2 4 7 7 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 3 0 8 7 8 3 4 5 14 10 1 9 9 5 4 3 4 7 8 12 3 4 13 13 3 nSiO2 0 1 1 0 3 5 7 8 8 2 4 4 3 0 1 1 4 6 3 5 3 9 5 4 6
Tabel 4.2 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 16 No Kotak nSnO2 nSiO2 No Kotak nSnO2 nSiO2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
3 3 5 1 2 2 4 6 9 6 8 6 5 9 5 5 4 4 6 2 4 2 5 4 1
5 1 1 1 4 0 2 5 6 8 8 3 4 8 4 4 0 4 3 0 3 1 2 3 0
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
7 6 1 4 1 9 4 3 0 3 1 2 0 2 2 4 0 4 1 3 6 2 4 2 4
4 4 4 4 4 6 0 6 2 2 3 1 0 2 1 2 2 1 0 4 5 1 0 1 4
Tabel 4.3 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 17 No Kotak 1 2 3 4 5 nSnO2 4 5 6 11 2 nSiO2 0 1 2 3 1 No Kotak 26 27 28 29 30 nSnO2 4 3 0 3 4 nSiO2 1 0 1 1 1
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
6 1 4 2 5 6 1 1 1 5 11 3 3 6 4 13 4 4 1 4
1 0 0 2 1 1 0 2 0 1 1 3 1 3 1 3 3 0 0 0
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
8 0 0 0 2 7 6 0 0 2 10 12 5 3 8 2 3 1 2 4
0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 3 1 3 0 0 3 1 0 3 0
Tabel 4.4 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 18 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 nSnO2 5 7 4 11 10 7 18 8 10 0 nSiO2 5 9 7 16 7 7 13 13 9 8 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 nSnO2 12 11 11 6 7 4 2 5 6 6 nSiO2 9 10 11 4 9 11 10 8 5 9
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
6 10 13 10 4 6 10 15 11 4 6 12 15 9 5
7 3 16 13 6 3 12 18 8 4 5 8 14 13 5
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 4 3 8 10 0 4 5 5 6 3 3 4 4 11
3 5 4 5 21 2 6 3 5 7 9 9 6 10 11
Tabel 4.5 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 19 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 nSnO2 2 1 1 1 0 0 5 2 0 1 1 2 2 1 2 nSiO2 2 0 3 1 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 nSnO2 2 2 4 1 0 2 1 1 2 2 3 1 3 3 3 nSiO2 0 1 0 0 0 3 1 0 0 4 1 1 1 1 1
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 1 3 1 1 2 3 1 3
2 3 1 2 1 0 1 1 0 1
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3 0 1 1 1 1 1 3 1 0
2 1 0 0 1 2 1 1 3 1
Tabel 4.6 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 20 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nSnO2 12 15 7 9 3 9 7 4 3 5 1 7 5 7 5 6 3 4 9 9 nSiO2 11 6 7 3 6 6 6 4 6 3 8 7 7 10 6 5 6 6 7 5 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 nSnO2 11 8 6 10 4 2 12 7 9 11 6 6 5 6 3 0 6 9 3 6 nSiO2 0 6 9 6 2 6 4 5 4 2 3 3 7 6 4 3 5 4 4 1
21 22 23 24 25
3 3 4 7 9
5 4 6 4 5
46 47 48 49 50
5 3 2 7 2
5 2 3 5 6
3.5
Sluice Box
3.5.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan Mixing antara kasiterit dan pasir kuarsa 2. Lakukan Coning dan Quartering 3. Tentukan kadar Feed dengan Grain Counting 4. Ukur debit air yang digunakan 5. Campur kasiterit dan kuarsa diatas dengan air dan aduk. 6. Masukkan Feed diatas pada Feeder Sluice Box 7. Atur kecepatan air sampai proses selesai 8. Ambil konsentrat, kemudian saring. 9. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 1000 sampai 1050 C sampai airnya menghilang 10. Timbang berat konsentrat. 11. Tentukan kadar konsentrat kasiterit dengan Grain Counting. 12. Tentukan berat Tailing (T) dan kadarnya (t) dengan menggunakan rumus : a. Material Balance F=C+T b. Metalurgical Balance F.f = C.c + T.t Dimana : F f = Berat Feed (gr) = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr) c T t = Kadar Konsentrat (%) = Berat Tailing (gr) = Kadaar Tailing (%)
3.5.2
Hasil Pengujian
Tabel 5.1 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 18 No Kotak 1 nSnO2 5 nSiO2 3 No Kotak 26 nSnO2 10 nSiO2 3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
10 3 16 8 8 11 15 10 14 3 11 12 10 12 6 14 12 15 9 6 14 7 13 10
3 0 6 3 2 3 4 3 4 5 2 3 0 5 3 4 3 3 5 2 2 6 6 4
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
20 18 15 8 8 16 22 19 8 14 13 11 10 12 7 15 8 9 7 7 8 8 10 6
5 6 1 6 2 3 6 2 8 9 10 5 2 2 3 4 4 1 1 1 2 6 6 4
3.6
Jig
3.6.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan mixing Kasiterit sebanyak 20 kali 2. Lakukan Couning dan Quartering 3. Tentukan kadar feed dengan grain counting 4. Ukur debit air yang digunakan 5. Hidupkan motor Jig 6. Masukan feed pada feeder Jig setiap 15 detik
7. Atur kecepatan air sampai feed habis semua 8. Matikan tombol Jig 9. Ambil konsentrat kemudian disaring 10. Masukan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 oC sampai 105 oC sampai airnya hilang 11. Timbang berat Konsentrat 12. Tentukan kadar Konsentrat (Kasiterit) dengan grain counting 13. Tentukan berat Tailing (T) dan kadarnya (t) dengan rumus : 14. a. Material Balance F=C+T b. Metalurgical Balance F f F.f = C.c + T.t = Berat Feed (gr) = Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
Dimana :
C = c T t = = =
14. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus : R = C x c x 100% Fxf 15. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus : K=F/C
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2 1 1 3 3 5 2 3 2 0 5 5 3 0 1 8 4 0 1 0 5 5 2 2
0 1 1 2 1 1 0 2 1 1 3 4 2 0 2 2 2 3 2 2 2 3 0 2
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
6 1 2 3 2 4 5 3 2 2 3 3 6 3 0 4 3 2 4 1 1 2 2 1
1 1 0 2 0 6 5 2 2 3 3 2 2 0 2 0 0 5 0 3 0 0 1 0
3.7
Shaking Table
3.7.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan mixing antara kasiterit dengan kuarsa. 2. Lakukan coning dan quartering. 3. Tentukan kadar feed dengan grain counting. 4. Ukur debit air yang di gunakan. 5. Campur kasiterit dan kuarsa di atas dengan air dan aduk hingga merata.
6. Hidupkan motor shaking table. 7. Masukkan feed di atas pada feeder jig setiap 15 detik. 8. Atur kecepatan air sampai feed habis semuanya. 9. Matikan motor shaking table. 10. Ambil konsentrat, kemudian saring. 11. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 sampai 105o C sampai airnya hilang. 12. Timbang berat konsentrat. 13. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting. 14. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance F = C + T b. Metallurgical Balance F.f = C.c +T.t Dimana : F = Berat Feed (gr) f = Kadar Feed (%) C = Berat Konsentrat (gr) c = Kadar Konsentrat (%) T = Berat Tailing (gr)
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 5 2 3 2 1 1 1 2 8 2 2 2 2
1 5 1 2 2 5 1 2 0 0 3 5 3 1
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 1 4 4 3 2 2 2 2 2 5 1 2 11
3 0 0 1 1 0 2 0 1 6 9 1 1 9
3.8
Hydrocyclone
3.8.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan mixing antara kasiterit dan kuarsa. 2. Lakukan coning dan quartering. 3. Tentukan kadar feed dengan grain counting. 4. Ukur debit air yang digunakan. 5. Campur kasiterit dan kuarsa di atas dengan air dan aduk sampai merata (feed). 6. Atur penggunaan Hydrocyclone, sesuaikan penggunaan debit air yang masuk. 7. Hidupkan motor Hydrocyclone (Dalam hal ini buka kran air dengan ukuran debit tertentu). 8. Masukkan feed diatas pada feeder Hydrocyclone, setiap 15 detik. 9. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya. 10. Matikan motor Hydrocyclone. 11. Ambil konsentrat, kemudian saring. 12. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 1000 C sampai 1050 C sampai airnya hilang.
13. Timbang berat konsentrat. 14. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting. 15. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : c. Material Balance F=C+T d. Metalurgical Balance F.f = C.c + T.t Dimana : F = Berat Feed (gr) f = Kadar Feed (%) C = Berat Konsentrat (gr) c = Kadar Konsentrat (%) T = Berat Tailing (gr) t = Kadar Tailing (%)
22 23 24 25
5 4 4 2
3 0 0 1
47 48 49 50
1 0 0 2
0 0 3 0
nSnO2 = 144 Butir nSiO2 = 33 Butir Tabel 8.2 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 16 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 1 2 3 2 0 2 2 2 0 2 1 0 2 0 1 2 2 2 3 0 1 3 2 1 1 nSiO2 0 1 1 2 2 3 0 1 4 1 1 2 1 3 0 2 2 3 1 0 0 2 3 1 1 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 1 1 0 2 0 3 3 3 1 1 2 1 3 1 1 5 3 1 0 0 1 2 0 2 1 nSiO2 2 1 2 3 0 1 3 1 1 4 2 1 0 2 4 0 2 2 2 0 2 1 2 1 9
Tabel 8.3 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 17 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 2 1 7 3 4 0 4 5 5 7 0 4 5 2 7 3 8 9 1 6 2 1 5 4 7 nSiO2 0 1 1 1 2 0 0 1 2 1 0 3 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 6 5 6 5 4 2 5 11 1 6 4 3 6 6 4 0 2 3 0 4 2 8 7 8 0 nSiO2 0 1 4 2 1 1 1 2 1 0 1 2 0 4 0 0 0 0 2 2 0 0 2 1 1
Tabel 8.4 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 18 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 8 1 0 1 2 3 3 0 1 1 3 0 2 0 0 0 1 0 2 0 2 0 5 2 1 nSiO2 10 2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 2 0 3 0 1 0 1 0 0 1 3 2 0 0 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 7 2 3 2 1 6 4 2 3 2 2 2 1 1 3 3 7 2 1 1 2 2 0 0 2 nSiO2 1 2 1 1 1 3 2 0 1 0 4 2 0 7 1 1 3 0 2 2 0 3 1 3 1
Tabel 8.5 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 19 No nSnO2 nSiO2 No nSnO2 nSiO2
Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2 5 1 1 0 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 2 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 3 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 3 2 0 0 1 0 3 3 0 3 3 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 8.6 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 20 No Kotak 1 2 3 nSnO2 6 4 4 nSiO2 3 1 2 No Kotak 26 27 28 nSnO2 3 4 5 nSiO2 1 1 2
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
5 3 3 2 5 3 2 1 6 5 4 7 1 4 3 4 1 3 4 8 5 2
1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
5 6 2 6 3 2 5 4 2 1 4 4 3 2 2 2 2 2 5 1 2 11
2 1 1 2 1 0 1 1 1 0 2 1 2 1 1 0 0 0 2 0 1 1
3.9
Humprey Spiral
3.9.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan mixing bijih kasiterit sebanyak 20 kali. 2. Lakukan coning dan quartering. 3. Tentukan kadar feed dengan grain counting. 4. Ukur debit air yang digunakan. 5. Campur kasiterit dan kuarsa diatas dengan air kemudian aduk sampai merata. 6. Atur penggunaan Humprey Spiral sesuaikan penggunaan debit air yang masuk.
7. Hidupkan motor Humprey Spiral (dalam hal ini buka kran air dengan ukuran debit tertentu). 8. Masukkan feed diatas pada feeder Humprey Spiral, setiap 15 detik. 9. Atur kecepatan air sampai feed habis semuanya. 10. Matikan motor Humprey Spiral (kran air) 11. Ambil konsentrat, kemudian saring. 12. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 1000 C sampai 1050 C sampai airnya hilang. 13. Timbang berat konsentrat. 14. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting. 15. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance F=C+T
b.
Dimana :
F f
= =
Berat Feed (gr) Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
C = c T t = = =
16. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus : R = C x c x 100% Fxf 17. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus : K=F/C
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2 4 5 3 1 2 3 1 0 2 3 2 1 6 3 3 0 0 0 1 1 3 2 1
4 3 3 1 1 2 1 2 1 3 4 3 2 2 3 1 1 0 0 1 1 1 1 1
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 3 2 2 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 1 2 2 3 0
0 1 3 4 6 3 3 2 1 3 4 1 3 0 4 1 1 1 1 3 1 0 1 0
Tabel 9.2 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 16 No Kotak 1 nSnO2 3 nSiO2 3 No Kotak 26 nSnO2 4 nSiO2 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 2 2 3 1 0 3 4 6 1 2 1 3 1 1 1 2 0 1 2 1 2 1 5
5 7 8 8 5 3 2 1 2 9 5 4 5 9 1 2 3 5 5 5 1 2 5 6
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 3 2 1 2 0 0 2 0 1 3 1
3 2 1 0 2 4 5 6 7 3 4 1 6 4 1 7 5 1 1 1 1 2 1 0
nSnO2 = 80 Butir nSiO2 = 181 Butir Tabel 9.3 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 17 No Kotak nSnO2 nSiO2 No Kotak nSnO2 nSiO2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4 1 2 2 2 4 2 2 4 3 7 1 4 2 4 3 0 3 1 3 3 2 4 3 2
3 2 1 1 0 2 0 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 0 2 0 1 0 1 3 1
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 4 4 4 7 0 1 3 3 2 3 6 2 5 5 7 2 4 4 2 7 4 0 2 4
0 1 0 1 2 0 0 0 1 1 0 1 2 1 3 3 0 2 2 4 4 1 0 2 1
Tabel 9.4 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 18
No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
nSnO2 0 0 2 0 2 1 0 2 0 0 3 2 1 0 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2
nSiO2 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 4 1 0 0 2 1 2 0 0
No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
nSnO2 2 0 5 2 3 4 3 3 1 2 2 1 3 0 0 1 6 2 4 1 0 1 0 1 1
nSiO2 2 1 0 2 2 1 2 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 4 0 1
Tabel 9.5 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 19 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 3 3 1 1 0 2 0 4 1 1 2 0 0 5 1 2 2 3 1 2 2 4 4 0 2 nSiO2 0 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 3 2 2 3 1 3 3 3 1 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 1 0 0 1 1 nSiO2 0 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 0
Tabel 9.6 Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 20 No Kotak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 nSnO2 2 1 6 2 3 3 3 1 2 4 5 1 3 2 1 0 2 3 3 4 3 4 2 4 2 nSiO2 3 3 1 2 1 2 2 3 1 1 2 3 1 3 1 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 No Kotak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 nSnO2 4 1 1 4 4 0 3 3 2 1 3 1 2 2 5 2 0 1 0 4 2 2 4 3 2 nSiO2 2 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1
10. Ambil konsentrat, kemudian saring. 11. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 1000 C sampai 1050 C sampai airnya hilang. 12. Timbang berat konsentrat. 13. Tentukan kadar konsentrat (kasiterit) dengan grain counting. 14. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance F=C+T
b.
Dimana :
F f
= =
Berat Feed (gr) Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
C = c T t 15. = = =
R = C x c x 100% Fxf 16. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus : K=F/C
Feed Berat (Kg) Batu Gamping 4 Kasiterit 1 Berat Total (Kg) 5 Kadar (%) 0,8
3.11 Flotasi
3.11.1 Prosedur Pengujian 1. Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa. 2. Tentukan kadar batubaranya. 3. Lakukan pengkondisian dengan menambahkan minyak tanah kurang lebih 100ml. 4. Campur batubara dan kuarsa diatas dengan air kemudian aduk sampai merata. 5. Ukur debit air yang keluar. 6. Isi alat Flotasi dengan air sampai penuh. 7. Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar kurang lebih 0,5 liter/menit. 8. Masukkan feed diatas pada feeder alat Flotasi, setiap 15 detik. 9. Atur kecepatan air sampai feed habis semuanya. 10. Tampung konsentrat (overflow) dan tailing (underflow) kemudian saring. 11. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 1000 C sampai 1050 C sampai airnya hilang. 12. Timbang berat konsentrat. 13. Tentukan kadar konsentrat (batubara) dengan grain counting. 14. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance F=C+T
b.
Dimana : F = f = C= c= T= t =
Berat Feed (gr) Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
15.
3.11.2
Hasil Pengujian
Table 11.2 Data Hasil Percobaan Feed Berat (gr) Berat Total (gr) 500 Kadar (%) 0,5 Konsentrat Berat (gr) 200 Kadar (%) 0,9
Batubara 250
Kuarsa 250
10. Timbang berat konsentrat. 11. Tentukan kadar konsentrat (pasir besi) dengan grain counting. 12. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance
F=C+T
b.
Dimana :
F f C c T t
= = = = = =
Berat Feed (gr) Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
3.12.2
Hasil Pengujian F Fsio2 FFe fsio2 fFe C csio2 csio2 = 506 gr = 350 gr = 189 gr = 64,94 % = 35,06 % = 90 gr = 30 % = 70 %
8.
Setelah feed habis semuanya, maka akan diperoleh hasil berupa konsentrat (konduktor) dan tailing (non konduktor).
9.
Matikan mesinnya.
10. Timbang berat konsentrat. 11. Tentukan kadar konsentrat (pasir besi) dengan grain counting. 12. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus : a. Material Balance F=C+T
b.
Dimana :
F f
= =
Berat Feed (gr) Kadar Feed (%) Berat Konsentrat (gr) Kadar Konsentrat (%) Berat Tailing (gr) Kadar Tailing (%)
C = c T t 3.13.2 = = =
Hasil Pengujian Berikut ini merupakan data data hasil dari percobaan Electrostatic seperator ( M 12 ), yaitu: F Fsio2 FFe fsio2 fFe C Berat feed ( F ) Kadar feed ( f ) Berat konsentrat ( C ) Kadar konsentrat ( c ) = 1006 gr = 700 gr = 339 gr = 67,37 % = 32,63 % = 239 gr = 1006 gram = 33.46% = 252 gram = 70%
csio2 = 30 % csio2 = 70 %