Anda di halaman 1dari 25

Makalah Kelompok 4 Keparawatan Komunitas

BENTUK-BENTUK PENDEKATAN & PARTISISPASI MASYARAKAT (POSYANDU DAN PHC)

Disusun Oleh:

Ramla Winda Juniardi Hajriani Rahmiah Aryanti Fitradana Ahmad Suci Apriani Nurul H A. Haerul Agus Nurjannah Rustan AR Sartika
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2012
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pemurah Lagi Penyayang. Tiada kata yang lebih indah dan pantas penulis ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini meskipun sangat sederhana. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, merupakan sosok manusia yang diberikan keistimewaan oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama Allah (Dinul Islam) dan membawa manusia dari jalan yang gelap ke jalan yang terang benderang. Rahmatanlilalamin. makalah ini disusun sebagai kelengkapan tugas Keperawatan Komunitas dengan judul: Bentuk Pendekatan dan Partisispasi Masyarakat (Posyandu & Primary Health Care ). Dalam penulisan makalah ini, penulis di hadapkan dengan berbagai macam tantangan dan hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, semua itu dapat di atasi dan alhamdulillah dapat terselesaikan, olehnya itu pada kesempatan yang baik dan berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, buah pikiran, arahan, dan motivasi kepada penulis, tak pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembawa mata kuliah yang telah membimbing dalam penyelesaian makalah ini.

Makassar, 16 November 2012

Penulis DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................... i Kata Pengantar...................................................................................................... ii Daftar Isi................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 3 C. Tujuan.......................................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Primary Health Care (PHC) A. Defenisi................................................................................................. 5 B. Perkembangan Konsep Primary Health Care....................................... 5 C. Tujuan Primary Health Care................................................................. 6 D. Fungsi Primary Health Care................................................................. 6 E. Tiga unsur utama Primary Health Care................................................ 7 F. Lima prinsip dasar Primary Health Care.............................................. 7 G. Elemen Primary Health Care................................................................ 7 H. Ciri-ciri Primary Health Care............................................................... 7 I. Tanggung jawab perawat dalam Primary Health Care........................ 8 2. POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) A. Defenisi................................................................................................. 8 B. Tujuan.................................................................................................... 9 C. Tingkatan posyandu............................................................................... 9 D. Sasaran................................................................................................... 10 E. Kegiatan................................................................................................ 11

F. Pembentukan Posyandu......................................................................... 11

G. Persyaratan Pembentukan Posyandu..................................................... 11 H. Alasan pendirian posyandu................................................................... 12 I. Kader Posyandu.................................................................................... 12 J. Penyelenggara....................................................................................... 14 K. Lokasi/letak.......................................................................................... 15 L. Pelayanan kesehatan yang dijalankan.................................................... 15 M. Revitalisasi Posyandu........................................................................... 16 N. Sistem Informasi Posyandu (SIP)......................................................... 17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................................. 19 B. Saran............................................................................................................ 19 Daftar Pustaka...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendekatan dan bentuk bentuk partisipasi dan peranserta masyarakat yang secara garis besar meliputi; Primary Health Care (PHC), Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dan Posyandu. Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan negara bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali dan menjadi tidak manusiawi. Sebagai hak asasi manusia, kesehatan bahwa menjadi sektor yang sebagai harus alat

diperjuangkan,serta

mengingatkan

kesehatan

berperan

pembangunan sosial,dan bukan sekadar hasil dari kemajuan pembangunan ekonomi semata. Kesadaran ini melahirkan konsep primary health care) yang intinya: Pertama, menggalang potensi pemerintah- swasta-masyarakat lintas sektor, mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua, menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta menolak dominasi elit dokter yang cenderung mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan canggih, dan mahal. Ketiga, memanfaatkan teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan. Berbagai negara di belahan dunia, seperti di Uni Eropa, Amerika Latin, serta di beberapa negara Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya dengan kembali menerapkan primary health care) sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan. Di Indonesia pelayanan kesehatan primer masih mengalami marginalisasi. Konsep primary health care diinterpretasikan terbatas hanya pada bangunan fisik puskesmas, program puskesmas, pelayanan strata pertama di sarana pemerintah,serta pendekatan upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti program posyandu, bidan di desa,dan desa siaga.

Sidang kesehatan sedunia (World Health Essembly) tahun 1977 melahirkan kesepakatan global untuk mencapai kesehatan bagi semua (KBS) pada tahun 2000. yakni tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi. Karena kesehatan dimulai dimana orang bermukim dan ditempat-tempat orang bekerja. orang akan mengetahui cara-cara yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit serta cacat yang terlanjur terjadi. setiap akan mengetahui cara yang lebih baik untuk berkembang, menjaddi orang tua dan kemudian mati dengan tenang. Selanjutnya pada tahun 1978, dalam suatu kompetisi di Alam Ata, ditetapkan prinsip-prinsip primary health care (PHC) sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua (KBS), dan Indonesia ikut menandatangani, menyatakan bahwa untuk mencapai health for all pada tahun 2000 Primary Health Care adalah kuncinya. sedangkan pembangunan kesehatan masyarakat dsa adalah suatu bentuk operasional primary health care. Hal tersebut didasari benar bahwa kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. kenyataannya tidak semua orang memeroleh atau mampu memiliki derajat ksehatan yang optimal, karena berbagai masalah bersama secara global,diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, social ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebuthan lainnya. oleh karena itu primary health care merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000 sebagai tujuan pembangunankesehatan

semsesta dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Di Indonesia bentuk operasional primary health care adalah Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa PKMD dengan berlandaskan kepada garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan mpr untuk dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dari instansi-instansi yang berwenang dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain primary health care, posyandu juga merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yagn terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 5 (lima) program prioritas secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan bantuan pelayanan dari petugas Puskesmas, bagi jenis pelayanan dimana msayrakat tidak mampu memberikan sendiri (Depkes RI, 1986). B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Apa yang di maksud dengan primary health care ? Apa tujuan, fungsi, unsur dan prinsip dasar dari primary health care? Apa yang di maksud dengan pos pelayanan terpadu (Posyandu)? Apa saja tujuan dari pos pelayanan terpadu (Posyandu)? Apa saja tingkatan pos pelayanan terpadu (Posyandu)? Apa saja kegiatan - kegiatan yang dilakukan di pos pelayanan terpadu (Posyandu)? C. Tujuan 1. 2. Untuk mengetahui defenisi dari primary health care. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, unsur dan prinsip dasar dari health care. 3. 4. 5. 6. Untuk mengetahui defenisi dari pos pelayanan terpadu (Posyandu). Untuk mengetahui tujuan dari pos pelayanan terpadu (Posyandu). Untuk mengetahui tingkatan pos pelayanan terpadu (Posyandu). Untuk mengetahui kegiatan - kegiatan yang dilakukan di pos pelayanan terpadu (Posyandu)? primary

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran Serta Masyarakat Peran Serta Masyarakat adalah Proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta : a. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakat. b. Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat. c. Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan. Tujuan Tujuan Umum Untuk meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat di bidang kesehatan. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kemampuan pemimpin atau pemuka masyarakat dalam menggerakkan upaya kesehatan. b. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam menyelenggarakan upaya kesehatan. c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola dana / sarana masyarakat untuk kesehatan. Sasaran peran serta masyarakat 1. Tokoh Masyarakat ( To-Ga ) 2. Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi.

3. Keluarga dan Dasa Wisma. 4. Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus. 5. Masyarakat Umum di Desa, Kota dan Pemukiman Khusus. 1. PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

A. Definisi Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan tekologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisispasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). B. Perkembangan Konsep Primary Health Care Primary health care merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak negara, yang diawali dengan kampanye missal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karna pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menangulangi wabah penyakit TBC, campak, diare dan sebagainya. oleh karena itu dibentuklah suatu forum internasional yang menekankan pentingnya memperhatikan aspek social, kesehatan, dan penyakit di semua ngara untuk menekan angka kesakitan dan kematian. Pada tahun 1960 teknologi kuratif dan preventif dalam infrastruktur pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. oleh karena itu timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep upaya dasar kesehatan. Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas system kesehatan yang dijalankan, dan banyak issue tentag kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah-daerah pedesaan. Dalam tahun 1977 pada siding kesehatan dunia dicetuskan kesepakatan untuk melahirkan health for all by the year 2000, yang sasaran semesta utamanya dalam bidang social pada tahun 2000 adalah tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social maupun ekonomi, oeh karena itu dituntut

perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan, yang meliputi perubahanperubahan dari:

Pelayanan Puratif Daerah perkotaan Golongan mampu Kampanye Massal

Promotif dan Preventif Pedesaan Golongan masyarakat berpenghasilan rendah Upaya kesehatan terpadu.

Sebagai tindak lanjut pada tahun 1978 konferensi Alma Ata menetapkan Primary Health Care sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000. C. Tujuan Primary Health Care 1. Tujuan Umum Adalah mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. 2. Tujuan Khusus a. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani. b. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani. c. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani. d. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumbersumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. D. Fungsi Primary Health Care PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. 2. 3. Pemeliharaan kesehatan. Pencegahan penyakit. Diagnosis dan pengobatan.

4. 5.

Pelayanan tindak lanjut Pemberian sertifikat.

E. Tiga unsur utama Primary Health Care 1. 2. 3. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan Melibatkan peran serta masyarakat Melibatkan kerjasam lintas sektoral.

F. Lima prinsip dasar Primary Health Care 1. 2. 3. 4. 5. Pemerataan Upaya Kesehatan Penekanan pada upaya preventif Menggunakan teknologi tepat guna Melibatkan peran serta masyarakat Melibatkan kerjasama lintas sektoral

G. Elemen Primary Health Care Dalam pelaksanaan primary health care paling sedikit harus memiliki 8 elemen, yaitu antara lain: 1. Pendidikan mengenai maslah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Peningkatan penyediaan makanan dan perbakan gizi Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar Kesehatan ibu dan anak ermasuk keluarga berencana Immunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat Pengobatan penakit umum dan ruda paksa Penyediaan obat-obat esensial

H. Ciri-ciri Primary Health Care 1. 2. 3. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat Pelayanan yang menyeluruh Pelayanan yang terorganisasi

4. 5. 6. 7. 8. I.

Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat Pelayanan yang berkesinambungan Pelayanan yang progresif Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga Pelayanan yang berpandangan kepada salah satu aspek saja

Tanggung jawab perawat dalam Primary Health Care Tanggung jawab perawat dalam primary health care lebih dititik beratkan

kepada hal-hal sebagai berikut: 1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan. 2. 3. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat. 4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada tugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat. 5. 2. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.

POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi

masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. A. Definisi Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program kb dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian kesehatan maksimal. B. Tujuan Tujuan pokok dari pelayanan pos pelayanan terpadu adalah untuk: 1. 2. 3. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak. Mingkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiaan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat 4. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarkat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi 5. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat. C. Tingkatan posyandu Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes, Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu : (1) Posyangu Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama dan (4). Posyandu Mandiri (Depkes RI, 2006). 1. Posyandu Pratama

Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader. 2. Posyandu Madya Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu. 3. Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. 4. Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. D. Sasaran

Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah: 1. 2. 3. 4. Bayi berusia kurang dari 1 tahun. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas. Wanita usia subur

E. Kegiatan a. Lima kegiatan posyandu (panca krida posyandu) 1. 2. 3. 4. 5. Kesehatan ibu dan anak Keluarga berencana Immunisasi Peningkatan gizi Penanggulangan diare

b. Tujuh kegiatan posyandu (sapta krida posyandu) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kesehatan ibu dan anak Keluarga berencana Immunisasi Peningkatan gizi Penanggulangan diare Sanitasi dasar Penyediaan obat esensial

F. Pembentukan Posyandu Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti: 1. 2. 3. 4. 5. Pos penimbangan balita Pos immunisasi Pos keluarga berencana desa Pos kesehatan Pos lainnya yang dibentuk baru

G. Persyaratan Pembentukan Posyandu 1. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita

2. 3. 4.

Terdiri dari 120 kepala keluarga Disesuaikan dengan kemampuan petugas Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh.

H. Alasan pendirian posyandu 1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB. 2. I. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat.

Kader Posyandu Pengertian Kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader: Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. (Zulkifli, 2003) Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan

perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan Hamidah, 2006) Kader kesehatan adalah adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promoter kesehatan. (Yulifah, R. dan Yuswanto, TJA. 2005) Kriteria kader posyandu 1. 2. 3. 4. Dapat membaca dan menulis. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat. Mempunyai waktu yang cukup.

5. 6. 7.

Bertempat tinggal di wilayah posyandu. Berpenampilan ramah dan simpatik. Diterima masyarakat setempat.

Tugas kader Posyandu. 1. Persiapan hari buka posyandu. a. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat pengukur LILA, alat peraga dll. b. c. Mengundang dan menggerakkan masyarakatuntuk datang ke posyandu Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa. d. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan. 2. Melaksanakan pelayanan 5 meja. a. b. c. d. Meja 1: Pendaftaran bayi, balita, bumil, menyusui dan PUS. Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil penimbangan Meja 3: Mengisi buku KIA / KM Meja 4:1. Menjelaskan data KIA / KMS berdasarkan hasil timbang,2. Menilai perkembangan balita sesuai umur berdasarkan buku KIA. Jika ditemukan keterlambatan, kader mengajarkan ibu untuk memberikan rangsangan dirumah,3. Memberikan penyuluhan sesuai dengn kondisi pada saat itu,4. Memberikan rujukan ke Puskesmas, apabila diperlukan e. Meja 5: Bukan merupakan tugas kader, melainkan pelayanan sector yang dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL, antara lain :1. Pelayanan imunisasi,2. Pelayanan KB,3. Pemeriksaan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui,4. Pemberian Fe / pil tambah darah, vitamin A (kader dapat membantu pemberiannya), kapsul yodium dan obat-obatan lainnya

Untuk meja 1-4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja 5 dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya. (Dinkes jawa timur, 2005)

3.

Tugas kader setelah hari buka posyandu. 1. Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam buku register atau buku bantu kader. 2. Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan dari posyandu yang akan datang. 3. 4. Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok dasa wisma). Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) bagi sasaran posyandu yng bermasalah antara lain : Tidak berkunjung ke posyandu karena sakit Berat badan balita tetap Selama 2 bulan berturut turut Tidak melaksanakan KB padahal sangat perlu Anggota keluarga sering terkena penyakit menular (Dinkes jawa timur, 2005) 5. Hal-hal yang boleh dilakukan kader dalam deteksi dini tumbuh kembang anak / balita antara lain : Penimbangan berat badan Pengukuran tinggi badan Pengukuran lingkar kepala Pengukuran lingkar lengan

J.

Penyelenggara 1. Pelaksana kegiatan adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat di bawah bimbingan puskesmas 2. Pengelola posyandu

adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.

K. Lokasi/letak 1. 2. 3. 4. Berada di tempat yang mudah di datangi oleh masyarakat Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri Dapat merupakan local tersendiri Bila tidak memungknkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya L. Pelayanan kesehatan yang dijalankan Secara umum, pelayanan di Posyandu terdiri atas 2 (dua) macam, yaitu pelayanan minimal dan pilihan. Paket Pelayanan Minimal Posyandu adalah kegiatankegiatan dasar yang merupakan tugas utama kader untuk dilaksanakan di Posyandu. Artinya kegiatan ini harus dilaksanakan oleh setiap Posyandu di Indonesia. Sedangkan kegiatan pilihan Posyandu merupakan kegiatan di luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah / kebutuhan yang dirasakan masyarakat di wilayah layanan Posyandu masing-masing. Artinya, kegiatan ini tidak wajib dilaksanakan oleh setiap Posyandu karena tergantung pada kebutuhan masing-masing. Paket Pelayanan Minimal Bayi dan Balita : 1. 2. Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan. Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A, pemberian paket Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan (PMT). 3. 4. Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh. Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk diare, radang paru-paru (Pnemonia). Ibu Hamil

1. 2.

Pemeriksaan Kehamilan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis (KEK)

3. 4.

Pemberian tablet tambahan darah (tablet besi) Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu

Ibu Nifas/Menyusui 1. 2. 3. 4. 5. Pemberian kapsul vitamin A Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah Pelayanan KB KIE / Penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB. Paket Pelayanan Pilihan 1. 2. 3. Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman Perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB, PAUD) Penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya gondok, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan lain-lain. 4. Usaha kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

M. Revitalisasi Posyandu Revitalisasi Posyandu adalah upaya pemberdayaan kembali Posyandu sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi dampak krisis ekonomi tahun 1997 pada penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Upaya revitalisasi Posyandu harus dikembangkan meskipun krisis sudah teratasi sebagai upaya permanen

mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan ketersediaan layanan oleh petugas kesehatan untuk menjaga keluarga sehat tetap sehat (Depkes RI, 2001). Revitalisasi Posyandu adalah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi masyarakat, yang secara umum terpuruk sebagai akibat langsung maupun tidak langsung adanya krisis multi dimensi di Indonesia.

Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan setiap keluarga dalam memaksimalkan potensi pengembangan kualitas sumber daya manusia, diperlukan upaya Revitalisasi Posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang langsung dapat dimanfaatkan untuk melayani pemenuhan kebutuhan dasar pengembangan kualitas manusia dini, sekaligus merupakan salah satu komponen perwujudan kesejahteraan keluarga. Untuk melaksanakan Revitalisasi Posyandu perlu dihimpun seluruh kegiatan masyarakat agar berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pembina dilingkungannya masing-masing, sehingga cakupan sasaran kelompok masyarakat yang membutuhkan pelayanan Posyandu pada hari buka dan kunjungan rumah dapat mencapai hasil yang setinggitingginya. (Depkes RI, 2001). Tujuan Revitalisasi Posyandu Meningkatkannya fungsi dan kinerja Posyandu agar dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan (Depkes RI, 2001). a. b. c. d. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan kader Posyandu. Meningkatkan pengelolaan dalam pelayanan Posyandu. Meningkatkan pemenuhan kelengkapan sarana, alat dan obat di Posyandu. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat untuk

kesinambungan kegiatan Posyandu. e. Meningkatkan fungsi pendampingan dan kualitas pembinaan Posyandu (Depkes RI, 2001). N. Sistem Informasi Posyandu (SIP) Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual.

Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas. Mekanisme Operasonal SIP : 1. Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10. 2. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu. 3. Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan menggunakan instrumen : a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) . b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember. e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas. g. Data hasil kegiatan Posyandu.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Primary health care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan tekologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisispasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination) serta dengan tujuan mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. Fungsi dari pelayanan ini adalah pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis dan pengobatan, serta pelayanan tindak lanjut. Unsur unsur yang mencakup primary heatlh care adalah mencakup upaya-upaya dasar kesehatan, melibatkan peran serta masyarakat, melibatkan kerjasam lintas sektoral. Adapun yang menjadi prinsip dasar dari primary health care antara lain pemerataan upaya kesehatan, penekanan pada upaya preventif, menggunakan teknologi tepat guna, melibatkan peran serta masyarakat, melibatkan kerjasama lintas sektoral. Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program kb dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Defenisi lainnya adalah merupakan pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu

tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Dimana posyandu bertujuan untuk mingkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR., meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan yang menunjang peningkatan kesehatan, wadah pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat. Adapun tingkatan posyandu di bagi menjadi Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Yang menjadi kegiatan posyandu adalah Kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, immunisasi, peningkatan gizi, enanggulangan diare, sanitasi dasar, penyediaan obat esensial. B. Saran Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Berlli, Ayahe Dik. 23 Oktober 2008. Pelayanan Kesehatan Primer/Primary Health Care (PHC). In http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2008/10/pelayanankesehatan-primer-primary_23.html. Last Update 14 November 2012. Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Jubair. 10 November 2012. Konsep Primary Health care (PHC). In http://mahasiswamaros.blogspot.com/2012/11/konsep-primary-health-carephc.html. Last Update 14 November 2012.

Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. Setyawan, Dodiet Aditya. 2008. Bentuk-Bentuk Pendekatan dan Partisispasi/Peran Serta Masyarakat serta Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Surakarta. Suparyanto. 25 September 2011. Kader dan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). In http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/kader-dan-posyandu-pospelayanan.html. Last Update 15 November 2012.

Anda mungkin juga menyukai