Anda di halaman 1dari 13

PADEPOKAN

MANTYASIH

Modul Panduan Mandiri




Ki Ageng Mantyasih

Isi Modul:
Sambutan Ki Ageng
Program Pewaris Mantyasih
Password Pembuka, Pengikat Tali Batin
Memahami Konsep
Wirid Harian
Kewajiban-kewajiban Diri
Mendaki Bukit Mantyasih Menuju Padepokan
Empat Jalur Pendakian
Tujuh Gerbang Yang Harus Selalu dilalui
Jamus Mantyasih
Kenang-kenangan dari Ki Ageng
Membentuk Keluarga
Mewariskan Mantyasih
Membentuk Dukuh Patangpuluhan
Kata Perpisahan

Sambutan Ki Ageng

Salam Pamuji Rahayu,

Selamat datang di padepokan, saya doakan semoga Anda sekeluarga selalu mendapat
kemudahan dalam hidup, meniti tiap jemari kebahagiaan, dan mengirup limpahan
cahaya terang keberuntungan. Semoga Anda selamat sampai tujuan, hakikat
terdalam yang tak terbayangkan.

Anda telah memutuskan mengambil modul ini, maka mahkota pewaris telah siap
terpasang di kepala Anda, tinggal selangkah lagi untuk menjadi pewaris. Satu
langkah itu adalah dengan menerapkan semua panduan yang ada dalam modul ini.

Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda bisa menempuh dan menguasai ilmu-
ilmu Padepokan Mantyasih secara mandiri, dalam ruang dan waktu yang bebas,
sesuai dengan ruang dan waktu yang Anda miliki. Sedangkan mengenai keberhasilan
dan apakah Anda bisa menguasainya dengan maksimal, itu semua bergantung
kepada empat hal; niat, keyakinan, prasangka baik, dan keikhlasan Anda dalam
menerima segala sesuatu dalam modul ini.

Tujuan dari penyebaran modul ini tentu saja, agar keilmuan Padepokan Mantyasih
bisa dinikmati oleh semakin banyak manusia, Sehingga, setiap manusia bisa
mendulang manfaat yang terdalam dari keilmuan tersebut, bagi hidup yang
dijalaninya, keluarga yang ditopangnya, dunia yang digelutinya, maupun saat-saat
menjumpai kematiannya.

Saya persilahkan siapapun untuk mencopy modul ini, membagikannya, bahkan
mengajarkannya. Boleh juga Anda terjemahkan dalam bahasa apapun. Modul ini
Gratis dan Cuma-Cuma.

Keilmuan ini tidaklah tergantung kepada kecerdasan yang Anda miliki, meskipun
kesempurnaan akal seseorang akan sangat membantu untuk memahaminya. Juga
bukan tergantung kepada ketekunan dan usaha keras Anda dalam menjalaninya.
Ilmu-ilmu Padepokan Mantyasih menuntut sikap rendah hati, ketenangan,
kesantaian, dan ketadhiman dari pengamalnya, dan tak seorang pun bisa mengklaim
telah sepenuhnya menguasai ilmu-ilmu tersebut.

Apakah ilmu ini demikian penting? Bertanyalah tentang siapa yang membuat Anda
mengambil modul ini, dan untuk apa Dia mempertemukan Anda dengan saya melalui
modul ini. Saya serahkan Anda sepenuhnya kepada Nya, Dia lah yang akan
memberikan keilmuan ini ke dalam dada Anda.

Akhirnya, dengan memanjatkan puji sedalam-dalamnya, dan menghadirkan seluruh
kerinduan shalawat untuk Rasulullah Shollallah Alaihi wa Aalihi wa Salam, saya
ucapkan selamat, Salamun qaulan min rabbir rahiem.

Nuwun,

Ki Ageng Mantyasih.



























Program Pewaris Mantyasih

Setelah saya merenung dengan dalam, saya memutuskan untuk membuat keilmuan
Padepokan Mantyasih dapat dengan mudah dipelajari dan dipraktekan secara
mandiri tanpa harus tergantung secara langsung dengan saya. Saya berkehendak agar
setiap orang memiliki kemudahan dalam mengakses keilmuan ini dan menjadi apa
yang saya sebut Pewaris Mantyasih. Untuk itulah saya membuat Program Pewaris
Mantyasih, sebuah program yang memungkinkan setiap orang dapat mengambil
manfaat sebesar-besarnya dari keilmuan Padepokan Mantyasih, secara mandiri.

Untuk menjalani program ini, Anda perlu menyingkirkan segala macam prasangka
batin dan pikiran yang kurang baik terhadap saya, dan terutama terhadap apa yang
akan Anda lalui. Anda juga harus membulatkan tekad untuk menjalani setiap
tahapan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Anda tidak boleh tergesa-gesa
untuk membuat penilaian, karena ini bukan program instan yang bisa dipastikan
hasilnya sebagaimana sebuah alat mekanik. Rasa santai, ketenangan, dan kesabaran
dalam meniti setiap tahapan lah yang seharusnya terus menerus Anda pupuk. Jika
masih ada keraguan dalam hati Anda, saya sarankan Anda untuk sholat istikharah,
memohon petunjuk kepada Allah, dan memohon agar Allah meneguhkan hati Anda
untuk menjalani program ini.

Program Pewaris Mantyasih menggunakan pengamalan dua puluh satu harian
kemudian empat puluh harian. Artinya, selama dua puluh satu hari awal, digunakan
untuk membiasakan amalan-amalan Padepokan Mantyasih, baik wirid, maupun tiga
macam kewajiban. Amalan-amalan tersebut harus dilakukan tanpa putus selama dua
puluh satu hari. Kemudian, setelah berhasil dua puluh satu hari, diteruskan empat
puluh hari tanpa putus. Setelah empat puluh hari sukses, Anda perlu memeriksa,
apakah amalan-amalan tersebut sudah dirasakan ringan dan sedikit demi sedikit,
Anda merasakan ketenangan, jika belum, periksa kembali apakah ada amalan yang
kurang diperhatikan atau kurang ditekuni, atau barangkali masih ada ganjalan di
hati, belum sepenuhnya ikhlas dalam mengamalkan, atau mungkin masih ada ragu,
masih terdapat prasangka. Untuk itu teguhkan kembali, benar-benar diniatkan
semata sebuah perjalanan menuju Allah, dan yakin sepenuhnya akan apa yang Anda
jalani. Jika setelah empat puluh hari, Anda mengalami kemantapan, maka lanjutkan,
dan pegang terus menjadi amalan Anda selama hidup. InsyaAllah, Anda akan terus
menerus naik, dari satu kedudukan ke kedudukan yang lebih tinggi. Bersabarlah dan
tenanglah, teruslah Anda baca sampai selesai.

Password Pembuka, Pengikat Tali Batin

Program ini disusun oleh saya, Ki Ageng Mantyasih; dan sebagai guru jauh Anda,
kita harus selalu menalikan kontak batin. Sebelum Anda memulai program, dan
sebelum Anda melakukan amal, pertama-tama Anda harus membuka password nya
lebih dahulu, password nya adalah bacaan surat Yasin sekali atau surat al ikhlas
1000x (seribu kali) (Anda boleh memilih), dimana Anda hadiahkan pahala bacaan
tersebut khusus untuk saya. Keikhlasan Anda sangat membantu tertalikannya batin
Anda dengan saya, sebagai bentuk khidmat kepada guru. Niatkan sebelum membaca
Yasin atau surah al ikhlas, Yallah, kuniatkan pahala bacaan Yasin/ surat al ikhlas
ini untuk guruku, Ki Ageng Mantyasih, yang menyusun modul ini, semoga Engkau
memberikan kemudahan dan keberkahan.

Seterusnya, setiap kali Anda mengamalkan wirid, Anda cukup menghadiahkan
pahala bacaan fatihah tujuh kali. Apa yang Anda berikan kepada saya berupa
bacaan pahala surah-surah tersebut, akan berbalas lebih banyak kepada Anda,
sebanding dengan tingkat keikhlasan Anda. Barakallah.

Memahami Konsep

Setiap saat, renungilah dan resapilah kalimat-kalimat berikut ini:

1. Sesungguhnya yang paling penting hanyalah Allah.
2. Setiap kejadian yang kita jumpai, semuanya memuat pesan dari Allah, yang
harus dibaca.
3. Apa yang ada di tangan, lepaskan lah, Apa yang ada di dalam hati, kosongkanlah,
dan apa yang menghadangmu, hadapilah.
4. Tidak ada batas kesabaran, dalam setiap puncak yang Anda selalu merasa tidak
kuat lagi menjalani, terdapat lembah yang begitu indah, hanya jika Anda
memutuskan untuk melangkah sekali lagi, dan tidak serta merta berbalik dengan
mengatakan, aku sudah tak kuat, inilah batasku. Ingatlah, selalu ada jalan
untuk Anda lalui, selalu ada seseorang untuk Anda temui, dan selalu ada sesuatu
untuk Anda berikan sentuhan cinta kasih Anda yang penuh kehangatan.
5. Kodrat setiap ciptaan adalah sebagai perwujudan cinta kasih Tuhan, penghalang
dan penghambatnya adalah keakuan diri, dan manusia adalah perwujudan
tertinggi dari cinta kasih tersebut. Jadikan diri Anda sebagai jalan cinta kasih
Tuhan untuk semesta. Cintailah diri Anda, lalu cintai lah segala sesuatu.

Wirid Harian

Pada waktu malam hari, luangkanlah waktu untuk wirid, ditempat yang sepi, dengan
pakaian terbaik, dengan bersila, dengan tidak menggeser posisi duduk, dan berniat
untuk meninggalkan dunia, siap menjemput kematian saat itu juga, seraya berulang-
ulang membaca:

Allahumma baarikli fil mauti, wa fiima badal maut

Yallah, berkahilah kematianku, dan berkahilah setelahnya.

Hingga jiwa Anda merasa ringan, dan muncul getaran dari dalam dada Anda, atau
dari tulang ekor Anda hingga puncak kepala Anda, dan menyebar ke seluruh tubuh
Anda, dan itu berkali-kali. Terus menerus, sungguh rasanya sangat nikmat dan
menenangkan. Jika Anda belum bisa merasakan, maka cukupkanlah hingga seratus
kali saja, dan cobalah malam berikutnya.

Perhatikan, jika Allah masih memberi kehidupan kepada Anda selepas malam itu,
maka manfaatkan hidup Anda setelah mati itu untuk menebar cinta kasih, menjadi
perwujudan cinta kasih Tuhan kepada sesama dan semesta. Bagaimana caranya,
selalu tangkap perintah-perintah Tuhan dalam setiap sesuatu. Temukan Dia dalam
segala hal. Aktifkan nurani dan akal sehat Anda, dan selalu turuti keduanya. Serta
daya gunakan seluruh potensi dan fasilitas yang Tuhan berikan. Jangan pernah
menyerah.


Kewajiban-kewajiban Diri

Kewajiban Pertama, menjaga makanan, pastikan dari sumber yang halal, artinya
dari jalan yang tidak menzalimi dan menyakiti orang lain. Pastikan dari sumber yang
berkah, artinya dari jalan yang memiliki nilai tambah positif kepada kehidupan,
jalan yang menjadikan orang lain bahagia. Bekerjalah untuk melayani Tuhan.
Jauhi makanan haram, yakni makanan yang berbahaya bagi tubuh, berbahaya bagi
keseimbangan jiwa, berbahaya bagi akal sehat, berbahaya bagi kehidupan Anda dan
sekeliling.
Jauhi setiap perbuatan haram, yakni perbuatan yang merugikan orang lain, yang
menyakiti sesama, perbuatan curang, perbuatan rendah, perbuatan yang tidak
pantas menurut nurani dan akal sehat Anda.
Kewajiban Kedua, sholatlah di awal waktu berjamaah dengan komunitas profesi
Anda/ komunitas hidup Anda.

Berdirilah dengan niat menghadapNya, bertakbirlah untuk mengagungkan
kebesaranNya, bacalah fatihah sebagai munajat Anda:

`., < _..-l ,>l ..>l < _,.l.-l _ _..-l ,>l _
,l.. ,, _ _ !`,| .,-. !`,| _,-.`. _ !..> 1.l ,1.`..l
_ 1. _ .-. ,ls ,s .-.l `,l. _,l!.l _
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Benar-benar sebuah dialog yang intens, sadar dan hadir, sehingga hijab hati Anda
akan terbuka, menyaksikan Nya secara kuat dalam alam batin. Setelah itu, rukuk
lah sebagai wujud ketundukan Anda terhadap semua ketentuan Nya, berdirilah lagi
dalam rangka memuji Nya atas segala karunia pemberian Nya, lalu sungkurkan diri
Anda dengan sujud sebagai tanda kepasrahan total, duduklah untuk meminta ampun
lah kepada Dia yang selalu mengampuni setiap kesalahan, lalu sujud lah kembali, dan
lakukan itu dalam setiap rakaat, terakhir, duduklah dalam tahiyat, berikan
penghormatan kepada Allah, kepada Nabi Shollallah Alahi wa Aalihi wa sallam, dan
orang-orang shalih, lalu bacalah syahadat sebagai pengakuan, dan sholawat sebagai
doa kepada pemimpin agung jalan kebenaran, lalu tutuplah dengan salam, sebagai
pemberian garansi kepada sesama dan semesta bahwa, kita menyebarkan kedamaian
untuk mereka. Jika Anda ingin berdoa, maka berdoalah untuk kedamaian dunia,
untuk kejayaan cinta kasih di alam semesta.
Sebelum sholat, lakukan wudlu, sebagai penyucian diri dari segala macam noda batin,
basuhlah mulut, dan niatkan agar mulut ini selalu mengatakan sesuatu yang baik,
yang mengasihi, yang tidak menyakiti, yang tidak suka mencaci maki; basuh lobang
hidung, dan niatkan agar nafas Anda selalu tenang dan terkendali; basuhlah muka
dan niatkan agar wajah ini selalu memancarkan dan memandang dengan cinta kasih;
basuhlah tangan dan niatkan agar tangan ini selalu bekerja dan menebar cinta kasih;
basuhlah kepala dan niatkan agar pikiran ini selalu positif, memikirkan cinta kasih,
dan peduli kepada orang lain; basuhlah telinga dan niatkan agar Anda selalu
mendengar keluhan orang lain, berempati, mendengar masukan dan kritik, dan tidak
mendengar aib-aib sesama; basuhlah kaki dan niatkan agar kita selalu melalu
melangkah untuk cinta kasih dan kedamaian. Setelah itu, berdoa lah agar Tuhan
menganugrahkan cinta kasih yang dalam ke dalam jiwa Anda.
Jika tidak ada air, maka gunakanlah debu, dan basuhlah muka dan tangan, serta
niatkan sebagaimana niat keseluruhan diatas. Setelah mereguk kenikmatan seksual,
mandilah sebagai ungkapan rasa syukur, dan janganlah sholat sebelum melakukan
mandi tersebut. Setelah masa haidh bagi para wanita, juga lakukan mandi sebagai
ungkapan syukur atas pembersihan rahim sebagai benih cinta kasih semesta. Wanita
yang sedang haidh, tidak melakukan sholat.
Jagalah kebersihan tempat sholat dan pakaian sholat. Lakukanlah sholat lima kali
dalam sehari, dua rakaat (dua kali siklus berdiri, fatihah, ruku, berdiri, sujud, duduk,
sujud, diakhiri tahiyat dan ditutup salam) pada waktu terbitnya fajar hingga
terbitnya matahari. Empat rakaat pada saat matahari tergelincir dari tengah hari
hingga tengah sore, lalu empat rakaat lagi pada saat tengah sore hingga menjelang
matahari terbenam, tiga rakaat setelah matahari terbenam hingga muncul awan
merah, dan empat rakaat saat muncul awan merah hingga tengah malam.
Pada bulan ramadhan (perhitungan tahun bulan) tahanlah dari makan minum, dan
hubungan seksual pada siang hari dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari,
lakukan selama satu bulan, dan niatkan untuk Allah semata.
Sisihkanlah sebagian harta sebanyak sepuluh persen dari setiap perolehan Anda
selama setahun, untuk fakir miskin, dan orang-orang yang membutuhkan tapi tidak
berdaya.
Kewajiban Ketiga, berjagalah pada sebagian waktu tidur Anda, sholatlah ditengah
malam, sebanyak yang Anda mau, minimal dua rakaat. Tidurlah di awal malam, dan
di tengah siang, jangan tidur menjelang matahari terbit atau terbenam.
Biasakan kewajiban-kewajiban tersebut dalam keseharian Anda. Semoga Anda
mendapatkan kemudahan dan kelapangan.

Mendaki Bukit Mantyasih Menuju Padepokan

Pendakian ini adalah pendakian ruhani, dimana bukit mantyasih itu adalah sebuah
gambaran dari kehidupan Anda sendiri. Dan padepokan itu ada di puncak bukit,
menggambarkan kemapanan diri Anda secara spiritual. Setiap peristiwa yang
menimpa Anda, adalah tangga-tangga pendakian bukit Mantyasih, Anda menaiki
tangga (artinya Anda berhasil menangkap pesan Tuhan dalam peristiwa yang Anda
alami, dan berhasil mewujudkan cinta kasih Nya), Anda tergelincir (artinya Anda
gagal menangkap pesan tersebut, dan gagal mewujudkan cinta dan kasih Nya),
namun teruslah mendaki, janganlah putus asa, tetaplah berjalan, bangun dan
bangkitlah, karena setiap kebangkitan kita dari kejatuhan, kita telah semakin kuat.
Pilihlah empat jalur pendakian yang sesuai kecenderungan Anda.

Empat Jalur Pendakian

Setiap orang pada dasarnya menggunakan keempat elemen atau keempat jalur dalam
kehidupanya, tak satupun orang yang hanya menggunakan satu jalur, hanya saja
dari mana permulaan jalur Anda, pilihlah sesuai dengan kecenderungan Anda.

Jalur Kehendak, mereka yang bekerja dengan kehendak sebagai permulaannya.
Mereka tidak berfikir secara dalam dahulu, kekuatan kehendak mereka begitu besar,
sehingga pikiran, perasaan, dan tindakan mereka mengikuti dibelakangnya.

Jalur Pikiran, mereka yang bekerja dengan fikiran sebagai permulaannya, mereka
selalu memikirkan dengan dalam dan teliti, potensi berpikir mereka begitu kuat
sehingga perasaan, kehendak, dan tindakan mereka mengikuti dibelakangnya.

Jalur Perasaan, mereka yang bekerja dengan perasaan sebagai permulaannya,
mereka begitu intens dalam menggunakan emosi dan rasa, begitu kuat perasaannya
sehingga kehendak, pikiran, dan tindakan mereka mengikuti dibelakangnya.

Jalur Tindakan, mereka yang bekerja dengan fisik dan tindakan sebagai
permulaannya, mereka begitu kuat secara fisik dan pilihan tindakan, sehingga tanpa
perlu memikirkan, berkehendak, atau merasakan, langsung bertindak, sehingga
kehendak, pikiran, dan perasaan mereka mengikuti dibelakangnya.

Silahkan lihat diri Anda, dari mana sebaiknya Anda memulai, temukanlah!

Tujuh Gerbang Yang Harus Selalu dilalui

Gerbang pertama, bebas dari rasa bersalah.
Gerbang kedua, bebas dari rasa ragu.
Gerbang ketiga, bebas dari rasa takut.
Gerbang keempat, bebas dari rasa sedih.
Gerbang kelima, bebas dari rasa malu.
Gerbang keenam, bebas dari rasa benci.
Gerbang ketujuh, bebas dari rasa tergantung.

Dalam pendakian bukit Mantyasih, menuju Padepokan Mantyasih, gerbang-gerbang
itu harus selalu Anda lalui. Barangkali ada diantara Anda yang akan tertahan pada
salah satu gerbang, namun teruslah berusaha, bacalah terus menerus Jamus
Mantyasih, agar pintu gerbangnya terbuka, dan Anda bisa menuju gerbang
selanjutnya.

Jamus Mantyasih

Bismillahirrahmaanirrahiem.

Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Cinta, Maha Kasih.

Kenang-kenangan dari Ki Ageng

Sesampainya Anda di Padepokan Mantyasih, saya akan menyambut Anda secara
batin, dan memberikan kenang-kenangan sebagai berikut:

- Dhuha Waqiah
Dua belas rakaat sholat dhuha, diwaktu pagi terik:

Empat rakaat, pertama

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 1-14
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 15-26
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 27-40
Rakaat 4, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 41-50

Empat rakaat, kedua

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 51-56
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 57-62
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 63-70
Rakaat 4, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 71-74

Empat rakaat, ketiga

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 75-80
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 81-85
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 86-89
Rakaat 4, bada fatihah membaca surat al Waqiah dari ayat 90-96

- Tahajud Yasin
Sebelas rakaat sholat tahajud, diwaktu tengah malam.

Empat rakaat, pertama

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 1-12
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 13-21
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 22-32
Rakaat 4, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 33-40

Empat rakaat, kedua

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 41-50
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 51-60
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 61-73
Rakaat 4, bada fatihah membaca surat Yasin dari ayat 74-83

Tiga rakaat, witir

Rakaat 1, bada fatihah membaca surat al zalzalah
Rakaat 2, bada fatihah membaca surat al kafiru dan an nasr
Rakaat 3, bada fatihah membaca surat al ikhlas, al falaq, an nas

Sebagai kenang-kenangan, hendaknya diterima dengan senang hati, bukan?
Bismillah, ku ijazah kan dua amalan ini kepada Anda, al fatihah

Membentuk Keluarga

Ajarkan dan lakukanlah semua itu bersama istri dan keluarga Anda.

Mewariskan Mantyasih

Wariskanlah semua itu, terutama kepada anak-anak Anda, dan juga saudara-saudara
Anda, angkatlah beberapa murid yang tertarik untuk menjadi Pewaris Mantyasih.

Membentuk Dukuh Patangpuluhan

Berkumpulah dengan keluarga-keluarga yang menjadi Pewaris Mantyasih, sejumlah
empat puluh keluarga, dan bentuklah dukuh patang puluhan, sebuah komunitas
spiritual yang saling menjaga terwujudnya cinta kasih. Adakanlah pertemuan rutin,
sepekan sekali, dan buatlah agenda-agenda yang mewujudkan cinta kasih. Setiap
anggota dukuh patang puluhan wajib saling membantu sesama keluarga anggota
komunitas, baik secara spiritual, maupun kesejahteraan, juga keamanannya.

Kata Perpisahan

Hanya ucapan maturnuwun sebesar-besarnya, dan semoga kehidupan Anda penuh
berlimpah cahaya. Salam hangat sepenuh cinta dan kasih. Maafkan saya yah

Salam Pamuji Rahayu.

Anda mungkin juga menyukai