Anda di halaman 1dari 3

Profesionalisme Dalam Bekerja

Oleh : Budhi Permana


Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap professional. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya. Saya tertarik pada 2 (dua) definisi tentang profesional yang dikemukakan oleh Budy Purnawanto dan Tanri Abeng yaitu :

Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke customer(Budy Purnawanto) Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi (Tanri Abeng :2002) Dalam Islam, profesionalitas semakna dengan ihsan dan itqon yang sangat dianjurkan dalam Islam. Syaikh As-Sadi rahimahullah menerangkan bahwa ihsan ada 2 : dalam beribadah kepada Allah dan dalam hal hak sesama makhluk. Ihsan dalam beribadah kepada Allah maknanya beribadah kepada Allah seolah-olah melihatNya atau merasa diawasi oleh-Nya. Sedangkan ihsan dalam hal hak makhluk adalah dengan menunaikan hak-hak mereka. Ihsan kepada makhluk terbagi 2 : wajib dan sunnah. Yang wajib misalnya berbakti kepada orang tua dan bersikap adil dalam bermuamalah. Sedangkan yang sunnah misalnya memberikan bantuan tenaga atau harta melebihi batas kewajiban. Salah satu bentuk ihsan yang paling utama adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepada anda, entah dengan ucapan atau perbuatannya (lihat Bahjat Al-Qulub Al-Abrar, hal. 168-169) ANJURAN BERAMAL DENGAN IHSAN 1. Perintah untuk Ihsan dalam segala sesuatunya : Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berlaku ihsan atas segala sesuatunya (HR Muslim) 2. Kecintaan Allah SWT pada mereka yang bekerja dengan profesional : " Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia itqon (profesional) dalam pekerjaannya (HR Baihaqi)

INSPIRASI DAN CONTOH PROFESIONAL BEKERJA DALAM ISLAM 1. Bekerja dengan Ilmu dan Pemahaman " " : Umar bin Abdul Aziz mengatakan : Barang siapa yang beramal tanpa ilmu, maka akan merusak lebih banyak dari pada memperbaiki (HR Baihaqi ) 2. Bekerja dengan Disiplin - Kisah tiga sahabat yang tidak ikut berperang dalam medan Tabuk dan menerima sanksi (QS AtTaubah 118) - Kisah Nabi Sulaiman dan Burung Hud-Hud ( QS An-Naml ) 3. Bekerja dengan Perencanaan : - Pemilihan sahabat sesuai dengan potensinya - Musyawarah dan Konsultasi Rasulullah SAW sebelum menjalankan keputusan besar 4. Bekerja dengan Target yang Jelas : 5. Bekerja dengan Teliti dan melakukan pencatatan - Anjuran Islam untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan (QS Al Baqoroh 268) 6. Bekerja dengan Menggunakan Teknologi dan Metodologi: MAKNA ITQON Itqon merupakan kosakata bahasa arab yang secara sederhana dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata rapi dan profesional. Secara praktis, setidaknya ada empat poin penting yang membuat sebuah pekerjaan bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang itqon: 1. Melakukan pekerjaan tanpa cacat 2. Disiplin mentaati rambu-rambu dan tuntutan pekerjaan yang sedang dijalani 3. Melakukan pekerjaan pada waktu yang seharusnya (tidak menunda-nunda) 4. Selalu berpikir untuk bisa mengembangkan pekerjaan itu, hingga tidak berjalan di tempat Setelah saya membaca tentang arti professional, maka sebagai pegawai Kementerian Agama sepatutnya kita menjadikan profesionalisme sebagai bagian dari pengabdian. Pengabdian harus didasarkan karena Allah SWT didukung oleh sikap profesionalisme dalam bekerja. Ketika pengabdian karena Allah menghasilkan pelayanan / outcomes (hasil) yang excellent (memuaskan) maka bermanfaatlah pengabdian tersebut. Tentunya reward (penghargaan) akan datang dengan sendirinya, entah itu berupa kepuasan diri sendiri, kepuasan orang lain, bisa juga berupa materi atau hal-hal lainnya (promosi jabatan, relasi, dsb). Jadi ketika pengabdian karena Allah disertai dengan mengedepankan sikap profesionalisme maka hal tersebut akan menjadi suatu value added (nilai tambah) bagi pribadi dan lingkungan (tempat kerja, masyarakat). Jika hal tersebut dilaksanakan oleh pegawai maka pelayanan prima, visi

dan misi yang dicanangkan oleh Kementerian Agama dapat tercapai tepat waktu dan tepat sasaran. Insya Allah.

Referensi: Syamsuddin, Hatta, Profesionalisme Kerja dalam Islam, http://www.indonesiaoptimis.com/2010/09/profesionalisme-kerja-dalam-islam.html (diakses tanggal 17 September 2012) _______, Pandangan Islam tentang Profesionalisme http://saripedia.wordpress.com/2011/10/21/pandangan-islam-tentang-profesionalisme/ (diakses tanggal 18 September 2012) _____, Pengertian Definisi Profesional http://carapedia.com/pengertian_definisi_profesional_info2140.html (diakses tanggal 18 September 2012)

Penulis adalah : Staf Kementerian Agama Kota Kendari Mahasiswa Prodi Manajemen Pascasarjana Unhalu

Anda mungkin juga menyukai