Anda di halaman 1dari 9

Mikroprosesor 8086 1.

Sejarah Pada tahun 1968 Gordon Moore, Robert Noyce, dan Andy Grove menemukan Intel Corp. untuk menjalankan bisnis Integrated Elektronics. Di tahun 1969 Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM statis 1101, Metal Oxide Semikonduktor (MOS) pertama didunia. Hal ini memberikan sinyal pada berakhirnya era memori magnetis. Kemudian pada tahun 1971, Intel memperkenalkan mikroprosesor pertama didunia yaitu Intel 4004 yang didesain oleh Federico Faggin, merupakan mikroprosesor 4-bit, yaitu controller yang dapat diprogram pada satu chip. Mikroprosesor ini hanya mengalamatkan 4096 lokasi memori 4-bit. (bit adalah digit biner yang bernilai satu atau nol. Memori yang lebarnya 4-bit disebut nibble). Kumpulan intruksi Intel 4004 hanya mengandung 45 instruksi. Mikroprosesor ini dibuat dengan teknologi P-channel MOSFET (yang termasuk canggih pada waktu itu) yang membuatnya hanya dapat mengeksekusi instruksi-instruksi tersebut pada kecepatan rendah dalam 50 KIPs. Pada tahun 1972, Intel mengumumkan prosesor 8-bit 8008. Bill Gades Muda dan Paul Allen mencoba untuk mengembangkan bahasa pemrograman tersebut, namun saat itu masih kurang kuat. Pada tahun 1974, Intel memperkenalkan prosesor 8-bit 8080 dengan 4500 transistor yang memiliki kinerja 10 kali dari pendahulunya. Kemudian di tahun 1975, chip 8080 ini menemukan aplikasi PC pertamanya pada Altair 8800 sekaligus merevolusi PC. Ditahun ini juga Bill Gades Muda dan Paul Allen sukses mengembangkan bahasa dasar altair, yang kemudian menjadi Microsoft Basic untuk 8080. Pada tahun 1978, Intel memperkenalkan mikroprosesor 16 bit bernama 8086 yang merupakan pengembangan dari mikroprosesor sebelumnya, yaitu 8080/8085. Lahir dan suksesnya mikroprosesor 8086 pada IBM PC menjadi batu loncatan. Karena masih ada perangkat keras yang hanya berukuran 8 bit serta harga PCB dengan lebar 16 bit data yang sangat mahal, mikroprosesor ini mengalami masalah dengan lebar datanya. Oleh karena itu pada tahun 1979, Intel meluncurkan mikroprosesor 8088 yang mampu menangani data 16 bit dan juga 8 bit. Akibatnya tahun 1981 Intel mengubah computer IBM sehingga menggunakan mikroprosesor 8088 yang ternyata sangat sukses dipasaran karena

kompatibilitasnya.

Pada tahun 1982, IBM menandatangani Advanced Micro Devices sebagai sumber kedua Intel untuk mikroprosesor 8086 dan 8088. Ditahun yang sama Intel memperkenalkan prosesor 16-bit 80286 dengan 134.000 transistor. Pada tahun 1984, IBM mengembangkan PC generasi kedua, 80286-Based PC-AT. PC-AT yang menjalankan MS-DOS, kelak menjadi standard PC selama hampir 10 tahun. Pada tahun 1985, Intel keluar dari bisnis RAM dinamis untuk focus pada mikroprosesor, dan akhirnya ia mengeluarkan prosesor 80386, sebuah chip 32-bit dengan 275.000 transistor dan kemampuan menjalankan berbagai macam program sekaligus. Pada tahun 1989, 80486 diluncurkan dengan 1,2 juta buah transistor dan built-in math coprosesor. Pada tahun 1993, Transistor 3.1 juta, prosesor 66-MHz Pentium dengan teknologi superscalar diperkenalkan. Pada tahun 1997, Intel meluncurkan teknologi prosesor 64-bit Epic. Ia juga memperkenalkan MMX Pentium untuk aplikasi prosesor sinyal digital, yang juga mencakup grafik, audio, dan pemrosesan suara. Pada tahun 1998, Intel memperkenalkan prosesor Celeron dibulan April. Kemudian ditahun 2000 debut Pentium 4 dengan 42 juta transistor. Pada tahun 2003, AMD memperkenalkan versi 64-bit dari x86 instruction set dan ditahun 2004 AMD mendemonstrasikan x86 dual-core prosesor chip. Kemudian pada tahun 2005 Intel menjual prosesor dual-core pertamanya. Pada tahun 2006, Intel memperkenalkan prosesor core 2 duo dibulan Juli dan tahun 2007 Intel memperkenalkan prosesor core 2 quad dibulan Januari. 2. Definisi Mikroprosesor adalah suatu chip (keping) yang dapat melaksanakan operasi-operasi hitungan, operasi nalar, dan operasi kendali secara elektronis (digital) dan merupakan otak atau

pengolah utama dalam sebuah system komputer. Chip mikroprosesor difabrikasi dengan teknologi LSI (Large Scale Integration) maupun VLSI (Very Large Scale Integration). Biasanya mikroprosesor dikemas dengan plastik atau keramik. Kemasannya dilengkapi dengan pin-pin yang merupakan terminal masukan dan keluaran dari chip. Mikroprosesor berfungsi sebagai pemroses data digital dari input computer. Semakin tinggi kecepatan prosesor maka semakin cepat hasil komputasi diperoleh. Mikroprosesor disebut juga CPU (Central Processing Unit). Mikroprosesor 8086 ialah mikroprosesor dengan lebar bus data sebesar 16 bit secara internal dan eksternal, maksudnya seluruh register lebarnya 16 bit dan terdapat bus data selebar 16 bit untuk mentrasfer data kedalam dan keluar CPU. 3. Arsitektur CPU 8086 terdiri dari dua prosesor terpisah, yaitu Bus Interface Unit (BIU) dan Execution Unit (EU). Dua prosesor terpisah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : a. Bus Interface Unit (BIU) BIU menyediakan fungsi-fungsi perangkat keras, termasuk pembangkitan memori dan alamat I/O untuk transfer data. BIU berfungsi mengirim kode-kode alamat keluar, mengambil instruksi dari memori serta membaca data dari port dan memori. - Bus Interface Unit (BIU) : Register Antrian Pada saat EU mendekode atau melaksanakan suatu instruksi, ia tidak perlu menggunakan bus sehingga dapat digunakan oleh BIU untuk mengambil 6 byte instruksi sebagai instruksi berikutnya yang akan dilaksanakan. Instruksi-instruksi tersebut dinamakan prefetched instruction dan oleh BIU disimpan dalam register FIFO (First-In First-Out) yang juga disebut register antrian. Ketika EU siap melaksanakan instruksi berikutnya, ia dengan mudah membaca instruksiinstruksi dari register antrian dalam BIU. Jadi, ketika EU sedang melaksanakan suatu instruksi, bus dapat digunakan oleh BIU untuk menulis dan membaca memori serta mengambil instruksi berikutnya. Teknologi yang memungkinkan pengambilan instruksi berikutnya sambil melaksanakan instruksi yang ada dinamakan pipelining. - Bus Interface Unit (BIU) : Register Segmen

8086 mampu mengalamati 220 lokasi memori, sedangkan panjang register IP yang dimilikinya hanya 16-bit. Untuk memperoleh 20-bit sinyal alamat, 8086 menggunakan bantuan register segmen. Gabungan antara register segmen 16-bit dan IP 16-bit akan menghasilkan 20-bit sinyal alamat. 8086 memiliki 4 buah register segmen yakni CS (Code Segment), SS (Stack Segment), ES (Extra Segment) dan DS (Data Segment).

Jika suatu register segmen berisi kode misalnya CS berisi 348A, maka CS dianggap memiliki alamat awal 348A0. BIU secara otomatis akan menambahkan angka 0 di belakang isi segmen. Setiap segmen menempati 64 Kbyte memori dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam ruang alamat 1 Mbyte. b. Execution Unit (EU) EU menerima kode-kode instruksi program dan data dari BIU mengeksekusi instruksi tersebut, dan menyimpan hasil pada register umum. Dengan melewatkan data kembali ke BIU, data dapat disimpan di sebuah lokasi memori atau ditulis ke peralatan output. Sebagai catatan, EU tidak mempunyai koneksi dengan bus-bus system, namun menerima dan mengeluarkan seluruh data melalui BIU. EU mengandung rangkaian-rangkaian kontrol yang berfungsi mengarahkan operasi-operasi internal. Dekoder pada EU menerjemahkan instruksi-instruksi yang telah diambil dari memori ke dalam urutan aksi. EU memiliki ALU 16-bit dan dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, AND, OR, XOR, increment, decrement, complement atau shift bilangan biner. - Execution Unit (EU) : Flag Register 8086 memiliki register bendera dengan panjang 16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera yang aktif. Dari 9 bendera yang aktif, 6 bendera di antaranya (bendera kondisi) digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi yang dihasilkan oleh pelaksanaan instruksi yakni bendera CF (Carry Flag), PF (Parity Flag), AF (Auxilary Carry Flag), ZF(Zero Flag), SF (Sign Flag), OF (Overflow Flag). Sedangkan 3 bendera lainnya (bendera kontrol) digunakan untuk mengendalikan beberapa operasi prosesor. Bendera-bendera kontrol ini berbeda dengan 6 bendera kondisi dalam hal cara set dan reset-nya. Keenam bendera kondisi diset dan direset oleh EU, berdasarkan hasil operasi-operasi aritmatika atau logika, sedangkan 3 bendera kontrol diset

dan direset oleh instruksi-instruksi khusus yang ada pada program. Bendera itu adalah TF (Trap Flag), IF (Interrupt Flag) dan DF (Direction Flag). Bendera paritas (Parity Flag) akan diset (PF=1), jika pelaksanaan perintah oleh ALU menghasilkan jumlah bit 1 genap dan reset (PF=0) jika jumlah bit 1 ganjil. Bendera Zero akan diset (ZF=1), jika operasi ALU memberikan hasil 0. Bendera Sign akan diset (SF=1), jika pelaksanaan perintah oleh ALU menghasilkan bilangan negatif. Bendera OF (Overflow Flag) akan diset (OF=1), jika terjadi overflow yakni jumlah bit hasil operasi lebih besar dari lebar akumulator. Bendera TF (Trap Flag) digunakan pada mode operasi langkah tunggal (single step atau trace). Jika bendera ini diset, maka pelaksanaan instruksi akan dilakukan langkah demi langkah. Bendera IF digunakan untuk mengijinkan interupsi dari program. Bendera DF digunakan pada operasi string. - Execution Unit (EU): Register Serbaguna (General Purpose Registers) 8086 memiliki 8 buah register serbaguna yakni: AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, DL. Khusus untuk AL dinamakan pula AKUMULATOR. Jika register-register tersebut akan digunakan sebagai register 16-bit, maka pasangan AH dan AL membentuk AX, BH dan BL membentuk BX, CH dan CL membentuk CX serta DH dan DL membentuk DX. AX merupakan akumulator, sering digunakan untuk menyimpan hasil sementara setelah operasi aritmatika dan logika. BX sering digunakan sebagai register base untuk menyimpan address base data yang terletak di dalam memori dan juga address base tabel data. CX dapat digunakan sebagai register count. DX dapat digunakan sebagai register data. 4. Karakteristik a. Karakteristik Input Karakteristik input mikroprosesor-mikroprosesor ini kompatibel dengan semua komponen logika standar yang tersedia saat ini. Berikut ini merupakan table level tegangan input dan persyaratan arus input untuk semua pin input pada kedua mikroprosesor. Level arus input sangat kecil karena input merupakan koneksi gerbang MOSFET dan hanya mempresentasikan arus bocor. Level Logika Tegangan Arus

0 1

0.8V maksimum 2.0V maksimum

10 A maksimum 10 A maksimum

Tabel 1. Karakteristik Input Mikroprosesor 8086 dan 8088 b. Karakterisrik output Level tegangan logika 1 pada 8086/8088 kompatibel dengan sebagian besar keluarga logika standar tetapi logika 0 tidak. Rangkaian standar logika memiliki tegangan maksimum logika 0 sebesar 0.4V dan 8086/8088 memiliki maksimum 0.45V. dengan demikian ada perbedaan 0.05V. Perbedaan ini memperkecil kekebalan terhadap noise dari level standar sebesar 400mV (0.V-0.45V) menjadi 350 mV. Kekebalan terhadap noise adalah perbedaaan antara level tegangan output logika 0 dan level tegangan output logika 1. Level Logika 0 1 Tegangan 0.45V maksimum 2.4V mksimum Arus 2.0 A maksimum -400 A maksimum

Tabel 2. Karakteristik Output Mikroprosesor 8086 dan 8088 5. Fungsi Pin Out IC Mikroprosesor 8086 Gambar 1. Pin Out IC Mikroproseosr 8086 AD15-AD8 Jalur bus

alamat/data 8086 terdiri dari bus alamat/data bagian atas 8086. Jalur-jalur ini berisi bitbit alamat A15-A8 jika ALE pada logika 1, dan hubungan bus data D15-D8. Pin-pin ini memasuki impedansi tinggi jika terjadi hold acknowledge. A19/S6-A16/S3 Bit-bit bus alamat/status dimultipleks untuk memberikan sinyal alamat A19-A16 dan juga bit status S6-S3. Pin-pin ini juga mempertahankan status impedansi tinggi selama hold acknowledge. Bit status S6 selalu

merupakan logika 0, bit S5 menunjukkan kondisi bit-bit flag 1F. S4 dan S3 menunjukkan segmen mana yang diakses selama siklus bus pada saat itu. Berikut ini fungsi status bit S3 dan S4 : S4 0 0 1 1 S3 0 1 0 1 Fungsi Segmen ekstra Segmen stack Kode atau tanpa segmen Segmen data

Tabel 3.Fungsi Status Bit S3 dan S4 RD Jika sinyal baca berupa logika 0. Bus data bisa menerima data dari memori atau alat I/O yang dihubungkan ke system. Pin ini naik ke status impedansi tinggi selama acknowledge hold. READY Input ini dikendalikan untuk menyisipkan status tunggu ke timing mikroprosesor. Jika pin ready diletakkan pada level logika 0 mikroprosesor memasuki status tunggu dan tidak bekerja. Jika pin ready diletakkan pada level logika 1 tidak memiliki efek pada operasi mikroprosesor. INTR Intrrupt request digunakan untuk meminta interrupt perangkat keras. Jika INTR dijaga tetap high ketika IF=1. Mikroprosesor memasuki siklus interrupt acknowledge setelah instruksi pada saat itu dijalankan sepenuhnya. TEST Pin test merupakan input yang dites oleh instruksi wait. Jika berlogika 0 maka instruksi wait berfungsi sebagai NOP. Jika berlogika 1 maka instruksi wait menunggu sampai TEST berlogika 0. NMI Input non-maskable interrupt sama dengan INTR kecuali interrupt NMI tidak memeriksa apakah bit flah 1F merupakan logika 1. Jika NMI diaktifkan, input interrupt ini menggunakan vector interrupt 2. RESET Input reset menyebabkan mikroprosesor mereset dirinya sendiri jika pin ini tetap high selama minimum empat periode clock. CLK Pin clock menyediakan sinyal waktu/timming dasar ke mikroprosesor. Sinyal clock harus memiliki siklus kerja 33% untuk memberikan timing internal yang sesuai. Vcc Input catu daya.

GND Hubungan ground merupakan jalur kembali catu daya. MN/MX Pin mode minimum/maksimum memilih operasi mode minimum atau maksimum untuk mikroprosesor. Jika dipilih mode minimum pin ini harus dihubungkan langsung ke +5.0V. BHE/S7 Pin bus high enable digunakan untuk enable bus data yang paling signifikan (D15-D8) selama operasi baca atau tulis. Status S7 selalu merupakan logika 1. S2, S1, dan S0 Bit-bit status ini menunjukkan fungsi siklus bus saat itu. Sinyal-sinyal ini biasanya didekode oleh bus controller 8288. RO/GT1 dan Pin-pin request/grant ini meminta direct memory access (DMA) RO/GT0 selama operasi mode maksimum. Jalur-jalur ini bidireksional, digunakan untuk meminta dan member hak operasi DMA. LOCK Output lock digunakan untuk mengunci peripheral dari system. Pin ini diaktifkan dengan menggunakan awalan LOCK untuk semua instruksi. QS1 dan QS0 Bit queue status menunjukkan status antrian instruksi internal. Pin-pin ini disediakan untuk akses oleh koprosesor numeric (8087). Berikut ini able status bit antrian : QS1 0 0 1 1 QS0 0 1 0 1 Fungsi Antrian tidak aktif Byte pertama opcode Antrian kosong Byte opcode berurutan

Tabel 4. Status Bit Antrian 6. Persamaan dan Perbedaan Mikroprosesor 8086 dengan Mikroprosesor 8088 a. Persamaan - Mikroprosesor 8086 dan 8088 sama-sama terkemas dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. - Mikroprosesor 8086 dan 8088 sama-sama membutuhkan tegangan catu sebesar +5.0V dengan toleransi tegangan catu 10%.

- Mikroprosesor 8086 dan 8088 beroperasi pada temperature lingkungan antara 32 o F dan sekitar 180o F. - Mikroprosesor 8086 dan 8088 mempunyai karakteristik input dan karakteristik output yang sama. b. Perbedaan Perbedaan 8086 Lebar bus data 16-bit Panjang antrian instruksi 6byte Mempunyai pin M/I Pin 34 BHE/S7 Arus catu maksimum 360 mA Mempunyai pin IO/M Pin 34 SSO Arus catu maksimum 340 mA 8088 Lebar bus data 8-bit Panjang antrian instruksi 4-byte

Tabel 5. Perbedaan Antara Mikroprosesor 8086 dan 8088

Anda mungkin juga menyukai