Anda di halaman 1dari 5

1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1.

Metode pengukuran biaya-biaya operasi pembiayaan murabahah yang diterapkan dalam BMI :
a.

Biaya historis harus menjadi dasar untuk menentukan biaya awal (initial cost) dan biaya-biaya lain yang terkait dengan biaya awal operasi (subsequent costs) pembiayaan murabahah.

b. Biaya langsung apapun harus dibebankan ke dalam biaya awal barang (aset) murabahah jika biaya-biaya ini dibayar oleh bank Islam dan menghasilkan peningkatan nilai dari barang murabahah seperti biaya transportasi, biaya pengiriman, komisi pembelian, biaya pabean, biaya manajerial langsung, dll. c. Biaya tidak langsung apapun harus dibebankan ke dalam biaya awal barang murabahah dengan dua syarat: (1) harus dibayarkan ke pihak lain. (2) harus meningkatkan nilai dari produk. d. Semua biaya tidak langsung yang tidak meningkatkan nilai produk dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kerja atau jasa amal tidak boleh dibebankan ke dalam biaya awal barang murabahah. e. Tidak diperbolehkan untuk membebankan biaya barang murabahah dengan biaya kerja apapun yang berkaitan dengan bank seperti gaji, depresiasi, upah, alat tulis, dll. Semua biaya ini harus dikurangkan dari bagian laba bank.

2 Tidak diperbolehkan untuk membebankan biaya barang murabahah terhadap kerugian apapun yang berkaitan dengan aktivitas bank atau kerugian yang berkaitan dengan barang murabahah seperti penalti, ketetapan hukum, kompensasi.
g.

f.

Jika pembeli tidak menaati janjinya pada kasus murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah purchase to the orderer), barang (aset) murabahah harus diukur pada nilai yang setara dengan kas.

h. Penarikan apapun atas barang (aset) murabahah oleh bank harus dikurangkan dari biaya produk murabahah dan dari biayanya. 2. Dasar dan Metode Pengukuran Pendapatan dan Laba Operasi Pembiayaan Murabahah pada BMI :
a.

BMI mengakui laba operasi pembiayaan murabahah sebagai salah satu sumber pendapatan operasional bank berdasarkan prinsip jual beli dengan sistem mark up dengan menggunakan metode cash basis.

b. Pengukuran laba operasi pembiayaan murabahah pada BMI menggunakan dasar biaya akhir yaitu biaya awal (harga perolehan aset) ditambah dengan biaya-biaya lain yang terkait dengan biaya awal seperti : biaya transportasi, biaya pengiriman, biaya komisi dan provisi, biaya administrasi dsb. c. Pengakuan laba operasi pembiayaan murabahah yang berasal dari penjualan angsuran dapat menggunakan salah satu dari dua metode berikut : Alokasi yang proporsional selama periode kredit dimana masing-masing periode fiskal menanggung bagian keuntungannya tidak peduli apakah yang diterima tunai atau tidak.

Ketika dan pada saat cicilan diterima.

d. Penentuan rasio laba operasi pembiayaan murabahah pada BMI berdasarkan pada kondisi pasar yang ada dan pengendalian internal bank itu sendiri.
e.

Diskon (muqashah) berkaitan dengan barang murabahah tidak dimasukkan ke dalam pendapatan bank karena akan mengurangi harga (biaya awal) produk murabahah. Dengan mengacu pada draft PSAK Perbankan Syariah mulai tahun 2000

yang merujuk pada FAS-IBFI,

dasar dan penerapan metode pengukuran biaya,

pendapatan dan laba operasi pembiayaan murabahah pada BMI diatas secara umum telah sesuai dengan prinsip keadilan dan ketentuan syariah sebagai dasar operasional bank Islam.

5.2. Saran-Saran Ada beberapa kasus yang terkait erat dengan penerapan pengukuran biayabiaya operasi pembiayaan murabahah yang tidak diatur secara khusus dalam standard yang dipakai acuan, sehingga BMI harus memperhatikan hal-hal berikut sesuai dengan pendapat sebagian besar ahli syariah (jurist) :
1.

Dalam kasus perubahan harga barang (aset) murabahah, jika terjadi perubahan dalam nilai produk atau perubahan dalam nilai tukar, BMI harus menerapkan hal sebagai berikut:
-

Perubahan apapun dalam harga harus diabaikan. Dan produk murabahah harus dievaluasi dengan harga sebelumnya yang sama.

Pertukaran yang timbul dalam nilai barang (aset) maupun turun harus dicerminkan dalam nilai produk.

itu sendiri baik naik

Perubahan dalam nilai tukar antara waktu pembelian dan penjualan adalah kenaikan yang sebenarnya dibayar untuk barang (aset) murabahah.

2.

Jika ada diskon berkaitan dengan barang murabahah, diskon (muqashah) ini harus dikurangkan dari biaya barang murabahah apabila diskon tersebut dibuat sebelum membuat kontrak murabahah. Jika tidak, maka tidak dikurangkan tetapi dipandang sebagai sumbangan sukarela.

3.

Dasar dan metode pengukuran biaya, pendapatan dan laba operasi pembiayaan murabahah harus diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan bank Islam dan didukung oleh Badan Pengawas Syariah dari bank Islam tersebut.

Anda mungkin juga menyukai