Tugas Lengkap
Tugas Lengkap
PENGKAJIAN IDENTITAS Identitas Klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat No peneg Tanggal Masuk : By. A : 1 hari : Perempuan : Jalan Pampang II, Makassar : 1966 : 10 September 2012
Tanggal Pengkajian : 10 September 2012 Biodata penanggung jawab Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan : Tn. N : 34 Tahun : Perempuan : Jalan Pampang II, Makassar : Pegawai Swasta
RIWAYAT PRANATAL DAN INTRANATAL Riwayat Pranatal Masalah kehamilan karena selama kehamilan adalah ibu merasa mual dan muntah sampai usia kehamilan kurang lebih 4 bulan. Bayi di rasakan bergerak pada usia kehamilan kurang lebih 5 bulan. Ibu mendapatkan imunisasi TT pada usia kehamilan 3 bulan dan 7 bulan, ibu sering memeriksakan kehamilannya, yaitu pada: -Trimester I : 1 kali dalam 3 bulan - Trimester II : 1 kali dalam 3 bulan - Trimister III : Sebulan Sekali Riwayat Intrana 1. Lama Persalinan Kala I Kala II :: 20 Memit
Ketuban: Pecah sebelum lahir : 18 mnt Warna dan Bau Perdarahan Jumlah Warna : 100 cc : Merah segar : Jernih dan amis
Resusitasi pada bayi dilakukan dengan resusitasi pembersihan jalan nafas Postnatal Apgar Score Berat Badan TB Lingkar Badan : 34 cm Lingkar Kepala : 32 cm Lingkar lengan atas Mikonium : 15 cm : Hitam, pekat dan lengket : 3000 gr : 52 cm :7-8
PEMERIKSAAN FISIK TTV DJA Suhu Respirasi Kepala: Cepal hematoma : Tidak ada : 40x/mnt : 140X/MNT : 36,5
Mata Kesimetrisan Sklera Konjungtiva Hidung Lubang hidung Cuping hidung Mulut dan lidah Palatum Warna Palatum Warna lidah : Normal : Merah Mudah : Merah Mudah : Ada dan keduanya simetris : Ada : Simetris antara mata kanan dan kiri : Putih tidak ada ikterus : Merah Mudah
Refleks hisap dan menelan : Belum terlatih dengan baik Telinga Kesimetrisan Warna Daun telingan Lekuk telingan Leher Kelenjar tyroid JVP KGB : Tidak ada pembesaran : Tidak ada peninggian : Tidak ada pembesaran : Simetris antara kiri dan kanan : Sama dengan kulit wajah : Ada : Ada
Dada DJA Gerakan Mamae Putting Areola Abdomen Bentuk Bising usus Tali pusat : Bulat lonjong : Ada : Basah belum terlepas : Ada : Menyebar di area putting : 130x/menit : Dapat mengembang dan mengempis
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN Diagnosa keperawatan Resiko terjadinya gangguan keseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan bayi baru lahir dalam keadaan terbuka Resiko terjadinya infeksi dengan tali puat yang masih basah Resiko terjadinya integritas kulit sehubungan dengan popok bayi sering basah Intervensi Keperawatan 1. Resiko terjadinya gangguan keseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan bayi baru lahir,
Hasil yang di harapkan: Mempertahankan suhu dalam batas normal Bebas dari tanda-tanda stress dingin atau hipotermi. Intervensi Keperawatan: Pertahankan suhu lingkungan Rasional: Dalam respon terhadap suhu lingkungan yang rendah,bayi cukup bulan meningkatkan suhu tubuh dengan menangis atau meningkatkan aktivitas motorik.
Pantau aksila bayi,kulit,suhu timpanik dan lingkungan sedikitnya setiap 30 -60 menit selama periode stabilisasi.
Rasional : Stbilisasi suhu mungkin tidak terjadi sampai 8-12 jam setelah lahir.kecepatan konsumsi oksigen dan metabolism minimal bila suhu kulit dipertahankan diatas 36,5 OC. Tunda mandi pertama sampai suhu tubuh stabil dan mencapai 36,5 OC Rasional :Membantu mencegah kehilangan panas lanjut karena evaporasi.
Memandikan bayi dengan cepat supaya bayi tidak kedinginan,hanya membuka bagian tubuh dan mengeringkannya dengan segera.jamin bahwa lingkungan bebas dari angin. Rasional : Mengurangi kehilangan panas melalui evaporasi dan konveksi
Perhatikan tanda-tanda sekunder stress dingin (misalnya peka rangsang, pucat, belang, distress pernapasan)
Rasional : Hipotermi meningkatkan laju penggunaan oksigen dan glukosa,sering disertai dengan hipoglikemi dan distress pernapasan.
2. Resiko terjadinya infeksi dengan tali pusat yang masih basah Hasil yang di harapkan Tidak terjadinya infeksi
Intervensi keperawatan: Pertahankan selalu kebersihan tali pusat Rasional: Kebersihan tali pusat akan mencegah infeksi 3. Resiko terjadinya integritas kulit sehubungan dengan popok bayi sering basah Hasil yang di harapkan: Tidak terjadinya iritasi atau masalah pada kulit bayi karena popok bayi yang masih basah Intervensi Keperawatan Memastikan agar ibu mengganti popok bayi secara rutin setelah mandi untuk mencegah iritasi kulit Rasional: Supaya permukaan kulit tidak lembab dan basah Implementasi: Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan keperawatan, memandikan bayi dengan hati-hati, merawat tali pusat agar tetap steril,obserfasi tanda infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit yang di lakukan setelah memandikan pasien bayi. Evaluasi: Keefektifan tindakan dalam memandikan pasien, peran anggota keluarga dalam membantu memandikan pasien, dan mengevaluasi masalah yang sering muncul.
MEMANDIKAN PASIEN ANAK DAN MEMBANTU ANAK BAB/BAK IDENTITAS Identitas Klien Nama Umur : An. A : 3 Tahun
Tanggal Pengkajian : 10 September 2012 Biodata penanggung jawab Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan : Tn. Z : 34 Tahun : Laki-laki : Jalan Pampang II, Makassar : Pegawai Swasta
Hubungan dengan klien : Ayah Klien PEMERIKSAAN FISIK 1. TTV DJA Suhu Respirasi : 40x/mnt : 140X/MNT : 36,5
Kesimetrisan Sklera Konjungtiva 4. Hidung Lubang hidung Cuping hidung 5. Mulut dan lidah Palatum Warna Palatum Warna lidah
: Simetris antara mata kanan dan kiri : Putih tidak ada ikterus : Merah Mudah
Refleks hisap dan menelan : Belum terlatih dengan baik 6. Telinga Kesimetrisan Warna Daun telingan Lekuk telingan : Simetris antara kiri dan kanan : Sama dengan kulit wajah : Ada : Ada
7. Leher Kelenjar tyroid JVP KGB 8. Dada : Tidak ada pembesaran : Tidak ada peninggian : Tidak ada pembesaran
DJA Gerakan 9. Mamae Putting Areola 10. Abdomen Bentuk Bising usus Diagnosa keperawatan:
Resiko terjadinya infeksi kulit Resiko tidak lancarnya peredaran darah Resiko adanya gangguan eliminasi Intervensi Keperawatan: Resiko terjadinya infeksi kulit tujuannya: Mencegah infeksi kulit
Intervensi: Petahankan selalu kebersihan kulit anak Rasional: Kebersihan kulit anak akan mencegah infeksi Resiko tidak lancarnya peredaran darah Tujuannya: Melancarkan peredaran darah anak
Intervensi: Dengan mandi akan memperlancar peredaran darah anak Resiko gangguan eliminasi Tujuannya: Untuk memenuhi kebutuhan eliminasi anak Intervensi: Membantu anak setiap kali anak akan BAB dan BAK Implementasi: Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan keperawatan, memandikan anak, obserfasi tanda infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit yang di lakukan setelah memandikan pasien anak. Evaluasi: Keefektifan tindakan dalam memandikan pasien, peran anggota keluarga dalam membantu memandikan pasien, dan mengevaluasi masalah yang sering muncul.
REFERENSI
askep-net.blogspot.com Berita Umum di akses 2 oktober 2012 ilmudankeperawatan.blogspot.com di akses 3 oktober 2012 lmugreen.blogspot.com/2012/07/sap-memandikan-bayi.html di akses 2 oktober 2012