Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabil fariz noorrahman Nim : 061111053 Kelas : A

Pembernihan Virus

Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Pada prinsip pembernihan virus adalah virus untuk multiplikasi perlu sel hidup yang sesuai dengan sifat pertumbuhannya. Pembernihan virus dapat menggunakan, sebagai berikut:* Hewan : - Host asli - Hewan Coba (tikus putih, hamster, kelinci dll.) * Telus Ayam Berembrio (TAB) * Perbenihan Jaringan /Sel (Tissue Culture=TC). Akan tetapi, metode pembernihan virus diatas memiliki kelebihan dan kekurangan nya , misalnya: Host Asli : +Paling Baik - Sulit pemeliharaannya dan mahal Hewan Coba : +Lebih praktis -Pemakaian terbatas TAB : + Penanganan praktis - Tidak semua virus dapat tumbuh TC : +Pemakaian lebih luas, dapat dipilih jenis sel yang sesuai : - Biaya mahal SEMUA SISTEM HOST YANG DIGUNAKAN HARUS SPF (Specific Pathogen Free). TELUR AYAM BEREMBRIO Virus dapat tumbuh pada bagian bagian tertentu dari TAB tergantung sifat virus, misal selaput khoirioalantois atau embrio. Untuk itu cara penularan / inokulasi harus tertentu pula, misal nya: rute alantois rute amnion rute selaput khorioalantois rute kuning telur rute intra venus rute embrionalPertumbuhan virus dapat:

Nama : Nabil fariz noorrahman Nim : 061111053 Kelas : A

Berhasil ataun tidak nya pembernihan tergantung dari sifat keganasan virus dapat berupa kematian embrio ,perdarahan embrio,kecacatan embrio, lesi pock, atau adanya antigen spesifik.

Pembernihan jaringan/ sel(tissue culture atau cell culture)


Sel dibiakkan secara invitro, dijadikan induk semang buatan bagi pertumbuhan virus.

Macam-Macam Perbenihan jaringan/sel A. Perbenihan Fragmen /kultur fragmen, kultur organ Fragmen / potongan jaringan atau organ yang dikultur didalam nutrien media, Contoh kultur organ trachea. B. Perbenihan Sel Jaringan yang berasal dari potongan organ diuraikan menjadi sel-sel soliter dengan penambahan ensim tripsin, selanjutnya sel dimasukkan dalam nutrien media yang diberi serum sebagai growth factor Sel tumbuh berkembang menjadi banyak dan digunakan sebagai perbenihan virus 1. Perbenihan Suspensi Sel tetap dalam keadaan tersuspensi, dengan cara diaduk secara otomatis dan terus menerus menggunakan alat magnetik stirer 2. Monolayer Culture Sel-sel tumbuh satu lapis [monolayer] dan melekat pada dasar tabung perbenihan. Menurut asalnya pembernihan ada dua macam : a. Perbenihan sel primer (Primary cell culture) Sel berasal langsung dari organ segar. Tidak dapat dibuat subkultur. b. Continous cell line Biakan sel ganas/tumor sehingga mudah untuk dibuat subkultur berseri tak terhingga. contoh: Sel HeLa Sel Vero (ginjal kera) BHK-21 (Ginjal anak hamster ISOLASI VIRUS DARI BAHAN TERTULAR DALAM DIAGNOSA PENYAKIT Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa penyakit viral 1.Pemeriksaan Virologik: * Secara Langsung: Pemeriksaan dengan mikroskop elektron dari bahan tersangka menemukan dan mengenal sifat morfologis virus. * Secara Tidak langsung:

Nama : Nabil fariz noorrahman Nim : 061111053 Kelas : A

Deteksi virus atau antigen virus dari jaringan tertular (uji HA khusus untuk virus yang memiliki hemaglutinin) dengan menggunakan antibodi spesifik yang diwarnai dengan fluoresein (FAT) atau dilabel dengan ensim peroksidase (ELISA). * Teknik isolasi dan identifikasi virus: Menemukan penyebab penyakit dari hewan tersangka. 2. Pemeriksaan Serologik (Serodiagnostika) Untuk mendeteksi dan mengukur antibodi spesifik yang terbentuk akibat infeksi virus dari hewan tersangka. Keberhasilan isolasi virus tergantung dari semua tahapan, mulai dari pengambilan spesimen sampai inokulasi pada sistem host, antara lain : 1.Spesimen Bahan Tertular: Pemilihan spesimen harus tepat, misalnya:- ekskresi - jaringan - organ Yang banyak mengandung virus (biasanya organ yang menunjukkan lesi atau perubahan patologis).Saat pengambilan spesimen harus tepat sesuai dengan tingkat perkembangan penyakit. Pengambilan spesimen diusahakan seaseptis mungkin. 2. Penyimpanan spesimen Spesimen harus disimpan pada suhu dingin, diusahakan tidak lebih dari 40C. Dapat ditambah larutan pengawet yang sesuai, misalnya larutan PBS atau PBS-glyserol 50%. 3. Penanaman/inokulasi pada sistem host (TAB, TC atau Hewan coba) yang sesuai. Tahap Identifikasi Virus Pertumbuhan virus pada TAB dan TC dapat dibuktikan secara makroskopis maupun mikroskopis. Pada hewan coba: Melihat gejala klinis dan atau perubahan PA. Dan virus yang terisolasi diidentifikasi dengan uji serologis menggunakan antibodi spesifik

Anda mungkin juga menyukai