Anda di halaman 1dari 30

Gambaran Fistula Colovesical Dengan Modalitas Colon in Loop dan Cystografi

RIA AGUSTRIANA 07711223

Pendahuluan

Latar Belakang
Perkembangan ilmu di bidang kesehatan pada masa

sekarang ini semakin meningkat. Pada cabang ilmu kedokteran mengalami kemajuan yang sangat pesat diantaranya adalah dibidang radiodiagnostik.

radiologi colon juga mengalami perkembangan yang pesat.

Pemeriksaan dengan menggunakan media kontras ganda, sebagaimana halnya pada saluran pencernaan khususnya pada colon, ternyata mampu menampilkan mukosa colon secara rinci. Salah satu pemeriksaan radiodiagnostik yang sering dilakukan untuk mendiagnosa adanya kelainan atau penyakit pada penderita yang mengalami gangguan pencernaan pada usus besar (colon) dikenal dengan pemeriksaan Colon In Loop

Cystography

mengacu pada pemeriksaan radiografi konvensional vesica urinaria dengan media kontras dimasukkan melalui kateter uretra. Cystography memungkinkan mengevaluasi cacat anatomi dan anomali fungsional. Cystography masih umum dilakukan dalam bentuk voiding cystourethrography (VCUG), terutama pada anak-anak, dan dapat berfungsi sebagai tambahan untuk evaluasi Fungsi Ginjal di videourodynamics.

Secara normal antara sistem saluran urogenital dan juga

saluran pencernaan terpisah satu sama lain. Tapi ada hal yang kadang bisa menyebabkan hubungan antara dua organ yang terpisah itu antara lain infeksi, inflamasi, keganasan, komplikasi postoperasi. Penyakit usus sendiri yang terjadi jika berdekatan dengan organ vesicaurinaria bisa memunculkan suatu keadaan hubungan antara dua sistem tersebut yang dikenal sebagai fistula enterovesical

Fistula: suatu saluran abnormal yang menghubungkan antara 2

organ secara langsung


Fistula enterovesical disini terjadi hubungan antara buli dan

tractus intestinal baik caecum, apendik, colon, rectum dsb.


Pada anak-anak paling sering disebabkan karena kelainan

kongenital yang dihubungkan colorectal imperforation dan juga atresia anal dan uretral. Sedangkan pada dewasa sering disebabkan oleh karena Penyakit Chron, divertikulosis, neoplasma di colon atau buli , inflammatory bowel disease dll.

Fistula enterovesikal dibagi menjadi 4 bagian berdasarkan

segmen usus yang berperan di dalamnya antara lain 1) Fistula Colovesical; 2) Fistula Rectovescal (termasuk juga Fistula Rectouretral); 3) Fistula Ileovesical; 4) Fistula Apendikovesical.

Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Stase Radiologi Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai gambaran fistula colovesical dengan modalitas colon in loop dan cystografi.

Tinjauan Pustaka

Colon in Loop

pemeriksaan scr radiologis dr colom dgn media kontras untuk mendptkan gambaran anatomis colon sehingga dpt membantu menilai kelainan pd colon

Tujuan:

Indikasi

Kontraindikasi

Colitis Carsinoma Divertikel Mega colon Obstruksi/ileus Invaginasi Stenosis Volvosus Atresia intussusepsi

o Perforasi
o Obstruksi akut atau

penyumbatan. o Diare berat.

Persiapan Pasien

Tujuan: utk membersihkan colon dari feses sehigga tdk mengganggu gambaran kontras Prinsip persiapan:

Mengubah

pola makanan pasien Minum sebanyak-banyaknya Pemberan obat pencahar

Persiapan alat dan bahan Film yg sesuai, marker, standar irigator dan irigator set, handscoon, jelly, klem

Bahan: Barium enema dgn konsentrasi antra 70-80W/V% campur dengan air sampai +- 600-800ml.

Teknik pemeriksaan Tunggal

Barium dimasukkan lewat anus sampai mengisi daerah caecum. Pasien dirotasikan ke kanan dan kiri serta dibuat radiograf full filling untuk melihat keseluruhan colon. Lalu pasien diminta utuk BAB.

Ganda
Tahap pengisian Tahap pelapisan Tahap pengosongan Tahap pengembangan Tahap pemotretan

Cystograpy
pemeriksaan sinar-x dgn media kontras untuk melihat

struktur vu, intravesika & organ sekitarnya


Indikasi
Tumor VU Ruptur VU Divertikel Neurogenic balndder Hipertrofi prostat Cystitis kronis Tumor sekitar VU

kontraindikasi ISK akut

Sebelum pemeriksaan cystography, rektum harus dikosongkan

terlebih dahulu, kecuali pada keadaan akut. Kemudian dilakukan kateterisasi transurethra atau cara pungsi suprapubik.
VU dikosongkan, lalu dimasukkan kontras dengan kepekatan 15-

20% dalam larutan NaCl fisiologis sebanyak 150-200cc. Foto dibuat posisi AP oblik.
Cystograph normal: VU terisi kontras secara merata sehingga

tampak seperti garis melingkar, dindingnya rata bundar atau oval.

Fistula Colovesical
bentuk paling umum dari fistula vesicointestinal dan terletak antara colon sigmoid dan vesica urinaria (VU). Etiologi Divertikel (50-70%)

Patofisiologi Divertikel sering terjadi dan menyebabkan fistula colovesical. Komplikasi dari divertikulosis oleh karena phlegmon atau suatu abses yang melekat pada vu yang dapat menyebabkan perforasi dan akhirya dapat menyebabkan hubungan yang tidak sempurna antara dua organ.

Manifestasi Klinis Nyeri suprapubik Ggn BAB Ggn yg berhub dgn ISK kronis
Urin berbau Adanya kotoran di urin Hematuria

Pd fistula colovesical terkadang terdapat sepsis

Colon in loop
Pencitraan dengan barium enema (BE) jarang

menggambarkan fistula tetapi berguna dalam menggambarkan penyakit divertikular dari kanker.
BE dapat menunjukkan sifat dan luasnya penyakit kolon.

Tampak diverticulosis setelah

kontras enema larut dalam air.

Single-contrast enema:

menunjukkan diverticulitis dengan fistula colovesical (perhatikan bahan kontras dalam VU)

Cystografi
Cystography menunjukkan kontras di luar vesica urinaria

tetapi kurang menunjukkan fistula. Tanda pemberita adalah cacat bulan sabit pada margin atas vesica urinaria yang divisualisasikan terbaik dalam posisi oblique.

KUB dan CT Scan abdominal menunjukkan adanya udara intravesical. Udara intravesical dan penebalan dinding VU merupakan tanda khas untuk fistula enterovesical

Cystography oblik preoperative menunjukkan ekstravasasi bahan kontras melalui fistula dari kandung kemih ke rektum.

Cystography oblik pascaoperasi tidak menunjukkan ekstravasasi

Pada urography, gambar

pada VU menunjukkan bahan kontras dari ureter distal dextra mengalir ke rectum (panah).

Penatalaksanaan
1. Mengistirahatkan Usus dan hyperalimentation Berikan nutrisi parenteral secara total, sehingga fistula enterovesical dapat menutup 2. Terapi Medis Pada fistula colorectal dapat diberikan antibiotik Pengobatan konservatif fistula colovesical dilakukan pada pasien dengan diverticulitis yang dianggap sebagai resiko pembedahan.

3. Tindakan bedah Dilakukan satu atau beberapa tahap; a. Tergantung ada tidaknya Inflamasi Keganasan Berdekatan dengan organ yang terkena b. Tindakan bedah meliputi laparatomi, memisahkan kandung kemih dengan usus, eksisi saluran fistula dan menutup dasar viscera. c. Sistectomi sebagian atau reseksi usus mungkin diperlukan. d. Menempatkan jaringan yang tervaskularisasi dengan baik seperti omentum diantara usus dan kandung kemih dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah rekurensi.

Selesai

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai