Anda di halaman 1dari 20

Kamis, 11/10/2012 15:26 WIB

Ada Perubahan di UN 2013


Rina Atriana - detikNews

Jakarta - Ujian Nasional (UN) 2013 akan menjadi tantangan tersendiri bagi siswa SMA dan SMP. Sebab Kemendikbud akan melakukan sejumlah perubahan. "Yang penting yang ingin kami sampaikan UN tetap dilaksanakan tahun 2013 tapi dengan beberapa perubahan," ujar Mendikbud M Nuh dalam jumpa pers tentang UN 2013 di Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (11/10/2012). Menurut Mendikbud, UN secara legal sesuai dengan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam UN 2013, akan ada variasi soal. Setiap 20 anak dalam satu kelas tipe soalnya akan berbeda-beda. Tujuan dilakukan variasi soal, lanjut Mendikbud, agar siswa dapat berkonsentrasi. "Pengawasan juga tetap kita lakukan. UN ini penting untuk menumbuhkan semangat belajar," kata mantan Menkominfo ini. Sementara usulan kenaikan standar UN dari 5,5 menjadi 6, Mendikbud masih akan mendiskusikan hal itu dengan beberapa pihak terkait. "Usulan ini belum final masih mau didiskusikan," tutur Mendikbud. Ada usulan juga tingkat kesukaran naik menjadi 10% dinaikkan menjadi 20%. (nik/nrl) http://news.detik.com/read/2012/10/11/152612/2060295/10/ada-perubahan-di-un2013?nd771108bcj

Selasa, 16/10/2012 13:50 WIB

Wapres Minta Mendikbud Tinjau Ulang Kurikulum Pendidikan


Muhammad Taufiqqurahman - detikNews Semarang - Wakil Presiden Boediono meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meninjau ulang sistem kurikulum pendidikan nasional. Alasannya porsi pengajaran untuk pendidikan soft skills bagi generasi muda tidak cukup banyak. "Saya mendapatkan kesan bahwa pendidikan yang ada sekarang di tanah air belum memberikan tempat dan bobot yang semestinya bagi pengajarannya soft skills ini," ujar Boediono saat berbicara diperingatan Dies Natalis ke 55 Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/10/2012). Menurut Boediono, keterampilan dan kompetensi lunak sangat esensial bagi terbentuknya pribadi-pribadi yang baik, bagi tumbuhnya warganegara yang baik. Dan akhirnya berkembang untuk institusi-institusi yang baik. "Dan kesemuanya ini akhirnya akan menentukan laju kemajuan dan tingkat peradaban yang dapat dicapai oleh bangsa kita," terangnya. Boediono memberikan pertanyaan mendasar seperti mengapa masih begitu sering terjadi kekerasan, pengrusakan, tawuran yang dilakukan bahkan oleh kalangan terpelajar. Padahal mereka telah melewati sistem pendidikan nasional. "Kita bertanya pula mengapa masih juga terjadi korupsi, suap dan mark up di negeri kita," kata Boediono. Boediono mengajak komunitas pendidikan untuk melakukan introspeksi yang sungguh-sungguh mengenai kebijakan pendidikan dan pelaksanaannya secara menyeluruh. Selain keterampilan soft skills, ada juga keterampilan hard skills. Pendidikan hard skills membekali keterampilan teknis dan penguasaan IPTEK agar anak didik menjadi manusia yang produktif. "Appeal saya adalah untuk memberikan bobot yang seimbang antara pengajaran soft skills dan hard skills untuk semua jenjang pendidikan," jelasnya. (fiq/mok)
http://news.detik.com/read/2012/10/16/135015/2063852/10/wapres-minta-mendikbud-tinjau-ulangkurikulum-pendidikan

Minggu, 28/10/2012 17:40 WIB

Mendikbud: Pendidikan Bukan Urusan Pemerintah Saja


Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan pendidikan merupakan sektor yang penting sekaligus rumit. Oleh karena itu menurutnya, sektor pendidikan merupakan urusan pemerintah bersama masyarakat luas. "Pendidikan merupakan sesuatu yang mulia. Karena pendidikan itu adalah wajib dan merupakan harkat manusia. Karena derajat kompleksitas yang begitu rumit maka sejak awal pemerintah menyatakan kalau pendidikan bukan urusan pemerintah saja. Tapi seluruh partisipasi masyarakat untuk mengembangkan pendidikan," ujar M Nuh dalam sambutannya ketika meresmikan 'Gerakan Indonesia Berkibar' di Museum Arsip Nasional Jl Gadjah Mada, Jakpus, Minggu (28/10/2012). 'Gerakan Indonesia Berkibar' merupakan suatu gerakan di bidang pendidikan untuk membantu anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan untuk berada di bangku sekolah. Lembaga ini nantinya akan bekerja sama dengan Kemendikbud dan Pemprov di beberapa provinsi di Indonesia. Mengenai 'Gerakan Indonesia Berkibar' ini, M Nuh menyatakan dirinya sangat mengapresiasi ada gerakan semacam ini. "Kami juga mendukung gerakan ini karena meskipun kompleks, pendidikan merupakan sesuatu yang mulai. Karena pendidikan itu wajib dan menyangkut harkat manusia," papar Nuh.

Di tempat yang sama, Ketua Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiqq Pontoh mengatakan pihaknya terinspirasi gerakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Untuk mengembangkan pendidikan, pemuda Indonesia harus bergerak maju secara bersama-sama. "Harus maju bareng-bareng. Pemuda Indonesia harus mampu membawa anaknya ke pendidikan yang lebih baik," papar Shaffiq. (fjp/van) http://news.detik.com/read/2012/10/28/174027/2074374/10/mendikbud-pendidikan-bukanurusan-pemerintah-saja?nd771108bcj

Selasa, 13/11/2012 18:46 WIB

Kurikulum 2013 akan Mengedepankan Pendidikan Berbasis Science


Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Kurikulum 2013 Akan Mengedepankan Pendidikan Berbasis Science Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum pendidikan pada 2013. Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi. "Yang paling esensial dari 2013 yang kita rancang, untuk SD itu pendekatan yang kita gunakan semua berbasis science. Itu oleh anak dikenalkan, mulai melihat memperhatikan bertanya, observasi, sehingga tidak lagi diorientasikan kepada hafalan-hafalan," jelas Mendikbud M Nuh di kantor wapres Jl Veteran, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Nuh mengatakan untuk pendekatan pembelajaran tematik integratif, jumlah pelajaran bisa di kurangi dari 10 menjadi 6 mata pelajaran. Namun, jumlah waktunya akan ditambah, sedikitnya menjadi 4 jam dalam seminggu. Enam mata pelajaran itu adalah Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, Agama, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani. Nuh menjelaskan pendekatan pembelajaran tematik integratif contohnya Guru Bahasa Indonesia bisa juga menjelaskan tentang fenomena alam dalam pelajaran IPA. "Misalnya ambil tema tentang sungai, sudah ada bahan IPAnya di situ. Sungai itu ada airnya, rumusnya H 20, bisa mengalir kenapa karena ada perbedaan tekanan. Juga memiliki derajat kejernihan, bisa wudhu, satu mata pelajaran bisa dikaitkan kemana-mana, kotoran sungai tercemar, dan seterusnya. Dengan demikian anak-anak memiliki kemampuan utuh. Anak-anak SD tidak mendapat pendekatan yang terpisah-pisah, tapi utuh. Mudah mempelajari sesuatu yang kecil-kecil jika sudah dewasa," paparnya. Kurikulum ini untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. (mpr/fjr)
http://news.detik.com/read/2012/11/13/184625/2090813/10/kurikulum-2013-akan-mengedepankanpendidikan-berbasis-science

Jumat, 23/11/2012 14:23 WIB

Kurikulum Pendidikan 2013 Dinilai Abaikan Amanah UUD 1945


jurnalparlemen.com - detikNews Jakarta Anggota Komisi X DPR Ahmad Zainuddin mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam upaya melaksanakan pendidikan bagi warga negaranya. Menurutnya, kurikulum 2013 tidak dapat menyelesaikan akar persoalan pendidikan nasional dan bertentangan dengan UUD 1945 bila tidak merealisasikan tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Zainuddin menanggapi penjelasan Mendikbud M Nuh dalam raker dengan Komisi X bahwa ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran, yaitu dua mata pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran. Mendikbud juga menjelaskan,

bahwa sampai saat ini masih ada tiga alternatif struktur kurikulum pada tingkat SD, yang intinya adalah mengenai kemungkinan integrasi IPA dan IPS ke semua mata pelajaran atau memasukkan mata pelajaran IPA dan IPS yang dimulai pada kelas IV atau di kelas V. Selain itu, dalam kurikulum 2013 kompetensi lulusan yang diharapkan harus lengkap mencakup aspek-aspek karakter mulia, keterampilan yang relevan, dan pengetahuan-pengetahuan yang memadai. Menurut Zainuddin, kurikulum yang ada selama ini lebih cenderung pada pencapaian nilai kognitif dan psikomotorik siswa saja. Sedang implementasi pelajaran agama yang hanya dua jam seminggu dan juga pelaksanaan pendidikan karakter kepada siswa untuk nilai afektifnya bisa dibilang gagal disebabkan pendidikan akhlak mulia ini terabaikan dalam struktur kurikulum. Seperti diketahui, UUD 45 Pasal 31 telah menggariskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun pada kenyataannya, Zainuddin sangat menyayangkan dalam rancangan kurikulum 2013 ini tidak terintegrasinya pendidikan agama ke dalam semua mata pelajaran. "Itu bukan integrasi dan holistic namanya kalau hanya pelajaran IPA dan IPS saja yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain," ujar Zainuddin dalam rilisnya, Kamis (22/11). "Bagaimana bisa kompetensi lulusan yang diharapkan dapat memiliki aspek karakter mulia jika pendidikan agama tidak terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran," tambahnya. Zainuddin menjelaskan, pengintegrasian IPA dan IPS ke dalam semua mata pelajaran hanya akan menghasilkan kompetensi siswa yang mencakup nilai kognitif dan keterampilan. Untuk itu, politisi PKS ini mendesak pemerintah untuk mengintegrasikan pendidikan agama ke dalam semua mata pelajaran. "Karena dengan demikian ; diharapkan pendidikan karakter dan akhlak mulia dapat menjadi ruh yang diajarkan pada semua mata pelajaran," pungkasnya. (nwk/nwk)
http://news.detik.com/read/2012/11/23/140924/2099398/10/kurikulum-pendidikan-2013-dinilaiabaikan-amanah-uud-1945

Selasa, 27/11/2012 16:46 WIB

Perubahan Kurikulum Tak Berpengaruh Selama UN Berlaku


jurnalparlemen.com - detikNews Jakarta Perubahan kurikulum yang sedang dilakukan oleh pemerintah tidak akan memberikan efek perbaikan terhadap dunia pendidikan nasional. Sebab, pemerintah masih memberlakukan Ujian

Nasional (UN) sebagai penentu utama kelulusan. Menurut anggota Komisi X DPR Rohmani, sebagus apa pun kurikulum tidak akan mengubah cara pembelajaran di sekolah selama UN ada. Sekolah dan anak didik akan selalu berorientasi pada nilai ujian. Padahal, nilai ujian bukan tujuan utama dalam pendidikan nasional. "Pendidikan kita nggak akan berubah selama diperbaiki secara parsial. Kalau memperbaiki harus menyeluruh. Mulai dari akarnya, bukan ranting persoalannya," jelas Rohmani dalam rilisnya, Selasa (27/11). Anggota Panitia Kerja Kurikulum DPR itu menjelaskan, jika ingin memperbaiki kurikulum maka perbaiki juga faktor lainnya seperti UN. Rohmani memberikan contoh kurikulum 2006 atau yang biasa disebut KTSP tidak mengubah pola pembelajaran di sekolah karena orientasi guru dan anak didik hanya untuk bisa menyelesaikan UN. "Pada akhirnya, anak-anak belajar untuk sekadar menyelesaikan tes. Guru-guru pun mengajar untuk menjadikan anak sekadar bisa menjawab tes," kata Rohmani. Lanjut Rohmani, kalau tujuan sekolah hanya ini, buat apa pemerintah mengeluarkan biaya triliunan rupiah. "Kalau begitu tujuannya, cukup dirikan saja bimbingan belajar. Lebih murah dan lebih cepat menyelesaikan tes," tegas Rohmani. Anggota DPR Dapil Jawa Tengah IX ini mengingatkan pemerintah agar lebih lebih filosofis dalam membuat kebijakan pendidikan nasional. Pendidikan harus diarahkan pada penguatan karakter, mendidik anak didik lebih terampil dan tangguh dalam menyikapi tantangan bangsa ke depan. (nwk/nwk)
http://news.detik.com/read/2012/11/27/160959/2102905/10/perubahan-kurikulum-tak-berpengaruhselama-un-berlaku

Selasa, 04/12/2012 15:06 WIB

Mendikbud: 2013, Wajib Belajar 12 Tahun & Kurikulum Baru Diterapkan


Danu Damarjati - detikNews

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mencanangkan 'Wajib Belajar 12 Tahun' serta kurikulum baru pada tahun 2013. Pada tahun 2020, Kemendikbud menargetkan semua warga Indonesia berpendidikan minimal SMA. "Agenda kita memperluas akses semua anak bangsa dalam dunia pndidikan. Melalui program 'Wajib Belajar 9 Tahun', BOS, dan bantuan untuk siswa kurang mampu. Tahun 2013 akan kita mulai program 'Wajib Belajar 12 Tahun'. Rencananya, tahun 2020 itu APK (Angka Partisipasi Kasar) sekolah menengah 97 persen, sekarang baru 78 persen. Tahun 2020 itu minimal anakanak kita lulusan SMA atau SMK," kata Mendikbud M Nuh. Hal itu disampaikan M Nuh dalam sambutannya di acara 'Peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan HUT ke-67 PGRI' di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Acara ini dihadiri Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Ketua Umum PGRI Sulistyo. Urusan kualitas, imbuhnya, semua pemangku kepentingan harus bekerja keras. "Ada dua yang perlu diperhatikan, pertama yaitu kurikulum, berisi standar-standar pendidikan, dan kedua adalah guru," imbuhnya. Kurikulum Baru Selain mencanangkan Wajib Belajar 12 Tahun pada 2013, Kemendikbud juga mengaplikasikan kurikulum baru. Kurikulum ini sekarang sedang diuji publik. "Kami sedang persiapkan kurikulum 2013 yang sekarang masuk uji publik. Arah kurikulum 2013 adalah memperkuat kompetensi sisi sikap dan sisi pengetahuan. Kurikulum ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial," kata M Nuh. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai keindonesiaan.

Dalam Kurikulum 2013, papar M Nuh, pola pembelajaran untuk SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah pola tematik interaktif, memberikan ruang tumbuhnya kepenasaran intelektual atau intellectual curiousity. "Ini modal yang sangat penting dalam membangun bangsa kita. Ini akan kita lakukan bertahap. Juga, kami harapkan guru bisa sejahtera juga memiliki profesionalitas tinggi. Anak-anak didik harus membeli masa depan dengan harga sekarang, sehingga tidak perlu membayar mahal dengan harga masa datang. Kompetensi yang kita berikan adalah kompetensi yang sesuai dengan zamannya, harus ada link and match," kata M Nuh. (nwk/nrl)
http://news.detik.com/read/2012/12/04/150638/2109092/10/mendikbud-2013-wajib-belajar-12tahun-kurikulum-baru-diterapkan

Selasa, 04/12/2012 17:47 WIB

Kemendikbud Latih 350 Ribu Master Teacher untuk Kurikulum Baru 2013
Danu Damarjati - detikNews

Bogor - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kurikulum baru pada Juni 2013. Persiapannya, Kemendikbud akan melatih 350 ribu master teacher selama 6 bulan. "Mulai dipakai kan Juni 2013, ada 6 bulan ini dipakai untuk pelatihan-pelatihan. Kita membuat master teacher, kita pilih beberapa orang berkualifikasi memadai untuk dijadikan masternya itu.

Kalau kitaa memang niat, Juni harus jalan, maka seluruh sumber daya harus kita kerahkan. Man jadda wajada," kata Mendikbud M Nuh. Hal itu disampaikan M Nuh di sela-sela 'Peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan HUT ke-67 PGRI' di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Acara ini dihadiri Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono serta Ketua Umum PGRI Sulistyo. Kurikulum baru ini, imbuhnya, masih uji publik sampai Desember 2012. Tahap pertama, akan didahulukan guru-guru SD, kelas 1 dan kelas 4, guru sekolah menengah kelas 7 dan kelas 10. "Yang penting substansinya setuju nggak ini. Kalau sudah oke, tinggal urusan implementasi. Ini akan dilakukan secara bertahap. Skenario awal (kelas) 1, 4, 7, 10 untuk seluruh skolah. Dahulukan dulu guru-guru yang mengajar kelas 1 dan kelas 4. Maka platihannnya paling banter sekitar 350.000-an. Kalau urusan kesiapan guru, harus disiapkan," imbuhnya. Sebelumnya M Nuh mengatakan kurikulum baru ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai keindonesiaan. Dalam Kurikulum 2013, papar M Nuh, pola pembelajaran untuk SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah pola tematik interaktif, memberikan ruang tumbuhnya kepenasaran intelektual atau intellectual curiousity. "Ini modal yang sangat penting dalam membangun bangsa kita. Ini akan kita lakukan bertahap. Juga, kami harapkan guru bisa sejahtera juga memiliki profesionalitas tinggi. Anak-anak didik harus membeli masa depan dengan harga sekarang, sehingga tidak perlu membayar mahal dengan harga masa datang. Kompetensi yang kita berikan adalah kompetensi yang sesuai dengan zamannya, harus ada link and match," kata M Nuh. (nwk/van)
http://news.detik.com/read/2012/12/04/174718/2109358/10/kemendikbud-latih-350-ribu-masterteacher-untuk-kurikulum-baru-2013

Kamis, 06/12/2012 13:47 WIB

Mendikbud Siapkan Buku Meski Kurikulum 2013 Belum Selesai Dibahas


Danu Damarjati - detikNews

Mendikbud M Nuh Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyiapkan 'buku babon' alias buku pegangan untuk kurikulum 2013 mendatang meskipun pembahasan kurikulum 2013 masih belum final. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dalam laporan progress persiapan kurikulum 2013. "Lho kok bisa, kurikulum belum selesai tapi bukunya sudah dibahas? Tentu kita sudah bisa perkirakan apa yang berubah dari kurikulum tersebut," ujar M Nuh retoris, di Kantor Kemendikbud, Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat. M Nuh menjelaskan yang diperkirakan berubah dari kurikulum 2013 adalah metodologi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pembahasan metodologi dan SKL telah melibatkan guruguru dan para ahli. "Jadi nggak benar kalau penyusunan kurikulum tidak melibatkan guru. Unsur guru kita ajak, kita ajak guru-guru yang sudah memiliki track record di bidangnya," kata M Nuh. M Nuh menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan menggunakan pendekatan tematik integratif. Pelajaran-pelajaran IPA dan IPS akan dilebur dalam pelajaran lain, sehingga tidak akan ada lagi mata pelajaran IPA dan IPS. Selain masalah buku, M Nuh menjelaskan sampai saat ini pembahasan kurikulum saat ini juga membahas pelatihan guru dan tata kelola dalam kurikulum 2013. "Persiapan kedua, pelatihan guru. Kita punya pendekatan Manajemen Pareto. Kita pilih mana yang harus kita dahulukan untuk kita kerjakan. Kita lakukan secara bertahap. Kelas 1 dan 4 SD/MI, kelas 7 SMP/MTs, dan kelas 10 SMA/SMK/MAN," tutur M Nuh.

Rencananya, Juni 2013 akan dilakukan implementasi terbatas dari kurikulum 2013 tersebut. Dilanjutkan dengan evaluasi dari implementasi tersebut pada tahun 2005. (rmd/rmd)
http://news.detik.com/read/2012/12/06/134756/2111122/10/mendikbud-siapkan-buku-meskikurikulum-2013-belum-selesai-dibahas

Kamis, 06/12/2012 16:19 WIB

Buku Kurikulum 2013, Penerbit Hanya Boleh Menggandakan


Danu Damarjati - detikNews

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku pegangan untuk kurikulum 2013. Rencananya, tanggung jawab buku tersebut akan terpusat pada tim penyusun yang dibentuk Kemendikbud. Penerbit-penerbit lain hanya akan memiliki hak untuk menggandakan, bukan menulis buku baru. "Buku tidak kita serahkan ke siapapun, tapi oleh tim yang kita bentuk sendiri. Harus ada penanggung jawab yang utama. Yang lain cuma tinggal mencetak saja. Kita pastikan dulu ini beres, urusan siapa yang mencetak itu urusan belakangan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Kantor Kemendikbud, Jalan Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2012).

Tim penyusun buku untuk kurikulum 2013 yang dibentuk Kemendikbud beranggotakan guruguru dan para ahli pendidikan. Kebijakan pertanggungjawaban terpusat atas buku pegangan guru dan siswa ini diimplementasikan untuk menanggulangi kesalahan penerbit-penerbit buku pelajaran. Misalnya, kesalahan konten seperti yang terjadi di waktu yang lalu, ada buku pelajaran yang memuat konten pornografi dan konten-konten lain yang tidak seharusnya dikonsumsi peserta didik. "Jadi kalau ada penanggung jawab utama maka kalau muncul Maria Ozawa di buku pelajaran, atau 'Kisah Bang Maman Kali Pasir' maka akan jelas siapa yg bertanggung jawab. Isi buku 100 persen menjadi tanggung jawab pusat. Yang lain tinggal mencetak saja," tutur Nuh. Nuh juga menjelaskan bahwa dengan ditetapkannya satu buku acuan bagi peserta didik, maka akan meringankan siswa-siswi sendiri dalam membeli buku. Selama ini siswa-siswi masih dibebani dengan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dibeli terpisah. "Buku-buku baru sebagai pengembangan kurikulum tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat. Nanti tidak ada lagi LKS, karena dalam buku sudah ada soal-soalnya. Sehingga anak-anak juga bawa bukunya enak, nyaman," ujarnya. Kurikulum 2013 hingga saat ini sedang memasuki tahap uji publik. Rencananya, Juni 2013 akan dilakukan implementasi terbatas dari kurikulum 2013 tersebut. Selanjutnya, dilanjutkan dengan evaluasi dari implementasi pada tahun 2015. (rmd/rmd) http://news.detik.com/read/2012/12/06/161942/2111335/10/buku-kurikulum-2013-penerbithanya-boleh-menggandakan?nd771108bcj

Kamis, 06/12/2012 15:14 WIB

Kurikulum Ganti Terus, Mendikbud: Tak Boleh Berhenti Melakukan Perubahan


Danu Damarjati - detikNews

Jakarta - Kurikulum pendidikan di Indonesia sudah sering berganti dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Sebentar lagi, kurikulum baru akan diterapkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan bahwa perubahan tersebut adalah suatu keniscayaan. "Kita tidak boleh berhenti melakukan perubahan. Misalnya, dulu ada CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), apa yang menyebabkan itu harus berubah? Kita tidak boleh terjebak pada kesalahan zaman dulu," kata Nuh ketika menyampaikan kemajuan pembahasan kurikulum 2013 di Kantor Kemendikbud, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2012). Nuh menyampaikan bahwa perubahan kurikulum akan terus terjadi demi menyesuaikan dunia pasar. Ini agar tercipta link and match antara dunia akademis dan dunia kerja. "Kalau masalah berubah lagi, saya jamin besok 10-15 tahun ke depan berubah lagi. Ada yang bilang pendidikan kita tidak boleh mengikuti pasar, tapi nanti kalau banyak lulusan nganggur, nanti kita dimarahin," ujar Nuh. Nuh mengungkapkan bahwa pro-konta dalam perubahan kurikulum merupakan sesuatu yang wajar. Ketidaksetujuan yang ada dia anggap sebagai pelengkap proses pembahasan yang harus terus berjalan. "Prinsip kami seperti air sungai mengalir ke utara, pastilah di pinggir sungai ada aliran ke selatan melawan arus. Bahasa politiknya fenomena paradoksal. Itu bagian dari kelengkapan kesempurnaan hidup. Tapi pandangan kami, air tetap harus mengalir," jelas Nuh sambil beranalogi. Kamis depan (13/12/2012), rencananya Kemendikbud akan mengadakan rapat dengan Panitia Kerja (Panja) DPR membahas kurikulum 2013. Nuh menyatakan siap menerima suara tidak

setuju. "Di DPR ada yang tidak setuju, ya nggak apa-apa. Kurikulum itu kan wilayahnya pemerintah (bukan wilayah DPR-red), tapi ya silakan berikan pendapat. Kamis depan kita akan rapat dengan Panja, kita akan sampaikan pandangan yang ada," ujar M Nuh. Mendikbud juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat yang telah memberikan saran lewat website resmi Kemendikbud. Laporan terbaru menyebutkan, tercatat sudah 1.332 orang yang memberikan komentar mengenai kurikulum 2013 yang sedang dibahas. "Sampai tanggal 5 kemarin (5/12/2012), yang mengakses kurikulum 2013 kemendikbud.go.id sudah 15.118. Dan yang sudah memberi komentar, sampai sekarang sudah 1.332 orang. Apapun sarannya, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya. (rmd/rmd)
http://news.detik.com/read/2012/12/06/151436/2111246/10/kurikulum-ganti-terus-mendikbud-takboleh-berhenti-melakukan-perubahan

Minggu, 09/12/2012 13:08 WIB

Kurikulum 2013 Diuji Publik, Mendikbud Berharap Lahirkan Generasi Emas


Zainal Effendi - detikNews

Foto: Zaenal Effendi/detikcom Surabaya - Rancangan kurikulum baru 2013 terus disosialisasikan dan diuji publik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diharapkan tiga tahun kemudian atau 2016 dapat diimplementasikan secara keseluruhan. "Kita membuka diri menerima masukan terhadap kurikulum baru ini dan itulah tujuan uji publik baik melalui sosialisasi seperti ini. Saran juga kita tampung di website kami," kata Mendikbud, M Nuh dalam Sosialisasi dan Uji Publik Kurikulum 2013 dihadapan puluhan Kepala Dinas Pendidikan se-Jawa Timur dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan di Hotel Garden Palace Hotel, Minggu (9/12/2012). Mantan rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) ini menjelaskan, kurikulum baru ini didasarkan atas perkembangan globalisasi dunia yang didalamnya terdapat kemajuan teknologi informasi, masalah lingkungan hidup serta kebangkitan industri kreatif dan budaya. "Dalam kurikulum 2013, kami mengedepankan agar para siswa mampu mengamati, menyimak, melihat, membaca, mendengar, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan," ungkapnya. Diharapkan, kurikulum 2013 ini mampu menghasilkan generasi emas yang mempunyai sifat yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi ini juga mengungkapkan, dalam kurikulum baru ini adalah basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Sehingga guru dituntut harus banyak mencari tahu agar para siswa bisa dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi. Tak hanya itu, lanjut Nuh, para siswa juga akan didorong untuk memiliki tanggung jawab lingkungan, kemampuan berkomunikasi serta memiliki kemampuan berpikir kritis. "Yang tak

lain agar terbentuk generasi yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif," pungkas Nuh. (bdh/try)
http://news.detik.com/read/2012/12/09/130837/2113331/10/kurikulum-2013-diuji-publik-mendikbudberharap-lahirkan-generasi-emas

Kamis, 27/12/2012 18:27 WIB

Serikat Guru: Kurikulum 2013 Bentuk Kekerasan Pendidikan


Danu Damarjati - detikNews Jakarta - Kurikulum pendidikan baru yang akan diterapkan tahun depan ternyata tidak sepi dari pro dan kontra. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai kurikulum tersebut sebagai bentuk kekerasan dalam pendidikan. "Kurikulum 2013 adalah bentuk pemaksaan dan kekerasan dalam pendidikan, karena kualitas guru sendiri masih rendah," Koordinator FSGI Retno Listyarti dalam jumpa pers di kantor Indonesian Corruption Watch (ICW), Jalan Kalibata Timur 4D No 6, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2012). FSGI mendatangi ICW untuk melaporkan transparansi kebijakan publik terkait kebijakan pemerintah bidang pendidikan. Untuk itu, Retno mengatakan FSGI mendorong Presiden SBY untuk mengganti mendikbud. Karena menurutnya, daripada mengganti kurikulum, lebih baik mengganti menteri. Retno mengatakan akibat kebijakan pemerintah yang keliru, kualitas guru di Indonesia sangat rendah. Kualitas guru Indonesia berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru 2012 hanya mencapai nilai 4,20 dalam skala 0-10. Sementara nilai ujian nasional murid terakhir rata-rata 70-80. "Banyak pihak mensinyalir ujian nasional penuh kecurangan. Sementara peningkatan kualitas guru tidak diperhatikan pemerintah. Penelitian World Bank 2011 menyatakan kualitas guru Indonesia rendah. Tapi pemerintah hanya mengkambinghitamkan guru sebagai penyebab kualitas pendidikan yang rendah," ucapnya. Padahal menurutnya, kualitas guru rendah karena regulasi tidak berpihak pada penguatan pendidikan guru. Dia mencontohkan dihapuskannya Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Institut Keguruan Ilmu Pengetahuan (IKIP). "Sekarang lulusan fakultas keguruan diadang oleh Program Pendidikan Guru (PPG) di mana semua lulusan universitas bisa menjadi guru hanya dengan mengambil mata kuliah PPG selama 2 semester," imbuh Retno.

"Ini mengakibatkan kualitas guru secara pedagogik dan akademik menurun. Berdasarkan data FSGI, 62 % guru SD tidak pernah ikut pelatihan. Yang ikut pelatihan malah diseleksi guru-guru yang pintar. Sementara guru-guru yang bodoh malah tidak diikutkan pelatihan," tambahnya. Sedangkan guru di kota besar, lanjut Retno, rata-rata hanya ikut pelatihan satu kali dalam 5 tahun. Cara peningkatan kualitas guru melalui pelatihan yang berkualitas, seperti pelatihan teknologi, pedagogik, latihan metode pembelajaran secara praktis karena pelatihan selama ini cenderung teoritis. "Guru-guru juga perlu pelatihan-pelatihan menulis supaya bisa menghasilkan karya tulis yang baik," ujarnya. Retno juga menyinggung kesejahteraan guru honorer masih rendah, baik di negeri maupun swasta. Menurut dia, perubahan kurikulum bukan jawaban atas rendahnya kualitas guru. "Rekomendasi kami, Kemendikbud harus punya grand design yang jelas untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. Ini 5 tahun Muhammad Nuh (Mendikbud,red), target pendidikanya nggak jelas. Harusnya misalnya kayak Obama, bikin program dalam 5 tahun bikin guru sains 150 ribu Orang. Indonesia nggak ada. Malah IPA-IPS mau dihapus di SD," cetusnya. "Pemerintah harus menghentikan segala kebijakan pendidikan yang berorietasi proyek," pungkas Retno.

(rmd/try)
http://news.detik.com/read/2012/12/27/182722/2128248/10/serikat-guru-kurikulum-2013-bentukkekerasan-pendidikan

Jumat, 28/12/2012 17:47 WIB

Kurikulum 2013, Kemendikbud Beri Opsi SD Kelas 1-3 Tak akan Belajar IPA & IPS
Rini Friastuti - detikNews Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh memberikan opsi, pada kurikulum 2013 mendatang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2 dan 3 tidak akan dibekali lagi dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPA dan IPS baru akan didapat siswa dikelas 4,5 dan 6. "Untuk anak-anak SD kelas 1,2 dan 3 itu tidak akan diberi pelajaran IPA dan IPS lagi, tetapi

nanti dalam silabus kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS akan diterapkan pada kelas 4,5 dan 6," ujar M Nuh saat jumpa pers Akhir Tahun Mendikbud 2012 'Membeli Masa Depan dengan Harga Sekarang' di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012). Hal ini dikarenakan pendidikan IPA dan IPS merupakan mata pelajaran sains, sementara siswa SD kelas 1,2 dan 3 cara pembelajarannya lebih bersifat universal. "Sehingga anak-anak yang masih kelas 1, 2 dan 3 tidak perlu dijejali dengan mata pelajaran sains IPA dan IPS," terang Nuh. Bahkan, lanjut Nuh, di Singapura, pelajaran IPA dan IPS baru bisa didapat siswa SD saat kelas 5 dan 6. "Jadi nanti di kurikulum 2013 yang akan diterapkan bulan Juni nanti, dalam silabus kelas 1, 2 dan 3 tidak akan ada pelajaran IPA dan IPS," tuturnya. Sementara itu, lebih lanjut, untuk kurikulum pendidikan 2013 nanti, Kemendibud menitikkan 7 hal pokok. Pertama adalah antisipasi kebudayaan kompetensi masa depan. Kedua, penataan penyempurnaan alur pikir dalam pengembangan kurikulum. Ketiga, penataan kewenangan di dalam satuan pendidikan. Keempat, penyempurnaan materi yang harus diajarkan. Kelima, harus mengacu pada base practice (pelatihan dasar). Keenam, proses belajar dengan pendekatan ilmiah dan ketujuh, meringankan beban guru. "Di sini guru tidak akan membuat silabus lagi, sehingga guru lebih fokus pada pembelajaran," ucap Nuh.

(jor/nwk)
http://news.detik.com/read/2012/12/28/174720/2129143/10/kurikulum-2013-kemendikbud-beri-opsisd-kelas-1-3-tak-akan-belajar-ipa-ips

Jumat, 28/12/2012 18:48 WIB

Tahun 2013 SD Butuh Gamelan, Minta Saja ke Kemendikbud


Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan akan memberi porsi lebih bagi pendidikan kebudayaan di tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), tahun depan. Pada Kurikulum 2013 mendatang, pemerintah pusat akan mengakomodasi kebutuhan fasilitas pendidikan kebudayaan tersebut. "Misalnya kamu butuh gamelan, biar kita menyediakan," kata Nuh dalam acara Konferensi Pers Akhir Tahun Kemendikbud 2013 di Kantor Kemendikbud Jalan Jend Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012). Nuh menyatakan Kurikulum 2013 mendatang akan lebih mengintegrasikan pendidikan dan kebudayaan. Maka, mata pelajaran kebudayaan di SD diberi porsi besar, 4 jam pelajaran. Untuk menunjang proses pembelajaran, Kemendikbud juga akan memfasilitasi pendirian sanggarsanggar kesenian di sekolah-sekolah. "Tahun 2013, kita mulai mendirikan sanggar-sanggar di sekolah. Misalnya, sanggar tari, dulu kan dari pihak sekolah (pendiriannya-red), sekarang kita berikan dari pusat ke sekolah-sekolah yang ada di daerah-daerah," ujar Nuh. Rencananya, konten-konten sosial, budaya, dan sains akan dimasukkan dalam pelajaran kebudayaan tersebut. (nwk/nwk)
http://news.detik.com/read/2012/12/28/184846/2129194/10/tahun-2013-sd-butuh-gamelan-mintasaja-ke-kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai