Anda di halaman 1dari 12

1.Penelitia dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cililin Kabupaten Bandung d i K e l a s 8 C p a d a smester genap tahun ajaran 2007-2008.

Pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian iniadalah Lingkaran.2.Pembelajaran Lingkaran difokuskan pada sub pokok bahasan Mengidentifikasi Lingkarandan Menentukan Besaran-Besaran Terkait. A.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan pembatasan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapaidari penelitian ini adalah :1 . U n t u k mengetahui efektifitas penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran Ling k a r a n dapat meningkatkan hasil belajar siswa.2.Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran Lingkaran dengan menggunakan metode inkuiri.3 . U n t u k mengetahui pengaruh penggunaan metode i n k u i r i d a l a m p e m b e l a j a r a n l i n g k a r a n terhadap ranah afektif siswa/sikap siswa. B.Manfaat Penelitian 1.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi atau masukan yang berarti b a g i g u r u t e r u t a m a r e k a n r e k a n s e l a k u c a l o n g u r u m a t a p e l a j a r a n m a t e m a t i k a u n t u k mengetahui dan memahami peran pengajaran dengan metode Inkuiri dalam meningkatkan prestasi belajai siswa.2.Diharapkan pula siswa dapat memiliki keilmuan sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing, sehingga proses pembelajaran tidak terkesan memaksakan siswa demi hasil yangterbaik tanpa adanya pemahaman pengalaman untuk aplikasi dari hasil belajar itu sendiri. C.Kerangka Pemikiran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan tahapan pengubahansikap dan tingkah laku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok melalui ikhtiar pengajaran dan pelatihan. Benyamin Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjaditiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebutmenjadi objek penilaian hasil belajar. (Nana Sudjana, 1991: 22). Diantara ketiga ranah ini,ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran

Sudjana (2002 : 28), mengatakan Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengana d a n ya p e r u b a h a n p a d a d i r i s e s e o r a n g . P e r u b a h ya n s e b a g a i h a s i l p r o s e s b e l a j a r d a p a t ditentukan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahua nya, pemahamannya, sikapdan tingkah lakunya, dan lain-lain.Belakar yang baik adalah belajar yang aktif, tetapi belajar tidak bisa dipaksakan oleho r a n g l a i n d a n juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Dengan k a t a l a i n b e l a j a r mengharuskan sesorang (siswa) untuk melakukan dan menemukanya, yang berarti dia harus berlaku sebagai subjek bukan objek. Untuk memotivasi siswa aktif mengalami belajar sendiridiperlukan suatu proses. Proses tersebut adalah pembelajaran.P e n g a j a r a n m a t e m a t i k a a k a n b e r j a l a n d e n g a n b a i k a p a b i l a m e n g g u n a k a n model/metode pembelajaran yang tepat. Sedangkan pembelajaran sekolah pada umumnyamasih terfokus pada guru, diantaranya pembelajaran konvensional, yaitu guru berdiri didepankelas, sedangkan siswa duduk rapi di tempat masingmasing.M e t o d e i n k u i r i ( p e n e m u a n ) s e b a g a i s a l a h s a t u m e t o d e ya n g m e n e m p a t k a n s i s w a s e b a g a i s u b j e k ya n g m a m p u m e r a n g s a n g , m e n g a r a h k a n , m e m b e n t u k s i s w a b e l a j a r a k t i f , kreatif dan bersikap positif terhadap matematika dengan melakukan penelitian sendiri sebagai pengalaman belajar, merupakan metode yang pantas digunakan demi tercapainya hasil belajar yang maksimal.

BAB IISTUD

A.Teori Belajar Memahami teori tentang bagaimana orang belajar serta kemampuan menerapkanyad a l a m p e n g a j a r a n m a t e m a t i k a m e r u p a k a n p e r s yr a t a n p e n t i n g u ntuk menciptakan proses pengajaran yang efektif. Berbagai studi tentang p e r k e m b a n g a n i n t e l e k t u a l m a n u s i a t e l a h menghasilkan sejumlah teori belajar yang sangat bervariasi.Menurut Ausubel (dalam Ismail 2002 : 4.17) belajar menjadi bermakna (

meaningfu l) jika informasi yang hendak dipelajari siswa disusun dengan struktur kognitif yang telahdimiliki siswa, dengan demikian anak akan menghubungkan informasi baru tersebut denganinformasi yang telah dimilikinya. Seorang pakar aliran psikologi, yaitu Brownell (dalamI s m a i l 2 0 0 2 : 4 . 2 1 ) b e r p e n d a p a t b a h w a D a l a m p e n g a j a r a n h a r u s d i t i t i k b e r a t k a n p a d a pengertian dan belajar bermakna. Demikian juga Thordike (dalam Ismail 2002 : 4.21) yangterkenal dengan aliran pengaitanya berpendapat bahwa Konsep baru yang dipelajari siswaharus dikaitkan dengan konsep yang sudah dikenalnya.B r o w n e l l ( d a l a m I s m a i 2 0 0 2 : 3 . 1 5 ) m e n g u n g k a p k a n b a h w a B e l a j a r m a t e m a t i k a adalah belajar mengenai konsep-konsep dan stuktur-struktur matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.Menurut Gagne (dalam Ruseffendi 1988 : 165), belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, objek langsung ialah fakta, keterampilan, konsep adan aturan ( principle ) dan objek tidak langsung antara lain ialah : kemampuan menyeli d i k i d a n memecahkan masalah, mandiri (belajar, bekerja dan lainlain) bersikap positif terhadapamatematika, mengetahui bagaimana semestinya belajar.Penulis berpendapat bahwa matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem yangterdiri atas ide, prinsip, dan proses sehingga ket erkaitan antara aspek-aspek tersebut harusd i b a n g u n d e n g a n p e n e k a n a n b u k a n p a d a m e m o r i a t a u h a p a l a n m a l a i a n k a n p a d a a s p e k penalaran atau intelegensi anak dan pengalaman belajar matematika anak itu sendiri.Belajar harus bisa merefleksikan suatu proses sosia l yang di dalamnya anak terlibatl a n g s u n g d a l a m d i a l o g d a n d i s k u s i b a i k d e n g a n d i r i m e r e k a s e n d i r i m a u p u n o r a n g l a i n , termasuk guru, sehingga mereka berkembang secara intelektual. Diskusi yang dilakukanantara guru dan siswa dalam pembelajaran, mengilustrasikan bahwa interaksi sosial yang berupa diskusi ternyata mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengoptimalkan p r o s e s b e l a j a r n y a . I n t e r a k s i i t u m e m u n g k i n k a n g u r u d an siswa untuk berbagi dan mengkonstruksi cara berfikir masing-masing, selain itu terdapat kemungkinan menangkap pola pikir siswa lainnya. B.Hasil Belajar Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam kegiatan b e l a j a r b a i k d i k e l a s , d i s e k o l a h m a u p u n d i l u a r s e k o l a h . H a s i l b e l a j a r d i s i n i t i d a k s a j a merupakan sesuatu yang bersifatnya kualitas yang harus dimiliki siswa dalam jangka waktutertentu tatapi juga bersifat proses atau cara yang harus dikuasai siswa sepanjang kegiatan belajar tertentu.Menurut pengertian secara psikologis, setiawan dan usman (1993 : 5) mendefinisikanBelajar adalah suatu proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang terjadikarena adanya interaksi baik antara individu dengan individu, maupun antara individu denganl i n g k u n g a n n y a . P e r u b a h a n t i n g k a h l a k u t e r s e b u t m e l i p u t i p e r u b a s h a n dalam kebiasaan( habbit ), kecapan-kecakapan ( skills ), ataupun dalam tiga aspek yaitu pengetahuan ( kognitif ),sikap ( affektif ), dan keterampilan ( psikomotor ).Menurut Thorndike (dalam Suherman dan Winataputra 1994 : 154) :Belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini bisa timbul sebagaia k i b a t a n a k m e n d a p a t k a n p u j i a n a t a u g a n j a r a n l a i n y a . S t i m u l u s i n i t e r m a s u k penguatan. Setelah anak berhasil melaksanakan tugasnya dengan tepat dan cepat, padad i r i a n a k m u n c u l k e p u a s a n d i r i s e b a g a i a k i b a t s u k s e s ya n g

y a n g d i r a i h n ya . A n a k memperoleh suatu kesuksesan yang pada giliranya akan mengantarkan dirinya ke jenjang kesuksesan berikutnya.Menurut Rusian (dalam Riandani 2002 : 9), belajar bukan suatu tujuan melainkan suatu proses pencapaian tujuan. Pengertian proses lebih bersifat cara mencapai tujuan, jadimerupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh.Belajar itu merupakan suatu pengalaman, serta pengalaman dipeolehberkat adanyainteraksi antara individu dengan lingkungannya. Setiawati dan Usman (1993 : 7) menganggap bahwa setiap guru memiliki pandangan sendiri mengenai keberhasilan suatu proses belajar m e n g a j a r s e s u a i d e n g a n f i l o s i f i m a s i n g masing. Namun demikian, untuk menyamakan p e r s e p s i s e b a i k n y a k i t a b e r p e d o m a n p a d a k u r i k u l u m y a n g b e r l a k u s a a t i n i y a n g t e l a h disempurna kan antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bhan mengajar dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK) tersebut dapat dicapai.Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan Tes Formatif setiaps e l e s a i p e n y a j i a n s a t u b a h a s a n k e p a d a s i s w a . P e n i l a i a n f o r m a t if ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai TIK yang ingin dicapai dan berfungsi jugau n t u k m e m b e r i k a n u m p a n b a l i k k e p a d a g u r u d a l a m r a n g k a m e m p e r b a i k i p r o s e s b e l a j a r mengajar.Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar ya n g t e l a h d i l a k u k a n d a n s e k a l i g u s j u g a u n t u k m e n g e t a h u i k e b e r h a s i l a n m e n g a j a r g u r u , menurut Setiawati dan Usman (1993 : 8), kita dapat menggunakan acuan sebagai berikut ;1 . S i s w a yang dapat menguasai seluruh bahan pelajaran d i s e b u t Istimewa/Maksimal.2.Siswa hanya dapat

kita ajarkan

menguasai 85% - 94% bahan pelajaran disebut Baik sekali/Optimal.3.Siswa hanya dapat menguasai 75% - 84% bahan pelajaran disebut Baik/Minimal.4.Siswa hanya dapat menguasai < 75% disebut Kurang.Setiawati dan Usman (1993 : 9) mengatakan bahwa prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya(eksternal).

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksiantara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapatmempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membentu siswamencapai prestasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.Adapun faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagi berikut :1 . F a k t o r b e r a s a l d a r i d i r i s e n d i r i ( i n t e r n a l ) a.Faktor jasmaniah (fsiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yangtermasuk faktor ini ialah panca ndera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya,s e p e r t i m e n g a l a m i s a k i t , c a c a t t u b u h a t a u p e r k e m b a n g a n ya n g t i d a k s e m p u r n a , berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelaianan tingkah laku. b.Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas ; Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu keceerdasan dan bakat sertakecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. Faktor non intelektif yaitu unsuru n s u r k e p r i b a d i a n t e r t e n t u s e p e r t i s i k a p , kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi,dan penyesuaian diri.a . F a k t o r k e m a t a n g a n f i s i k m a u p u n p s i k i s 1.Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal), yaitu faktor sosial yang terdiri atas :a . L i n g k u n g a n k e l u a r g a b.Lingkungan sekolahc.Lingkungan masyarakatd.Lingkun gan kelompok Laporan Hasil Penelitian Strategi Belajar Mengajar Metode Pembelajaran Inkuiri 8

A.Pembelajaran Matematika

Dalam kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) selain terjadi proses belajar, jugat e r j a d i p r o s e m e n g a j a r . B e l a j a r d a n m e n g a j a r m e r u p a k a n d u a k o n s e p y a n g t i d a k d a p a t dipisahkan satu sama lain. Dua konsep tersebut terpadu dalam satu kegiatan yang mencakupinteraksi antara guru-siswa, siswa-siswa, pada saat proses pembelajaran berlangsung. P adahakekatnya belajar menunjukan pada apa yang baru dilakukan seseorang sebagai subjek yangmenerima pembelajaran, sedangkan mengajar menunjukan pada apa yang harus dilakukan seorang guru sebagai pengajar.Suherman dan Winataputra (1994 : 241) mengemukakan bahwa Matematika diakui penting, tetapi sulit dipelajari. Maka tidak jarang murid yang asalnya menyenangi pelajaranmatematika, beberapa bulan kemudian menjadi tidak acuh sikapnya. Mungkin, salah satu penyebabnya adalah cara mengajar guru tidak cocok baginya. Guru hanya mengajar dengansatu metode yang kebetulan tidak cocok dan sukar dimengerti.Setiawati dan Usman (1993 : 6) menyatakan mengajar adalah membimbing siswad a l a m k e g i a t a n b e l a j a r m e n g a j a r a t a u s u a t u u s a h a m e n g o r g a n i s a s i l i n g k u n g a n d a l a m hubungnan dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa.Selanjutnya Bruner (Setiawati dan Usman, 1993 : 6) berpendapat bahwa Guru perlusekali menganalisisi benar-benar bahan pelajaran yang harus dipelajari sisw a, menentukant i n g k a t k e s u k a r a n y a , d a n m e n e n t u k a n c a r a p e n y a j i a n y a n g t e p a t s e s u a i d e n g a n tingkatperkembangan kejiwaan anak yang akan mempelajarinya.Seperti pernah diungkapkan oleh Zympher (Rosita dan Winataputra, 1996 : 140) G u r u ya n g p r o f e s i o n a l h a r u s m e m i l i k i schemme of Theaching, a d a p u n t e n t a n g ya n g dimaksud schemme of Theaching a d a l a h k e r a n g k a n e r f i k i r g u r u t e n t a n g b a g a i m a n a menciptakan terjadinya proses dalam diri pelajar/siswa dan mengapa kita melakukan hal itu.S e o r a n g g u r u ya n g p r o f e s i a o n a l m e m i l i k i k e m a m p u a n k e m a m p u a n t e r t e n t u ya n g d i p e r l u k a n d a l a m m e m b a n t u s i s w a b e l a j a r . K e b e r h a s i l a n s i s w a b e l a j a r a k a n b a n y a k dipengaruhi oleh kemampuan

(kompetensi) guru dalammembimbing dan mengarahkan siswa belajar. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut Ruseffendi (1998 : 18)salah satunya adalah mampu mendemonstrasikan dalam penerapan macam -macam metodedan teknik mengajar dalam bidang studi yang diajarkan.Dalam mempelajari dan mengajari matematika terdapat kendala yang akan dihadapi baik oleh pendidik maupun siswa. Kendala tersebut jika dikelompokan terdapat tiga jenis, yaitu kendala dari karakteristik matematika itu sendiri, kendala dari guru dan kendala darisiswa.Berdasarkan kendala-kendala di atas maka tidaklah mutlak penyebab kesulitan siswahanya terletak di tanganguru atau siswa, namun masih ada faktor lain yang menghambat siswadalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Ruseffenedi (1998 ; 7), yang mengemukakan bahwa terdapat sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar, yaitu :1 . F a k t o r d a l a m ( i n t e r n a l ) t e r d i r i dari :a . K e c e r d a s a n a n a k anak c . B a k a t anak e . M i n a t a n a k a n a k b.Kesiapan

d.Kemampuan 1.Faktor luat (eksternal) terdiri dari

: a . M e t o d e p e n ya j i a n m a t e r i m e n g a j a r b . P r i b a d i d a n c a r a guru mengajar c . S u a s a n a b e l a j a r d . K o m p e t e n s i g u r u e . K o n d i s i m a s y a r a k a t l u a s Namun lepas dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa, tetapselaku pengajar setiap guru harus bertanggungjawab atas ketidakberhasilan siswa dalam belajar. A.Metode Pembelajaran Inkuiri Dengan

metode baru kita mengubah situasi guru mengajar kepada situasi siswa belajar,dari pengalaman guru kepada murid. Mengorganisis kelas bukan untuk guru mengajar tenatiu n t u k s i s w a b e l a j a r . H a l i t u b i s a d i l a n j u t k a n d e n g a n m e n g a r a h k a n p r o s e s b e l a j a r s i s w a , menempatkan siswa kepada pusat kegiatan belajar, membantu dan mendorong siswa untuk b a g a i m a n a m e n yu s u n p e r t a n ya a n , b a g a i m a n a m e m b i c a r a k a n d a n m e n e m u k a n j a w a b a n - jawaban persoalan dengan tujuan agar siswa dapat belajar, aktif dan kreatif.Bagian terbesar dari matematika yang dipelajari siswa di sekolah tidak diperoleh

dari penemuan tetapi diperoleh melalui pemberitahuan dengan cara ceramah, kuliah, ekpositori, bacaan, meniru, melihat, mengamati dan semacamnya. Namun bila siswa belajar menemukans e s u a t u , d i k a t a k a n i a b e l a j a r m e l a u i p e n e m u a n , b i l a g u r u m e n g a jar siswa tidak dengan memberi tahu tetapi memberi kesempatan atau berdialog dengan siswa agar ia menemukansendiri, cara guru mengajar demikian disebut metode Inkuiri.Pada awalnya metode Inquiri berkembang dari Jhon Dewey pada tahun 1913 yang terkenaldengan problem solving method a t a u m e t o d e p e m e c a h a n m a s a l a h . I n q u i r i i t u s e n d i r i b e r a r t i penyelidikan, dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya dapat memperoleh suatu penemuan. Menurut Yusuf dkk (1993 : 81) Inquiri selain metode belajar ialah suatu cara belajar atau penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis , analitis, dan argumentatis denganmenggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karenadidukung oleh data , fakta, atau argumentasi. Sedangkan Ahmad dan Prasetyo dalam bukunya(1997:23) mendefinisikan metode inquiri sebagai teknik penyajian bahan pelajaran dalam bentuk tidak final, tetapi peserta didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri.Sudjana (2002:154) menambahkan bahwa metode inquiri merupakan metode mengajar yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah.Jadi metode inquiri ini adalah suatu teknik atau cara p enyampaian pelajaran melalui p e n ye l i d i k a n b a h a n p e l a j a r a n o l e h s i s w a . D a l a m h a l i n i g u r u h a r u s menempatkan siswasebagai subjek dalam setiap pembelajaran,namun tetap t i d a k l e p a s d a r i p e n g a m a t a d a n pengarahan guru agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Dan memberikan peluangyang besar kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya, serta guru harus memberikan kepercayaan bahwa siswa mampu memahami dan mengaplikasikan sendiri apa yang mereka pelajari atau amati, karena siswa adalah individu yang mampu berfikir kritis, analitis danargumentatif.Belajar melalui penemuan itu penting sebab :1.Pada kenyataannya ilmu-ilmu itu diperoleh melalui penemuan2.Matematika adalah bahasa yang abstrak, sehingga konsep dan lainya akan lebih melekat bila melalui penemuan, yaitu dengan jalan memanipulasi dan

berpengalaman dengan benda-benda konkrit.3.Generalisai itu penting, melaui penemuan generalisasi yang diperoleh akan lebih mantap.4.Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, karena telah berpengalaman dan memahami konsep dasarnya melalui penemuan sendiri.5 . M e n e m u k a n s e s u a t u s e n d i r i d a p a t m e n u m b u h k a n p e r c a y a d i r i , d a p a t m e n i n g k a t k a n motivasi, melakukan pengkajian lebih lanjut, dapat menumbuhkan sikap posotip terhadapmatematika.P a d a m e t o d e i n k u i r i , k o n s e p , d a l i l , p r o s e d u r , a l g o r i t m a d a n s e m a c a m n ya ya n g dipelajari siswa merupakan hal baru dan belum diketahui sebelumnya, tetapi guru sendiri tahu Laporan Hasil Penelitian Strategi Belajar Mengajar Metode Pembelajaran Inkuiri 11

apa yang akan ditemukan. Dengan metode inisiswa melakukan terkaan, mengira-ngira, cobacoba sesuai dengan pengalamanya untuk sampai kepada konsep yang harus ditemukan.R u s e f f e n d i ( 1 9 9 8 : 3 5 5 ) , s e j a l a n d e n g a n s u h e r m a n d a n W i n a t a p u t r a ( 1 9 9 4 : 2 5 7 ) menyatakan bahwa Tujuan dari belajar melalui metode inkuiri adalah agar siswa belajar metode ilmiah dengan metode inkuiri dan mampu menerapkanya dalam situasi lain. Metodeini terdiri dari empat tahap :1 . S i s w a d i r a n g s a n g o l e h g u r u d e n g a n p e r m a s a l a h a n , p e r t a n ya a n , p e r m a i n a n , t e k a teki,dan lain-lain.2 . A t a s r a n g s a n g a n i t u s i s w a m e n e n t u k a n p r o s e d u r , m e n c a r i , d a n m e n g u m p u l k a n informasi yang diperlukan untuk memecahkan permmasalahan, pernyataan, danlain-lain. Siswa bekerja sendiri atau berkelompok.3 . S i s w a m e n g h a ya t i t e n t a n g p e n g e t a h u a n ya n g d i p e r o l e h n ya d e n g a n c a r a i n k u i r i yang baru saja dilakukan.4.Mereka mengadakan penganalisisan metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dujadikan metode umum yang dapat diaplikasikan pada suasana baru.D a l a m m e t o d e i n k u i r i s i s w a t e r l i b a t l a n g s u n g p a d a s e t i a p p e r

masalahan yangdiberikan. Keterlibatan siswa dalam dunia nyata ak a n m e m p e r m u d a h p e m b e l a j a r a n matematika dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.Pengembangan situasi dan kondisi yang terbuka, penumbuh kembangan minat danmotivasi berprestasi, serta menc iptakan komunikasi yang baik harus diarahkan kepada tigakegiatan dalam pengajaran yaitu pada saat memberi penjelasan, mengajukan pertanyaan, danmemberi umpan balik.D a l a m p e n g g u n a a n m e t o d e i n k u i r i g u r u h a r u s m e l a k s a n a k a n f u n g s i n ya sebagai teacher and educator secara baik. Sikap saling menghargai antara pendidik dengan pesertadidik, serta penerapan pada pengajaran yang demokratis, adalah merupakan bentuk implikasiterhadap hasil belajar siswa. BAB IIIISTRUMEN PEMBELAJARAN A. Rencana PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) LAPORAN HASIL PENELITIAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR METODE PEMBELAJARAN INKUIRI 12

Anda mungkin juga menyukai