Anda di halaman 1dari 2

Faktor Tidak Optimalnya Pertumbuhan Ikan Seringkali dalam budidaya ikan, jumlah pakan yang diberikan kepada ikan

tidak memberikan pertumbuhan optimal alias jumlah pakan yang diberi tidak memberikan pertambahan berat yang diinginkan. Tidak semua pakan yang diberikan seluruhnya akan menjadi pertambahan berat. Pertambahan berat terjadi ketika ada kelebihan input energi dan asam amino setelah kebutuhan dasar ikan dari pakan tersebut terpenuhi. Kebutuhan dasar tersebut antara lain adalah untuk metabolisme, bergerak, perkembangan organ seksual, dan perawatan sel tubuh untuk mengganti sel sel yang tua atau rusak. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan tidak maksimalnya pertumbuhan ikan budidaya : Keturunan. Hal yang menyebabkan pertumbuhan tidak optimal adalah perkawinan sedarah dari ikan terutama untuk ikan nila dan lele. Perkawinan sedarah menyebabkan munculnya gen-gen resesif pada keturunan yang dihasilkan sehingga menyebabkan konversi pakan ikan menjadi rendah. Pencegahannya dengan memijahkan sendiri, atau dengan membeli benih dari pembenih yang kredibel dan teruji (biasanya seiring waktu kita akan tahu mana pembenih yang menjual benih bagus dan tidak) Selain itu pula pembudidaya kurang/tidak memiliki data perihal indukan, maksudnya yaitu dalam memijahkan tidak memperhitungkan mana yang lebih tua umur jantan atau betina, seharusnya jantan yang akan dipijahkan beumur lebih tua dari betina minimal 1 minggu perbedaan umurnya. Penyakit. Jika ikan terkena penyakit, biasanya nafsu makan berkurang sehingga pertumbuhan kurang optimal. Bahkan jika yang diserang penyakit adalah organ pencernaan seperti cacingan, maka jelas pertumbuhan tidak maksimal. Pencegahannya adalah dengan diobati. Seks. Ikan yang menuju proses kematangan gonad akan melambat pertumbuhannya. Hal ini sering dijumpai pada budidaya ikan lele dan nila dimana besar pakan yang diberikan pada jenis kelamin betina digunakan untuk perkembangan gonadnya ketimbang untuk pertumbuhan. Bahkan untuk ikan nila, biasanya ikan betina berpuasa ketika hendak memijah. Pencegahannya adalah dengan memberi hormon monosex, namun karena tidak baik untuk kesehatan manusia, bisa dilakukan dengan membeli ikan yang telah dimuliakan atau mempercepat waktu panen dengan memberi pakan optimum dan tidak sekedarnya saja. Suhu. Jika suhu rendah, ikan cendrung tidak nafsu makan, namun untuk budidaya ikan tropis, faktor suhu tidak terlalu signifikan. Oksigen. Jika perairan kekurangan oksigen, ikan lebih banyak mengambil oksigen dari luar kolam, sehingga makanan banyak dihabiskan untuk pergerakan. Perairan yang blooming plankton juga menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen. Pencegahannya agak sulit dan berbiaya, seperti penggunaan blower. Namun jika lokasi budidaya di pegunungan bisa dilakukan dengan membuat air jatuh dalam kontruksi kolamnya.

Umur. Pembudidaya ikan yang bergerak di ikan palang (ikan sortiran sisa panen) sering mengalami hal ini. Ikan-ikan tua lebih menggunakan makanan untuk merawat selnya terlebih dahulu sehingga pertumbuhannya lambat. Pembudidaya yang bergerak dalam pembesaran harus juga cermat untuk tidak membeli benih dengan ukuran-ukuran besar dengan maksud menurunkan tingkat kematian benih. Benih yang dibeli dalam ukuran besar bisa saja adalah benih yang berumur tua yang tersisa dari tempat penangkaran. Salinitas. Jika perairan terlalu keruh, maka energi ikan untuk osmoregulasi manjadi besar, yang otomatis mengurangi pakan untuk pertumbuhan. Pencegahannya adalah ganti air jika untuk jarak 10 cm dari permukaan air tidak bisa terlihat kasat mata. Pakan. Pakan ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Pemberian pakan yang kurang menyebabkan ikan mudah terserang penyakit dan bahkan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar ikan itu sendiri seperti untuk metabolisme, akibatnya pertumbuhan terhambat dan bahkan bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan dan kematian. Pemberian pakan yang berlebihan juga menyebabkan perairan menjadi kotor dan akhirnya malah mengurangi nafsu makan ikan itu sendiri sehingga pertumbuhan terhambat. Kandungan nutrisi yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi pertumbuhan. Kandungan protein yang tidak cukup, menyebabkan ikan hanya menggunakan sumber protein untuk kebutuhan dasar dan kekurangan untuk pertumbuhan. Hal ini biasanya ditemui pada kondisi budidaya pakan-pakan alternatif dari limbah seperti mi dan roti atau sayuran busuk. Kandungan protein yang berlebih, menyebabkan protein akan terbuang dan menyebabkan bertambahnya kandungan ammonia dalam perairan sehingga pertumbuhan terhambat, hal ini biasanya terjadi pada budidaya ikan yang hanya menggunakan ikan rucah segar saja sebagai pakan tanpa dicampur bahan lain. Kekurangan karbohidrat dan lemak juga menyebabkan pertumbuhan terhambat karena ikan menggunakan protein sebagai sumber energi alih-alih lemak dan karbohidrat yang seharusnya sebagai sumber energi. Kekurangan vitamin juga dapat menghambat pertumbuhan. Selan itu, pakan yang terlalu banyak serat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terhambat karena banyak pakan yang terbuang bersama serat menjadi feses. Akibatnya pakan terbuang percuma dan mencemari perairan. Bentuk pakan yang mudah hancur dalam air juga salah satu faktor tidak terjadinya pertumbuhan yang diinginkan. Kompetitor. Jika di perairan budidaya terdapat kompetitor seperti gabus, sapu-sapu, tawes, keong mas, udang dan sebagainya, maka pakan yang diberikan tidak efisien Namun ada kalanya konversi pakan bisa menjadi sangat tinggi dan bahkan kurang dari 1. Hal ini bukan disebabkan karena terlalu bagusnya pakan yang dibuat, tetapi adanya kemungkinan pakan-pakan alami yang melimpah yang dipengaruhi oleh berbagai macam hal seperti pemupukan dan perubahan cuaca. Konversi pakan kurang dari 1 biasanya terjadi pada ikan-ikan sangat muda dan jarang terjadi ketika ikan sudah dewasa atau ukuran ikan sudah besar. Kita jangan mudah termakan isu-isu menyesatkan mengenai konversi pakan yang kurang dari 1 ini karena bisa menyebabkan kekurang bijakan kita dalam mengambil keputusan dalam budidaya ikan. Karena terdorong nafsu mendapat keuntungan dari informasi yang keliru, bisa menyebabkan terjebak dalam cash flow yang terus merugi.

Anda mungkin juga menyukai