Anda di halaman 1dari 11

Catatan Biru, Doxy

Harkest City, Januari 2011


Dentang malam membangunkan ku kala lamunan malam menyapa benak ku. Tragedi setahun silam masih segar teringat bagai mimpi kelam di malam yang tak berujung. Mata ini masih tetap terbuka meski jam telah menunjukkan pukul 00.00 wib. Ku lirik jam kecil di samping tempat tidurku, masih tersisa sekitar 3 jam bagi insan di dunia untuk di buai-buai nyiur malam. Perlahan, ku rebahkan punggung ku. Ku tatap lekat foto gadis mungil yang tengah tersenyum lebar dipelukanku. Begitu polos dan penuh tawa kala itu, tanpa beban dan tanpa ada kekhawatiran. Senyum mungil itu begitu nyata meski kenyataanya hanyalah berupa sebingkai gambar yang tak bernyawa dan hampa. Tatapan ku pun mulai mengabur, berat dan semakin lama dan semakin dalam.

Padang Harkest, Januari 2002


Kak tangkap bolanya, ayo kejar kak! Pemandangan sore di Padang Harkest begitu indah, tak terhitung banyaknya berapa keluarga yang tengah bermain-main dan bersantai ria di sana hari itu, begitu pun Keluarga Johnson. Riang dan gembira terlihat melatari langit mereka. Di kejauhan si kecil Doxy berlari-lari riang di Padang Harkest sembari mengejar bola besar dengan penuh semangat. Yorland, sang kakak sedang sibuk menekuni buku barunya yang didapatnya dari perjalanan menuju Padang Harkest. Andromeda dan Julian pun terlihat menikmati sore mereka di padang harkest. Dengan canda dan tawa pelipur penat hati mereka. Doxy jangan lari-lari terus nanti kamu kecapekan, ayo duduk sini dulu sama mama, teriak Andromeda adikmu jangan hanya asyik sendiri! pada Doxy. Yorland awasi juga

Doxy yang masih asyik bermain tak mempedulikan celotehan Andromeda yang menyadari Doxy semakin merambat menjauh dari keranjang piknik mereka. Terus dan terus Doxy mengejar bola itu hingga bola itu tiba di ujung jalan, Yorland yang menyadari hal itu mulai mendekati adiknya untuk mengajaknya kembali dan mengajaknya mencari hal lain untuk di mainkan. Bola biru yang dibiarkan itu terus menggelinding perlahan dan semakin menjauh dari Doxy dan Yorland. Kelelahan, Doxy pun terduduk dan menanti kakaknya, dengan wajah sedih dan murung namun penuh harap Doxy menengadahkan kepalanya pada kakaknya. Kak, bola. pinta Doxy. Yorland menatap wajah mungil adiknya yang manis itu, matanya yang bulat dan berkilauan itu mengingatkannya pada Oma yang sudah tiada, Doxy benar-benar duplikat asli Oma, batin Yorland. Bola yang sedari tadi dikejar-kejar adiknya telah menghilang dari Padang Harkest, bola itu pun masih menggelinding menyusuri bukit landai yang menjadi tempatnya berpijak. Turun, turun dan turun semakin jauh meninggalkan Doxy. Yorland memalingkan wajahnya. Kita ke mama yuk? Nanti kakak maintain bola lagi, bujuknya. Doxy hanya menggeleng pelan dan menatap penuh harap pada bola birunya yang semakin menjauh dari Padang Harkest. Tangan hangat dan penuh kasih itu menyentuh pundaknya. Doxy hanya termangu tak menghiraukan ajakannya. Perlahan wajah mungil Doxy terangkat. Wajah yang memerah bak kepiting rebus itu memasang wajah memelas pada Yorland. Kak??hikzhikzbola Yorland pun pasrah, dikerahkannya rasa malasnya untuk mengejar bola itu. Satu dua, tiga dan yak bola biru teletubies itu akhirnya dapat tergapai. Dengan penuh semangat dibawanya bola itu untuk Doxy yang wajahnya langsung cerah dengan senyum lebar melihat keberhasilan kakaknya.

Makasi kak!!! sambut Doxy sambil menubruk lutut Yorland. Doxy dan Yorland pun berjalan beriringan menuju keranjang pikniknya. Melintasi Padang Harkest sore itu Yorland menggenggam erat tangan mungil Doxy yang basah penuh keringat.

Tangan kecil yang hangat,aQ akan selalu ngejaga kamu Dox,


batinnya sambil tersenyum. Doxy berusia 8 tahun saat ini, ketika rambut hitamnya yang terurai panjang dengan hiasan perak berkilau di rambutnya dimainkan angin Yorlan mengangkat Doxy ke punggungnya. Wajahnya terlihat amat manis dengan senyum tipis dari bibirnya yang mungil, mata yang lembut dan penuh kasih membuat Yorland teramat sayang pada Doxy. Seakan tak ingin Doxy jauh darinya genggaman tangan Yorland semakin erat. Dengan bakat kejahilannya Doxy meletakkan bola kebangsaannya di atas kepala Yorland. Dan dengan penuh kemenangan senyumnya yang tipis semakin melebar seiring kemarahan Yorland. Hari sudah semakin gelap saat ibunya selesai berkemas, Yorland dan Doxy bergegas masuk mobil dengan riang. Perlahan Nimbus C7 itu melaju meninggalkan hamparan selimut malam yang membentang.

Kelebatan jubah hitam menyapu Surya yang masih ingin bersinar mulai mengabur seiring dinginnya kabut malam itu.

Kak!Bangun!!Uda siang ni Teriakan nyaring Doxy menusuk telinga Yorland. Perlahan, mata elang itu membuka. Menyipit karna Doxy membawa senter di tangannya dan menyorotkannya ke mata Yorland agar ia segera bangun. Dengan mata masih terpejam, gemas Yorland mencubit pipi gadis kecil itu. Begitu gemas dan geram melihat wajah mungil itu tersenyum lebar dan semakin. Uda bangun ya? cepet mandi kak, Kak Devon uda di depan nungguin kakak! Yorland.!!! Sekolah nak! seru Andromeda pada Yorland.

Iya

mahuf..kamu

si

DOx..lain

kali

jangan

gitu

bangunin

kakaknya,..mata kakak sakit ni,sulit banget di buka.. Biarin,dasar sleepaholic.!!hehehe Yeeengajak berantem ni ancam Yorland. Yorland..!!! Iya ma Yorland mandi sahut Yorland batal mengejar adiknya. Yeyeyeyeye.hehehe. dengan penuh kemenangan Doxy berlari menyongsong ibunya. Dan duduk manis menanti sarapan dihidangkan. MaDoxy berangkat sama kakak ya?? tanyanya pada Andromeda. Hmmmkenapa Dox?? Pengen ma,,sekali-kali dianter ma kakak boleh ya ma?? Iya terserah kamu sayang,,nanti siapa yang jemput tapi??Mama ada arisan sama temen-temen mama. Yorland aja ma,,Nanti Yorland pulang cepet,sekalian ngebengkelin Doxy ma.. celetuk Yorland yang tiba-tiba muncul. Matakut kakak jahat Rengek Doxy. Yorland..Buruan sarapan uda ditungguin Devon dari tadi lo..

Land! Ntar loe ada acara ga? tanya Devon. Hmm..banyak..Napa Von.. Dasar Loe! Temenin gue yuk nyari kado buat Karina? Malez banget Land.Ayolah rengek Devon. Ogah gue nanti mau jemput adek gue yang imut-imut itu, kasian kalo dia nungguin gue. Biar aja loe yang repot yang penting adek gue senenghehehe Tega loe Land,..Adek loe ikut aja deh. Nanti gue beliin dia es krim ma coklat favorit dia..Plis Land.. HmmLoe tanya dia aja deh.

Thanks Land dia pasti mau kalo gue yang minta. hehe.. dengan penuh percaya diri dibujuknya Doxy, dan memang benar Doxy tak bisa menolak es krim yang datang dengan gratis.

Hmmindahnya dunia dengan eskrim dan coklat, batin Doxy sambil


tersenyum riang. Siangnya Devon langsung terbang bersama Yorland dan Doxy menuju Cafe es krim favorit mereka. Dengan lahapnya Doxy memesan

Super Jumbo Strowberry Coklat Ice Cream, dengan saus coklat special
tentunya. Tangan mungilnya memegang sendok itu dan mulai makan es krim dengan asyiknya. Yorland hanya tersenyum melihat tingkah adiknya. Pelan-pelan Dox.. Sementara Doxy dan Yorland menikmati sauasana riang

menghabiskan berporsi-porsi es krim, Devon dengan sigap memilih-milih mana kado yang tepat untuk Karina. Hmmm bingung juga.. Fikir nya. Satu demi satu pernak-pernik di etalase di lihatnya. Namun belum ada satupun yang mampu memikat hatinya dan sesuai dengan karakteristik Karina. Tiba-tiba, tingg matanya menangkap sebuah benda mungil yang indah berkilauan di sebuah etalase took. Dengan segera di belinya dan di bungkus dengan manis. Just for you Karina. Yorland yang menanti-nanti kedatangan Devon pun mulai jengah. Diraihnya handphone yang sedari tadi nangkring di meja mereka.

Von Cepetan!
New message : Devon

Oke Bro gue dateng


Balik Yuk,,uda gue bayar tadi..hehe thanks Sob Mereka pun segera masuk mobil dan menuju ke rumah. Devon, sahabat Yorland sejak kecil juga menjadi sahabat si kecil Doxy. Devon pun sudah menganggap mereka berdua sebagai saudaranya sendiri. Maklumlah, Devon anak tunggal dari keluarga Arrast.

Harkest City, Mei 2007


Si kecil Doxy telah menginjak masa remajanya. Doxy yang ceria tumbuh menjadi pribadi yang baik dan penuh kasih sayang. Rambutnya yang hitam dengan hiasan perak berkilau masih menjadi mahkota terindah dari Doxy. Cantik, energic, dan cerdas serta riang. Cerminan pribadi Doxy yang menawan. Senyumnya selalu terurai pada setiap orang. Wajahnya tetap imut dan terlihat sempurna dengan bibir mungilnya. Kak ayok ajaknya pada Yorland. Derum mobil segera menjauh dari halaman keluarga Johnson. Julian dan Andromeda tersenyum bahagia melihat keakraban mereka. Begitu manis dan menyentuh hati. Tak terasa bagi mereka lima tahun begitu cepat berlalu. Doxy yang dahulu masih kecil dan bermain bola teletubies sekarang sudah tumbuh menjadi remaja yang manis dan riang. Notebook biru selalu mendampingi langkahnya. Tangannya selalu menari-nari riang di atas buku catatan biru itu.

Langit Biru 17 Mei 2007 Hai Bilue, Lama g cerita ni,,tau g,,,di sini ada cow ganteng,,,lagi nganterin aQ,,uda 5 tahun ini dia nganter jemput aQ,,suka nyium kening aQ suka meluk aQ n,,sayaaangg banget sama aQ..hehe..tuh namanya Yorland,,dia sayang banget ma aQ Blue,dia juga orang no 1 yang paling aku sayang..meski kadang aQ usil n jengkel ma dia, dia tetep orang no 1 yang paling keren n slalu ada di hati aQ..dia slalu ngibur aQ..hmmemang c meski dia ganteng dia tu g laku bangetg pernah ada cewe yang dia bawa pulang ke rumah,,hehetapi dia tetep kakak aQ yang paling baik,,hehehesecara kakak aQ ya cuma dia ajaKakmakasi uda bikin hari-hari aQ jadi secerah dan seindah

pelangiheheheaQ sayang banget sama kakak

Dox,..kamu kenapa sie..dari tadi ketawa-ketawa ndiri??Ngetawain kakak ya??!! tegur Yorland. Hehemau tau az urusan cewek kak..week,,, Iah..dasar ya..uda gede sekarang gitu..berani sama kakak Hehehe Gerbang Green Land High School nampak di depan mereka. Bergegas Yorland memarkirkan mobilnya di tempatnya yang biasa. Doxy yang sudah ngacir duluan mulai berceloteh ria saat menyapa temantemannya. Buku Catatan Biru yang tadi di pangkuannya kini berpindah berada di tangannya. Cantik dan sederhana. Itulah Doxy. Yorland bersyukur masih bisa melihatnya tumbuh dewasa. Oi Land!Bengong aja loe! hehehe sapa Devon yang sedari tadi mengamatinya dari kejauhan.Ngapaen Loe??Mikir jorok ya??hehehe Sialan..emank gue elo balas Yorland sambil melayangkan jitakan di kepala Devon. Heheeheehe.Adek loe keren banget Land,,banyak banget cowocowo yang nanyain..tapi begitu liat Loe mereka langsung ciut duluan. Hehepaham-paham,,,mereka minder sama popularitas n betapa gue ganteng g ketulungan yac?? Gubraggg!!!hehehehe NgiiikkkNgoookk,,,,guys its time to study..!!!Come On!!Not to be late!!! Yuk Land,,buruan!Miss Jutek tuh Eitz,,,What do you say??!!Thats not Miss Jutek,, its Miss Maria bro!Hehe balas Yorland. Mereka berdua pun bergegas menuju ruang kelas mereka. Pagi yang cerah. Tapi tidak bagi mereka. Pagi hari itu juga mereka harus berhadapan dengan Miss Maria yang terkenal killer. Benar-benar nasib kelas Yorland. ckckckck

Kak, ke tempat es krim yuukhehe ajak Doxy begitu duduk di mobil bersama Yorland. Gigi kamu tu Dox, lubang-lubang ntar,, G papa,,aQ pingin makan sama kakak,,ayo lah kak,, Waduh Doxy ni,ngerajuk mulu,besok deh,besok kakak ada ujian Miss Maria Dox. Cepetan pulang yuk. Huh kakak. Mereka pun segera meninggalkan Green Land Park. Nimbus Zero Vet melesat menuju rumah di kawasan Harkest. Mendung petang yang meyelimutinya mengiringi perjalanan mereka. Terseok dan penuh

keleleahan mereka bergegas menuju kamar mereka masing-masing dan membersihkan diri. Sementara Yorland bersiap mengumpulkan semua buku yang pernah menjadi tugas dari Miss Maria. Dalam sekejap, laki-laki tinggi dan tegap itu tengah menggeluti pekerjaan rumah yang ditagihkan keesokan harinya.

Langit Biru Kelam, 17 Mei 2007 tahukah kamu apa yang Doxy pikirkan saat ini, Doxy bingung Blue kakak sibuk g bisa nemenin Doxy, Doxy pengen maen ma kakak, Doxy sayang banget sama kakak, tapi kakak sibuk. Doxy ngerti. Kakak pingin ngebanggain mama dan papa. Kakak berusaha keras. Doxy juga harus semangat.Besok Doxy bisa minta es krim ke kakak.Kak Doxy sayang banget sama kakak. Sampai kapan pun, kakak yang NOMOR SATU buat Doxy. Kakak yang terbaik kakak yang d best kakak yang g pernah ngeluh ngeladenin Doxy kakak yang selalu ada buat Doxy. Dan kakak yang paling ngerti apa yang terbaik buat Doxy. Makasih kak udah jadi cahaya yang paling terang buat hari-hari DoxySelamanyaDoxy g akan berenti sayang sama kakak...Doxy JANJI^_^

Kervent City, 3 Januari 2010


Ditemani catatan birunya, Doxy berjalan. Cinta dan kasih selalu menyinarinya. Hingga hari ini dengan penuh kebanggaan Doxy merayakan keberhasilannya belajar 3 tahun ini. Bersamaan dengan keberhasilan sang Kakak yang menjadi pelita hatinya. Selalu mendampinginya, menjadi sinarnya dan menjadi segala sesuatu yang dibutuhkannya, kemarin, saat ini dan esok hari. Selamat kami ucapkan kepada Putri Green Land High School yang telah meraih nilai terbaik dan tertinggi serta telah memajukan nama yayasan tercinta kita. Doxy Andromeda Johnson. Marilah kita sambut dengan applause yang meriah!!! Seorang MC memanggil namanya dengan semangat dan penuh kebanggaan. Perlahan Doxy naik ke panggung dan dengan senyum tipisnya yang menawan Doxy didampingin Yorland sang kakak, berjalan dengan anggun dan penuh pesona. MC meminta Doxy menyampaikan sepatah-dua patah kata sebagai motivasi bagi segenap warga yayasan Green Land yang masih harus melanjutkan belajarnya. Rasa dan perasaan bangga masih mengiringi hari-hari Doxy. Dengan segera setelah lulus dari Green Land Doxy segera melanjutkan studinya di

college yang di idolakannya. Di tengah perjalanannya Doxy melihat sebuah


toko bunga, dia teringat ingin membelikan Andromeda se-bucket bunga. Decit mobil pun mengizinkan Doxy turun membeli se-bucket bunga untuk Andromeda. Bunga ini khusus untuk mama, terimakasih buat kasih sayang

mama, batinnya.
Selepas memilih-milih bunga yang menurutnya paling tepat untuk sang mama, si mbak penjaga kios menawarkan bunga mawar putih yang melambangkan ketulusan hati Doxy. Doxy pun sepakat dengan mbak penjaga kios itu masih dengan membawa buku catatan biru di tangannya, Doxy memilih bunga itu dan meminta mbak untuk menghias bunga pilihannya itu.

Sementara bunga yang indah itu dihias, Doxy membuat catatan kecil untuk sang bunda tercinta.

To Mama Makasih buat kasih sayang mama selama ini. Doxy bisa tumbuh jadi gadis dewasa yang gemilang dengan ridho mama. Doxy salut sama mama gimana cara mama didik Doxy. maaf ma Doxy Cuma bisa ngasih ini doang. makasih banyak ya ma buat semuanya maafin Doxy kalo ada salahDoxy sayang banget sama mama..kak Yorland juga papa. makasih semuanya. ^_^ 4ever l0ve Doxy
Doxy beranjak menuju jalan umum di sinilah akhirnya. El Maut menjemputnya. Pesan terakhir untuk semua orang yang mencintainya, namun Tuhan Berkata lain. Dan El Maut pun menjalankan tugasnya. Jerit tangis kehilangan memenuhi hari itu. Namun Catatan Biru Doxy hanya bisa termenung gamang. Menjadi saksi bisu atas perjalanan hidup Doxy. Kini Catatan Biru Doxy diam membeku tak pernah ia meninggalkan kamarnya, ditemani se-bucket bunga yang layu dan mulai menguning.

Harkest City, Januari 2011


Yorland menatap hampa Catatan Biru itu, perlahan dibukanya lembaran demi lembaran yang ada di sana. Semakin jauh, hatinya semakin teriris. Doxy, Selamanya kakak sayang sama kamu. Hal ini g akan berubah

apapun yang terjadi. Maafin kakak g bisa ngelindungin kamu. Kamu selamanya ada di hati kakak. Kakak akan menjadi bintang yang terang buat Doxy. Selamanya. Bahagialah di sana Dox!

ketika embun menyapa menanti cahaya Mu tahu kah matahari masih bersinar dia menanti datangnya awan membawa mu beterbangan

kelam telah berganti malam pun kan menjemput Mu batang pohon telah merapuh bayang Mu telah sirna kau tinggalkan di sini bersama luka yang ku rasa

sebuah catatan perjalanan Mu bawa ku kembali menjaga Mu rasakan hangatnya kilau Mu namun sayang yang ku dapat hanyalah satu catatan birunya hati Mu bulan Ku.

Catatan Biru di Malam Kelabu

Anda mungkin juga menyukai