Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN HIPOTESIS

Judul

: Pengaruh Penerapan Metode PAIKEM pada Pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti.

Masalah Kajian Teori Rumusan Masalah

: Rendahnya hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti. : Meningkatkan hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti. : Apakah penerapan metode PAIKEM dapat mempengaruhi hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti?

Hipotesis Penelitian : Penerapan Metode PAIKEM pada mata pelajaran Fisika dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di SMA Bumi Sakti.

Sampel pengujian hipotesis ini adalah para siswa kelas XI IPA 1 SMA Bumi Sakti. Adapun hipotesis yang diajukan menggunakan hipotesis uji 2 pihak dan menggunakan taraf kesalahan 5%. H0 : Pretest = Postest (tidak ada pengaruh penerapan metode PAIKEM terhadap hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti) Ha : Pretest Postest (ada pengaruh penerapan metode PAIKEM terhadap hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti) Data yang didapat sebelum dan setelah diterapkannya metode PAIKEM pada pembelajaran Fisika di kelas XI IPA 1 SMA Bumi Sakti dalam Pretest dan Posttest. Tabel 1. Nilai hasil pretest dan posttest siswa XI IPA 1 SMA Bumi Sakti No Kode Siswa Pretest Posttest 1 2 3 4 5 6 7 8 A B C D E F G H 20 40 40 30 50 50 30 50 60 50 80 50 60 70 90 50

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

40 50 30 50 40 30 50 50 0 40 50 30 40 50 30 40 40 30

80 90 80 70 60 70 50 50 80 70 80 70 60 60 70 60 50 60

Karena jumlah data kurang dari 30, maka digunakanlah uji Liliefors sebagai uji yang pertama. Uji Liliefors merupakan uji yang digunakan jika jumlah data yang didapat tidak mencapai 30. Data di atas dipisahkan antara postest dan pretest. Pretest

Tabel 2. Tabel bantu pengujian uji Liliefors untuk pretest xi 0 fi fki 1 1 2 9 17 26 40,98 Sn fki/n (Sn(xi)) Z score 0,038 0,077 0,35 0,65 1 -0,97 -0,47 -0,22 0,038 0,29 Fo(xi) 0,1660 0,3192 0,4129 0,4840 0,4880 |Sn(xi)-Fo(xi)| |Sn(x(i-1)-Fo(xi)| 0,128 0,2422 0,0629 0,166 0,512 0,1660 0,2042 0,2422 0,184 0,138

20 1 30 7 40 8 50 9

Rata-rata nilai pretest = 38,46

Standar deviasi (Sn) = Persyaratan:

, diperoleh = 40,98

Jika L hitung > L tabel, maka data tidak berdistribusi normal. Jika L hitung < L tabel, maka data berdistribusi normal.

Dari tabel didapatkan: L hitung = 0,512 L table = L(n-1 :


)

= L(25 : 0,05) = 0,173

Karena L hitung > L tabel, maka data skor pretest tidak berdistribusi normal. Posttest

Tabel 2. Tabel bantu pengujian uji Liliefors untuk posttest xi fi fki 6 13 19 24 26 66,95 Sn fki/n (Sn(xi)) Z score 0,23 0,5 0,73 0,92 1 -0,24 -0,092 0,0575 0,207 0,356 Fo(xi) 0,4052 0,4641 0,480 0,4207 0,3821 |Sn(xi)-Fo(xi)| |Sn(x(i-1)-Fo(xi)| 0,1752 0,0359 0,25 0,4993 0,6179 0,4052 0,1941 0,25 0,2307 0,3021

50 6 60 7 70 6 80 5 90 2

Rata-rata nilai posttest = 66,15 Standar deviasi (Sn) = Dari tabel didapatkan: L hitung = 0,6179 L tabel = 0,173

, diperoleh: Sn = 66,95

Karena L hitung > L tabel, maka data skor posttest tidak berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji Liliefors, ternyata data posttest dan pretest terbukti tidak berdistribusi normal. Maka, untuk uji selanjutnya kita gunakan uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon ini digunakan untuk menentukan apakah pengajuan hipotesis dapat diterima atau tidak.

Tabel 4. Uji Wilcoxon Tanda Jenjang No Kode Siswa Pretest (x1) Postest (x2) (x2-x1) Jenjang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 H O P B Y E V D M U X F L Z R S A N T W C I J K G Q 50 50 50 40 40 50 50 30 40 40 40 50 50 30 40 50 20 30 30 30 40 40 50 30 30 0 50 50 50 50 50 60 60 50 60 60 60 70 70 60 70 80 60 70 70 70 80 80 90 80 90 80 0 0 0 10 10 10 10 20 20 20 20 20 20 30 30 30 40 40 40 40 40 40 40 50 60 80 2 2 2 5,5 5,5 5,5 5,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 15 15 15 20 20 20 20 20 20 20 24 25 26 +10 +10 +10 +10 +20 +20 +20 +20 +20 +20 +30 +30 +30 +40 +40 +40 +40 +40 +40 +40 +50 +60 +80 T = 720 T = 0 + -

Jumlah Keterangan: T = jumlah jenjang/rangking yang kecil.

Data di atas diurutkan sesuai dengan selisih nilai pretest dan posttest (x2 - x1). Dengan demikian, rumus yang dapat digunakan adalah:

dimana:

Maka:

Karena taraf kesalahan yang digunakan adalah 0,05, maka harga z tabel pada hipotesis uji dua pihak adalah = 1,64. Harga z hitung yang didapat adalah -4,457 (ingat harga (-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak) yang ternyata lebih kecil daripada harga z tabel. Dengan demikian, maka H0 ditolak. Jadi, penerapan metode PAIKEM berpengaruh signifikansi dalam hasil pembelajaran Fisika di SMA Bumi Sakti. Kesimpulan ini sama dengan perkiraan sebelumnya di atas.

Anda mungkin juga menyukai