Anda di halaman 1dari 4

Makalah Tsunami

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bencana alam ini yang berjudul: TSUNAMI Pada dasarnya makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kami. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pelengkap dalam kegiatan belajar mengajar. Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran maupun kritikan guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamuaalaikum wr.wb

Sukabumi, 28 Juli 2011 Penulis

Daftar Isi Pengertian Tsunami Faktor Penyebab Tsunami Tanda-Tanda Bencana Tsunami Dampak Bencana Tsunami Cara Menanggulangi Bencana Tsunami Tsunami Dalam Sejarah A. PENGERTIAN TSUNAMI Tsunami (bahasa Jepang: tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan"). Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai,kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang tsunami bisa mencapai puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan karena tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran

gelombang tsunami. B. FAKTOR PENYEBAB TSUNAMI Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tibatiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter. Gempa yang menyebabkan tsunami Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun C. TANDA-TANDA BENCANA TSUNAMI 1.Diawali adanya gempa bumi. Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan. 2.Dengarkan suara-suara gemuruh. Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang. 3.Perhatikan penurunan air laut. Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.

4.Selalu waspada pada gelombang pertama. Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benarbenar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut. Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah. Sebagai contoh prilaku hewan yang berubah yaitu: beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang. Di Sri Lanka dan Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua negara itu. D. DAMPAK BENCANA TSUNAMI Banjir dan gelombang pasang. Kerusakan pada berbagai bentuk infrastruktur. Pencemaran air besih. Korban jiwa dan ancaman kemanusiaan. Mewabahnya virus dan bakteri penyakit.

E. CARA MENANGGULANGI BENCANA TSUNAMI Jika tsunami datang 1. Jangan panik 2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya 3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi 4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang disekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut.Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukityang terdekat 5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan 6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilahbangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tanggadarurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3). 7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa Sesudah tsunami Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman

Hindari instalasi listrik Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar.

F. TSUNAMI DALAM SEJARAH 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa. 1883 - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa. 2004 - Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami 35 m, 2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis 2007 - 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m. 2010 - 27 Februari, Santiago, Chili 2010 - 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia 2011 - 11 Maret, Sendai, Jepang PENUTUP Tsunami adalah salah satu bencana alam yang memang menakutkan. Dampak yang ditimbulkan dari tsunami juga sangat bersifat merusak dan menghancurkan. Maka dari itu, kita patut lebih mempelajari tentang bencana alam disekitar kita. Dengan mempelajari, kita bisa mengetahui bagaimana tanda-tanda bencana seperti tsunami itu akan terjadi dan akan lebih siap saat menghadapi terjadinya hal yang tidak di inginkan. Namun kami lebih menghimbau, agar kita semua lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Karena Dia-lah penguasa seluruh jagat raya ini. Atas kehendak-Nya juga seluruh bencana di alam semesta ini dapat terjadi,termasuk TSUNAMI.

Anda mungkin juga menyukai