Anda di halaman 1dari 12

1

PROPOSAL SKRIPSI
Nama : Abdul Jalil NIM : 100 035

Prodi : Tarbiyah/PAI Judul : Studi Komparasi Tentang Pola Pembinaan Keagamaan Anak Antara Pegawai Negeri dan Petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak Tahun 2003/2004

A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan dan membangun manusia berkepribadian utuh lahir batin, dengan ciri taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil dan sebagainya. Usulan-usulan pembangunan di bidang pendidikan agama sedikitnya dapat ditinjau dari dua segi. Pertama dari segi kedudukannya sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Kedua dari segi kedudukannya sebagai bagian penting dari pembangunan sektor agama yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Radu ayat 11 :1

)11 :(

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. Ar-Radu : 11).2 Dalam proses pendidikan sebelum mendapat bimbingan dari sekolah seorang anak terlebih dahulu mendapat bimbingan dari keluarganya. Oleh

H. Alamsyah Ratu Perwiranegara, Pembinaan Pendidikan Agama, Depag RI, Jakarta, 1982, hlm. 25.
2

Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, hlm.

karena itu pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan yang pertama dan utama, sehingga orang tua yang bertanggung jawab atas kehidupan keluarga, harus memberikan dasar dan pengarahan yang benar terhadap anak yakni dengan menanamkan ajaran agama dan akhlak karim. Zakiah Daradjat menjelaskan : ........................orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.3 Dengan demikian orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak. Dari keseluruhan permasalahan yang ada sebagaimana tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Studi Komparasi Tentang Pola Pembinaan Keagamaan Anak dari Pegawai Negeri dan Petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak Tahun 2003/2004.

B. Penegasan Istilah Sebagai langkah awal untuk memberikan gambaran yang jelas agar tidak terjadi kekeliruan dalam menginterpretasikan judul ini, maka terlebih dahulu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Studi Studi berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelajaran yakni menggunakan waktu dan fikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan.4 Sedangkan Hasan Shadili mengartikan: Usaha untuk mengadakan penyelidikan mengenai keadaan itu.5

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hlm. 56. Hasan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, hlm. 527. Ibid, hlm. 304.

2. Komparasi Komparasi berasal dari komparative yang berarti berdasarkan perbandingan.6 Lebih lanjut mengenai komparasi, Suharsimi Arikunto menjelaskan : Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaanpersamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda dan orang tentang prosedur kerja dan dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang atau negara terhadap kasus, orang, peristiwa atau ide-ide.7

3. Pembinaan Memberikan nasehat atau pemberian anjuran kepada orang lain.8 Adapun yang di maksud dengan pola pembinaan di sini ialah bagaimana orang tua dalam mempengaruhi, mengarahkan, membimbing serta mendidik anak-anaknya dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki.

4. Keagamaan Keagamaan yang di maksud di sini adalah segala sesuatu mengenai agama Islam
9

atau suatu sikap/perbuatan yang bersumber pada kaidah-

kaidah agama tertentu (Islam) yang bersifat mengikat terhadap pengikut agama yang diyakininya, sehingga secara sadar dilaksanakan dalam berbagai kehidupan.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 245.
7

Ibid, hlm. 33.

Zuhairini dkk, Metodik Khusu Pendidikan Agama, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983, hlm. 27.
9

Dakir, Dasar-dasar Psikologi, Kaliwungu, Offset, Yogyakarta, 1986, hlm. 144.

5. Pegawai Negeri dan Petani a. Pegawai negeri Yang di maksud dengan pegawai negeri adalah orang yang bekerja untuk negara. b. Petani Petani adalah orang yang mata pencahariannya mengolah atau bekerja di sawah.

6. Desa Wonorejo Karanganyar Demak Adalah obyek yang menjadi pusat penelitian ini. Bertolak dari pengertian di atas maka penulis maksud dengan judul di atas adalah suatu penelitian yang membandingkan pola pembinaan keagamaan anak antara pegawai negeri dan petani.

C. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, pokok masalah akan menentukan arah penelitian itu sendiri. Rumusan masalah secara jelas akan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pola pembinaan keagamaan anak dari pegawai negeri ? 2. Bagaimana pola pembinaan keagamaan anak dari petani ? 3. Bagaimana perbedaan pola pembinaan keagamaan anak dari pegawai negeri dengan petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak Tahun 2003/2004 ?

D. Tujuan Penelitian Agar penelitian ini dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam melaksanakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga pegawai negeri.

2. Untuk mengetahui pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga petani. 3. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga pegawai negeri dan anak dari keluarga petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak Tahun 2003/2004.

E. Hipotesis Hipotesis berasal dari kata Hypo yang di bawah, dan thesa artinya kebenaran.10 Pengertian hipotesis adalah sebagaimana rumusan Sumadi Suryabrata, jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih di uji secara empiris11 atau hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul.12 Dalam hal ini diasumsikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga pegawai negeri dengan keluarga petani.

F. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian
13

sedangkan yang

menjadi populasi dari penelitian ini adalah 340 kepala keluarga.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta, 1986. hlm. 62.
11

10

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1983, hlm. 62. Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Jakarta, 1997, hlm. 49. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm. 102.

12

13

2. Sampel Dari populasi sejumlah 340 kepala keluarga maka penulis mengambil sampel 10 % dari 340 kepala keluarga, yaitu 34 kepala keluarga dari pegawai negeri dan 34 dari petani dengan menggunakan sampel acak. 3. Variabel Penelitian Studi komparasi tentang pola pembinaan keagamaan anak antara pegawai negeri dan petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak adalah fokus penelitian ini. Dalam hal ini penulis akan meneliti tentang pola pembinaan keagamaan anak. Variabel pola pembinaan keagamaan anak antara pegawai negeri dan petani mempunyai individu sebagai berikut : a. Rajin dalam beribadah b. Rajin belajar c. Perilaku sosial d. Rajin mengaji

4. Data yang dihimpun a. Data khusus Desa Wonorejo Karanganyar Demak meliputi : 1. Letak geografis 2. Keadaan penduduk 3. Mata pencaharian 4. Tingkat pendidikan orang tua 5. Keadaan sosial budaya dan pemeluk agama b. Data khusus (Field research) yaitu riset yang dilakukan dengan jalan mendatangi rumah-rumah, kantor-kantor, sawah-sawah dan tempat lainnya.14

14

Barwawi Umarie, Materi Akhlak Ramandhani, Solo, 1996, hlm. 44.

5. Sumber Data Sumber data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari : a. Primer, yang dilakukan dengan menggunakan : 1. Angket Angket yaitu pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan tertulis yang kemudian dikirim kepada anak yang dikehendaki untuk, memberikan jawaban-jawaban tersebut dikirim kepada si pembuat.15 2. Interview atau wawancara Interview atau wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian.16 b. Sekunder, diperoleh dari : 1. Data kepustakaan yang merupakan cara untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis (landasan teori) yang terdapat dari buku-buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang di bahas. 2. Data lapangan dikumpulkan dengan teknik angket dan wawancara.

6. Teknik Analisis Data Dalam kajian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Metode deduksi Metode deduksi yaitu cara mengambil kepustakaan yang bertitik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum. Kita ini hendak

Cholid Narbuko, Metode Penelitian Sosial, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, 1987, hlm. 87.
16

15

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987,

hlm. 70.

menilai suatu kejadian yang bersifat khusus.17 Metode ini digunakan dalam landasan teori yaitu setelah memilih yang bersifat umum, kemudian diuraikan terperinci yang lebih khusus. 2. Metode komparatif Metode komparatif yaitu metode yang mempunyai faktorfaktor tertentu yang diselidiki dan membandingkan suatu faktor dengan faktor yang lain untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan tentang pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga pegawai negeri dengan anak dari keluarga petani di Desa Wonorejo Karanganyar Demak, maka penulis menggunakan analisis statistik dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1) Analisis Pendahuluan Berhubungan data yang penulis ambil dari angket berjenis kualitatif, maka dalam mengukur hasil pola pembinaan keagamaan anak dari keluarga pegawai negeri dan anak dari keluarga petani lebih dahulu penulis melakukan kuantitatif dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk jawaban alternatif a dengan angka 3 Untuk jawaban alternatif b dengan angka 2 Untuk jawaban alternatif c dengan angka 1

2) Analisis uji hipotesis Yaitu diperuntukkan menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam analisis uji hipotesis ini penulis menggunakan rumus :

Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung, 1990, hlm. 143.

17

t = test, yaitu t =

X1 X 2 S1 S 2 n1 n2
2 2

Keterangan : X1 = Rata-rata sample 1 X2 = Rata-rata sample 2 S12 = Kuadrat simpangan baku sample 1 S22 = Kuadrat simpangan baku sample 2 h = Jumlah responden

3) Analisis lanjutan Analisis lanjutan yaitu tahap pembuktian diterima tidaknya hipotesis yang diajukan, yaitu dengan membandingkan hasil t dan t tabel. Dari t tabel ini digunakan t tabel pengganti. t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n-1 dan dk n-2 dibagi dua dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hasil yang diperoleh signifikan, artinya hipotesis yang penulis ajukan diterima. Sebaliknya jika t hitung lebih kecil, berarti non signifikan atau tidak ada perbedaan.

G. Sistematika Skripsi Pada bagian ini, oleh penulis akan dibagi menjadi tiga bagian secara garis besarnya, yaitu : 1. Bagian muka Pada bagian muka memuat halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel. 2. Bagian isi dan batang tubuh Bagian isi dan batang tubuh meliputi bab satu yang berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah,

10

Rumusan Masalah, Hipotesis, Tujuan Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Skripsi. Bab dua yang berisi tentang landasan teori dari judul yang diangkat yang terdiri dari 3 sub bab, yang pertama urgensi pembinaan, sub bab yang kedua memuat pola pembinaan keagamaan anak, sub bab ketiga memuat keagamaan anak. Bab tiga yang berisi tentang laporan penelitian yang terdiri dari 2 sub bab, sub bab yang pertama situasi umum lokasi penelitian, sub bab yang kedua memuat hasil penelitian tentang pola pembinaan keagamaan anak antara pegawai negeri dan petani. Bab empat berisi tentang analisis data yang terdiri dari tiga fase yaitu : analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjutan. 3. Bagian akhir yang meliputi Daftar pustaka dan daftar riwayat hidup penulis. Demikianlah gambaran singkat tentang sistematika skripsi ini, mudah-mudahan dapat menghantarkan pembaca ke dalam maksud yang terkandung di dalamnya.

Barwawi Umarie, Materi Akhlak Ramandhani, Solo, 1996. Cholid Narbuko, Metode Penelitian Sosial, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, 1987. Dakir, Dasar-dasar Psikologi, Kaliwungu, Offset, Yogyakarta, 1986. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, hlm.

11

DAFTAR PUSTAKA

H. Alamsyah Ratu Perwiranegara, Pembinaan Pendidikan Agama, Depag RI, Jakarta, 1982. Hasan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta. Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Jakarta, 1997. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. ________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta, 1986. ________________, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1983. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987. Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung, 1990. Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970. Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983.

DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065 KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI

12

GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM SITUS: http://www.lib4online.com/p/bentuk-file.html

Anda mungkin juga menyukai